• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor 041/S/PGSD-Reg/9A/Juli/2015

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA

KELAS III SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Devita Fitriani Laelasari NIM 11005003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANPEMAHAMAN MATEMATIS SISWA

KELAS III SD.

Oleh

Devita Fitiriani Laelasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Devita Fitiriani Laelasari 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)
(4)

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA

KELAS III SD Oleh

Devita Fitriani Laelasari NIM 1105003

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa yang masih dibawah KKM. Hal ini terjadi karena pembelajaran yang dilakukan guru cenderung bersifat monoton, tidak menarik bagi siswa dan membosankan bagi siswa. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas III SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan mengadopsi model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Hasil pada penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman matematis siswa dari siklus I, sampai dengan siklus III. Selain itu nilai evaluasi siswa meningkat setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata kelas 61,2 , siklus II nilai Rata-rata kelas 81,4, siklus III nilai rata-rata kelas 84. Dari penelitian tersebut terdapat beberapa rekomendasi yang hendak peneliti sampaikan yaitu: bagi guru harap lebih memperhatikan dan memberikan tindakan khusus bagi siswa yang memiliki kelemahan kognitif; guru dapat menerapkan RME pada KD dan kelas yang berbeda; guru hendaknya menggunakan media dan masalah kontekstual yang sesuai dengan materi ajar; bagi kepala sekolah dapat memfasilitasi penyediaan media yang dapat digunakan oleh guru; serta memberi motifasi bagi para guru unutk melakukan PTK; bagi peneliti berikutnya untuk menggunakan RME pada KD dan kelas yang berbeda; serta harus menguasai teori pendukung penyusun RPP dan teori pendekatan atau model pembelajaran yang akan digunakan.

(5)

ABSTRACT

APPLICATION OF MATHEMATICS REALISTIC APPROACH FOR IMPROVED MATHEMATICAL UNDERSTANDING CLASS III SD

By

Devita Fitriani Laelasari NIM 1105003

This study was motivated by the lack of understanding of students in mathematics as indicated by the average value of students who are still under the KKM. This occurs due to the use of, learning that teachers tend to be monotonous, not interesting for students and boring for students. The general objective of this study was to describe application of realistic mathematics approach to improve comprehension ability grade III SD. The method used in this study is classroom action research (PTK) by adopting the model Kemmis and Taggart were conducted three cycles. Results in this study showed an increase in students' mathematical understanding of cycles I, up to the third cycles. Besides increasing the value of student evaluations of each cycle. In the first cycles the average value of the clas 61.2, the second cycles average value of the clas 81.4, the third cycles of the average value of the clas 84. From these studies there were some suggestions that researchers want to convey, namely: the teachers hope more attention and provide special measures for students who have cognitive impairment; teachers can apply RME on KD and different classes; teachers should use the media and contextual issues in accordance with the teaching materials; the principals can facilitate the provision of media that can be used by teachers; and provide motivation for teachers fatherly do PTK, for the next researcher to use RME on KD and different classes; as well as the need to master the theory and the theory supporting constituent RPP approaches or learning model that will be used.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan ... 5

F. Organisasi Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika ... 7

B. Pendekatan Matematika Realistik... 9

C. Pemahaman Matematis ... 14

D. Luas Bangun Datar ... 16

E. Penelitian Yang Relevan ... 17

(7)

G. Kerangka Berpikir ... 18

H. Definisi Operasional ... 19

BAB III METODE PENELITIAN DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21

B. Desain Penelitian ... 21

C. Lokasi Penelitian ... 22

D. Subjek Penelitian ... 22

E. Waktu Penelitian ... 23

F. Instrumen Penelitian ... 23

G. Prosedur Penelitian ... 23

H. Pengolahan dan Keabsahan Data ... 28

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ... 31

B. Pembahasan ... 54

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 59

B. Rekomendasi ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 63

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 KONVERSI NILAI ... 29 4.1 PERBANDINGAN RPP DILIHAT DARI KEGIATAN

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN ... 18 3.1 ALUR PELAKSANAAN PTK KEMMIS DAN MC.

(11)

DAFTAR GRAFIK

Gambar Halaman

4.1 GRAFIK PERBANDINGAN RATA-RATA LKS KELAS

SIKLUS I ... 36 4.2 GRAFIK PERBANDINGAN PERSENTASE KELULUSAN

SIKLUS I ... 36 4.3 GRAFIK PERBANDINGAN RATA-RATA LKS KELAS

SIKLUS II ... 43 4.4 GRAFIK PERBANDINGAN PERSENTASE KELULUSAN

SIKLUS II ... 43 4.5 GRAFIK PERBANDINGAN RATA-RATA LKS KELAS

SIKLUS III ... 50 4.6 GRAFIK PERBANDINGAN PERSENTASE KELULUSAN

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. INSTRUMEN PEMBELAJARAN

1. RPP Siklus I ... 62

2. RPP Siklus II ... 68

3. LKS Siklus II ... 69

4. RPP Siklus III ... 75

5. LKS Siklus III ... 76

B. INTRUMEN PENELITIAN 1. Lembar Tes Evaluasi Siklus I ... 83

2. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ... 84

3. Catatan Lapangan Siklus I ... 88

4. Lembar Tes Evaluasi Siklus II ... 89

5. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II ... 90

6. Catatan Lapangan Siklus II ... 92

7. Lembar Tes Evaluasi Siklus III ... 93

8. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III ... 94

9. Catatan Lapangan Siklus III ... 97

C. HASIL PENELITIAN 1. Sampel Hasil Tes Evaluasi Siklus I ... 102

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ... 104

(13)

4. Sampel Hasil LKS Kelompok Siklus II ... 110

5. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II ... 111

6. Sampel Hasil Tes Evaluasi Siklus III ... 114

7. Sampel Hasil LKS Kelompok Siklus III ... 116

8. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III ... 117

D. FOTO-FOTO PENELITIAN ... 120

E. ADMINISTRASI PENELITIAN 1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing dari Fakultas ... 122

2. Permohonan Izin Penelitian dari Fakulltas ... 123

3. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Kesbang ... 124

4. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan ... 125

5. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian PTK... 126

6. Kartu Bimbingan Skripsi ... 127

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus dipelajari oleh setiap siswa dalam berbagai jenjang pendidikan. Untuk membangun pengetahuan awal siswa terhadap matematika, maka matematika diajarkan sejak sekolah dasar. Banyak siswa yang merasa bahwa matematika adalah pelajaran yang sangat sulit dan menakutkan. Karena matematika berupa angka, operasi hitungan dengan berbagai macam simbol matematika.

Secara umum, tujuan pembelajaran di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil dalam menggunakan matematika. Menurut Depdiknas (dalam Ahmad Susanto, 2013, hlm. 189-190), kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai berikut.

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian beserta opersi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan. 2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang

sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume. 3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sisitem koordinat.

4. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran pengukuran.

5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikannya.

6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengkomunikasikan gagasan secara matematika.

Secara khusus tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas (dalam Ahmad Susanto, 2013, hlm. 190), sebagai berikut.

(15)

2

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut menurut Ahmad Susanto (2013, hlm. 190) maka seorang guru harus menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya. Kemudian siswa dapat membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan mengkonstruksi dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut.

Dari tujuan pembelajaran yang dipaparkan oleh Depdiknas tidak semua tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik. Dilapangan siswa masih kesulitan dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung satu arah. Siswa hanya menerima materi yang guru sampaikan. Siswa tidak terlibat secara mandiri dalam membangun pengetahuannya.

(16)

3

menunjukkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang guru sampaikan.

Berdasarkan hasil studi literature dengan membaca teori dan mengobservasi langsung kelapangan didapat permasalahan yaitu siswa sulit untuk memahami konsep matematika yang disampaikan oleh guru. Dari permasalahan serta data awal tersebut peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas III SD”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka masalah yang akan diteliti secara umum mengenai “Bagaimana Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Kelas III SD?” Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan, yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa?

2. Bagaimana peleksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa?

3. Bagaimana hasil peningkatan pemahaman matematis siswa dengan menggunakan pendekatan matematika realistik?

C. Tujuan Penelitian

(17)

4

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa.

2. Untuk mendeskripsikan peleksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa.

3. Untuk mendeskripsikan hasil peningkatan pemahaman matematis siswa dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Pendekatan matematika realistik dapat menjadi salah satu pendekatan yang berpusat pada siswa serta dapat guru terapkan dikelas dalam proses pembelajaran. Karena pendekatan matematika realistik berangkat dari suatu masalah yang riil atau nyata yang terdapat dilingkungan atau dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami setiap materi yang disampaikan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1) Membantu siswa dalam memahami setiap materi matematika melalui penyajian gambar, grafik, tabel, dan lain-lain.

2) Membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal latihan matematika. 3) Menumbuhkan minat siswa terhadap matematika.

4) Membantu siswa dalam menerapkan materi matematika kedalam kehidupan sehari-hari.

5) Membantu meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa. b. Bagi guru

1) Membantu guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi.

(18)

5

3) Sebagai masukan untuk mengadakan pembelajaran yang lebih menyenangkan, membuat siswa jadi lebih aktif, dan mengembangkan kemampuan pemahaman siswa.

c. Sekolah

1) Sekolah sebagai wadah terlaksanannya pembelajaran, dan penentu kebijakan untuk mempertimbangkan kelanjutan dari pendekatan matematika realistik dapat diterapkan disekolah secara terus menerus.

2) Sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas lulusan sekolah.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian literature dengan membaca teori serta penelitian sebelumnya, maka penerapan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas III SD.

F. Organisasi Penulisan

Skripsi ini disusun sebanyak lima bab yang terdiri dari: BAB I Pendahuluan; BAB II Kajian Pustaka; BAB III Metode dan Prosedur Penelitian; BAB IV Temuan dan Pembehasan; BAB V Simpulan dan Saran. Dengan rincian setiap babnya sebagai berikut.

1. BAB I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang Penelitian; Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Hipotesis Tindakan; dan Organisasi Penulisan.

(19)

6

3. BAB III Metode dan Prosesdur Penelitian terdiri dari: Metode Penelitian berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan; Disain Penelitian tentang desain yang digunakan selama proses peneletian; Lokasi Penelitian menjelaskan secara singkat loka penelitian; Subjek Penelitian mendeskripsikan keadaan subjek penelitian; Waktu Penelitian; Instrument Penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data; Prosedur Penelitian berupa tahap-tahap yang dilakukan selama penelitian; Serta Pengolahan dan Keabsahan Data mengenai cara mengolah data yang telah dikumpulkan.

4. BAB IV Temuan dan Pembahasan terdiri dari: Temuan tiap siklus dengan rincian sebagai berikut Tahap Perencanaan merupakan tahap penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran; Tahap Pelaksanan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa; Hasil dari setiap siklus yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa pada akhir pembelajaran, Serta Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan setiap siklus dan memperbaikinya pada siklus berikutnya; dan Pembahasan dari seluruh siklus. 5. BAB V Simpulan dan Saran yang terdiri dari; Simpulan dari hasil pelaksanaan

(20)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian tindakan kelas berguna untuk memperbaiki kinerja guru sehingga proses belajar jadi lebih efektif. Ada beberapa bentuk penelitian tindakan kelas menurut Oja dan Mulyan (Ruswandi, 2010, hlm. 91) membedakan adanya empat bentuk penelitian tindakan, yaitu: 1) guru sebagai peneliti; 2) penelitian tindakan kolaboratif; 3) simultan terintegrasi; dan 4) administrasi sosial eksperimental. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas tipe guru sebagai peneliti. Peneliti bertindak langsung untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas.

B. Disain Penelitian

Penelitian ini menggunakan model PTK model spiral dari Kemmis dan Taggart (Ruswandi, 2010, hlm. 143 ), seperti tercantum dalam gambar berikut ini.

GAMBAR 3.1 MODEL SPIRAL KEMMIS DAN TAGGART

(21)

22

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kerja Siswa).

2. Aktivitas

Pada tahap ini peneliti merealisasikan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa.

3. Observasi

Mencakup proses pungumpulan serta perekaman data selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Merenungkan kembali apa yang telah dilakukan selama proses pembelajaran untuk selanjutnya diadakan perbaikan untuk tindakan selanjutnya berdasarkan kekurangan pada tindakan sebelumnya.

Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi disesuaikan dengan hasil pengamamtan dari siklus sebelumnya. Siklus dihentikan jika ketuntasan klasikal sudah mencapai minimal 85%. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Lia, 2014 hlm. 45).

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah dasar di kecamatan Sukajadi kota Bandung.

D. Subjek Penelitian

(22)

23

E. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

Instrument pembelajaran adalah seluruh alat yang digunakan selama proses

pembelajaran. Alat yang digunakan peneliti sebgai media pembelajaran yati berupa kertas

berpetak, infokus, laptop, serta buku pelajaran matematika kelas III.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

Data dikumpulkan dengan tiga cara yaitu tes, catatan lapangan dan wawancara.

a. Tes

Tes ini digunakan untuk melihat hasil proses pembelajaran siswa. Instrument tes dapat dilihat pada lampiran halaman 83, 89, dan 93.

b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk menulis setiap aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Serta untuk mengungkapkan aktifitas siswa. Instrument catatan lapangan dapat dilihat pada lampiaran halaman 88, 92, dan 97.

c. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi ini diisi oleh observer selama proses penelitian berlangsung. Instrument lembar observasi aktifitas guru dan siswa dapat dilihat pada lampiaran halaman 84, 90, dan 94.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terbagi kedalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada tahap tindakan penelitian akan dilakukan dengan cara berulang (siklus).

(23)

24

1. Tahap Awal / Pra Perencanaan

Tahap awal disusun untuk mengetahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas. Tahap ini sebagai acuan dalam merancang model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika. Adapun tahap awal ini terdiri dari.

a. Mengadakan konsultasi dengan wali kelas dan dosen pembimbing penelitian mengenai temuan permasalahan di kelas.

b. Mengadakan diskusi dengan wali kela III untuk mendapatkan gambaran mengenai model/metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan Matematika.

c. Mengadakan observasi awal untuk mengtahui kondisi dan karakteristik kelas.

2. Tahap Rencana Tindakan

Pada tahap ini peneliti malakukan persiapan dan perencanaan yang diperlukan untuk penelitian. Adapun langkah-langkah rencana tindakan sebagai berikut:

a. Membuat surat perijinan kepada pihak-pihak yang berwenang, seperti surat pengantar dari Fakultas, surat dari Badan Kesatuan Bangsa Dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai pengantar untuk meminta surat ijin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan surat ijin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi luas bangun datar dengan menerapkan pendekatan matematika realistik.

c. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar penilaian tes, lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang bersifat terbuka, serta catatan lapangan.

(24)

25

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi pelaksanaan rancangan yang telah disusun peneliti, dengan mempertimbangkan masukan dari pembimbing, guru, dan pihak-pihak terkait. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut .

a. Siklus pertama 1). Perencanaan tindakan

Berikut adalah hal-hal yang disiapkan oleh peneliti sebagai tahap dari perencanaan. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang digunakan sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, membuat pedoman penilaian untuk menilai hasil kerja siswa. Hasil kerja siswa ini berupa lembar evaluasi yang harus siswa kerjakan pada saat akhir pembelajaran. Serta menyiapkan catatan lapangan yang diisi oleh peneliti untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran belangsung dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa yang bersifat terbuka. Lembar observasi ini diisi oleh dua orang observer.

2). Pelaksanaan

(25)

26

Pada kegiatan inti ini pertama-tama guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 2 orang siswa. Kemudian siswa melakukan percobaan dengan menumpuk kertas berbentuk kotak membentuk sebuah persegi. Siswa menemukan luas persegi. Dengan mengetahui sendiri asal-usul rumus luas siswa jadi lebih memahami cara menghitung luas. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Beberapa siswa mengerjakan soal latihan dipapan tulis.

Pada kegiatan penutup guru dan siswa melakukan refleksi serta menyimpulkan pembelajaran. Dalam menyimpulkan pembelajaran guru akan membimbing siswa dengan mengajukan bebrapa pertanyaan tentang kegiatan yang telah dilakukan serta materi yang telah dipelajari selama proses pembelajaran. Selanjutnya siswa mengerjakan lembar evaluasi. Evaluasi digunakan untuk mengukur serta mengetahui perkembagnan pemahaman matematis siswa. Kemudian tindak lanjut berupa pemberian PR . Berdoa dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa untuk menutup pelajaran. 3). Tahap observasi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan catatan lapangan yang diisi oleh peneliti serta dibantu dengan 2 orang observer yang mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

4). Tahap refleksi

Bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Apabila masih terdapat kekurangan maka akan diadakan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

b. Siklus ke-dua 1). Perencanaan

Peneliti membuat perencanaan pembelajran berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama

2). Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan matematika realistik hasil perbaikan dari siklus pertama.

(26)

27

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan catatan lapangan yang diisi oleh peneliti serta dibantu dengan 2 orang observer yang mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

4). Refleksi

Melakukan peninjauan kembali terhadap apa yang telah dilakukan pada siklus kedua untuk dijadikan bahan rekomendasi perbaikan pada siklus III.

c. Siklus ke-tiga 1). Perencanaan

Peneliti membuat perencanaan berdasarkan hasil refleksi dari siklus kedua. 2). Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan matematika realistik hasil perbaikan dari siklus kedua.

3). Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan catatan lapangan yang diisi oleh peneliti serta dibantu dengan 2 orang observer yang mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

4). Refleksi

Melakukan peninjauan kembali terhadap apa yang telah dilakukan pada siklus ketiga.

Berdasarkan alur bagan pada Kemmis dan Taggart hasil dari siklus I sebagai bahan acuan untuk dilakukan siklus berikutnya. Apabila hasil dari siklus III kemampuan peserta didik belum mencapai target maka akan diadakan siklus berikutnya hingga kemampuan peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan.

H. Pengolahan Dan Keabsahan Data a. Pengolahan Data

(27)

28

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Yang termasuk dalam statistic deskrptif anatara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.

Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Penyekoran hasil tes

2) Menghitung nilai rata-rata kelas

Menurut Sudjana ( 2012, hlm. 109) untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut.

X = Keterangan :

X = nilai rata-rata;

∑X = jumlah semua nilai siswa; ∑N = jumlah siswa;

3) Menghitung persentase ketuntasan klasikal

Menurut Depdikbud (dalam Wiwid, 2014, hlm. 36) setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

Ketuntasan belajar dilihat dari Kritria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN X adalah sebesar 64. Siswa dikatan tuntas belajarnya apabila siswa sudah dapat mencapai nilai KKM.

Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus

Keterangan

(28)

29

N : banyaknya siswa 100% : bilangan tetap TB : ketuntasan belajar

Konversi nilai tanpa menggunakan nilai rata-rata dan simpangan baku peneliti adapatasi dan sesuaikan dengan kebutuhan penelitian (Sudjana, 2011, hlm. 118), sebagai berikut.

TABLE 3.1 KONVERSI NILAI

Skor Huruf Keterangan

> 80 - 100 A Sangat Baik

> 75 - 80 B Baik

≥64 - 75 C Cukup

<64 D Kurang

b. Keabsahan Data

Keabsahan data tidak dilakukan dengan uji validitas ataupun reliabilitas. Salah satu cara dalam menentukan keabasahan data yaitu dengan menggunakan lembar judgment expert yang disahkan oleh guru atau kepala sekolah. Lembar judgment

(29)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka secara umum dapat disimpulkan, bahwa pendekatan matematika realistik terbukti dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa. Pemahaman dapat meningkat tidak lepas dari perencanaan pembelajaran dan mengacu pada RPP yang telah disusun.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang peneliti buat mengacu pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Perencanaan pembelajaran yang peneliti susun tidak langsung baik. Perancanaan tersebut mengalami beberapa kali perbaikan, setelah melakukan refleksi. Ciri khas dari RPP ini adalah ketika dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran ataupun permasalahan kontekstual yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari serta dapat dipahami siswa.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pada pra siklus aktivitas yang berlangsung hanya satu arah. Guru yang menyampaikan materi sedangkan siswa hanya menerima materi. Tidak terlihat aktivitas siswa dalam membangun sendiri atau mencari tahu sendiri mengenai materi yang sedang dipelajari. Pada akhir siklus pelaksanaan pembelajaran sudah berlangsung dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran melibatkan siswa dalam membangun pengetahuan awalnya melalui proses penyelesaian soal cerita dan diskusi. Proses diskusi yang siswa lakukan adalah membahas mengenai proses ditemukannya rumus luas persegi dengan menggunakan kertas yang telah dipotong membentuk persegi kecil. Kemudian potongan kertas tersebut disusun membentuk persegi yang lebih besar. Siswa menghitung banyaknya kotak kecil yang tersusun. Guru mengaitkan kegiatan diskusi yang telah dilakukan dengan konsep luas persegi.

(30)

60

siklus I dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,2 dan persentase kelulusan 52%. Siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 13 orang. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata kelas sebesar 81,4 dengan persentase kelulusan 74%. Siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 20 orang. Kemudian pada siklus III juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata kelas sebesar 84 dan persentase kelulusan sebesar 92%. Siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 23 orang. Ini menunjukkan adanya peningkatan banyaknya siswa yang berhasil mencapai KKM.

B. REKOMENDASI

Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran yang hendak peneliti sampaikan yaitu sebagai berikut.

1. Bagi guru

a. Untuk harap lebih memperhatikan dan memberikan tindakan khusus bagi siswa yang memiliki kelemahan kognitif.

b. Untuk dapat menerapkan pendekatan matematika realistik sebagai salah satu pendekatan pembelajaran.

c. Guru yang akan menerapkan pendekatan matematika realistik harus memperhatikan penggunaan media pembelajaran yang ada disekitar siswa dan masalah kontekstual yang sesuai dengan materi ajar.

2. Bagi kepala sekolah

a. Untuk dapat memfasilitasi penyediaan media yang dapat digunakan oleh guru. b. Untuk dapat memberikan motivasi bagi para guru untuk melakukan penelitian

tindakan kelas, untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. 3. Bagai peneliti berikutnya

a. Untuk menggunakan pendekatan matematika realisitik pada Kompetensi Dasar dan kelas yang berbeda.

(31)

Daftar Pustaka

Anderson & Krathwhol (2010). Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hayati, Y. (2013). Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Bilangan

Pecahan. Skripsi. UPI: tidak diterbitkan.

Heruman. (2012). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hendriana, H dan Utari. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: Refika Aditama.

Masithoh, N (2009). Gemar Matematika untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.

Mozez, L. (2008). Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas IV SD Melalui Pendidikan Matematika Realistik pada Konsep Pecahan Dan Konsep Pecahan Senilai. [online]. (Tesis). Program Pasca Sarjana. Malang: Universitas Negeri Malang. Di akses diari http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/viewFile/4302/868.

Rahmawati, F. (2013). Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. [online]. Makalah disajikan pada seminar semirata 2013 Fakultas MIPA. (hlm. 228) Lampung: Universitas Lampung.

Diakses dari

http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/download/882/ 701.

Ruswandi, M dan Ayi. (2010). Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI Press.

Setiani, F. (2011). Pengembangan Asesmen Alternatif Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik Di Sekolah Dasar. [online]. 15 (2) hlm 252. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. STKIP

Muhammadiyah Sampit. Diakses dari

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/download/1096/1148. Sudjana, N (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

(32)

62

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualittatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran MAtematika. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Wiwid. (2014). Penerapan Pendekatan MAtematika Reslistik (PMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Pada Materi Pokok Perbandingan dan Skala. Skripsi. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Wulandari, E. (2013). Penggunaan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Matematka Pokok Bahasan

Gambar

Gambar                                                                                                     Halaman
GAMBAR 3.1 MODEL SPIRAL KEMMIS DAN TAGGART
TABLE 3.1 KONVERSI NILAI

Referensi

Dokumen terkait

Di Indoesia, presiden bertindak sebagai kepala negara juga kepala pemerintahan, sedangkan di Australia, raja atau ratu sebagai kepala negara, yang diwakili oleh

Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara: Vanny Virgita Batubara.. Departemen Sosiologi

Tujuannya, untuk mengetahui Karakteristik Pasien Bakterial Vaginosis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Periode 2009 – 2012 berdasarkan usia, agama, ras atau

tersedia di Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumenstasi Kabupaten Nias Utara memadai dan kurang dengan kebutuhan pengguna serta jumlah buku yang dapat dipinjam juga

Hasil hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan konflik kerja secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja

[r]

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. KEEFEKTIFAN METODE

tidak mengetahui bahwa Salmah adalah Mas Merah yang disebut Salam