• Tidak ada hasil yang ditemukan

Outline Rancangan Bimbingan Kelompok. 1 Konsep diri 1.Anggota kelompok dapat mengemukakan arti dari konsep diri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Outline Rancangan Bimbingan Kelompok. 1 Konsep diri 1.Anggota kelompok dapat mengemukakan arti dari konsep diri."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Outline Rancangan Bimbingan Kelompok

Layanan Ke

Materi Tujuan Metode

1 Konsep diri 1.Anggota kelompok dapat mengemukakan arti dari konsep diri.

2.Anggota kelompok dapat

menyebutkan jenis- jenis konsep diri positif dan negative.

3.Anggota kelompok dapat menerapkan konsep diri positif dalam kehidupan sehari- hari.

a.Ceramah b.Diskusi c.Permainan

2. Percaya diri 1.Anggota kelompok dapat menjelaskan arti percaya diri. 2. Anggota kelompok mampu

menceritakan pengalaman kurang percaya dirinya. 3. Anggota kelompok mampu

mengubah sikap kurang percaya dirinya.

a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan d. Problem Solving

3. Bergaul yang baik 1.Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang baik dan buruk.

2.Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang baik.

a. Ceramah b.Diskusi c. Permainan

4. Memahami diri 1.Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara memahami diri.

2.Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain.

a.Ceramah b.Diskusi d.Permainan

5. Menyikapi kegagalan 1.Anggota kelompok dapat mendefinisikan kegagalan. 2.Anggota kelompok dapat

mendefinisikan keberhasilan. 3.Anggota kelompok dapat

menanamkan keberhasilan dalam dirinya. a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan 6. Menghargai orang lain

1.Anggota kelompok dapat menjelaskan arti penting menghargai orang lain. 2.Anggota kelompok mampu

mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,

a.Ceramah b. Diskusi c. Permainan

(3)

serta menghormati keberhasilan orang lain.

7. Optimis 1.Anggota kelompok mampu menjelaskan arti Optimis 2.Anggota kelompok mampu

mengembangkan sikap optimis.

a.Ceramah b.Diskusi c.Permainan

(4)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PERTEMUAN I

A. TOPIK : Konsep diri.

B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok

D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan E. TUJUAN LAYANAN :

1. Anggota kelompok dapat mengetahui arti penting dari konsep diri.

2. Anggota kelompok dapat menyebutkan jenis- jenis konsep diri positif dan negative.

3. Anggota kelompok dapat menerapkan konsep diri positif dalam kehidupan sehari- hari.

F. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah

G. URAIAN KEGIATAN :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembentukan a. Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) b. Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok. c. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok. d. Menjelaskan azaz- azaz yang digunakan. (azaz

kesukarelaan, azaz keterbukaan)

e. Perkenalan masing- masing anggota kelompok. f. Permainan “Ini Namaku”

20’

Peralihan a. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok.

b. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan.

10’ Kegiatan a. Eksplorasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan pengertian konsep diri juga cirri- cirri konsep diri positif dan negative.

b. Elaborasi

 Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi.

 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. c. Konformasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat menerapkan konsep diri yang positif.

40’

Pengakhiran a. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.

(5)

format yang sudah disediakan.

c. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.

20’

H. MATERI LAYANAN : Konsep Diri (Terlampir)

I. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Permainan “Ini Namaku”

J. WAKTU/ TANGGAL : 16:00 WIB/ Jumat 20 April 2012 K. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti

L. PIHAK YANG DILIBATKAN : -

M. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint

N. SUMBER :

Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitanyya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung : PT Refika

Aditama.

Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia. O. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan

Suasana layanan Catatan khusus

2. Penilaian Hasil

a. Laiseg :

1) Jelaskan pengertian konsep diri.

2) Sebutkan cirri- cirri konsep diri positif. 3) Sebutkan cirri- cirri konsep diri negative.

(6)

4) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini?

5) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini?

6) Apa yang akan anda lakukan untuk mengembangkan konsep diri anda? 7) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok

berikutnya?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah menerapkan konsep diri positif.

Panduan wawancara :

1) Bagaimana dengan konsep diri anda sekarang, apakah sudah menerapkan konsep diri positif?

2) Masalah apa yang anda alami untuk mengembangkan konsep diri positif anda?

3) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan konsep diri positif anggota kelompok melalui wawancara tentang menerapkan konsep diri positif anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.

3. Tindak Lanjut

a. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan.

b. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Salatiga, April 2012

Mengetahui, Perencana Layanan

Pengasuh Praktikan

(7)
(8)
(9)

SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN “INI NAMAKU”) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

2. Topik/ Pokok Bahasan : Konsep Diri 3. Waktu Pelaksanaan : 15 menit

4. Tujuan Permainan : Menjalin keakraban antara peserta dan bisa saling mengenal satu sama lain.

5. Alat yang Diperlukan : 1 bola tennis 6. Langkah Permainan :

a. Peserta diminta melingkari fasilitator.

b. Fasilitator memberikan bola tennis kepada salah satu pesertanya dan memintanya memperkenalkan diri dengan cara melemparkan bolanya ke atas sebanyak tiga kalii sambil menyebutkan namanya. Misalnya “ini namaku Ria” (lempar)… “Ria” (lempar), “Ria” (lempar)

c. Kemudian peserta tersebut (Ria) diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara acak, sambil mengatakan “giliranmu”

d. Peserta yang mendapatkan bola menjawab “Terimakasih Ria..”,setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Asih”. Saya mendapat bola dari Ria. Giliranmu…”

e. Peserta yang mendapat lemparan bola dari Asih menjawab dengan “Terimakasih Asih…”, setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Mia”. “Saya mendapat bola dari Asih, Asih mendapatkan dari Ria. Giliranmu…”

f. Langkah poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri serta mengenal peserta- peserta sebelumnya.

g. Peserta terakhir harus mengembalikan bola kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu mengatakan “Terima kasih…(sebut nama pemberi bola”). Nama saya Manis. Saya mendapat bola dari… menerima dari… yang sebelumnya mendapatkan dari… dst (menyebut semua nama anggota kelompok). Sekarang bola ini saya kembalikan kepada Ria”.

(10)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PERTEMUAN II

P. TOPIK : Percaya diri.

Q. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial R. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok

S. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan T. TUJUAN LAYANAN :

4. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti percaya diri.

5. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang percaya diri. 6. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang kurang

percaya diri.

7. Anggota kelompok dapat menyebutkan cara mengatasi rasa kurang percaya diri. 8. Anggota kelompok mampu menceritakan pengalaman kurang percaya dirinya. 9. Anggota kelompok mampu mengubah sikap kurang percaya dirinya.

U. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah

V. URAIAN KEGIATAN :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)

10’ Peralihan c. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok.

d. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan.

15’ Kegiatan d. Eksplorasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan pengertian percaya diri. e. Elaborasi

 Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi.

 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. f. Konformasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan sikap percaya dirinya.

 Permainan “Kursi Tumpuan”

45’

Pengakhiran d. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.

e. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

f. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan

(11)

rencana kegiatan layanan lanjutan. W.MATERI LAYANAN : Percaya Diri (Terlampir)

X. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan “Kursi Tumpuan”, Diskusi

Y. WAKTU : 16:00 WIB/ 22 April 2012

Z. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti

AA. PIHAK YANG DILIBATKAN : -

BB. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint

CC. SUMBER : Jacinta F. Rini,2000:www.e-psikologi.com DD. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

4. Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan

Suasana layanan Catatan khusus

5. Penilaian Hasil

d. Laiseg :

8) Jelaskan pengertian percaya diri.

9) Sebutkan karakteristik individu yang percaya diri.

10)Sebutkan karakteristik individu yang kurang percaya diri. 11)Bagaimana cara mengatasi rasa kurang percaya diri?

12)Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini?

13)Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini?

14)Apa yang akan anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda? 15)Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok

(12)

e. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah lebih percaya diri. Panduan wawancara :

4) Bagaimana kepercayaan diri anda sekarang?

5) Masalah apa yang anda alami untuk meningkatkan kepercayaan diri anda? 6) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

f. Laijapang :

Memantau perkembangan kepercayaan diri anggota kelompok melalui wawancara tentang cara meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.

6. Tindak Lanjut

c. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan.

d. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.

Salatiga, April 2012

Mengetahui, Perencana Layanan

Pengasuh Praktikan

(13)

PERCAYA DIRI

A. Pengertian Percaya Diri.

Percaya diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baiak terhadap diri sendiri maupun terhadap

lingkungan/situasi yang dihadapinya.(Jacinta F. Rini,2000:www.e-psikologi.com)

B. Karakteristik individu yang percaya diri.

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang profesional diantaranya :

1. Percaya akan kemampuan diri sehingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataupun rasa hormat dari orang lain.

2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterimanya oleh orang lain atau kelompok.

3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri. 4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).

5. Memiliki internal locus of kontrol (memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung pada orang lain).

6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi terhadap dirinya.

C. Karakteristik individu yang kurang percaya diri.

1. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok.

2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan.

3. Sulit menerima realita diri dan memandang rendah kemampuan diuri sendiri, namun dilain pihak memasang harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri.

4. Pesimis, mudah menilai sesuatu dari sisi negatif.

5. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil.

6. Cenderung untuk menolak pujian yang ditujukan secara tulus.

7. Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir karena menilai dirinya tidak mampu.

(14)

8. Mempunyai eksternal locus of control (mudah menyerah pada nasib sangat tergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan dari orang

lain).

D. Upaya mengatasi rasa kurang percaya diri.

Dalam Jacinta F. Rini (2000:www.e-psikologi.com) untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu baru memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa individu yang bersangkutan dapat mengurangi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Beberapa saran berikut yang menjadi pertimbangan untuk meningkatkan rasa kurang percaya diri:

1. Evaluasi secara obyektif.

2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri. 3. Positive thinking.

4. Gunakan self affermation (berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri).

5. Berani mengambil resiko.

6. Berani mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan. 7. Menetapkan tujuan yang realistik.

(15)

SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN “KURSI TUMPUAN”) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

2. Topik/ Pokok Bahasan : Percaya Diri 3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit

4. Tujuan Permainan : Melatih kepercayaan para peserta serta keberanian mengambil resiko bahaya.

5. Alat yang Diperlukan : Kursi setinggi lutut 6. Langkah Permainan :

a. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok.

b. Tunjuk empat orang anggota kelompok itu untuk menjadi contoh pertama. c. Minta orang pertama untuk merebahkan diri diatas kursi dengan posisi

kenyang, kemudian orang kedua merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang pertama, dan orang ketiga merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang kedua, dan orang terakhir merebahkan tubuhnya diatas orang ketiga.

d. Setelah mereka siap, kursi bisa ditarik selama beberapa detik kemudian dikembalikan lagi.

e. Usahakan memilih orang- orang yang berpostur tubuh hampir sama untuk dijadikan pasangan.

(16)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PERTEMUAN III

EE.TOPIK : Bergaul yang baik.

FF.BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial

GG. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok

HH. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan II. TUJUAN LAYANAN :

10.Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang baik dan buruk. 11.Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang baik.

JJ. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah

KK. URAIAN KEGIATAN :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)

10’ Peralihan e. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok.

f. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan.

15’ Kegiatan g. Eksplorasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan cara bergaul yang baik. h. Elaborasi

 Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi.

 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.

 Ice breaking “Jenis Tepuk Tangan” i. Konformasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan sikap bergaul yang baik.

45’

Pengakhiran g. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.

h. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

i. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.

20’

LL.MATERI LAYANAN : Bergaul yang baik (Terlampir)

MM. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Ice breaking “jenis tepuk tangan”,

(17)

Diskusi

NN. WAKTU : 16:00 WIB/ 24 April 2012

OO. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti PP.PIHAK YANG DILIBATKAN : -

QQ. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint

RR. SUMBER :

http://dhiyary.wordpress.com/2008/04/10/cara-bergaul-yang-baik/ SS.RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

7. Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan

Suasana layanan Catatan khusus

8. Penilaian Hasil

g. Laiseg :

16)Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik? 17)Sebutkan contoh pergaulan yang buruk.

18)Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini?

19)Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini?

20)Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik.

21)Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya?

h. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan baik.

(18)

7) Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang? 8) Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain? 9) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

i. Laijapang :

Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 9. Tindak Lanjut

e. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan.

f. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.

Salatiga, April 2012

Mengetahui, Perencana Layanan

Pengasuh Praktikan

(19)

BERGAUL YANG BAIK

1. Menghargai Orang lain

Kita sebagai Manusia Yang hidup saling membutuhkan harus bisa menghargai segala bentuk apapun yang ada pada orang lain. Baik itu masalah pendapat, keahlian, maupun sifat dan pribadi dirinya. Jangan sampai keluar kata-kata yang bisa menyinggung orang lain… Kalo kamu mau dihargai oleh orang lain.

2. Bercanda

Memang benar bercanda adalah sesuatu yang asyik pada diri Manusia, Tapi jangan sampai kita Over Low dalam bercanda sama orang lain dan kita harus melihat situasi orang yang mau kita ajak bercanda apakah memungkinkan apa nggak untuk di ajak bercanda. Kalo pun dia sedang dihadapi dengan kesulitan yang sangat berat kita harus bisa membuat dia tertawa, tersenyum dan merasa nyaman bila berada di samping kita meskipun dalam keadaan yang segmenting mungkin.

3. Menjadi Orang Yang di Percaya

Kalo kita di Percaya oleh Teman/Orang lain, itu bukanlah sesuatu Yang Baik buat kita, emang sih dipercaya oleh teman bisa membuat kita senang, senang karena dipercaya oleh orang lain. Tapi yang membuat kita rada susah yaitu apakah kita bisa menjaga kepercayaan yang di berikan oleh orang lain kepada kita??

Jadi, agar kita bisa memelihara kepercayaan itu salah satu caranya ialah Jangan biasakan menjadi mulut Ember, dan berpikir rahasia orang lain adalah rahasia kita juga.

4. Menjadi Teman Yang bisa diandalkan

Apakah kita sudah bisa menjadi teman yang Baik?Apakah kita sudah pantas di sebut sebagai seorang teman yang bisa diandalkan? Bisa diandalkan oleh oranglain bila mereka

mendapatkan hal yang sangat sulit.

Untuk menjadi teman yang bisa diandalkan memang susah susah gampang. Cara

gampangnya ialah.. cukuplah memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas, yaitu : Kita bisa menghargai Orang Lain, bisa membuat Teman tersenyum dalam keadaan apapun mekipun dalam keadaan yang sangat genting, Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Teman/Orang.

(20)

SKENARIO KEGIATAN

(ICE BREAKING “JENIS TEPUK TANGAN”) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

2. Topik/ Pokok Bahasan : Bergaul yang baik 3. Waktu Pelaksanaan : 10 menit

4. Tujuan Permainan : Menyemangatkan dan menyegarkan suasana. 5. Alat yang Diperlukan : -

6. Langkah Permainan :

Tepuk tangan pada awalnya adalah merupakan salah satu ekspresi kegembiraan disamping tertawa. Biasanya kegembiraan yang diekspresikan dengan tepuk tangan adalah saat mendengar atau melihat diri kita atau orang lain yang memiliki hubungan dekat dengan kita mengalami suatu keberhasilan tertentu. Misalnya kita mendengar kabar kita dinyatakan lulus ujian, atau bisa juga anak kita sedang memenangi suatu perlombaan tertentu.

Ice breaking atau energizer jenis tepuk tangan dapat dilakukan oleh siapa saja. Bagi peserta yang kurang suka menyanyi atau juga peserta yang kurang memiliki rasa percaya diri biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga sangat bagus dilakukan oleh siapa saja dengan tidak melihat usia. Dari anak kecil sampai orangtua tetap pantas melakukan jenis ini.

Beberapa model tepuk tangan :

TEPUK ANGGOTA BADAN TEPUK DIBALAS

TEPUK

Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1x Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk 4x

Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2x Jika kita tepuk 2x, peserta tepuk 3x

Jika kita pegang telinga, peserta tepuk 3x Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk 2x

Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4x Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk 1x

(21)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PERTEMUAN IV

TT.TOPIK : Memahami diri.

UU. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial VV. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok

WW. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan

XX. TUJUAN LAYANAN :

12.Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara memahami diri.

13.Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain.

YY. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah

ZZ.URAIAN KEGIATAN :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)

10’ Peralihan g. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok.

h. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan.

15’ Kegiatan j. Eksplorasi

 Permainan “Diriku Menurut Dirimu”

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan cara memahami diri. k. Elaborasi

 Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi.

 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. l. Konformasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain.

45’

Pengakhiran j. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.

k. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

l. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.

20’

(22)

BBB. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan “Diriku Menurut

Dirimu”, Diskusi

CCC. WAKTU : 16:00 WIB/ 27 April 2012

DDD. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti EEE. PIHAK YANG DILIBATKAN : -

FFF. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint

GGG. SUMBER :

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9085434

HHH. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 10.Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan

Suasana layanan Catatan khusus

11.Penilaian Hasil

j. Laiseg :

22)Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik? 23)Sebutkan contoh pergaulan yang buruk.

24)Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini?

25)Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini?

26)Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik.

27)Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya?

(23)

k. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan baik.

Panduan wawancara :

10)Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang? 11)Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain? 12)Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

l. Laijapang :

Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 12.Tindak Lanjut

g. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan.

h. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.

Salatiga, April 2012

Mengetahui, Perencana Layanan

Pengasuh Praktikan

(24)

MEMAHAMI DIRI

Hidup ini terasa sangat berharga bila kita menempuhnya secara sadar. Kesadaran yang dimaksudkan di sini adalah "mengerti secara utuh". Kesadaran membuat kita tenang karena mengerti, sehingga memungkinkan kita merespon dengan tepat berbagai situasi yang kita hadapi tanpa rasa konflik, tanpa rasa terpaksa, tanpa rasa terbeban, tanpa rasa takut, cemas,

dan sebagainya.

Di sisi lain, hidup yang dijalani dengan kecemasan atau sebaliknya dengan penuh ambisi yang tidak realistis dan menghalalkan segala cara, berarti dijalani tanpa kesadaran penuh; berarti perhatian kita terlalu terfokus pada suatu hal tertentu di masa lalu atau di masa mendatang (yang bukan merupakan kenyataan) dan mengabaikan banyak hal saat ini yang sebenarnya sungguh berharga untuk disadari.

Menempuh hidup secara sadar memerlukan keberanian untuk melihat diri sendiri secara apa adanya. Bila kita telah dapat melihat diri sendiri secara utuh atau jernih siapa diri kita, kita akan mampu juga melihat realitas di luar diri secara jernih.

Lain halnya bila kita tidak sungguhsungguh mengenali diri sendiri, pemahaman kita terhadap dunia di luar diri akan terdistorsi (disesatkan) oleh motif-motif dan emosi-emosi kita yang tidak kita sadari.

Pada umumnya kita melihat diri sendiri hanya sepotong-sepotong, seperti rangkaian puzzle yang tidak tersusun secara utuh. Mengapa? Kita cenderung menghindari melihat atau menyentuh bagian diri kita yang tidak menyenangkan, yang tidak sesuai gambaran ideal yang

kita angankan.

Padahal, penolakan terhadap bagian diri yang manapun pasti menghasilkan emosi negatif yang akan mengganggu ketenangan hidup kita. Mengapa? Bagian diri yang kita tolak akan berkembang menjadi musuh bagi diri kita sendiri. Padahal, bila kita terima, ia akan selaras dengan bagian-bagian din yang lain. Mungkinkah kita dapat melangkah maju secara sehat bila bagian-bagian diri kita dalam keadaan berkonflik? Itulah sebabnya kita perlu memiliki keberanian untuk berhenti sejenak.

(25)

Beberapa langkah dapat kita tempuh untuk dapat lebih mengenal diri kita sendiri, di antaranya adalah melalui introspeksi, mengamati perilaku sendiri, dan melalui orang lain.

1. Mengenal diri sendiri melalui introspeksi

Introspeksi adalah proses individu melihat ke dalam dirinya dan menguji pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan motif-motifnya sendiri.

Meskipun jarang berpikir mengenai diri sendiri, tentu saja kadang-kadang kita mengubah arah perhatian menyadari diri sendiri, terutama bila menghadapi situasi yang memicu kesadaran diri, misalnya bila kita sedang menghadapi masalah, melihat diri sendiri dalam cermin, dan sebagainya.

(26)

SKENARIO KEGIATAN

(PERMAINAN “DIRIKU MENURUT DIRIMU”) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

2. Topik/ Pokok Bahasan : Memahami Diri 3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit

4. Tujuan Permainan : Melatih kepekaan dalam menerima saran dan kritikan dari

orang lain.

5. Alat yang Diperlukan : Kertas dan pulpen 6. Langkah Permainan :

a. Peserta membentuk lingkaran.

b. Peserta menggambarkan wajahnya pada kertas yang sudah tersedia, lalu menuliskan namanya.

c. Setelah selesai peserta menggeserkan kertasnya ke teman sebelah kanannya, lalu teman dsebelah kanannya mengisikan saran/ kritikan untuk orang yang kertasnya dpegang. Misal, Ima menggambar setelah selesai menggambar, diberikan teman sebelah kanannya yaitu si Winda, lalu winda memberi komentar tentang diri Ima.

d. Setelah selesai menuliskan komentar, gentian teman dsebelahnya mengisikan komentar dan begitu seterusnya sampai kertas itu kembali kepada pemiliknya/ si penggambar.

e. Setelah selesai semua dan kembali ketempat semula, si pemilik kertas satu persatu membaca komentar dari teman- temannya.

(27)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PERTEMUAN V III.TOPIK : Menyikapi kegagalan. JJJ.BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial

KKK. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok

LLL. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan

MMM. TUJUAN LAYANAN :

14.Anggota kelompok dapat mendefinisikan kegagalan. 15.Anggota kelompok dapat mendefinisikan keberhasilan.

16.Anggota kelompok dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya.

NNN. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah

OOO. URAIAN KEGIATAN :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)

10’ Peralihan i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok.

j. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan.

15’ Kegiatan m. Eksplorasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti kegagalan dan keberhasilan. n. Elaborasi

 Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi.

 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.

 Ice Breaking “Jenis Menyanyi” o. Konformasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya.

45’

Pengakhiran m. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.

n. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

o. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.

20’

PPP. MATERI LAYANAN : Menyikapi kegagalan (Terlampir)

QQQ. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Ice Breaking “jenis menyanyi,

(28)

Diskusi

RRR. WAKTU : 16:00 WIB/ 30 April 2012

SSS. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti

TTT. PIHAK YANG DILIBATKAN :

UUU. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint

VVV. SUMBER :

http://psikologi-online.com/bagaimana-anda-menjelaskan-keberhasilan-dan-kegagalan WWW. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

13.Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan

Suasana layanan Catatan khusus

14.Penilaian Hasil

m. Laiseg :

28)Apa arti kegagalan menurut anda? 29)Apa arti keberhasilan menurut anda?

30)Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini?

31)Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini?

32)Apa yang akan anda lakukan agar dapat mencapai keberhasilan?

33)Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya?

n. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menyikapi kegagalan.

Panduan wawancara :

(29)

14)Masalah apa yang anda alami dalam menyikapi suatu kegagalan? 15)Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

o. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menyikapi kegagalan anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 15.Tindak Lanjut

i. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan.

j. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.

Salatiga, April 2012

Mengetahui, Perencana Layanan

Pengasuh Praktikan

(30)

MENYIKAPI KEGAGALAN

Bagaimana Anda menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang Anda alami? Mengapa Anda berhasil lulus ujian? Mengapa Anda gagal diterima kerja? Ada beberapa kemungkinan yang Anda lakukan untuk menjelaskannya.

Pertama, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari disposisi Anda yang stabil (misalnya karena bakat, kecerdasan, kemampuan atau karakteristik fisik). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo. Pada saat SMU ia pelajar yang tekun, rajin dan sering juara kelas. Maka pada saat Mimo lulus ujian UMPTN dan diterima di perguruan tinggi ternama, orang menganggap Mimo lulus UMPTN karena cerdas dan berkemampuan tinggi. Kedua, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari situasi yang stabil (misalnya karena tugasnya sulit atau aturannya terlampau ketat). Sebagai contoh adalah kegagalan Mimo. Ia gagal berjalan diatas batang bambu yang dilintangkan diatas sungai. Orang menganggap Mimo gagal karena tugasnya memang sulit; berjalan diatas sebatang bambu bukan pekerjaan mudah.

Ketiga, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang tidak stabil (misalnya karena usaha, mood, kelelahan, atau emosi). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo memperbaiki motor meskipun ia bukan montir. Nah, orang akan menganggap Mimo berhasil karena Mimo berusaha keras. Demikian juga pada saat Mimo kalah dalam

pertandingan bulu tangkis, padahal biasanya menang. Maka orang akan menganggapnya karena kelelahan.

Keempat, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang tidak stabil (misalnya karena nasib, ketidaksengajaan atau kesempatan). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo mencetak gol ke gawang lawan saat bermain bola. Awal mulanya dia hanya asal menendang bola ke arah depan. Tapi ternyata penjaga gawang terpeleset jatuh, akibatnya bolanya masuk gawang.

Kelima, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang dapat

dikendalikan atau tidak dapatdikendalikan. Misalnya orang berhasil dalam ujian karena usaha keras (orang bisa berusaha untuk lulus, oleh karena itu bisa dikendalikan). Bisa juga orang berhasil karena bakat yang luar biasa besar sehingga tidak dapat dikendalikan. Misalnya

(31)

keberhasilan Albert Einstein menemukan teori relativitas adalah karena bakat luar biasa dalam diri Einstein.

Keenam, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan. Misalnya orang gagal tiba tepat waktu karena bangun terlambat (bangun terlambat dapat dikendalikan). Demikian juga orang gagal menerbangkan layang-layang karena angin tidak berhembus (angin mati tidak dapat dikendalikan).

(32)

SKENARIO KEGIATAN (ICE BREAKING “Jenis Menyanyi”) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

2. Topik/ Pokok Bahasan : Menyikapi Kegagalan 3. Waktu Pelaksanaan : 15 menit

4. Tujuan Permainan : Menyemangatkan dan menyegarkan suasana. 5. Alat yang Diperlukan : -

6. Langkah Permainan :

Untuk kepentingan ice breaking menyanyi tidaklah harus lagu- lagu original ciptaan sendiri, tetapi bisa juga kita hanya menyanyikan lagu- lagu yang sedang nge-trend tetapi dengan lirik yang diganti sesuai dengan tema pelatihan. Misalnya kita ajak peserta menyanyikan lagu “Munajat CInta” pada peserta dengan lirik sebagai berikut :

Hari ini kami di sini

Memperhatikan materi penyaji Seperti hari- hari

yang sudah- sudah semuanya kami lakukan untuk menambah ketrampilan

seperti orang- orang yang professional

Tuhan jadikanlah aku orang yang penuh dedikasi ntuk memajukan bangsaku Indonesia tercinta

Tentu masih banyak sekali contoh lagu- lagu lain yang bisa digunakan untuk energizer. Bahkan tidak hanya lagu- lagu yang sedang trend, tetapi lagu anak- anak yang dulu pernah kita kenal juga bisa tetap menarik. Tentu dengan merubah lirik- liriknya.

(33)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PERTEMUAN VI

XXX. TOPIK : Menghargai orang lain.

YYY. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial ZZZ. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok

AAAA. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan

BBBB. TUJUAN LAYANAN :

17.Anggota kelompok dapat menjelaskan arti penting menghargai orang lain. 18.Anggota kelompok dapat menyebutkan cirri- cirri tidak menghargai orang lain. 19.Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong

dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati.

CCCC. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah

DDDD. URAIAN KEGIATAN :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)

10’ Peralihan k. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok.

l. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan.

15’ Kegiatan p. Eksplorasi

 Permainan “Giring Bola”

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti penting menghargai orang lain.

q. Elaborasi

 Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi.

 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. r. Konformasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta

menghormati.

45’

Pengakhiran p. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.

(34)

q. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

r. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.

20’

EEEE. MATERI LAYANAN : Menghargai orang lain (Terlampir)

FFFF. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan “giring bola”, Diskusi

GGGG. WAKTU : 16:00 WIB/ 3 Mei 2012

HHHH. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti IIII. PIHAK YANG DILIBATKAN : -

JJJJ. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint

KKKK. SUMBER :

http://remaja.karangkraf.com/cinta-oh-cinta/10-ciri-ciri-orang-yang-tidak-tahu-menghargai-orang-lain-1.22340

LLLL. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 16.Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan

Suasana layanan Catatan khusus

17.Penilaian Hasil

p. Laiseg :

34)Apa arti menghargai menurut anda?

35)Sebutkan cirri- cirri orang yang tidak menghargai orang lain!

36)Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini?

37)Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini?

(35)

39)Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya?

q. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menghargai orang lain.

Panduan wawancara :

16)Bagaimana cara anda menghargai orang lain?

17)Masalah apa yang anda alami dalam menghargai orang lain? 18)Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

r. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menghargai orang lain dan masalah- masalah yang dihadapi.

18.Tindak Lanjut

k. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan.

l. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.

Salatiga, Mei 2012

Mengetahui, Perencana Layanan

Pengasuh Praktikan

(36)

MENGHARGAI ORANG LAIN Arti Menghargai

Suatu sikap memberi terhadap suatu nilai yang diterima oleh manusia. Seberapa besar apapun bentuknya kita terima dengan lapang dada dan syukuri. Seberapa besarusaha orang itu

lakukan kita harus menghargainya, tidak dengan meremehkan atau menyepelekan. Dimulai dengan niat yang terdapat pada orang tersebut untuk berusaha namun timbale-balik yang ia terima tidak ada. “Terima Kasih” adalah dua buah kata yang langkah awal paling tepat untuk menghargai seseorang. Memang terkadang kita tidak sadari perbuatan atau perkataan kita yang menurut kita sepele dapat menyakiti hati seseorang yang berniat untuk melakukan sesuatu.

http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/meghargai/

10 ciri tidak menghargai orang lain :

1.Tidak pernah mengucapkan terima kasih.

2.Tidak pernah berpuas hati dengan kerja orang lain.

3.Tidak mempunyai rasa percaya terhadap orang lain.

4.Lebih suka membanggabanggakan dirinya sendiri.

5.Merasakan dirinya paling hebat berbanding orang lain.

6.Suka menghamburkan kemarahan kepada individu lain, sedangkan mereka tidak bersalah.

7.Meletakkan kesalahan di bahu orang lain dan tidak mahu bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan.

8.Suka mendapat pujian hasil kerja orang lain.

9.Suka mencari kesalahan orang lain.

10.Tidak boleh menerima pendapat orang lain dan beranggapan pendapatnya sahaja yang betul dan harus diterima pakai.

(37)

SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN “GIRING BOLA”) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

2. Topik/ Pokok Bahasan : Menghargai orang lain 3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit

4. Tujuan Permainan : Untuk bekerjasama sebaik mungkin dan memperhatikan

kemampuan fisik pasangannya. 5. Alat yang Diperlukan : Bola plastik sejumlah kelompok 6. Langkah Permainan :

a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan membagikan satu pola pada setiap kelompok.

b. Tugas setiap kelompok adalah menggiring bola menggunakan punggung dari START sampai FINISH.

c. Pasangan pertama memulai lomba dari titik START sampai FINISH dan dilanjutkan oleh pasangan berikutnya dari titik FINISH ke START, begitu seterusnya sampai semua pasangan mendapat giliran.

d. Jika ada pasangan yang menjatuhkan bola, maka pasangan itu harus mengulangi dari awal.

(38)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PERTEMUAN VII

MMMM. TOPIK : Optimis

NNNN. BIDANG BIMBINGAN : Belajar, Pribadi dan Sosial OOOO. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok

PPPP. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan

QQQQ. TUJUAN LAYANAN :

20.Anggota kelompok dapat menjelaskan arti optimis.

21.Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap optimis.

RRRR. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah

SSSS. URAIAN KEGIATAN :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)

10’ Peralihan m. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok.

n. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan.

15’ Kegiatan s. Eksplorasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti optimis.

t. Elaborasi

 Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi.

 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. u. Konformasi

 Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat mengembangkan sikap optimis.

45’

Pengakhiran s. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.

t. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

u. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.

20’

TTTT. MATERI LAYANAN : Optimis (Terlampir)

UUUU. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi

VVVV. WAKTU : 16:00 WIB/ 5 Mei 2012

(39)

XXXX. PIHAK YANG DILIBATKAN : -

YYYY. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint

ZZZZ. SUMBER :

http://bustanova.wordpress.com/2008/10/27/bagaimana-menjadi-orang-yang-optimis/ AAAAA. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

19.Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan

Suasana layanan Catatan khusus

20.Penilaian Hasil

s. Laiseg :

40)Apa arti optimis menurut anda? 41)Apa arti pesimis menurut anda?

42)Bagaimana cara menjadi orang yang pesimis menurut anda?

43)Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini?

44)Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini?

45)Apa yang akan anda lakukan agar menjadi orang yang optimis?

46)Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya?

t. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menjadi orang yang optimis.

Panduan wawancara :

(40)

20)Masalah apa yang anda alami dalam menjadi orang yang optimis? 21)Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

u. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menjadi orang yang optimis dan masalah- masalah yang dihadapi.

21.Tindak Lanjut

m. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan.

n. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.

Salatiga, Mei 2012

Mengetahui, Perencana Layanan

Pengasuh Praktikan

(41)

OPTIMIS

Definisi Optimis: kecenderungan untuk bersikap tetap berharap akan terjadinya sesuatu yang menyenangkan walaupun mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. “Kegagalan adalah sukses yang tertunda”

Definisi Pesimis: seseorang hanya memperhatikan sisi gelap dari suatu peristiwa yang terjadi dan mengharapkan hal terburuk yang terjadi.

Alan Loy McGinnis menyatakan bahwa salah satu ciri dari orang optimis adalah selalu mencari kebaikan dalam situasi yang buruk.

Karakteristik Pemikiran Orang yang Optimis (menurut McGinnis)

a. mampu memecahkan masalah

b. memilili alternatif pemecahan masalah (berpikir secara divergen) c. mampu berbicara mengenai perasaan negatif

Karakteristik Pemikiran Orang yang Pesimis (menurut Dr. Martin Seligman)

1. Permanence. Kejadian masa lalu dianggap sebagai sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. Misalnya : Seorang atasan menegur Anda dengan sangat keras di depan rekan-rekan kerja yang lain. Anda bereaksi dengan berkata dalam hati bahwa Anda sangat membenci dia. Peristiwa tersebut telah berlalu dan Anda tetap membenci atasan Anda serta segala sesuatu yang dilakukannya. Sebaliknya dengan orang yang optimis, dia akan berpikir, “Kemarin dia sedang tidak mood, sehingga mudah marah. barangkali ada sesuatu yang sedang terjadi.”

2. Pervasiveness. Bagi orang yang pesimis, ketika mengalami satu kegagalan maka ia akan menganggap bahwa dirinya tidak mampu melakukan semua hal. Atau sama halnya ketika ditolak oleh satu orang, maka ia akan merasa bahwa dirinya ditolak oleh semua orang. Biasanya orang seperti ini kehilangan rasa percaya dirinya dan mudah merasa tertekan.

(42)

3. Personalization. Orang yang pesimistik menganggap bahwa ketika terjadi suatu kegagalan maka dia akan menganggap itu adalah kesalahannya. Tetapi ketika keberhasilan tercapai, maka itu seharusnya karena orang lain bukan karena dirinya. Beberapa saran yang dapat diberikan untuk dapat menjadi orang yang optimis, diantaranya :

Berpikir positif. Menilai diri sendiri dengan positif, bukan mengatakan bahwa “Saya adalah orang yang tidak berguna.” Atau “Saya adalah seorang pekerja yang gagal yang tidak mungkin berhasil.”. PIkiran yang positif akan mengarahkan kita untuk memiliki sikap-sikap yang tidak mudah menyerah.

Membantah keyakinan yang negatif dalam diri sendiri. Seringkali kita berbicara dengan diri sendiri (self talking) mengenai keyakinan yang negatif dalam diri sendiri. Kita tidak menyadarinya karena sudah sering dilakukan dan akhirnya menjadi

kebiasaan. Untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, Dr. Seligman menyarankan agar menuliskan pemikiran atau keyakinan yang negatif apa saja yang muncul tentang diri sendiri. Kemudian beranikan diri untuk membantah pemikiran tersebut. Misalnya, “Saya gagal lagi dalam wawancara kerja ini, pasti karena saya memang bukan orang yang pintar.” Pemikiran tersebut dapat Anda bantah dengan mengatakan, “Saya tidak lolos dalam interview kerja karena posisi tersebut kurang tepat untuk diri saya. Pasti akan ada posisi yang lebih tepat untuk saya dikemudian hari.” Cara lain yang dapat dilakukan selain membantah keyakinan yang negatif yaitu dengan berdoa.

Menikmati. Berusaha untuk menemukan hal-hal yang dapat dinikmati seburuk apa pun situasi yang dihadapi. Menikmati percakapan yang terjadi dengan sang

interviewer walaupun akhirnya tidak lolos dalam seleksi kerja, menikmati dinginnya udara ketika hujan turun dengan sangat derasnya, dan sebagainya.

Hal-hal di atas harus sering dilatih dalam diri kita supaya menjadi kebiasaan dan

akhirnya kita dapat menuju sebagai orang yang optimis. Sama halnya seperti orang

yang pernah belajar naik sepeda atau berenang, sekali melakukan maka tidak akan

pernah bisa dilupakan.

(43)

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 total 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 172 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 2 3 1 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 167 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 146 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 3 3 4 1 1 2 3 3 3 3 2 4 1 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 1 1 4 3 1 3 3 3 2 1 3 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 148 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 150 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 169 3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 1 2 4 4 2 2 2 3 2 2 4 4 1 2 3 4 2 4 3 3 2 1 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 1 166 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 169 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 178 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 2 2 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 1 4 3 1 1 4 4 1 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 1 4 188 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 1 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 150 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2 1 1 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 2 4 4 2 2 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 162 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 4 1 3 1 3 4 2 3 3 1 2 3 2 1 3 3 2 2 1 1 3 3 1 4 3 1 2 4 2 4 4 3 3 1 2 1 3 2 1 1 3 1 2 2 3 4 2 138 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 168 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 1 3 191 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 1 2 4 4 3 1 3 3 2 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 169 3 3 3 1 1 1 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 171 3 3 4 3 2 1 2 1 2 2 1 1 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 163 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 164 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 167 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2 1 1 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 2 4 4 2 2 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 162 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 164 3 3 4 3 2 1 2 1 2 2 1 1 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 163 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 168 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 167

(44)

UJI HOMOGENITAS

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KONSEPDIRI 20 161.00 9.222 138 169

KELOMPOK 20 1.50 .513 1 2

Mann-Whitney Test

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

KONSEPDIRI EKSPERIMEN 10 10.25 102.50 KONTROL 10 10.75 107.50 Total 20 Test Statisticsb KONSEPDIRI Mann-Whitney U 47.500 Wilcoxon W 102.500 Z -.190

Asymp. Sig. (2-tailed) .849

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .853a

a. Not corrected for ties.

(45)

POST TEST MANN WHITNEY

KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KONSEPDIRI 20 176.65 13.390 162 214

KELOMPOK 20 1.50 .513 1 2

Mann-Whitney Test

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

KONSEPDIRI EKSPERIMEN 10 13.65 136.50 KONTROL 10 7.35 73.50 Total 20 Test Statisticsb KONSEPDIRI Mann-Whitney U 18.500 Wilcoxon W 73.500 Z -2.387

Asymp. Sig. (2-tailed) .017

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .015a

a. Not corrected for ties.

(46)

UJI INSTRUMEN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .961 .966 60 Item Statistics Mean Std. Deviation N item1 3.13 .516 40 item2 3.00 .679 40 item3 3.68 .829 40 item4 3.48 .784 40 item5 3.58 .501 40 item6 3.60 .778 40 item7 3.55 .846 40 item8 3.08 .616 40 item9 3.63 .774 40 item10 3.03 .733 40 item11 3.45 .639 40 item12 2.98 .530 40 item13 3.75 .439 40 item14 3.75 .707 40 item15 3.75 .439 40 item16 3.50 .877 40 item17 3.00 .555 40 item18 3.58 .501 40 item19 3.65 .622 40 item20 3.73 .599 40 item21 3.65 .834 40 item22 3.78 .423 40 item23 3.83 .385 40 item24 3.53 .506 40 item25 3.50 .641 40

(47)

item26 3.50 .641 40 item27 3.78 .423 40 item28 2.05 .639 40 item29 3.58 .501 40 item30 3.18 .549 40 item31 3.70 .608 40 item32 3.78 .423 40 item33 3.55 .749 40 item34 2.95 .504 40 item35 2.85 .622 40 item36 3.05 .450 40 item37 3.75 .439 40 item38 3.53 .640 40 item39 2.98 .530 40 item40 2.95 .504 40 item41 3.58 .501 40 item42 3.30 .992 40 item43 3.65 .736 40 item44 3.63 .868 40 item45 3.75 .439 40 item46 3.53 .506 40 item47 3.55 .932 40 item48 3.63 .807 40 item49 3.45 1.011 40 item50 3.48 .640 40 item51 3.53 .506 40 item52 2.98 .423 40 item53 2.90 .591 40 item54 2.90 .591 40 item55 3.55 .714 40 item56 3.05 .597 40 item57 2.85 .949 40 item58 3.53 .506 40 item59 2.95 .504 40 item60 2.90 .591 40

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.382 2.050 3.825 1.775 1.866 .126 60 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

(48)

item1 199.80 447.651 .296 . .962 item2 199.93 434.071 .701 . .960 item3 199.25 441.577 .348 . .962 item4 199.45 441.279 .379 . .962 item5 199.35 442.797 .538 . .961 item6 199.33 433.046 .640 . .960 item7 199.38 434.804 .535 . .961 item8 199.85 438.438 .604 . .961 item9 199.30 432.574 .658 . .960 item10 199.90 437.169 .544 . .961 item11 199.48 434.102 .747 . .960 item12 199.95 435.279 .850 . .960 item13 199.18 443.481 .580 . .961 item14 199.18 433.225 .702 . .960 item15 199.18 443.481 .580 . .961 item16 199.43 438.353 .415 . .962 item17 199.93 439.969 .606 . .961 item18 199.35 442.797 .538 . .961 item19 199.28 437.640 .628 . .961 item20 199.20 441.036 .516 . .961 item21 199.28 438.666 .430 . .961 item22 199.15 446.233 .446 . .961 item23 199.10 446.246 .491 . .961 item24 199.40 445.118 .422 . .961 item25 199.43 438.507 .576 . .961 item26 199.43 438.148 .590 . .961 item27 199.15 444.182 .562 . .961 item28 200.88 435.599 .689 . .960 item29 199.35 442.797 .538 . .961 item30 199.75 442.038 .521 . .961 item31 199.23 438.128 .624 . .961 item32 199.15 448.490 .319 . .961 item33 199.38 433.625 .647 . .960 item34 199.98 440.538 .642 . .961 item35 200.08 438.635 .589 . .961 item36 199.88 440.317 .734 . .960 item37 199.18 443.481 .580 . .961 item38 199.40 437.015 .634 . .961 item39 199.95 435.279 .850 . .960 item40 199.98 441.307 .606 . .961 item41 199.35 442.797 .538 . .961 item42 199.63 435.574 .430 . .962 item43 199.28 438.666 .492 . .961 item44 199.30 438.574 .414 . .962 item45 199.18 443.481 .580 . .961 item46 199.40 445.118 .422 . .961 item47 199.38 437.779 .403 . .962 item48 199.30 436.421 .514 . .961 item49 199.48 438.563 .349 . .962 item50 199.45 440.408 .505 . .961 item51 199.40 445.118 .422 . .961 item52 199.95 442.664 .648 . .961

(49)

item53 200.03 436.384 .715 . .960 item54 200.03 435.666 .745 . .960 item55 199.38 438.394 .517 . .961 item56 199.88 436.163 .716 . .960 item57 200.08 437.046 .414 . .962 item58 199.40 445.118 .422 . .961 item59 199.98 441.307 .606 . .961 item60 200.03 436.384 .715 . .960 Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

(50)
(51)
(52)
(53)

Referensi

Dokumen terkait

Peranan pemimpin kelompok adalah tetap mengusahakan suasana yang hangat memberikan pernyataan dan mengucapakan terima kasih atas keikutsertaan anggota serta memberi

Dengan demikian, kegiatan layanan bimbingan kelompok dianggap tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan konsep diri positif pada dirinya, karena melalui dinamika

Dengan demikian, kegiatan layanan bimbingan kelompok dianggap tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan konsep diri positif pada dirinya, karena melalui dinamika

Siswa membuat cerita berantai sesuai dengan ilustrasi gambar yang ada untuk menerapkan dari konsep gaya yang telah dipelajari.. Guru meminta seluruh siswa untuk

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kualitas komunikasi interpersonal pemimpin kelompok sel kepada anggota kelompok sel terhadap komitmen

Fungsi Adit sebagai pemimpin kelompok sejalan dengan pendapat DeVito (1997: p. 329-330) yang menyatakan bahwa salah satu fungsi pemimpin kelompok adalah menjaga para

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pelaksanaan layanan bimbiingan kelompok tehnik diskusi sangat efektif dalam meningkatkan konsep diri positif siswa kelas XII SMKN 2

Variabel dalam penelitian ini adalah; variabel X (layanan bimbingan kelompok) sedangkan variabel Y (konsep diri positif).. Berdasarkan hasil penelitian pada observasi 5