PENGARUH WAKTU ALIR TERHADAP EFEKTIFITASDAN SELEKTIFITAS ADSO RBEN HIB RI D SILI KA KITOSAN PADA S IMULTAN
ION LOGAMMg (II) DAN Zn (II) DENGAN METODE EKSTRAKSI FASE PADAT (EFP)
Oleh:
Christ Esra Dosriani Saragih NIM 4103210005 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya, penulis telah menyelesaikan penelitian dan sekaligus menyusun
skripsi yang berjudul “Pengaruh Waktu Alir Terhadap Efektifitas dan Selektifitas Adsorben Hibrid Silika Kitosan Pada Simultan Ion Logam Mg(II) dan Zn(II)
dengan Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP)”.
Dengan selesainya skripsi ini, perkenankanlah penulis mengucapkan
terimakasih kepada; Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar,
M.Si; Dekan FMIPA, Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D; dan Ketua Jurusan Kimia,
Drs. Jamalum Purba, M.Si atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan studi Sarjana Sains pada program
studi Kimia.
Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan
kepada Ibu Lisnawaty Simatupang,S.Si.,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran mulai dari pengajuan
proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi ini serta Prof. Dr.
Ramlan Silaban, M.S, Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, dan Junifa L.Sihombing, S.Si,.
M.Scyang telah memberikan masukan dan saran dalam kesempurnaan skripsi ini.
Penghargaan juga diberikan kepada Ketua Program Studi Kimia, Dr. Marham
Sitorus, M.Si, Kepala Laboratorium Kimia, Drs. Marudut Sinaga, M.Si, dan
segenap Instansi yang telah memberikan bantuan fasilitas laboratorium selama
penulis melakukan penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghormatan dan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua, Ayah tercinta D.Th.
Saragih,BA dan Ibu tercinta P. Damanik dan kepada kakak-kakak ku tersayang
Ribka Sary Veronisca Saragih, Eriya Nova Saragih, dan keponakanku tersayang
Debora Florensia Damanik, serta kepada abang Johari A.R. Sitompul yang selalu
memberi dukungan kepada penulis selama ini. Dan kepada semua rekan-rekan
Henni Cintya Sinurat, Helnida Nainggolan, Juni Iryanti Manalu,teman satu
penelitian Sri Rezeki Samosir dan Boston Junianto Sidabutar penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa
selalu memberi berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang dapat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga hasil
penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi bagi peneliti
yang penelitiannya relevan dengan judul ini.
Medan, Agustus 2014
Christ Esra D. Saragih
iii
Pengaruh Waktu Alir Terhadap Efektifitas Dan Selektifitas Adsorben Hibrid Silika Kitosan Pada Simultan
Ion Logam Mg(II) Dan Zn(II) Dengan Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP)
Christ Esra Dosriani Saragih(4103210005)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan adsorben hibrid silika kitosan dan penggunaannya untuk menyerap logam berat Zn(II) dan Mg(II). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan selektifitas adsorben hibrid silika kitosan untuk menyerap logam Zn(II) dan Mg(II) dengan menggunakan Ekstraksi Fase Padat (EFP). Silika yang digunakan berbahan dasar abu sekam padi, sedangkan kitosan yang digunakan berbahan dasar kulit udang. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan bahwa perbandingan silika kitosan yang optimum yaitu 20:4% (20 mL larutan natrium silikat : 0,4 gram kitosan dalam asetat 2%) dengan luas permukaan 189,405 m2/g. Untuk mengetahui tingkat keefektifan dan keselektifitasan adsorben tersebut dilakukan pada variasi waktu alir 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit, dan 100 menit. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa waktu alir yang optimum terletak pada waktu 60 menit, dengan logam Mg(II) yang memiliki kapasitas adsorpsi yang paling besar dibandingkan dengan logam Zn(II). Jumlah logam yang terserap pada waktu 60 menit untuk logam Mg(II) adalah 53,4445 µmol/L, sedangkan untuk logam Zn(II) adalah 48,9209 µmol/L. Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP) dengan menggunakan adsorben hibrid silika kitosan lebih efektif dalam menyerap ion logam Mg(II), dengan urutan kekuatan adsorpsi Mg(II) >Zn(II). Semakin lama waktu alir yang digunakan semakin jenuh adsorben untuk menyerap ion logam sehingga jumlah logam yang teradsorpsi semakin kecil.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar belakang 1
1.2. Batasan masalah 4
1.3. Rumusan masalah 5
1.4. Tujuan penelitian 5
1.5. Manfaat penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Komposisi Sekam Padi dan Abu Sekam Padi 6
2.1.1.Pemanfaatan Sekam Padi di Bidang Industri 6
2.2. Silika Gel 7
2.3. Kitin dan Kitosan 10
2.4. Sumber Kitosan 11
2.5. Sifat-Sifat Kitosan 12
2.6. Sintesis Kitosan Secara Kimia 14
2.7. Hibrid Silika Kitosan 14
2.8. Adsorpsi 16
2.8.1. Definisi Adsorpsi 16
2.8.2. Jenis-Jenis Adsorpsi 17
2.8.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi 17
2.9. Model Isoterm Langmuir 19
2.10. Ekstraksi Fase Padat 19
2.11. Spektroskopi Serapan Atom 21
2.12. Logam Berat 23
2.12.1. Zink (Zn) 24
2.12.2. Magnesium (Mg) 25
vi
BAB III METODE PENELITIAN 27
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27
3.2. Alat dan Bahan 27
3.3. Prosedur Penelitian 27
3.3.1. Preparasi Natrium Silika Dari Sekam Padi 28
3.3.2. Preparasi Kitosan Dari Kulit Udang 28
3.3.3. Pembuatan Hibrid Silika Kitosan Melalui Proses Sol-Gel 29
3.3.4. Preparasi Kolom EFP dan Loading Sampel 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1. Pembuatan Hibrid Silika Kitosan Secara Sol-Gel 32
4.2. Penentuan Daya Serap Adsorben Hibrid Silika Kitosan Terhadap Logam
Simultan Mg(II) dan Zn(II) Dengan Metode EFP 32
4.3. Kurva Kalibrasi 33
4.4. Pengukuran Sampel Mg(II) Secara SSA 34
4.5. Pengukuran Sampel Zn(II) Secara SSA 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40
5.1. Kesimpulan 40
5.2. Saran 40
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Kitosan 13
Gambar 2.2. Hibrid Silika Kitosan 14
Gambar 3.1. Kolom Ekstraksi Fase Padat 30
Gambar 3.2. Bagan Prosedur Kerja 31
Gambar 4.1.Kurva Kalibrasi Logam Mg(II) 33
Gambar4.2. Kurva Kalibrasi Logam Zn(II) 34
x
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan 44
Lampiran 2. Perhitungan Persentase Daya Adsorpsi Adsorben 47
Hibrid Silika Kitosan
Lampiran 3. Kurva Kalibrasi 48
1
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Masalah pencemaran belakangan ini sangat menarik perhatian masyarakat
banyak.Perkembangan industri yang demikian cepat merupakan salah satu
penyebab turunnya kualitas lingkungan.Air limbah industri dan pertambangan
merupakan sumber utama polusi karena kandungan logam
beratnya.Logam-logam berat ini dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika melebihi
ambang batas yang diijinkan dan juga berbahaya bagi organismeair bahkan pada
konsentrasi rendah.Walaupun konsentrasinya belum melebihi ambang batas,
keberadaan logam berat telah diketahui bersifat akumulatif dalam sistem biologis
yang memiliki efek racun bahkan karsinogenik pada makhluk hidup
(Habibi,2009).
Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempah dan liat melebur
pada suhu 6500C (Vogel, 1984). Sebagai sumber mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh dan menjaga kestabilan kadar darah dalam tubuh, membantu tubuh dalam
menyerap kalsium, dan juga berperan penting dalam menguatkan dan membentuk
tulang dan gigi, memelihara kesehatan jantung, mencegah penggumpalan darah
dan memelihara kesehatan level tekanan darah dan memelihara fungsi otot yang
benar (Emma, 2012).
Zink merupakan unsur kimia berupa logam putih kebiruan dan mengkilap
dan bersifat diamagnetik dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30. Logam ini
cukup mudah ditempa dan liat pada 110 - 1500C. Zink melebur pada 4100C dan
mendidih pada 9060C (Vogel,1984). Zink memiliki massa atom relatif 65,39,
meleleh pada suhu 419,580C dan mendidih pada suhu 907 0C, jari- jari logam 135
pm, struktur kristal hexagonal. Pada suhu kamar zink keras dan getas, namun
melunak bila dipanaskan di atas 1000C (Eksiklopedi nasional Indonesia, 1991).
Padi merupakan hasil utama pertanian disamping mampu mencukupi
kebutuhan pangan. Produksi padi juga menghasilkan limbah berupa sekam padi.
2
pertanian seperti Kabupaten Deli Serdang, Tobasa, Humbahas dan Tarutung
menyebutkan bahwa produksi padi tahun 2010 diperkirakan sebesar 3.601.939 ton
gabah kering, dari produksi tersebut dapat diperkirakan jumlah limbah sekam
cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal (http://www.starberita.com.2
010). Pemanasan sekam padi pada temperatur7000C dapat menghasilkan abu
sekam padi yang tersusun dari komposisi kimia SiO2. Dilihat dari komponen
penyusunnya, abu sekam padi tersebut memiliki kandungan silika yang cukup
tinggi yaitu antara 87-97%. Oleh karena itu sekam padi dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan silika namun diperlukan proses pemanasan yang bertujuan
untuk mengaktifkan ikatan Si dan O membentuk SiO2 (Sihombing, 2011). Silika
gel umumnya digunakan sebagai adsorben, juga dapat digunakan untuk menyerap
ion-ion logam dengan prinsip pertukaran ion, namun kemampuannya untuk
menyerap logam terbatas.Atom O sebagai situs aktif permukaan silika gel
berfungsi sebagai donor pasangan elektron, merupakan spesies yang mempunyai
ukuran relatif kecil dan mempunyai polarisabilitas rendah atau bersifat basa keras
(hard)sehingga kecenderungannya untuk berinteraksi dengan logam berat yang
memiliki ukuran yang besar dan mempunyai polarisabilitas tinggi atau asam lunak
(soft) secara teoritis relatif tidak begitu kuat (Atkins, 1990). Oleh karena itu akan
dilakukan modifikasi permukaan aktif silika gel agar memiliki daya serap yang
tinggi.
Udang sangat berpotensi dijadikan sebagai komoditi ekspor. Berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistik Sumut (2008), Tanjung Tira Kabupaten Batubara
menghasilkan udang 1/2 -1 ton/hari. Namun limbah kulit udang dan kulit hasil
laut lainnya seperti kepiting dan kerang belum dimanfaatkan secara optimal.
Beberapa penelitian terkait tentang sintesis kitosan dari limbah kulit udang
dilakukan oleh Rinaudo, dkk (1997) telah berhasil mensintesis kitosan dari kulit
udang dengan tahapan deproteinase, demineralisasi, depigmentasi dan deasetilasi
dengan menggunakan larutan NaOH atau KOH dalam skala laboratorium dan
menghasilkan derajat setilasi yang bervariasi antara 3-94,6 (% DA) dengan
metode pengukuran menggunakan NMR.Selain itu pada percobaan skala
mensintesa kitosan dari limbah kulit udang dengan kualitas kitosan yang diperoleh
sangat baik sesuai dengan standar kualitas kitosan dengan Grade Pure Analysis
dengan derajat deasetilasi 83%. Standar komersial kitosan mempunyai derajat
deasetilasi minimum 70%. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kualitas
kitosan yang telah dipelajari adalah suhu, waktu dan konsentrasi NaOH juga
pengadukan pada proses deasetilasi.
Limbah sekam padi dan kulit udang dapat diolah menjadi silika gel dan
kitosan. Berdasarkan keberadaan situs aktif gugus silanol (-Si-OH) dan siloksan
(O-Si-O) pada silika gel dan gugus amina (-NH2) pada kitosan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai adsorben. Kelemahan penggunaan silika gel sebagai
adsorben adalah rendahnya daya serapnya apabila digunakan untuk mengadsorpsi
ion logam.Sedangkan kitosan memiliki situs aktif (-NH2) yang lebih mampu
mengikat ion logam yang bersifat basa Lewis karena N pada –NH2 lebih bersifat
basa Lewis daripada O pada Si-OH dan Si-O-Si.
Dengan adanya kekurangan dan kelebihan dari masing-masing adsorben,
maka untuk mendapatkan adsorben yang baik kitosan dan silika gel dihibridkan
dengan proses sol gel, dimana pada proses ini pembuatan Hibrid Silika Kitosan
dari larutan Na2SiO3 diawali dengan pengolahan abu sekam padi menjadi larutan
natrium silikat yang selanjutnya digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan
hibrida silika kitosan tersebut. Proses pembuatan dan mekanisme reaksi hibrida
silika kitosan merujuk pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Simatupang (2007). Pembuatan hibrida silika kitosan (HSK) dari campuran
larutan Na2SiO3 dan kitosan dengan variasi (20:1%), (20:2%), (20:3%), (20:4%)
dilakukan secara sol gel.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan hibrid silika kitosan adalah
proses pencucian gel dengan aquades. Proses ini bertujuan untuk melarutkan
kotoran terutama garam NaCl yang juga terdapat pada pembentukan gel dan
terperangkap pada gel tersebut. Apabila proses pencucian tidak sempurna maka
akan mempengaruhi kristalinitas dari gel yang dihasilkan.
Modifikasi silika gel dengan kitosan berhubungan dengan keseluruhan proses
4
akanmempengaruhi secara signifikan proses adsorpsi.Modifikasi banyak
dilakukan pada silika gel karena permukaan silika gel banyak memiliki kelebihan
yakni gugus fungsional yang diimobilisasikan pada silika gel lebih mudah
bereaksi dan tidak reaktif terhadap pelarut organik serta tahan panas.
Selanjutnya, hibrid silika kitosan ini akan digunakan sebagai adsorben
untuk mengikat limbah logam divalen seperti Mg(II), Zn(II) dengan variasi waktu
alirmenggunakan metode Ekstraksi Fase Padat. Metode Ekstraksi Fase Padat
merupakan teknik preparasi sampel yang digunakan untuk mengisolasi
(memurnikan) atau mengkonsentrasikan analit.Silika gel sering digunakan dalam
EFP karena mempunyai gugus hidroksil yang permukaannya dapat dimodifikasi
sehingga dapat diaplikasikan untuk berbagai sampel. Dalam teknik EFP, fase
padat memiliki daya tarik yang lebih besar untuk isolasi atau pemisahan pelarut.
Ketika larutan sampel dilewatkan didalam kolom yang berisi adsorben, komponen
analit yang akan dipisahkan akan tertahan disorben sedangkan pengotor atau
komponen yang tidak diinginkan akan lolos melewati sorben. Teknik EFP sangat
selektif menghasilkan isolat yang sangat bersih dan kepekatan dari analit dapat
tercapai dengan memilih sorben yang sesuai.
1.2.Batasan Masalah
1. Ion logam yang diteliti mengenai pengaruh waktu alir terhadap
penggunaan adsorben hibrid silika kitosan adalah ion logam Mg(II) dan
Zn(II).
2. Metode adsorpsi ion logam Mg(II) dan Zn(II) menggunakan metode
ekstraksi fase padat.
3. Kolom yang digunakan dalam metode ekstraksi fase padat berdiameter 1,5
1.3.Rumusan Masalah
1. Berapakah waktu alir optimum hibrid silika kitosan untuk menyerap
logam Mg(II) dan Zn(II)?
2. Berapakah jumlah logam Mg(II) dan Zn(II) yang terserap pada waktu alir
optimum?
3. Apakah adsorben hibrid silika kitosan dengan menggunakan ekstraksi fase
padat efektif digunakan untuk menyerap logam Mg(II) dan Zn(II)?
1.4.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendapatkan waktu alir optimum dengan penggunaan adsorben hibrid
silika kitosan untuk menyerap logam Mg(II) dan Zn(II).
2. Mengetahui jumlah logam Mg(II) dan Zn(II) yang terserap oleh adsorben
hibrid silika kitosan pada waktu alir optimum.
3. Mengetahui tingkat keefektifan adsorben hibrid silika kitosan untuk
menyerap logam Mg(II) dan Zn(II).
1.5.Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang hibrid silika kitosan yang dapat digunakan
untuk menyerap logam-logam berat dengan metode Ekstraksi Fase Padat.
2. Memberikan informasi tentang logam berat yang dapat terserap baik oleh
adsorben.
3. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti yang material penelitiannya
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan pengumpulan data dan pembahasan dari hasil
penelitian ini maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan variasi waktu alir diperoleh penyerapan adsorben hibrid silika
kitosan yang optimum berada pada waktu alir 60 menit.
2. Pada waktu alir 60 menit, jumlah ion logam teradsorp Mg(II)53,4445
µmol/L dan Zn(II)48,9209 µmol/L.
3. Adsorben hibrid silika kitosan dengan menggunakan metode ekstraksi fase
padat efektif untuk menyerap ion logam seperti Mg(II) dengan tingkat
persentase 62%, dan Zn(II) 54%.
5.2 SARAN
1. Pada saat pembuatan adsorben hibrid silika kitosan larutan yang terbentuk tidak
boleh terlalu gel.
2. Kolom yang digunakan pada saat ekstraksi sebaiknya merupakan kolom yang
khusus untuk ekstraksi, agar hasil yang diperoleh maksimal.
3. Ukuran filter/penahan yang digunakan dalam kolom tidak boleh terlalu besar
atau terlalu kecil, jika filter yang digunakan adalah kapas maka sebaiknya
kapas ditimbang terlebih dahulu agar filter yang digunakan seragam (jika
kolom lebih dari 1).
4. Perlu dilakukan penelitian menggunakan adsorben hibrid silika kitosan dengan
perbandingan 20:1, 20:2, dan 20:3 menggunakan variasi pH dan jumlah
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Sri., (2013). Pembuatan Kitosan Dari Cangkang Udang Dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Logam Cu. Seminar Nasional FMIPA 2013, IKIP Mataram.
Atkins, P.W., (1990). Kimia Fisika edisi ke IV. Erlangga, Jakarta.
Budi, Ahmad., (2011). Preparasi Kitosan Dan Sifatfisikokimia Serta Aplikasinyasebagai Agen Antibakteri. Skripsi Fakultas Matematika Dan Ilmupengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjar Baru.
Bhumkar, D.R and Phokarkar, V.B. 2006. Studies on Effect of pH on Crosslinking of Chitosan WithSodium Tripolyphosphate : A Technical Note. AAPS Pharmacy Science Technology. Vol 7.
Cooke, M, Jackson, A., Nickless, G. And Robert (1997), Distribution Spesiation of Cadmium intheTerestial, Helix Asperse, Bull, Environ, Conton, Toxicol.
Darmono, (1985), Logam Dalam Sistem Biologi makhluk Hidup, Cetakan pertama, UI Press, Jakarta.
Kartika, Maharani, (2009), Aktivitas Antibakteri Kain Komposit Kitosan-Epoksi Silika dan Kain Kitosan-Silika Sebagai Tekstil Antibakteri,SEMINAR NASIONAL KIMIA, Surabaya, 28 Juli 2009 Diselenggarakan oleh Jurusan Kimia FMIPA-ITS. ISBN 978-979-95845-9-5.
Kristbergsson, (2003), Application Adsorption For Heavy MetalSolid phases And Extraction, Thesis, 65: 637-643.
Emma, (2012), Adsorpsi Simultan Ion Logam Divalen Mg(II) dan Ni(II) dengan Metode Ekstraksi Fase Padat (EFP), Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.
Ensiklopedi Nasional Indonesia, (1991), Zink PT.Cipta Adi Pustaka, Jakarta.
Habibi, M., (2009), Studi Adsorpsi Ion Nikel (II) Dalam Larutan Menggunakan Komposit Serbuk Cangkang Kupang-Kitosan Terikat Silang, Skripsi FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Harly, Restu., (2012), Modifikasi Komposisi Kitosan Pada Proses Sintesis
Komposit Tio2-Kitosan,SkripsiUniversitas Andalas.
Haryadi, (2006), Teknologi Pengolahan Beras,Vol.II Jurnal Gajah, Mada Universitas Press, (UI Press), Jakarta.
42
http://www.starberita.com.2010. Diakses pada tanggal 10 Februari 2014.
http://id.wikipedia.rg/wiki/silika gel.Diakses pada tanggal 16 Februari 2014.
Lestari, Sri., (2010), Pengaruh Berat dan Waktu Kontak Untuk Adsorpsi Timbal(II) Oleh Adsorben Dari Kulit Batang Jambu Biji.Jurnal Kimia Mulawarman Volume 8 No 1 Tahun 2010, ISSN 1693-5616. Kimia FMIPA UnMul, Samarinda.
Linawati, H., (2006), Chitosan Bahan Alami Pengganti Formalin, Skripsi Departemen Teknologi Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FKIK-IPB).
Simatupang, Lisnawaty, (2005), Interaksi Simultan Antara Mg(II), Zn(II), Ni(II), Cd(II) dan 3-aminopropiltrimetoksisilan Yang Diimobilisasikan Pada Silika Melalui Proses Sol- Gel.Thesis Pascasarjana Perguran Tinggi UGM, Yogyakarta.
Martel, A.E., dan Hancock, R.D, (1996), Metal Complexes in Aquoeus solution, Plenum Pers, New York.
Mulia, Muhammad, Suharma, (1995), Analisis Instrumentasi, Journal of Instrumen and Aplication Adsorption, Vol 2 hal 34-39, Airlangga University Press, Surabaya.
Narsito, Nuryono, Suyanta., (2005), Imobil Senyawa Amin pada Silika Gel dari Abu Sekam Padi Melalui Proses Sol-Gel dan Kinetika Adsorpsi Ion Logam Divalen, Penelitian Fundamental Perguruan Tinggi UGM, Yogyakarta.
Scott, R.P.W, (1993), Silica Gel and Bonded Phases : Their Production, Properties and Use in LC, John Wiley & Sons, Toronto.
Sembodo, S.T.B., (2006), Adsorpsi Simultan Ion Logam Divalen Mg(II), Ni(II) Dengan metode Ekstraksi Fase Padat, Skripsi UNIMED, Medan.
Shamsipur, M., Raoufi, F., dan Sharghi, H., (2000)., Solid phases extraction anddetermination of lead in soil and water samples using octadecyly silica membrane disks modified by bis[1-hydroxy-9,10-anthraquinone-2-methyl]sulfide and flame atomic absoption spectrometry, Talanta, 52: 637-643.
Sihombing, (2011), Penentuan Massa Adsorben Dalam Penyerapan Logam Berat, Skripsi UNIMED, Medan.
Vogel, (1985), Buku Teks Analitik Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT Kalman Media Pustaka, Medan.