• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Peta Kompetensi a. Menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Peta Kompetensi a. Menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya. Program Pndidikan Profesi Guru (PPG) adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Pnsisikan Profesi Guru sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PPG akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Dalam Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang oleh guru untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Adapun isi modul Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung ini meliputi Kompetensi Dasar “ Menganalisis Bahan Finishing Interior – KD 3.6 dan Menentukan Bahan Finishing Interior – KD 4.6

1.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Modul

a. Peserta didik mampu menjelaskan dan menganalis bahan finishing interior

b. Peserta didik mampu memahami penggunaan bahan material, model dan aksesoris pada interior gedung

c. Peserta didik mampu memilih bahan finishing interior pada obyek bangunan rumah tinggal.

d. Peserta didik mampu mengidentifikasi penerapan bahan finishing pada obyek rumah tinggal

e. Peserta didik menyusun laporan terkait bahan finishing interior pada obyek bangunan rumah tinggal

1.3. Peta Kompetensi

a. Menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

b. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

(2)

BAB II

KEGIATAN BELAJAR

MENGANALISIS BAHAN FINISHING INTERIOR

2.1. Tujuan Pembelajaran

Dengan diberikan modul tentang menganalisis bahan finishing interior (material model atau gaya dan asesoris), agar siswa dapat mengetahui dan memahami penerapan bahan finishing dalam suatu ruangan gedung.

2.2. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Menjelaskan dasar – dasar pada pekerjaan finshing bangunan gedung b. Menganalisa bahan finishing interior

c. Mampu menjelaskan manfaat bahan pada finshing interior

d. Mampu menjelaskan bahan elemen pendukung finshing interior yang terdiri dari material, gaya dan asesoris

2.3. Uraian Materi

2.3.1. Memahami Dasar-Dasar Pekerjaan Finishing Bangunan Gedung

Pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan dalam rangka menutupi, melapisi dan memperindah dari sebuah bangunan atau konstruksi tersebut. Dalam rangka melakukan efisiensi terhadap pekerjaan finishing maka kesalahan-kesalahan pekerjaan awal harus dihindari.

Manfaat dari pekerjaan finishing adalah menambah nilai estetika, merapikan, melapisi dan meningkatkan keawetan bangunan gedung.

Pekerjaan finshing terdiri dari pekerjaan finishing basah dan pekerjaan finishing kering, finishing basah meliputi : pasangan batu bata, plesteran, acian, pekerjaan cat, pasangan tegel keramik dan pasangan granit, sedangkan finishing kering adalah pekerjaan yang dalam aplikasinya tidak menggunakan air sebagai medianya yang meliputi : pekerjaan Wall Paper, dinding partisi, karpet, dinding enamel dll. Kata kunci : pekerjan finishing, finishing kering,finishing basah, dekorasi.

2.3.2. Pengertian dasar pekerjaan finishing

Pada dasarnya pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan gedung, jembatan, jalan maupun sebuah kegiatan lainnya.

Pekerjaan finishing merupakan pekerjaan yang memakan biaya yang tidak sedikit oleh sebab itu seharusnya di hindari, untuk mereduksi pekerjaan finishing memang tidak mudah tetapi dapat dilakukan dengan mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas produksi serta kompetensi tenaga kerja pada pekerjaan tersebut. Pekerjaan finishing adalah upaya untuk menghaluskan dengan menambah beberapa assesoris sehingga bangunan tersebut menjadi lebih indah.

Dengan melihat pemahaman tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan

(3)

dalam rangka menutupi, melapisi dan memperindah dari sebuah bangunan atau konstruksi tersebut.

2.4.3 Macam – macam Pekerjaan Finishing a. Pekerjaan Finishing Basah

Pasangan batu bata (bricklaying).

Pasangan batu bata dapat dikategorikan pekerjaan finishing dengan mengacu pada pengertian pekerjaan finishing yaitu untuk menutupi bagian bangunan dan jika pasangan bata tersebut di ekspose atau tanpa diplester sehingga nampak keindahan pasangan batu batanya.

 Pasangan tegel keramik (wall and floor tiling).

Pasangan tegel keramik berfungsi untuk memberikan keindahan dan kebersihan dari sebuah bangunan gedung, dengan corak warna dan pola yang dipilih maka bangunan mejadi indah dan berkualitas.

Pemasangan tegel keramik pada dinding dan lantai dapat diaplikasikan dengan dua cara yaitu cara tebal dan cara tipis.

Cara tebal yaitu cara mengaplikasikan keramik dimana spesi adalah campuran semen dan pasir dengan komposisi 1 pc : 2 ps dengan ketebalan spesi 1 cm – 2cm.

Sedangkan cara tipis adalah metode mengaplikaiskan tegel keramik dengan mengunakan bahan dry mix (campuran kering yang sudah siap pakai), dimana komposisi sudah sesuai dengan standar industri dan memiliki tingkat keplastisan yang bagus.

 Pekerjaan plesteran dan acian

Plesteran merupakan salah satu lapisan penutup yang berfungsi untuk melindungi dan menutupi permukaan batu bata agar permukaan menjadi rata dan terlindung dari pengaruh cuaca, sehingga bangunan menjadi lebih awet dan sehat.

Gbr. 2. Pasangan bata ekspose

Gbr. 3.Pasangan tegel keramik

(4)

 Pekerjaan pasangan batu alam/granit.

Pasangan granit menrupakan lapisan penutup yang terdiri dari dua macam cara pengerjaan yaitu cara basah dan cara kering, jadi keramik atau granit dapat dikelompokan pada dua jenis pekerjaan finishing.

 Pekerjaan pengecatan

Pengecatan akan memperindah konstruksi bangunan dengan variasi warna yang berbeda membuat bangunan akan menjadi indah namun ketahanan terhadap pengaruh cuaca menjadikan pekerjaan finishing ini tidak awet.

 Finishing permukaan beton

Finishing permukaan beton dilakukan agar permukaan menjadi rata, padat dan halus sehingga terlihat lebih bagus, disamping itu dapat juga dibuat teksture dengan efek-efek tertentu sehingga menampilkan permukaan beton yang lebih menarik. Adapun finishing permukaan beton dapat diaplikasikan seperti hard finish, epoxy, grinding, finishing sudut dan lain- lain.

b. Pekerjaan finishing kering

Pekerjaan yang dalam aplikasinya tidak menggunakan air sebagai medianya yang meliputi : pekerjaan Wall Paper, dinding partisi, karpet, dinding enamel dll.

Gbr. 4.Pasangan batu alam pada tembok

Gbr. 5. Aplikasicat pada tembok

Gbr. 6. Finishing sudut

(5)

 Pekerjaan Wallpaper dinding

Merupakan bahan pelapis dinding terbuat dari bahan plastic atau kertas dengan desain dan pola tertentu yang digunakan untuk melapisi dinding bangunan sebagai bagian akhir dari pekerjaan finishing. Kelemahan dari wallpaper adalah mudah robek, jika kotor sulit dibersihkan dan jika tembok lembab wallpaper akan rusak.

 Pekerjaan Karpet

Adalah salah satu pekerjaan finishing kering dan diaplikasikan pada lantai dan memiliki media yang harus kering dan bersih. Biasanya dipasang di hotel-hotel, mesjid, kantor atau ruang khusus untuk umum yang bersifat exklusif.

 Pekerjaan Parket

Parket adalah salah satu finishing pelapis lantai terutama pada ruang tidur, dansa, senam atau restauran. Arket memberikan nilai dekorasi yang sangat tinggi pada sebuah bangunan. Kelemahan pekerjaan finishing ini adalah tidak tahan terhadap kelembaban.

 Pekerjaan dinding partisi papan gipsum Papan gipsum atau gypsum board merupakan material pelapis interior untuk dinding pembatas dan plafon gipsum, serta dapat diaplikasikan sebagai pelapis dinding bata. Kelemahan dari pelapisi dinding gipsum jika terkena basah atau air maka papan gipsum menjadi hitam dan rusak.

Gbr. 8. Contoh pasangan walpaper pada dinding

Gbr. 9. Contoh pasangan karpet pada lantai

Gbr. 10. Contoh pasangan parket

(6)

2.3.4. Fungsi Pekerjaan Finishing

Berdasarkan penjelasan diatas maka pekerjaan finshing cukup mahal namun tetap dibutuhkan sebab pekerjaan tersebut memberi nilai tambah dari sebuah konsep membangun dari sebuah kegiatan pemabngunan.

Adapun fungsi dari pekerjaan finshing adalah :

a. Menambah nilai estetika pada sebuah objek atau gedung agar terlihat menarik dan indah

b. Merapikan setiap bagian konstruksi agar terlihat sempurna sesuai dengan standar yang beralku.

c. Melapisi bagian-bagian yang harus ditampilkan dengan bahan lain agar bagian tersebut diganti dengan bahan lainnya.

d. Menambah keawetan bangunan gedung.

2.3.5. Manfaat bahan pada finishing interior

Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu bangunan.

Pada umumnya finishing dilakukan dengan melapisi material dengan cat, politur, pelindung air, atau bahan lain. Adapun manfaat atau Fungsi finishing interior adalah :

a. Memberi perlindungan pada material

b. Menambah nilai estetik dari suatu bangunan c. Menunjukkan suatu komunikasi

2.4.6. Pengolahan Material Finishing Interior Bangunan

Sebuah bangunan memerlukan sebuah finishing baik untuk bagian interior. Dengan finishing ini sebuah interior akan tampil menjadi lebih mengikat dan indah serta fngsional maka dalam mengaplikasikan finishing material bangunan perancang harus memiliki kepekeen dalm memilih material yang akan di gunakan. Diantaranya harus mempertimbangkan mengenai ukuran,tekstur,warna yang dimiliiki oleh suatu material finishing bangunan.

Berikut ini beberapa pertimbangan yang harus di perhatikan dalam memilih material bangunan :

a. Fungsi dan jenis bangunan

b. Penggunaan untuk interior dan eksterior c. Konsep dan gaya bangunan

d. Ukuran dari sebuah bangunan e. Biaya dalam membangun f. Perawatan material finishing

2.4.7. Pengolahan Material Finishing Interior Bangunan

Merupakan suatu cara / tehnik yang di gunakan untuk memberikan suatu sentuhan akhir/finishing dalam suatu bangunan, yang di aplikasikan untuk semua element

(7)

bangunan. Dari finishing inilah tampilan fisik suatu bangunan akan terlihat lebih menarik dan indah.

Jenis Material Finishing Bangunan : a. Material alami

Merupakan material yang berasal dari alam dan dapat langsung di gunakan sebagai material finishing bangunan. Material dari ala mini terkadang telah di otong dengan ukuran yang standar untuk memudahkan dalam meng aplikasikannya. Contoh : -batu alam

b. Material Proses

Yaitu material yang di buat dari bahan alami tetapi telah melalui proses untuk siap di gunakannya. Contoh : -kayu lapis/multiplek dan Batu bata

c. Material sintesis

d. Merupakan material yang terbuat dari bahan-bahan sintesis/kiimia yang tidak ada di alam kemudian di olah untuk dapat di aplikasikan menjadi bahan bangunan. Contoh : -kaca

2.4.8. Jenis Material Finishing Interior Bangunan

Material Finishing Interior bangunan merupakan hal yang wajib di ketahui terutama para Desainer Interior ataupun orang awam yang akan membuat rumah. Material adalah suatu bahan mentah untuk membuat sesuatu, sedangkan material finishing bangunan adalah suatu bahan mentah yang di gunakan untuk menyelesaikan atau menjadi lapisan penutup dari suatu permukaan bangunan. [ sumber wikipedia ]

Material Finishing interior rumah tak hanya berfungsi sebatas finishing, namun juga sebagai elemen dekoratif yang mempercantik interior rumah kita.

Sebenarnya, material untuk finishing sendiri tak terlepas dari desain dan tema interior yang akan kita terapkan, misal jika kita menerapkan tema interior gaya industrial, maka kita mungkin tidak memakai material finishing, krn gaya industrial memiliki ciri kha, yaitu “ unfinishing” jadi seperti dinding/plafond itu tanpa finishing.

Berikut ini merupakan material finishing bangunan antara lain : a. Material Finishing Dinding

Material finishing dinding, jenis material yang digunakan sangat bervariasi tergantung dari tema/gaya di setiap proyek desain interior. Berikut contoh material finishing dinding rumah :

 Cat tembok

Cat tembok menjadi pilihan yang sangat populer di pakai di dalam pemilihan finishing dinding, karena di nilai dari segi harga yang murah dan pilihan warna yang banyak.

(8)

 Wallpaper finishing dinding wallpaper

Wallpaper banyak diminati dalam tahun-tahun terakhir ini, memang dari segi trend, wallpaper sedang mengalami kenaikan. Sehingga bnyak toko material bangunan yang menyediakannya. Bahkan banyak muncul toko khusus wallpaper banyak bermunculan. Berikut kelebihan dan kekurangan pemakaian wallpaper : Kelebihan :

 Praktis menutup retakan dan lubang atau celah di dinding.

 Warna, motif atau gambar wallpaper dapat di sesuaikan sesuai selera.

 Wallpaper dapat bertahan lama, tergantung dengan material yang di pakai wallpaper

Kekurangan :

 Menimbulkan bekas di dinding jika salah mengelupasnya

 Mudah mengelupas di tempat lembab

 Pemasangan yang ribet dan membutuhkan kesabaran agar rapih.

 Fiber

Fiber juga bisa mnjadi finishing interior yang mewah, fiber sendiri banyak di pakai pada interior dengan tema Futuristik. Pemakaian fiber lebih banyak di pakai untuk bentuk bentuk-bentuk non geometris, karena fiber sendiri bisa di bentuk sesuai keinginan kita, itulah yang menjadi alasan fiber di pakai sebagai material interior futuristik.

Gbr. 11. Contoh finishing dinding walpaper

Gbr. 12.Contoh finishing dinding walpaper

(9)

 HPL (High Preassure Laminate)

HPL atau High Preassure Laminate adalah sebuah bahan material dalam pembuatan furniture interior atau finishing interior yang terbuat dari laminasi dengan tekanan tinggi yang berasal dari kayu. Penggunaan HPL pada interior sering di peruntukan untuk furniture, tetapi tak sedikit orang yang menggunakannya untuk finishing dinding karena motifnya yang terlihat alami/nature.

 Multipleks

Multipleks biasa dinamakan kayu lapis, sebab memiliki format triplek yang berlapis-lapis. Kayu ini tidak sedikit digunakan sebagai bahan finishing furniture dan interior ruangan, permukaannya yang lebar bakal mempermudah dalam proses pembuatan. Kayu ini cukup dapat bertahan hingga puluhan tahun andai pemakaianya dilingkup interior ruangan sebagai partisi ruangan. Jika sebagai exterior, bahan ini tidak lumayan kuat terhadap cuaca alam. Namun demikian, kayu ini akan menjadi pengganti kayu solid yang terbaik.

 Parket finishing parket

Parket adalah suatu penutup finishing lantai berupa potongan kayu yang di susun sedemikian rupa. Partket sangat diminati untuk rumah rumah modern saat ini seperti rumah minimalis karena terlihat mewah dan elegan.

Gbr. 13.Contoh finishing HPL

Gbr. 13.Contoh finishing Multipleks

Gbr. 13. Contoh finishing parket

(10)

 Vinyl

Vinyl adalah pelapis lantai yang hampir sama dengan parket hanya saja lebih tipis dan merupakan bahan sintetis . tak seperti parket pelapis lantai yang terbuat dari vinyl tersedia dalam dua jenis yaitu jenis ubin (papan) atau lembaran. Vinyl menjadi jenis pelapis lantai yang relatif murah ketimbang pelapis lantai lainnya.

 Keramik

Keramik ini motifnya beragam. Finishing keramik dengan warna natural bagus untuk desain interior bertema Vintage dan Klasik Modern. Keramik bisa juga di pasang sebagai finishing dinding. Lebih lagi sebagai dinding di kamar mandi untuk menahan resapan air di kamar mandi.

 Material Alam ekspos material finishing

Material finishing interior bangunan seperti batu ekspose yang biasa di gunakan untuk lantai ,terutama rumah dengan tema interior natural. Material ekpos sangat beragam, material unfinishing pun termasuk dalam ekspos, misalnya semen ekspos dll.

 Marmer marmer

Batuan marmer adalah salah satu jenis bebatuan metamorf, dimana proses terbentuknya batu marmer ini karena proses metamorfosis batu, oleh karena itu, marmer mempunyai motif yang unik dan sangat cocok di pakai di interior klasik ataupun naturalis.

Gbr. 14.Contoh finishing vinyl

Gbr. 15.Contoh finishing keramik

Gbr. 16.Contoh finishing alam ekspos

(11)

 Material Finishing Plafond/CeilingMaterial Finishing Plafond/Ceiling

 Gypsum

Pada material finishing interior bangunan pada dasarnya lokasi tinggal minimalis adalah sebuah bangunan yang dijadikan lokasi tinggal oleh pemiliknya. Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit

mempermanis lokasi tinggal dengan pelbagai cara.

 Cat

sama seperti dinding, finishing untuk plafond juga bisa memakai cat.

 Lumber Ceiling

Lumber Ceilling adalah finishing plafon yang berasal dari mirip seperti parket untuk lantai.

 Drop Ceiling

Drop ceiling atau dapat juga di sebut plafon gantung yang kegunaannya selain guna memperindah ceiling, drop ceiling pun sering di jadikan aksen utama dalam urusan pencahayaan, dalam interior, penyinaran yang hadir dari dalam drop ceiling disebut pun indirec light (hidden light), cocok namanya, lampu yang biasa di pakai merupakan lampu TL atau lampu neon yang di paralelkan dan di sembunyikan

ceiling, sampai-sampai cahaya yang di pancarkan lampu, tidak langsung menuju floor namun ke unsur atas ceiling.

drop ceiling lighting

Gbr. 17. Contoh finishing gypsum

Gbr. 18. Contoh finishing Lumber Ceiling

Gbr. 19.Contoh finishing Drop Ceiling Lighting

Pada material finishing interior bangunan pada dasarnya lokasi tinggal minimalis adalah sebuah bangunan yang dijadikan lokasi tinggal oleh pemiliknya. Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit masyarakat yang mempermanis lokasi tinggal dengan pelbagai cara.

sama seperti dinding, finishing untuk plafond juga bisa memakai cat.

Lumber Ceilling adalah finishing plafon yang berasal dari kayu ekspos.

Drop ceiling atau dapat juga di sebut plafon gantung yang kegunaannya selain guna memperindah ceiling, drop ceiling pun sering di jadikan aksen utama dalam urusan pencahayaan, dalam interior, penyinaran yang hadir dari dalam drop ceiling disebut pun indirec light (hidden light), cocok namanya, lampu yang biasa di pakai merupakan lampu TL atau lampu neon yang di paralelkan dan di sembunyikan di balik drop sampai cahaya yang di pancarkan lampu, tidak langsung menuju floor namun ke unsur atas ceiling.

Contoh finishing gypsum

Contoh finishing Lumber Ceiling

Contoh finishing Drop Ceiling Lighting

Pada material finishing interior bangunan pada dasarnya lokasi tinggal minimalis adalah sebuah bangunan yang dijadikan lokasi tinggal oleh masyarakat yang

kayu ekspos.

Drop ceiling atau dapat juga di sebut plafon gantung yang kegunaannya selain guna memperindah ceiling, drop ceiling pun sering di jadikan aksen utama dalam urusan pencahayaan, dalam interior, penyinaran yang hadir dari dalam drop ceiling disebut pun indirec light (hidden light), cocok namanya, lampu yang biasa di pakai merupakan lampu TL di balik drop sampai cahaya yang di pancarkan lampu, tidak langsung

(12)

2.4.9. Elemen Pendukung Interior

Berbicara mengenai desain interior, sangat perlu mengetahui bermacam material dan finishingnya yang digunakan karena dari dua hal tersebut kualitas hasil desain interior bisa ditentukan. Ungkapan “ada kualitas ada harga” itu benar adanya, jangan sampai kecewa nantinya kita sudah membayar mahal untuk desain interior tetapi kita tidak begitu mengerti bahan yang dipakai,bisa jadi bahan yang dipakai adalah bahan baku yang murahan, sehingga tidak tahan lama.

Ada 2 jenis material atau elemen pendukung interior untuk bahan pembuatan furniture adalah kayu olahan dan kayu solid.

a. Kayu Olahan

Adalah interior material yang dibuat dari partikel atau serbuk kayu maupun serat kayu. Berikut ini merupakan elemen pendukung interior :

 Particle Board

Partikel board adalah jenis kayu olahan yang terendah kelasnya. Partikel board sangat rentan air, karena berbahan dasar serbuk kayu kasar yang dipress sehingga memiliki pori-pori yg lebih besar dibandingkan mdf atau hdf, sehingga mudah ditembus air dan tidak kuat menahan beban berat.

Untuk penggunaan bahan furniture dalam interior design berdasarkan custom made (design khusus) partikel board jarang dipakai.

 MDF (Medium Density Fibreboard)

MDF dapat digunakan bagi anda yang memiliki budget terbatas.harganya sedikit lebih murah dari pada plywood dan blockboard. MDF adalah serbuk kayu halus yg diproses menyerupai bahan kertas yg tebal dan solid. MDF biasanya digunakan pada furniture fabrikasi yang dijual dalam bentuk sudah

“jadi” biasanya pelapis luarnya kertas bertexture. Mdf atau hdf banyak dipakai sebagai bahan dasar furniture import.

Gbr. 20.Contoh Particle Board

Gbr. 21.Contoh Medium Density Fibreboar

(13)

 HDF

 Blockboard

Blockboard memiliki harga sedikit lebih murah dibanding plywood demikian juga dengan kwalitasnya. Bahan dasarnya hampir sama dengan plywood.

 Plywood

Plywood / Multipleks adalah bahan dasar yang umum digunakan untuk pembuatan furniture. Harganya relatif lebih murah daripada kayu solid.

Plywood merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya seperti hdf, mdf, blockboard atau partikel board. Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan dipress. Plywood biasanya dilapisi kulit kayu jati, sungkai, nyatoh atau kulit kayu lainnya.

Dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan kayu olahan lainnya, menyebabkan furniture dengan bahan plywood memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan kayu olahan lainnya.

Urutan kualitas dari yang paling bagus adalah Plywood, Bloackboard, MDF, dan Particle Board.

Plywood dan Bloackboard biasanya dilapisi kulit kayu jati, sungkai, nyatoh atau lainnya . Sedangkan particle board dan MDF biasanya untuk furniture pabrikasi massa yang sering kita lihat di toko-toko meubel dengan berbagai merek. Oleh karena itu, jelas saja furniture custom/pesanan lebih mahal

Gbr. 22. Contoh Hight Density Fibreboar

Gbr. 23. Contoh Blockboard

Gbr. 24. Contoh Plywood

(14)

harganya dibanding yang dijual ditoko karena menggunakan interior material plywood yang notabene memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan kayu olahan lainnya .

b. Kayu Solid

Interior material jenis ini dihasilkan dari batang kayu pohon, seperti Jati Belanda, Kamper, Nyatoh, Mahoni, Sungkai, Ulin dan Jati. Pada kelompok kayu solid, Jati dan Ulin lebih kuat dibandingkan dengan jenis kayu lainnya. Kayu ini tahan terhadap cuaca dan temperatur tinggi. Khusus Ulin yang dari Kalimantan, sering disebut Kayu Besi karena semakin kena air semakin solid.

Kedua jenis kayu ini selain mahal dan harganya cenderung selalu naik, sudah mulai jarang digunakan sebagai bahan furniture karena keterbatasan supply, sebagai penggantinya kayu yang digunakan adalah kayu sungkai, nyatoh atau jati belanda. Sungkai merupakan salah satu jenis kayu solid yang cukup populer penggunaannya saat ini sebagai interior material.

Kayu yang berwarna terang ini memiliki alur urat kayu beraturan, kekuatan baik, dan harganya yang jauh lebih murah.

Kayu solid merupakan bahan dasar terkuat dibandingkan kayu olahan, tapi dikarenakan volume tanam dan penebangan pohon yang tidak seimbang ditambah dengan penebangan liar yang tidak memperdulikan penghijauan kembali, memyebabkan persedian kayu solid terbatas dan harganya lebih mahal dibanding kayu olahan.

2.4.10 Model atau Style Finishing Interior

Pada umumnya kita harus mengenal interior material untuk finishing dalam memperindah permukaan furniture. Terdapat 4 macam jenis model atau style finishing interior material, antara lain:

a. Melamix

Adalah dengan metode penyemprotan cairan melamix/PU sebagai finishing akhir pada permukaan furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna kayu natural, karena finishing sistem melamix dalam interior design digunakan untuk furniture yang ingin menampilkan kesan natural pada serat kayu . Biasanya jenis Finishing ini diterapkan pada kayu solid atau Plywood yang dilapis kulit kayu (Veneer). Salah satu merek untuk interior material jenis ini adalah Impra.

Gbr. 24. Metode penyemprotan cairan melamix/PU

(15)

Metode penyemprotan cairan melamix sebagai finishing akhir pada permukaan furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna kayu natural, karena finishing sistem melamix dalam interior design digunakan untuk furniture yang ingin menampilkan kesan natural pada serat kayu.

b. Pelapis / Laminate

Interior material ini saat ini awam digunakan karena nilai praktisnya, tersedia dalam berbagai jenis tekstur dari warna solid seperti duko hingga motif kayu dan semuanya hanya tinggal tempel dengan lem.

metode finishing interior atau furniture dengan merekatkan bahan pelapis dipermukaan furniture. Pelapis yang umum digunakan antara lain HPL, tacon, decosit, supercon dan PVC. Di antara keempat pelapis tersebut, HPL paling mahal, disusul tacon, decosit, supercon dan terakhir PVC.

Dari segi harga jenis-jenis pelapis interior adalah:

 HPL

 Tacon/venner plastik

 Decosit/pelapis sintetis

Gbr. 25.Jenis HPL pada pelapis interior

Gbr. 26. Jenis HPL pada pelapis interior

Gbr. 27. Jenis Pelapis Decosit

(16)

 Supercon atau PVC

Keunggulan HPL adalah selain kualitas dan variasi model teksturnya juga karena ketebalannya (sekitar 0,7 – 1 mm) yang dilapisi kayu sehingga lebih tahan terhadap benturan. Selain itu HPL untuk beberapa merek tertentu juga menyediakan Edging (khusus untuk pinggiran meubel).

 Ducco

Adalah dengan metode penyemprotan cat duko pada permukaan furniture.

Warna dapat bervariasi dengan pilihan yang beraneka ragam seperti warna- warna pastel maupun natural. Serat kayu pada furniture tidak akan terlihat jika menggunakan duko, karena akan tertutup dengan warna solid cat itu sendiri. Biasanya duko dalam interior design digunakan untuk menampilkan kesan dinamis, elegan dan modern pada ruangan.

Ducco adalah dengan metode penyemprotan cat pada permukaan furniture.

Salah satu merek untuk interior material jenis ini yang sering saya gunakan adalah Supergloss (ekonomis) atau Danagloss (superior). Warna dapat bervariasi dengan pilihan yang beraneka ragam seperti warna-warna pastel maupun natural. Serat kayu pada furniture tidak akan terlihat jika menggunakan duko, karena akan tertutup dengan warna solid cat itu sendiri. Biasanya duko dalam desain interior digunakan untuk menampilkan kesan dinamis,elegan dan modern pada ruangan. Namun ada repotnya yaitul ebih memakan waktu karena sangat berharap pada panasnya matahari sebagai pengering. Selain itu, ada beberapa proses dalam finishing jenis ini, secara berurutan interior material yang digunakan Dempul/Woodfiller > Epoxy > Cat Warna > Clear Doff/Glossy. Hebatnya finishing ducco biasanya lebih kuat terhadap goresan.

Gbr. 28.Jenis Pelapis Ducco

(17)

2.4. Latihan ( Ulangan Harian )

2.4.1 Kisi – kisi soal Pengetahuan

Bahan Finishing interior rumah tak hanya berfungsi sebatas finishing, namun juga sebagai elemen dekoratif yang mempercantik interior rumah kita. Sebenarnya, material untuk finishing sendiri tak terlepas dari desain dan tema interior yang akan kita terapkan, misalnya jika kita menerapkan tema interior gaya industrial, maka kita mungkin tidak memakai material finishing, krn gaya industrial memiliki ciri kha, yaitu “ unfinishing” jadi seperti dinding/plafond itu tanpa finishing. Pekerjaan finishing diupayakan seefisien mungkin untuk menekan biaya pekerjaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pekerjaan sebelumnya. pekerjaan finishing meliputi pekerjaan finishing basah dan finishing kering,

RANGKUMAN

(18)

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi Indikator Soal Jeni s

Soal Soal

3.6 Menganal isis bahan finishing interior

3.6.1 Analisa bahan finishing interior

1 Peserta didik menjelaskan bahan finishing pada interior

Tes Tulis

1 Sebutkan dan jelaskan bahan finishing interior menurut wawasanmu serta memakai bahasamu sendiri

!

2 Jelaskan manfaat bahan pada finishing interior 3.6.2 Analisa bahan

finishing interior yang terdiri dari :

• Material

• Model

• Aksesoris

2 Peserta didik memahami penggunaan bahan material, model dan aksesoris.

3 Sebutkan dan jelaskan kegunaan material pada finishing interior !

4 Jelaskan perbedaan antara model dan aksesoris pada suatu interior !

2.4.2. Kisi – kisi soal Keterampilan

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi Indikator Soal Jeni s Soal Bentuk

Instruksi Kerja

4.6 Menentuk an bahan finishing interior

4.6.1 Pemilihan bahan finishing interior

1 Peserta didik memilih bahan finishing interior pada obyek bangunan rumah tinggal

Laporan / Mkalah Tugas Kelompok terstruktur

Soal Penugasan :

Buatlah makalah tentang pemilihan bahan finishing interior yang terdiri dari material, model dan aksesoris

Tugas diketik komputer dengan ketentuan : 4.6.2

Mengidentifikasi penerpan bahan finishing pada obyek rumah tinggal

2 Peserta didik menyusun laporan terkait bahan finishing interior pada obyek bangunan rumah tinggal

Jenis fonts : Times new roman

Ukuran font : 12 Dijilid Rapi : F4 cover depan kertas buvalo warna kuning

2.4.3. Uraian Soal Pengetahuan ( Esay Test )

1. Sebutkan dan jelaskan bahan finishing interior menurut wawasanmu serta memakai bahasamu sendiri !

2. Jelaskan manfaat bahan pada finishing interior

3. Sebutkan dan jelaskan kegunaan material pada finishing interior ! 4. Jelaskan perbedaan antara model dan aksesoris pada suatu interior !

2.4.4. Uraian Soal Keterampilan ( Portofolio – Makalah )

1. Buatlah makalah tentang pemilihan bahan finishing interior yang terdiri dari material, model dan aksesoris.

2. Tinjau atau survey lokasi obyek bangunan rumah dan identifikasi bahan finishing interior pada obyek bangunan tersebut.

3. Sistematika Laporan terlampir

(19)

Referensi

Dokumen terkait

AICS - Inventarisasi Bahan Kimia Australia; ASTM - Masyarakat Amerika untuk Pengujian Bahan; bw - Berat badan; CERCLA - Undang-Undang Tanggapan, Kompensasi, dan Tanggung Jawab

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan penjurusan pada SMA Islam Bumiayu adalah program aplikasi berbasis web yang meminta suatu input berupa data siswa, pilihan

Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180): Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik

[r]

'Whatever it is’ Jennings said quietly, 'I advise you to get a recovery team out there right away.' Walinski turned to look at the man in the suit.. 'That's what you advise,

bahwa dalam Pasal 176 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dapat

Volume sepeda motor di kota Makassar berbeda setiap ruas jalannya. Sebagai contoh grafik volume kendaraan pada jalan arteri kota Makassar dapat dilihat pada

Pada Fatwa MUI Tersaebut dijelaskan “Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah