• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

No. DAFTAR FPIPS : 1895/UN.40.2.2/PL/2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

( Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

oleh

Muhamad Gian Ikhsan

0901540

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Peran Guru PKn Dalam Upaya

Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah

(Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)

Oleh

Muhamad Gian Ikhsan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Muhamad Gian Ikhsan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

MUHAMAD GIAN IKHSAN

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

( Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi )

DISETUUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. 19630820 198803 1 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. A. Azis Wahab, M.A. 19430401 196709 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Skripsi ini telah di ujikan pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2013

Tempat : Gedung FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Panitia Ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. Karim Suryadi, M, Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M, pd. NIP. 19590714 198601 1 001

3.2

Drs. Rahmat M.Si NIP. 19580915 198603 1 003

3.3

(5)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

ABSTRAK

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

(Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)

Oleh : Muhamad Gian Ikhsan (0901540)

(6)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

ABSTRACT

Civics TEACHER ROLE IN EFFORTS TO INCREASE STUDENT DISCIPLINE IN SCHOOLS

(Case Study 1 Cimahi SMK) By: Gian Muhammad Ikhsan (0901540)

(7)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR ISI

D. Manfaat/ Signifikansi Peneitian ... 6

1. Manfaat dari segi teori ... 6

B. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15

2. Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 17

3. Peran dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ... 21

4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 22

C. Tinjauan Umum Tentang Kedisiplinan ... 24

1. Pengertian Kedisiplinan ... 24

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ... 25

3. Macam-macam Pola Penanaman Kedisiplinan ... 29

(8)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

1. Guru PKn Sebagai Pemimpin dalam Kegiatan Belajar ... 31

2. Guru PKn sebagai Pembina ... 33

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 50

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

1. Bentuk Peraturan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 53

2. Kesadaran Siswa Dalam Mentaati Peraturan Sekolah ... 62

3. Upaya Guru PKn Dalam Menegakan Peraturan Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 65

4. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Sekolah Dan Guru PKn Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 66

5. Upaya Guru PKn Dalam Menghadapi Hambatan Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa ... 68

(9)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

1. Bentuk Peraturan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa

Di Sekolah ... 69

2. Kesadaran Siswa Dalam Mentaati Peraturan Sekolah ... 71

3. Upaya Guru PKn Dalam Menegakan Peraturan Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 72

a. Guru PKn sebagai Pembina Kedisiplinan ... 74

b. Guru PKn Sebagai Motivator ... 74

c. Guru PKn Sebagai Teladan ... 75

d. Pemberian Sanksi ... 76

4. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Sekolah Dan Guru PKn Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 79

5. Upaya Guru PKn Dalam Menghadapi Hambatan Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

1. Kesimpulan Umum ... 82

2. Kesimpulan Khusus ... 83

B. Saran ... 85

1. Sekolah ... 85

2. Kepala Sekolah ... 85

3. Guru PKn ... 86

4. Siswa ... 86

5. Peneliti ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(10)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tata Tertib Dan Kedisiplinan Siswa ... 55

Tabel 4.2 Tindak Lanjut Dan Sanksi ... 59

(11)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif .... 46

(12)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan Nasional sangat penting bagi

kemanjuan Negara Indonesia karena dengan pendidikan maka warga Indonesia

akan lebih baik dan cerdas untuk membangun negara Indonesia kedepannya.

Hakikatnya pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, dan proses

menjadikan manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan merupakan salah

satu sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing dan membawa bangsa Indonesia

menjadi lebih baik, dan mencerminkan kepribadian bangsa. Hal ini sesuai dengan

yang telah ditentukan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1(2) dan pasal 3 yang isinya adalah :

Pasal 1 (2). “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dantanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”

Pasal 3. “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Berdasarkan atas apa yang telah digariskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun

(13)

2

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

haruslah mencerminkan pada karakter dan kepribadian bangsa sesuai dengan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai jati diri

bangsa. Pendidikan nasional juga bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

berbangsa yang bermartabat dan moral yang mulia.

Sekolah merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang

pendidikan yang merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk

mencetak dan menciptakan warga negara yang memiliki sikap yang baik,

bertanggung jawab, disiplin, dan berguna bagi bangsa dan negaranya, sesuai

dengan yang di harapkan pendidikan nasional.

Salah satu cara untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berdasarkan

pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ini yaitu

dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan yang menjadi pelajaran wajib dan

harus ada di semua jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD),

SMP,SMA, bahkkan hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan ini

bertujuan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat,

karena dengan pendidikan Kewarganegaraan siswa di ajarkan untuk kritis dan

mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam masyarakat dengan baik dan

cerdas, sebagai mana yang telah diungkapkan oleh Komalasari ( 2007 : 12 ) yang

menyatakan bahwa :

“melalui Pendidikan Pancasila, setiap warganegara Indonesia diharapkan

memiliki kompetensi untuk memahami,, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional,...”

Pendidikan Kewarganegaraan secara yuridis telah di jelaskan dalam UU.

No.20 Tahun 2003 dalam Pasal 37 ayat 1 yang berbunyi

“(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat

pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematik, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal.(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan agama, pendidikan

(14)

3

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Berdasarkan pada yang telah digariskan dalam Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 di atas dijelaskan bahwa dalam setiap jenjang pendidikan mulai dari

pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi Pendidikan Kewarganegaraan

merupakan pendidikan wajib yang harus diajarkan kepada peserta didik.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu usaha untuk

mempertahankan jatidiri, budaya Indonesia serta dapat memaknai nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan agar

peserta didik memiliki nilai dan moral yang baik, patuh dan dapat menjalankan

norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penanaman pendidikan mengenai

nilai, moral, dan norma dalam Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk

membina dan melatih kedisiplinan pada diri peserta didik. Dengan kedisiplinan

yang dimiliki oleh peserta didik maka akan mempermudah proses pendidikan

yang berjalan dalam sekolah, karena keteraturan, ketertiban yang terjalin karena

kedisiplinan siswa akan meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang

tidak diinginkan.

Kedisiplinan merupakan modal dasar dalam sebuah pembelajaran karena

dengan adanya kedisiplinan akan menciptakan suasana yang menyenangkan

dalam proses belajar-mengajar di lingkungan sekolah. Siswa yang sudah

memilliki dasar kedisiplinan yang baik atau sudah terbiasa dengan kedisiplinan

tinggi yang didapatkan dalam pendidikan yang diterapkan orangtua dalam

keluarga maka siswa tersebut akan melakukan proses belajar dengan sadar,

sukarela, dan penuh dengan tanggung jawab, begitu pula sebaliknya. Pada

kenyataanya masih terdapat kesenjangan, antara harapan dan kenyataan masih

sangat jauh untuk di katakan sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Kenyataan

yang ada dilapangan latar belakang siswa mempengaruhi tingkat kedisiplinan

siswa yang masih memiliki tingkat kedisiplinan yang masih rendah di karenakan

latar belakang pendidikan siswa dalam keluarga masing-masing yang kurang

menerapkan disiplin. Dapat dilihat dari gejala yang ada dalam sekolah mulai dari

keterlambatan siswa datang ke sekolah, telatnya mengerjakakan tugas atau bahkan

mengabaikan tugas yang telah di berikan oleh guru, kelengkapan atribut siswa

(15)

4

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Sebagai mata pelajaran yang mempelajari mengenai nilai, norma, dan

mempelajari mengenai hukum, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki beban

moral dalam menghadapi masalah tersebut. Sebagai guru PKn yang syarat dengan

dengan pendidikan nilai moral yang tinggi serta menerapkan peraturan yang

berlaku, sudah tentu harus dapat memecahkan masalah kedisiplinan dalam

sekolah agar para siswa taat dan patuh terharap peraturan dalam sekolah sehingga

siswa mulai terbiasa dan dapat menerapkan kedisiplinan, khususnya di lingkungan

sekolah dan umumnya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Jika masalah

kurangnya kedisiplinan ini dibiarkan berlarut-larut akan menjadi kebiasaan buruk

bagi siswa kedepannya, dampak jangka panjangnya akan menjadikan bangsa ini

menjadi bangsa yang miskin akan disiplin dan akan melahirkan warga negara

yang tidak taat, dan tertib pada peraturan yang berlaku dan akan sering melanggar

norma, hukum yang ada seperti yang sering kita lihat saat ini dalam masyarakat.

Berdasarkan pada uraian diatas maka peneliti akan mengadakan penelitian

tentang upaya yang dilakukan oleh Guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di

sekolah, yang akan dituangkan dalam judul “ PERAN GURU PKn DALAM

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH( Studi Kasus

SMK Negeri 1 Cimahi ). Peneliti merasa penting dan tertarik untuk meneliti

masalah tersebut dikarenakan saat ini prestasi SMK sedang sangat di sorot dan

diperhitungkan oleh masyarakat atas karya yang disumbangkan untuk bangsa.

Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat kedisiplinan siswa SMK

Negeri 1 Cimahi, dan mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan Guru PKn

SMK Negeri 1 Cimahi tersebut untuk meningkatkan disiplin siswa-siswinya.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Tingkat kedisiplinan siswa merupakan hal yang sangat penting bagi

tercapainya proses belajar mengajar dalam sekolah karena dengan adanya disiplin

maka siswa akan dengan senang hati melaksanakan tanggung jawabnya sebagai

siswa di sekolah dan melaksanakan segala tugasnya penuh dengan tanggung

(16)

5

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

jika tingkat kedisiplinan siswa itu kurang maka siswa akan menjalankan fungsinya

sebagai pelajar dengan sangat terpaksa dan akan menghambat proses belajar

mengajar dalam sekolah.

Kedisiplinan yang diterapkan oleh sekolah ini akan menjadi dasar bagi

siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan sahari-hari dalam bermasyarakat

berbangsa dan bernegara. Dunia pendidikan merupakan sarana utama untuk

menumbuhkan dan pembinaan disiplin warga negara agar menjadi warganegara

yang memiliki karakter, kepribadian yang bertanggung jawab

Sebagai guru PKn yang selalu mengajarkan bagaimana menjadi warga

negara yang baik, bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara yang baik sudah tentu guru PKn-lah yang terdepan dan menjadi

pelopor untuk membina disiplin siswa di sekolah.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti merumuskan beberapa

permasalahan yang akan dijadikan fokus penelitian sebagai berikut :

1. Umum

Secara umum penelitian ini mencari informasi dan data mengenai

pentingnya peranan guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di

sekolah SMK Negeri 1 cimahi.

2. Khusus

a. Apa bentuk peraturan yang ada dan harus ditaati siswa di sekolah

dalam upaya meningkatkan disiplin siswa?

b. Bagaimana tingkat kesadaran siswa mentaati peraturan di sekolah?

c. Bagaimana upaya Guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

di sekolah?

d. Apa yang menjadi hambatan bagi Guru PKn dalam meningkatkan

disiplin siswa di sekolah?

e. Apa upaya yang dilakukan guru PKn dalam mengatasi

(17)

6

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

C. Tujuan penelitian

Dengan melihat rumusan masalah diatas maka peneliti mengemukakan

beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan

data yang berhubungan dengan pentingnya peran guru PKn dalam

meningkatkan disiplin siswa di sekolah secara faktual dan aktual.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendapatkan data mengenai bentuk-bentuk peraturan yang

terdapat di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi

b. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesadaran siswa dalam metaati

peraturan yang berlaku di sekolah

c. Untuk mendapat pengetahuan mengenai cara mendisiplinkan siswa

dengan menggunakan pendidikan kewarganegaraan

d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru PKn

dalam mendisiplinkan siswa di sekolah

e. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi

hambatan-hambatan dalam upaya meningkatkan disiplin siswa

disekolah.

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Dari Segi Teori

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menambah, dan

memberikan kontribusi bagi penelitian sebelumnya mengenai apa yang

kurang atau belum ada dalam penelitian sebelumnya dalam kajian

mengenai kedisiplinan. Selain itu, kegunaan dari penelitian ini adalah

dapat memberikan kontribusi dan sumbangan terhadap perkembangan

dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang siap menghadapi tantangan saat ini dan di masa yang akan

(18)

sehari-7

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

hari terutama di persekolahan, terutama kepada generasai muda yang

merupakan penerus bangsa.

2. Manfaat Dari Segi Kebijakan

Diharapakan ada manfaat dari segi kebijakan yaitu dengan adanya

penelitian ini sekolah ataupun guru PKn meningkatkan kebijakan untuk

mendisiplinkan siswa agar lebih baik lagi dari yang sudah ada pada saat

ini.

3. Manfaat dari segi Praktik

Manfaat dari segi praktik setelah adanya penelitian ini tingkat

kedisiplinan siswa di sekolah kedepannya dapat meningkat dari yang

sudah ada pada saat sebelum penelitian

4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah penelitian ini sangat

mendukung segala upaya yang dilakukkan sekolah khususnya guru PKn

dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : Pendahuluan. Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai

Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian,

Manfaat/Signifikansi Penelitian dan Stuktur Organisasi

Penelitian.

BAB II : Kajian Pustaka. Dalam Bab ini akan diuraikan

mengenai konsep-konsep dan teori yang digunakan

dalam penelitian ini, serta penelitian terdahulu yang

menunjang penelitian ini

BAB III : Metode penelitian. Dalam bab ini dijelaskan definisi

operasional, metode, jenis pengumpulan data dan

sumber-sumber apa yang digunakan dalam penelitian

(19)

8

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB IV : Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai Hasil

penelitian dan pembahasannya

BAB V : Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan

penelitian ini dan saran dari peneliti

Daftar Pustaka : Memuat semua sumber tertulis (buku, jurnal, dokumen

resmi atau sember-sumber lain dari internet) atau

tercetak yang pernah digunakan dan dikutip dalam

penelitian ini. Lampiran berisi semua dokumen yang

(20)

9

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,, Pandji (2009). Mannajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Daryono. Dkk. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, jakarta : Rineka Cipta.

Hasibuan, Malayu S.P (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Komalasari, Kokom (2007). Pendidikan Pancasila, Surabaya : Lentera Cendikia

Lembaga Ketahanan Nasional, (1995). Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai Pustaka (Persero)

Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Somantri, Numan. (1975). Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga

Tasir, Ahmad (1992). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya

Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo, la, S.L. (2005). Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

(21)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Subjek dan Lokasi Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, 3 orang guru PKn, dan 3

orang siswa dari masing-masing tingkatan kelas. Mereka dipilih karena dinilai

memenuhi kriteria karena mereka mengalami, memahami dan juga menghayati

kegiatan yang tengah diteliti, mereka tergolong berhubungan atau terlibat

langsung dalam kegiatan yang tengah diteliti dan mereka mempunyai waktu yang

memadai untuk dimintai informasi.

Jadi dalam pengumpulan data dari responden didasarkan pada ketentuan data

dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai keterangan

diperoleh hasil yang sama, maka sudah dianggap cukup untuk proses pengambilan

data yang diperlukan sehingga tidak perlu lagi meminta keterangan dari responden

berikut. Penentuan sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik

jenuh.

b. Lokasi penelitian

Pada dasarnya masalah kedisiplinan merupakan masalah yang sudah

mengakar dalam kedihupan masyarakat Indonesia, begitu pula masalah

kedisiplinan siswa di sekolah. Penelitian ini akan dilaksanakan di sebuah lembaga

pendidikan yaitu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi karena

walaupun dalam kenyataannya penegakan disiplin dan peraturan yang ada dalam

sekolah ini sudah sangat baik dan konsisten akan tetapi masih ada saja siswa yang

melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh

sekolah

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan sampel bertujuan (purpose

(22)

39

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

tertentu. Pertimbangan tertentu ini karena orang tersebut dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan sehingga besarnya sampel ditentukan oleh adanya

pertimbangan informasi.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian memerlukan metode yang sesuai dengan

pokok-pokok permasalahan yang diteliti, agar perolehan data yang dikehendaki menjadi

relevan dengan permasalahan yang ada, dengan demikian metode penelitian

sangat diperlukan untuk mempermudah penulisan, penyusunan dan pelaporan

hasil penelitian. Sebagaimana di kemukakan oleh Vernon van Dyke (Bungin, 2003:18) mengemukakan bahwa “sebuah pendekatan mengisyaratkan sejumlah kriteria untuk menyeleksi data yang dianggap relevan”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian yang

dilakukan merupakan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Moleong ( 2004: 6 ) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian”. Pendekatan ini

dipilih berdasarkan beberapa alasan, antara lain adalah karena permasalahan yang

dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya

aktual dan kontekstual. Selain itu pemilihan pendekatan ini didasarkan pada

keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek

penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya.

Disamping itu, metode kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga

memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang

berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian.

Selain pendekatan, dalam sebuah penelitian juga diperlukan penentuan

bentuk penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus karena

penelitian diadakan dalam sebuah unit sosial yaitu sekolah yang dilakukan secara

mendalam, treperinci, dan intensif mengenai gejala sosial yang terjadi dalam

sekolah untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid. Pengumpulan data yang

(23)

40

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

menggunakan berbagai teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data hasil

penelitian. Menurut Arikunto ( 2010:185 ) menyatakan bahwa “studi kasus adalah

penelitian yang dilakukkan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu

organisasi, lembaga atau gejala tertentu”. Berdasarkan pada pendapat menurut

Arikunto di atas maka peneliti merasa bahwa penelitian ini cocok menggunakan

bentuk penelitian studi kasus.

C. Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “Peran Guru PKn Dalam Upaya Meningkatkan

Disiplin Siswa di Sekolah (Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)” maka akan

dijelaskan istilah sebagai berikut :

1. Pengertian Guru

Dalam kamus besar bahasa Indonesia guru ialah seorang yang pekerjaannya

mengajar orang lain.·Ahmad Tafsir (1992: 74-75) mengemukakan bahwa :“guru

ialah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik

dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi

afektif, kognitif maupun psikomotorik”. Sedangkan Menurut Tirtarahardja dan

Sulo ( 2005 : 54 ) menyatakan bahwa : “yang dimaksud dengan pendidik (Guru)

ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik”. Berdasarkan pada dua pernyataan dari para ahli diatas maka dapat disimpilkan bahwa guru adalah orang-orang yang memiliki keahlian

khusus yaitu dalam bidang pendidikan yang bertugas untuk mengajar para peserta

didik (siswa) sesuai dengan keahliannya masing-masing, dan bertanggung jawab

atas kemajuan, dan perkembangan peserta didik serta mengarahkan potensi yang

dimiliki peserta didik.

Sebagai guru yang memiliki profesi di bidang Pendidikan

Kewarganegaraan atau sebagai guru mata pelajaran yang sudah disiapkan untuk

memegang tugas sebagai guru mata pelajaran, guru PKn memiliki tugas untuk

menghasilkan siswa-siswa yang memiliki daya pikir yang kritis, disiplin,

bermoraal, memiliki tingkah laku yang baik, dapat memecahkan masalah yang

(24)

41

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

dan lingkungannya dengan baik dan dapat menjalankan segala hak dan

kewajibannya sebagai warga negara, sebagai mana yang di kemukakan oleh Somantri (1975: 25) bahwa “pelajaran civics (pendidikan kewaarganegaraan) hendaknya itu harus mencerminkan hubungan tingkah laku warganegara dalam

kehidupannya sehari-hari dengan manusia dan alam sekitarnya”. Dengan kata lain

tugas dan peran guru PKn adalah mempesiapkan siswa untuk menjadi

warganegara yang mampu bersoaialisasi dalam masyarakat dan lingkungannya

dengan baik mengerti hak dan kewajibannya sebagai warganegara.

2. Kompetensi Guru PKn

Darmodihardjo (Daryono, 2008: 196) mengataka bahwa “guru PKn harus dapat mendidik dan meneruskan (mentransfer) nilai-nilai Pancasila kepada anak

didiknya dengan contoh teladan”. Dengan kata lain, menjadi seorang guru PKn

tidak hanya harus memiliki modal berupa pengetahuan yang sangat luas akan

tetapi harus memiliki pribadi yang terpuji dan memiliki moralitas yang tinggi

untuk di jadikan teladan bagi para siswa (peserta didik).

Daryono (2008: 201-203) menyebutkan syarat kualifikasi guru PKn harus

memiliki kompetensi yaitu :

a. Kompetensi Pribadi

1. Mempunyai keyakinan terhadap pancasila, baik sebagai dasar negara maupun sebagai pandangan hidup bangsa.

2. Guru PKn harus memiliki moral (yang tinggi), yang tercermin dalam sikap dan prilaku yang sesuai dengan norma-norma penghayatan dan pengamalan Pancasila.

b. Kompetensi Kemasyarakatan

Kompetensi kemasyarakatan yang dimiliki oleh guru PKn terwujud dalam partisipasi sosial seorang guru PKn, dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, dalam bentuk sikap dan prilakunya.

c. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional akan terwujud apabila Penguasaan pengetahuan yang benar tentang Pancasila dan UUD 1945, serta pengetahuan lain yang menunjangnya.

Kesimpulan dari pendapat diatas adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru PKn itu begitu luas, selain harus memiliki pengetahuan yang luas,

(25)

42

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

yang terdapat dalam Pancasiila bagi para siswanya agar proses transformasi

nilai-nilai pancasila dapat tercapai, dan pada akhirnya siswa dapat menjadi pribadi yang

bermoral, bertanggung jawab, disiplin, dan dapat menjalankan hak dan

kewajibannya sebagai warga negara yang baik, sehingga dapat

mengembangkannya sendiri sesuai dengan rasionalittasnya sendiri terhadap

nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.

3. Pengertian Disiplin

Pada dasarnya kata “Disiplin” berasal dari bahasa latin “Diciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta mengembangkan

tabiat. Hasibuuan (2007:193) mengemukakan bahwa “disiplin adalah kesadaran

dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku”. Sedangkan Pandji (2009:176) mengemukakn bahwa “disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah

ditentukan”. Dengan kata lain disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan

terhadap aturan-aturan yang telah disepakati. Dari definisi disiplin menurut para

ahli maka peneliti menyimpulkan bahwa disiplin adalah kasadaran dan kepatuhan

seseorang terhadap peraturan yang sudah disepakati dalam suuatu lembaga dan

organisasi, bahkan disiplin merupakan salah satu persyaratan bagi peningkatan

ketangguhan seseorang, bahkan sebagai persyaratan ketangguhan bagi masyarakat

sebagaimana di kemukakan oleh Lemhannas (1997: 13) yang menyatakan bahwa “Disiplin merupakan persyaratan bagi peningkatan ketangguhan masyarakat dan ketahanan nasional”

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu pedoman dalam penelitian untuk mencari

data-data atau informasi agar peneliti mendapatkan hasil atau data yang akan di

oleh pada bab berikutnya. Salah satunya dapat melalui wawancara. Dalam

(26)

43

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

pertanyaan-pertanyaan yang di tetapkan dalam rumusan masalah. Pertanyaan

wawancara mencakup tiga hal, yaitu:

1. Pertanyaan umum dan identitas informan

2. Pertanyaan tentang setting sosial

3. Pertanyaan tentang tema-tema yang diteliti

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument penelitian atau alat

peneliti adalah peneliti itu sendiri. Wawancara, dokumentasi dan pengamatan ke

lapangan adalah pelengkap untuk mengumpulkkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian. Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan angket atau selebaran

lainnya dalam penelitian ke lapangan. Selain itu, menurut Sugiyono (2009; 61)

menyatakan bahwa:

“Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada ground tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan”.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti berpedoman pada

pendapat diatas bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen

dalam penelitian, oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti harus lebih aktif

dalam proses penelitian, setelah focus permasalahan menjadi jelas, maka peneliti

dapat mengembangkan hasil penelitiannya dengan wawancara, pengambilan

dokumentasi, dan observasi untuk melengkapi data lainnya.

E. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan

mengumpulkan data yang diperlukan dilapangan. Peneliti menjadi instrument

utama yang terjun ke lokasi serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi

melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Pada penelitian ini data

utamanya adalah berupa orang yang diamati dan diwawancarai. Data tersebut

(27)

44

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data dapat di peroleh. Apabila peneliti menggunakan

kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut

responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan

peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun tidak tertulis. Apabila peneliti

menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda atau

proses. Sedangkan, apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka sumber

data yang diperoleh berupa dokumen atau catatan penelitian.Menurut Suharsimi (2006: 129) menyatakan bahwa sumber data adalah “subyek darimana data diambil atau diperoleh”. Data primer berupa keterangan-keterangan yang langsung dicatat oleh peneliti yang bersumber dari kepala sekolah, tenaga

pendidik atau guru dan siswa SMK Negeri 1 Cimahi yang mengetahui secara rinci

tentang masalah yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah catatan yang

bersumber dari rekaman atau dokumen – dokumen sebagai pelengkap data.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sebuah penelitian tentu sangat memerlukan teknik pengumpulan data untuk

mengumpulkan informasi-informasi yang penting agar hasil penelitian sesuai

dengan yang di harapkan oleh penelti pada akhir penelitian, oleh karena itu

peneliti menentukan teknik pengumpulan data yang akan di gunakan.

Teknik-teknik pengumpulan data yang akan di gunakan oleh peneliti yaitu :

1. Studi Literatur

Studi literatur merupakan cara pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan, mengkaji dan mendalami teori-teori yang berhubungan dengan

fokus penelitian. Peneliti menggunakan studi literatur untuk mengumpulkan data

yang di perlukan dalam penelitian yang berupa teori-teori dari para ahli dan

berbagai literatur untuk mendukung penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

memperolah data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang

(28)

45

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 2. Observasi,

Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Arikunto (2010: 199) mengemukakan bahwa “ mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecapan”. Melalui

observasi ini peneliti akan mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian

dengan cara melakukan observasi pada lokasi penelitian untuk mengamati secara

langsung menggunakan panca indra peneliti langsung di lokasi pada objek yang

akan di teliti yaitu tingkat kedisiplinan siswa untuk mengetahui bagaimana cara

yang di lakukan oleh guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa agar lebih

baik lagi.

3. Studi Dokumentasi,

Peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk mengumpulkan dokumen,

atau data yang dapat menunjang pada proses penelitian.

Danial (2009: 79) mengemukakan bahwa :

”Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dsb”.

Jadi studi dokumentasi adalah langkah pengumpulan data yang di lakukan

oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang berupa data, akta, surat atau

dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang di dapatkan dari sekolah,

sehingga data tersebut dapat dijadikan sebagai narasumber bagi peneliti selain dari

wawancara secara langsung dan observasi.

4. Wawancara,

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara.

Moleong, (2000: 150) berpendapat bahwa :” Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(29)

46

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

73)mengemukakan bahwa: “Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa

yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”.

Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mengetahui informasi dari

guru maupun siswa mengenai apa saja yang dilakukan oleh guru PKn dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa. Wawancara yaitu proses interaksi dan

komunikasi langsung yang dilakukan untuk memperoleh keterangan mendalam

berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada

orang yang berwenang dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang di

perlukan dalam penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Setiap penelitian memerlukan teknik analisis data untuk mengolah data yang

telah dikumpulkan agar data mentah menjadi data yang valid untuk menyusun

laporan hasil dari penelitian. Bungin ( 2003: 69) mengatakan bahwa “karena

antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data menjadi tak mungkin

dipisahkan satu sama lain. Keduanya berlangsung secara simultan atau

berlangsung secara serempak”. Keterkaitan antara pengumpulan data dengan

analisis data bersifat interaktif bahkan pengumpulan data masuk pada

komponen-komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data seperti yang

di gambarkan huberman dan miles (Bungin, 2003: 69) di bawah ini :

Gambar 3.1

Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif

DATA

COLECTION

DATA DISPLAY

CONCLUTION DRAWING &

VERIYING DATA

(30)

47

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 1. Reduksi Data

Reduksi data dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan hasil dari

pengumpulan data yang sebelumnya di lakukan kemudian merangkum semua data

yang di peroleh dengan mengkatagorikannya, dan memfokuskan pada data yang

penting dan sangat di perlukan dalam penelitian, seperti yang di kemukakan oleh

Bungin (2003: 70) bahwa : “Reduksi data adalah mencakup kegiatan

mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin, dan

memilah-milahkannya kedalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, atau tema tertentu.”

2. Display Data

Setelah tahap reduksi selanjutnaya data hasil dari reduksi kemudian di buat

bentuk menjadi utuh agar dapat dengan mudah untuk difahami dan di mengerti

pada saat melakukan langkah selanjutnya yaitu menyimpulkan hasil dari

penelitian, sehingga gambaran dari informasi yang didapat dalam pengumpulan

data saat penelitian tergambar jelas, dan dapat dengan mudah ditafsirkan, seperti yang di kemukakan Bungin (2003: 69) bahwa “ seperangkat hasil reduksi data juga perlu di organisasikan kedalam suatu bentuk tertentu (Display Data) sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh”.

3. Conclution / Kesimpulan

Kesimpulan merupakan langkah kegiatan yang dilakukan dalam penelitian

dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan terhadap data yang telah dianalisis

dengan mencari informasi penting yang telah di dapatkan. Kesimpulan ini disusun

dalam bentuk pernyataan singkat tentang peran guru PKn dalam upaya

meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi dengan mengacu

kepada tujuan penelitian.

Secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pengumpulan data

yang masih merupakan data mentah, kemudian ditulis kembali dan

mengatagorikan data sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian data dirangkum,

direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data

(31)

48

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Hasil penelitian kualitatif seringkali diragukan karena dianggap tidak

memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh sebab itu ada cara-cara memperoleh

tingkat kepercayaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kriteria kredibilitas

(validitas internal). Menurut Sugiyono (2009: 368-375) cara yang dapat dilakukan

untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya yaitu antara

lain:

1. Perpanjangan Pengamatan

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data

penelitian ini, difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh,

apakah data yang diperoleh itu setelah dicek ke lapangan benar atau tidak,

berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar

berarti kredibel, maka waktu perpanjangan dapat diakhiri.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari

satu sumber dengan sumber yang lain dengan waktu dan pendekatan yang

berbeda. Teknik ini dilakukan untuk menguji keabsahan data yang di peroleh dari

sumber satu yang dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber yang

lain. Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan

data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi yang dikemukakan oleh Moleong

(2004 : 330) “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian”. Sedangkan menurut Nasution, (2003: 115) “Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen”. Triangulasi ini selain digunakan untuk

mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data, selain itu

triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti

terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Berikut gambaran mengenai

(32)

49

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Gambar 3.2

Triangulasi Data

Wawancara Observasi

Studi Dokumentasi

Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan peneliti

dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut penulis memperoleh

data secara lengkap mengenai peran guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin

siswa di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi sehingga dapat membuktikan keabsahan

data atau informasi yang telah di peroleh melalui langkah pengumpulan data di

lapangan. Berikut gambaran mengenai tiangulasi dengan teknik pengumpulan

(33)

50

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

(34)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Bersadarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama

dilapangan dapat disimpulkan bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan

yang berfungsi untuk mencerdaskan anak-anak penerus bangsa melalui

pembelajaran yang diberikan sekolah terhadap siswa atau peserta didiknya.

Pembelajaran yang diberikan oleh sekolah terhadap siswa bukan hanya sebatas

memberikan materi ajar saja, melainkan harus mengajarkan juga mengenai

keteraturan, dan kedisiplinan terhadap siswa agar siswa bisa menjadi warga

negara yang bertanggung jawab dan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai

warga negara melalui peran sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang

bertugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satu langkah stategis yang dilakukan oleh sekolah SMKN 1 Cimahi

dalam membentuk karakter disiplin siswa adalah dengan membentuk tata tertib

atau peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswa yang belajar di sekolah SMKN

1 Cimahi untuk menyatukan dan menyamaratakan siswa dalam sekolah. Peraturan

yang berlaku harus dapat dijalankan oleh sekolah dengan tegas agar proses

pembelajaran dan kondisi sekolah berjalan dengan kondusif, teratur, dan terarah.

Dengan adanya peraturan yang berlaku di sekolah akan membatasi tingkah laku

dan perbuatan siswa siswa untuk melakukan kehendaknya sendiri yang mengarah

ke perbuatan yang negatif, selain itu peraturan dibuat agar seluruh siswa dapat

merasakan dilindungi, dan merasa aman dari segala gangguan yang akan timbul

dari siswa lain yang. Penegakan peraturan yang berlaku dalam sekolah harus

dapat dijalankan oleh seluruh elemen guru yang mengajar di sekolah SMKN 1

Cimahi.

Peran guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di sekolah bisa sebagai

(35)

83

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

dan pelopor terhadap penegakan peraturan sekolah dalam upaya peningkatan

disiplin siswa dirasakan sudah baik. Guru PKn sepenuhnya harus bisa menegakan

peraturan yang berlaku di sekolah karena melalui peraturan guru PKn akan

mengajarkan siswa bagaimana cara bertanggung jawab terhadap siswa, sehingga

timbulah sikap disiplin dari dalam diri siswa. Selain melalui penegakan peraturan

Guru PKn yang memiliki basic sebagai guru yang mengajarkan nilai dan moral

sangat berpengaruh dan sangat penting dalam meningkatkan disiplin siswa di

sekolah, karena guru PKn bisa menjadi teladan terhadap siswa dengan cara

memberikan contoh berprilaku yang baik berdasarkan pancasila.

2. Kesimpulan Khusus

1. Dalam meningkatkan kualitas disiplin siswa di sekolah yang dilakukan

oleh SMKN 1 Cimahi adalah dengan membuat tata tertib yang harus di

taati oleh setiap siswa yang bersekolah di SMKN 1 Cimahi. Peraturan

yang diberlakukan oleh sekolah berbentuk pemberian sanksi poin

terhadap setiap siswa yang melanggar. Setiap peraturan yang berlaku

diberikan point agar mempermudah sekolah dan guru PKn dalam

memberikan pembinaan dan sanksi terhadap siswa yang melanggar.

Sanksi yang diberikan oleh sekolah adalah sanksi yang bersifat mendidik

sehingga dapat membangun dan meningkatkan kualitas disiplin siswa di

sekolah dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

2. Tingkat kesadaran siswa akan pentingnya mentaati peraturan sangat

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas disiplin siswa di sekolah.

Tingkat kesadaran siswa SMK 1 Negeri Cimahi ini sudah lumayan tinggi

terlihat dari jumlah siswa yang melanggar tata tertib yang berlaku di

sekolah lebih sedikit daripada siswa yang memiliki kedisiplinan yang

baik. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah selain dengan

membuat aturan yang berlaku, memberikan sanksi atau hukuman, perlu

juga memberikan bimbingan dan pembinaan untuk meningkatkan

(36)

84

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

tidak hanya merasa takut, jera, terpaksa bahkan merasa tertekan untuk

mematuhi segala peraturan yang berlaku akan tetapi mereka mematuhi

segala aturan yang berlaku secara sadar dan sukarela untuk mematuhi

segala peraturan yang berlaku sehingga upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas disiplin siswa pun akan lebih mudah dilaakukan

oleh sekolah dan guru PKn.

3. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah yang dilakukan oleh guru

PKn adalah dengan cara bertindak tegas terhadap siswa yang melanggar

peraturan agar siswa merasa jera dan tidak ingin mengulangi

perbuatannya yang melanggar peraturaan tersebut. Selain dengan

pemberian sanksi atau hukuman terhadap siswa guru PKn dan seluruh

guru mata pelajaran lainnya yang berperan sebagai orang tua siswa

selama di sekolah harus memberikan teladan atau contoh sikap dan

prilaku yang baik terhadap siswa, jangan sampai guru PKn hanya

menyuruh dan memerintah siswa siswa untuk berdisiplin, bersikap dan

berprilaku yang baik, dan mematuhi peraturan yang berlaku saja, tetapi

guru memberikan contoh langsung dan menjadi teladan bagi siswa.

Dengan langkah tersebut diharapkan penegakan kualitas disiplin siswa di

sekolah akan berjalan dengan mudah, karena siswa pun akan merasa

segan untuk untuk melanggar peraturan yang berlaku.

4. Dalam penerapan peraturaan atau tata tertib yang berlaku pasti akan

menghadapi kendala yang menghalangi proses penerapan peraturan

tersebut. Kendala yang timbul diantaranya tingkat kesadaran siswa yang

rendah untuk mentaati peraturan yang berlaku, kurangnya koordinasi

semua guru mata pelajaran, fasilitas sekolah yang kurang menunjang,

latar belakang siswa yang berbeda-beda, karakter setiap siswa yang

berbeda-beda dan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran PKn

yang berakibat timbulnya sikap apatis siswa terhadap materi-materi yang

disampaikan guru PKn, dan sosok guru PKn. Hal tersebut menyulitkan

(37)

85

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

5. Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh guru PKn tentunya harus

segara diatasi agar penegakan peraturan dapat berjalan sesuai dengan

yang diharapkan sehingga peningkatan kualitas disiplin siswa dapat

tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara

meningkatkan kesadaran siswa, menambah fasilitas sekolah,

meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran PKn dan menjalin

komunikasi dan koordinasi seluruh guru mata pelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka melalui skripsi

ini peneliti menyampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait

sebagai berikut :

1. Sekolah

a. Baiknya lebih meningkatkan keteladanan, pembinaan, dan pemberian

motivasi dari seluruh guru yang mengajar kepada siswa agar upaya

peningkatan disiplin siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar

b. Menambah fasilitas sekolah yang menunjang untuk penegakan peraturan

sekolah seperti guru yang membantu kesiswaan untuk mengawasi siswa

dan tempat sampah yang disesuaikan dengan jumlah siswa

c. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa

2. Kepala sekolah

a. Meningkatkan pengawasan dan pengarahan terhadap seluruh guru mata

pelajaran agar selalu berkoordinasi untuk selalu bersama-sama membina

disiplin siswa

b. Melakukan kerjasama dan komunikasi degan berbagai pihak seperti orang

tua, siswa, dan seluruh guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi

(38)

86

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 3. Guru PKn

a. Selalu memberikan nasihat dan masukan terhadap siswa untuk selalu

disiplin

b. Meningkatkan pengawasan, dan pembinaan terhadap siswa untuk

mencegah dan mengatasi tindakan yang melanggar peraturan agar

memiliki sikap disiplin

c. Selalu menjadi teladan yang bisa memberikan contoh prilaku yang baik

kepada siswa

d. Selalu memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat siswa

4. Siswa

a. Terus belajar dengan giat dan disiplin untuk meraih cita-cita

b. Meningkatkan kesadaran untuk mentaati peraturan yang berlaku di sekolah

karena peraturan dibuat bukan hanya untuk membatasi siswa saja, tapi

juga untuk melindungi siswa

c. Jangan pernah memilah dan memilih mata pelajaran, karena setiap mata

pelajaran sangat bermanfaat bagi masa depan.

d. Selalu mendengarkan masukan dan nasihat dari semua guru

5. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi

peneliti lainnya yang respek terhadap permasalahan pengembangan

pendidikan, khususnya menyangkut permasalah peningkatan disiplin siswa

(39)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,, Pandji (2009). Mannajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Budimansyah, D. (2010). Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Christine, Maylanny (2009). Pedagogi : Strategi Dan Teknik Mengajar Dengan Berkesan, Bandung : PT. Setia Purna Inves.

Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Daryono. Dkk. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. (1994). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas Republik Indonesia

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2007). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.Hamalik,

Djahiri, Kosasih (1985). Strategi Pengajaran Afektif Nilai-Moral VCT Dan Games Dalam VCT. Bandung: Ganesia.

Hasibuan, Malayu S.P (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

(40)

88

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Lembaga Ketahanan Nasional, (1995). Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai

Mulyasa, E. (2007). Standar menjadi kepala sekolah profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. (2011). Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito

Oemar (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Prayitno. (1997). Pealayanan Bimbingan dan konseling SLTP. Seri Pemandu

Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Padang: Bina Sumber

Daya MIPA.

Somantri, Numan. (1975). Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga

Soekanto, Soerjono. (1983). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rineka Cipta

Somantri, Numan. (2001). Mengagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bnadung : PT Remaja Rosda Karya Offset.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA

Sudjana, N (1984). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

(41)

89

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo, la, S.L. (2005). Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Usman, M. U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Winataputra, U.S. dan Budimansyah, Dasim. (2007). Civic Education. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI

Wuryan, Sri. Dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics), Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Skripsi

Lina F.R (2006). Studi Tentang Pelaksanaan Pemberian Sanksi Hukuman Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah. Skripsi Pada Program Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Gambar

Tabel 4.3 Pedoman Pemberian Penghargaan (Reward) .......................
Gambar 3.2 Triangulasi Data ..............................................................
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif
Gambar 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah efisiensi sistem yang maksimum 0.043% pada variasi head 1,3 meter, debit maksimum yang diperoleh 0.115 liter/ menit pada head

Secara garis besar pengertian media pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai perantara atau pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan,

Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa magister keperawatan universitas diponegoro (Undip) angkatan 2017 menghasilkan bahwa masalah / stresor yang dihadapi

Pengaruh Kepemimpinan Berbasis Nilai (Value-Based Leadership) Kepala Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru di SD Negeri Se-Kecamatan Kejaksaan Kota Cirebon.. Universitas

Bapak Francis Rajagukguk selaku pembimbing di lapangan pada saat penelitian, yang telah meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan baik dan juga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Fitriani Syawalina 2016 Universitas

Dalam melakukan penyaluran daya listrik sering kali suatu sistem tenaga listrik mengalami gangguan yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik ke beban atau konsumen,

Scheinders (dalam Desmita, 2011) juga menyebut penyesuaian diri (adjusment) pada prinsipnya adalah suatu proses yang mencakup respons mental dan tingkah laku, dengan mana