i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI DARI EKSTRAKSI LIMBAH KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) UNTUK PENGENDALIAN
LALAT BUAH (Bactrocera sp)
BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN (PKM-P)
Disusun oleh :
Nidia Melati Al Anshori (H 0712137) (2012)
Novia Safitri (H 0813130) (2013)
Nur Fitriani (H 0813134) (2013)
Hanand Isnaini (H 0813074) (2013)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
1
RINGKASAN
Hama lalat buah, khususnya dari jenis Bactrocera sp., adalah hama yang sangat merugikan. Serangan lalat buah mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas produk hortikultura, khususnya buah-buahan dan mengakibatan ekspor buah-buahan ditolak.
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan secara fisik, biologis, maupun kimiawi. Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida dari bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri. Bahan yang dapat menghasilkan minyak atsiri diantaranya adalah limbah kulit jeruk nipis. Kulit jeruk nipis mudah ditemui terutama di rumah makan maupun warung makan pinggir jalan menjadi sampah yang menghasilkan polusi. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengolah sampah kulit jeruk menjadi minyak atsiri. Dengan demikian, melalui penelitian ini mampu memanfaatkan limbah kulit jeruk yang terbuang menjadi produk yang lebih menguntungkan yang dapat menangani permasalahan pertanian buah hortikultura akibat serangan lalat buah yang efektif, murah dan ramah lingkungan.
Pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati reaksi dari lalat buah terhadap minyak atsiri kulit jeruk nipis yang terdapat pada kapas untuk menentukan atraktan atau repellent. Jika hasil yang ditunjukkan adalah atraktan maka dilanjutkan uji perbandingan dengan metyl eugenol. Analisis dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap jumlah lalat buah yang diaplikasikan dalam penelitian. Hasil penghitungan kemudian dihitung dengan analisis analisis statistika deskriptif dan analisis ragam (ANOVA) rancangan acak lengkap dengan taraf kepercayaan 5% menggunakan program pengolahan data SPSS 17.