3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuh mengetahui hubungan antara motif menabung dengan kebiasaan menabung, sehingga jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan, “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih” (Sugiyono, 2003).
3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi adalah gabungan seluruh elemen, yang memiliki serangkaian karakteristik serupa, yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran (Malholtra, 2004). Sedangkan menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga di Surabaya.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sekelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi (Malholtra, 2004). Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Syarat sampel penelitian ini adalah :
1. Memiliki rekening tabungan 2. Orang yang sudah bekerja 3. Berdomisili di Surabaya
Dalam penelitian ini, responden yang diambil sebanyak 100 orang.
Hal ini disesuaikan dengan formula Lemeshow, Hosmer, dan Hove (1990) untuk populasi tidak diketahui, dengan perhitungan sebagai berikut:
...(3.1) Dimana:
Z = 1,92
P = Maksimal estimasi (0,5)
D = Alpha / besarnya toleransi kesalahan (0,1) Dengan demikian,
3.3. Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.3.1. Jenis Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010). Data dalam penelitian ini berupa data mengenai variabel sosio-demografi, motif menabung, dan kebiasaan menabung.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer. Menurut Sugiyono (2010) data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data dalam
3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2010), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Menurut Malhotra (2004), skala likert merupakan pengukuran skala, salah satunya dengan 5 kategoriyang mengharuskan responden untuk menunjukkan persetujuan atau ketidak setujuan dengan serangkaian pertanyaan yang diberikan dengan bobot penilaian tertentu.
Pada penelitian ini, kuisioner menggunakan 6 skala likert yang berasal dari selalu menabung, tidak selalu menabung, dan tidak menabung yaitu selalu menabung dengan jumlah yang sama tiap bulan; selalu menabung dari pendapatan satu anggota keluarga dan yang lainnya untuk pengeluaran; tidak selalu menabung, hanya jika ada sisa di akhir bulan (tanpa perencanaan); tidak selalu menabung, biaya-biaya pengeluaran menggunakan pendapatan perbulan dan menabung jika ada penghasilan yang lain; tidak menabung, pengeluaran lebih besar dari pendapatan; dan tidak menabung, besarnya pengeluaran sama dengan pemasukan.
Sugiyono (2010) menyatakan kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Prosedur yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini diperoleh melalui:
1. Peneliti mengadakan pre-test dengan kuisioner kepada 30 orang yang memiliki syarat sebagai sampel dalam penelitian, untuk mengetahui apakah kuisioner tersebut mudah dimengerti dan dijawab
2. Melakukan perbaikan pertanyaan yang dianggap susah dimengerti dan dijawab oleh responden pre-test
3. Menyebarkan kuisioner yang telah diperbaiki kepada lebih dari 131 responden
3.5. Definisi Operasional
Menurut Nazir (2009) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai berikut:
1. Konsep : Sosio-Demografi
Definisi Operasional : Merupakan gabungan darikata sosio dan demografi (Desa, Rini, dan Syarifah, 2008).
Sosio adalah salah satu komponen variabel non demografi, sedangkan demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari penduduk di suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur, dan proses perubahannya. Sosio-Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan penduduk di suatu wilayah.
Indikator Empirik :
Variabel Coding
1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis
Kelamin Pria Wanita
Usia (tahun) 17 – 25 >25 – 30 >30 – 35 >35 – 40 >40
Agama Islam Kristen Katholik Hindu Buddha Kong
Hu Cu Lainnya Status
Pernikahan Menikah Belum
Menikah Bercerai Lainnya
Pendidikan SMA Diploma Sarjana S2 S3 Lainnya
Pekerjaan Pelajar Pegawai
Swasta Wiraswasta PNS / TNI Lainnya
Pendapatan
<Rp 1.500.000
,00
>Rp 1.500.000,00
– Rp 3.000.000,00
>Rp 3.000.000,00
– Rp 5.000.000,00
>Rp 5.000.000,00
– Rp 10.000.000,00
>Rp 10.000.000,00
Variabel Coding
1 2 3 4 5 6 7 8
Dana Menabung
Rp 0,00
>Rp 0,00 – Rp 250.000,0
0
>Rp 250.000,0
0 – Rp 500.000,0
0
>Rp 500.000,00
– Rp 1.000.000,
00
>Rp 1.000.000,
00 – Rp 3.000.000,
00
>Rp 3.000.000,
00 – Rp 5.000.000,
00
>Rp 5.000.000,
00 – Rp 10.000.000
,00
>Rp 10.000.000
,00
Pengeluaran <Rp 1.500.00
0,00
>Rp 1.500.000,
00 – Rp 3.000.000,
00
>Rp 3.000.000,
00 – Rp 5.000.000,
00
>Rp 5.000.000,
00 – Rp 10.000.000
,00
>Rp 10.000.000
,00
2. Konsep : Motif Menabung
Definisi Operasional : Alasan yang mendasari seseorang untuk menabung (Fisher dan Anong, 2012) Indikator Empirik :
1. Motif Kebutuhan
a. Membayar hutang (kredit) b. Membeli kebutuhan sehari-hari c. Membeli perabot rumah
d. Keperluan acara pribadi (pernikahan, ulang tahun, dll) e. Memperingati kematian anggota keluarga
2. Motif Dana Darurat
a. Mempunyai dana cadangan ketika secara tiba-tiba tidak berkarir lagi
b. Keperluan berobat / sakit
c. Hal yang tidak terduga (banjir, gempa bumi, kebakaran, dll) 3. Motif Dana Pensiun
a. Memenuhi kebutuhan pribadi saat pensiun b. Rencana membuka usaha ketika pensiun
c. Supaya dapat memberi sesuatu kepada sanak saudara ketika pensiun
d. Menambah pendapatan ketika pensiun 4. Motif Dana Kebutuhan Anak
a. Meninggalkan warisan dimasa datang b. Persiapan kelahiran anak
c. Pendidikan anak
d. Keperluan anak (selain pendidikan) e. Keperluan / pendidikan cucu
5. Motif Dana Tempat Tinggal a. Membeli rumah tinggal pribadi b. Membeli rumah tinggal kedua c. Membeli villa (keperluan pribadi) d. Biaya renovasi / perbaikan
e. Membeli properti lainnya sebagai investasi (kos, ruko, dll) 6. Motif Dana Liburan
a. Acara pernikahan (anak atau saudara) b. Kegiatan wisata religi
c. Biaya liburan / jalan-jalan (selain wisata religi) d. Membeli hadiah untuk orang lain ketika liburan 3. Konsep : Kebiasaan Menabung
Definisi Operasional : Kebiasaan seseorang dalam menabung (Fisher dan Anong, 2012)
Indikator Empirik :
Variabel Coding
1 2 3 4 5 6
Kebiasaan Menabung
Selalu Menabung
dengan jumlah yang sama
tiap bulan
Selalu menabung
dari pendapatan satu anggota keluarga dan yang lainnya
untuk pengeluaran
Tidak selalu menabung,
hanya jika ada sisa di akhir bulan (tanpa perencanaan)
Tidak selalu menabung, biaya-biaya pengeluaran menggunakan
pendapatan perbulan dan menabung jika
ada penghasilan
yang lain
Tidak menabung, pengeluaran lebih besar
dari pendapatan
Tidak menabung,
besarnya pengeluaran sama dengan pemasukan
3.6. Teknik Analisa Data
Data yang terkumpul melalui hasil penyebaran kuisioner akan diseleksi dan diedit menurut kebutuhan dan kemudian dihitung statistik dengan menggunakan bantuan SPSS.
SPSS adalah kepanjangan dari Statistical Package for Social Sciences yaitu software yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik maupun non parametrik dengan basis windows (Ghozali, 2001).
Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data dilapangan. Proses editing dimulai dengan memberi identitas pada data penelitian. Kemudian memeriksa kelengkapan jawaban kuisioner dan kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia.
2. Coding
Coding adalah mengklasifikasikan setiap pilihan jawaban dengan cara memberi nomor untuk mempermudah analisis.
3. Tabulasi data
Tabulasi data merupakan bagian terakhir dari pengumpulan data dengan memasukkan data pada kolom-kolom tertentu dan menjumlah frekuensinya.
3.6.1. Mean dan Interval
Mean merupakan nilai rata-rata dari sekumpulan data yang ada.
Biasanya, mean juga disebut sebagai rata-rata. Mean biasanya dilambangkan dengan .
Rumus mean sebagai berikut:
...(3.2) Dimana :
= Nilai rata-rata hitung (mean)
x = Nilai data n = banyaknya data f = frekuensi dari data Rumus Interval:
gori JumlahKate
dah NilaiTeren nggi
NilaiTerti
...(3.3)
3.6.2. Uji Validitas
Digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji signifikansi pearson correlation yang dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2001).
3.6.3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, salah satunya adalah one shot atau pengukuran sekali saja (Ghozali, 2001).
One shot atau pengukuran sekali saja adalah pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’s Alpha (). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70 (Gozali,
3.6.4. Analisa Crosstabulation
Menurut Sugiyono (2003) analisa crosstabulation digunakan untuk mendeskripsikan jawaban responden atas setiap variabel yang disajikan dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dari perspektif karakteristik responden. Dengan demikian ciri dari crosstabulation adalah adanya dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif.
3.6.5. Analisa Chi-Square
Menurut Sugiyono (2003) analisa chi-square adalah uji hubungan distribusi frekuensi data sampel dengan frekuensi harapan dari satu populasi. Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan dengan prosedur:
1. Pengujian Hipotesis Variabel Sosio-Demografi a. Variabel Jenis Kelamin
H0 : µ1= 0
Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ1≠ 0
Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
b. Variabel Usia
H0 : µ2= 0
Tidak terdapat hubungan antara usia dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ2≠ 0
Terdapat hubungan antara usia dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
c. Variabel Agama
H0 : µ3= 0
Tidak terdapat hubungan antara agama dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ3≠ 0
Terdapat hubungan antara agama dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
d. Variabel Satus Pernikahan
H0 : µ4= 0
Tidak terdapat hubungan antara status pernikahan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ4≠ 0
Terdapat hubungan antara status pernikahan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
e. Variabel Pendidikan
H0 : µ5= 0
Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ5≠ 0
Terdapat hubungan antara pendidikan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
f. Variabel Pekerjaan
H0 : µ6= 0
Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ6≠ 0
Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
g. Variabel Pendapatan
H0 : µ7= 0
Tidak terdapat hubungan antara pendapatan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ7≠ 0
Terdapat hubungan antara pendapatan dengan kebiasaan
h. Variabel Dana Menabung
H0 : µ8= 0
Tidak terdapat hubungan antara dana menabung dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ8≠ 0
Terdapat hubungan antara dana menabung dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
i. Variabel Pengeluaran
H0 : µ9= 0
Tidak terdapat hubungan antara pengeluaran dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ9≠ 0
Terdapat hubungan antara pengeluaran dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
2. Pengujian Hipotesis Variabel Motif Menabung a. Motif Kebutuhan
H0 : µ10= 0
Tidak terdapat hubungan antara variabel motif kebutuhan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ10≠ 0
Terdapat hubungan antara variabel motif kebutuhan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
b. Motif Dana Darurat
H0 : µ11= 0
Tidak terdapat hubungan antara variabel motif dana darurat dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ11≠ 0
Terdapat hubungan antara variabel motif dana darurat dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
c. Motif Dana Pensiun
H0 : µ12= 0
Tidak terdapat hubungan antara variabel motif dana pensiun dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ12≠ 0
Terdapat hubungan antara variabel motif dana pensiun dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
d. Motif Dana Kebutuhan Anak
H0 : µ13= 0
Tidak terdapat hubungan antara variabel motif dana kebutuhan anak dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ13≠ 0
Terdapat hubungan antara variabel motif dana kebutuhan anak dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
e. Motif Dana Tempat Tinggal
H0 : µ14= 0
Tidak terdapat hubungan antara variabel motif dana tempat tinggal dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
H1 : µ14≠ 0
Terdapat hubungan antara variabel motif dana tempat tinggal dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
f. Motif Dana Liburan
H0 : µ15= 0
Tidak terdapat hubungan antara variabel motif dana liburan dengan kebiasaan menabung masyarakat di
H1 : µ15≠ 0
Terdapat hubungan antara variabel motif dana liburan dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
3. Nilai Alpha () yang digunakan adalah 0,05 4. Dasar pengambilan keputusan:
- Jika pearson chi-square ≤ alpha (lebih kecil dari alpha 0,05), maka tolak Ho artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel motif kebutuhan, motif dana darurat, motif dana pensiun, motif dana kebutuhan anak, motif dana tempat tinggal, motif dana liburan dan faktor sosio-demografi (jenis kelamin, usia, agama, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dana menabung, dan pengeluaran) dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.
- Jika pearson chi-square ≥ alpha (lebih besar dari alpha 0,05), maka terima Ho artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel motif kebutuhan, motif dana darurat, motif dana pensiun, motif dana kebutuhan anak, motif dana tempat tinggal, motif dana liburan dan faktor sosio-demografi (jenis kelamin, usia, agama, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dana menabung, dan pengeluaran) dengan kebiasaan menabung masyarakat di Surabaya.