ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN
BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP MASAKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Departemen Pendidikan Bahasa Jerman
Disusun oleh: Keni Pradianti
1103565
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP MASAKAN
Oleh
Keni Pradianti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Keni Pradianti 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP MASAKAN
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dra. Nining Warningsih, M.Pd. NIP. 196107211988032002
Pembimbing II
Dra. Hafdarani, M.Pd NIP. 196604251993022001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI
i Keni Pradianti, 2015
ABSTRAKSI
Pradianti, Keni. 1103565. 2015. Analisis Kontrastif Kalimat Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia dalam Teks Resep Masakan. Bandung. Skripsi: Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. Universitas Pendidikan Indonesia.
ii Keni Pradianti, 2015
ABSTRAKT
Pradianti, Keni. 1103565. 2015. Kontrastive Analyse der deutschen und indonesischen Sätze in Kochrezepten. Bandung. Die Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Pädagogischen Fakultät für Sprachen und Literatur. Pädagogische Universität Indonesiens.
Kochrezept ist ein Text, in dem es Instruktionen oder Anleitungen zum Kochen gibt. Im Lehrbuch, das im Deutschunterricht benutzt wird, stehen normalerweise Kochrezepte als Lernmaterialien zur Verfügung. Die Sätze in Kochrezepten haben besondere typische Merkmale. Die Sätze sowohl auf Deutsch als auch auf Indonesisch sind kurz und deutlich sowie verständlich. Deshalb ist es interessant, die Kochrezepte in den beiden Sprachen zu untersuchen. Die Ziele dieser Untersuchung sind: die meisten verwendeten Satzarten in deutschen sowie in indonesischen Kochrezepten zu identifizieren und ihre Gemeinsamkeiten und Unterschiede zu beschreiben. Mit Hilfe der deskriptiv-qualitativen-analytischen Methode und des deskriptiv-quantitativen Ansatzes wurde diese Untersuchung durchgeführt. Als Korpora der Untersuchung wurden bestimmte Kochbücher und Koch-Seiten im Internet verwendet. Die Ergebnisse der Analyse zeigen, dass die meisten verwendeten Satzarten in deutschen Kochrezepten in der Form von Infinitivkonstruktion (62%), Imperativsätzen (20%), Indikativsätzen (13%), und Passivsätzen(5%) vorkommen, während in indonesischen Kochrezepten nur zwei Satzarten auftauchen, nämlich Imperativsätze (88%) und Passivsätze (12%). Die Gemeinsamkeiten der beiden Kochrezepte sind wie folgt: (1) Imperativsätze und Passivsätze werden in den Kochrezepten benutzt, um die Anleitung des Kochens auszudrücken, (2) Passivsätze sind die wenigsten verwendeten Satzarten in beiden Sprachen, und (3) es gibt nur eine Art von Passivsätzen, die in Kochrezepten der beiden Sprachen verwendet wurden, nämlich Vorgangspassiv im Deutschen und Passiv mit Präfix di- im Indonesischen. Die Unterschiede sind: (1) die in deutschen Kochrezepten verwendeten Sätze sind vielfältiger als die in indonesischen,und (2) in den deutschen Kochrezepten steht Imperativsatz auf dem zweiten Platz, während in indonesischen auf dem ersten Platz als die meisten auftauchenden Sätze. Aus diesen Untersuchungsergebnissen wird von den Lernenden erwartet, deutsche Kochrezepte zu lesen, um die Fähigkeit der Lernenden in Bezug auf Satzarten zu steigern und dabei auch deutsche Kultur
besser kennen zu lernen. Auβerdem kann man weitere Untersuchungen über
v
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR DIAGRAM ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORETIS ... 6
A. Analisis Kontrastif ... 6
1. Pengertian Analisis Kontrastif ... 6
2. Tujuan dan Manfaat ... 7
B. Teks Resep Masakan ... 8
1. Pengertian Teks ... 8
2. Fungsi Teks ... 10
3. Jenis – Jenis Teks ... 11
4. Pengertian Teks Resep Masakan ... 12
C. Kalimat ... 14
1. Pengertian Kalimat ... 14
2. Jenis – Jenis Kalimat ... 16
a. Jenis – Jenis Kalimat dalam Bahasa Jerman ... 16
1). Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Komunikatifnya ... 16
vi
Keni Pradianti, 2015
3) Jenis Kalimat Berdasarkan Genus Verba ... 24
4) Jenis Kalimat Berdasarkan Struktur Gramatikalnya ... 26
5) Infinitivkonstruktion ... 30
b. Jenis – Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia ... 34
1) Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsinya ... 34
2) Jenis Kalimat Berdasarkan Subjeknya ... 36
3) Jenis Kalimat Berdasarkan Struktur Gramatikalnya... 38
3. Kalimat dalam Teks Resep Masakan ... 40
a. Kalimat dalam Teks Resep Masakan Berbahasa Jerman ... 40
b. Kalimat dalam Teks Resep Masakan Berbahasa Indonesia .. 43
D. Kerangka Berpikir ... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45
A. Metode Penelitian ... 45
B. Definisi Operasional ... 45
C. Objek Penelitian ... 46
D. Korpus Penelitian ... 46
E. Waktu dan Tempat Penelitian ... 47
F. Instrumen atau Alat Pengumpul Data ... 47
G. Teknik Pengumpulan Data ... 47
H. Teknik Analisis Data ... 47
I. Prosedur Penelitian ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Deskripsi Data ... 49
1. Data Kalimat Bahasa Jerman ... 49
2. Data Kalimat Bahasa Indonesia ... 51
B. Analisis Data ... 52
1. Analisis Data Kalimat Bahasa Jerman ... 52
2. Analisis Data Kalimat Bahasa Indonesia ... 60
C. Diskusi Hasil Analisis ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
A. Kesimpulan ... 65
vii
Keni Pradianti, 2015
viii
Keni Pradianti, 2015
DAFTAR TABEL
2.1. Konyugasi Verba untuk Indikativ dan Konjunktiv I ... 22
2.2. Konyugasi Verba untuk Konjunktiv II ... 23
2.3. Contoh Vorgangspassiv & Zustandpassiv dalam berbagai kala / Tempus ... 26
2.4. Jenis – Jenis kalimat yang dapat dijadikan sebagai Hauptsatz ... 28
2.5. Konyugasi Nebensatz ... 29
2.6. Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Setara ... 39
4.1. Rekapitulasi Data Kalimat Bahasa Jerman ... 49
ix
Keni Pradianti, 2015
DAFTAR DIAGRAM
4.1. Rekapitulasi Data Kalimat Bahasa Jerman ... 50
1
berbeda dari negara dan budaya bangsa lainnya. Begitu halnya dengan Jerman dan
Indonesia yang notabene bukan negara serumpun, kebudayaan dan kebiasaan
hidup masyarakat dari kedua negara tersebut tentu sangat berbeda. Adapun salah
satu cara untuk bisa mengenal budaya dari suatu bangsa adalah dengan
mempelajari bahasanya karena bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.
Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, pembelajar
diharapkan dapat menggunakan bahasa tersebut secara praktis dalam kehidupan
sehari – hari. Oleh karena itu, pengenalan kebiasaan hidup bangsa Jerman perlu
dimasukkan ke dalam materi pembelajaran. Hal ini telah disadari dan dilakukan
oleh para penulis buku pelajaran bahasa Jerman yang dibuktikan dengan adanya
tema-tema seputar kehidupan sehari-hari di dalam buku pelajaran.
Tema – tema tersebut dapat dikenali melalui teks-teks otentik yang dimuat
dalam buku pelajaran. Salah satu tema yang banyak ditemukan dalam buku-buku pelajaran bahasa Jerman untuk penutur asing adalah tema “Essen und
Trinken“ ‘Makan dan Minum’. Pada tema tersebut umumnya dibahas berbagai kebiasaan makan orang Jerman, seperti jenis makanan, cara berbelanja, hingga
waktu makan bagi orang Jerman. Terdapat berbagai jenis teks yang digunakan terkait dengan tema “Essen und Trinken“ seperti teks dialog, teks narasi, dan teks prosedur.
Salah satu bagian dari jenis teks prosedur yang digunakan sebagai materi pelajaran pada tema “Essen und Trinken“ adalah teks resep masakan. Teks resep masakan menarik untuk dipelajari karena kalimat yang digunakan dalam teks
tersebut berbeda dengan kalimat dalam jenis teks yang lainnya. Melalui teks
2
Keni Pradianti, 2015
teks resep masakan biasanya terkandung informasi tentang daftar alat dan bahan
yang diperlukan, petunjuk memasak, dan saran penyajian.
Informasi mengenai petunjuk memasak merupakan bagian yang paling
utama dalam suatu teks resep karena pada bagian tersebut terkandung instruksi
atau arahan mengenai proses pembuatan suatu makanan. Mengingat teks resep
bersifat instruktif, maka bahasa yang digunakan pun tentu harus efektif sehingga
mudah dibaca dan dipahami pembaca.
Dalam buku ajar Studio D – A1 (hlm.169) terdapat sebuah teks resep
masakan pada tema „Essen und Trinken“ ‘Makan dan Minum‘. Berikut ini adalah
contoh kalimat dari teks tersebut:
“Schinken | in | Streifen | schneiden“ ‚Daging babi | dalam | garis | memotong’ ‘Daging babi dipotong memanjang‘
“Zwiebel und Tomaten in Würfel schneiden“
‚Bawang | dan | Tomat – tomat | dalam | dadu | memotong‘ ‘Bawang dan Tomat - tomat dipotong dadu‘
Kedua contoh instruksi memasak yang dipaparkan di atas diungkapkan
dalam bentuk Infinitivkonstruktion. Namun hal yang sedikit berbeda nampak pada
teks resep masakan dalam buku Studio D – A2 (hlm. 199). Dalam teks resep
tersebut ditemukan instruksi memasak dengan pola kalimat Passiv, seperti
berikut:
“Die Schokolade | wird | mit | der Sahne | vorsichtig | erhitzt“
‚Coklat | akan | dengan | krim | hati – hati | dipanaskan‘ ‘Coklat dipanaskan bersamaan dengan krim secara hati-hati‘.
Sementara itu, pada teks resep masakan berbahasa Indonesia dalam laman
website online ditemukan kalimat dengan bentuk imperatif dan pasif, seperti
contoh berikut ini:
“Panaskan wajan dan minyak“
(Sumber: Resep Onion Rings, www.resepmasakanku.com , 2014)
“3 batang daun bawang diiris halus“
3
Keni Pradianti, 2015
Kalimat yang digunakan pada contoh tersebut, baik dalam bahasa Jerman
maupun bahasa Indonesia, terkesan singkat, jelas, dan mudah dimengerti. Hal
tersebut menjadi ciri khas dari teks resep masakan. Karakteristik tersebut lah yang
menjadikan kalimat pada teks resep masakan begitu unik dan menarik untuk
dikaji.
Dari uraian singkat di atas terlihat adanya keunikan bahasa dalam teks
resep masakan, baik teks berbahasa Jerman maupun berbahasa Indonesia.
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis resep masakan
dalam kedua bahasa tersebut dan akan disusun dalam bentuk skripsi dengan judul:
ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA
INDONESIA DALAM TEKS RESEP MASAKAN
B. Identifikasi Masalah
Merujuk pada latar belakang, masalah-masalah dalam penelitian ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Unsur kebudayaan apa saja yang tercermin dalam teks resep masakan?
2. Jenis kalimat apa saja yang digunakan dalam teks resep masakan berbahasa
6. Adakah persamaan dan perbedaan teks resep masakan dalam bahasa Jerman
dan Indonesia ditinjau dari jenis kalimatnya?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan spesifik pembahasannya serta
karena adanya keterbatasan waktu dan biaya untuk melakukan penelitian dan juga
4
Keni Pradianti, 2015
pada struktur kalimat bahasa Jerman dan bahasa Indonesia dalam teks resep
masakan. Adapun masalah tersebut dipilih karena belum ada penelitian tentang
analisis kalimat pada teks resep masakan dari kedua bahasa tersebut, khususnya di
Departemen Pendidikan Bahasa Jerman.
D. Rumusan Masalah
Masalah-masalah dalam penelitian tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Jenis kalimat apa yang paling banyak digunakan dalam teks resep masakan
berbahasa Jerman?
2. Jenis kalimat apa yang paling banyak digunakan dalam teks resep masakan
berbahasa Indonesia?
3. Apakah perbedaan teks resep masakan dalam bahasa Jerman dan bahasa
ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan?
4. Apakah persamaan teks resep masakan dalam bahasa Jerman dan bahasa
ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan?
E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentunya memiliki tujuan yang baik dan dapat
memberikan kontribusi bagi dunia keilmuan. Begitu halnya dengan penelitian ini.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan jenis kalimat yang paling banyak digunakan dalam teks
resep masakan berbahasa Jerman;
2. Mendeskripsikan jenis kalimat yang paling banyak digunakan dalam teks
resep masakan bahasa Indonesia;
3. Mendeskripsikan perbedaan teks resep masakan dalam bahasa Jerman dan
bahasa ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan;
4. Mendeskripsikan persamaan teks resep masakan dalam bahasa Jerman dan
5
Keni Pradianti, 2015
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Peneliti.
Untuk mendapatkan pengalaman dalam melakukan suatu penelitian dan bisa
menambah wawasan bahasa Jerman peneliti, khususnya yang berkaitan
dengan teks resep masakan.
2. Pembelajar bahasa Jerman.
Untuk digunakan sebagai informasi dan referensi dalam mempelajari bahasa
Jerman, khususnya mengenai teks resep masakan.
3. Departemen Pendidikan bahasa Jerman
Untuk menambah khasanah topik kajian dan penelitian bahasa Jerman.
4. Pembaca umum yang tertarik terhadap bahasa Jerman, khususnya yang
45 Keni Pradianti, 2015
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Secara umum, penelitian
kualitatif digunakan untuk dapat memahami fenomena sosial secara holistik dan
dapat menggali pemahaman lebih dalam dan lebih rinci (Muhammad, 2011). Tujuan
dari penelian ini adalah untuk menemukan persamaan dan perbedaan penggunaan
kalimat bahasa Jerman dan bahasa Indonesia dalam teks resep masakan. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Melalui metode ini,
data yang diperlukan dalam penelitian dikumpulkan dan diklasifikasikan untuk
kemudian diinterpretasikan sehingga dapat ditarik kesimpulannya.
Penentuan unit analisis didasarkan pada unit sintaksis, yakni kalimat-kalimat
pada teks resep masakan berbahasa Jerman. Data penelitian diklasifikasikan
berdasarkan jenis-jenis kalimatnya. Data yang sudah terklasifikasi kemudian
dianalisis dengan pendekatan deskriptif-kulitatif, yang diperkuat dengan pendekatan
deskriptif-kuantitatif sehingga hasil penelitian dapat diungkapkan secara lebih rinci.
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran mengenai istilah dalam penelitian
ini, maka berikut ini adalah penjelasan mengenai istilah yang digunakan tersebut:
1. Kalimat (bahasa Jerman dan bahasa Indonesia).
Kalimat bahasa Jerman yang difokuskan dalam penelitian ini ialah Imperativ,
Passiv, Indikativ, dan (reine) Infinitivkonstruktion. Meskipun Infinitivkonstruktion
bukan kalimat, namun terdapat pengecualian pada bentuk reine Infinitivkonstruktion.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hentschel & Weydt (2003) bahwa reine
Infinitivkonstruktion merupakan bentuk pengganti dari Imperativ (lihat pada halaman
46
Keni Pradianti, 2015
merupakan bentuk turunan dari Konjunktiv I (lihat pada halaman 42). Seperti yang
sudah diketahui bahwa Imperativ dan Konjuktiv merupakan jenis kalimat. Oleh
karena itu, reine Infinitivkonstruktion berada pada tataran sintaksis / kalimat. Dengan
demikian, konstruksi tersebut dapat dianggap sebagai kalimat. Sedangkan, kalimat
bahasa Indonesia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kalimat pasif dan
imperatif.
2. Teks Resep Masakan
Teks resep masakan yang dianalisis adalah bagian 2 (Zubereitungsanleitung ‘Petunjuk Pengolahan’) dan bagian 3 (Servierempfehlung ‘Saran Penyajian’) sebab
instruksi pada kedua bagian tersebut diungkapkan dengan kalimat, sedangkan bagian
1 (Zutaten ‘Bahan-Bahan’) hanya diungkapkan dengan frasa nomina.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah kalimat instruktif dalam bahasa Jerman dan
Indonesia yang digunakan pada teks resep masakan.
D. Korpus Penelitian
Berdasarkan pernyataan dari Engel (2008), instruksi dalam teks resep
masakan berbahasa Jerman dapat diungkapkan dengan beberapa jenis kalimat, yaitu:
1) Imperativ, 2) Passiv, 3) Indikativ, dan 4) Infinitivkonstruktion, namun ternyata di
dalam satu korpus tidak ditemukan variasi kalimat tersebut. Oleh sebab itu,
digunakan lebih dari satu korpus, yaitu:
a. Buku resep masakan Jerman yang ditulis oleh Daniela Kirchlechner “Max
Michel - So Kocht Deutschland!”;
b. Rubrik “Rezepte“ pada Majalah Brigitte online (www.brigitte.de)
c. Situs internet www.lecker.de
47
Keni Pradianti, 2015
Agar jumlah korpus setara, maka data kalimat bahasa Indonesia pun diambil dari
beberapa korpus, yakni:
a. Buku resep “Ceritarasa William Wongso”
b. Rubrik “Kuliner” pada majalah Femina online (www.femina.co.id)
c. Situs www.dapurumami.com
d. Situs www.cookpad.com
Selain buku resep masakan, korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah
beberapa situs internet. Hal ini karena situs internet dianggap mudah untuk diakses
dimana saja dan kapan saja, sehingga mempermudah proses pengumpulan data.
E. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bandung dari bulan April 2015 sampai dengan
bulan Desember 2015.
F. Instrumen atau Alat Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman analisis
dalam bentuk lembar analisis kalimat yang terdiri dari tabel yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data berupa kalimat – kalimat dari korpus penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
teknik catat dan ceklis. Penggunaan teknik catat ini dipilih karena sifatnya yang
sangat fleksibel (Muhammad, 2011), sedangkan teknik ceklis digunakan agar data
hasil penelitian dapat lebih mudah dipahami. Karena teks resep masakan berfungsi
untuk memberikan panduan memasak, maka kalimat yang dikumpulkan terfokus
pada kalimat yang mengandung instruksi dan saran.
48
Keni Pradianti, 2015
Setelah data terkumpul, maka dilakukan penghitungan kalimat yang merujuk
pada pendapat Chaer (2003) dan Widjono1(2009). Hal tersebut diberlakukan pada
data kalimat bahasa Jerman dan Indonesia. Selanjutnya data diklasifikasikan
berdasarkan jenis kalimatnya. Penglasifikasian data kalimat bahasa Jerman
disesuaikan dengan pendapat Engel2 (2004) dan klasifikasi data kalimat bahasa
Indonesia disesuaikan dengan pendapat Zaimar dan Harahap3 (2011).
I. Prosedur Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan beberapa
persiapan. Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian tersebut:
1. Persiapan Pengumpulan Data
a. Pemilihan masalah dan tema penelitian;
b. Pemilihan objek penelitian;
c. Pengumpulan data
2. Proses Analisis Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan langkah – langkah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan kalimat – kalimat dari berbagai korpus penelitian.
b. Kalimat – kalimat yang telah dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan
berdasarkan jenis kalimat yang digunakan.
c. Kalimat berbahasa Jerman dan Indonesia tersebut dibandingkan dan dicari
persamaan/perbedaannya.
3. Pelaporan
1
Penomoran kalimat merujuk pada definisi kalimat sebagai satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma, dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
2
Instruksi dalam teks resep masakan berbahasa Jerman dapat diungkapkan dengan kalimat Indikativ,
Imperativ, Passiv, dan Infinitivkonstruktion.
3
49
Keni Pradianti, 2015
Pada tahap ini, data yang sudah dianalisis kemudian disimpulkan berdasarkan
tujuan penelitian, yakni mendeskripsikan jenis kalimat yang paling sering digunakan
dalam teks resep masakan, baik itu dalam bahasa Jerman maupun bahasa Indonesia.
Selain itu, dideskripsikan pula perbedaan serta persamaan kalimat yang digunakan
65 Keni Pradianti, 2015
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis terhadap teks resep masakan berbahasa
Jerman dan Indonesia, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kalimat Bahasa Jerman dalam Teks Resep Masakan
Dari 159 data kalimat yang dikumpulkan, dapat dilihat bahwa kalimat
yang digunakan dalam teks resep masakan berbahasa Jerman sangat variatif, hal
tersebut dibuktikan dengan ditemukannya beberapa jenis kalimat dalam teks resep
masakan, yaitu:
a) Infinitivkonstruktion sebanyak 99 buah dengan prosentase sebesar 62 %,
b) Imperativ sebanyak 32 kalimat dengan prosentase sebesar 20 %,
c) Indikativ sebanyak 20 kalimat dengan prosentase sebesar 13 %,
d) Passiv sebanyak 8 kalimat dengan prosentase sebesar 5 %.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat yang paling
banyak digunakan dalam teks resep masakan berbahasa Jerman adalah
Infinitivkonstruktion, sedangkan kalimat Passiv menjadi kalimat yang paling
sedikit digunakan.
2. Kalimat Bahasa Indonesia dalam Teks Resep Masakan
Dari 156 data kalimat yang dikumpulkan, dapat dilihat bahwa kalimat
yang digunakan dalam teks resep masakan berbahasa Indonesia terdiri dari dua
jenis, yaitu:
a) Imperatif sebanyak 137 kalimat dengan prosentase sebesar 88 %.
66
Keni Pradianti, 2015
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat imperatif
merupakan jenis kalimat yang paling dominan dalam teks resep masakan
berbahasa Indonesia.
3. Persamaan dan Perbedaan Jenis Kalimat Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia dalam Teks Resep Masakan
Persamaan kalimat bahasa Jerman dan Indonesia dalam teks resep
masakan yakni:
a) Digunakan kalimat imperatif dan pasif untuk mengungkapkan prosedur
memasak;
b) Kalimat pasif merupakan kalimat yang paling sedikit digunakan oleh kedua
bahasa. Dalam bahasa Jerman hanya ditemukan kalimat pasif sebanyak 5%
dan 12% dalam bahasa Indonesia.
c) Dalam teks resep masakan berbahasa Jerman, hanya terdapat satu jenis
kalimat pasif yang mengandung instruksi, yaitu Vorgangspassiv. Sama halnya
dengan kalimat pasif dalam korpus bahasa Indonesia yang hanya ditemukan
satu bentuk saja yaitu pasif dengan verba berimbuhan di-. Keduanya
merupakan bentuk pasif yang sama.
Selain persamaan, terdapat pula perbedaan antara kedua bahasa
tersebut, yaitu:
a) Kalimat yang terdapat dalam teks resep masakan bahasa Jerman lebih
beragam dibandingkan dengan bahasa Indonesia;
b) Kalimat imperatif dalam teks resep masakan bahasa Jerman hanya berada di
peringkat ketiga. Hal tersebut menyatakan bahwa kalimat imperatif cukup
jarang digunakan, sedangkan dalam bahasa Indonesia, kalimat imperatif
berada di peringkat kesatu. Hal tersebut menunjukkan bahwa kalimat
imperatif paling banyak digunakan untuk mengungkapkan instruksi dalam
teks resep masakan berbahasa Indonesia.
B. Saran
Implikasi teks resep masakan terhadap pengajaran bahasa Jerman ialah
67
Keni Pradianti, 2015
kalimat yang dapat digunakan untuk mengungkapkan instruksi. Di samping itu,
teks resep masakan dapat digunakan pula sebagai materi untuk memperkenalkan
kebudayaan bangsa Jerman melalui makanan khasnya. Oleh sebab itu, penulis
berharap bahwa penelitian ini bermanfaat untuk pembelajar bahasa Jerman.
Berdasarkan implikasi tersebut, dapat penulis kemukakan saran sebagai berikut:
a) Pembelajar bahasa Jerman dapat membaca teks resep masakan berbahasa
Jerman sebagai bahan belajar untuk meningkatkan pengetahuan tentang
jenis kalimat bahasa Jerman dan sekaligus untuk lebih mengenal budaya
Jerman.
b) Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan fokus analisis sintaksis dan
68 Keni Pradianti, 2015
ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, dan Alek Abdullah. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Buβman, Hadumod. (2002). Lexikon der Sprachwissenschaft. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag.
Chaer, Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Chaer, Abdul. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Donalies, Elke. (2012). Man Nehme…..Verbformen in Kochrezepte.
Duden [Online]. Diakses dari: www.duden.de. [2 Oktober 2015].
Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross Verlag.
Engel, Ulrich. (2003). Deutsche Grammatik – Neubearbeitung. München: IUDICIUM Verlag GmbH.
Faisal, Muhammad. Abdul Halik. (2013). Sintaksis dan Semantik Bahasa Indonesia. [Online]. Diakses dari: http://www.kuliahdaring.dikti.go.id
Funk, Hermann. dkk. (2010). Studio D A1 – Deutsch als Fremdsprache. Jakarta: Katalis.
69
Keni Pradianti, 2015
ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP
Helbig, Gerhard. Joachim Buscha. (2000). Übungsgrammatik Deutsch. Berlin: Langenscheidt KG.
Hentschel, Elke. Harald Weydt. (2003). Handbuch der Deutschen Grammatik.
Berlin: Walter de Gruyter.
Herawati, Lia. (2013). Analisis Kontrastif. Diakses dari:
http://www.pppptkbahasa.net [22 November 2014].
Hering, Axel, dkk. (2010). EM – Übungsgrammatik Deutsch als Fremdsprache.
Leipzig: Max Hueber Verlag.
Indihadi, Dian. (2014). [Online]. Analisis Kontrastif dalam Pembelajaran Bahasa Kedua. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PEMBINAAN_BAHASA_INDONESIA_SEBAGAI_BAHASA_ KEDUA/9_BBM_7.pdf. [3 Agustus 2015].
Kamsinah. (2014). Keberadaan Kalimat Pasif Zero dalam Pembagian Kalimat Pasif Bahasa Indonesia, hlm. 1 – 2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Diakses dari: http://kbbi.web.id. [8 September 2015]
Kusdiyana, Eman. (2002). Kontrastif Antara Bahasa Jepang dengan Bahasa
Indonesia Ditinjau dari Preposisi. Sumatera Utara: USU Digital Library.
Majalah Brigitte [Online]. Diakses dari: Deutschland!. Hildesheim: Gernstenberg Verlag.
Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta:Ar-ruzz Media.
Mulyana. (2005). Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip
Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.
70
Keni Pradianti, 2015
ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS RESEP
Putrayasa, Ida Bagus. (2006). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
Sommerfeldt, Karl-Ernst, Günter Starke. (1998). Einführung in die Grammatik der deutschen Gegenwartssprache. Tübingen: Max Niemeyer Verlag.
Titscher, Stefan. Dkk. (2007). Methods of Text and Discourse Analysis. London: SAGE Publications.
Widjono, H.S. (2007). Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Widyaningsih, N. (tanpa tahun). Kalimat dalam Bahasa Indonesia. [Online].
Diakses dari: http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf.
Wineke, Odillia. (2015). R.A. Kartini, Wanita Indonesia Pertama Penulis Buku
Resep. [Online]. Diakses dari:
http://food.detik.com/read/2015/03/06/104701/2851362/297/ra-kartini-wanita-indonesia-pertama-penulis-buku-resep. html [4 Agustus 2015]
Wongso, William. W. (2009). Ceritarasa William Wongso – Kumpulan Resep
Alternatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zaimar, Okke Kusuma Sumantri. Ayu Basoeki Harahap. (2011). Telaah Wacana:
Teori dan Penerapannya. Depok: Komodo Books.
http://www.essen-und-trinken.de/.html. [Online]. [September 2015] http://www.lecker.de/.html. [Online]. [September 2015]
https://cookpad.com/id/resep.html. [Online]. [September 2015]