• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Shanti Astri Noviani

NIM.1000196

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Evaluasi Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran

Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan di

Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri

Rajapolah

Oleh

Shanti Astri Noviani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Shanti Astri Noviani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN

PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH

Shanti Astri Noviani NIM. 1000196

Bandung, Oktober 2014

Menyetujui dan Mengesahkan Dosen Pembimbing I

Dr. H. E. Kosasih Danasasmita, M.Pd NIP : 195306261981011001

Dosen Pembimbing II

Dr. Dedy Suryadi, M.Pd NIP : 196707261997031001

Mengetahui : Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil

(4)
(5)

vi

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Pustaka... 8

1. Evaluasi ... 8

2. Guru Mata Pelajaran Produktif di SMK ... 10

3. Penyelenggaraan Pendidikan ... 14

4. Perkembangan Kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 19

B. Penelitian yang Relevan ... 21

(6)

vii

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Lokasi, dan Subjek Penelitian ... 25

1. Lokasi ... 25

2. Subjek Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Metode Penelitian ... 25

D. Definisi Operasional ... 28

1. Evaluasi ... 28

2. Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif di SMK ... 28

3. Penyelenggaraan Pendidikan ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 29

1. Wawancara ... 31

2. Pengamatan (Observasi) ... 31

3. Kuisioner/Angket ... 32

4. Dokumentasi ... 35

F. Prosedur Penelitian ... 36

1. Tahap Pra Lapangan ... 36

2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 37

3. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data ... 38

4. Tahap Analisa dan Penafsiran Data ... 38

G. Pengujian Keabsahan Data ... 38

1. Triangulasi ... 38

2. Member Check... 38

H. Analisis Data ... 39

1. Pengolahan Data Angket ... 39

2. Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Pemaparan Data ... 41

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 41

(7)

viii

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Deskripsi Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri Rajapolah ... 42

a. Deskripsi Perencanaan Pembelajaran ... 42

b. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran... 54

c. Deskripsi Evaluasi Hasil Belajar ... 72

B. Pembahasan Data Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah ... 78

1. Pembahasan Perencanaan Pembelajaran ... 78

2. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran ... 81

3. Pembahasan Evaluasi Hasil Belajar ... 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... .92

A. Simpulan ... .92

B. Saran ... 93

(8)

ix

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Alokasi Jam Pelajaran Bidang Keahlian

Teknik Gambar Bangunan... 12

Tabel 2.2. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum ... 21

Tabel 2.3. Perubahan Kurikulum Lama dan Kurikulum 2013 ... 22

Tabel 3.1. Kisi – Kisi Umum Instrumen Penelitian ... 30

Tabel 3.2. Kriteria Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert ... 33

Tabel 3.3. Keterangan Nilai Kuantitatif dan Kualitatif ... 35

Tabel 3.4. Kriteria Pedoman Penafsiran Persentase Indikator dan Aspek 39 Tabel 4.1. Data Kelengkapan Perencanaan Pembelajaran ... 42

Tabel 4.2. Data Hasil Data Kesesuaian Komponen Silabus ... 43

Tabel 4.3. Data Hasil Data Kesesuaian Komponen RPP ... 44

Tabel 4.4. Data Hasil Wawancara Perencanaan Pembelajaran... 45

Tabel 4.5. Data Hasil Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran ... 54

Tabel 4.6. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 63

Tabel 4.7. Deskrpsi Per Indikator ... 70

Tabel 4.8. Lembar Observasi Kepada Siswa ... 71

Tabel 4.9. Data Hasil Wawancara evaluasi Pembelajaran ... 72

(9)

x

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 26

Gambar 4.1. Persentase Kelengkapan Data Perencanaan Pembelajaran ... 42

Gambar 4.2.Persentase Kelengkapan Data Kesesuaian Komponen Silabus ………44

Gambar 4.3. Persentase Kelengkapan Data Kesesuaian Komponen RPP . 45 Gambar 4.4. Persentase Kegiatan Pendahuluan ... 68

Gambar 4.5. Persentase Kegiatan Inti ... 68

Gambar 4.6. Persentase Kegiatan Penutup ... 69

Gambar 4.7. Persentase Kehadiran Guru... 69

(10)

xi

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Kisi – Kisi Umum Penelitian

LAMPIRAN II

Kisi – Kisi Uji Coba Angket

Uji Coba Angket

Kisi – Kisi Angket

Angket Penelitian

Skor Angket

Deskripsi Per Indikator

Gambaran Per Indikator dan Aspek

LAMPIRAN III

Catatan Lapangan

Reduksi Hasil Observasi

Display Hasil Observasi

LAMPIRAN IV

Pedoman Wawancara

Reduksi Hasil Wawancara

Display Hasil Wawancara

LAMPIRAN V

(11)

xii

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Silabus dan RPP Ilmu Bangunan, Gambar Teknik, Mekanika Teknik, dan RAB

Foto Wawancara, Observasi dan Penyebaran Angket

LAMPIRAN VI

Cek dan Ricek Data Hasil Penelitian

Lembar Member Check

LAMPIRAN VII

Surat Tugas Pembimbing I dan II

Kartu Bimbingan Skripsi Ke Pembimbing I dan II

Surat Izin Penelitian

Surat Balasan Penelitian

Berita Acara Seminar I

Berita Acara Seminar II

(12)

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Evaluasi Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri Rajapolah

Shanti Astri Noviani (1000196)

Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk memperoleh keahlian siswa. Oleh karena itu guru mata pelajaran produktif sangat berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikannya. Penelitian ini mendeskripsikan gambaran perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui gambaran persiapan pembelajaran; 2) Mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran; 3) Memperoleh gambaran hasil belajar siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah.

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Instrumen pengumpul data menggunakan observasi dan wawancara kemudian diperkuat oleh dokumentasi dan angket yang disebar kepada siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah.

Kesimpulan dari penelitian ini digambarkan dengan persiapan pembelajaran yang belum terlaksana sepenuhnya dalam pembuatan administrasi guru, pelaksanaan pembelajaran secara umum dilaksanakan oleh guru sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, namun dalam tatap muka antara guru dan siswa, serta perilaku siswa ketika belajar dapat dikategorikan kurang baik. Dari evaluasi hasil belajar yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

(13)

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Impact Evaluation of Quantity Productive Subject Teachers in the Implementation of Education at Department of Architecture Engineering

Rajapolah Vocational School Shanti Astri Noviani (1000196)

Productive subjects are subjects that are very important to acquire expertise on students. Therefore, subject teachers earning very important role in the implementation of education. This research was describes the overview of the learning plan, learning implementation, and the evaluation of student learning outcomes in subjects productive at department of Architecture engineering at Rajapolah vocational school. There are purpose of this research is : 1) To understand the description of the preparation of learning 2) To understand the description of implementation learnng 3) To obtain the description result of acquired student skill at departmentof architecture of rajapolah vocational school. This research which are evaluation research with qualitative approach. Instruments for collecting data through observation and interviews equipped by documentation and questionnaires were distributed to students of class X Department of Architecture Engineering Rajapolah vocational school. The conclusion of this research is described with the preparation of learning hasn’t been completely implemented in the forming of teacher administration, learning implementation in general carried out by teachers according to the lesson plan, but in face-to-face between teachers and students, as well as the behavior of students when learning can be categorized as less well. From the evaluation of learning

outcomes that haven’t met the minimum completeness criteria.

(14)

1

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masalah besar yang saat ini sedang dihadapi oleh pemerintah adalah

pengangguran, karena masih lemahnya mutu pendidikan dan mencari lapangan

pekerjaan. Kemudian, salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi

pengangguran di Indonesia adalah memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK).

Pendidikan kejuruan dapat menghasilkan seorang individu yang memiliki

keahlian sesuai bakat dan minatnya di bidang tertentu, baik di bidang teknologi,

administrasi, agroindustri dan lain-lain. Memang pada kenyataannya tidak mudah

menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai, siap bekerja, namun Departemen

Pendidikan dalam hal ini Direktorat Pembinaan Pendidikan SMK melakukan

pembinaan untuk program SMK Bisa merupakan langkah tepat yang disebabkan

oleh banyaknya tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang ternyata tidak siap

pakai. Program SMK Bisa juga harus benar-benar bisa link and match dengan

kebutuhan di lapangan kerja baik dalam maupun luar negeri yang terampil.

Saat ini, pemerintah mulai mensosialisasikan SMK bisa, SMK Mandiri,

yakni SMK dengan lulusan yang berkualitas dan siap kerja. Hal ini pemerintah

lakukan agar dapat mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa SMK tidak kalah

dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tidak ada lagi istilah kelas dua bagi

sebutan SMK. Dalam hal ini, SMK disiapkan untuk mengisi lowongan kerja

tingkat menengah yang sudah tersedia meskipun lulusan SMK juga bisa

meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Berkat dari sosialisasi pemerintah, saat ini peminat SMK semakin banyak

karena lulusan SMK sudah siap untuk bekerja dan memiliki keahlian sesuai

dengan bidangnya. Data yang didapat dari Direktorat jendral Mandikdasmen,

No.251/Kep/MM/2008 tentang spektrum keahlian Pendidikan Menengah

Kejuruan, terdapat tidak kurang dari 121 jenis kompetensi keahlian yang

(15)

2

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

banyaknya keragaman keahlian yang dipersiapkan untuk menghasilkan

lulusan-lulusan yang kompeten.

Pendidikan kejuruan merupakan sistem yang tidak dapat terpisahkan dari

sistem pendidikan secara menyeluruh. Meskipun demikian, kurikulum pendidikan

kejuruan memiliki karakteristik dan kekhususan tersendiri yang membedakannya

dengan sub sistem pendidikan lain. Perbedaan ini tidak hanya dalam definisi,

struktur organisasi, dan tujuan pendidikannya saja, tetapi terlihat dari aspek

lainnya yang berkaitan dengan perencanaan kurikulum.

Ditinjau dari kriteria pendidikan, dari substansi lulusan, serta lulusannya.

Kriteria yang harus dimilki oleh pendidikan kejuruan adalah :

1. Orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja

2. Jastifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan

3. Fokus kurikulum

4. Tolak ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah

5. Kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja

6. Memerlukan sarana dan prasarana yang memadai

7. Adanya dukungan masyarakat

Namun, kenyataan kondisi pada saat ini, keragaman keahlian tersebut tidak

diimbangi dengan sarana pendukung pembelajaran dan masih sangat kurang sekali

guru yang benar-benar ahli dibidang keahlian kejuruan. Kurikulum SMK, berisi 3

kelompok mata pelajaran yakni Adaptif, Normatif dan Produktif. Kelompok mata

pelajaran adaptif yakni Bahasa Inggris, Matematika, IPS, IPA, KKPI, dan

Kewrirausahaan. Kelompok mata pelajaran normatif adalah Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Penjaskes, dan Seni Budaya.

Sedangkan Mata Pelajaran Produktif yakni mata pelajaran Dasar Kompetensi

Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.

Untuk menunjang proses pembelajaran, terutama pembelajaran produktif,

dibutuhkan sarana prasarana yang dapat menunjang keberhasilan dan kualitas

pembelajaran diantaranya laboratorium multimedia, workshop, peralatan praktik

(16)

3

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prasarana tersebut di SMK yang disebabkan oleh kurangnya biaya atau bantuan

khusus dari pihak pemerintah. Hingga saat ini, masih banyak SMK yang belum

memiliki kelengkapan sarana prasarana tersebut. Padahal SMK wajib dituntut

untuk belajar praktek dan bukan hanya belajar teori saja.

Selain sarana dan prasarana, faktor penunjang keberhasilan dari proses

pembelajaran adalah guru. Profesionalisme guru sangat penting dalam proses

pembelajaran, terutama guru produktif di SMK yang pada dasarnya sangat banyak

berhubungan dengan fasilitas pembelajaran seperti laboratorium atau workshop.

Oleh sebab itu seorang guru mata pelajaran produktif harus memiliki keahlian

khusus yang berkaitan dengan bidang mata pelajaran yang akan diampunya.

Memang kondisi dilapangan sekarang ini sangat kurang sekali guru yang memiliki

keahlian untuk mengampu mata pelajaran produktif.

Kondisi hari ini menyebutkan bahwa tidak kurang dari 5.980 guru adiptif di butuhkan untuk mengisi kekurangan guru yang mengampu pembelajaran mata pelajaran yang dikatagorikan adiptif, sedangkan untuk mata pelajaran produktif tercatat memiliki kekurangan guru sebanyak 18.165 orang guru. Gambaran kekurangan guru kedua mata pelajaran ini berbanding terbalik dengan kondisi mata pelajaran normatif, dimana terjadi kelebihan guru sebanyak 16.046 guru. (Dirjen Pendidikan Tinggi, majubersama.dikti.go.id).

Pada ketentuan dari PP no. 74 tahun 2009 pasal 17 tersebut diatur rasio

guru dan siswa adalah 1:20 orang untuk sekolah (umum) dan 1:15 untuk

madrasah. Secara hitung-hitungan, rasio guru dan siswa di Indonesia adalah

termasuk mewah jika di bandingkan di Negara lain misalnya Korea Selatan

(1:30). Di Indonesia rasio guru dan siswa pada tahun 2013 adalah 1:18. Jumlah ini

jika di lihat sangat ideal sekali, tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih ada

sekolah yang kekurangan guru. Masih ada guru yang mencari sekolah lain untuk

memenuhi beban mengajar untuk tuntutan sertifikasi.

Dari banyaknya jurusan di SMK, terdapat keahlian Teknik Gambar

Bangunan (TGB) di salahsatu SMK yang berada di Kabupaten Tasikmalaya yaitu

SMK Negeri Rajapolah yang baru berdiri di tahun 2009 belum memiliki guru

(17)

4

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk Jurusan Teknik Gambar Bangunan. Guru mata pelajaran produktif di

Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah baru memiliki

empat orang guru mata pelajaran produktif dan baru satu orang guru yang

berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan, jumlah mata pelajaran

produktif di Jurusan Teknik Gambar Bangunan berjumlah 14 mata pelajaran

menurut kurikulum 2013, yang terdiri dari

- Dasar Bidang Kejuruan : Fisika, Kimia, dan Gambar Teknik.

- Dasar Kompetensi Kejuruan : Mekanika teknik, Ilmu Bangunan, dan

Rencana Anggaran Biaya (RAB).

- Kompetensi Kejuruan : Gambar dan Struktur Bangunan Gedung, Gambar

Interior dan Eksterior, Gambar Visual Arsitektur, Konstruksi Jalan dan

Jembatan, Bangunan Air, dan Manajemen Pelaksanaan

- Mulok Kompetensi Kejuruan : Mulok Prototype Bangunan.

Pada kenyataannya, satu orang guru mata pelajaran produktif di Jurusan

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah harus mengampu 4-6 mata

pelajaran serta 5-6 kelas.

Berdasarkan kondisi dan latar belakang di atas, maka peneliti ingin meneliti

gambaran dampak dari keadaan jumlah guru mata pelajaran produktif terhadap

proses pembelajaran, perilaku belajar dan hasil belajar siswa di Jurusan Teknik

Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah. Maka dari itu peneliti mengambil

judul “Evaluasi Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri

Rajapolah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi

permasalahan berikut :

- Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran

(18)

5

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Pelaksanaan pembelajaran dilihat dari tatap muka antara guru dan siswa

karena perbandingan jumlah guru dan kelas tidak seimbang.

- Perilaku siswa yang kurang baik pada saat belajar.

- Evaluasi hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

C. Batasan Masalah

Dengan mempertimbangkan luasnya ruang lingkup dalam penelitian ini,

maka peneliti memberikan batasan masalah penelitian yang dibatasi pada hal-hal

berikut ini :

- Penelitian ini dilakukan pada siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan di

SMK Negeri Rajapolah dan guru mata pelajaran produktif.

- Perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran

produktif sebelum mengajar.

- Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran produktif dilihat dari guru dan

siswa.

- Evaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi

Kejuruan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang diuraikan pada latar belakang. Mengenai dampak

jumlah guru mata pelajaran produktif, maka rumusan masalah dirinci sebagai

berikut :

- Bagaimana perencanaan pembelajaran di Jurusan Teknik Gambar

Bangunan di SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru yang

ada?

- Bagaimana pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran di Jurusan Teknik

Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru

(19)

6

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa Jurusan Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru yang ada?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Mengetahui gambaran perencanaan pembelajaran di Jurusan Teknik

Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah.

- Mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran di Jurusan Teknik

Gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah dilihat dari jumlah guru

mata pelajaran produktif yang ada.

- Mengetahui gambaran hasil belajar siswa Jurusan Teknik Gambar

Bangunan di SMK Negeri Rajapolah.

F. Manfaat/Signifikasi Penelitian 1. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah dan Guru

Memberikan masukan tentang kondisi guru-guru dari dampak

jumlah guru mata pelajaran produktif.

b. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan gambaran mengenai

dampak jumlah guru mata pelajaran produktif pada

penyelenggaraan pendidikan.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian

sejenis yang relevan

b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan

(20)

7

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan

skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka yang mencakup teori-teori ilmiah

yang berhubungan dengan anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang

permasalahan penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan serta

langkah-langkah dan penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini terdiri atas dua hal utama yakni :

a. Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan

masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, dan tujuan penelitian:

b. Pembahasan atau analisis temuan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil

analisis temuan penelitian.

(21)

8

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

(22)

9

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

(23)

25

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri Rajapolah

Kabupaten Tasikmalaya. Di jalan Ciinjuk No.1 Desa Sukaraja Kecamatan

Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya

sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam

penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa Jurusan Teknik

Gambar Bangunan kelas X di SMKN Rajapolah dan guru mata pelajaran

produktif Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMKN Rajapolah yang

berjumlah 4 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan

dalam pelaksanaan penelitian. Dalam desain penelitian peneliti harus menentukan

rancangan sistematis sebelum melakukan penelitian agar penelitian sesuai harapan

dan memudahkan proses penelitian yang dilakukan. Tahapan – tahapan tersebut

berisi mulai dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga melaporkan

hasil penelitian. (lihat halaman 26).

C. Metode Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui gambaran seberapa besar

dampak jumlah guru mata pelajaran produktif pada penyelenggaraan pendidikan.

Maka dari itu penelitian ini mengarah kepada evaluasi dampak menggunakan

(24)

26

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang

terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang

memerlukan evaluasi.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Metode evaluasi digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan

pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Pada dasarnya, penelitian

evaluasi bertujuan untuk menentukan tingkat efektifitas suatu program atau

kegiatan. Data yang dihasilkan berupa angka-angka hasil pengamatan di lapangan

secara langsung. Setelah data terkumpul kemudian di deskripsikan, dibandingkan

dengan standar yang ada.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif.

Sugiyono, (2009, hlm. 1) “Penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi”.

Merumuskan Masalah

Menemukan bahan yang relevan

Membuat instrumen

Mengumpulkan data

Menganalisis dan mengolah data

(25)

27

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengingat dalam proses penelitian ini, pengukuran kecenderungan

pelaksanaan pembelajaran antara siswa dan guru mata pelajaran produktif tidak

hanya menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi namun juga

akan menggunakan angket yang dipersentasekan berupa nilai/angka supaya

datanya dapat dibuktikan kebenarannya secara keseluruhan. Oleh karena itu

disamping menggunakan pendekatan kuantitatif juga digunakan penedekatan

kualitatif. Sugiyono (2013, hlm. 7) menjelaskan pendekatan kuantitatif merupakan

“data kuantitatif berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Penggunaan pendekatan kuantitatif disini sifatnya hanya statistik yang digunakan

untuk mengetahui kecenderungan pelaksanaan pembelajaran dari pihak siswa

sebagai subjek belajar.

Penelitian kuantitatif sering dikenal dengan pengumpulan data dilakukan

pada objek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Sugiyono

(2013, hlm. 80) mengatakan bahwa populasi adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa Jurusan Teknik Gambar

Bangunan Kelas X yang berjumlah 85 orang.

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Lebih jauh Riduwan (2011, hlm. 56) mengatakan, “sampel

adalah bagian dari populasi (sebagian atau ewakili populasi yang diteliti). Sampel

penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan

dapat mewakili populasi”.

Karena subjek populasi dalam penelitian ini berjumlah 85 orang maka

sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB yakni

sebanyak 85 orang. Teknik pengambilan sampel ini disebut total sampling (n=N).

Creswell (2012, hlm. 348) mengatakan, pendekatan penelitian campuran

(mix design) merupakan “sebuah pendekatan untuk menyelidiki suatu objek

(26)

28

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk penelitian kuantitatif”. Mix design disini merupakan suatu pendekatan agar

mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik.

D. Definisi Operasional

1. Evaluasi

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana

untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen

dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh

suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek

atau kegiatan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan.

Sedangkan yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai

evaluasi dampak. Anis Fuad dalam

(http://www.anis-fuad.com/2010/09/implementasi-evaluasi-implementasi-dan.html)

mengungkapkan bahwa evaluasi dampak merupakan studi atas

konsekuensi kebijakan berupa dampak yang ditimbulkan rentetan aktifitas

input, proses dan output kebijakan. Studi evaluasi dampak dapat

menggunakan pendekatan deskriptif eksplanatif, dan kausal yang di

dalamnya berupa penilaian terhadap kepatuhan, auditing dan akunting.

Evaluasi dampak adalah kegiatan menilai perubahan-perubahan

dalam kondisi kehidupan kelompok sasaran yang diakibatkan oleh

program/proyek dan merupakan hasil kegiatan-kegiatan program/proyek.

2. Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif

Guru Mata Pelajaran Produktif merupakan guru yang mengampu

mata pelajaran produktif di SMK dan memiliki keahlian dibidang yang

diampunya. Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah jumlah atau kuantitas

guru mata pelajaran produktif yang dilihat dari rasio guru dan murid, guru

dan sarana prasarana di sekolah, serta rasio jumlah guru dan jumlah mata

(27)

29

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi saat ini menyebutkan bahwa tidak kurang dari 5.980 guru adaptif dibutuhkan untuk mengisi kekurangan guru yang mengampu pembelajaran mata pelajaran yang dikategorikan adaptif. Sedangkan untuk mata pelajaran produktif tercatat memiliki kekurangan guru sebanyak 18.165 orang guru. Gambaran kekurangan guru ini berbanding terbalik dengan kondisi mata pelajaran normatif, dimana terjadi kelebihan guru sebanyak 16.046 orang guru (Dirjen Pendidikan Tinggi).

3. Penyelenggaraan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan merupakan proses, cara atau perbuatan

menyelenggarakan pendidikan. Kriteria penyelenggaraan pendidikan

dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses

merupakan persiapan pembelajaran, pelaksanaan dalam pembelajaran serta

evaluasi hasil pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Trianto (2010, hlm. 263) mengatakan, instrumen pengumpul data adalah

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya. Berdasarkan definisi tersebut suatu instrumen berfungsi untuk menjaring

data-data hasil penelitian. Selain itu, instrumen juga diartikan sebagai alat bantu

yang merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket

(questionnaire), daftar cocok (check list), pedoman wawancara (interview guide

atau intervieuw schedule), lembar/panduan pengamatan (observation sheet atau

(28)

30

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel. 3.1 Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian

EVALUASI DAMPAK JUMLAH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH

NO PERTANYAAN

PENELITIAN

ASPEK YANG DIUNGKAP RESPONDEN TEKNIK

PENGUMPULAN

1 Bagaimana perencanaan pembelajaran di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN Rajapolah?

Mengetahui gambaran persiapan

penyelenggaraan pendidikan di Jurusan

Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri

Rajapolah

2 Bagaimana pelakasanan pembelajaran di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN Rajapolah?

Mengetahui gambaran pelaksanaan

penyelenggaraan pendidikan di Jurusan

Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri

Rajapolah dilihat dari jumlah guru mata

pelajaran produktif yang ada.

 Guru mata

Memperoleh gambaran hasil belajar siswa

(29)

31

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang digunakan untuk mengukur Penyelenggaraan pendidikan di

Jurusan Teknik gambar Bangunan di SMK Negeri Rajapolah adalah sebagai

berikut :

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk melakukan

studi pendahuluan dan untuk mendapatkan informasi dari responden yang lebih

mendalam. Wawancara dapat dilakukan terstruktur maupun tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur merupakan wawancara dimana peneliti menyiapkan

pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis. Wawancara tidak

terstruktur merupakan wawancara dimana peneliti tidak menyiapkan

wawancara secara khusus. Wawancara Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan wawancara terstruktur sebagai pengumpul data. Sugiyono (2009,

hlm. 73) mengatakan, wawancara terstruktur digunakan sebagai pengumpul

data, bila peneliti telah atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan

wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dengan wawancara terstruktur ini setiap

responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.

Wawancara diberikan kepada guru mata pelajaran produktif Jurusan Teknik

Gambar Bangunan di SMKN Rajapolah yang berjumlah 4 orang. Untuk

menghindari kata-kata yang hilang, peneliti meminta izin untuk merekap hasil

wawancara dengan informan.

2. Pengamatan (Observasi)

Sugiyono, (2013, hlm. 145) mengatakan bahwa “Observasi sebagai teknik

pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingan dengan teknik lain yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan,

(30)

32

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi berperan serta (Participant observation) peneliti harus terlibat

langsung dengan orang-orang yang sedang diamati.

Sugiyono, (2013, hlm. 146) mengatakan, observasi non partisipan terdapat dua

jenis observasi yakni,

- Observasi Terstruktur : adalah observasi yang telah dirancang secara

sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana

tempatnya. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan

instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.

Pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat digunakan

sebagai pedoman dalam observasi ini.

- Observasi tidak Terstruktur : adalah observasi yang tidak dipersiapkan

secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.

Dalam penelitian ini, observasi terstruktur digunakan untuk observasi

mengenai perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran kepada guru mata

pelajaran produktif dengan menggunakan checklist. Sedangkan untuk observasi

kepada siswa kisi-kisi angket dijadikan sebagai pedoman kemudian

dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada.

3. Kuisioner / Angket

Menurut Mardalis (2009, hlm. 67) Kuisioner atau angket adalah teknik

pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk

mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh

peneliti mengenai pelaksanaan pendidikan sebagai penguat dari observasi.

Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa Jurusan Teknik Gambar

Bangunan, dengan jenis angket tertutup yang artinya jawaban angket telah

disediakan oleh peneliti. Responden tinggal memilih jawaban yang telah

disediakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan

menggunakan angket tertutup. Nasution (2009, hlm. 128) mengemukakan

(31)

33

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mencek jawaban

yang paling sesuai dengan pendiriannya.

Dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat pengukur

persepsi, perilaku dan sikap siswa. Terdapat 2 pernyataan dalam skala likert,

yaitu pernyataan positif dan negatif dengan nilai sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert

Pilihan respons Skor (+) Skor (-)

Adapun dalam pengolahan datanya, angket yang berupa skala likert di uji

cobakan kemudian di uji validitas dan reliabilitasnya sebelum disebar.

a. Uji Validitas

- Menghitung harga korelasi tiap butir dengan rumus

  

r = koefisien korelasi tiap butir

N = Banyaknya subjek uji coba

Σ X = Jumlah skor tiap butir

ΣY = Jumlah skor total

Σ X 2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir

(32)

34

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

S

Σ XY = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total

- Membandingkan dengan r kritis sebesar 0,3 (Sugiyono, 2013, hlm.

126).

Apabila hasil rxy> 0,3 item valid

Apabila hasil rxy< 0,3 item tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Langkah-langkahnya sebagai berikut menurut Riduwan

(2013:115-116) :

- Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

- Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus :

= S1 + S2 + S3 ……… Sn

Dimana :

∑Si = jumlah varians tiap item

S1, S2, S3, Sn = varians item ke -1, 2, 3 … n

- Menghitung harga varians dengan rumus

(33)

35

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

r11 = Koefisien reliabilitas

i

dengan kriteria reliabilitas :

0,2 – 0,399 : Reliabilitas rendah

0,4 – 0,599 : Reliabilitas sedang

0,6 – 0,799 : Reliabilitas kuat

0,8 – 1,00 : Reliabilitas Sangat kuat

4. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sebagai pelengkap

keberadaan data adalah teknik dokumentasi . Dokumentasi berarti dokumen

yang berasal dari barang-barang yang tertulis. Di dalam melaksanakan metode

dokumentasi ini peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti dokumen

kurikulum di sekolah, dan hasil belajar siswa. Berikut ini merupakan

Keterangan Nilai Kuantitatif dan Kualitatif hasil belajar siswa :

(34)

36

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Predikat Nilai Acuan Ordinal Nilai Kualitatif

A 4.00 92 Sangat Baik

SB

A- 3.66 88 – 91 Sangat Baik

SB

B+ 3.33 84 – 87 Baik B

B 3.00 81 – 83 Baik B

B- 2.66 78 – 80 Baik B

C+ 2.33 75 – 77 Cukup C

C 2.00 72 – 74 Cukup C

C- 1.66 69 – 71 Cukup C

D+ 1.33 66 – 68 Kurang K

D 1.00 65 Kurang K

Sumber : Raport Siswa 2013 SMKN Rajapolah

F. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membuat empat tahapan dalam prosedur

penelitian. Empat tahapan tersebut adalah :

1. Tahap Pra Lapangan

Dalam menyusun rancangan penelitian, peneliti menemukan kasus di

lapangan yang menurut peneliti menarik untuk diteliti, yaitu penyelenggaraan

pendidikan jika dilihat dari perbandingan jumlah guru produktif di SMKN

(35)

37

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari masalah tersebut, peneliti membuat rancangan penelitian dalam

bentuk proposal yang diseminarkan untuk mengetahui kelayakan untuk

dijadikan skripsi. Setelah proposal disetujui, peneliti langsung menyerahkan

urat izin penelitian kepada Humas SMKN Rajapolah. Peneliti kemudian

melanjutkan penyusunan instrumen penyelenggaraan pendidikan dengan

menggunakan angket dan wawancara.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan peneliti mulai dengan melakukan keakraban

dengan subjek penelitian. Kemudian peneliti langsung menyebar kuisioner

kepada subjek penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran kepada siswa

untuk mengetahui gambaran tatap muka siswa dan guru serta perilaku siswa

ketika belajar. Setelah itu, peneliti menggali sumber dari subjek lain yaitu guru

dengan melakukan wawancara yang diawali dengan keakraban hingga pada

akhirnya membicarakan sesuatu yang diteliti sesuai dengan pedoman yang

dipegang peneliti. Selain dari hasil wawancara kepada guru dan pengisian

angket kepada siswa, peneliti melakukan observasi dan melakukan studi

dokumentasi untuk melihat kesesuaian data yang diperoleh dari hasil angket

dan wawancara. Berikut ini merupakan tahapan pekerjaan lapangan :

- Melakukan penyebaran angket yang ditujukan kepada siswa yang

menjadi objek penelitian siswa kelas X Jurusan Teknik Gambar

Bangunan mengenai penyelenggaraan pendidikan pada saat

pembelajaran di kelas serta perilakunya ketika belajar.

- Melakukan observasi yang ditujukan kepada siswa kelas X Jurusan

Teknik Gambar Bangunan mengenai pembelajaran di kelas serta

perilakunya ketika belajar dan observasi juga dilakukan kepada guru

mata pelajaran produktif mengenai persiapan pembelajaran,

(36)

38

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Melakukan wawancara untuk memperjelas data yang dikumpulkan

melalui guru mata pelajaran produktif mengenai persiapan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

- Dokumentasi, dilakukan untuk mengungkap ketersediaan

bahan/dokumen yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yaitu

dokumen silabus, RPP, Program Tahunan dan Semesteran, kalender

pendidikan serta hasil belajar siswa mata pelajaran dasar kompetensi

kejuruan (RAB, Mekanika Teknik, Gambar Teknik dan Ilmu

Bangunan).

3. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data

Pada tahap pemeriksaan keabsahan data, peneliti melakukan dua teknik

yaitu teknik triangulasi dan member check.

4. Tahap Analisis dan Penafsiran Data

Terakhir adalah tahapan analisis. Disini peneliti melakukan reduksi data,

penyajian data dan terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

G. Pengujian Keabsahan Data

1. Triangulasi

Sugiyono (2013, hlm. 273) mengatakan, triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai metode, cara dan

waktu. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

teknik pengumpulan data. maksudnya dari beberapa teknik, data tersebut di

deskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang sama mana pandangan

yang berbeda. Kemudian, Mukhtar (2013, hlm. 37) mengatakan, triangulasi

adalah cara yang ditempuh untuk melakukan verifikasi sepanjang penelitian

dilakukan hingga data dianalisis dan laporan ditulis. Dari data tersebut peneliti

menarik kesimpulan yang kemudian disepakati dengan pemberi data melalui

member check.

(37)

39

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2013, hlm. 276) mengatakan member check adalah proses

pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member

check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai apa

yang diberikan oleh pemberi data.

Dari hasil wawancara dan observasi, dan dokumentasi data tersebut di

deskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang sama mana pandangan

yang berbeda. Dari data tersebut peneliti menarik kesimpulan yang harus

disepakati oleh keempat sumber melalui member check. Jika keempat sumber

tersebut menyetujui hasil analisis data yang diperoleh maka peneliti

menghentikan penelitian dan merasa cukup dengan data yang diperoleh.

Namun, jika keempat sumber tersebut tidak menerima atau menyepakati hasil

penelitian karena dianggap jauh berbeda dengan kenyataan sebenarnya, maka

peneliti mengadakan diskusi kesepakatan yang lebih lanjut kepada keempat

sumber data tersebut. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013,

hlm. 277) :

Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannyatidak disepakati oleh pemberi data, dan apabila perbedaaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

H. Teknik Analisis Data

Pengolahan data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, karena

dengan mengolah data - data tersebut dapat memberi arti yang berguna bagi

pemecahan masalah penelitian.

1. Pengolahan Data Angket

Data hasil penyebaran angket nantinya akan digunakan untuk

memaparkan persepsi responden terhadap pelaksanaan pembelajaran

yang dialami oleh responden ketika belajar. Untuk proses penyimpulan

dari data kuisioner dengan skala likert sebagai penunjang dan pedoman

(38)

40

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menghitung validitas dan reliabilitas angket (lampiran 2.3)

b. Menghitung skor angket (lampiran 2.6)

c. Mendeskripsikan skor per indikator dan aspek pelaksanaan

pembelajaran (lampiran 2.7)

d. Menafsirkan persentase tiap indikator (lampiran 2.8) dengan

pedoman sebagai berikut :

e. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk

menafsirkan data per indikator tiap kriteria

Tabel 3.4. Kriteria Pedoman Penafsiran Persentase Indikator

No Persentase Kriteria

1 81% - 100% Sangat Baik

2 61% – 80% Baik

3 41% - 60% Sedang

4 21% - 40% Kurang Baik

5 Kurang dari 21% Tidak Baik

(Riduwan. 2009:89)

2. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan model Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013, hlm.

246)

- Pengumpulan Data (Data Collection)

Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini adaah dengan

menggunakan observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara.

- Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian,

pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan tertulis di lapangan. Dalam hal ini hasil observasi dari

catatan lapangan direduksi disesuaikan dengan pedoman wawancara

dan angket diambil yang lebih penting. Dari hasil rekaman

(39)

41

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghilangkan kalimat – kalimat yang tidak perlu meskipun masih

menggunakan bahasa informan.

- Penyajian Data (Data Display)

Display data adalah mendeskripsikan sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif

disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian juga dapat berbentuk

mariks, diagram, tabel dan bagan.

- Conclusion Drawing / Verification

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetap mungkin juga

(40)

42

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

(41)

92

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Simpulan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang Evaluasi

Dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif Pada Penyelenggaraan

Pendidikan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Rajapolah

yaitu :

1. Perencanaan pembelajaran belum dilaksanakan sepenuhnya oleh guru

dalam pembuatan administrasi guru. Dalam menyiapkan bahan ajar,

guru juga belum mempersiapkan bahan ajar semua mata pelajaran.

Sedangkan untuk pembuatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) telah sesuai dengan format kurikulum yang

digunakan. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP untuk kelas XII

dan Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI.

2. Pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri Rajapolah dalam mata

pelajaran produktif, guru memulai dan mengakhiri kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RPP. Dalam kegiatan inti, untuk metode

pembelajaran juga bervariasi menyesuaikan dengan materi dan

keadaan kelas. Namun guru belum sepenuhnya memanfaatkan media

pembelajaran yang ada. Sedangkan gambaran umum tatap muka

dengan guru termasuk pada kategori baik, namun pemberian tugas dari

guru, aktivitas siswa di dalam kelas ketika belajar termasuk kurang

baik. Sedangkan perilaku siswa ketika belajar, kedisiplinan siswa di

sekolah dan sikap siswa terhadap guru termasuk pada kategori kurang

baik.

3. Evaluasi hasil belajar yang diperoleh siswa dari empat mata pelajaran

produktif (Gambar Teknik, Ilmu Bangunan, Mekanika Teknik dan

Rencana Anggaran Biaya) memperoleh hasil yang kurang baik dalam

(42)

93

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengadakan remedial untuk memberikan nilai tambahan kepada siswa

untuk mencapai batas ketuntasan minimal. Namun pada akhirnya

rata-rata nilai untuk keterampilan mendapat predikat nilai cukup untuk

sikap mendapat kategori nilai baik, dan untuk kognitif/pengetahuan

mendapat predikat cukup. Dapat disimpulkan untuk nilai kognitif dan

keterampilan belum dapat mencapai batas ketutantasan minimal.

Dari beberapa simpulan di atas maka dapat diambil kesimpulan jumlah

guru mata pelajaran produktif yang tidak sesuai dengan rasio ideal, berdampak

kurang baik terhadap penyelenggaraan pendidikannya.

B. Saran

Merujuk pada hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengemukakan

saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi sekolah, diharapkan dapat melengkapi jumlah guru mata

pelajaran produktif khususnya jurusan Teknik Gambar Bangunan

supaya beban pada guru yang ada tidak terlalu besar.

2. Bagi guru, diharapkan dapat melengkapi administrasi guru sebelum

memulai pembelajaran supaya dijadikan pedoman ketika pelaksanaan

pembelajaran.

3. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan motivasi agar siswa dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik selain dengan memperoleh nilai

yang baik, juga memiliki perilaku yang baik.

4. Bagi siswa, diharapkan belajar lebih serius lagi dalam mata pelajaran

produktif. Karena mata pelajaran produktif sangat penting bagi siswa

sekolah menengah kejuruan karena dapat dijadikan bekal keterampilan

(43)

94

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Abdul Jabar, Safrudin. (2009) “Evaluasi Program

Pendidikan”. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2007) “Manajemen Penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta.

Cresswell, W. J. (2012). “Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mix”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008) “Pedoman Perhitungan Beban Kerja

Guru”. Depdiknas : Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Direktorat Jendral Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 251/Kep/MM/2008 (2008) “Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan

Menengah Kejuruan”. Jakarta : Mendikdasmen.

Fathurrohman, Pupuh dan Suryana. (2012) “Guru Profesional”. Bandung : Reflika Aditama.

Fathoni, Abdurrahmat. (2006) “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi”. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2009) “Pendidikan guru Berdasarkan Pendekatan

Kompetensi”. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2008) “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta : Bumi Aksara.

Mahaga, Radiana, (2009) “Evaluasi Dampak”. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Mardalis. (2009) “Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal”. Jakarta : Bumi Aksara.

Mukhtar. (2013) “ Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif”. Jakarta : REFERENSI (GP Press Group).

(44)

95

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Narbuko, Cholid dan Achmadi (2009) “Metode Penelitian”. Jakarta : Bumi Aksara.

Nasution (2009). “Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif”. Bandung : Tarsito.

Riduwan. (2009). “Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan dan

Peneliti Pemula”. Bandung : Alfabeta

Saputra, Suprian A. (2007a) “Evaluasi Pengajaran”. FPTK-UPI.

Sudaryono. (2012) “Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran”. Yogyakarta :Graha Ilmu.

Sugiyono. (2009) “Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung : Alphabeta.

Sugiyono. (2013) “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”.

Bandung : Alphabeta.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. (2009) “Manajemen Pendidikan”. Bandung : Alphabeta

Trianto. (2010) “Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan”. Jakarta: Kencana.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013)“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung : UPI PRESS.

Paparan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014 (2014) “Implementasi Kurikulum 2013”.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 (2007) “Standar Kompetensi Guru SMK”. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2009 Pasal 17 (2009) “Tentang Rasio

Guru dan Siswa di Sekolah”.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 (2013) “Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah”.

Prihatin, Eka. (2011) “Manajemen Peserta Didik”. Bandung : Alphabeta.

(45)

96

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yusuf, Farida. (2008) “Evaluasi Program Pendidikan”. Jakarta : Rineka Cipta.

Sumber Internet

Fuad, Anis. (2010) “Implementasi Evaluasi”. [Online].

Tersedia: http://www.anis-fuad.com/2010/09/implementasi-evaluasi-implementasi-dan.html [ 21 Maret 2014]

Hamka, Anwaru. (2010) “Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri”. [Online]. Tersedia : http://anwaruhamka20.wordpress.com/2010/06/10/peran-dunia-usaha-dan-dunia-industri-dudi-dalam-dunia-pendidikan/ [ 2 April 2014]

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Tahun 2008 Tentang Gebyar SMK Bisa (2008) [Online] Tersedia : http://majubersama.dikti.go.id/?page_id=317

[17 Maret 2014]

Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2007 Tentang Guru dan Dosen (2007) [ Online ]. Tersedia :

https://.uny.ac.id%2F8310%2F3%2Fbab%25202.pdf&ei=MqSEU7WTM4rp

8AX-1oG4BA&usg=AFQjCNEiTVCvVDesG-j4ii7iQaZszaDZZQ&bvm=bv.67720277,d.dGc [ 23 Mei 2014]

Skripsi dan Tesis

Apriadi, Ricco. (2013) “Studi Evaluasi Sarana dan Prasarana Pada Mata Pelajaran Bubut Dasar di SMK Negeri 12 Bandung”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Kanianta, I Ketut. (2014) “Analisis Implementasi Standar Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKB) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Singaraja”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang: Tidak diterbitkan.

Taufiana. (2012) “Pengaruh Profesionalisme Guru Mata Pelajaran Produktif dan

Karakteristik Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNY Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

(46)

97

Shanti Astri Noviani, 2014

Evaluasi dampak Jumlah Guru Mata Pelajaran Produktif pada Penyelenggaraan Pendidikan Dijurusan Teknik Gambar Bangunan SMK NEgeri Rajapolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian Kesimpulan
Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif  Jawaban Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3. Keterangan Nilai Kuantitatif dan Kualitatif
Tabel 3.4. Kriteria Pedoman Penafsiran Persentase Indikator

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pemenang Nomor : BAPP.059/PAN-III/PU-2013 tanggal 3 April 2013, maka Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas.. Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci mengumumkan Pemenang sebagai

Pengertian tindak pidana narkotika tidak kita ketemukan dalam Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan bahwa tingkat kecemasan menghadapi kematian pada manula yang masih memiliki

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1994 Atas Perubahan Undang – Undang-Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Perahu” Prabu Prabangkara, Prabu Galuga, Sangkuriang dan Raja Jin. - Ciri-ciri tokoh protagonis orangnya baik, suka menolong, bersikap ramah dan sholeh. - Tokoh

Dengan kontribusi PDRB diatas 0,25% (nol koma dua lima persen) terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara, laju pertumbuhan diatas 4% (empat persen) dan jumlah

Jika jumlah nilai tunai laba diferensial lebih besar dari aktiva diferensial, maka sebaiknya pihak manajemen memilih alternatif memproses lebih lanjut kemeja wanita disertai