• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah Di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah Di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI SAWAH

DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1

Fakultas Geografi

Disusun Oleh :

Kurniawan Rochaditomo

NIM : E 100070005

FAKULTAS GEOGRAFI

(2)
(3)
(4)

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI SAWAH

DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Land SuitabilityforRicePlant

inBendosariSub DistrictSukoharjo District.

ABSTRACT

The title ofthis research titled Land SuitabilityforRicePlantinBendosariSub

DistrictSukoharjo District. The aimof this research is. (1)determinethe suitability of landforrice cropsin the study area. (2)map thesuitability of land forrice cropsin the study

area.

This research uses survey methods. The sampling method stratified random sampling

and analysis method matching. data used : (1)landdraenaseclass, (2)soil textureclasses.

(3)Depthevektifground. (4))KPK, (5)soilpH, (6) total N (,7)P2O5 ,(8) K2O, (9)Salinity,

(10)Slope, (11) rocksurface, (12)The number ofmonths ofdry, (13)Total annual

rainfallaveragemean, (14) flooding.

Research results : Gr1 FTg, TgVGr1, Gr2 VTg, TgGr3 V, Al 1MTg, La 2VTg,

SwVGr1, Gr2 VSw, Al 1FSw, SwVGr3, Gr1 FSw, La 2VS . Based on theresults oflaboratory

analysisandfiel dobservationsand analysisin the study areahave : classS3

(SubjectlineMarginal) spread onthetenland unitsFSwGr1, Gr1 FTg, TgAl1F, Al 1FSw, La

2SwV, VTgGr1, Gr1 VSw, SwVGr2, Gr2 VTg, La 2VTgwith a sub-class S3rn; S3rn; S3rn;

S3rnx; S3rn; S3rns; S3rns; S3rns; S3rns; S3rns, classN2: (Not suitablepermanent) spread on

twoland unitsnamelyTgGr3 V, 3 VGrSw. Inthis classthere are subN2rns;N2rns. Final results

fromthis studyin the formof landsuitabilitymapSub DistrictSukoharjo Districtscale1:50.000.

(5)

ABSTRAK

Judul penelitian ini berjudul Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah di Kecamatatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah di daerah penelitian. (2)memetakan kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah di daerah penelitian.

Metode penelitian menggunakan metode survei yaitu pengamatan pengukuran data dilapangan dan pengambilan sampel dengan teknik stratified random samping dan matching.

Penyeleksian kelas kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah dilakukan dengan kriteria yang meliputi : (1) kelas draenase tanah , (2) kelas tekstur tanah. (3) kedalaman evektif tanah. (4) KPK, (5) pH tanah, (6) N total, (7) P2O5, (8) K2O, (9) salinitas, (10) lereng, (11) batuan

permukaan ,(12) Jumlah bulan kering, (13) Jumlah curah dan hujan tahunan rata-rata, (14) banjir.

Daerah Penelitian mempunyai 12 satuan lahan terdiri dari Gr 1 F Sw, Gr 1 V Sw, Gr 1 F Tg, Gr 1 V Tg, Gr 2 V Tg, Gr 2 V Sw, Gr 3 V Tg, Gr 3 V Sw, Al 1 F Tg, Al 1 F Sw, La 2 V Tg, La 2V Sw. Berdasarkan hasil analisis laboratorium dan pengamatan di lapangan serta analisis di daerah penelitian mempunyai: kelas S3 (Sesuai Marginal) yang tersebar pada sepuluh satuan yaitu kelas : Gr 1 F Sw, Gr 1 F Tg, Al 1F Tg, Al 1 F Sw, La 2 V Sw, Gr 1 V Tg, Gr 1 V Sw, Gr 2 V Sw, Gr 2 V Tg, La 2 V Tg Pada kelas ini terdapat sub kelas S3,r,n; S3,r,n; S3,r,n; S3,r,n,x; S3,r,n; S3,r,n,s; S3,r,n,s ; S3,r,n,s; S3,r,n,s; S3,r,n,s. Dan kelas N2 :Tidak sesuai permanen yang tersebar pada dua satuan lahan yaitu Gr 3 V Tg, Gr 3 V Sw. Pada kelas ini terdapat sub N2,r,n,s; N2,r,n,s. Hasil akhir dari penelitian ini dalam bentuk peta kesesuaian lahan di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo skala 1:50.000

(6)

PENDAHULUAN

Meningkatnya kebutuhan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan persaingan dalam penggunaan lahan, baik untuk keperluan produksi pertanian maupun non produksi pertanian, memerlukan pemikiran yang paling menguntungkan dari sumber daya lahan yang terbatas dan melakukan tindakan pelestarian untuk penggunaan masa datang. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primer , dan salah satunya adalah makanan. Ketergatungan manusia terhadap sumber daya lahan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka memerlukan tambahan lahan untuk menopang kehidupan baik pertanian, permukiman, industri, hutan dan sarana prasarana lainnya.

Lahan adalah sumber daya alam yang dicirikan dengan sifat-sifat tertentu yang meliputi biosfer, di atas dan di bawahnya termasuk atmosfer, tanah, batuan (geologi), hidrologi, flora dan fauna, hasil kultural manusia masa lampau dan masa sekarang yang berpengaruh nyata terhadap penggunaan lahan pada masa yang akan datang (FAO, 1976 dalam Sitanala Arsyad,

1989). Kesesuian lahan adalah

penggambaran tinkat kecocokan atau potensi

sebidang lahan untuk penggunaan tertentu (Sitorus, 1985).

Kebutuhan lahan semakin meningkat mengakibatkan semakin langkanya lahan

pertanian yang mendukung budidaya

pertanian yang unggul sehingga memerlukan optimalisasi penggunaan sumberdaya lahan yang memungkinkan tetap tersedianya lahan untuk pertanian secara berkelanjutan. Tantangan ini merupakan suatu masalah dan

tantangan serius dalam pertanian,

pemanfaatan lahan harus tetap

memperhatikan kelestarian sumber daya yang ada, dan menjaga agar kualitas lahan tidak turun agar dapat terus menunjang pembangunan yang berkelanjutan.

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. bahan makanan

ini merupakan makanan pokok bagi

(7)

sawah selama kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut.

Tabel .1 Produksi Padi Sawah

Tahun Produksi

Dari data di atas dapat dilihat bahwa produktifitas tanaman padi sawah masih belum setabil dari tahun ke tahun. Sehingga perlu adanya penelitian tentang tanaman padi sawah agar lahan dapat di mangfaatkan secara optimal.

Berdasarkan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini adalah :

1)mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah di daerah penelitian. 2)memetakan kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah di daerah penelitian.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode survey. Penetapan lokasi sampel dilakukan secara stratified random sampling. Data primer meliputi: Data yang

didapat dilapangan dengan pengamatan, pengukuran di lapangan kemudian di teruskan dianalisis di laboratorium Data lapangan meliputi: Kedalaman efektif tanah, batuan permukaan, drainase tanah, banjir, kemiringan lereng. Data laboratorium meliputi: Tekstur tanah, KpK, Ph tanah, Ntotol, P2O5, K2O, salinitas. Petata satuan lahan memiliki peran penting dalam

penelitian ini. Untuk membuatnya

diperlukan Pembuatan peta bentuklahan, melalui interpretasi peta topografi skala l: 50.000, interpretasi peta geologi skala 1: 100.000. Pembuatan peta satuan lahan, diperoleh dengan overlay peta bentuk lahan skala 1:50.000, peta lereng skala 1:50.000, peta tanah skala 1:50.000 dan peta penggunaan lahan skala 1:50.000.

Tahap pengolahan data ini meliputi pengelompokan dan tabulasi data, pada tahap ini data dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan parameter-parameter yang digunakan untuk menilai tingkat kesesuaian lahan. Proses maching

yaitu dengan setelah didapat data dari lapangan dan hasil analisis taboratorium kemudian diolah dan di maching atau dibandingkan dengan pedoman penentuan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah CSR/FAO Staff, 1993 disajikan

(8)

Tabel 2. Penggolongan Kelas-kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah

Sumber: CSR/ FAO Staff, 1993 Pusat Penelitian Tanah 1997 dalam Taryono

No Kualitas lahan yang

relevan

Sangat tinggi Sedang Sedang

(9)

Bentuk lahan daerah penelitian

Untuk mengetahui kondisi

bentuklahan daerah penelitian, diperlukan peta bentuklahan yang diperoleh dari interpretasi peta topografi skala 1:50.000 dan peta geologi skala 1:100.000 serta cek lapangan.

Berdasarkan hasil overlay kedua peta tersebut, daerah penelitian memiliki dua bentuklahan sebagai berikut :

1. Dataran aluvial berbatuan tuff, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal. Bentuklahan ini mempunyai luas 2.073,80 ha atau 37,25 %, berada pada

ketinggian 100-150 mdpal, dengan

kemiringan lereng 0-5 %, berbatuan Formasi aluvial. Batuan yang menyusun bentuklahan ini adalah tuff, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal.

2. Bentuklahan lereng kaki vulkan terkikis sedang berbatuan tuff, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal. Bentuklahan ini mempunyai luas 3.493,69 ha atau 62,75 %, berada pada

ketinggian 150-200 mdpal, dengan

kemiringan lereng 5-25 %, berbatuan Formasi lahar Lawu. Batuan yang menyusun bentuklahan ini adalah tuff, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal. U

Satuan Lahan Daerah Penelitian

Satuan lahan di peroleh dari hasil tumpang susun antara peta bentuk lahan, peta lereng, peta tanah dan peta penggunaan lahan. Berdasarkan analisis pembentukan satuan lahan tersebut, satuan di daerah penelitian adalah 6 satuan lahan sawah dan 6 satuan lahan tegalan 2 satuan lahan waduk dan 6 satuan lahan permukiman. Disini tidak di cantumkan satuan lahan permukinan dan satuan lahan waduk, karena permukiman dan waduk tidak mungkin bisa di Tanami padi sawah. Satuan lahan daerahpenelitian disajikan dalam simbul Gr 1 F Tg, Gr 2 V Tg, Al 1 F Tg, La 2 V Tg, Gr 1 V Sw, Gr 2 V Sw, Al 1 F Sw, Gr 1 V Tg, Gr 1 F Sw, La 2 V Sw. Gr 3 V Tg, Gr 3 V Tg.

Karakteristik Lahan Pada Daerah Penelitian

1. Gr 1 F Sw

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng 2%, batuan permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,4 bulan kedalaman

perakaran 55cm, KPK sedang,

pHnya 5,44, Ntotal rendah, K2O

(10)

2. Gr 1 V Sw

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng 4%, batuan permukaan 5-10%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 85cm, KPK sedang,

pHnya 5,20, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir

3. Gr 1 F Tg

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng 2%, batuan permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 100cm, KPK sedang, pHnya 6,20, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir

4. Gr 1 V Tg

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng 4%, batuan permukaan 5-10%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 40cm, KPK sedang,

pHnya 6,12, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

5. Gr 2 V Sw

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng 4%, batuan permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 100cm, KPK sedang, pHnya 6,21, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

6. Gr 2 V Tg

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng8%, batuan

permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 180cm, KPK sedang, pHnya 5,72, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

7. Gr 3 V Tg

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng20%, batuan

permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 150cm, KPK sedang, pHnya 5,93, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

(11)

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng20%, batuan

permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 150cm, KPK sedang, pHnya 6,11, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

9. Al 1 F Tg

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng2%, batuan

permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 150cm, KPK sedang, pHnya 5,61, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

10.Al 1 F Sw

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng2%, batuan

permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 100cm, KPK sedang, pHnya 5,67, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

11.La 2 V Tg

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng6%, batuan

permukaan 5-10%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 80cm, KPK sedang,

pHnya 5,57, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

12.La 2 V Sw

Satuan lahan ini memiliki

kemiringan lereng2%, batuan

permukaan 0-5%, daenase tanah baik tektur tanah lempung jumlah bulan

kering 4,3 bulan kedalaman

perakaran 50cm, KPK sedang,

pHnya 5,76, Ntotal rendah, K2O

tersedia rendah,salenitas sangat rendah tidak terjadi banjir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(12)

Tabel 3. Karakteristik satuan lahan daerah penelitian

No Satuan

Lahan

Kondisi perakaran Unsur hara (f) Unsur hara (n) toksinitas Medan (S) Ketersediaan air banjir

drainase tekstur KDE

tanah

(13)

Tabel 4. klas kesesuaian lahan untuk tananam padi sawah didaerah penelitian

Sumber ; Penulis 2012

No Satuan

Lahan Kondisi perakaran(r) Unsur hara (f) Unsur hara (n) Keracunan(z) Medan (S) Ketersediaan air(w)

banjir

Kelas Kesesuaian

Lahan drain

ase tekst

ur

KDE tanah

Ktk (me/100g)

Ph tanah

N (%)

P2o 5

K2o

Salinitas ( mm hos/cm)

Lereng (%)

Batuan permukaan (%)

Jumlsh bulan kering

CH tahunan rata-rata (mm)

1 Gr I F SW S3 S3 S2 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3.r.n

2 Gr I V Sw S3 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S3.r.n.s

3 Gr I F Tg S3 S3 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3.r.n

4 Gr I V Tg S3 S1 S3 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S2 S3 S1 S1 S1 S3.r.n.s

5 Gr 2 V Sw S3 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S3.r.n.s

6 Gr 2 V Tg S3 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S3 S2 S1 S1 S1 S3.r.n.s

7 Gr 3 V Tg S3 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 N2 S1 S1 S1 S1 N2.r.n.s

8 Gr 3 V Sw S3 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 N2 S1 S1 S1 S1 N2.r.n.s

9 A 2 F Tg S3 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3.r.n

10 Al 2 F Sw S3 S2 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S3.r.n.x

11 La 2 V Tg S3 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S1 S3 S2 S1 S1 S1 S3.r.n.s

12 La II V Sw S3 S1

(14)

1.Kesesuaian lahan pada tiap kelas

Daerah penelitian mempunyai dua kelas kesesuaian lahan, yaitu kelas S3 : sesuai marginal yang terdapat pada sepuluh satuan lahan yaitu Gr 1 F Tg, Gr 2 V Tg, Al 1 F Tg, La 2 V Tg, Gr 1 V Sw, Gr 2 V Sw, Al 1 F Sw, Gr 1 V Tg, Gr 1 F Sw, La 2 V Sw. dan kelas N2 tidak sesuai permanen yang terdapat pada satuan lahan yaiti Gr 3 V Tg, Gr 3 V Tg.

Kesesuain lahan pada tingkat sup klas dan faktor pembatas

Sub kelas kesesuaian lahan

menceminkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam suatu kelas. Faktor pembatas ditunjukkan dengan simbol, disajikan dalam Tabel 5. berikut.

Tabel 5 Simbol Faktor Pembatas

Faktor

Ketersedian Air w

Banjir b

Sumber : Penulis, 2012

Hasil dari penelitian, kelas kesesuaian lahan, faktor pembatas, dan persebarannya tiap satuan lahan yaitu:

a. Kelas S3 Sesuai Marginal(Hampir Sesuai)

Lahan yang mempunyai pembatas yang berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus ditetapkan. Pembatas akan mengurangi keuntungan atau lebih meningkatkan pengeluaran yang diperlukan. Di daerah penelitian lahan yang termasuk kelas hampir sesuai iyalah:

1.S3.r.n yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, tektur tanah, kedalaman evektif tanah, Ntotal , P2O5, K2O, ini terdapat pada satuan lahan Gr 1 F Sw memiliki luas1007,28 Ha. Satuan lahan ini tersebar di Desa Gentan, Sidorejo, Jombor, Sugihan, Toriyo, Mulur dan Jagan.

2.S3.r.n.s yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, tektur tanah, Ntotal , P2O5, K2O,lereng dan batuan permukaan ini terdapat pada satuan lahan Gr 1 V Sw..memiliki luas 700,97 Ha Satuan lahan ini tersebar di Desa Sugihan, Mulur, Mertan, Jagan, Bendosari dan Mojorejo

(15)

tersebar di Desa Gentan, Sidorejo, Jombor, Sugihan, Mulur dan Jagan.

4.S3.r.n.s yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, tektur tanah,kedalaman evektif tanah, Ntotal , P2O5, K2O,lereng dan batuan permukaan ini terdapat pada satuan lahan Gr 2 V Tg memiliki luas 183,32 Ha Satuan lahan ini tersebar di Desa Sugihan, Mulur, Mertan, Jagan, Bendosari dan Mojorejo.

5.S3.r.n.s yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, tektur tanah, Ntotal , P2O5, K2O,lereng ini terdapat pada satuan lahan Gr 2 F Sw memiliki luas 43,71Ha. Satuan lahan ini tersebar di Desa Mertan, Jagan, Bendosari, Mojorejo, Manisharjo, Cabeyan, Puhgogor dan Paluhombo

6.S3.r.n.s yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, Ntotal , P2O5, K2O, lereng dan batuan permukaan, ini terdapat pada satuan lahan Gr 2 V Tg memiliki luas 494,30Ha. Satuan lahan ini tersebar di Desa Mertan, Jagan, Bendosari, Mojorejo, Manisharjo, Cabeyan, Puhgogor dan Paluhombo.

7.S3.r.n yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, Ntotal , P2O5, K2O, ini terdapat pada satuan lahan. Al 1 F Tg memiliki luas 10,90 Ha

Satuan lahan ini tersebar di Desa Gentan, Sidorejo dan Jombor.

8.S3.r.n.x yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, tekstur, P2O5, K2O, salinitas, ini terdapat pada satuan lahan Al 1 F Sw Memiliki luas 429,48 Ha Satuan lahan ini tersebar di Desa Gentan, Sidorejo, Jombor, Toriyo dan Mulur.

9.S3.r.n.s yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, Ntotal , P2O5, K2O, lereng dan batuan permukaan ini terdapat pada satuan lahan La 2 V Tg memiliki luas 5,61Ha. Satuan lahan ini tersebar di Desa Cabeyan.

10.S3.r.n yaitu kelas hampir sesuai yang mempunyai faktor pembatasnya draenase, kedalaman evektif tanah, Ntotal , P2O5, K2O, ini terdapat pada satuan lahan La 2 V SW Memiliki luas 12,00Ha. Satuan lahan ini tersebar di Desa Cabeyan.

\

b. Kelas N2 tidak sesui permanen Lahan mempunyai pembatas yang sangat berat sehingga tidak mungkin untuk di gunakan suatu penggunaan yang lestari.

(16)

lahan ini tersebar di Desa Bendosari, Mojorejo, Manisharjo, Cabeyan, Puhgogor dan Paluhombo.

2.N2.r.n.s yaitu kelas tidak sesui permanen faktor pembatasnya draenase, tekstur, Ntotal, P2O5, K2O, lereng, ini terdapat pada satuan lahan Gr 3 V Sw memiliki luas 912,00 Ha. Satuan lahan ini tersebar di Desa Bendosari, Mojorejo, Cabeyan, Puhgogor dan Paluhombo.

Hasil dari Penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 3 Peta Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.

(17)

Kesimpulan

1. Daerah penelitian memiliki dua kelas kesesuaian lahan, yaitu kelas S3 : Sesuai Sesuai Marginal yangtersebar pada sepuluh satuan lahan yaitu Gr 1 F Sw, Gr 1 F Tg, Al 1F Tg, Al 1 F Sw, La 2 V Sw, Gr 1 V Tg, Gr 1 V Sw, Gr 2 V Sw, Gr 2 V Tg, La 2 V Tg Pada kelas ini terdapat sub kelas S3,r,n; S3,r,n; S3,r,n; S3,r,n,x; S3,r,n; S3,r,n,s; S3,r,n,s ; S3,r,n,s; S3,r,n,s; S3,r,n,s. Dan kelas N2 :Tidak sesuai permanen yang tersebar pada dua satuan lahan yaitu Gr 3 V Tg, Gr 3 V Sw. Pada kelas ini terdapat sub N2,r,n,s; N2,r,n,s

2. Faktor pembatas terhadap kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah di daerah penelitian, yaitu pada kelas S3 : (Sesuai Marginal) adalah Kondisi perakaran, ketersedian unsurhara, keracunan, medan. Pada kelas N2 :(Tidak sesuai permanen) adalah kondisi perakaran, ketersediaan unsur hara, dan medan.

Saran

Berdasar kan kesimpulan diatas maka perlu di perhatikan produksi pertanian terhadap penggolongan lahan di daeran kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo terutama untuk tanaman padi sawah yaitu:

1.Pemanfaatan lahan pertanian untuk

tanaman padi sawah di Kecamatan

Bendosari Kabupaten Sukoharjo hendaknya memperhatikan kesesuaian lahan di daerah tersebut, agar diperoleh hasil yang optimum guna meningkatkan produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani

2.Lahan yang nemiliki faktor pembatas tidak permanen hendaknya dilakukan pengolahan tanah dan penambahan unsur hara dengan penumpukan sehingga kelas kesesuainan lahan dapat ditingkatkan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, sitanala, 1989, Konservasi Tanah dan Air, Bogar :ITB

Badan Pusat Statistik. 2001-2010. Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2001-2010.

Sukoharjo : BPS

Badan Pusat Statistik. 2011. Kecamatan Dalam Angka Tahun 2011.Sukoharjo : BPS Bintarto R dan Suprapto Hadikusumo, 1979, Metode Analisa Geografi.Jakarta : LP3ES. FAO, 1976 A Framework for land evalution . FAO Soil Buletin No.32. Wageningen : ILRI Sitorus S.R, 1985, Evaluasi Sumber daya Lahan. Bandung. Tarsito.

Suharjo, 1996. Geomorfologi Dasar. Diklat Kuliah. Surakarta : Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Suwarno Hardjowigeno dan Widiatmoko, 2007, Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan

Penggunaan Lahan,Gajah Mada University Press.

Taryono, 1997. Sumber Daya Lahan. Diklat Kuliah. Surakarta : Fakultas Geografi Univirsitas Muhammadiyah Surakarta.

Taryono, 1997. Erosi dan Konservasi Tanah. Diklat Kuliah. Surakarta : Fakultas Geografi Univirsitas Muhammadiah Surakarta

Verstappen H.Th. 1983 Applied Geomorphology. Geomorphologicaln Surveys for Environmental development. Elsevier : Amterdam

Yuli Priana, 1998. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Diklat Kuliah. Surakarta : Fakultas Geografi Univirsitas Muhammadiyah Surakarta

Gambar

Tabel .1 Produksi Padi Sawah
Tabel 2. Penggolongan Kelas-kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah
Tabel 3. Karakteristik satuan lahan daerah penelitian
Tabel 4. klas kesesuaian lahan untuk tananam padi sawah didaerah penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

sistem informasi jurnal penerimaan siswa baru jenjang Sekolah Menengah. Atas di Kabupaten, sehingga sistem penerimaan siswa baru

(7) Sekretaris Jenderal dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak menerima usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) melakukan telaahan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana pada hari Senin, Rabu dan Jumat, tanggal 17,19 dan 21 September 2012. Pembelajaran berlangsung dengan kegiatan awal 30

Berdasarkan pohon klasifikasi tunggal (CART) diperoleh karakteristik anak putus sekolah usia 7-17 tahun di Sulawesi yaitu mereka adalah anak-anak yang tinggal di

Dengan hasil penelitian ini merujuk pada hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan Harga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan

Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Jurusan Departemen Arsitektur dan Koodinator Studio Tugas Akhir Semester A TA.. Bapak Imam Faisal Pane, ST, MT Sebagai Sekretaris

B.F Skinner (1904-1990) adalah seorang ahli behavior psychology atau psikologi prilaku yang terkenal dengan teorinya yag disebut operant conditioner.Teori ini

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Debt