Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
No. DAFTAR FPIPS : 1895/UN.40.2.2/PL/2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
( Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
oleh
Muhamad Gian Ikhsan
0901540
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Peran Guru PKn Dalam Upaya
Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah
(Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)
Oleh
Muhamad Gian Ikhsan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Muhamad Gian Ikhsan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
MUHAMAD GIAN IKHSAN
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
( Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi )
DISETUUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. 19630820 198803 1 001
Pembimbing II
Prof. Dr. H. A. Azis Wahab, M.A. 19430401 196709 1 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Skripsi ini telah di ujikan pada :
Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2013
Tempat : Gedung FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Panitia Ujian terdiri dari :
1. Ketua :
Prof. Dr. Karim Suryadi, M, Si. NIP. 19700814 199402 1 001
2. Sekretaris :
Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. NIP. 19630820 198803 1 001
3. Penguji : 3.1
Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M, pd. NIP. 19590714 198601 1 001
3.2
Drs. Rahmat M.Si NIP. 19580915 198603 1 003
3.3
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
ABSTRAK
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
(Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)
Oleh : Muhamad Gian Ikhsan (0901540)
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
ABSTRACT
Civics TEACHER ROLE IN EFFORTS TO INCREASE STUDENT DISCIPLINE IN SCHOOLS
(Case Study 1 Cimahi SMK) By: Gian Muhammad Ikhsan (0901540)
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
DAFTAR ISI
D. Manfaat/ Signifikansi Peneitian ... 6
1. Manfaat dari segi teori ... 6
B. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15
2. Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 17
3. Peran dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ... 21
4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 22
C. Tinjauan Umum Tentang Kedisiplinan ... 24
1. Pengertian Kedisiplinan ... 24
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ... 25
3. Macam-macam Pola Penanaman Kedisiplinan ... 29
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
1. Guru PKn Sebagai Pemimpin dalam Kegiatan Belajar ... 31
2. Guru PKn sebagai Pembina ... 33
A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 50
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
1. Bentuk Peraturan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 53
2. Kesadaran Siswa Dalam Mentaati Peraturan Sekolah ... 62
3. Upaya Guru PKn Dalam Menegakan Peraturan Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 65
4. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Sekolah Dan Guru PKn Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 66
5. Upaya Guru PKn Dalam Menghadapi Hambatan Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa ... 68
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
1. Bentuk Peraturan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa
Di Sekolah ... 69
2. Kesadaran Siswa Dalam Mentaati Peraturan Sekolah ... 71
3. Upaya Guru PKn Dalam Menegakan Peraturan Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 72
a. Guru PKn sebagai Pembina Kedisiplinan ... 74
b. Guru PKn Sebagai Motivator ... 74
c. Guru PKn Sebagai Teladan ... 75
d. Pemberian Sanksi ... 76
4. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Sekolah Dan Guru PKn Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 79
5. Upaya Guru PKn Dalam Menghadapi Hambatan Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82
A. Kesimpulan ... 82
1. Kesimpulan Umum ... 82
2. Kesimpulan Khusus ... 83
B. Saran ... 85
1. Sekolah ... 85
2. Kepala Sekolah ... 85
3. Guru PKn ... 86
4. Siswa ... 86
5. Peneliti ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 87
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tata Tertib Dan Kedisiplinan Siswa ... 55
Tabel 4.2 Tindak Lanjut Dan Sanksi ... 59
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif .... 46
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan
Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan Nasional sangat penting bagi
kemanjuan Negara Indonesia karena dengan pendidikan maka warga Indonesia
akan lebih baik dan cerdas untuk membangun negara Indonesia kedepannya.
Hakikatnya pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, dan proses
menjadikan manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan merupakan salah
satu sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun
Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing dan membawa bangsa Indonesia
menjadi lebih baik, dan mencerminkan kepribadian bangsa. Hal ini sesuai dengan
yang telah ditentukan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1(2) dan pasal 3 yang isinya adalah :
Pasal 1 (2). “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dantanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”
Pasal 3. “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Berdasarkan atas apa yang telah digariskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
haruslah mencerminkan pada karakter dan kepribadian bangsa sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai jati diri
bangsa. Pendidikan nasional juga bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
berbangsa yang bermartabat dan moral yang mulia.
Sekolah merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang
pendidikan yang merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk
mencetak dan menciptakan warga negara yang memiliki sikap yang baik,
bertanggung jawab, disiplin, dan berguna bagi bangsa dan negaranya, sesuai
dengan yang di harapkan pendidikan nasional.
Salah satu cara untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berdasarkan
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ini yaitu
dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan yang menjadi pelajaran wajib dan
harus ada di semua jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD),
SMP,SMA, bahkkan hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan ini
bertujuan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat,
karena dengan pendidikan Kewarganegaraan siswa di ajarkan untuk kritis dan
mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam masyarakat dengan baik dan
cerdas, sebagai mana yang telah diungkapkan oleh Komalasari ( 2007 : 12 ) yang
menyatakan bahwa :
“melalui Pendidikan Pancasila, setiap warganegara Indonesia diharapkan
memiliki kompetensi untuk memahami,, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional,...”
Pendidikan Kewarganegaraan secara yuridis telah di jelaskan dalam UU.
No.20 Tahun 2003 dalam Pasal 37 ayat 1 yang berbunyi
“(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematik, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal.(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan agama, pendidikan
3
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Berdasarkan pada yang telah digariskan dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 di atas dijelaskan bahwa dalam setiap jenjang pendidikan mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pendidikan wajib yang harus diajarkan kepada peserta didik.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu usaha untuk
mempertahankan jatidiri, budaya Indonesia serta dapat memaknai nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan agar
peserta didik memiliki nilai dan moral yang baik, patuh dan dapat menjalankan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penanaman pendidikan mengenai
nilai, moral, dan norma dalam Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk
membina dan melatih kedisiplinan pada diri peserta didik. Dengan kedisiplinan
yang dimiliki oleh peserta didik maka akan mempermudah proses pendidikan
yang berjalan dalam sekolah, karena keteraturan, ketertiban yang terjalin karena
kedisiplinan siswa akan meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang
tidak diinginkan.
Kedisiplinan merupakan modal dasar dalam sebuah pembelajaran karena
dengan adanya kedisiplinan akan menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam proses belajar-mengajar di lingkungan sekolah. Siswa yang sudah
memilliki dasar kedisiplinan yang baik atau sudah terbiasa dengan kedisiplinan
tinggi yang didapatkan dalam pendidikan yang diterapkan orangtua dalam
keluarga maka siswa tersebut akan melakukan proses belajar dengan sadar,
sukarela, dan penuh dengan tanggung jawab, begitu pula sebaliknya. Pada
kenyataanya masih terdapat kesenjangan, antara harapan dan kenyataan masih
sangat jauh untuk di katakan sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Kenyataan
yang ada dilapangan latar belakang siswa mempengaruhi tingkat kedisiplinan
siswa yang masih memiliki tingkat kedisiplinan yang masih rendah di karenakan
latar belakang pendidikan siswa dalam keluarga masing-masing yang kurang
menerapkan disiplin. Dapat dilihat dari gejala yang ada dalam sekolah mulai dari
keterlambatan siswa datang ke sekolah, telatnya mengerjakakan tugas atau bahkan
mengabaikan tugas yang telah di berikan oleh guru, kelengkapan atribut siswa
4
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Sebagai mata pelajaran yang mempelajari mengenai nilai, norma, dan
mempelajari mengenai hukum, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki beban
moral dalam menghadapi masalah tersebut. Sebagai guru PKn yang syarat dengan
dengan pendidikan nilai moral yang tinggi serta menerapkan peraturan yang
berlaku, sudah tentu harus dapat memecahkan masalah kedisiplinan dalam
sekolah agar para siswa taat dan patuh terharap peraturan dalam sekolah sehingga
siswa mulai terbiasa dan dapat menerapkan kedisiplinan, khususnya di lingkungan
sekolah dan umumnya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Jika masalah
kurangnya kedisiplinan ini dibiarkan berlarut-larut akan menjadi kebiasaan buruk
bagi siswa kedepannya, dampak jangka panjangnya akan menjadikan bangsa ini
menjadi bangsa yang miskin akan disiplin dan akan melahirkan warga negara
yang tidak taat, dan tertib pada peraturan yang berlaku dan akan sering melanggar
norma, hukum yang ada seperti yang sering kita lihat saat ini dalam masyarakat.
Berdasarkan pada uraian diatas maka peneliti akan mengadakan penelitian
tentang upaya yang dilakukan oleh Guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di
sekolah, yang akan dituangkan dalam judul “ PERAN GURU PKn DALAM
UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH( Studi Kasus
SMK Negeri 1 Cimahi ). Peneliti merasa penting dan tertarik untuk meneliti
masalah tersebut dikarenakan saat ini prestasi SMK sedang sangat di sorot dan
diperhitungkan oleh masyarakat atas karya yang disumbangkan untuk bangsa.
Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat kedisiplinan siswa SMK
Negeri 1 Cimahi, dan mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan Guru PKn
SMK Negeri 1 Cimahi tersebut untuk meningkatkan disiplin siswa-siswinya.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Tingkat kedisiplinan siswa merupakan hal yang sangat penting bagi
tercapainya proses belajar mengajar dalam sekolah karena dengan adanya disiplin
maka siswa akan dengan senang hati melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
siswa di sekolah dan melaksanakan segala tugasnya penuh dengan tanggung
5
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
jika tingkat kedisiplinan siswa itu kurang maka siswa akan menjalankan fungsinya
sebagai pelajar dengan sangat terpaksa dan akan menghambat proses belajar
mengajar dalam sekolah.
Kedisiplinan yang diterapkan oleh sekolah ini akan menjadi dasar bagi
siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan sahari-hari dalam bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Dunia pendidikan merupakan sarana utama untuk
menumbuhkan dan pembinaan disiplin warga negara agar menjadi warganegara
yang memiliki karakter, kepribadian yang bertanggung jawab
Sebagai guru PKn yang selalu mengajarkan bagaimana menjadi warga
negara yang baik, bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang baik sudah tentu guru PKn-lah yang terdepan dan menjadi
pelopor untuk membina disiplin siswa di sekolah.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti merumuskan beberapa
permasalahan yang akan dijadikan fokus penelitian sebagai berikut :
1. Umum
Secara umum penelitian ini mencari informasi dan data mengenai
pentingnya peranan guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di
sekolah SMK Negeri 1 cimahi.
2. Khusus
a. Apa bentuk peraturan yang ada dan harus ditaati siswa di sekolah
dalam upaya meningkatkan disiplin siswa?
b. Bagaimana tingkat kesadaran siswa mentaati peraturan di sekolah?
c. Bagaimana upaya Guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa
di sekolah?
d. Apa yang menjadi hambatan bagi Guru PKn dalam meningkatkan
disiplin siswa di sekolah?
e. Apa upaya yang dilakukan guru PKn dalam mengatasi
6
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
C. Tujuan penelitian
Dengan melihat rumusan masalah diatas maka peneliti mengemukakan
beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan
data yang berhubungan dengan pentingnya peran guru PKn dalam
meningkatkan disiplin siswa di sekolah secara faktual dan aktual.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendapatkan data mengenai bentuk-bentuk peraturan yang
terdapat di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi
b. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesadaran siswa dalam metaati
peraturan yang berlaku di sekolah
c. Untuk mendapat pengetahuan mengenai cara mendisiplinkan siswa
dengan menggunakan pendidikan kewarganegaraan
d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru PKn
dalam mendisiplinkan siswa di sekolah
e. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi
hambatan-hambatan dalam upaya meningkatkan disiplin siswa
disekolah.
D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Dari Segi Teori
Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menambah, dan
memberikan kontribusi bagi penelitian sebelumnya mengenai apa yang
kurang atau belum ada dalam penelitian sebelumnya dalam kajian
mengenai kedisiplinan. Selain itu, kegunaan dari penelitian ini adalah
dapat memberikan kontribusi dan sumbangan terhadap perkembangan
dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang siap menghadapi tantangan saat ini dan di masa yang akan
sehari-7
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
hari terutama di persekolahan, terutama kepada generasai muda yang
merupakan penerus bangsa.
2. Manfaat Dari Segi Kebijakan
Diharapakan ada manfaat dari segi kebijakan yaitu dengan adanya
penelitian ini sekolah ataupun guru PKn meningkatkan kebijakan untuk
mendisiplinkan siswa agar lebih baik lagi dari yang sudah ada pada saat
ini.
3. Manfaat dari segi Praktik
Manfaat dari segi praktik setelah adanya penelitian ini tingkat
kedisiplinan siswa di sekolah kedepannya dapat meningkat dari yang
sudah ada pada saat sebelum penelitian
4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah penelitian ini sangat
mendukung segala upaya yang dilakukkan sekolah khususnya guru PKn
dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah.
E. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I : Pendahuluan. Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai
Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian,
Manfaat/Signifikansi Penelitian dan Stuktur Organisasi
Penelitian.
BAB II : Kajian Pustaka. Dalam Bab ini akan diuraikan
mengenai konsep-konsep dan teori yang digunakan
dalam penelitian ini, serta penelitian terdahulu yang
menunjang penelitian ini
BAB III : Metode penelitian. Dalam bab ini dijelaskan definisi
operasional, metode, jenis pengumpulan data dan
sumber-sumber apa yang digunakan dalam penelitian
8
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
BAB IV : Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai Hasil
penelitian dan pembahasannya
BAB V : Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan
penelitian ini dan saran dari peneliti
Daftar Pustaka : Memuat semua sumber tertulis (buku, jurnal, dokumen
resmi atau sember-sumber lain dari internet) atau
tercetak yang pernah digunakan dan dikutip dalam
penelitian ini. Lampiran berisi semua dokumen yang
9
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga,, Pandji (2009). Mannajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Daryono. Dkk. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, jakarta : Rineka Cipta.
Hasibuan, Malayu S.P (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Komalasari, Kokom (2007). Pendidikan Pancasila, Surabaya : Lentera Cendikia
Lembaga Ketahanan Nasional, (1995). Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai Pustaka (Persero)
Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.
Somantri, Numan. (1975). Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga
Tasir, Ahmad (1992). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo, la, S.L. (2005). Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Subjek dan Lokasi Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, 3 orang guru PKn, dan 3
orang siswa dari masing-masing tingkatan kelas. Mereka dipilih karena dinilai
memenuhi kriteria karena mereka mengalami, memahami dan juga menghayati
kegiatan yang tengah diteliti, mereka tergolong berhubungan atau terlibat
langsung dalam kegiatan yang tengah diteliti dan mereka mempunyai waktu yang
memadai untuk dimintai informasi.
Jadi dalam pengumpulan data dari responden didasarkan pada ketentuan data
dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai keterangan
diperoleh hasil yang sama, maka sudah dianggap cukup untuk proses pengambilan
data yang diperlukan sehingga tidak perlu lagi meminta keterangan dari responden
berikut. Penentuan sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik
jenuh.
b. Lokasi penelitian
Pada dasarnya masalah kedisiplinan merupakan masalah yang sudah
mengakar dalam kedihupan masyarakat Indonesia, begitu pula masalah
kedisiplinan siswa di sekolah. Penelitian ini akan dilaksanakan di sebuah lembaga
pendidikan yaitu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi karena
walaupun dalam kenyataannya penegakan disiplin dan peraturan yang ada dalam
sekolah ini sudah sangat baik dan konsisten akan tetapi masih ada saja siswa yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
sekolah
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan sampel bertujuan (purpose
39
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
tertentu. Pertimbangan tertentu ini karena orang tersebut dianggap paling tahu
tentang apa yang kita harapkan sehingga besarnya sampel ditentukan oleh adanya
pertimbangan informasi.
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian memerlukan metode yang sesuai dengan
pokok-pokok permasalahan yang diteliti, agar perolehan data yang dikehendaki menjadi
relevan dengan permasalahan yang ada, dengan demikian metode penelitian
sangat diperlukan untuk mempermudah penulisan, penyusunan dan pelaporan
hasil penelitian. Sebagaimana di kemukakan oleh Vernon van Dyke (Bungin, 2003:18) mengemukakan bahwa “sebuah pendekatan mengisyaratkan sejumlah kriteria untuk menyeleksi data yang dianggap relevan”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian yang
dilakukan merupakan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Moleong ( 2004: 6 ) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian”. Pendekatan ini
dipilih berdasarkan beberapa alasan, antara lain adalah karena permasalahan yang
dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya
aktual dan kontekstual. Selain itu pemilihan pendekatan ini didasarkan pada
keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek
penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya.
Disamping itu, metode kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga
memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang
berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian.
Selain pendekatan, dalam sebuah penelitian juga diperlukan penentuan
bentuk penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus karena
penelitian diadakan dalam sebuah unit sosial yaitu sekolah yang dilakukan secara
mendalam, treperinci, dan intensif mengenai gejala sosial yang terjadi dalam
sekolah untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid. Pengumpulan data yang
40
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
menggunakan berbagai teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data hasil
penelitian. Menurut Arikunto ( 2010:185 ) menyatakan bahwa “studi kasus adalah
penelitian yang dilakukkan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu
organisasi, lembaga atau gejala tertentu”. Berdasarkan pada pendapat menurut
Arikunto di atas maka peneliti merasa bahwa penelitian ini cocok menggunakan
bentuk penelitian studi kasus.
C. Definisi Operasional
Penelitian ini berjudul “Peran Guru PKn Dalam Upaya Meningkatkan
Disiplin Siswa di Sekolah (Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)” maka akan
dijelaskan istilah sebagai berikut :
1. Pengertian Guru
Dalam kamus besar bahasa Indonesia guru ialah seorang yang pekerjaannya
mengajar orang lain.·Ahmad Tafsir (1992: 74-75) mengemukakan bahwa :“guru
ialah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi
afektif, kognitif maupun psikomotorik”. Sedangkan Menurut Tirtarahardja dan
Sulo ( 2005 : 54 ) menyatakan bahwa : “yang dimaksud dengan pendidik (Guru)
ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik”. Berdasarkan pada dua pernyataan dari para ahli diatas maka dapat disimpilkan bahwa guru adalah orang-orang yang memiliki keahlian
khusus yaitu dalam bidang pendidikan yang bertugas untuk mengajar para peserta
didik (siswa) sesuai dengan keahliannya masing-masing, dan bertanggung jawab
atas kemajuan, dan perkembangan peserta didik serta mengarahkan potensi yang
dimiliki peserta didik.
Sebagai guru yang memiliki profesi di bidang Pendidikan
Kewarganegaraan atau sebagai guru mata pelajaran yang sudah disiapkan untuk
memegang tugas sebagai guru mata pelajaran, guru PKn memiliki tugas untuk
menghasilkan siswa-siswa yang memiliki daya pikir yang kritis, disiplin,
bermoraal, memiliki tingkah laku yang baik, dapat memecahkan masalah yang
41
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
dan lingkungannya dengan baik dan dapat menjalankan segala hak dan
kewajibannya sebagai warga negara, sebagai mana yang di kemukakan oleh Somantri (1975: 25) bahwa “pelajaran civics (pendidikan kewaarganegaraan) hendaknya itu harus mencerminkan hubungan tingkah laku warganegara dalam
kehidupannya sehari-hari dengan manusia dan alam sekitarnya”. Dengan kata lain
tugas dan peran guru PKn adalah mempesiapkan siswa untuk menjadi
warganegara yang mampu bersoaialisasi dalam masyarakat dan lingkungannya
dengan baik mengerti hak dan kewajibannya sebagai warganegara.
2. Kompetensi Guru PKn
Darmodihardjo (Daryono, 2008: 196) mengataka bahwa “guru PKn harus dapat mendidik dan meneruskan (mentransfer) nilai-nilai Pancasila kepada anak
didiknya dengan contoh teladan”. Dengan kata lain, menjadi seorang guru PKn
tidak hanya harus memiliki modal berupa pengetahuan yang sangat luas akan
tetapi harus memiliki pribadi yang terpuji dan memiliki moralitas yang tinggi
untuk di jadikan teladan bagi para siswa (peserta didik).
Daryono (2008: 201-203) menyebutkan syarat kualifikasi guru PKn harus
memiliki kompetensi yaitu :
a. Kompetensi Pribadi
1. Mempunyai keyakinan terhadap pancasila, baik sebagai dasar negara maupun sebagai pandangan hidup bangsa.
2. Guru PKn harus memiliki moral (yang tinggi), yang tercermin dalam sikap dan prilaku yang sesuai dengan norma-norma penghayatan dan pengamalan Pancasila.
b. Kompetensi Kemasyarakatan
Kompetensi kemasyarakatan yang dimiliki oleh guru PKn terwujud dalam partisipasi sosial seorang guru PKn, dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, dalam bentuk sikap dan prilakunya.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional akan terwujud apabila Penguasaan pengetahuan yang benar tentang Pancasila dan UUD 1945, serta pengetahuan lain yang menunjangnya.
Kesimpulan dari pendapat diatas adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru PKn itu begitu luas, selain harus memiliki pengetahuan yang luas,
42
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
yang terdapat dalam Pancasiila bagi para siswanya agar proses transformasi
nilai-nilai pancasila dapat tercapai, dan pada akhirnya siswa dapat menjadi pribadi yang
bermoral, bertanggung jawab, disiplin, dan dapat menjalankan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara yang baik, sehingga dapat
mengembangkannya sendiri sesuai dengan rasionalittasnya sendiri terhadap
nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.
3. Pengertian Disiplin
Pada dasarnya kata “Disiplin” berasal dari bahasa latin “Diciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta mengembangkan
tabiat. Hasibuuan (2007:193) mengemukakan bahwa “disiplin adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku”. Sedangkan Pandji (2009:176) mengemukakn bahwa “disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah
ditentukan”. Dengan kata lain disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan
terhadap aturan-aturan yang telah disepakati. Dari definisi disiplin menurut para
ahli maka peneliti menyimpulkan bahwa disiplin adalah kasadaran dan kepatuhan
seseorang terhadap peraturan yang sudah disepakati dalam suuatu lembaga dan
organisasi, bahkan disiplin merupakan salah satu persyaratan bagi peningkatan
ketangguhan seseorang, bahkan sebagai persyaratan ketangguhan bagi masyarakat
sebagaimana di kemukakan oleh Lemhannas (1997: 13) yang menyatakan bahwa “Disiplin merupakan persyaratan bagi peningkatan ketangguhan masyarakat dan ketahanan nasional”
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu pedoman dalam penelitian untuk mencari
data-data atau informasi agar peneliti mendapatkan hasil atau data yang akan di
oleh pada bab berikutnya. Salah satunya dapat melalui wawancara. Dalam
43
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
pertanyaan-pertanyaan yang di tetapkan dalam rumusan masalah. Pertanyaan
wawancara mencakup tiga hal, yaitu:
1. Pertanyaan umum dan identitas informan
2. Pertanyaan tentang setting sosial
3. Pertanyaan tentang tema-tema yang diteliti
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument penelitian atau alat
peneliti adalah peneliti itu sendiri. Wawancara, dokumentasi dan pengamatan ke
lapangan adalah pelengkap untuk mengumpulkkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian. Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan angket atau selebaran
lainnya dalam penelitian ke lapangan. Selain itu, menurut Sugiyono (2009; 61)
menyatakan bahwa:
“Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada ground tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan”.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti berpedoman pada
pendapat diatas bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen
dalam penelitian, oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti harus lebih aktif
dalam proses penelitian, setelah focus permasalahan menjadi jelas, maka peneliti
dapat mengembangkan hasil penelitiannya dengan wawancara, pengambilan
dokumentasi, dan observasi untuk melengkapi data lainnya.
E. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan
mengumpulkan data yang diperlukan dilapangan. Peneliti menjadi instrument
utama yang terjun ke lokasi serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi
melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Pada penelitian ini data
utamanya adalah berupa orang yang diamati dan diwawancarai. Data tersebut
44
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data dapat di peroleh. Apabila peneliti menggunakan
kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut
responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan
peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun tidak tertulis. Apabila peneliti
menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda atau
proses. Sedangkan, apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka sumber
data yang diperoleh berupa dokumen atau catatan penelitian.Menurut Suharsimi (2006: 129) menyatakan bahwa sumber data adalah “subyek darimana data diambil atau diperoleh”. Data primer berupa keterangan-keterangan yang langsung dicatat oleh peneliti yang bersumber dari kepala sekolah, tenaga
pendidik atau guru dan siswa SMK Negeri 1 Cimahi yang mengetahui secara rinci
tentang masalah yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah catatan yang
bersumber dari rekaman atau dokumen – dokumen sebagai pelengkap data.
F. Teknik Pengumpulan Data
Sebuah penelitian tentu sangat memerlukan teknik pengumpulan data untuk
mengumpulkan informasi-informasi yang penting agar hasil penelitian sesuai
dengan yang di harapkan oleh penelti pada akhir penelitian, oleh karena itu
peneliti menentukan teknik pengumpulan data yang akan di gunakan.
Teknik-teknik pengumpulan data yang akan di gunakan oleh peneliti yaitu :
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan cara pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan, mengkaji dan mendalami teori-teori yang berhubungan dengan
fokus penelitian. Peneliti menggunakan studi literatur untuk mengumpulkan data
yang di perlukan dalam penelitian yang berupa teori-teori dari para ahli dan
berbagai literatur untuk mendukung penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
memperolah data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang
45
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 2. Observasi,
Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Arikunto (2010: 199) mengemukakan bahwa “ mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecapan”. Melalui
observasi ini peneliti akan mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian
dengan cara melakukan observasi pada lokasi penelitian untuk mengamati secara
langsung menggunakan panca indra peneliti langsung di lokasi pada objek yang
akan di teliti yaitu tingkat kedisiplinan siswa untuk mengetahui bagaimana cara
yang di lakukan oleh guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa agar lebih
baik lagi.
3. Studi Dokumentasi,
Peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk mengumpulkan dokumen,
atau data yang dapat menunjang pada proses penelitian.
Danial (2009: 79) mengemukakan bahwa :
”Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dsb”.
Jadi studi dokumentasi adalah langkah pengumpulan data yang di lakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang berupa data, akta, surat atau
dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang di dapatkan dari sekolah,
sehingga data tersebut dapat dijadikan sebagai narasumber bagi peneliti selain dari
wawancara secara langsung dan observasi.
4. Wawancara,
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara.
Moleong, (2000: 150) berpendapat bahwa :” Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
46
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
73)mengemukakan bahwa: “Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa
yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”.
Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mengetahui informasi dari
guru maupun siswa mengenai apa saja yang dilakukan oleh guru PKn dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa. Wawancara yaitu proses interaksi dan
komunikasi langsung yang dilakukan untuk memperoleh keterangan mendalam
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada
orang yang berwenang dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang di
perlukan dalam penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Setiap penelitian memerlukan teknik analisis data untuk mengolah data yang
telah dikumpulkan agar data mentah menjadi data yang valid untuk menyusun
laporan hasil dari penelitian. Bungin ( 2003: 69) mengatakan bahwa “karena
antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data menjadi tak mungkin
dipisahkan satu sama lain. Keduanya berlangsung secara simultan atau
berlangsung secara serempak”. Keterkaitan antara pengumpulan data dengan
analisis data bersifat interaktif bahkan pengumpulan data masuk pada
komponen-komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data seperti yang
di gambarkan huberman dan miles (Bungin, 2003: 69) di bawah ini :
Gambar 3.1
Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif
DATA
COLECTION
DATA DISPLAY
CONCLUTION DRAWING &
VERIYING DATA
47
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 1. Reduksi Data
Reduksi data dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan hasil dari
pengumpulan data yang sebelumnya di lakukan kemudian merangkum semua data
yang di peroleh dengan mengkatagorikannya, dan memfokuskan pada data yang
penting dan sangat di perlukan dalam penelitian, seperti yang di kemukakan oleh
Bungin (2003: 70) bahwa : “Reduksi data adalah mencakup kegiatan
mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin, dan
memilah-milahkannya kedalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, atau tema tertentu.”
2. Display Data
Setelah tahap reduksi selanjutnaya data hasil dari reduksi kemudian di buat
bentuk menjadi utuh agar dapat dengan mudah untuk difahami dan di mengerti
pada saat melakukan langkah selanjutnya yaitu menyimpulkan hasil dari
penelitian, sehingga gambaran dari informasi yang didapat dalam pengumpulan
data saat penelitian tergambar jelas, dan dapat dengan mudah ditafsirkan, seperti yang di kemukakan Bungin (2003: 69) bahwa “ seperangkat hasil reduksi data juga perlu di organisasikan kedalam suatu bentuk tertentu (Display Data) sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh”.
3. Conclution / Kesimpulan
Kesimpulan merupakan langkah kegiatan yang dilakukan dalam penelitian
dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan terhadap data yang telah dianalisis
dengan mencari informasi penting yang telah di dapatkan. Kesimpulan ini disusun
dalam bentuk pernyataan singkat tentang peran guru PKn dalam upaya
meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi dengan mengacu
kepada tujuan penelitian.
Secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pengumpulan data
yang masih merupakan data mentah, kemudian ditulis kembali dan
mengatagorikan data sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian data dirangkum,
direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data
48
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
H. Pemeriksaan Keabsahan Data
Hasil penelitian kualitatif seringkali diragukan karena dianggap tidak
memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh sebab itu ada cara-cara memperoleh
tingkat kepercayaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kriteria kredibilitas
(validitas internal). Menurut Sugiyono (2009: 368-375) cara yang dapat dilakukan
untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya yaitu antara
lain:
1. Perpanjangan Pengamatan
Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian ini, difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh,
apakah data yang diperoleh itu setelah dicek ke lapangan benar atau tidak,
berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar
berarti kredibel, maka waktu perpanjangan dapat diakhiri.
2. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari
satu sumber dengan sumber yang lain dengan waktu dan pendekatan yang
berbeda. Teknik ini dilakukan untuk menguji keabsahan data yang di peroleh dari
sumber satu yang dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber yang
lain. Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan
data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi yang dikemukakan oleh Moleong
(2004 : 330) “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian”. Sedangkan menurut Nasution, (2003: 115) “Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen”. Triangulasi ini selain digunakan untuk
mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data, selain itu
triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti
terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Berikut gambaran mengenai
49
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Gambar 3.2
Triangulasi Data
Wawancara Observasi
Studi Dokumentasi
Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan peneliti
dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut penulis memperoleh
data secara lengkap mengenai peran guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin
siswa di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi sehingga dapat membuktikan keabsahan
data atau informasi yang telah di peroleh melalui langkah pengumpulan data di
lapangan. Berikut gambaran mengenai tiangulasi dengan teknik pengumpulan
50
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.
Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Bersadarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama
dilapangan dapat disimpulkan bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan
yang berfungsi untuk mencerdaskan anak-anak penerus bangsa melalui
pembelajaran yang diberikan sekolah terhadap siswa atau peserta didiknya.
Pembelajaran yang diberikan oleh sekolah terhadap siswa bukan hanya sebatas
memberikan materi ajar saja, melainkan harus mengajarkan juga mengenai
keteraturan, dan kedisiplinan terhadap siswa agar siswa bisa menjadi warga
negara yang bertanggung jawab dan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai
warga negara melalui peran sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang
bertugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu langkah stategis yang dilakukan oleh sekolah SMKN 1 Cimahi
dalam membentuk karakter disiplin siswa adalah dengan membentuk tata tertib
atau peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswa yang belajar di sekolah SMKN
1 Cimahi untuk menyatukan dan menyamaratakan siswa dalam sekolah. Peraturan
yang berlaku harus dapat dijalankan oleh sekolah dengan tegas agar proses
pembelajaran dan kondisi sekolah berjalan dengan kondusif, teratur, dan terarah.
Dengan adanya peraturan yang berlaku di sekolah akan membatasi tingkah laku
dan perbuatan siswa siswa untuk melakukan kehendaknya sendiri yang mengarah
ke perbuatan yang negatif, selain itu peraturan dibuat agar seluruh siswa dapat
merasakan dilindungi, dan merasa aman dari segala gangguan yang akan timbul
dari siswa lain yang. Penegakan peraturan yang berlaku dalam sekolah harus
dapat dijalankan oleh seluruh elemen guru yang mengajar di sekolah SMKN 1
Cimahi.
Peran guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di sekolah bisa sebagai
83
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
dan pelopor terhadap penegakan peraturan sekolah dalam upaya peningkatan
disiplin siswa dirasakan sudah baik. Guru PKn sepenuhnya harus bisa menegakan
peraturan yang berlaku di sekolah karena melalui peraturan guru PKn akan
mengajarkan siswa bagaimana cara bertanggung jawab terhadap siswa, sehingga
timbulah sikap disiplin dari dalam diri siswa. Selain melalui penegakan peraturan
Guru PKn yang memiliki basic sebagai guru yang mengajarkan nilai dan moral
sangat berpengaruh dan sangat penting dalam meningkatkan disiplin siswa di
sekolah, karena guru PKn bisa menjadi teladan terhadap siswa dengan cara
memberikan contoh berprilaku yang baik berdasarkan pancasila.
2. Kesimpulan Khusus
1. Dalam meningkatkan kualitas disiplin siswa di sekolah yang dilakukan
oleh SMKN 1 Cimahi adalah dengan membuat tata tertib yang harus di
taati oleh setiap siswa yang bersekolah di SMKN 1 Cimahi. Peraturan
yang diberlakukan oleh sekolah berbentuk pemberian sanksi poin
terhadap setiap siswa yang melanggar. Setiap peraturan yang berlaku
diberikan point agar mempermudah sekolah dan guru PKn dalam
memberikan pembinaan dan sanksi terhadap siswa yang melanggar.
Sanksi yang diberikan oleh sekolah adalah sanksi yang bersifat mendidik
sehingga dapat membangun dan meningkatkan kualitas disiplin siswa di
sekolah dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
2. Tingkat kesadaran siswa akan pentingnya mentaati peraturan sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas disiplin siswa di sekolah.
Tingkat kesadaran siswa SMK 1 Negeri Cimahi ini sudah lumayan tinggi
terlihat dari jumlah siswa yang melanggar tata tertib yang berlaku di
sekolah lebih sedikit daripada siswa yang memiliki kedisiplinan yang
baik. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah selain dengan
membuat aturan yang berlaku, memberikan sanksi atau hukuman, perlu
juga memberikan bimbingan dan pembinaan untuk meningkatkan
84
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
tidak hanya merasa takut, jera, terpaksa bahkan merasa tertekan untuk
mematuhi segala peraturan yang berlaku akan tetapi mereka mematuhi
segala aturan yang berlaku secara sadar dan sukarela untuk mematuhi
segala peraturan yang berlaku sehingga upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas disiplin siswa pun akan lebih mudah dilaakukan
oleh sekolah dan guru PKn.
3. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah yang dilakukan oleh guru
PKn adalah dengan cara bertindak tegas terhadap siswa yang melanggar
peraturan agar siswa merasa jera dan tidak ingin mengulangi
perbuatannya yang melanggar peraturaan tersebut. Selain dengan
pemberian sanksi atau hukuman terhadap siswa guru PKn dan seluruh
guru mata pelajaran lainnya yang berperan sebagai orang tua siswa
selama di sekolah harus memberikan teladan atau contoh sikap dan
prilaku yang baik terhadap siswa, jangan sampai guru PKn hanya
menyuruh dan memerintah siswa siswa untuk berdisiplin, bersikap dan
berprilaku yang baik, dan mematuhi peraturan yang berlaku saja, tetapi
guru memberikan contoh langsung dan menjadi teladan bagi siswa.
Dengan langkah tersebut diharapkan penegakan kualitas disiplin siswa di
sekolah akan berjalan dengan mudah, karena siswa pun akan merasa
segan untuk untuk melanggar peraturan yang berlaku.
4. Dalam penerapan peraturaan atau tata tertib yang berlaku pasti akan
menghadapi kendala yang menghalangi proses penerapan peraturan
tersebut. Kendala yang timbul diantaranya tingkat kesadaran siswa yang
rendah untuk mentaati peraturan yang berlaku, kurangnya koordinasi
semua guru mata pelajaran, fasilitas sekolah yang kurang menunjang,
latar belakang siswa yang berbeda-beda, karakter setiap siswa yang
berbeda-beda dan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran PKn
yang berakibat timbulnya sikap apatis siswa terhadap materi-materi yang
disampaikan guru PKn, dan sosok guru PKn. Hal tersebut menyulitkan
85
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
5. Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh guru PKn tentunya harus
segara diatasi agar penegakan peraturan dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan sehingga peningkatan kualitas disiplin siswa dapat
tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara
meningkatkan kesadaran siswa, menambah fasilitas sekolah,
meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran PKn dan menjalin
komunikasi dan koordinasi seluruh guru mata pelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka melalui skripsi
ini peneliti menyampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait
sebagai berikut :
1. Sekolah
a. Baiknya lebih meningkatkan keteladanan, pembinaan, dan pemberian
motivasi dari seluruh guru yang mengajar kepada siswa agar upaya
peningkatan disiplin siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar
b. Menambah fasilitas sekolah yang menunjang untuk penegakan peraturan
sekolah seperti guru yang membantu kesiswaan untuk mengawasi siswa
dan tempat sampah yang disesuaikan dengan jumlah siswa
c. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa
2. Kepala sekolah
a. Meningkatkan pengawasan dan pengarahan terhadap seluruh guru mata
pelajaran agar selalu berkoordinasi untuk selalu bersama-sama membina
disiplin siswa
b. Melakukan kerjasama dan komunikasi degan berbagai pihak seperti orang
tua, siswa, dan seluruh guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi
86
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 3. Guru PKn
a. Selalu memberikan nasihat dan masukan terhadap siswa untuk selalu
disiplin
b. Meningkatkan pengawasan, dan pembinaan terhadap siswa untuk
mencegah dan mengatasi tindakan yang melanggar peraturan agar
memiliki sikap disiplin
c. Selalu menjadi teladan yang bisa memberikan contoh prilaku yang baik
kepada siswa
d. Selalu memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat siswa
4. Siswa
a. Terus belajar dengan giat dan disiplin untuk meraih cita-cita
b. Meningkatkan kesadaran untuk mentaati peraturan yang berlaku di sekolah
karena peraturan dibuat bukan hanya untuk membatasi siswa saja, tapi
juga untuk melindungi siswa
c. Jangan pernah memilah dan memilih mata pelajaran, karena setiap mata
pelajaran sangat bermanfaat bagi masa depan.
d. Selalu mendengarkan masukan dan nasihat dari semua guru
5. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi
peneliti lainnya yang respek terhadap permasalahan pengembangan
pendidikan, khususnya menyangkut permasalah peningkatan disiplin siswa
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga,, Pandji (2009). Mannajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Budimansyah, D. (2010). Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Christine, Maylanny (2009). Pedagogi : Strategi Dan Teknik Mengajar Dengan Berkesan, Bandung : PT. Setia Purna Inves.
Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Daryono. Dkk. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. (1994). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas Republik Indonesia
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2007). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.Hamalik,
Djahiri, Kosasih (1985). Strategi Pengajaran Afektif Nilai-Moral VCT Dan Games Dalam VCT. Bandung: Ganesia.
Hasibuan, Malayu S.P (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
88
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Lembaga Ketahanan Nasional, (1995). Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai
Mulyasa, E. (2007). Standar menjadi kepala sekolah profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. (2011). Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito
Oemar (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Prayitno. (1997). Pealayanan Bimbingan dan konseling SLTP. Seri Pemandu
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Padang: Bina Sumber
Daya MIPA.
Somantri, Numan. (1975). Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga
Soekanto, Soerjono. (1983). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rineka Cipta
Somantri, Numan. (2001). Mengagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bnadung : PT Remaja Rosda Karya Offset.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA
Sudjana, N (1984). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
89
Muhamad Gian Ikhsan, 2013
PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo, la, S.L. (2005). Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.
Usman, M. U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Winataputra, U.S. dan Budimansyah, Dasim. (2007). Civic Education. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI
Wuryan, Sri. Dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics), Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber Skripsi
Lina F.R (2006). Studi Tentang Pelaksanaan Pemberian Sanksi Hukuman Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah. Skripsi Pada Program Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan