PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG
MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET MELALUI PEMANFAATAN SITUS
WEB KOMNAS HAM DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN
Studi Pada Siswa Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: Kompetensi
Dasar Menganalisis Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Rangka
Pelindungan dan Pemajuan HAM Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.
ARTIKEL JURNAL
Oleh :
WENDY LIBRATA RATNA MANIKAM
K6411061
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JURNAL
PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET MELALUI PEMANFAATAN SITUS WEB KOMNAS
HAM DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN
Studi Pada Siswa Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: Kompetensi Dasar Menganalisis Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Rangka Pelindungan dan
Pemajuan HAM Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.
Wendy Librata RM1. K6411061
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret.
ABSTRACT
Internet is very useful in teaching-learning process at school, in which the students can complete their knowledge, while teacher can look for appropriate and innovative teaching material through internet. The author wanted to conduct an experiment about the use of Internet media through utilizing National Commission for Human Right’s Website on the students’ learning outcome. Experiments will be conducted in class 10th SMA Negeri 1 Teras, Boyolali in the first semester of the 2015/2016 academic year.
Objective of Research to determine whether there is any differences of internet use as a media through the use of web sites of Human Rights National Commission on student learning outcomes.
The research methodology used was a quasi-experimental research. The design used in this study was posttest control group design. In this design, there were two groups: experiment group given treatment and control group not given treatment. The sample of research consisted of 68 students. The sampling technique used by the author in this research was cluster random sampling (area sampling). The methods of collecting data used in this research were observation, test, and documentation. Then to apply treatment constituting two learning media, learning set was used. Statistic test used was t-test (independent sample t-test).
The result of research found that the learning outcome of the students using learning without internet media obtained mean score of 61.67 and that with internet media obtained mean score of 71.37, indicating that learning using internet media was betted than the one without it.
The conclusion of research was that there was a significant difference of effect between learning without and the one with internet media on the learning outcome of the 10th Graders of SMA N 1 Teras, Boyolali.
Keywords: Civic Education, Learning Media, Human Right Violation
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Internet sangat berguna dalam proses belajar mengajar di sekolah, dimana
para siswa dapat melengkapi ilmu pengetahuannya, begitu juga dengan guru yang
dapat mencari bahan ajar yang sesuai dan inovatif. Murid dapat mencari apa saja di
Internet, mulai dari mata pelajaran hingga ilmu pengetahuan umum semuanya dapat
diakses dengan mudah. Guru bisa mencari informasi yang dapat dijadikan bahan
untuk mengajarkan materi kepada siswanya selain dari buku (Supriyanto, 2007:2).
Menurut Tjiptono (dalam Nafisah, 2001:22), manfaat internet sebagai sumber belajar
dapat dilihat melalui beberapa keunggulan yang dikemukakan sebagai berikut:
Konektivitas dan jangkauan global, internet memungkinkan peneliti yang mempunyai fasilitas terbatas untuk mengakses informasi dari data base dan perpustakaan di seluruh dunia. Berbagai jurnal langka yang sulit dijumpai di perpustakaan terlengkap di Indonesia.2
Jean Piaget mengemukakan, Teori Kontruktivisme didefinisikan sebagai
pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa
yang dipelajari. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena
setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan
pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan
akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema
(jamak: skemata) yang baru. Dari keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan
bahwa teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan
sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna
mengembangkan dirinya sendiri.
2Nafisah Binti Murshid. 2001. Hubungan Penggunaan Media Komputer Berbasis Internet Sebagai
Demikian juga dengan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn), khususnya mengenai pelanggaran HAM. Pembelajaran
PPKn dapat diberikan dengan menggunakan media internet. Melalui situs hak asasi
manusia (HAM) sebagaimana yang dibuat oleh Komnas HAM, siswa dapat
mengakses untuk kepentingan pembelajaran mengenai pelanggaran HAM.
Pembuatan situs hak asasi manusia di internet merupakan salah satu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk menyebarluaskan pengetahuan dan wawasan kepada
masyarakat mengenai hak asasi manusia. Penyebarluasan pengetahuan tentang hak
asasi manusia diatur dalam ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998. Dalam
Ketetapan tersebut disebutkan, antara lain menugasi lembaga-lembaga tinggi negara
dan seluruh aparatur pemerintah untuk menghormati, menegakkan dan
menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi manusia kepada seluruh
masyarakat. Penyebarluasan pengetahuan tentang HAM juga merupakan salah satu
fungsi Komnas HAM. Hal tersebut diatur di dalam Undang-undang Nomor 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia, yaitu Komnas HAM mempunyai fungsi pengkajian
dan penelitian, penyuluhan, pemantauan, serta mediasi.
Berkaitan dengan pembelajaran PPKn, khususnya mengenai pelanggaran hak
asasi manusia, penggunaan media internet penting dilakukan. Melalui penggunaan
internet, siswa diharapkan akan lebih mudah dalam mengikuti materi yang diajarkan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka penelitian ini menarik dilakukan karena
internet sebagai salah satu bagian dari kemajuan teknologi dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran, khsusunya dalam pembelajaran PPKn.
Observasi awal menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di SMA N 1
Teras masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Artinya pembelajaran
yang dijalankan, khususnya pada mata pelajaran PPKn guru seolah menjadi pusat
informasi atau pengetahuan sedangkan siswa hanya mendengar atau melihat dan
kemudian menerima pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Dalam proses
pembelajaran semacam itu, terkadang ada siswa yang kurang memahami apa yang
pembelajaran yang diberikan oleh guru masih terbatas sehingga ada siswa yang
kurang memahami tentang materi yang sudah diberikan guru. Selain itu, rata-rata
siswa cenderung cepat merasa bosan dengan materi yang diberikan dengan metode
konvensional. Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa, khususnya pada
mata pelajaran PKn. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penggunaan media seperti
internet, sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Penggunaan media tersebut
diharapkan akan membantu memudahkan siswa dalam memahami materi ajar,
sehingga juga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh
Zahroh Melani (2009) dengan judul Pengaruh Media Internet sebagai Sumber
Pembelajaran Pkn terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 8
Surakarta, menunjukkan bahwa penggunaan internet pada pembelajaran Pkn
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar.
Menurut Andrias (2000:104) internet dapat membuat proses-proses
pengajaran dan pelatihan menjadi jauh lebih “menyenangkan” dan jauh lebih mudah
karena berbagai informasi, data, dan pengetahuan dapat diperoleh secara instan,
dalam hitungan detik atau dengan kecepatan orang berpikir (at the speed of thought),
dan dengan biaya yang relatif jauh lebih murah. Penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Mujib (2013) mengenai pengaruh penggunaan internet terhadap hasil
belajar di SMA Yogyakarta menunjukkan bahwa penggunaan internet sebagai media
pembelajaran mendapatkan hasil positif dan signifikan. Hal tersebut didasarkan pada
mayoritas responden yang memperoleh hasil belajar tidak memuaskan adalah mereka
yang jarang menggunakan internet sebagai media belajar. Sebaliknya, responden
yang memperoleh hasil belajar memuaskan adalah mereka yang memiliki intensitas
tinggi dalam menggunakan internet sebagai media belajar.3
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa internet
merupakan produk dari adanya kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam
dunia pendidikan. Dengan demikian internet juga dapat dianggap sebagai media yang
3Muhammad Mujib, 2013. Pengaruh Penggunaan Internet terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah
bisa memberikan pengaruh positif bagi proses pembelajaran. Berkaitan dengan hal
tersebut, Idris (2010:1-2) mengatakan bahwa internet merupakan jaringan informasi,
komunikasi, penyelidikan, dan berbagai sumber yang tidak terhingga banyaknya yang
dapat digunakan untuk membantu siswa menghasilkan tesis, kerja proyek, dan
sebagainya. Internet sebagai alat untuk mencapai informasi dalam skala global4.
Siswa kini dapat memperoleh informasi yang lebih daripada apa yang terdapat dalam
buku teks dengan mencari dan mengakses semua website di seluruh dunia.
Penelitian ini akan difokuskan pada perbedaan penggunaan media internet
terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada pelajaran PPKn. Salah satu materi
pengajaran PPKn adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Materi pelanggaran
hak asasi manusia sengaja dipilih karena materi tersebut sangat penting, khususnya
dalam rangka memberikan wawasan kepada siswa mengenai HAM. Pembelajaran
HAM dengan memanfaatkan internet diharapkan akan lebih mudah diterima oleh
siswa dan sekaligus memberikan wawasan dan penyadaran terhadap pentingnya
pengetahuan tentang hak asasi manusia. Berkaitan dengan pembelajaran hak asasi
manusia, siswa diharapkan dapat menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam
rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menitik beratkan pada aspek
pengetahuan (kognitif), sikap (affektif) maupun perbuatan (psikomotorik). Oleh
karena itu, guru harus pandai memilih dan memilah media pembelajaran yang dapat
dipergunakan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana
yang disinggung dalam uraian di atas, pembelajaran PKn dilakukan dengan
memanfaatkan internet, khususnya pada web HAM.
Melihat masalah yang dihadapi, peneliti ingin melakukan eksperimen tentang
penggunaan Media Internet melalui pemanfaatan situs web komnas ham terhadap
hasil belajar siswa. Eksperimen akan dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1
4Idris, Fazilah. Mac 2010. Jurnal Bahasa (Pembelajaran Bahasa). Termuat dalam Makalah Internet
Teras, Boyolali pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Adapun Kompetensi
Dasar (KD) yang dipilih yaitu Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam
rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Alasan pemilihan KD tersebut,
yaitu nilai – nilai yang tergantung dalam KD tersebut menitikberatkan kepada
tercapainya perlindungan dan pemajuan HAM yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
B. Identifikasi Masalah
Pemilihan media pembelajaran sangat penting dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Hal ini akan menambah bervariasinya materi belajar siswa dan
berpengaruh pada pencapaian tujuan pengajaran. Berdasarkan latar belakang masalah
–masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1. Kurang bervariasinya media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar.
2. Guru belum memperkenalkan media internet sebagai sumber pembelajaran.
3. Minimnya materi yang dimiliki dan bertolak belakang dengan perlindungan dan
pemajuan HAM yang terus berkembang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah diperlukan supaya
penelitian ini lebih efektif dan terarah. Dalam hal ini penulis menentukan ruang
lingkup peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Objek
Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran internet melalui pemanfaatan
situs Komnasham terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar
Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan
pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
2. Subjek
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Teras Tahun Ajaran
2015/2016.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah sebagai
berikut :
“Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media
internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dengan yang tidak
menggunakan?”
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang
menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dengan
yang tidak menggunakan.
METODE PENELITIAN
Tempat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di SMA N 1 Teras,
Boyolali. Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Februari 2016 sampai dengan
bulan Juni 2016, yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan
laporan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Langkah
dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengaturan variabel–variabel ataupun
selanjutnya variabel – variabel tersebut dikontrol untuk diperhatikan pengaruhnya
terhadap sikap positif siswa sebagai variabel terikat. Desain yang digunakan dalam
kelompok yaitu kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan dan
kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Karateristik populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mendapat mata
pelajaran PPKn dengan kompetensi dasar menganalisis kasus pelangaran HAM
dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Teras pada mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) pada semester II Tahun Ajaran
2015/2016 yang berjumlah 295 siswa.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas X IPS 3 sebagai
kelompok eksperimen I yang berjumlah 34 dan siswa kelas X IPS 4 sebagai
kelompok eksperimen II yang berjumlah 34 di SMA N 1 Teras. Sehingga jumlah total
siswa kedua kelas adalah 68 siswa, jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 68
siswa. Teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini. yaitu dengan cluster random sampling.
Metode pengumpulan data menunjukkan cara-cara yang dapat ditempuh
untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai cara melalui instrumen yang telah dipilih. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan observasi,tes, dan dokumentasi. Kemudian untuk menerapkan
treatment berupa dua media pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan membandingkan atau mencari perbedaan dua
treatment pada dua kelompok (sampel penelitian). Dengan demikian, untuk
mengetahui perbedaan tersebut menggunakan analisis data (uji hipotesis) dengan uji
komparatatif rumus t-test(independent sample t-test).Independent sample t-test adalah
jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup
(kelompok) yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan.Adapun
variabel yang diukur berupa nilai (hasil belajar siswa) dari hasil tes setelah treatment
hasil belajar siswa pada mapel PPKn dengan dua treatment yang dipilih, yaitu system
penilaian otentik dengan system penilaian konvensional.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Observasi Pembelajaran Kelas Kontrol (Tanpa Media Internet)
Pembelajaran kelas kontrol merupakan variabel bebas pertama (X1) dalam
penelitian ini. Lembar observasi berjumlah 15 butir pernyataan dengan skala 1
sampai 5. Penilaian lembar observasi dilakukan oleh peneliti. Adapun hasil dari
penilaian lembar observasi adalah sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 88, nilai
terendah (Xr): 53.3, nilai rata-rata ( ): 70.3, dan Simpangan Baku (S): 9.9
(perhitungan dapat dilihat di lampiran ).
Adapun data penelitian dimasukkan kedalam tabel sebaran distribusi
frekuensi sebagai berikut :
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skor Observasi Pembelajaran Kelas Kontrol
Sumber : Data Penelitian 2016
Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi pembelajaran di kelas X IIS 4
SMA N 1 Teras dapat diketahui frekuensi tertinggi adalah 7 pada kelas interval
71.3-76.3, sedangkan frekuensi terendah adalah 4 pada kelas interval 83.3-88.3.
2. Data Observasi Pembelajaran Kelas Eksperimen (Dengan Media Internet)
No Interval Frekuensi Prosentase
1 53.3 - 58.3 6 17.6%
2 59.3 - 64.3 5 14.7%
3 65.3 - 70.3 6 17.6%
4 71.3 - 76.3 7 20.6%
5 77.3 - 82.3 6 17.6%
6 83.3 - 88.3 4 11.8%
Pembelajaran dengan media internet merupakan variabel bebas kedua (X2)
dalam penelitian ini. Lembar observasi berjumlah 15 butir pernyataan dengan
skala 1 sampai 5. Penilaian lembar observasi dilkukan oleh peneliti. Adapun hasil
dari penilaian lembar observasi adalah sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 89.3,
nilai terendah (Xr): 53.3, nilai rata-rata ( ): 70.83, dan Simpangan Baku (S): 9.94
(perhitungan dapat dilihat di lampiran).
Data penelitian tersebut dimasukkan kedalam tabel sebaran distribusi
frekuensi sebagai berikut :
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Skor Observasi Pembelajaran Kelas Eksperimen
Sumber : Data Penelitian 2016
Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi pembelajaran di kelas X IIS 3
SMA N 1 Teras dapat diketahui frekuensi tertinggi adalah 10 pada kelas interval
65.3-70.3, sedangkan frekuensi terendah adalah 4 pada kelas interval 77.3-82.3
dan 59.3-64.3.
N o Interval F rekuensi Pros entase
1 53.3 - 58.3 5 14.7%
2 59.3 - 64.3 4 11.8%
3 65.3 - 70.3 10 29.4%
4 71.3 - 76.3 5 14.7%
5 77.3 - 82.3 4 11.8%
6 83.3 - 89.3 6 17.6%
3. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
Hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran kelas kontrol adalah
sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 76.7, nilai terendah (Xr): 33.3, nilai rata-rata
( ): 61.8, dan Simpangan Baku (S): 11.1 (perhitungan dapat dilihat di lampiran).
Hasil belajar siswa yang diberikan Pembelajaran pada kelas kontrol dalam
tabel sebaran distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol
Sumber : Data Penelitian 2016
Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi hasil belajar pembelajaran kelas
kontrol tanpa media internet di kelas X IIS 4 SMA N 1 Teras dapat diketahui
frekuensi tertinggi adalah 8 pada kelas interval 49.3-56.3 dan57.3-64.3,
sedangkan frekuensi terendah adalah 1 pada kelas interval 33.3-40.3.
4. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (dengan Media Internet)
Hasil belajar siswa yang diberikan Pembelajaran dengan media internet
adalah sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 86.7, nilai terendah (Xr): 43.3, nilai
rata-rata ( ): 71.5, dan Simpangan Baku (S): 10.9 (perhitungan dapat dilihat di
lampiran).
Hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran pada kelas eksperimen
dalam tabel sebaran distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen
No Interval Frekuensi Presentase
1 33.3 - 40.3 1 2.9%
2 41.3 - 48.3 3 8.8%
3 49.3 - 56.3 8 23.5%
4 57.3 - 64.3 8 23.5%
5 65.3 - 72.3 7 20.6%
6 73.3 - 80.3 7 20.6%
Sumber : Data Penelitian 2016
Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi hasil belajar pembelajaran kelas
eksperimen dengan media internet di kelas X IIS 3 SMA N 1 Teras dapat
diketahui frekuensi tertinggi adalah 10 pada kelas interval 59.3-66.3, sedangkan
frekuensi terendah adalah 1 pada kelas interval 43.3-50.3.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Uji persyaratan yang digunakan pada penelitian ini adalah uji independen uji
normalitas, dan uji homogenitas. Analisis pengujian persyaratan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Uji Independen
Menurut Hassan Suryono (2014: 98) “uji ini memberi informasi apakah
kriterium benar-benar tergantung pada prediktor atau tidak. Hasil pengujian
meyakinkan jika Y dependen pada X, demikian sebaliknya”.
Hasil uji independen hasil belajar siswa kelas kontrol dengan menggunakan
pembelajaran tanpa media internet dan kelas eksperimen dengan pembelajaran
dengan media internet.
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Independen Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Tanpa Dan Dengan Media Internet
Kelas F hit F tabel Kesimpulan
Kelas Kontrol
(pembelajaran Tanpa Media Internet) 49.674 4,149
Y dependen pada X
No Interval Frekuensi Presentase
1 43.3 - 50.3 1 2.9%
2 51.3 - 58.3 2 5.9%
3 59.3 - 66.3 10 29.4%
4 67.3 - 74.3 8 23.5%
5 75.3 - 82.3 6 17.6%
6 83.3 - 90.3 7 20.6%
Kelas Eksperimen
(pembelajaran Dengan Media Internet) 78.357 4,149
Sumber : Olah Data 2016
Berdasarkan tabel tersebut antara hasil belajar dengan menggunakan
pembelajaran tanpa media internet diperoleh Fhitung = 49.674 dan pembelajaran
dengan media internet diperoleh Fhitung = 78.357 setelah itu dikonsultasikan pada
Ftabeldengan N=34 untukα = 0,05 diperoleh harga sebesar 4,149. Sehingga Fhitung≥
Ftabelyaitu 49.674≥ 4,149 (pembelajaran tanpa media internet) dan 78.357≥ 4,149
(pembelajaran dengan media internet). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa data
X dependen terhadap Y. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
tanpa dan dengan media internet dapat memprediksi hasil belajar siswa.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu penghitungan uji Chi Kuadrat dalam Riduwan (2012:160-163).
Berdasarkan data yang didapat ketika penelitian hasil uji normalitas data
observasi pembelajaran tanpa dan dengan media internet dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Observasi Tanpa Dan Dengan Media Internet
Kelas ² hitung ² tabel Kesimpulan
Kelas Kontrol
(pembelajaran Tanpa Media Internet) 5.045 11,071 Normal
Kelas Eksperimen
(pembelajaran Dengan Media Internet) 8.556 11,071 Normal Sumber : Olah Data 2016
Kelas ² hitung ² tabel Kesimpulan
Kelas Kontrol
(pembelajaran Tanpa Media Internet) 2.844 11,071 Normal
Kelas Eksperimen
(pembelajaran Dengan Media Internet) 5.056 11,071 Normal
Sumber : Olah Data 2016
Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa ² hitung pada uji normalitas data
observasi dengan menggunakan pembelajaran tanpa media internet diperoleh hasil
sebesar 5.045 dan selanjutnya hasil tersebut dikonsultasikan pada tabel harga kritik
Chi Kuadrat dengan taraf signifikansi sebesar 5%, dan derajat kebebasan (db)=
k-1= 6-k-1= 5, sehingga diperoleh harga kritik sebesar 11,071. Maka dengan demikian
dapat dikatakan bahwa ² hitung ≤ ² tabel atau 5.045 ≤ 11,071. Selanjutnya
pada hasil uji normalitas data observasi dengan menggunakan pembelajaran
dengan media internet juga mempunyai ² hitung ≤ ² tabel yaitu 8.556 ≤
11,071. Sehingga, dari tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa sampel-sampel pada
penelitian ini berdistribusi normal.
Sedangkan pada tabel 4.6 uji normalitas hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran tanpa dan dengan media internet juga berdistribusi normal. Hal ini
dapat dilihat pada ² hitung ≤ ² tabel. ² hitung pada uji normalitas hasil
belajar siswa terhadap pembelajaran tanpa media internet sebesar 2.844 sehingga
2.844 ≤ 11,071 dan pada uji normalitas hasil belajar siswa terhadap pembelajaran
dengan media internet ² hitung sebesar 5.056 sehingga 5.056 ≤11,071. Dengan
demikian, dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa distribusi data juga normal.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek yang diteliti
mempunyai varian yang sama. Penghitungan uji homogenitas oleh Hassan
menggunakan pembelajaran tanpa media internet (Y1) dan kelas eksperimen
dengan pembelajaran dengan media internet (Y2) dapat dilihat pada tabel 4.8 dan
penghitungannya terlampir (lampiran).
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Tanpa Media Internet dan Dengan Media Internet
² tabel Hasil belajar siswa
3,841
² hitung Kesimpulan
0.009 ² hitung< ² tabel Homogen Sumber : Olah Data 2016
Berdasarkan hasil tersebut dikonsultasikan pada tabel, untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (db) = k-1 =2-1= 1, maka ² tabel =3,841. Dengan demikian
maka, ² hitung < ² tabel yaitu 0,009 < 3,841 yang berarti hipotesa diterima
sehingga varians-varians homogen.
C. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan pengaruh pemanfaatan
pembelajaran dengan media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa
Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: kompetensi dasar Menganalisis kasus-kasus
pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).”.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dalam
penelitian padaα = 0,05. Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Ha: Ada perbedaan pengaruh pemanfaatan pembelajaran tanpa media internet dan
dengan media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa Kelas X di
pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).
b. Ho: Tidak ada perbedaan pengaruh pemanfaatan pembelajaran tanpa media
internet dan dengan media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa
Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: kompetensi dasar Menganalisis kasus-kasus
pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan
pembelajaran tanpa media internet dan dengan media internet diperoleh thitung lebih
besar dari pada ttabelmaka terima Hadan H0ditolak artinya signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil penghitungan uji t adalah
sebagai berikut.
Tabel 6 Rangkuman Hasil Uji Independent Sampel T Test Hasil Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Pembelajaran Tanpa Media Internet Dan Dengan Media
Internet
Sumber : Olah Data 2016
Berdasarkan tabel tersebut antara hasil belajar dengan menggunakan
pembelajaran tanpa media internet diperoleh rata-rata= 61.67 dan pembelajaran
dengan media internet diperoleh nilai rata-rata= 71.37. dengan nilai rata-rata tersebut
diketahui bahwa pembeljaran dengan media internet lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran tanpa media. Dari pengujian t test pada kedua kelas tersebut didapatkan
nilai thitung =3.826 setelah itu dikonsultasikan pada ttabeldengan n=34 untuk α = 0,05
diperoleh harga sebesar 2.035. Sehingga thitung≥ttabel yaitu 3.826 ≥ 2.035 Jadi, dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh pemanfaatan pembelajaran dengan
Uji t Tanpa Media Internet
Dengan Media
Internet T Tabel T Hitung Kesimpulan Rata-rata 61.67 71.37
2.035 3.826 H0DiTolak
media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa Kelas X di SMA N 1
Teras, Boyolali: kompetensi dasar Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM
dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 68 siswa pada siswa kelas
X di SMA N 1 Teras dapat disimpulkan“Adaperbedaan hasil belajar yang signifikan
antara menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM
dan dengan yang tidak menggunakan”.
Hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran tanpa media internet diperoleh
rata-rata= 61.67 dan pembelajaran dengan media internet melalui pemanfaatan situs
web Komnas HAM diperoleh nilai rata-rata= 71.37. dengan nilai rata-rata tersebut
diketahui bahwa pembelajaran dengan media internet lebih baik dibandingkan
dengan pembelajaran tanpa media
B. Implikasi
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian menyimpulkan ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dan
dengan yang tidak menggunakan pada siswa kelas X SMA N 1 Teras. Dengan
adanya perbedaan tersebut, maka implikasi teoritisnya adalah siswa yang
menggunakan media internet sebagai salah satu sumber belajarnya akan memiliki
prestasi yang lebih baik dari pada siswa yang tidak menggunakan media internet
dalam proses pembelajaran. Memberikan acuan terhadap keaktifan siswa untuk
belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain
2. Implikasi Praktis
Dengan adanya perbedaan dari perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dan
dengan yang tidak menggunakan, membuktikan bahwa penggunaan media internet
yang dijadikan sebagai sumber pembelajaran sangat bermanfaat dalam kegiatan
belajar dimana pengalaman merupakan unsur yang paling penting untuk
menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Sehingga pemanfaatan media
internet sebagai sumber pembelajaran PPKn, diyakini dapat meningkatkanprestasi
belajar siswa..
Pemilihan media yang tepat sangat membantu siswa dalam mempermudah
pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang disampaikan. Dengan media yang
digunakan secara tepat dan disesuaikan dengan penyajian isi materi dapat
menarik perhatian siswa untuk mendalami materi yang disampaikan oleh guru.
Pemahaman siswa yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara
optimal.
C. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan maka dapat peneliti sarankan adalah
sebagai berikut.
1. Sekolah agar dapat memfasilitasi proses belajar mengajar dengan media-media
pembelajaran seperti adanya proyektor dan komputer pada tiap kelas, serta
konektifitas dengan jaringan internet sehingga dapat memacu motivasi belajar
siswa serta kreatifitas siswa dalam pembelajaran.
2. Guru disarankan untuk memperbaiki proses pembelajaran, yang salah satunya
dengan memilih media pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan
materi dan sarana prasarana kelas salah satunya dalah penggunaan media
3. Siswa diharapkan untuk dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar dalam
artian yang positif yaitu dengan memperhatikan pembelajaran dan kritis
terhadap materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ahmad Sultoni, 2012. “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar
Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Ips SMA N 1 Wiradesa
Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi tidak
dipublikasikan, Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Ali Akbar. 2006 Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Yogyakarta: Gava Media.
Anggoro Dwi Listyanto dan Sudji Munadi “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai
Sumber Belajar Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Ips
SMA N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 3, November 2013.
Arsyad Azhar, Prof. Dr. M.A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Catharina Tri Anni. 2004. Psilologi belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Arsyad Azhar, Prof. Dr. M.A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
D. Kumar dan Turner (editor) “Education for the 21st Century-Impact of ICT and
Digital Resources”, IFIP 19th World Computer Congress, TC-3, Education,
August 21-24, 2006, Santiago, Chile, 2006.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Utama.
Ela Goyal, Seema Purohit, Manju Bhaga, “Study of satisfaction and usability of the
Internet on student’s Performance”.International Journal of Education and
Development using Information and Communication Technology
(IJEDICT), Vol. 7, Issue 1, pp. 110-119, tahun 2011.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Idris, Fazilah. Mac 2010. Jurnal Bahasa (Pembelajaran Bahasa). Termuat dalam
Makalah Internet dan Belajar Berkumpulan.
Isjoni & Firdaus. 2008. Pembelajaran Terkini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ismihyani. 2000. Meningkatkan hasil belajar melalui pendekatan pembelajaran tehnik
Jigsaw. Bandung: UPI.
Muhammad Adri. 2008. Guru Go Blog Optimalisasi Blog Untuk Pembelajaran.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Muhammad Mujib, 2013. Pengaruh Penggunaan Internet terhadap Hasil Belajar
Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. Skripsi tidak
dipublikasikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
Muhibbin Syah. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rasda Karya.
Nafisah Binti Murshid. 2001. Hubungan Penggunaan Media Komputer Berbasis
Internet Sebagai Sumber Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Malaysia Di
Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2000/2001. Skripsi tidak
dipublikasikan Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu
Pendidikan, Semarang.
Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’I. 1997. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar
Baru.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Ni’Matul Huda. 2011.Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Oetomo, Budi dan Sutedjo, Dharma. 2002. e-Education Konsep, Teknologi dan
Aplikasi Internet Pendidikan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Oetomo Dharma Sutedjo, Budi. 2002. e-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi
Internet Pendidikan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Pardosi, Mico. 2004, Belajar Sendiri Microsoft Access 2000. Surabaya:, Indah.
Parji. 2011. Strategi Pembelajaran Pendidikan Moral pada Era Teknologi Informasi.
Madiun.
Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan
R. William Maule. 1998. Cognitive maps, AI agents and personalized virtual
electronic Networking Applications and Policy, Volume 8 Number 4,
University of San Fransisco, California, USA 1998.
Sadiman, Arief. S, dkk. 1993. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta,
Jakarta.
Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi
Mengajar.Jakarta. Bumi Aksara.
Sudjana, N. dan Rivai, A. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.
Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa
Rajawali.
Syamsir Rozali Abdullah. 2002. Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan
HAM di Inonesia. Jakarta. Ghalian Indonesia
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disipiln pada perilaku dan prestasi Siswa, Jakarta:
Gramedia Widiasarana.
Udin Saefudin Sa’ud. 2006.Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
WS. Winkel, 2000. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gresindo.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Zahro Melani. 2009. Pengaruh Media Internet Sebagai Sumber Pembelajaran Pkn
Terhadap Prestasi belajar siswa Kelas VII di SMP Negeri 8 Surakarta.
Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Sumber internet:
http://www.beritasatu.com/hukum/241315-pbb-prihatin-indonesia-tidak-mampu-tuntaskan-kasus-pelanggaran-ham-berat.html diakses pada tanggal 9