• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya)."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Meti Sulastri NIM.1007534

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh

Meti Sulastri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Meti Sulastri 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

METI SULASTRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. H. Oyon Haki Pranata, M.Pd NIP. 195606061 98603 1 002

Pembimbing II

Dra. Hj. Ade Rokhyati,, M.Pd. NIP. 19520101 198211 2 001

Diketahui oleh,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD

Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya) METI SULASTRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi pada rendahnya kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita pecahan, dengan rumusan masalah: Bagaimana meningkatkan kemampuan dalam Memecahkan soal cerita pecahan melalui model berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip, dengan tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita pecahan melalui model berbasis masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu teknik observasi dan penilaian mengenai kemampaun dalam merancang RPP, pelaksanaa pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tindakan penelitian dilakukan sebanyak 2siklus. Adapun perolehan hasil tindakan penelitian yang dilakukan mengalami peniningkatan dan perbaikan pada setiap aspeknya. Pada perncanaan pembelajaran siklus 1 masih terdapat kekurangan pada aspek dalam mencantumkan materi yang cenderunng terlalu singkat serta alokasi waktu yang belum begitu tepat, kemudian dilakukan perbaikan pada siklus 2 menyangkut aspek yang kurang pada siklus 1 yaitu dalam mencatum bahan ajar yang terlalu singkat, pada siklus 2 dilakukan penambahan dalam mencantumkan bahan ajar, selain itu juga dilakukan penyesuain pada alokasi waktu yang ditetapkan. Pada proses pelaskanaan pembelajaran yang semula pada siklus 1 guru belum begitu mampu menguasai dan mengendalikan siswa selam proses pelasksanaan pembelajaran, pada siklus 2 guru melakukan perbaikan aspek yang dimggap kurang pada siklus 1. Mengenai aktivitas siswa pada siklus 1, siswa kurang begitu memperlihatkan motivasi dan respon yang baik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran dikarenakan siswa belum mengetahui bentuk pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan berbasis masalah, dikarenakan guru belum mampu menyampaikan langkah-langkah yang tepat dalam menyampaikan bahan ajar. Kemudian pada siklus 2 dilakukan perbaikan pada aspek yang kurang tersebut, dan ternyata mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat dari peningkatan perolehan hasil berlajar siswa pada setiap siklusnya. Adapun perolehan nolai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan dengan KKM yang digunakan sebesar 70 yaitu hanya sebesar 56,90 dengan jumlah siswa yang behasil hanya sebanyak 4 orang, kemudian dilakukan tindakan pada siklus 1, ternyata mengalami peningkatan perolehan nilai rata-rata menjadi 67,62 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 13 orang, pada siklus 2 sebesar 76,14 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 18 orang. Melihat peningkatan hasil belajar tersebut menunjukan bahwa pembelajaran matematika melalui pendekatan berbasis maslah terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa.

(5)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTTAR GRAFIK ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Struktur Organisasi Penulisan Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESI PENELITIAN ... 7

2.1 Kajian Teoritik ... 7

2.1.1 Pembelajaran Matematika ... 7

2.1.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 7

2.1.3 Pecahan ... 9

2.1.4 Soal Cerita ... 10

(6)

vi

2.3 Kerangka Berpikir ... 11

2.4 Anggapan Dasar ... 13

2.5 Hipotesis Tindakan ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 14

3.1 Model Penelitian ... 14

3.2 Setting Penelitian ... 16

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 16

3.2.2 Subjek Penelitian ... 16

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 16

3.4 Fokus Tindakan ... 19

3.5 Prosedur Penelitian ... 19

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.7 Teknik Analisis Data ... 23

3.8 Kriteria Keberhasilan ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Hasil Penelitian ... 25

4.1.1 Orientasi dan Indentifikasi Masalah ... 25

4.1.1.1 Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Perencanaan Pembelajaran ... 26

4.1.1.2 Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Pelaksanaan Pembelajaran ... 26

4.1.1.3 Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran Matematika dalam Memecahkan Soal Cerita Tentang Pecahan di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya ... 27

4.1.2 Refleksi dan Hipotesis... 28

4.1.3 Perencanaan Tindakan Penelitian ... 29

4.1.3.1 Penetapan Jumlah Siklus Tindakan Penelitian ... 30

4.1.3.2 Penetapan Rencana Pembelajaran ... 30

4.1.3.3 Penyediaan Fasilitas Pembelajaran ... 31

4.1.3.4 Penyusunan Instrumen Penelitian ... 31

(7)

vii

4.2.1 Siklus 1 ... 32

4.2.1.1 Perencanaan Pembelajaran ... 32

4.2.1.2 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus 1 ... 34

4.2.1.2.1 Hasil Observasi Sebelum Pembelajaran... 34

4.2.1.2.2 Hasil Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus 1) ... 35

4.2.1.2.3 Hasil Observasi Setelah Pelaksanaan Pembelajaran ... 37

4.2.1.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 1 ... 38

4.2.1.4 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 39

4.2.1.5 Refleksi Siklus 1 ... 41

4.2.2 Siklus 2 ... 42

4.2.2.1 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran ... 42

4.2.2.2 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus 2 ... 44

4.2.2.2.1 Hasil Observasi Sebelum Pembelajaran (Siklus 2) ... 44

4.2.2.2.2 Hasil Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus 2) ... 45

4.2.2.2.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 2 ... 47

4.2.2.3 Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ... 48

4.2.2.4 Refleksi Siklus 2 ... 50

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

4.3.1 Perencanaan Tindakan Penelitian ... 51

4.3.2 Proses Pembelajaran... 52

4.3.3 Kemampuan Siswa ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(8)

viii

DAFTAR BAGAN

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

(10)

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 52

Grafik 4.2 Aktivitas Guru ... 53

Grafik 4.3 Aktivitas Siswa ... 53

Grafik 4.4 HAsil Belajar Siswa ... 54

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas IV SD Negeri Sindanghurip ... 16

Tabel 4.1 Hasil Tes Awal Siswa ... 27

Tabel 4.2 Permasalahan dan Alternatif Tindakan ... 28

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Siklus I ... 40

Tabel 4.4 Refleksi Siklus I ... 41

Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Siklus 2 ... 49

Tabel 4.6 Refleksi Siklus 2 ... 50

(12)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum merupakan suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Pendidikan pertama kali diperoleh di lingkungan keluarga, dilanjutkan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Dalam penelitian ini penekanan pelaksanaan pendidikan yang pelaksanaannya di Sekolah Dasar, khususnya pada mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu pasti yang menjadi induk dari segala ilmu pengetahuan di dunia ini. Kemajuan zaman dan perkembangan peradaban tidak pernah lepas dari unsur matematika. Tanpa matematika tentu saja peradaban manusia tidak akan pernah mencapai kemajuan seperti sekarang ini. Hal ini sejalan dengan pendapat Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP, 2006, Hlm. 106) bahwa :

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan membangun daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

Pembelajaran matematika sebagai ilmu dasar memegang peranan penting dalam pengembangan sains dan teknologi, karena matematika merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan cara berpikir logis, sistemis dan kritis. Peranan matematika ini tidak hanya dirasakan dalam bidang matematika tetapi juga aplikasinya banyak memberikan sumbangan pada bidang lain.

(13)

2

2

peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, para siswa dituntut untuk menguasai matematika.

Mengingat pentingnya pembelajaran matematika maka pembelajaran metematika hendaknya dilakukan sejak dini. Dalam penelitian ini penekanan pembelajaran matematika yang dilakukan di Sekolah Dasar, yang diharapkan agar siswa mampu berpikir logis, analistis, sistematis, kritis, dan kreatif serta mampu bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika, ternyata masih diperlukan perbaikan, hal ini dilihat dari bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa. Bentuk rancangan Rencana Pelaksanan Pembelajaran belum sesuai dengan karakter siswa. Guru belum menggunakan suatu bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menggunakan pendekatan, metode, strategi maupun model pembelajaran yang dianggap paling tepat. Sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang masih kurang. Hal ini dilihat dari perolehan nilai siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu sebesar 70.

Melihat dari kondisi tersebut, maka peneliti beranggapan diperlukan suatu perubahan, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih inovatif, yang bukan hanya mengandalkan metode konvensional saja, akan tetapi suatu bentuk pelaksanaan pembelajaran yang lebih interaktif dan lebih melibatkan siswa secara aktif.

(14)

3

3 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan menunjukkan masih diperlukan beberapa perbaikan-perbaikan. Kondisi tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

a. Guru dalam merancang Rencana Pelaksanaa Pembelajaran belum menyusun secara optimal.

b. Guru belum tepat dalam memilih model pembelajaran.

c. Aktivitas siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran belum terlibat secara aktif.

d. Hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran belum menunjukkan tingkat kemampuan siswa yang maksimal, atau belum mencapai tingkat ketuntasan.

1.2.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa didalam memecahkan soal cerita tentang pecahan dengan pembelajaran berbasis masalah ?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan dengan pembelajaran berbasis masalah di Sekolah Dasar ?

c. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan melalui model berbasis masalah di Sekolah Dasar ?

1.3 Tujuan Penelitian

(15)

4

4

1. Memperoleh gambaran mengenai rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan dengan pembelajaran berbasis masalah.

2. Memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan di Sekolah Dasar.

3. Memperoleh gambaran mengenai kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Sekolah Dasar

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat membantu dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran matematika, terutama pada materi memecahkan soal cerita tentang pecahan melalui model berbasis masalah, kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis penelitian mencakup manfaat bagi guru, siswa dan lembaga, yaitu sebagai berikut :

a. Bagi Guru

Upaya untuk meningkatkan potensi, kemampuan dan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi atau bahan ajar kepada siswa b. Bagi Siswa

(16)

5

5 c. Bagi Lembaga

Pelaksanaan tindakan penelitian yang menyangkut rancangan, proses pembelajaran melalui metode pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pemanfaatan model pembelajaran dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

1.5 Struktur Organisasi Penulisan Skripsi

Struktur organisasi skripsi yang berjudul peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESI PENELITIAN

2.1 Kajian Teoritik

2.2 Langkah Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

2.3 Kerangka Berpikir 2.4 Anggapan Dasar 2.5 Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian 3.2 Setting Penelitian

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.4 Fokus Tindakan

3.5 Prosedur Penelitian

(17)

6

6 3.7 Teknik Analisis Data

3.8 Kriteria Keberhasilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.2 Hasil Tindakan Perbaikan Pembelajaran 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

(18)

14

14 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pecahan.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Menurut Muslihudin (2009, hlm.9) adalah :

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap tindakan nyata di dalam pengenalan kelas yang berupa kegiatan belajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Metode Penelitian merupakan suatu proses dalam upaya untuk memecahkan suatu masalah secara ilmiah, sistematis, logis dan faktual, metode tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Depdiknas (2003, hlm.8) adalah: Suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti. Sejak disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Alasan memilih Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena prosesnya mudah, dan pelaksanaan pada tiap siklus berisi satu tindakan penelitian, selain itu juga dianggap sesuai dengan apa yang terdapat dalam ketentuan dari Depdiknas (2003, hlm. 8) bahwa Penelitian Tindakan Kelas dianggap penting, yang mencakup:

1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya;

2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru;

3. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi dalam kelas;

(19)

15

15

5. Guru menjadi kreatif, karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah, 1998, hlm. 14) PTK digambarkan seperti ini:

Suatu proses yang dinamis karena ada empat aspek dalam penelitian ini yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakam momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Dalam penelitian ini Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipilih yaitu model Kemmis dan M.c. Taggart, (Sukajati, 2008: 18), yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), observasi (observing) dan refleksi (reflekting).Komponen pelaksanaan dan observasi dijadikan satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut dengan alasan bahwa kenyatannya antara pelaksanaan (action) dan observasi (observing) merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan pada gambar berikut.

Bagan 3.1

Desain PTK Model Kemmis dan M.C. Taggart Sumber: Sukajati (2008, hlm. 19) –adopsi

Rencana Tindakan II Pelaksanaan

Tindakan II

Observasi II

Refleksi II Tidak berhasil

Keputusan

Refleksi awal

Rencana Tindakan I Pelaksanaan

Tindakan I

Observasi I

(20)

16

16

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Alasan lokasi penelitian Pemilihan SD Negeri Sindanghuripdalam pelaksanaan penelitian karena SD Negeri Sindanghurip merupakan tempat peneliti mengabdi sehingga situasi dan kondisi sekolah maupun kelas serta keadaan guru dan siswa sudah dipahami.Alasan tersebut alasan lain peneliti memilih lokasi di SD Negeri Sindanghurip adalah Guru danKepala Sekolah maupun pejabat yang terkait memberikan izin dilaksanakannya penelitian di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, selain itu juga peneliti bertugas di SD Negeri Sindanghurip.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru. Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah sebanyak 21 orang, terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Selain siswa, dalam penelitian ini guru juga menjadi subjek penelitian.Untuk lebih jelasnya dapat disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumlah siswa Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

IV 10 11 21

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a. Variabel Penelitian

(21)

17

17 1) Variabel Input

a) Kemampuan awal guru dalam membuat perencanaan pembelajaran pada materi memecahkan soal cerita pecahandi Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

b) Kemampuan awal guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada materi memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. c) Kemampuan awal hasil belajar siswa pada pada materi

memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

2) Variabel Proses

a) Upaya guru dalam membuat perencanaan pembelajaran pada materi memecahkan soal cerita tentang pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. b) Upaya guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada materi

memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

c) Upaya guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pada materi memecahkan soal cerita tentang pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. 3) Variabel Hasil

(22)

18

18

SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

b) Peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada materi memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. c) Peningkatan hasil belajar siswa pada pada materi memecahkan soal

cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

b. Definisi Operasional

Operasional dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk defenisi operasional sebagai berikut :

1) Soal Cerita

soal cerita matematika merupakan modifikasi dari soal-soal hitungan yang berkaitan dengan kenyataan yang disajikan dalam bentuk alur cerita mengenai permasalahan yang harus dipecahkan dan diselesaikan siswa, yang alur ceritanya disesuaikan dengan kejadian dan kenyataan yang biasa dihadapi siswa dilingkungannya.

2) Pecahan

Pecahan merupakan bagian dari sesuatu yang utuh, dan terdiri dari bagian pembilang dan penyebut. Pembilang merupakan bilangan terbagi, dan penyebut merupakan bilangan pembagi.

3) Pembelajaran Berbasis Masalah

(23)

19

19 3.4 Fokus Tindakan

1) Aktivitas Guru

Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaranpada mata pelajaran matematika melalui model pembelajaran berbasis masalah. Selain hal tersebut yang menjadi fokus tindakan mengenai aktivitas guru adalah sikap guru dalam upaya Meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran pada materi soal cerita.

2) Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikandan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah. Secara terperinci yang menjadi fokus tindakan mengenai aktivitas siswa dan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

a) Meningkatkan respon dan keberanian siswa untuk bertanya dalam pembelajaran dalam menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah.

b) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami dalam menyelesaikandan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah.

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :

1) Orientasi dan Identifikasi Masalah

Orientasi dan identifikasi masalah yang merupakan tahap awal atau refleksi awal mengenai permasalahan yang diketemukan.Menyangkut kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa menyangkut kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita pecahan.

(24)

20

20

a) Melakukan kegiatan orientasi dengan perhatian berfokus pada perencanaan pembelajaran menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah.

b) Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dengan berfokus pada proses pelaksanaan pembelajaran pada materi menyelesaikandan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah.

c) Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah terhadap pembelajaran menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah

2) Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan tindakan dilakukan untuk menentukan suatu bentuk rancangan dan rencana tindakan yang akan dilakukan, guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Adapun bentuk perencanaan tindakan yang akan dilakukan mencakup tentang:

a) penentuan waktu

b) penentuan siklus tindakan penelitian, c) mempersiapkan skenario pembelajaran d) mempersiapkan sarana yang akan digunakan,

e) menetapkan instrumen tindakan penelitian dan observasi pembelajaran,

f) melakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran. Aspek yang akan di observasi diantaranya adalah perencanaan pembelajaran, aktifitas siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, melakukan dokumentasi seperti foto pada saat pembelajaran berlangsung.

3) Pelaksanaan Tindakan Penelitian

(25)

21

21

Pelaksanaan ini berlangsung di dalam kelas dimana peneliti berperan sebagai guru dan didampingi mitra yang berperan sebagai observer. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan rincian seperti berikut :

a) Tindakan penelitian siklus I

Guru membuat rencana pembelajaran pada materi menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan pemahaman siswa di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, yang mengacu pada hasil orientasi dan pra tindakan.

Guru melaksanakan proses pembelajaran pada materi menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa di kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, yang mengacu pada hasil orientasi dan pra tindakan.

Guru merefleksi rencana pembelajaran, proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa ada materi menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya untuk untuk meningkatkan pemahaman siswa di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, hasil orientasi dan pra tindakan.

b) Tindakan Pelaksanaan Siklus II

Guru membuat rencana pembelajaran pada materi menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, mengacu pada temuan hasil refleksi siklus I.

(26)

22

22

pembelajaran berbasis masalah dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, mengacu pada temuan hasil refleksi siklus I.

Guru merefleksi rencana pembelajaran, proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa pada materi menyelesaikan dan memecahkan soal cerita pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya untuk untuk meningkatkan pemahaman siswa di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, mengacu pada temuan hasil refleksi siklus I.

Refleksi pelaksanaan tindakan penelitian merupakan proses kegiatan merefleksikan dari keseluruhan tindakan penelitian pada setiap siklusnya.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan guna memperoleh data yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrumen sehingga masalah yang diteliti dapat direfleksi dengan baik. Teknik penelitian yangdigunakan untuk mengumpulkan data mencakup :

1) Observasi

Observasi dilakuan untuk memperoleh hasil keseluruhan mengenai kegiatan pelaksanaan tindakan pembelajaran, dengan memanfaatkan instrumen penelitian yang sebelumnya telah dirancang, mengenai :

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran b) Pelaksanaan pembelajaran

c) Hasil belajar siswa mengenai kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita pecahan

2) Tes

(27)

23

23

berbasis masalah yang pelaksanaanya melalui penyajian lembar evaluasi siswa yang berupa soal-soal cerita.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah observasi menurut alur pada setiap siklus model Kemmis dan Mc.Taggart, yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan melalui pengamatan tindakan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan melalui model pembelajaran berbasis masalah. Analisis yang dilakukan pada setiap siklusnya menggunakan tahapan sebagai berikut : 1. Seleksi data hasil Penelitian Tindakan Kelas pembelajaran matematika pada

aspek kemampuan memecahkan soal cerita pecahan di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, mengenai kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran serta menilai hasil belajar siswa.

2. Pengelompokan data yang diperoleh dari pembelajaran matematika pada aspek kemampuan memecahkan soal cerita pecahan di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya

3. Pengelompokan data setiap putaran siklus pembelajaran matematika pada aspek kemampuan memecahkan soal cerita pecahan di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

4. Menentukan tindak lanjut berdasarkan data yang telah diperoleh.

5. Membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang telah terkumpul.

3.8 Kriteria Keberhasilan

Penelitian ini dianggap berhasil jika data-data yang diperlukan sebagai hasil dari penelitian sudah memenuhi harapan dan pemahaman siswa terhadap materi soal cerita pecahan telah meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Agar tindakan perbaikan dalam PTK ini tepat sasaran maka kriteria keberhasilan sebagai berikut:

(28)

24

24

2. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengelola pembelajaran mencapai nilai minimal 3,50 secara keseluruhan aspek penilaian.

(29)

56

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi tindakan penelitian yang telah dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri Sindanghurip Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, tentang perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa maka penulis dapat member kesimpulan sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat dengan mengacu pada langkah pembelajaran dengan menggunakan model berbasis masalah pada pembelajaran matematika, dalam memecahkan soal cerita berbentuk pecahan dapat menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman baru pada diri siswa dan siswa antusias dalam belajar karena secara langsung mendapatkan pengalamannya sendiri.

(30)

57

57

3. Setelah pelaskanaan pembelajaran melalui pendekatan berbasis masalah terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa, hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Adapun perolehan nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan hanya sebesar 56,90. Kemudian dilakukan tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis masalah mengenai materi memecahkan soal cerita tentang pecahan. Adapun perolehan hasil setelah tindakan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa. Pada siklus1 diperoleh rata-rata 67,62 dengan13 siswa yang dianggap telah memahami dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan. Tahapan siklus 2 diperoleh rata-rata 76,14 dengan persentase perolehan tersebut dianggap telah memahami dalam memecahkan soal cerita berbentuk pecahan karena sudah melebihi KKM yang ditetapkan sebesar 70.

Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui metode pembelajaran berbasis masalah ternyata meningkatkan pemahaman siswa dalam memecahkan soalc erita tentang pecahan.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti memperoleh banyak manfaat dari penelitian tindakan kelas, sehingga dapat direkomendasikan beberapahal sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Upaya mengatasi kesulitan siswa dalam menemukan ide pada pembelajaran dalam memecahkan soal cerita tentang pecahan dapat dibantu dengan menggunakan pendekatan berbasis masalah, sehingga pembelajaran yang telah ditentukan dapat dicapai secara optimal.

2. Bagi guru

(31)

58

58

3. Bagis ekolah

(32)

59

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. (1989). Studi tentang Prestasi Siswa Kelas VI SD Negeri di Kodya Banda Aceh dalam Menyelesaikan Soal Hitungan dan Soal Cerita. Tesis. PPs : IKIP Malang.

BNSP.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kelompok Kerja Pengawas TK/SD: Kabupaten Tasikmalaya.

Hermawan, Mujono dan Suherman. (2007). Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI Press.

Hasman.(2008). Teori Belajar Dalam Proses Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Kasbolah K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru SekolahDasar.

Poerwadarminta, W.J.S. (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Siburian, Jodion. (2010). Model Pembelajaran Sains. Jambi: Universitas Jambi. Syarifudin, S.T. (2007). Kumpulan Rumus Menjadi Juara Matematika.

Tangerang: Scientific Press.

Suherman, Erman. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Tarsito.

Suherman, Erman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA-UPI.

Sukajati. (2008). Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar. Yogyakarta: PPPPTPM.

Trianto. a. (2007) . Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: PustakaIlmu.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Lampiran 7, hasil dari pengujian membuktikan bahwa Average Collection Period memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap likuiditas, maka Average

Saran untuk penelitian berikutnya, yaitu para peneliti lain dapat meneliti tentang “Strategi komunikasi yang dilakukan oleh ayam kampus kepada germo agar germo

Pemakaian jasa Internet sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat salah satunya adalah pemanfaatan Internet untuk menyajikan suatu informasi mengenai Museum

Aceh Selatan Tahun Anggaran 2013, melakukan Addendum Dokumen Pengadaan untuk Paket tersebut di atas, sbb;... TETAP

Perencanaan jalan Pagaralam- Tanjung Sakti- Batas Bengkulu haruslah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, metode ilmiah yang telah teruji, serta analisis yang tepat

Hasil dari penelitian ini adalah dinamika FN yang dipaparkan dengan terjadinya kenaikan dukungan dari pemilu Presiden Prancis tahun 2007 ke 2012. Kenaikan ini dipengaruhi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar menggunakan media belajar diorama, blockdiagram dan chalkboard (2) membandingkan efektivitas

Researcher : sudah…sudah…… jangan nangis ya… sini ikut miss ika ke kantor.. Biar miss ika