• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WAKTU ALIR TERHADAP EFEKTIFITAS DAN SELEKTIFITASADSORBEN HIBRID SILIKA KITOSAN PADA SIMULTAN ION LOGAM MG(II) DAN ZN(II) DENGAN METODE EKSTRAKSI FASE PADAT (EFP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH WAKTU ALIR TERHADAP EFEKTIFITAS DAN SELEKTIFITASADSORBEN HIBRID SILIKA KITOSAN PADA SIMULTAN ION LOGAM MG(II) DAN ZN(II) DENGAN METODE EKSTRAKSI FASE PADAT (EFP)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH WAKTU ALIR TERHADAP EFEKTIFITASDAN SELEKTIFITAS ADSO RBEN HIB RI D SILI KA KITOSAN PADA S IMULTAN

ION LOGAMMg (II) DAN Zn (II) DENGAN METODE EKSTRAKSI FASE PADAT (EFP)

Oleh:

Christ Esra Dosriani Saragih NIM 4103210005 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karunia-Nya, penulis telah menyelesaikan penelitian dan sekaligus menyusun

skripsi yang berjudul “Pengaruh Waktu Alir Terhadap Efektifitas dan Selektifitas Adsorben Hibrid Silika Kitosan Pada Simultan Ion Logam Mg(II) dan Zn(II)

dengan Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP)”.

Dengan selesainya skripsi ini, perkenankanlah penulis mengucapkan

terimakasih kepada; Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar,

M.Si; Dekan FMIPA, Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D; dan Ketua Jurusan Kimia,

Drs. Jamalum Purba, M.Si atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada

penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan studi Sarjana Sains pada program

studi Kimia.

Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan

kepada Ibu Lisnawaty Simatupang,S.Si.,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran mulai dari pengajuan

proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi ini serta Prof. Dr.

Ramlan Silaban, M.S, Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, dan Junifa L.Sihombing, S.Si,.

M.Scyang telah memberikan masukan dan saran dalam kesempurnaan skripsi ini.

Penghargaan juga diberikan kepada Ketua Program Studi Kimia, Dr. Marham

Sitorus, M.Si, Kepala Laboratorium Kimia, Drs. Marudut Sinaga, M.Si, dan

segenap Instansi yang telah memberikan bantuan fasilitas laboratorium selama

penulis melakukan penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghormatan dan terima

kasih yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua, Ayah tercinta D.Th.

Saragih,BA dan Ibu tercinta P. Damanik dan kepada kakak-kakak ku tersayang

Ribka Sary Veronisca Saragih, Eriya Nova Saragih, dan keponakanku tersayang

Debora Florensia Damanik, serta kepada abang Johari A.R. Sitompul yang selalu

memberi dukungan kepada penulis selama ini. Dan kepada semua rekan-rekan

(4)

Henni Cintya Sinurat, Helnida Nainggolan, Juni Iryanti Manalu,teman satu

penelitian Sri Rezeki Samosir dan Boston Junianto Sidabutar penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa

selalu memberi berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan

kritik yang dapat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga hasil

penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi bagi peneliti

yang penelitiannya relevan dengan judul ini.

Medan, Agustus 2014

Christ Esra D. Saragih

(5)

iii

Pengaruh Waktu Alir Terhadap Efektifitas Dan Selektifitas Adsorben Hibrid Silika Kitosan Pada Simultan

Ion Logam Mg(II) Dan Zn(II) Dengan Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP)

Christ Esra Dosriani Saragih(4103210005)

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan adsorben hibrid silika kitosan dan penggunaannya untuk menyerap logam berat Zn(II) dan Mg(II). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan selektifitas adsorben hibrid silika kitosan untuk menyerap logam Zn(II) dan Mg(II) dengan menggunakan Ekstraksi Fase Padat (EFP). Silika yang digunakan berbahan dasar abu sekam padi, sedangkan kitosan yang digunakan berbahan dasar kulit udang. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan bahwa perbandingan silika kitosan yang optimum yaitu 20:4% (20 mL larutan natrium silikat : 0,4 gram kitosan dalam asetat 2%) dengan luas permukaan 189,405 m2/g. Untuk mengetahui tingkat keefektifan dan keselektifitasan adsorben tersebut dilakukan pada variasi waktu alir 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit, dan 100 menit. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa waktu alir yang optimum terletak pada waktu 60 menit, dengan logam Mg(II) yang memiliki kapasitas adsorpsi yang paling besar dibandingkan dengan logam Zn(II). Jumlah logam yang terserap pada waktu 60 menit untuk logam Mg(II) adalah 53,4445 µmol/L, sedangkan untuk logam Zn(II) adalah 48,9209 µmol/L. Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP) dengan menggunakan adsorben hibrid silika kitosan lebih efektif dalam menyerap ion logam Mg(II), dengan urutan kekuatan adsorpsi Mg(II) >Zn(II). Semakin lama waktu alir yang digunakan semakin jenuh adsorben untuk menyerap ion logam sehingga jumlah logam yang teradsorpsi semakin kecil.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar belakang 1

1.2. Batasan masalah 4

1.3. Rumusan masalah 5

1.4. Tujuan penelitian 5

1.5. Manfaat penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Komposisi Sekam Padi dan Abu Sekam Padi 6

2.1.1.Pemanfaatan Sekam Padi di Bidang Industri 6

2.2. Silika Gel 7

2.3. Kitin dan Kitosan 10

2.4. Sumber Kitosan 11

2.5. Sifat-Sifat Kitosan 12

2.6. Sintesis Kitosan Secara Kimia 14

2.7. Hibrid Silika Kitosan 14

2.8. Adsorpsi 16

2.8.1. Definisi Adsorpsi 16

2.8.2. Jenis-Jenis Adsorpsi 17

2.8.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi 17

2.9. Model Isoterm Langmuir 19

2.10. Ekstraksi Fase Padat 19

2.11. Spektroskopi Serapan Atom 21

2.12. Logam Berat 23

2.12.1. Zink (Zn) 24

2.12.2. Magnesium (Mg) 25

(7)

vi

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27

3.2. Alat dan Bahan 27

3.3. Prosedur Penelitian 27

3.3.1. Preparasi Natrium Silika Dari Sekam Padi 28

3.3.2. Preparasi Kitosan Dari Kulit Udang 28

3.3.3. Pembuatan Hibrid Silika Kitosan Melalui Proses Sol-Gel 29

3.3.4. Preparasi Kolom EFP dan Loading Sampel 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31

4.1. Pembuatan Hibrid Silika Kitosan Secara Sol-Gel 32

4.2. Penentuan Daya Serap Adsorben Hibrid Silika Kitosan Terhadap Logam

Simultan Mg(II) dan Zn(II) Dengan Metode EFP 32

4.3. Kurva Kalibrasi 33

4.4. Pengukuran Sampel Mg(II) Secara SSA 34

4.5. Pengukuran Sampel Zn(II) Secara SSA 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40

5.1. Kesimpulan 40

5.2. Saran 40

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Kitosan 13

Gambar 2.2. Hibrid Silika Kitosan 14

Gambar 3.1. Kolom Ekstraksi Fase Padat 30

Gambar 3.2. Bagan Prosedur Kerja 31

Gambar 4.1.Kurva Kalibrasi Logam Mg(II) 33

Gambar4.2. Kurva Kalibrasi Logam Zn(II) 34

(9)

x

LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan 44

Lampiran 2. Perhitungan Persentase Daya Adsorpsi Adsorben 47

Hibrid Silika Kitosan

Lampiran 3. Kurva Kalibrasi 48

(10)

1

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Masalah pencemaran belakangan ini sangat menarik perhatian masyarakat

banyak.Perkembangan industri yang demikian cepat merupakan salah satu

penyebab turunnya kualitas lingkungan.Air limbah industri dan pertambangan

merupakan sumber utama polusi karena kandungan logam

beratnya.Logam-logam berat ini dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika melebihi

ambang batas yang diijinkan dan juga berbahaya bagi organismeair bahkan pada

konsentrasi rendah.Walaupun konsentrasinya belum melebihi ambang batas,

keberadaan logam berat telah diketahui bersifat akumulatif dalam sistem biologis

yang memiliki efek racun bahkan karsinogenik pada makhluk hidup

(Habibi,2009).

Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempah dan liat melebur

pada suhu 6500C (Vogel, 1984). Sebagai sumber mineral yang dibutuhkan oleh

tubuh dan menjaga kestabilan kadar darah dalam tubuh, membantu tubuh dalam

menyerap kalsium, dan juga berperan penting dalam menguatkan dan membentuk

tulang dan gigi, memelihara kesehatan jantung, mencegah penggumpalan darah

dan memelihara kesehatan level tekanan darah dan memelihara fungsi otot yang

benar (Emma, 2012).

Zink merupakan unsur kimia berupa logam putih kebiruan dan mengkilap

dan bersifat diamagnetik dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30. Logam ini

cukup mudah ditempa dan liat pada 110 - 1500C. Zink melebur pada 4100C dan

mendidih pada 9060C (Vogel,1984). Zink memiliki massa atom relatif 65,39,

meleleh pada suhu 419,580C dan mendidih pada suhu 907 0C, jari- jari logam 135

pm, struktur kristal hexagonal. Pada suhu kamar zink keras dan getas, namun

melunak bila dipanaskan di atas 1000C (Eksiklopedi nasional Indonesia, 1991).

Padi merupakan hasil utama pertanian disamping mampu mencukupi

kebutuhan pangan. Produksi padi juga menghasilkan limbah berupa sekam padi.

(11)

2

pertanian seperti Kabupaten Deli Serdang, Tobasa, Humbahas dan Tarutung

menyebutkan bahwa produksi padi tahun 2010 diperkirakan sebesar 3.601.939 ton

gabah kering, dari produksi tersebut dapat diperkirakan jumlah limbah sekam

cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal (http://www.starberita.com.2

010). Pemanasan sekam padi pada temperatur7000C dapat menghasilkan abu

sekam padi yang tersusun dari komposisi kimia SiO2. Dilihat dari komponen

penyusunnya, abu sekam padi tersebut memiliki kandungan silika yang cukup

tinggi yaitu antara 87-97%. Oleh karena itu sekam padi dapat digunakan sebagai

bahan dasar pembuatan silika namun diperlukan proses pemanasan yang bertujuan

untuk mengaktifkan ikatan Si dan O membentuk SiO2 (Sihombing, 2011). Silika

gel umumnya digunakan sebagai adsorben, juga dapat digunakan untuk menyerap

ion-ion logam dengan prinsip pertukaran ion, namun kemampuannya untuk

menyerap logam terbatas.Atom O sebagai situs aktif permukaan silika gel

berfungsi sebagai donor pasangan elektron, merupakan spesies yang mempunyai

ukuran relatif kecil dan mempunyai polarisabilitas rendah atau bersifat basa keras

(hard)sehingga kecenderungannya untuk berinteraksi dengan logam berat yang

memiliki ukuran yang besar dan mempunyai polarisabilitas tinggi atau asam lunak

(soft) secara teoritis relatif tidak begitu kuat (Atkins, 1990). Oleh karena itu akan

dilakukan modifikasi permukaan aktif silika gel agar memiliki daya serap yang

tinggi.

Udang sangat berpotensi dijadikan sebagai komoditi ekspor. Berdasarkan data

dari Badan Pusat Statistik Sumut (2008), Tanjung Tira Kabupaten Batubara

menghasilkan udang 1/2 -1 ton/hari. Namun limbah kulit udang dan kulit hasil

laut lainnya seperti kepiting dan kerang belum dimanfaatkan secara optimal.

Beberapa penelitian terkait tentang sintesis kitosan dari limbah kulit udang

dilakukan oleh Rinaudo, dkk (1997) telah berhasil mensintesis kitosan dari kulit

udang dengan tahapan deproteinase, demineralisasi, depigmentasi dan deasetilasi

dengan menggunakan larutan NaOH atau KOH dalam skala laboratorium dan

menghasilkan derajat setilasi yang bervariasi antara 3-94,6 (% DA) dengan

metode pengukuran menggunakan NMR.Selain itu pada percobaan skala

(12)

mensintesa kitosan dari limbah kulit udang dengan kualitas kitosan yang diperoleh

sangat baik sesuai dengan standar kualitas kitosan dengan Grade Pure Analysis

dengan derajat deasetilasi 83%. Standar komersial kitosan mempunyai derajat

deasetilasi minimum 70%. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kualitas

kitosan yang telah dipelajari adalah suhu, waktu dan konsentrasi NaOH juga

pengadukan pada proses deasetilasi.

Limbah sekam padi dan kulit udang dapat diolah menjadi silika gel dan

kitosan. Berdasarkan keberadaan situs aktif gugus silanol (-Si-OH) dan siloksan

(O-Si-O) pada silika gel dan gugus amina (-NH2) pada kitosan sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai adsorben. Kelemahan penggunaan silika gel sebagai

adsorben adalah rendahnya daya serapnya apabila digunakan untuk mengadsorpsi

ion logam.Sedangkan kitosan memiliki situs aktif (-NH2) yang lebih mampu

mengikat ion logam yang bersifat basa Lewis karena N pada –NH2 lebih bersifat

basa Lewis daripada O pada Si-OH dan Si-O-Si.

Dengan adanya kekurangan dan kelebihan dari masing-masing adsorben,

maka untuk mendapatkan adsorben yang baik kitosan dan silika gel dihibridkan

dengan proses sol gel, dimana pada proses ini pembuatan Hibrid Silika Kitosan

dari larutan Na2SiO3 diawali dengan pengolahan abu sekam padi menjadi larutan

natrium silikat yang selanjutnya digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan

hibrida silika kitosan tersebut. Proses pembuatan dan mekanisme reaksi hibrida

silika kitosan merujuk pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh

Simatupang (2007). Pembuatan hibrida silika kitosan (HSK) dari campuran

larutan Na2SiO3 dan kitosan dengan variasi (20:1%), (20:2%), (20:3%), (20:4%)

dilakukan secara sol gel.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan hibrid silika kitosan adalah

proses pencucian gel dengan aquades. Proses ini bertujuan untuk melarutkan

kotoran terutama garam NaCl yang juga terdapat pada pembentukan gel dan

terperangkap pada gel tersebut. Apabila proses pencucian tidak sempurna maka

akan mempengaruhi kristalinitas dari gel yang dihasilkan.

Modifikasi silika gel dengan kitosan berhubungan dengan keseluruhan proses

(13)

4

akanmempengaruhi secara signifikan proses adsorpsi.Modifikasi banyak

dilakukan pada silika gel karena permukaan silika gel banyak memiliki kelebihan

yakni gugus fungsional yang diimobilisasikan pada silika gel lebih mudah

bereaksi dan tidak reaktif terhadap pelarut organik serta tahan panas.

Selanjutnya, hibrid silika kitosan ini akan digunakan sebagai adsorben

untuk mengikat limbah logam divalen seperti Mg(II), Zn(II) dengan variasi waktu

alirmenggunakan metode Ekstraksi Fase Padat. Metode Ekstraksi Fase Padat

merupakan teknik preparasi sampel yang digunakan untuk mengisolasi

(memurnikan) atau mengkonsentrasikan analit.Silika gel sering digunakan dalam

EFP karena mempunyai gugus hidroksil yang permukaannya dapat dimodifikasi

sehingga dapat diaplikasikan untuk berbagai sampel. Dalam teknik EFP, fase

padat memiliki daya tarik yang lebih besar untuk isolasi atau pemisahan pelarut.

Ketika larutan sampel dilewatkan didalam kolom yang berisi adsorben, komponen

analit yang akan dipisahkan akan tertahan disorben sedangkan pengotor atau

komponen yang tidak diinginkan akan lolos melewati sorben. Teknik EFP sangat

selektif menghasilkan isolat yang sangat bersih dan kepekatan dari analit dapat

tercapai dengan memilih sorben yang sesuai.

1.2.Batasan Masalah

1. Ion logam yang diteliti mengenai pengaruh waktu alir terhadap

penggunaan adsorben hibrid silika kitosan adalah ion logam Mg(II) dan

Zn(II).

2. Metode adsorpsi ion logam Mg(II) dan Zn(II) menggunakan metode

ekstraksi fase padat.

3. Kolom yang digunakan dalam metode ekstraksi fase padat berdiameter 1,5

(14)

1.3.Rumusan Masalah

1. Berapakah waktu alir optimum hibrid silika kitosan untuk menyerap

logam Mg(II) dan Zn(II)?

2. Berapakah jumlah logam Mg(II) dan Zn(II) yang terserap pada waktu alir

optimum?

3. Apakah adsorben hibrid silika kitosan dengan menggunakan ekstraksi fase

padat efektif digunakan untuk menyerap logam Mg(II) dan Zn(II)?

1.4.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mendapatkan waktu alir optimum dengan penggunaan adsorben hibrid

silika kitosan untuk menyerap logam Mg(II) dan Zn(II).

2. Mengetahui jumlah logam Mg(II) dan Zn(II) yang terserap oleh adsorben

hibrid silika kitosan pada waktu alir optimum.

3. Mengetahui tingkat keefektifan adsorben hibrid silika kitosan untuk

menyerap logam Mg(II) dan Zn(II).

1.5.Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi tentang hibrid silika kitosan yang dapat digunakan

untuk menyerap logam-logam berat dengan metode Ekstraksi Fase Padat.

2. Memberikan informasi tentang logam berat yang dapat terserap baik oleh

adsorben.

3. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti yang material penelitiannya

(15)

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan pengumpulan data dan pembahasan dari hasil

penelitian ini maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan variasi waktu alir diperoleh penyerapan adsorben hibrid silika

kitosan yang optimum berada pada waktu alir 60 menit.

2. Pada waktu alir 60 menit, jumlah ion logam teradsorp Mg(II)53,4445

µmol/L dan Zn(II)48,9209 µmol/L.

3. Adsorben hibrid silika kitosan dengan menggunakan metode ekstraksi fase

padat efektif untuk menyerap ion logam seperti Mg(II) dengan tingkat

persentase 62%, dan Zn(II) 54%.

5.2 SARAN

1. Pada saat pembuatan adsorben hibrid silika kitosan larutan yang terbentuk tidak

boleh terlalu gel.

2. Kolom yang digunakan pada saat ekstraksi sebaiknya merupakan kolom yang

khusus untuk ekstraksi, agar hasil yang diperoleh maksimal.

3. Ukuran filter/penahan yang digunakan dalam kolom tidak boleh terlalu besar

atau terlalu kecil, jika filter yang digunakan adalah kapas maka sebaiknya

kapas ditimbang terlebih dahulu agar filter yang digunakan seragam (jika

kolom lebih dari 1).

4. Perlu dilakukan penelitian menggunakan adsorben hibrid silika kitosan dengan

perbandingan 20:1, 20:2, dan 20:3 menggunakan variasi pH dan jumlah

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Sri., (2013). Pembuatan Kitosan Dari Cangkang Udang Dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Logam Cu. Seminar Nasional FMIPA 2013, IKIP Mataram.

Atkins, P.W., (1990). Kimia Fisika edisi ke IV. Erlangga, Jakarta.

Budi, Ahmad., (2011). Preparasi Kitosan Dan Sifatfisikokimia Serta Aplikasinyasebagai Agen Antibakteri. Skripsi Fakultas Matematika Dan Ilmupengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjar Baru.

Bhumkar, D.R and Phokarkar, V.B. 2006. Studies on Effect of pH on Crosslinking of Chitosan WithSodium Tripolyphosphate : A Technical Note. AAPS Pharmacy Science Technology. Vol 7.

Cooke, M, Jackson, A., Nickless, G. And Robert (1997), Distribution Spesiation of Cadmium intheTerestial, Helix Asperse, Bull, Environ, Conton, Toxicol.

Darmono, (1985), Logam Dalam Sistem Biologi makhluk Hidup, Cetakan pertama, UI Press, Jakarta.

Kartika, Maharani, (2009), Aktivitas Antibakteri Kain Komposit Kitosan-Epoksi Silika dan Kain Kitosan-Silika Sebagai Tekstil Antibakteri,SEMINAR NASIONAL KIMIA, Surabaya, 28 Juli 2009 Diselenggarakan oleh Jurusan Kimia FMIPA-ITS. ISBN 978-979-95845-9-5.

Kristbergsson, (2003), Application Adsorption For Heavy MetalSolid phases And Extraction, Thesis, 65: 637-643.

Emma, (2012), Adsorpsi Simultan Ion Logam Divalen Mg(II) dan Ni(II) dengan Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP), Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.

Ensiklopedi Nasional Indonesia, (1991), Zink PT.Cipta Adi Pustaka, Jakarta.

Habibi, M., (2009), Studi Adsorpsi Ion Nikel (II) Dalam Larutan Menggunakan Komposit Serbuk Cangkang Kupang-Kitosan Terikat Silang, Skripsi FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Harly, Restu., (2012), Modifikasi Komposisi Kitosan Pada Proses Sintesis

Komposit Tio2-Kitosan,SkripsiUniversitas Andalas.

Haryadi, (2006), Teknologi Pengolahan Beras,Vol.II Jurnal Gajah, Mada Universitas Press, (UI Press), Jakarta.

(17)

42

http://www.starberita.com.2010. Diakses pada tanggal 10 Februari 2014.

http://id.wikipedia.rg/wiki/silika gel.Diakses pada tanggal 16 Februari 2014.

Lestari, Sri., (2010), Pengaruh Berat dan Waktu Kontak Untuk Adsorpsi Timbal(II) Oleh Adsorben Dari Kulit Batang Jambu Biji.Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 No 1 Tahun 2010, ISSN 1693-5616. Kimia FMIPA UnMul, Samarinda.

Linawati, H., (2006), Chitosan Bahan Alami Pengganti Formalin, Skripsi Departemen Teknologi Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FKIK-IPB).

Simatupang, Lisnawaty, (2005), Interaksi Simultan Antara Mg(II), Zn(II), Ni(II), Cd(II) dan 3-aminopropiltrimetoksisilan Yang Diimobilisasikan Pada Silika Melalui Proses Sol- Gel.Thesis Pascasarjana Perguran Tinggi UGM, Yogyakarta.

Martel, A.E., dan Hancock, R.D, (1996), Metal Complexes in Aquoeus solution, Plenum Pers, New York.

Mulia, Muhammad, Suharma, (1995), Analisis Instrumentasi, Journal of Instrumen and Aplication Adsorption, Vol 2 hal 34-39, Airlangga University Press, Surabaya.

Narsito, Nuryono, Suyanta., (2005), Imobil Senyawa Amin pada Silika Gel dari Abu Sekam Padi Melalui Proses Sol-Gel dan Kinetika Adsorpsi Ion Logam Divalen, Penelitian Fundamental Perguruan Tinggi UGM, Yogyakarta.

Scott, R.P.W, (1993), Silica Gel and Bonded Phases : Their Production, Properties and Use in LC, John Wiley & Sons, Toronto.

Sembodo, S.T.B., (2006), Adsorpsi Simultan Ion Logam Divalen Mg(II), Ni(II) Dengan metode Ekstraksi Fase Padat, Skripsi UNIMED, Medan.

Shamsipur, M., Raoufi, F., dan Sharghi, H., (2000)., Solid phases extraction anddetermination of lead in soil and water samples using octadecyly silica membrane disks modified by bis[1-hydroxy-9,10-anthraquinone-2-methyl]sulfide and flame atomic absoption spectrometry, Talanta, 52: 637-643.

Sihombing, (2011), Penentuan Massa Adsorben Dalam Penyerapan Logam Berat, Skripsi UNIMED, Medan.

(18)

Vogel, (1985), Buku Teks Analitik Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT Kalman Media Pustaka, Medan.

Gambar

Gambar  2.1. Struktur Kitosan

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa ikan nila yang tidak direndam dalam maserat buah mangrove (kontrol) menghasilkan nilai parameter organoleptik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah selama sistem ini berjalan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna serta dapat memberikan kemudahan

Seperti dalam cerita mitos Gunung Kemukus, yang menceritakan cinta terlarang antara Pangeran Samudro dan ibunya, kemudian adanya wasiat dari tokoh mitos, dengan meniru

Es hat sich gezeigt, dass die Lernenden weniger Fehler sowohl bei der Konjugation, als auch bei der Stellung des Verbs machen. Aber der Unterschied liegt mehr in Bezug

Selama melakukan kegiatan kerja praktik pada Baitul Mal Aceh, penulis ditempatkan pada bidang pengawasan dan juga di bagian counter. Selama ditempatkan pada bidang

Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahira menyimpulkan pembelajaran seni tari khususnya pada penanaman kearifan lokal masih memerlukan penanganan yang

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) Membaca LKS “Wir Lernen Deutsch”, (2) Melihat simbol menulis dalam LKS yang menunjukkan

Surat Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Kecamatan Mejayan Nomor : 5/HM.03-Und/351911/PPK-Mjn/I/2018 Tanggal 5 Januari 2018 Perihal Undangan Rapat Penyampaian DP4 dan