• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Menggunakan Media Internet Melalui Pemanfaatan Situs Web Komnas Ham Dengan Yang Tidak Menggunakan Jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Menggunakan Media Internet Melalui Pemanfaatan Situs Web Komnas Ham Dengan Yang Tidak Menggunakan Jurnal"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG

MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET MELALUI PEMANFAATAN SITUS

WEB KOMNAS HAM DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN

Studi Pada Siswa Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: Kompetensi

Dasar Menganalisis Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Rangka

Pelindungan dan Pemajuan HAM Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila Dalam

Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.

ARTIKEL JURNAL

Oleh :

WENDY LIBRATA RATNA MANIKAM

K6411061

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET MELALUI PEMANFAATAN SITUS WEB KOMNAS

HAM DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN

Studi Pada Siswa Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: Kompetensi Dasar Menganalisis Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Rangka Pelindungan dan

Pemajuan HAM Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.

Wendy Librata RM1. K6411061

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret.

ABSTRACT

Internet is very useful in teaching-learning process at school, in which the students can complete their knowledge, while teacher can look for appropriate and innovative teaching material through internet. The author wanted to conduct an experiment about the use of Internet media through utilizing National Commission for Human Right’s Website on the students’ learning outcome. Experiments will be conducted in class 10th SMA Negeri 1 Teras, Boyolali in the first semester of the 2015/2016 academic year.

Objective of Research to determine whether there is any differences of internet use as a media through the use of web sites of Human Rights National Commission on student learning outcomes.

The research methodology used was a quasi-experimental research. The design used in this study was posttest control group design. In this design, there were two groups: experiment group given treatment and control group not given treatment. The sample of research consisted of 68 students. The sampling technique used by the author in this research was cluster random sampling (area sampling). The methods of collecting data used in this research were observation, test, and documentation. Then to apply treatment constituting two learning media, learning set was used. Statistic test used was t-test (independent sample t-test).

The result of research found that the learning outcome of the students using learning without internet media obtained mean score of 61.67 and that with internet media obtained mean score of 71.37, indicating that learning using internet media was betted than the one without it.

The conclusion of research was that there was a significant difference of effect between learning without and the one with internet media on the learning outcome of the 10th Graders of SMA N 1 Teras, Boyolali.

Keywords: Civic Education, Learning Media, Human Right Violation

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Internet sangat berguna dalam proses belajar mengajar di sekolah, dimana

para siswa dapat melengkapi ilmu pengetahuannya, begitu juga dengan guru yang

dapat mencari bahan ajar yang sesuai dan inovatif. Murid dapat mencari apa saja di

Internet, mulai dari mata pelajaran hingga ilmu pengetahuan umum semuanya dapat

diakses dengan mudah. Guru bisa mencari informasi yang dapat dijadikan bahan

untuk mengajarkan materi kepada siswanya selain dari buku (Supriyanto, 2007:2).

Menurut Tjiptono (dalam Nafisah, 2001:22), manfaat internet sebagai sumber belajar

dapat dilihat melalui beberapa keunggulan yang dikemukakan sebagai berikut:

Konektivitas dan jangkauan global, internet memungkinkan peneliti yang mempunyai fasilitas terbatas untuk mengakses informasi dari data base dan perpustakaan di seluruh dunia. Berbagai jurnal langka yang sulit dijumpai di perpustakaan terlengkap di Indonesia.2

Jean Piaget mengemukakan, Teori Kontruktivisme didefinisikan sebagai

pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa

yang dipelajari. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena

setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan

pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan

akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema

(jamak: skemata) yang baru. Dari keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan

bahwa teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan

sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna

mengembangkan dirinya sendiri.

2Nafisah Binti Murshid. 2001. Hubungan Penggunaan Media Komputer Berbasis Internet Sebagai

(5)

Demikian juga dengan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn), khususnya mengenai pelanggaran HAM. Pembelajaran

PPKn dapat diberikan dengan menggunakan media internet. Melalui situs hak asasi

manusia (HAM) sebagaimana yang dibuat oleh Komnas HAM, siswa dapat

mengakses untuk kepentingan pembelajaran mengenai pelanggaran HAM.

Pembuatan situs hak asasi manusia di internet merupakan salah satu upaya yang

dilakukan oleh pemerintah untuk menyebarluaskan pengetahuan dan wawasan kepada

masyarakat mengenai hak asasi manusia. Penyebarluasan pengetahuan tentang hak

asasi manusia diatur dalam ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998. Dalam

Ketetapan tersebut disebutkan, antara lain menugasi lembaga-lembaga tinggi negara

dan seluruh aparatur pemerintah untuk menghormati, menegakkan dan

menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi manusia kepada seluruh

masyarakat. Penyebarluasan pengetahuan tentang HAM juga merupakan salah satu

fungsi Komnas HAM. Hal tersebut diatur di dalam Undang-undang Nomor 39 tahun

1999 tentang Hak Asasi Manusia, yaitu Komnas HAM mempunyai fungsi pengkajian

dan penelitian, penyuluhan, pemantauan, serta mediasi.

Berkaitan dengan pembelajaran PPKn, khususnya mengenai pelanggaran hak

asasi manusia, penggunaan media internet penting dilakukan. Melalui penggunaan

internet, siswa diharapkan akan lebih mudah dalam mengikuti materi yang diajarkan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka penelitian ini menarik dilakukan karena

internet sebagai salah satu bagian dari kemajuan teknologi dapat dijadikan sebagai

media pembelajaran, khsusunya dalam pembelajaran PPKn.

Observasi awal menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di SMA N 1

Teras masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Artinya pembelajaran

yang dijalankan, khususnya pada mata pelajaran PPKn guru seolah menjadi pusat

informasi atau pengetahuan sedangkan siswa hanya mendengar atau melihat dan

kemudian menerima pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Dalam proses

pembelajaran semacam itu, terkadang ada siswa yang kurang memahami apa yang

(6)

pembelajaran yang diberikan oleh guru masih terbatas sehingga ada siswa yang

kurang memahami tentang materi yang sudah diberikan guru. Selain itu, rata-rata

siswa cenderung cepat merasa bosan dengan materi yang diberikan dengan metode

konvensional. Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa, khususnya pada

mata pelajaran PKn. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penggunaan media seperti

internet, sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Penggunaan media tersebut

diharapkan akan membantu memudahkan siswa dalam memahami materi ajar,

sehingga juga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh

Zahroh Melani (2009) dengan judul Pengaruh Media Internet sebagai Sumber

Pembelajaran Pkn terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 8

Surakarta, menunjukkan bahwa penggunaan internet pada pembelajaran Pkn

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar.

Menurut Andrias (2000:104) internet dapat membuat proses-proses

pengajaran dan pelatihan menjadi jauh lebih “menyenangkan” dan jauh lebih mudah

karena berbagai informasi, data, dan pengetahuan dapat diperoleh secara instan,

dalam hitungan detik atau dengan kecepatan orang berpikir (at the speed of thought),

dan dengan biaya yang relatif jauh lebih murah. Penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Mujib (2013) mengenai pengaruh penggunaan internet terhadap hasil

belajar di SMA Yogyakarta menunjukkan bahwa penggunaan internet sebagai media

pembelajaran mendapatkan hasil positif dan signifikan. Hal tersebut didasarkan pada

mayoritas responden yang memperoleh hasil belajar tidak memuaskan adalah mereka

yang jarang menggunakan internet sebagai media belajar. Sebaliknya, responden

yang memperoleh hasil belajar memuaskan adalah mereka yang memiliki intensitas

tinggi dalam menggunakan internet sebagai media belajar.3

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa internet

merupakan produk dari adanya kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam

dunia pendidikan. Dengan demikian internet juga dapat dianggap sebagai media yang

3Muhammad Mujib, 2013. Pengaruh Penggunaan Internet terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah

(7)

bisa memberikan pengaruh positif bagi proses pembelajaran. Berkaitan dengan hal

tersebut, Idris (2010:1-2) mengatakan bahwa internet merupakan jaringan informasi,

komunikasi, penyelidikan, dan berbagai sumber yang tidak terhingga banyaknya yang

dapat digunakan untuk membantu siswa menghasilkan tesis, kerja proyek, dan

sebagainya. Internet sebagai alat untuk mencapai informasi dalam skala global4.

Siswa kini dapat memperoleh informasi yang lebih daripada apa yang terdapat dalam

buku teks dengan mencari dan mengakses semua website di seluruh dunia.

Penelitian ini akan difokuskan pada perbedaan penggunaan media internet

terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada pelajaran PPKn. Salah satu materi

pengajaran PPKn adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Materi pelanggaran

hak asasi manusia sengaja dipilih karena materi tersebut sangat penting, khususnya

dalam rangka memberikan wawasan kepada siswa mengenai HAM. Pembelajaran

HAM dengan memanfaatkan internet diharapkan akan lebih mudah diterima oleh

siswa dan sekaligus memberikan wawasan dan penyadaran terhadap pentingnya

pengetahuan tentang hak asasi manusia. Berkaitan dengan pembelajaran hak asasi

manusia, siswa diharapkan dapat menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam

rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menitik beratkan pada aspek

pengetahuan (kognitif), sikap (affektif) maupun perbuatan (psikomotorik). Oleh

karena itu, guru harus pandai memilih dan memilah media pembelajaran yang dapat

dipergunakan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana

yang disinggung dalam uraian di atas, pembelajaran PKn dilakukan dengan

memanfaatkan internet, khususnya pada web HAM.

Melihat masalah yang dihadapi, peneliti ingin melakukan eksperimen tentang

penggunaan Media Internet melalui pemanfaatan situs web komnas ham terhadap

hasil belajar siswa. Eksperimen akan dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1

4Idris, Fazilah. Mac 2010. Jurnal Bahasa (Pembelajaran Bahasa). Termuat dalam Makalah Internet

(8)

Teras, Boyolali pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Adapun Kompetensi

Dasar (KD) yang dipilih yaitu Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam

rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Alasan pemilihan KD tersebut,

yaitu nilai – nilai yang tergantung dalam KD tersebut menitikberatkan kepada

tercapainya perlindungan dan pemajuan HAM yang sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila.

B. Identifikasi Masalah

Pemilihan media pembelajaran sangat penting dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar. Hal ini akan menambah bervariasinya materi belajar siswa dan

berpengaruh pada pencapaian tujuan pengajaran. Berdasarkan latar belakang masalah

–masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut:

1. Kurang bervariasinya media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar.

2. Guru belum memperkenalkan media internet sebagai sumber pembelajaran.

3. Minimnya materi yang dimiliki dan bertolak belakang dengan perlindungan dan

pemajuan HAM yang terus berkembang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah diperlukan supaya

penelitian ini lebih efektif dan terarah. Dalam hal ini penulis menentukan ruang

lingkup peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Objek

Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran internet melalui pemanfaatan

situs Komnasham terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar

Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan

pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

(9)

2. Subjek

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Teras Tahun Ajaran

2015/2016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah sebagai

berikut :

“Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media

internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dengan yang tidak

menggunakan?”

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang

menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dengan

yang tidak menggunakan.

METODE PENELITIAN

Tempat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di SMA N 1 Teras,

Boyolali. Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Februari 2016 sampai dengan

bulan Juni 2016, yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan

laporan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Langkah

dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengaturan variabel–variabel ataupun

selanjutnya variabel – variabel tersebut dikontrol untuk diperhatikan pengaruhnya

terhadap sikap positif siswa sebagai variabel terikat. Desain yang digunakan dalam

(10)

kelompok yaitu kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan dan

kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan.

Karateristik populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mendapat mata

pelajaran PPKn dengan kompetensi dasar menganalisis kasus pelangaran HAM

dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai pancasila

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Teras pada mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) pada semester II Tahun Ajaran

2015/2016 yang berjumlah 295 siswa.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas X IPS 3 sebagai

kelompok eksperimen I yang berjumlah 34 dan siswa kelas X IPS 4 sebagai

kelompok eksperimen II yang berjumlah 34 di SMA N 1 Teras. Sehingga jumlah total

siswa kedua kelas adalah 68 siswa, jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 68

siswa. Teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini. yaitu dengan cluster random sampling.

Metode pengumpulan data menunjukkan cara-cara yang dapat ditempuh

untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

berbagai cara melalui instrumen yang telah dipilih. Instrumen dalam penelitian ini

menggunakan observasi,tes, dan dokumentasi. Kemudian untuk menerapkan

treatment berupa dua media pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan membandingkan atau mencari perbedaan dua

treatment pada dua kelompok (sampel penelitian). Dengan demikian, untuk

mengetahui perbedaan tersebut menggunakan analisis data (uji hipotesis) dengan uji

komparatatif rumus t-test(independent sample t-test).Independent sample t-test adalah

jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup

(kelompok) yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan.Adapun

variabel yang diukur berupa nilai (hasil belajar siswa) dari hasil tes setelah treatment

(11)

hasil belajar siswa pada mapel PPKn dengan dua treatment yang dipilih, yaitu system

penilaian otentik dengan system penilaian konvensional.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data Observasi Pembelajaran Kelas Kontrol (Tanpa Media Internet)

Pembelajaran kelas kontrol merupakan variabel bebas pertama (X1) dalam

penelitian ini. Lembar observasi berjumlah 15 butir pernyataan dengan skala 1

sampai 5. Penilaian lembar observasi dilakukan oleh peneliti. Adapun hasil dari

penilaian lembar observasi adalah sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 88, nilai

terendah (Xr): 53.3, nilai rata-rata ( ): 70.3, dan Simpangan Baku (S): 9.9

(perhitungan dapat dilihat di lampiran ).

Adapun data penelitian dimasukkan kedalam tabel sebaran distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skor Observasi Pembelajaran Kelas Kontrol

Sumber : Data Penelitian 2016

Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi pembelajaran di kelas X IIS 4

SMA N 1 Teras dapat diketahui frekuensi tertinggi adalah 7 pada kelas interval

71.3-76.3, sedangkan frekuensi terendah adalah 4 pada kelas interval 83.3-88.3.

2. Data Observasi Pembelajaran Kelas Eksperimen (Dengan Media Internet)

No Interval Frekuensi Prosentase

1 53.3 - 58.3 6 17.6%

2 59.3 - 64.3 5 14.7%

3 65.3 - 70.3 6 17.6%

4 71.3 - 76.3 7 20.6%

5 77.3 - 82.3 6 17.6%

6 83.3 - 88.3 4 11.8%

(12)

Pembelajaran dengan media internet merupakan variabel bebas kedua (X2)

dalam penelitian ini. Lembar observasi berjumlah 15 butir pernyataan dengan

skala 1 sampai 5. Penilaian lembar observasi dilkukan oleh peneliti. Adapun hasil

dari penilaian lembar observasi adalah sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 89.3,

nilai terendah (Xr): 53.3, nilai rata-rata ( ): 70.83, dan Simpangan Baku (S): 9.94

(perhitungan dapat dilihat di lampiran).

Data penelitian tersebut dimasukkan kedalam tabel sebaran distribusi

frekuensi sebagai berikut :

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Skor Observasi Pembelajaran Kelas Eksperimen

Sumber : Data Penelitian 2016

Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi pembelajaran di kelas X IIS 3

SMA N 1 Teras dapat diketahui frekuensi tertinggi adalah 10 pada kelas interval

65.3-70.3, sedangkan frekuensi terendah adalah 4 pada kelas interval 77.3-82.3

dan 59.3-64.3.

N o Interval F rekuensi Pros entase

1 53.3 - 58.3 5 14.7%

2 59.3 - 64.3 4 11.8%

3 65.3 - 70.3 10 29.4%

4 71.3 - 76.3 5 14.7%

5 77.3 - 82.3 4 11.8%

6 83.3 - 89.3 6 17.6%

(13)

3. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol

Hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran kelas kontrol adalah

sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 76.7, nilai terendah (Xr): 33.3, nilai rata-rata

( ): 61.8, dan Simpangan Baku (S): 11.1 (perhitungan dapat dilihat di lampiran).

Hasil belajar siswa yang diberikan Pembelajaran pada kelas kontrol dalam

tabel sebaran distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol

Sumber : Data Penelitian 2016

Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi hasil belajar pembelajaran kelas

kontrol tanpa media internet di kelas X IIS 4 SMA N 1 Teras dapat diketahui

frekuensi tertinggi adalah 8 pada kelas interval 49.3-56.3 dan57.3-64.3,

sedangkan frekuensi terendah adalah 1 pada kelas interval 33.3-40.3.

4. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (dengan Media Internet)

Hasil belajar siswa yang diberikan Pembelajaran dengan media internet

adalah sebagai berikut: nilai tertinggi (Xt): 86.7, nilai terendah (Xr): 43.3, nilai

rata-rata ( ): 71.5, dan Simpangan Baku (S): 10.9 (perhitungan dapat dilihat di

lampiran).

Hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran pada kelas eksperimen

dalam tabel sebaran distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen

No Interval Frekuensi Presentase

1 33.3 - 40.3 1 2.9%

2 41.3 - 48.3 3 8.8%

3 49.3 - 56.3 8 23.5%

4 57.3 - 64.3 8 23.5%

5 65.3 - 72.3 7 20.6%

6 73.3 - 80.3 7 20.6%

(14)

Sumber : Data Penelitian 2016

Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi hasil belajar pembelajaran kelas

eksperimen dengan media internet di kelas X IIS 3 SMA N 1 Teras dapat

diketahui frekuensi tertinggi adalah 10 pada kelas interval 59.3-66.3, sedangkan

frekuensi terendah adalah 1 pada kelas interval 43.3-50.3.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji persyaratan yang digunakan pada penelitian ini adalah uji independen uji

normalitas, dan uji homogenitas. Analisis pengujian persyaratan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Uji Independen

Menurut Hassan Suryono (2014: 98) “uji ini memberi informasi apakah

kriterium benar-benar tergantung pada prediktor atau tidak. Hasil pengujian

meyakinkan jika Y dependen pada X, demikian sebaliknya”.

Hasil uji independen hasil belajar siswa kelas kontrol dengan menggunakan

pembelajaran tanpa media internet dan kelas eksperimen dengan pembelajaran

dengan media internet.

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Independen Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Tanpa Dan Dengan Media Internet

Kelas F hit F tabel Kesimpulan

Kelas Kontrol

(pembelajaran Tanpa Media Internet) 49.674 4,149

Y dependen pada X

No Interval Frekuensi Presentase

1 43.3 - 50.3 1 2.9%

2 51.3 - 58.3 2 5.9%

3 59.3 - 66.3 10 29.4%

4 67.3 - 74.3 8 23.5%

5 75.3 - 82.3 6 17.6%

6 83.3 - 90.3 7 20.6%

(15)

Kelas Eksperimen

(pembelajaran Dengan Media Internet) 78.357 4,149

Sumber : Olah Data 2016

Berdasarkan tabel tersebut antara hasil belajar dengan menggunakan

pembelajaran tanpa media internet diperoleh Fhitung = 49.674 dan pembelajaran

dengan media internet diperoleh Fhitung = 78.357 setelah itu dikonsultasikan pada

Ftabeldengan N=34 untukα = 0,05 diperoleh harga sebesar 4,149. Sehingga Fhitung≥

Ftabelyaitu 49.674≥ 4,149 (pembelajaran tanpa media internet) dan 78.357≥ 4,149

(pembelajaran dengan media internet). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa data

X dependen terhadap Y. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

tanpa dan dengan media internet dapat memprediksi hasil belajar siswa.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu penghitungan uji Chi Kuadrat dalam Riduwan (2012:160-163).

Berdasarkan data yang didapat ketika penelitian hasil uji normalitas data

observasi pembelajaran tanpa dan dengan media internet dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Observasi Tanpa Dan Dengan Media Internet

Kelas ² hitung ² tabel Kesimpulan

Kelas Kontrol

(pembelajaran Tanpa Media Internet) 5.045 11,071 Normal

Kelas Eksperimen

(pembelajaran Dengan Media Internet) 8.556 11,071 Normal Sumber : Olah Data 2016

(16)

Kelas ² hitung ² tabel Kesimpulan

Kelas Kontrol

(pembelajaran Tanpa Media Internet) 2.844 11,071 Normal

Kelas Eksperimen

(pembelajaran Dengan Media Internet) 5.056 11,071 Normal

Sumber : Olah Data 2016

Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa ² hitung pada uji normalitas data

observasi dengan menggunakan pembelajaran tanpa media internet diperoleh hasil

sebesar 5.045 dan selanjutnya hasil tersebut dikonsultasikan pada tabel harga kritik

Chi Kuadrat dengan taraf signifikansi sebesar 5%, dan derajat kebebasan (db)=

k-1= 6-k-1= 5, sehingga diperoleh harga kritik sebesar 11,071. Maka dengan demikian

dapat dikatakan bahwa ² hitung ≤ ² tabel atau 5.045 ≤ 11,071. Selanjutnya

pada hasil uji normalitas data observasi dengan menggunakan pembelajaran

dengan media internet juga mempunyai ² hitung ≤ ² tabel yaitu 8.556 ≤

11,071. Sehingga, dari tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa sampel-sampel pada

penelitian ini berdistribusi normal.

Sedangkan pada tabel 4.6 uji normalitas hasil belajar siswa terhadap

pembelajaran tanpa dan dengan media internet juga berdistribusi normal. Hal ini

dapat dilihat pada ² hitung ≤ ² tabel. ² hitung pada uji normalitas hasil

belajar siswa terhadap pembelajaran tanpa media internet sebesar 2.844 sehingga

2.844 ≤ 11,071 dan pada uji normalitas hasil belajar siswa terhadap pembelajaran

dengan media internet ² hitung sebesar 5.056 sehingga 5.056 ≤11,071. Dengan

demikian, dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa distribusi data juga normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek yang diteliti

mempunyai varian yang sama. Penghitungan uji homogenitas oleh Hassan

(17)

menggunakan pembelajaran tanpa media internet (Y1) dan kelas eksperimen

dengan pembelajaran dengan media internet (Y2) dapat dilihat pada tabel 4.8 dan

penghitungannya terlampir (lampiran).

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Tanpa Media Internet dan Dengan Media Internet

² tabel Hasil belajar siswa

3,841

² hitung Kesimpulan

0.009 ² hitung< ² tabel Homogen Sumber : Olah Data 2016

Berdasarkan hasil tersebut dikonsultasikan pada tabel, untuk α = 0,05 dan

derajat kebebasan (db) = k-1 =2-1= 1, maka ² tabel =3,841. Dengan demikian

maka, ² hitung < ² tabel yaitu 0,009 < 3,841 yang berarti hipotesa diterima

sehingga varians-varians homogen.

C. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan pengaruh pemanfaatan

pembelajaran dengan media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa

Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: kompetensi dasar Menganalisis kasus-kasus

pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).”.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dalam

penelitian padaα = 0,05. Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Ha: Ada perbedaan pengaruh pemanfaatan pembelajaran tanpa media internet dan

dengan media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa Kelas X di

(18)

pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).

b. Ho: Tidak ada perbedaan pengaruh pemanfaatan pembelajaran tanpa media

internet dan dengan media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa

Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali: kompetensi dasar Menganalisis kasus-kasus

pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).

Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan

pembelajaran tanpa media internet dan dengan media internet diperoleh thitung lebih

besar dari pada ttabelmaka terima Hadan H0ditolak artinya signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil penghitungan uji t adalah

sebagai berikut.

Tabel 6 Rangkuman Hasil Uji Independent Sampel T Test Hasil Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Pembelajaran Tanpa Media Internet Dan Dengan Media

Internet

Sumber : Olah Data 2016

Berdasarkan tabel tersebut antara hasil belajar dengan menggunakan

pembelajaran tanpa media internet diperoleh rata-rata= 61.67 dan pembelajaran

dengan media internet diperoleh nilai rata-rata= 71.37. dengan nilai rata-rata tersebut

diketahui bahwa pembeljaran dengan media internet lebih baik dibandingkan dengan

pembelajaran tanpa media. Dari pengujian t test pada kedua kelas tersebut didapatkan

nilai thitung =3.826 setelah itu dikonsultasikan pada ttabeldengan n=34 untuk α = 0,05

diperoleh harga sebesar 2.035. Sehingga thitung≥ttabel yaitu 3.826 ≥ 2.035 Jadi, dapat

ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh pemanfaatan pembelajaran dengan

Uji t Tanpa Media Internet

Dengan Media

Internet T Tabel T Hitung Kesimpulan Rata-rata 61.67 71.37

2.035 3.826 H0DiTolak

(19)

media internet terhadap hasil belajar siswa (Studi Pada Siswa Kelas X di SMA N 1

Teras, Boyolali: kompetensi dasar Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM

dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 68 siswa pada siswa kelas

X di SMA N 1 Teras dapat disimpulkan“Adaperbedaan hasil belajar yang signifikan

antara menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM

dan dengan yang tidak menggunakan”.

Hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran tanpa media internet diperoleh

rata-rata= 61.67 dan pembelajaran dengan media internet melalui pemanfaatan situs

web Komnas HAM diperoleh nilai rata-rata= 71.37. dengan nilai rata-rata tersebut

diketahui bahwa pembelajaran dengan media internet lebih baik dibandingkan

dengan pembelajaran tanpa media

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian menyimpulkan ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara

menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dan

dengan yang tidak menggunakan pada siswa kelas X SMA N 1 Teras. Dengan

adanya perbedaan tersebut, maka implikasi teoritisnya adalah siswa yang

menggunakan media internet sebagai salah satu sumber belajarnya akan memiliki

prestasi yang lebih baik dari pada siswa yang tidak menggunakan media internet

dalam proses pembelajaran. Memberikan acuan terhadap keaktifan siswa untuk

belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain

(20)

2. Implikasi Praktis

Dengan adanya perbedaan dari perbedaan hasil belajar yang signifikan antara

menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dan

dengan yang tidak menggunakan, membuktikan bahwa penggunaan media internet

yang dijadikan sebagai sumber pembelajaran sangat bermanfaat dalam kegiatan

belajar dimana pengalaman merupakan unsur yang paling penting untuk

menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Sehingga pemanfaatan media

internet sebagai sumber pembelajaran PPKn, diyakini dapat meningkatkanprestasi

belajar siswa..

Pemilihan media yang tepat sangat membantu siswa dalam mempermudah

pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang disampaikan. Dengan media yang

digunakan secara tepat dan disesuaikan dengan penyajian isi materi dapat

menarik perhatian siswa untuk mendalami materi yang disampaikan oleh guru.

Pemahaman siswa yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara

optimal.

C. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan maka dapat peneliti sarankan adalah

sebagai berikut.

1. Sekolah agar dapat memfasilitasi proses belajar mengajar dengan media-media

pembelajaran seperti adanya proyektor dan komputer pada tiap kelas, serta

konektifitas dengan jaringan internet sehingga dapat memacu motivasi belajar

siswa serta kreatifitas siswa dalam pembelajaran.

2. Guru disarankan untuk memperbaiki proses pembelajaran, yang salah satunya

dengan memilih media pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan

materi dan sarana prasarana kelas salah satunya dalah penggunaan media

(21)

3. Siswa diharapkan untuk dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar dalam

artian yang positif yaitu dengan memperhatikan pembelajaran dan kritis

terhadap materi yang disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmad Sultoni, 2012. “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar

Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Ips SMA N 1 Wiradesa

Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi tidak

dipublikasikan, Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri

Semarang, Semarang.

Ali Akbar. 2006 Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Yogyakarta: Gava Media.

Anggoro Dwi Listyanto dan Sudji Munadi “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai

Sumber Belajar Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Ips

SMA N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 3, November 2013.

Arsyad Azhar, Prof. Dr. M.A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Catharina Tri Anni. 2004. Psilologi belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Arsyad Azhar, Prof. Dr. M.A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

(22)

D. Kumar dan Turner (editor) “Education for the 21st Century-Impact of ICT and

Digital Resources”, IFIP 19th World Computer Congress, TC-3, Education,

August 21-24, 2006, Santiago, Chile, 2006.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Utama.

Ela Goyal, Seema Purohit, Manju Bhaga, “Study of satisfaction and usability of the

Internet on student’s Performance”.International Journal of Education and

Development using Information and Communication Technology

(IJEDICT), Vol. 7, Issue 1, pp. 110-119, tahun 2011.

Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Idris, Fazilah. Mac 2010. Jurnal Bahasa (Pembelajaran Bahasa). Termuat dalam

Makalah Internet dan Belajar Berkumpulan.

Isjoni & Firdaus. 2008. Pembelajaran Terkini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismihyani. 2000. Meningkatkan hasil belajar melalui pendekatan pembelajaran tehnik

Jigsaw. Bandung: UPI.

Muhammad Adri. 2008. Guru Go Blog Optimalisasi Blog Untuk Pembelajaran.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Muhammad Mujib, 2013. Pengaruh Penggunaan Internet terhadap Hasil Belajar

Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. Skripsi tidak

dipublikasikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,

(23)

Muhibbin Syah. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rasda Karya.

Nafisah Binti Murshid. 2001. Hubungan Penggunaan Media Komputer Berbasis

Internet Sebagai Sumber Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Malaysia Di

Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2000/2001. Skripsi tidak

dipublikasikan Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu

Pendidikan, Semarang.

Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’I. 1997. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar

Baru.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Ni’Matul Huda. 2011.Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta. Raja Grafindo Persada

Oetomo, Budi dan Sutedjo, Dharma. 2002. e-Education Konsep, Teknologi dan

Aplikasi Internet Pendidikan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Oetomo Dharma Sutedjo, Budi. 2002. e-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi

Internet Pendidikan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Pardosi, Mico. 2004, Belajar Sendiri Microsoft Access 2000. Surabaya:, Indah.

Parji. 2011. Strategi Pembelajaran Pendidikan Moral pada Era Teknologi Informasi.

Madiun.

Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar dan

Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan

R. William Maule. 1998. Cognitive maps, AI agents and personalized virtual

(24)

electronic Networking Applications and Policy, Volume 8 Number 4,

University of San Fransisco, California, USA 1998.

Sadiman, Arief. S, dkk. 1993. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta,

Jakarta.

Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi

Mengajar.Jakarta. Bumi Aksara.

Sudjana, N. dan Rivai, A. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.

Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa

Rajawali.

Syamsir Rozali Abdullah. 2002. Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan

HAM di Inonesia. Jakarta. Ghalian Indonesia

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disipiln pada perilaku dan prestasi Siswa, Jakarta:

Gramedia Widiasarana.

Udin Saefudin Sa’ud. 2006.Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

WS. Winkel, 2000. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gresindo.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

(25)

Zahro Melani. 2009. Pengaruh Media Internet Sebagai Sumber Pembelajaran Pkn

Terhadap Prestasi belajar siswa Kelas VII di SMP Negeri 8 Surakarta.

Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.

Sumber internet:

http://www.beritasatu.com/hukum/241315-pbb-prihatin-indonesia-tidak-mampu-tuntaskan-kasus-pelanggaran-ham-berat.html diakses pada tanggal 9

Gambar

Tabel 1Distribusi Frekuensi Skor Observasi Pembelajaran Kelas Kontrol
Tabel 2Distribusi Frekuensi Skor Observasi Pembelajaran Kelas Eksperimen
tabel sebaran distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Independen Hasil Belajar Siswa denganMenggunakan Pembelajaran Tanpa Dan Dengan Media Internet
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjawab tantangan di atas maka ilmu dan teknologi dalam bidang rekayasa hidrogeologi dan hidrogeokimia dalam KK-ESDB akan mampu memberi sumbangan penelitian dan

Para pakar syariah Islam dan akuntansi harus mencari dasar bagi penerapan standar akuntansi yang berbeda dengan stan- dar akuntansi entitas bisnis konvensional seperti telah

Dari hasil analisis, diketahui bahwa mayoritas peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Ambawang yang menjadi subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat

Dalam pasar persaingan tak sempurna, perusahaan2 kadangkala menetapkan satu harga untuk suatu barang jika barang tersebut diekspor dan harga yang berbeda

12 Wawancara dengan waka kurikulum Bpk.. pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang mengubah konsepsi dan cara berfikir manusia. Guru bukanlah satu-satunya sumber

Dari semua narasi tentang nelayan tradisional yang membuat miris, terutama ketika mereka amat rentan terhadap perubahan iklim, catatan terpenting yang ada di pengujung kertas

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir

Since there is a depth changing as the result of wave reflector installation at the position x ∈ [ 0 , L ] , then part of the waves will be reflected to the left and part of them