EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
Shanti Astri Noviani
NIM.1000196
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Evaluasi Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran
Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan di
Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
Rajapolah
Oleh
Shanti Astri Noviani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Shanti Astri Noviani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN
PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH
Shanti Astri Noviani NIM. 1000196
Bandung, Oktober 2014
Menyetujui dan Mengesahkan Dosen Pembimbing I
Dr. H. E. Kosasih Danasasmita, M.Pd NIP : 195306261981011001
Dosen Pembimbing II
Dr. Dedy Suryadi, M.Pd NIP : 196707261997031001
Mengetahui : Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil
vi
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian... 6
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kajian Pustaka... 8
1. Evaluasi ... 8
2. Guru Mata Pelajaran Produktif di SMK ... 10
3. Penyelenggaraan Pendidikan ... 14
4. Perkembangan Kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 19
B. Penelitian yang Relevan ... 21
vii
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Lokasi, dan Subjek Penelitian ... 25
1. Lokasi ... 25
2. Subjek Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 25
C. Metode Penelitian ... 25
D. Definisi Operasional ... 28
1. Evaluasi ... 28
2. Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif di SMK ... 28
3. Penyelenggaraan Pendidikan ... 29
E. Instrumen Penelitian ... 29
1. Wawancara ... 31
2. Pengamatan (Observasi) ... 31
3. Kuisioner/Angket ... 32
4. Dokumentasi ... 35
F. Prosedur Penelitian ... 36
1. Tahap Pra Lapangan ... 36
2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 37
3. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data ... 38
4. Tahap Analisa dan Penafsiran Data ... 38
G. Pengujian Keabsahan Data ... 38
1. Triangulasi ... 38
2. Member Check... 38
H. Analisis Data ... 39
1. Pengolahan Data Angket ... 39
2. Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Pemaparan Data ... 41
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 41
viii
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Deskripsi Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri Rajapolah ... 42
a. Deskripsi Perencanaan Pembelajaran ... 42
b. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran... 54
c. Deskripsi Evaluasi Hasil Belajar ... 72
B. Pembahasan Data Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah ... 78
1. Pembahasan Perencanaan Pembelajaran ... 78
2. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran ... 81
3. Pembahasan Evaluasi Hasil Belajar ... 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... .92
A. Simpulan ... .92
B. Saran ... 93
ix
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Alokasi Jam Pelajaran Bidang Keahlian
Teknik Gambar Bangunan... 12
Tabel 2.2. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum ... 21
Tabel 2.3. Perubahan Kurikulum Lama dan Kurikulum 2013 ... 22
Tabel 3.1. Kisi – Kisi Umum Instrumen Penelitian ... 30
Tabel 3.2. Kriteria Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert ... 33
Tabel 3.3. Keterangan Nilai Kuantitatif dan Kualitatif ... 35
Tabel 3.4. Kriteria Pedoman Penafsiran Persentase Indikator dan Aspek 39 Tabel 4.1. Data Kelengkapan Perencanaan Pembelajaran ... 42
Tabel 4.2. Data Hasil Data Kesesuaian Komponen Silabus ... 43
Tabel 4.3. Data Hasil Data Kesesuaian Komponen RPP ... 44
Tabel 4.4. Data Hasil Wawancara Perencanaan Pembelajaran... 45
Tabel 4.5. Data Hasil Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran ... 54
Tabel 4.6. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 63
Tabel 4.7. Deskrpsi Per Indikator ... 70
Tabel 4.8. Lembar Observasi Kepada Siswa ... 71
Tabel 4.9. Data Hasil Wawancara evaluasi Pembelajaran ... 72
x
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 26
Gambar 4.1. Persentase Kelengkapan Data Perencanaan Pembelajaran ... 42
Gambar 4.2.Persentase Kelengkapan Data Kesesuaian Komponen Silabus ………44
Gambar 4.3. Persentase Kelengkapan Data Kesesuaian Komponen RPP . 45 Gambar 4.4. Persentase Kegiatan Pendahuluan ... 68
Gambar 4.5. Persentase Kegiatan Inti ... 68
Gambar 4.6. Persentase Kegiatan Penutup ... 69
Gambar 4.7. Persentase Kehadiran Guru... 69
xi
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Kisi – Kisi Umum Penelitian
LAMPIRAN II
Kisi – Kisi Uji Coba Angket
Uji Coba Angket
Kisi – Kisi Angket
Angket Penelitian
Skor Angket
Deskripsi Per Indikator
Gambaran Per Indikator dan Aspek
LAMPIRAN III
Catatan Lapangan
Reduksi Hasil Observasi
Display Hasil Observasi
LAMPIRAN IV
Pedoman Wawancara
Reduksi Hasil Wawancara
Display Hasil Wawancara
LAMPIRAN V
xii
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Silabus dan RPP Ilmu Bangunan, Gambar Teknik, Mekanika Teknik, dan RAB
Foto Wawancara, Observasi dan Penyebaran Angket
LAMPIRAN VI
Cek dan Ricek Data Hasil Penelitian
Lembar Member Check
LAMPIRAN VII
Surat Tugas Pembimbing I dan II
Kartu Bimbingan Skripsi Ke Pembimbing I dan II
Surat Izin Penelitian
Surat Balasan Penelitian
Berita Acara Seminar I
Berita Acara Seminar II
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Evaluasi Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri Rajapolah
Shanti Astri Noviani (1000196)
Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk memperoleh keahlian siswa. Oleh karena itu guru mata pelajaran produktif sangat berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikannya. Penelitian ini mendeskripsikan gambaran perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui gambaran persiapan pembelajaran; 2) Mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran; 3) Memperoleh gambaran hasil belajar siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Instrumen pengumpul data menggunakan observasi dan wawancara kemudian diperkuat oleh dokumentasi dan angket yang disebar kepada siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah.
Kesimpulan dari penelitian ini digambarkan dengan persiapan pembelajaran yang belum terlaksana sepenuhnya dalam pembuatan administrasi guru, pelaksanaan pembelajaran secara umum dilaksanakan oleh guru sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, namun dalam tatap muka antara guru dan siswa, serta perilaku siswa ketika belajar dapat dikategorikan kurang baik. Dari evaluasi hasil belajar yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Impact Evaluation of Quantity Productive Subject Teachers in the Implementation of Education at Department of Architecture Engineering
Rajapolah Vocational School Shanti Astri Noviani (1000196)
Productive subjects are subjects that are very important to acquire expertise on students. Therefore, subject teachers earning very important role in the implementation of education. This research was describes the overview of the learning plan, learning implementation, and the evaluation of student learning outcomes in subjects productive at department of Architecture engineering at Rajapolah vocational school. There are purpose of this research is : 1) To understand the description of the preparation of learning 2) To understand the description of implementation learnng 3) To obtain the description result of acquired student skill at departmentof architecture of rajapolah vocational school. This research which are evaluation research with qualitative approach. Instruments for collecting data through observation and interviews equipped by documentation and questionnaires were distributed to students of class X Department of Architecture Engineering Rajapolah vocational school. The conclusion of this research is described with the preparation of learning hasn’t been completely implemented in the forming of teacher administration, learning implementation in general carried out by teachers according to the lesson plan, but in face-to-face between teachers and students, as well as the behavior of students when learning can be categorized as less well. From the evaluation of learning
outcomes that haven’t met the minimum completeness criteria.
1
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masalah besar yang saat ini sedang dihadapi oleh pemerintah adalah
pengangguran, karena masih lemahnya mutu pendidikan dan mencari lapangan
pekerjaan. Kemudian, salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi
pengangguran di Indonesia adalah memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Pendidikan kejuruan dapat menghasilkan seorang individu yang memiliki
keahlian sesuai bakat dan minatnya di bidang tertentu, baik di bidang teknologi,
administrasi, agroindustri dan lain-lain. Memang pada kenyataannya tidak mudah
menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai, siap bekerja, namun Departemen
Pendidikan dalam hal ini Direktorat Pembinaan Pendidikan SMK melakukan
pembinaan untuk program SMK Bisa merupakan langkah tepat yang disebabkan
oleh banyaknya tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang ternyata tidak siap
pakai. Program SMK Bisa juga harus benar-benar bisa link and match dengan
kebutuhan di lapangan kerja baik dalam maupun luar negeri yang terampil.
Saat ini, pemerintah mulai mensosialisasikan SMK bisa, SMK Mandiri,
yakni SMK dengan lulusan yang berkualitas dan siap kerja. Hal ini pemerintah
lakukan agar dapat mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa SMK tidak kalah
dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tidak ada lagi istilah kelas dua bagi
sebutan SMK. Dalam hal ini, SMK disiapkan untuk mengisi lowongan kerja
tingkat menengah yang sudah tersedia meskipun lulusan SMK juga bisa
meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Berkat dari sosialisasi pemerintah, saat ini peminat SMK semakin banyak
karena lulusan SMK sudah siap untuk bekerja dan memiliki keahlian sesuai
dengan bidangnya. Data yang didapat dari Direktorat jendral Mandikdasmen,
No.251/Kep/MM/2008 tentang spektrum keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan, terdapat tidak kurang dari 121 jenis kompetensi keahlian yang
2
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
banyaknya keragaman keahlian yang dipersiapkan untuk menghasilkan
lulusan-lulusan yang kompeten.
Pendidikan kejuruan merupakan sistem yang tidak dapat terpisahkan dari
sistem pendidikan secara menyeluruh. Meskipun demikian, kurikulum pendidikan
kejuruan memiliki karakteristik dan kekhususan tersendiri yang membedakannya
dengan sub sistem pendidikan lain. Perbedaan ini tidak hanya dalam definisi,
struktur organisasi, dan tujuan pendidikannya saja, tetapi terlihat dari aspek
lainnya yang berkaitan dengan perencanaan kurikulum.
Ditinjau dari kriteria pendidikan, dari substansi lulusan, serta lulusannya.
Kriteria yang harus dimilki oleh pendidikan kejuruan adalah :
1. Orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja
2. Jastifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan
3. Fokus kurikulum
4. Tolak ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah
5. Kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja
6. Memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
7. Adanya dukungan masyarakat
Namun, kenyataan kondisi pada saat ini, keragaman keahlian tersebut tidak
diimbangi dengan sarana pendukung pembelajaran dan masih sangat kurang sekali
guru yang benar-benar ahli dibidang keahlian kejuruan. Kurikulum SMK, berisi 3
kelompok mata pelajaran yakni Adaptif, Normatif dan Produktif. Kelompok mata
pelajaran adaptif yakni Bahasa Inggris, Matematika, IPS, IPA, KKPI, dan
Kewrirausahaan. Kelompok mata pelajaran normatif adalah Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Penjaskes, dan Seni Budaya.
Sedangkan Mata Pelajaran Produktif yakni mata pelajaran Dasar Kompetensi
Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
Untuk menunjang proses pembelajaran, terutama pembelajaran produktif,
dibutuhkan sarana prasarana yang dapat menunjang keberhasilan dan kualitas
pembelajaran diantaranya laboratorium multimedia, workshop, peralatan praktik
3
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
prasarana tersebut di SMK yang disebabkan oleh kurangnya biaya atau bantuan
khusus dari pihak pemerintah. Hingga saat ini, masih banyak SMK yang belum
memiliki kelengkapan sarana prasarana tersebut. Padahal SMK wajib dituntut
untuk belajar praktek dan bukan hanya belajar teori saja.
Selain sarana dan prasarana, faktor penunjang keberhasilan dari proses
pembelajaran adalah guru. Profesionalisme guru sangat penting dalam proses
pembelajaran, terutama guru produktif di SMK yang pada dasarnya sangat banyak
berhubungan dengan fasilitas pembelajaran seperti laboratorium atau workshop.
Oleh sebab itu seorang guru mata pelajaran produktif harus memiliki keahlian
khusus yang berkaitan dengan bidang mata pelajaran yang akan diampunya.
Memang kondisi dilapangan sekarang ini sangat kurang sekali guru yang memiliki
keahlian untuk mengampu mata pelajaran produktif.
Kondisi hari ini menyebutkan bahwa tidak kurang dari 5.980 guru adiptif di butuhkan untuk mengisi kekurangan guru yang mengampu pembelajaran mata pelajaran yang dikatagorikan adiptif, sedangkan untuk mata pelajaran produktif tercatat memiliki kekurangan guru sebanyak 18.165 orang guru. Gambaran kekurangan guru kedua mata pelajaran ini berbanding terbalik dengan kondisi mata pelajaran normatif, dimana terjadi kelebihan guru sebanyak 16.046 guru. (Dirjen Pendidikan Tinggi, majubersama.dikti.go.id).
Pada ketentuan dari PP no. 74 tahun 2009 pasal 17 tersebut diatur rasio
guru dan siswa adalah 1:20 orang untuk sekolah (umum) dan 1:15 untuk
madrasah. Secara hitung-hitungan, rasio guru dan siswa di Indonesia adalah
termasuk mewah jika di bandingkan di Negara lain misalnya Korea Selatan
(1:30). Di Indonesia rasio guru dan siswa pada tahun 2013 adalah 1:18. Jumlah ini
jika di lihat sangat ideal sekali, tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih ada
sekolah yang kekurangan guru. Masih ada guru yang mencari sekolah lain untuk
memenuhi beban mengajar untuk tuntutan sertifikasi.
Dari banyaknya jurusan di SMK, terdapat keahlian Teknik Gambar
Bangunan (TGB) di salahsatu SMK yang berada di Kabupaten Tasikmalaya yaitu
SMK Negeri Rajapolah yang baru berdiri di tahun 2009 belum memiliki guru
4
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk Jurusan Teknik Gambar Bangunan. Guru mata pelajaran produktif di
Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah baru memiliki
empat orang guru mata pelajaran produktif dan baru satu orang guru yang
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan, jumlah mata pelajaran
produktif di Jurusan Teknik Gambar Bangunan berjumlah 14 mata pelajaran
menurut kurikulum 2013, yang terdiri dari
- Dasar Bidang Kejuruan : Fisika, Kimia, dan Gambar Teknik.
- Dasar Kompetensi Kejuruan : Mekanika teknik, Ilmu Bangunan, dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).
- Kompetensi Kejuruan : Gambar dan Struktur Bangunan Gedung, Gambar
Interior dan Eksterior, Gambar Visual Arsitektur, Konstruksi Jalan dan
Jembatan, Bangunan Air, dan Manajemen Pelaksanaan
- Mulok Kompetensi Kejuruan : Mulok Prototype Bangunan.
Pada kenyataannya, satu orang guru mata pelajaran produktif di Jurusan
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah harus mengampu 4-6 mata
pelajaran serta 5-6 kelas.
Berdasarkan kondisi dan latar belakang di atas, maka peneliti ingin meneliti
gambaran dampak dari keadaan jumlah guru mata pelajaran produktif terhadap
proses pembelajaran, perilaku belajar dan hasil belajar siswa di Jurusan Teknik
Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah. Maka dari itu peneliti mengambil
judul “Evaluasi Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
Rajapolah”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi
permasalahan berikut :
- Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran
5
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Pelaksanaan pembelajaran dilihat dari tatap muka antara guru dan siswa
karena perbandingan jumlah guru dan kelas tidak seimbang.
- Perilaku siswa yang kurang baik pada saat belajar.
- Evaluasi hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
C. Batasan Masalah
Dengan mempertimbangkan luasnya ruang lingkup dalam penelitian ini,
maka peneliti memberikan batasan masalah penelitian yang dibatasi pada hal-hal
berikut ini :
- Penelitian ini dilakukan pada siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan di
SMK Negeri Rajapolah dan guru mata pelajaran produktif.
- Perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran
produktif sebelum mengajar.
- Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran produktif dilihat dari guru dan
siswa.
- Evaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi
Kejuruan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang diuraikan pada latar belakang. Mengenai dampak
jumlah guru mata pelajaran produktif, maka rumusan masalah dirinci sebagai
berikut :
- Bagaimana perencanaan pembelajaran di Jurusan Teknik Gambar
Bangunan di SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru yang
ada?
- Bagaimana pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran di Jurusan Teknik
Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru
6
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa Jurusan Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru yang ada?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Mengetahui gambaran perencanaan pembelajaran di Jurusan Teknik
Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah.
- Mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran di Jurusan Teknik
Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru
mata pelajaran produktif yang ada.
- Mengetahui gambaran hasil belajar siswa Jurusan Teknik Gambar
Bangunan di SMK Negeri Rajapolah.
F. Manfaat/Signifikasi Penelitian 1. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah dan Guru
Memberikan masukan tentang kondisi guru-guru dari dampak
jumlah guru mata pelajaran produktif.
b. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan gambaran mengenai
dampak jumlah guru mata pelajaran produktif pada
penyelenggaraan pendidikan.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian
sejenis yang relevan
b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
7
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan
skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka yang mencakup teori-teori ilmiah
yang berhubungan dengan anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang
permasalahan penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis.
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan serta
langkah-langkah dan penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini terdiri atas dua hal utama yakni :
a. Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan
masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, dan tujuan penelitian:
b. Pembahasan atau analisis temuan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis temuan penelitian.
8
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
9
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
25
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri Rajapolah
Kabupaten Tasikmalaya. Di jalan Ciinjuk No.1 Desa Sukaraja Kecamatan
Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya
sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam
penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa Jurusan Teknik
Gambar Bangunan kelas X di SMKN Rajapolah dan guru mata pelajaran
produktif Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMKN Rajapolah yang
berjumlah 4 orang.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan
dalam pelaksanaan penelitian. Dalam desain penelitian peneliti harus menentukan
rancangan sistematis sebelum melakukan penelitian agar penelitian sesuai harapan
dan memudahkan proses penelitian yang dilakukan. Tahapan – tahapan tersebut
berisi mulai dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga melaporkan
hasil penelitian. (lihat halaman 26).
C. Metode Penelitian
Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui gambaran seberapa besar
dampak jumlah guru mata pelajaran produktif pada penyelenggaraan pendidikan.
Maka dari itu penelitian ini mengarah kepada evaluasi dampak menggunakan
26
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang
terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang
memerlukan evaluasi.
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Metode evaluasi digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan
pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Pada dasarnya, penelitian
evaluasi bertujuan untuk menentukan tingkat efektifitas suatu program atau
kegiatan. Data yang dihasilkan berupa angka-angka hasil pengamatan di lapangan
secara langsung. Setelah data terkumpul kemudian di deskripsikan, dibandingkan
dengan standar yang ada.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif.
Sugiyono, (2009, hlm. 1) “Penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi”.
Merumuskan Masalah
Menemukan bahan yang relevan
Membuat instrumen
Mengumpulkan data
Menganalisis dan mengolah data
27
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengingat dalam proses penelitian ini, pengukuran kecenderungan
pelaksanaan pembelajaran antara siswa dan guru mata pelajaran produktif tidak
hanya menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi namun juga
akan menggunakan angket yang dipersentasekan berupa nilai/angka supaya
datanya dapat dibuktikan kebenarannya secara keseluruhan. Oleh karena itu
disamping menggunakan pendekatan kuantitatif juga digunakan penedekatan
kualitatif. Sugiyono (2013, hlm. 7) menjelaskan pendekatan kuantitatif merupakan
“data kuantitatif berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Penggunaan pendekatan kuantitatif disini sifatnya hanya statistik yang digunakan
untuk mengetahui kecenderungan pelaksanaan pembelajaran dari pihak siswa
sebagai subjek belajar.
Penelitian kuantitatif sering dikenal dengan pengumpulan data dilakukan
pada objek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Sugiyono
(2013, hlm. 80) mengatakan bahwa populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa Jurusan Teknik Gambar
Bangunan Kelas X yang berjumlah 85 orang.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Lebih jauh Riduwan (2011, hlm. 56) mengatakan, “sampel
adalah bagian dari populasi (sebagian atau ewakili populasi yang diteliti). Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili populasi”.
Karena subjek populasi dalam penelitian ini berjumlah 85 orang maka
sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB yakni
sebanyak 85 orang. Teknik pengambilan sampel ini disebut total sampling (n=N).
Creswell (2012, hlm. 348) mengatakan, pendekatan penelitian campuran
(mix design) merupakan “sebuah pendekatan untuk menyelidiki suatu objek
28
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bentuk penelitian kuantitatif”. Mix design disini merupakan suatu pendekatan agar
mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik.
D. Definisi Operasional
1. Evaluasi
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana
untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen
dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh
suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek
atau kegiatan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan.
Sedangkan yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai
evaluasi dampak. Anis Fuad dalam
(http://www.anis-fuad.com/2010/09/implementasi-evaluasi-implementasi-dan.html)
mengungkapkan bahwa evaluasi dampak merupakan studi atas
konsekuensi kebijakan berupa dampak yang ditimbulkan rentetan aktifitas
input, proses dan output kebijakan. Studi evaluasi dampak dapat
menggunakan pendekatan deskriptif eksplanatif, dan kausal yang di
dalamnya berupa penilaian terhadap kepatuhan, auditing dan akunting.
Evaluasi dampak adalah kegiatan menilai perubahan-perubahan
dalam kondisi kehidupan kelompok sasaran yang diakibatkan oleh
program/proyek dan merupakan hasil kegiatan-kegiatan program/proyek.
2. Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif
Guru Mata Pelajaran Produktif merupakan guru yang mengampu
mata pelajaran produktif di SMK dan memiliki keahlian dibidang yang
diampunya. Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah jumlah atau kuantitas
guru mata pelajaran produktif yang dilihat dari rasio guru dan murid, guru
dan sarana prasarana di sekolah, serta rasio jumlah guru dan jumlah mata
29
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kondisi saat ini menyebutkan bahwa tidak kurang dari 5.980 guru adaptif dibutuhkan untuk mengisi kekurangan guru yang mengampu pembelajaran mata pelajaran yang dikategorikan adaptif. Sedangkan untuk mata pelajaran produktif tercatat memiliki kekurangan guru sebanyak 18.165 orang guru. Gambaran kekurangan guru ini berbanding terbalik dengan kondisi mata pelajaran normatif, dimana terjadi kelebihan guru sebanyak 16.046 orang guru (Dirjen Pendidikan Tinggi).
3. Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan merupakan proses, cara atau perbuatan
menyelenggarakan pendidikan. Kriteria penyelenggaraan pendidikan
dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses
merupakan persiapan pembelajaran, pelaksanaan dalam pembelajaran serta
evaluasi hasil pembelajaran.
E. Instrumen Penelitian
Trianto (2010, hlm. 263) mengatakan, instrumen pengumpul data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Berdasarkan definisi tersebut suatu instrumen berfungsi untuk menjaring
data-data hasil penelitian. Selain itu, instrumen juga diartikan sebagai alat bantu
yang merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket
(questionnaire), daftar cocok (check list), pedoman wawancara (interview guide
atau intervieuw schedule), lembar/panduan pengamatan (observation sheet atau
30
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel. 3.1 Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian
EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH
NO PERTANYAAN
PENELITIAN
ASPEK YANG DIUNGKAP RESPONDEN TEKNIK
PENGUMPULAN
1 Bagaimana perencanaan pembelajaran di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN Rajapolah?
Mengetahui gambaran persiapan
penyelenggaraan pendidikan di Jurusan
Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri
Rajapolah
2 Bagaimana pelakasanan pembelajaran di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN Rajapolah?
Mengetahui gambaran pelaksanaan
penyelenggaraan pendidikan di Jurusan
Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri
Rajapolah dilihat dari jumlah guru mata
pelajaran produktif yang ada.
Guru mata
Memperoleh gambaran hasil belajar siswa
31
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang digunakan untuk mengukur Penyelenggaraan pendidikan di
Jurusan Teknik gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk melakukan
studi pendahuluan dan untuk mendapatkan informasi dari responden yang lebih
mendalam. Wawancara dapat dilakukan terstruktur maupun tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur merupakan wawancara dimana peneliti menyiapkan
pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis. Wawancara tidak
terstruktur merupakan wawancara dimana peneliti tidak menyiapkan
wawancara secara khusus. Wawancara Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan wawancara terstruktur sebagai pengumpul data. Sugiyono (2009,
hlm. 73) mengatakan, wawancara terstruktur digunakan sebagai pengumpul
data, bila peneliti telah atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dengan wawancara terstruktur ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.
Wawancara diberikan kepada guru mata pelajaran produktif Jurusan Teknik
Gambar Bangunan di SMKN Rajapolah yang berjumlah 4 orang. Untuk
menghindari kata-kata yang hilang, peneliti meminta izin untuk merekap hasil
wawancara dengan informan.
2. Pengamatan (Observasi)
Sugiyono, (2013, hlm. 145) mengatakan bahwa “Observasi sebagai teknik
pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingan dengan teknik lain yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan,
32
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi berperan serta (Participant observation) peneliti harus terlibat
langsung dengan orang-orang yang sedang diamati.
Sugiyono, (2013, hlm. 146) mengatakan, observasi non partisipan terdapat dua
jenis observasi yakni,
- Observasi Terstruktur : adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan
instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat digunakan
sebagai pedoman dalam observasi ini.
- Observasi tidak Terstruktur : adalah observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Dalam penelitian ini, observasi terstruktur digunakan untuk observasi
mengenai perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran kepada guru mata
pelajaran produktif dengan menggunakan checklist. Sedangkan untuk observasi
kepada siswa kisi-kisi angket dijadikan sebagai pedoman kemudian
dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada.
3. Kuisioner / Angket
Menurut Mardalis (2009, hlm. 67) Kuisioner atau angket adalah teknik
pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
peneliti mengenai pelaksanaan pendidikan sebagai penguat dari observasi.
Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa Jurusan Teknik Gambar
Bangunan, dengan jenis angket tertutup yang artinya jawaban angket telah
disediakan oleh peneliti. Responden tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan
menggunakan angket tertutup. Nasution (2009, hlm. 128) mengemukakan
33
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mencek jawaban
yang paling sesuai dengan pendiriannya.
Dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat pengukur
persepsi, perilaku dan sikap siswa. Terdapat 2 pernyataan dalam skala likert,
yaitu pernyataan positif dan negatif dengan nilai sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert
Pilihan respons Skor (+) Skor (-)
Adapun dalam pengolahan datanya, angket yang berupa skala likert di uji
cobakan kemudian di uji validitas dan reliabilitasnya sebelum disebar.
a. Uji Validitas
- Menghitung harga korelasi tiap butir dengan rumus
r = koefisien korelasi tiap butir
N = Banyaknya subjek uji coba
Σ X = Jumlah skor tiap butir
ΣY = Jumlah skor total
Σ X 2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir
34
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i
S
Σ XY = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total
- Membandingkan dengan r kritis sebesar 0,3 (Sugiyono, 2013, hlm.
126).
Apabila hasil rxy> 0,3 item valid
Apabila hasil rxy< 0,3 item tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Langkah-langkahnya sebagai berikut menurut Riduwan
(2013:115-116) :
- Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :
- Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus :
= S1 + S2 + S3 ……… Sn
Dimana :
∑Si = jumlah varians tiap item
S1, S2, S3, Sn = varians item ke -1, 2, 3 … n
- Menghitung harga varians dengan rumus
35
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
r11 = Koefisien reliabilitas
i
dengan kriteria reliabilitas :
0,2 – 0,399 : Reliabilitas rendah
0,4 – 0,599 : Reliabilitas sedang
0,6 – 0,799 : Reliabilitas kuat
0,8 – 1,00 : Reliabilitas Sangat kuat
4. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sebagai pelengkap
keberadaan data adalah teknik dokumentasi . Dokumentasi berarti dokumen
yang berasal dari barang-barang yang tertulis. Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi ini peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti dokumen
kurikulum di sekolah, dan hasil belajar siswa. Berikut ini merupakan
Keterangan Nilai Kuantitatif dan Kualitatif hasil belajar siswa :
36
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Predikat Nilai Acuan Ordinal Nilai Kualitatif
A 4.00 92 Sangat Baik
SB
A- 3.66 88 – 91 Sangat Baik
SB
B+ 3.33 84 – 87 Baik B
B 3.00 81 – 83 Baik B
B- 2.66 78 – 80 Baik B
C+ 2.33 75 – 77 Cukup C
C 2.00 72 – 74 Cukup C
C- 1.66 69 – 71 Cukup C
D+ 1.33 66 – 68 Kurang K
D 1.00 65 Kurang K
Sumber : Raport Siswa 2013 SMKN Rajapolah
F. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membuat empat tahapan dalam prosedur
penelitian. Empat tahapan tersebut adalah :
1. Tahap Pra Lapangan
Dalam menyusun rancangan penelitian, peneliti menemukan kasus di
lapangan yang menurut peneliti menarik untuk diteliti, yaitu penyelenggaraan
pendidikan jika dilihat dari perbandingan jumlah guru produktif di SMKN
37
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari masalah tersebut, peneliti membuat rancangan penelitian dalam
bentuk proposal yang diseminarkan untuk mengetahui kelayakan untuk
dijadikan skripsi. Setelah proposal disetujui, peneliti langsung menyerahkan
urat izin penelitian kepada Humas SMKN Rajapolah. Peneliti kemudian
melanjutkan penyusunan instrumen penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan angket dan wawancara.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap pekerjaan lapangan peneliti mulai dengan melakukan keakraban
dengan subjek penelitian. Kemudian peneliti langsung menyebar kuisioner
kepada subjek penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran kepada siswa
untuk mengetahui gambaran tatap muka siswa dan guru serta perilaku siswa
ketika belajar. Setelah itu, peneliti menggali sumber dari subjek lain yaitu guru
dengan melakukan wawancara yang diawali dengan keakraban hingga pada
akhirnya membicarakan sesuatu yang diteliti sesuai dengan pedoman yang
dipegang peneliti. Selain dari hasil wawancara kepada guru dan pengisian
angket kepada siswa, peneliti melakukan observasi dan melakukan studi
dokumentasi untuk melihat kesesuaian data yang diperoleh dari hasil angket
dan wawancara. Berikut ini merupakan tahapan pekerjaan lapangan :
- Melakukan penyebaran angket yang ditujukan kepada siswa yang
menjadi objek penelitian siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar
Bangunan mengenai penyelenggaraan pendidikan pada saat
pembelajaran di kelas serta perilakunya ketika belajar.
- Melakukan observasi yang ditujukan kepada siswa kelas X Jurusan
Teknik Gambar Bangunan mengenai pembelajaran di kelas serta
perilakunya ketika belajar dan observasi juga dilakukan kepada guru
mata pelajaran produktif mengenai persiapan pembelajaran,
38
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Melakukan wawancara untuk memperjelas data yang dikumpulkan
melalui guru mata pelajaran produktif mengenai persiapan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
- Dokumentasi, dilakukan untuk mengungkap ketersediaan
bahan/dokumen yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yaitu
dokumen silabus, RPP, Program Tahunan dan Semesteran, kalender
pendidikan serta hasil belajar siswa mata pelajaran dasar kompetensi
kejuruan (RAB, Mekanika Teknik, Gambar Teknik dan Ilmu
Bangunan).
3. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data
Pada tahap pemeriksaan keabsahan data, peneliti melakukan dua teknik
yaitu teknik triangulasi dan member check.
4. Tahap Analisis dan Penafsiran Data
Terakhir adalah tahapan analisis. Disini peneliti melakukan reduksi data,
penyajian data dan terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
G. Pengujian Keabsahan Data
1. Triangulasi
Sugiyono (2013, hlm. 273) mengatakan, triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai metode, cara dan
waktu. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
teknik pengumpulan data. maksudnya dari beberapa teknik, data tersebut di
deskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang sama mana pandangan
yang berbeda. Kemudian, Mukhtar (2013, hlm. 37) mengatakan, triangulasi
adalah cara yang ditempuh untuk melakukan verifikasi sepanjang penelitian
dilakukan hingga data dianalisis dan laporan ditulis. Dari data tersebut peneliti
menarik kesimpulan yang kemudian disepakati dengan pemberi data melalui
member check.
39
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2013, hlm. 276) mengatakan member check adalah proses
pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member
check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai apa
yang diberikan oleh pemberi data.
Dari hasil wawancara dan observasi, dan dokumentasi data tersebut di
deskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang sama mana pandangan
yang berbeda. Dari data tersebut peneliti menarik kesimpulan yang harus
disepakati oleh keempat sumber melalui member check. Jika keempat sumber
tersebut menyetujui hasil analisis data yang diperoleh maka peneliti
menghentikan penelitian dan merasa cukup dengan data yang diperoleh.
Namun, jika keempat sumber tersebut tidak menerima atau menyepakati hasil
penelitian karena dianggap jauh berbeda dengan kenyataan sebenarnya, maka
peneliti mengadakan diskusi kesepakatan yang lebih lanjut kepada keempat
sumber data tersebut. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013,
hlm. 277) :
Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannyatidak disepakati oleh pemberi data, dan apabila perbedaaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
H. Teknik Analisis Data
Pengolahan data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, karena
dengan mengolah data - data tersebut dapat memberi arti yang berguna bagi
pemecahan masalah penelitian.
1. Pengolahan Data Angket
Data hasil penyebaran angket nantinya akan digunakan untuk
memaparkan persepsi responden terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang dialami oleh responden ketika belajar. Untuk proses penyimpulan
dari data kuisioner dengan skala likert sebagai penunjang dan pedoman
40
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menghitung validitas dan reliabilitas angket (lampiran 2.3)
b. Menghitung skor angket (lampiran 2.6)
c. Mendeskripsikan skor per indikator dan aspek pelaksanaan
pembelajaran (lampiran 2.7)
d. Menafsirkan persentase tiap indikator (lampiran 2.8) dengan
pedoman sebagai berikut :
e. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk
menafsirkan data per indikator tiap kriteria
Tabel 3.4. Kriteria Pedoman Penafsiran Persentase Indikator
No Persentase Kriteria
1 81% - 100% Sangat Baik
2 61% – 80% Baik
3 41% - 60% Sedang
4 21% - 40% Kurang Baik
5 Kurang dari 21% Tidak Baik
(Riduwan. 2009:89)
2. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013, hlm.
246)
- Pengumpulan Data (Data Collection)
Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini adaah dengan
menggunakan observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara.
- Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian,
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan tertulis di lapangan. Dalam hal ini hasil observasi dari
catatan lapangan direduksi disesuaikan dengan pedoman wawancara
dan angket diambil yang lebih penting. Dari hasil rekaman
41
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghilangkan kalimat – kalimat yang tidak perlu meskipun masih
menggunakan bahasa informan.
- Penyajian Data (Data Display)
Display data adalah mendeskripsikan sekumpulan informasi
tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif
disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian juga dapat berbentuk
mariks, diagram, tabel dan bagan.
- Conclusion Drawing / Verification
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetap mungkin juga
42
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
92
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Simpulan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang Evaluasi
Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif Pada Penyelenggaraan
Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah
yaitu :
1. Perencanaan pembelajaran belum dilaksanakan sepenuhnya oleh guru
dalam pembuatan administrasi guru. Dalam menyiapkan bahan ajar,
guru juga belum mempersiapkan bahan ajar semua mata pelajaran.
Sedangkan untuk pembuatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) telah sesuai dengan format kurikulum yang
digunakan. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP untuk kelas XII
dan Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI.
2. Pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri Rajapolah dalam mata
pelajaran produktif, guru memulai dan mengakhiri kegiatan
pembelajaran sesuai dengan RPP. Dalam kegiatan inti, untuk metode
pembelajaran juga bervariasi menyesuaikan dengan materi dan
keadaan kelas. Namun guru belum sepenuhnya memanfaatkan media
pembelajaran yang ada. Sedangkan gambaran umum tatap muka
dengan guru termasuk pada kategori baik, namun pemberian tugas dari
guru, aktivitas siswa di dalam kelas ketika belajar termasuk kurang
baik. Sedangkan perilaku siswa ketika belajar, kedisiplinan siswa di
sekolah dan sikap siswa terhadap guru termasuk pada kategori kurang
baik.
3. Evaluasi hasil belajar yang diperoleh siswa dari empat mata pelajaran
produktif (Gambar Teknik, Ilmu Bangunan, Mekanika Teknik dan
Rencana Anggaran Biaya) memperoleh hasil yang kurang baik dalam
93
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengadakan remedial untuk memberikan nilai tambahan kepada siswa
untuk mencapai batas ketuntasan minimal. Namun pada akhirnya
rata-rata nilai untuk keterampilan mendapat predikat nilai cukup untuk
sikap mendapat kategori nilai baik, dan untuk kognitif/pengetahuan
mendapat predikat cukup. Dapat disimpulkan untuk nilai kognitif dan
keterampilan belum dapat mencapai batas ketutantasan minimal.
Dari beberapa simpulan di atas maka dapat diambil kesimpulan jumlah
guru mata pelajaran produktif yang tidak sesuai dengan rasio ideal, berdampak
kurang baik terhadap penyelenggaraan pendidikannya.
B. Saran
Merujuk pada hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengemukakan
saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi sekolah, diharapkan dapat melengkapi jumlah guru mata
pelajaran produktif khususnya jurusan Teknik Gambar Bangunan
supaya beban pada guru yang ada tidak terlalu besar.
2. Bagi guru, diharapkan dapat melengkapi administrasi guru sebelum
memulai pembelajaran supaya dijadikan pedoman ketika pelaksanaan
pembelajaran.
3. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan motivasi agar siswa dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik selain dengan memperoleh nilai
yang baik, juga memiliki perilaku yang baik.
4. Bagi siswa, diharapkan belajar lebih serius lagi dalam mata pelajaran
produktif. Karena mata pelajaran produktif sangat penting bagi siswa
sekolah menengah kejuruan karena dapat dijadikan bekal keterampilan
94
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Abdul Jabar, Safrudin. (2009) “Evaluasi Program
Pendidikan”. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2007) “Manajemen Penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta.
Cresswell, W. J. (2012). “Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mix”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008) “Pedoman Perhitungan Beban Kerja
Guru”. Depdiknas : Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Direktorat Jendral Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 251/Kep/MM/2008 (2008) “Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan”. Jakarta : Mendikdasmen.
Fathurrohman, Pupuh dan Suryana. (2012) “Guru Profesional”. Bandung : Reflika Aditama.
Fathoni, Abdurrahmat. (2006) “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan
Skripsi”. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. (2009) “Pendidikan guru Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi”. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (2008) “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta : Bumi Aksara.
Mahaga, Radiana, (2009) “Evaluasi Dampak”. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Mardalis. (2009) “Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal”. Jakarta : Bumi Aksara.
Mukhtar. (2013) “ Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif”. Jakarta : REFERENSI (GP Press Group).
95
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Narbuko, Cholid dan Achmadi (2009) “Metode Penelitian”. Jakarta : Bumi Aksara.
Nasution (2009). “Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif”. Bandung : Tarsito.
Riduwan. (2009). “Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan dan
Peneliti Pemula”. Bandung : Alfabeta
Saputra, Suprian A. (2007a) “Evaluasi Pengajaran”. FPTK-UPI.
Sudaryono. (2012) “Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran”. Yogyakarta :Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009) “Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung : Alphabeta.
Sugiyono. (2013) “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”.
Bandung : Alphabeta.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. (2009) “Manajemen Pendidikan”. Bandung : Alphabeta
Trianto. (2010) “Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan”. Jakarta: Kencana.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013)“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung : UPI PRESS.
Paparan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014 (2014) “Implementasi Kurikulum 2013”.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 (2007) “Standar Kompetensi Guru SMK”. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2009 Pasal 17 (2009) “Tentang Rasio
Guru dan Siswa di Sekolah”.
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 (2013) “Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah”.
Prihatin, Eka. (2011) “Manajemen Peserta Didik”. Bandung : Alphabeta.
96
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yusuf, Farida. (2008) “Evaluasi Program Pendidikan”. Jakarta : Rineka Cipta.
Sumber Internet
Fuad, Anis. (2010) “Implementasi Evaluasi”. [Online].
Tersedia: http://www.anis-fuad.com/2010/09/implementasi-evaluasi-implementasi-dan.html [ 21 Maret 2014]
Hamka, Anwaru. (2010) “Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri”. [Online]. Tersedia : http://anwaruhamka20.wordpress.com/2010/06/10/peran-dunia-usaha-dan-dunia-industri-dudi-dalam-dunia-pendidikan/ [ 2 April 2014]
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Tahun 2008 Tentang Gebyar SMK Bisa (2008) [Online] Tersedia : http://majubersama.dikti.go.id/?page_id=317
[17 Maret 2014]
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2007 Tentang Guru dan Dosen (2007) [ Online ]. Tersedia :
https://.uny.ac.id%2F8310%2F3%2Fbab%25202.pdf&ei=MqSEU7WTM4rp
8AX-1oG4BA&usg=AFQjCNEiTVCvVDesG-j4ii7iQaZszaDZZQ&bvm=bv.67720277,d.dGc [ 23 Mei 2014]
Skripsi dan Tesis
Apriadi, Ricco. (2013) “Studi Evaluasi Sarana dan Prasarana Pada Mata Pelajaran Bubut Dasar di SMK Negeri 12 Bandung”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Kanianta, I Ketut. (2014) “Analisis Implementasi Standar Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKB) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Singaraja”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang: Tidak diterbitkan.
Taufiana. (2012) “Pengaruh Profesionalisme Guru Mata Pelajaran Produktif dan
Karakteristik Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNY Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
97
Shanti Astri Noviani, 2014
Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu