• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN"

Copied!
200
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN VARIABEL

MARKETING MIX

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN

Studi Kasus pada Konsumen Rumah Makan Muara Kapuas Jalan Kapten Haryadi Ngentak Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman,

Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh:

Ade Putri Agustina Salmon NIM: 052214169

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh:

Ade Putri Agustina Salmon NIM: 052214169

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

Halaman Persembahan

Semua karena cinta, kupersembahkan karya kecil ini

untuk mereka yang aku cintai :

Yesus Kristus sumber kekuatan & penghiburanku

Mami & Papiku Tercinta

Kakakku Willie

Keluarga besar Eyang Soemardjan

Kaka yang selalu ada di hatiku

Sahabat-sahabatku

(6)

v

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia

memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia

tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari

awal sampai akhir”

(Pengkhotbah 3:11)

“Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu

mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta

kepada-Nya”

(Matius 6:8)

“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula

lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar kita

dengan penuh kesadaran”

(7)

vi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

PENGARUH PENERAPAN VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Studi Kasus pada Konsumen Rumah Makan Muara Kapuas Jalan Kapten Haryadi Ngentak Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman,

Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 28 April 2010 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijazah dikembalikan kepada pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 April 2010 Yang membuat pernyataan

(8)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :

Nama : Ade Putri Agustina Salmon NIM : 052214169

Demi kepentingan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Variabel Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen” Studi Kasus pada Konsumen Rumah Makan Muara Kapuas Jalan Kapten Haryadi Ngentak Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta . Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkodean data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal 30 April 2010 Yang menyatakan,

(9)

viii ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN VARIABEL MARKETING MIX

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Studi Kasus pada Konsumen Rumah Makan Muara Kapuas Jalan Kapten Haryadi Ngentak Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman,

Yogyakarta

Ade Putri Agustina Salmon Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penerapan

Marketing Mix secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian

konsumen; dan (2) varabel Marketing Mix yang menjadi alasan utama konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada konsumen Rumah Makan Muara Kapuas Yogyakarta dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara yang dilakukan pada bulan Oktober-November 2009. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda dan Analisis Prioritas Kepentingan.

(10)

ix

MARKETING MIX ON CONSUMER PURCHASE DECISIONS

A Case Study on Consumer of Rumah Makan Muara Kapuas Jalan Kapten Haryadi Ngentak Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman in Yogyakarta

Ade Putri Agustina Salmon Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to know (1) the partial and simultant influence of Marketing Mix variables on consumer purchase decisions, and (2) which Marketing Mix variables had the main influence to purchase decisions.

The kind of this research is case study on consumer of Rumah Makan Muara Kapuas in Yogyakarta and the number of sample is 100 respondents. The data collection was conducted on Oktober-November 2009 using questionnaires. The sampling technique was used Purposive Convenience Sampling. The data analysis techniques used Multiple Linier Regression Analysis and Important Priority Analysis.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan

segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Variabel Marketing

Mix Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen“ yang diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui

kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA selaku Kaprodi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

pengarahan dan bimbingan, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan

(12)

xi

6. Segenap Dosen dan Staff pengajar Fakultas Ekonomi Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada saya.

7. Mami dan Papi yang tercinta, Sri Wahyuni dan Ferdinand Salmon yang selalu

memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan

memberikan pendidikan yang baik kepada saya.

8. Kakakku William Ferdianto Salmon yang selalu memberikan motivasi untuk

selalu belajar untuk menjadi lebih baik.

9. Keluarga besar Eyang Soemardjan yang selalu memberikan keceriaan, semangat dan rajin menanyakan “kapan lulusnya?”, aku sayang kalian semua.

10.Kekasihku Laurensius Bowo Ekaristi Anto yang selalu memberiku semangat,

cinta dan kasih sayang, kesabaran, kesetiaan, dan perhatian selama ini.

Walaupun sering buat jengkel, I will always love you...

11.Bapak dan Ibuk di Beneran Pakem, FX Suhartono dan Sri Yulianti yang selalu

memberi dukungan dan doa dan sudah memberi kepercayaan untuk

mendampingi anakmu, “Aku kangen banget...”

12.Mas Wawan dan Mbak Ning yang telah banyak memberikan kesempatan dan

kemudahan untuk melakukan penelitian di Rumah Makan Muara Kapuas

(13)

xii

13.Seluruh karyawan Rumah Makan Muara Kapuas Yogyakarta, yang telah

banyak membantu dengan memberikan informasi-informasi penting serta

keramahan selama penelitian ini.

14.Seluruh responden Rumah Makan Muara Kapuas Yogyakarta yang telah

bersedia mengisi kuesioner sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

15.Sahabat-sahabatku Indah, Ayek, Fita dan Wina yang selalu ada disaat suka

dan duka, selalu siap memberikan bantuan, dukungan dan semangat sehingga

aku mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

16.Teman-teman seperjuanganku Marcel, Lita, Risma, Candra, Putra, Kocek,

Anton, Endro, Ria Bayik, Jo, Pranoto, Aji, Darmawan, Bungalolon, Lutfi,

Epha, Ipank dan Agus yang selalu bersedia berbagi keluh dan kesah.

17.Seluruh temanku Manajemen angkatan 2005.

18.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna menyempurnakan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi

rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 3 Maret 2010

(14)

xiii

HALAMAN JUDUL

...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

...

ii

HALAMAN PENGESAHAN

...

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

...

iv

HALAMAN MOTTO

...

vi

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS

...

vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

...

viii

HALAMAN ABSTRAK

...

ix

HALAMAN

ABSTRACT ...

x

HALAMAN KATA PENGANTAR

...

xiii

DAFTAR ISI

...

xvi

DAFTAR TABEL

...

xviii

DAFTAR GAMBAR

... xix

DAFTAR LAMPIRAN

... xx

BAB I. PENDAHULUAN

...

1

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Rumusan Masalah ...

4

C.

Batasan Masalah ...

4

(15)

xiv

E.

Manfaat Penelitian ...

5

F.

Sistematika Penulisan ...

6

BAB II. LANDASAN TEORI

...

8

A.

Pengertian Pemasaran ...

8

B.

Proses Pemasaran ...

9

C.

Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10

D.

Konsep Pemasaran ... 11

E.

Strategi Pemasaran ... 13

F.

Strategi Pasar yang Digerakkan oleh Pelanggan ... 14

G.

Analisis Perilaku Konsumen ... 15

H.

Review

Penelitian Terdahulu ...

30

I.

Kerangka Konseptual Penelitian... 33

J.

Hipotesis ... 33

BAB III. METODE PENELITIAN

... ..

34

A.

Jenis Penelitian ... 34

B.

Waktu dan Lokasi Penelitian ... 34

C.

Subyek dan Obyek Penelitian ... 35

D.

Variabel Penelitian dan Alat Pengukuran ... 35

E.

Jenis dan Sumber Data ... 41

F.

Teknik Pengumpulan Data ... 41

G.

Populasi dan Sampel ... 43

(16)

xv

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

...

60

A.

Sejarah Umum Perusahaan ...

60

B.

Lokasi Perusahaan ...

60

C.

Tujuan Perusahaan ...

61

D.

Struktur Organisasi ...

62

E.

Personalia ...

64

F.

Produksi ...

67

G.

Keuangan ...

67

H.

Pemasaran ...

68

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

...

82

A.

Analisis Deskriptif ...

83

B.

Analisis Data ...

90

C.

Pembahasan ... 110

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

... 117

A.

Kesimpulan ... 117

B.

Saran ... 118

C.

Keterbatasan Penelitian ... 120

DAFTAR PUSTAKA

... 121

(17)

xvi

LAMPIRAN 2

... 132

(18)

xvii

Tabel Judul

Halaman

III.1

Gambaran Variabel Independen ...

37

III.2

Gambaran Variabel Dependen ...

40

IV.1

Tugas Karyawan dan Jumlah Karyawan ...

65

IV.2

Daftar Jenis Makanan ...

69

IV.3 Daftar Jenis Minuman ...

70

IV.4 Daftar Harga Minuman Panas ... 71

IV.5 Daftar Harga Minuman Dingin ... 71

IV.6 Daftar Menu Pembuka ... 72

IV.7 Daftar Menu Sayur ... 72

IV.8 Daftar Menu Nasi ... 72

IV.9 Daftar Menu Spesial Iwak Kali... 72

IV.10 Daftar Menu Spesial Sambal Mentah ... 73

IV.11 Daftar Menu Sajian Khas Warung Tenda MK ... 73

IV.12 Daftar Menu Spesial Ayam Kampung ... 73

IV.13 Daftar Menu

Take Away

... 73

IV.14 Daftar Menu

Fish Lover

/ Aneka Ikan ... 74

IV.15 Daftar Menu

Dessert

... 74

IV.16

Daftar Harga Paket ...

75

V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

84

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 84

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 85

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ... 86

(19)

xviii

V.6 Karakteristik Responden tentang Bersama Siapa Biasanya

Mereka Berkunjung ke Rumah Makan Muara kapuas ... 88

V.7 Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi Kunjungan

Mereka ke Rumah Makan Muara Kapuas dalam 1 Bulan ... 89

V.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 91

V.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 94

V.10

Hasil Uji Asumsi Klasik

Multikolinieritas

... 95

V.11 Hasil Uji Asumsi Klasik

Autokorelasi

... 98

V.12 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 99

V.13 Hasil Uji F ... 100

V.14 Hasil Koefisien Determinasi ... 104

V.15 Data alasan beli konsumen berdasarkan prioritas kepentingan .... 106

V.16 Data alasan beli konsumen berdasarkan bobot kepentingan ... 107

(20)

xix

II.1 Proses Pemasaran ... 10

II.2

Model Pengaruh pada Perilaku Konsumen ... 16

II.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 33

IV.1 Struktur Organisasi Rumah Makan Muara Kapuas ... 62

V.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 96

V.2 Hasil Uji Normalitas Histogram ... 97

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

Judul Halaman

Lampiran 1 Kusioner Penelitian ... 123

Lampiran 2 Data Tabulasi Kuesioner ... 132

(22)

1

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, pemasaran merupakan kegiatan penting dan harus

dilaksanakan perusahaan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup dan

pengembangan usahanya. Kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar menjual

dan mempromosikan produk, tetapi juga memuaskan kebutuhan pelanggan.

Terlebih lagi praktik pemasaran yang sangat mengglobal saat ini terjadi karena

dipicu oleh munculnya kombinasi antara kondisi pasar yang selalu berubah,

perkembangan perekonomian dan arus globalisasi. Dampaknya mengharuskan

para pebisnis untuk segera memikirkan ulang strategi pemasarannya, jika

produknya ingin tetap dinikmati oleh konsumen. Sedangkan di pihak

konsumen dampak dari semua ini menyebabkan pembeli lebih sadar terhadap

tawaran yang lebih kompetitif, lebih sadar harga dan lebih banyak

permintaannya dibanding masa lalu.

Dengan kondisi tersebut telah mendorong produsen untuk lebih

memahami perilaku konsumen. Dengan memahami dan mengamati perilaku

konsumen dalam rangka proses keputusan pembelian yang selalu

berubah-ubah, produsen dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen

sehingga produsen berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Apabila perilaku

konsumen diketahui, perusahaan dapat melihat faktor-faktor yang berkaitan

(23)

2

dengan pembelian, yang akhirnya dapat digunakan untuk menciptakan dan

mengembangkan strategi pemasaran yang baik dan tepat.

Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan dalam rangka

memberikan stimulus (rangsangan) bagi konsumen untuk melakukan

pembelian dan memuaskan konsumen adalah melalui rangsangan Marketing

Mix yang meliputi kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran.

Hal ini penting karena Marketing Mix merupakan aspek yang paling terlihat

(tangible) dari sebuah perusahaan dalam aktivitas pemasaran. Marketing mix

terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

permintaan produknya. Adapun variabel Marketing Mix yaitu Product

(produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People (orang),

Physical Evidence (bukti fisik) dan Process (proses).

Strategi untuk memasarkan barang manufaktur biasanya memperhatikan

empat unsur strategis dasar, yaitu : produk, harga, tempat dan promosi. Tetapi

sifat jasa, dimana tahapan operasi hingga konsumsi merupakan suatu

rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan

pemberi jasa secara langsung, maka membutuhkan unsur strategis lainnya,

yaitu : orang, bukti fisik dan proses. Sebagai suatu bauran, unsur-unsur

tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga bila salah satu tidak

tepat pengoperasiannya, maka akan mempengaruhi strategi pemasaran secara

keseluruhan. Melihat kondisi pada saat ini, sudah semakin sulit untuk

(24)

tanpa jasa. Sebaliknya, tidak ada suatu jasa bisa dijual tanpa barang. Yang ada

adalah kombinasi di antara keduanya dengan porsi yang berbeda-beda.

Dengan makin ketatnya persaingan, komponen jasa akan menjadi semakin

penting karena keunggulan di bidang barang semakin sulit dipertahankan

(Hermawan, 2006:30).

Perkembangan perekonomian saat ini memberikan salah satu peluang yang

baik bagi usaha di Indonesia yaitu pada bisnis makanan dan minuman atau

yang lebih dikenal dengan kuliner. Bisnis ini sudah menjamur di mana-mana,

khususnya di kota Jogja karena terkait dengan kota pelajar dan kota

pariwisata, sehingga banyak bermunculan berbagai macam restoran baik

dalam skala besar maupun skala kecil dengan ciri khasnya tersendiri. Semakin

banyak restoran yang muncul di tengah masyarakat mengakibatkan persaingan

yang ketat antar pemilik restoran dalam menarik konsumen. Dalam mengatasi

hal tersebut, perusahaan dituntut untuk selalu menyajikan keunggulan dan

alternatif yang terbaik untuk konsumen.

Oleh karena itu, banyak faktor yang harus diperhatikan oleh pengelola

restoran, salah satunya strategi perancangan Marketing Mix. Restoran

hendaknya dapat mengambil kebijaksanaan menerapkan Marketing Mix yang

sesuai sehingga dapat bersaing dengan restoran lain dan tujuan dalam

mempertahankan kelangsungan hidup restoran dapat tercapai. Penggunaan

dari strategi tersebut akan mempengaruhi persepsi konsumen dengan

sedemikian rupa, sehingga diharapkan dapat mendorong konsumen untuk

(25)

4

tersebut maka penulis tertarik untuk memilih judul penelitian “PENGARUH

PENERAPAN MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN”. Studi kasus pada konsumen di Rumah

Makan Muara Kapuas di Sleman Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah penerapan Marketing Mix secara simultan dan parsial

berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen ?

2. Variabel Marketing Mix apa yang menjadi alasan utama konsumen

dalam melakukan keputusan pembelian ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti serta keterbatasan waktu

dan kemampuan penulis, maka penulis membatasi penelitian ini :

1. Penelitian dilakukan pada Rumah Makan Muara Kapuas di jalan

Kapten Haryadi Ngentak Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta.

2. Konsumen yang menjadi responden penelitian adalah konsumen

yang berkunjung dan melakukan pembelian secara langsung di

Rumah Makan Muara Kapuas minimal 2x dengan usia minimum 17

(26)

minimum 17 tahun sudah mampu melakukan penilaian sendiri

tentang sesuatu sesuai dengan apa yang dirasakan.

3. Variabel Marketing Mix dalam penelitian dibatasi pada : variabel

produk, variabel harga, variabel tempat, variabel promosi, variabel

orang, variabel bukti fisik dan variabel proses.

4. Keputusan pembelian konsumen yang diteliti dalam penelitian ini

dilihat dari variabel marketing mix dan dibatasi pada tahap-tahap

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif

serta keputusan pembelian.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Marketing Mix secara

simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. Untuk mengetahui Variabel Marketing Mix apa yang menjadi alasan

utama konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

E. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak terutama pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu :

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

(27)

6

Makan Muara Kapuas sehingga pihak manajemen Rumah Makan Muara

Kapuas dapat mengetahui keputusan pembelian konsumen terhadap

variabel-variabel Marketing Mix yang telah dijalankan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan berguna

sebagai salah satu referensi bagi pembaca yang tertarik untuk meneliti

topik yang serupa dalam bidang pemasaran.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sebagai sarana

penerapan teori-teori sekaligus menambah pengetahuan dan wawasan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, pematasan masalah, tujuan masalah, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisikan teori-teori tentang manajemen pemasaran,

perilaku konsumen dan marketing mix sebagai dasar penentuan

diadakannya penelitian ini serta teori-teori praktis yang

(28)

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian,

waktu dan tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian,

variabel penelitian dan alat pengukurannya, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik

pengambilan sampel dan teknik analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum

Bab ini memberikan gambaran serta informasi tentang Rumah

Makan Muara Kapuas yang menjadi tempat dilakukannya

penelitian.

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang hasil pengolahan data, analisis data,

pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan.

BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diambil dari

penelitian dan saran-saran untuk pihak perusahaan disertai

(29)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang diperlukan dalam suatu perusahaan

demi tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan pemasaran juga sangat penting

bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan, untuk berkembang dan untuk

mendapatkan laba. Pemasaran bukan hanya berarti menjual produk atau

mempromosikan produk tetapi memiliki arti yang lebih luas.

Kotler dan Armstrong (2008:6) menyebutkan bahwa pemasaran adalah:

Proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Sedangkan Cannon, Perreault dan McCarthy (2008:8) menyebutkan bahwa

pemasaran adalah:

Suatu aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen.

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

pemasaran adalah proses dimana perusahaaan dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

(30)

B. Proses Pemasaran

Proses Pemasaran menurut Indriyo Gitosudarmo (1994:13) diartikan

sebagai usaha yang dilakukan pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar

tertarik, senang kemudian membeli produk dan akhirnya merasa puas terhadap

barang yang dibelinya. Proses pemasaran merupakan proses dari

berlangsungnya kegiatan pemasaran dari awal sebelum produksi sampai

kegiatan purna jual. Kegiatan yang dilakukan pengusaha akan diusahakan

sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk tertarik,

senang, membeli kemudian puas akan produk yang dibelinya itu. Usaha untuk

mempengaruhi konsumen dapat dilakukan dengan memanfaatkan kondisi

yang ada dalam diri para konsumen itu maupun berbagai sarana yang dimiliki

oleh perusahaan. Kondisi intern yang ada dalam diri konsumen disebut inner

driven, sedangkan sarana yang dimiliki perusahaan disebut outer driven.

Sarana yang dimiliki perusahaan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi

konsumen. Sarana tersebut terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang,

bukti fisik dan proses. Alat pemasaran ini dipadukan sedemikian rupa oleh

pengusaha sehingga baik secara parsial maupun bersama-sama akan

mempengaruhi konsumen menjadi tertarik, senang kemudian membeli dan

akhirnya puas akan produk yang dipasarkan. Perpaduan sarana tersebut

biasanya disebut sebagai Marketing Mix. Proses pemasaran seperti itu dapat

(31)

10

Gambar II.1 Proses Pemasaran (Indriyo Gitosudarmo, 1994:13)

C. Pengertian Manajemen Pemasaran

Dalam sebuah perusahaan diperlukan adanya kegiatan-kegiatan pemasaran

yang mampu mendukung perkembangan kinerja perusahaan.

Kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang

baik yang dikenal dengan istilah manajemen pemasaran.

Kotler dan Gary Armstrong (2008:10) menyebutkan bahwa manajemen

pemasaran adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun

hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu.

Sedangkan Boyd, Walker dan Larreche (2000:18) menyebutkan bahwa

manajemen pemasaran adalah:

Proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Inner Driven

Outer Driven

Proses

Keputusan :

(32)

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan

dan mengendalikan program yang telah dirancang untuk menciptakan dan

mempertahankan pertukaran dengan membangun hubungan yang

menguntungkan pada target pasar yang bertujuan untuk pencapaian tujuan

perusahaan.

D. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan

dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen (consumer

oriented). Agar tercapai, perusahaan harus dapat mengelola dan

mengkoordinasi kegiatan pemasaran dengan baik melalui pemenuhan dan

pemuasan kebutuhan konsumen melalui proses pertukaran. Kemudian mencari

konsep yang paling sesuai untuk dipakai sebagai pendekatan dalam

menjalankan kegiatan pemasaran. Konsep tersebut disebut konsep pemasaran.

Kotler dan Armstrong (2008:12) menyebutkan bahwa konsep pemasaran

adalah filosofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian

tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan

target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik

(33)

12

Menurut Kotler (2005:22-27) Konsep Pemasaran bersandar pada empat

pilar utama :

1. Pasar Sasaran

Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka

secara cermat memilih (sejumlah) pasar sasarannya dan

mempersiapkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk

masing-masing pasar tersebut.

2. Orientasi kepada Pelanggan

Pemikiran yang berorientasi kepada pelanggan mengharuskan

perusahaan untuk secara cermat menentukan kebutuhan pelanggan dari

sudut pandang pelanggan, bukan dari sudut pandangnya sendiri. Setiap

produk melibatkan pengorbanan (trade-off) dan manajemen tidak

dapat mengetahui hal ini tanpa berbicara dengan pelanggannya serta

melakukan penelitian terhadap mereka.

3. Pemasaran Terpadu

Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerja sama untuk

melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu.

Pemasaran terpadu bisa terjadi pada dua level. Pertama, berbagai

fungsi pemasaran (tenaga penjualan, periklanan, manajemen produk,

riset pemasaran) harus bekerja sama. Kedua, pemasaran harus menjadi

bagian dari departemen-departemen lain harus juga memikirkan

(34)

4. Kemampuan Menghasilkan Laba

Pada perusahaan swasta tujuan utamanya adalah laba, bukan hanya itu

saja melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai

pelanggan yang unggul. Perusahaan menghasilkan uang karena

memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dibandingkan pesaingnya.

E. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen

pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu strategi

pemasaran merupakan kombinasi dari marketing mix yang akan diterapkan

oleh pengusaha untuk melayani pasarnya. Marketing mix ini haruslah diatur

sedemikian rupa sehingga akan dapat berfungsi sebagai senjata yang tepat

dalam pertandingannya di pasar melawan pesaing-pesaingnya. Oleh karena

itu, senjata tersebut harus disesuaikan dengan keadaan pasar serta kondisi

persaingan yang dihadapinya (Indriyo Gitosudarmo, 1994:124).

Perbedaan perilaku konsumen pada masing-masing segmen pasar,

mengharuskan perusahaan merumuskan kombinasi produk, harga, tempat,

promosi, orang, bukti fisik dan proses dari marketing mix yang berbeda pula,

baik untuk menyesuaikan program pemasarannya dengan perilaku konsumen

(35)

14

F. Strategi Pasar yang Digerakkan oleh Pelanggan

Sebagian besar perusahaan telah menjauhi pemasaran massal dan menuju

ke pemasaran sasaran, yaitu mengenali segmen pasar, memilih satu atau lebih

segmen pasar dan mengembangkan produk dan program pemasaran untuk

masing-masing segmen pasar. Sehingga perusahaan lebih memusatkan

perhatian pada kelompok pembeli, yang mempunyai minat terbesar dalam

nilai terbaik yang mereka ciptakan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:225)

langkah-langkah utama dalam merancang strategi memilih pelanggan yang

akan dilayani adalah :

1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)

Segmentasi Pasar mencakup pembagian pasar menjadi

kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan kebutuhan, karakteristik dan

perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran

pemasaran tersendiri.

2. Penetapan Pasar Target (Market Targeting)

Penetapan Pasar Target merupakan proses mengevaluasi daya tarik

masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen

untuk dimasuki.

3. Diferensiasi (Differentiation)

Diferensiasi mencakup mendiferensiasikan penawaran pasar

perusahaan yang sesungguhnya untuk menciptakan nilai bagi

(36)

4. Positioning

Positioning terdiri dari pengaturan penawaran pasar untuk menduduki

tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan dibandingkan produk

pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.

G. Analisis Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Untuk mengerti dan memahami kebutuhan konsumen maka

perusahaan harus dapat menilai dan menafsirkan para konsumen tersebut.

Swastha dan Handoko (2000:10) menyebutkan bahwa perilaku konsumen

adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk

di dalamnnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniar (dalam Amirrulah, 2000:1)

menyebutkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu

yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan

barang-barang jasa ekonomis, termasuk proses pengambilan keputusan

yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Dari pengertian-pengertian tersebut terdapat dua elemen penting dari

arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan

fisik yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan,

(37)

16

2. Model Pengaruh pada Perilaku Konsumen

Suatu kegiatan pembelian yang nyata hanyalah merupakan salah satu

tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-kegiatan phisik lainnya

yang terjadi dalam proses pembelian suatu waktu serta pemenuhan

kebutuhan tertentu. Banyak faktor yang mempengaruhi pada tiap tahap

dalam proses pembelian. Bila ingin realistis dalam menganalisa perilaku

konsumen maka harus dipelajari bagaimana kebutuhan ekonomi,

variabel-variabel psikologis, pengaruh sosial dan situasi pembelian mempengaruhi

dan membatasi tiap tahap perilaku kosumen dalam proses pembeliannya

Bauran-bauran Pemasaran Stimulus Lainnya

Orang membeli atau tidak membeli (respons)

Gambar II.2

Model Pengaruh pada Perilaku Konsumen (Cannon, Perreault dan McCarthy, 2008:185)

Orang yang membuat keputusan

Kebutuhan Ekonomi

Variabel-variabel psikologi

Pengaruh Sosial

Situasi Pembelian

(38)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

a. Faktor Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )

Marketing mix merupakan salah satu unsur penting dalam

pemasaran, baik dalam penentuan sasaran maupun dalam penentuan

strategi. Strategi ini juga sangat menentukan keberhasilan dari

perusahaan dalam rangka menyampaikan produknya kepada

konsumen. Ketepatan dan kejelian dalam menentukan dan

mengembangkan Marketing Mix ini akan mampu mempengaruhi

respons atau tanggapan dari konsumen, karena pada dasarnya para

konsumen sebelum mengambil keputusannya untuk menggunakan

atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu selalu dengan

turut mempertimbangkan komponen-komponen dari Marketing Mix.

Selain faktor-faktor lainnya, komponen-komponen dalam Marketing

Mix sedikit banyak akan sangat mempengaruhi keputusan pembelian.

Kotler dan Armstrong (2008:62) menyebutkan bahwa bauran

pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis

terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons

yang diinginkannya di pasar sasaran.

Marketing Mix menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong

(2008:62) mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Marketing

Mix sendiri terdiri dari banyak variabel namun variabel tersebut

dapat diklasifikasikan menjadi 7 variabel yaitu Product, Price,

(39)

18

1) Product (Produk)

Produk merupakan elemen kunci dalam keseluruhan

penawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan

merumuskan penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan

sasaran. Penawaran ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam

membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.

Kotler dan Armstrong (2008:266) menyebutkan bahwa

produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau

konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan. Pemahaman dan pengembangan produk akan

menguatkan posisi produk dalam persaingan dengan perusahaan

lain. Oleh karena itu, produk menjadi bagian penting dalam

manajemen pemasaran untuk meraih keuntungan pada

perekonomian yang ditawarkan dengan persaingan yang tanpa

batas

2) Price (Harga)

Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran

pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lain

melambangkan biaya. Harga juga merupakan satu dari elemen

bauran pemasaran yang paling fleksibel. Sebagai bagian dari

(40)

peranan kunci dalam menciptakan nilai pelanggan dan

membangun hubungan dengan pelanggan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345) menyebutkan

bahwa harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu

produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para

pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa. Penentuan harga harus

sesuai dengan produk yang akan dijual. Jika harga yang

ditawarkan diminati konsumen dan konsumen membeli produk

tersebut, berarti penetapan harga sudah baik. Jika harga yang

ditawarkan tidak diminati berarti penetapan harga kurang tepat.

Karena pentingnya harga bagi pemasaran produk maka

penetapan strategi harus dipahami dengan tepat.

3) Place (Tempat)

Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat

produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai

tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk

yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.

Cannon, Perreault dan McCarthy (2008:348) menyebutkan

bahwa tempat adalah yang membuat barang dan jasa tersedia

dalam kuantitas dan pada lokasi yang sesuai dengan keinginan

pelanggan. Sarana untuk memindahkan produk dari perusahaan

(41)

20

dari berbagai rangkaian perantara. Para perantara ini posisinya

berada di antara produsen dan konsumen akhir yang membentuk

suatu saluran distribusi.

4) Promotion (Promosi)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan

meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka

hasilkan. Promosi ditujukan untuk mendapatkan pelanggan baru

dan mempertahankan pelanggan yang ada.

Kotler dan Armstrong (2008:116) menyebutkan bahwa

promosi adalah membangun hubungan pelanggan yang baik

membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang

baik, menetapkan harga untuk produk itu secara atraktif dan

menyediakan produk itu bagi pelanggan sasaran. Dengan

melakukan promosi, perusahaan menginformasikan tentang

produk kepada konsumen disertai dengan pengenalan pemakaian

dan cara kerja produk tersebut, untuk menarik minat konsumen

dan mengingatkan konsumen bahwa konsumen membutuhkan

produk untuk memenuhi kebutuhan.

5) People (Orang)

Menurut Lovelock dan Wright (2007:19) orang merupakan

karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat

(42)

langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan.

Sifat dari interaksi ini sangat mempengaruhi persepsi pelanggan

terhadap kualitas jasa. Pelanggan sering menilai kualitas jasa

yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang

yang menyediakan jasa tersebut

Konsumen tidak hanya mempengaruhi pelayanan yang

mereka terima, tetapi mereka juga dapat mempengaruhi

konsumen lainnya melalui penilaian mereka. Konsumen dapat

memberikan pengaruh yang besar terhadap kualitas pelayanan

para pegawai karena konsumen termasuk dari elemen sumber

daya menusia.

6) Physical Evidence (Bukti fisik)

Menurut Lovelock dan Wright (2007:20) bukti fisik

merupakan petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi

bukti atas kualitas jasa. Perusahaan perlu mengelola bukti fisik

secara hati-hati karena dapat mempengaruhi kesan pelanggan.

Konsumen merasa kesulitan untuk menilai kualitas dari

fasilitas yang diberikan suatu perusahaan, tetapi paling tidak para

konsumen dapat menilai dari kualitas jenis pelayanan yang

mereka terima. Bukti fisik dapat memberikan kesempatan yang

bagus bagi perusahaan yang ditujukan pada bagian pemasaran

(43)

22

atas rancangan fasilitas, perlengkapan, penandaan, pakaian

pegawai dan perlengkapan (laporan, kartu bisnis).

7) Process (Proses)

Menurut Lovelock dan Wright (2007:20) proses adalah

metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu yang

umunya berupa langkah-langkah yang diperlukan suatu urutan

yang telah ditetapkan. Untuk menciptakan dan menyampaikan

elemen produk kepada pelanggan diperlukan desain dan

implementasi dari proses yang efektif.

Pemberian prosedur pelayanan yang aktual terhadap

konsumen atau aliran operasional pelayanan yang dapat

memberikan konsumen kesempatan untuk memberikan penilaian

terhadap pelayanan yang diberikan. Beberapa jenis pelayanan

menggunakan sistem yang cukup rumit dan membutuhkan

keikutsertaan konsumen dalam serangkaian proses pelayanan

tersebut. Biasanya sistem pelayanan seperti ini diterapkan untuk

sistem birokrasi yang rumit dimana terkadang konsumen merasa

kecewa. Dengan menggunakan karakter yang berbeda dari proses

pelayanan jasa dapat diambil penilaian dari para konsumen,

apakah pelayanan tersebut mengalami prosedur yang

terstandarisasi atau apakah pelayanan tersebut disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen. Kedua karakter sistem pelayanan

(44)

kedua karakter sistem pelayanan tersebut akan berbeda dinilai

oleh para konsumen.

b. Faktor Kebutuhan Ekonomi

Menurut Cannon, Perreault dan McCarthy (2008:183),

kebanyakan pakar ekonomi berasumsi bahwa konsumen adalah

pembeli ekonomi, yaitu orang yang mengetahui semua fakta dan

secara logis membandingkan pilihan-pilihan untuk mendapatkan

kepuasan terbesar dari waktu dan uang yang mereka keluarkan. Teori

tersebut merupakan pengantar untuk mengamati pola-pola pendapatan

konsumen.

Pandangan berasumsi bahwa kebutuhan ekonomi menuntun

sebagian besar perilaku konsumen. Kebutuhan ekonomi menyangkut

pemanfaatan terbaik dari waktu dan uang seorang konsumen. Sebagian

konsumen mencari harga terendah, sebagian lain akan membayar lebih

untuk mendapatkan kemudahan, serta sebagian lainnya mungkin

mengutamakan harga dan kualitas untuk memperoleh nilai terbaik.

c. Faktor Psikologi

1) Motivasi

Setiap orang termotivasi oleh kebutuhan dan keinginan. Ketika

tidak terpuaskan, suatu kebutuhan dapat menimbulkan sebuah

dorongan. Dorongan bersifat internal, yaitu alasan di balik

pola-pola perilaku tertentu. Dalam pemasaran, pembelian suatu produk

(45)

24

2) Persepsi

Konsumen memilih berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan

mereka yang terkadang disebabkan oleh perbedaan persepsi, yaitu

bagaimana konsumen mengumpulkan dan menginterpretasi

infomasi dari dunia di sekitarnya.

3) Pembelajaran

Pembelajaran merupakan perubahan dalam proses berpikir

seseorang dari adanya pengalaman sebelumnya. Penguatan proses

pembelajaran terjadi ketika respons diikuti dengan kepuasan, yaitu

berkurangnya dorongan. Penguatan dapat menuntun pada respons

yang sama saat dorongan itu muncul kembali di waktu yang lain.

Penguatan yang berulang menuntun pembentukan kebiasaan,

membuat proses keputusan seseorang jadi rutin.

4) Sikap dan Keyakinan

Sikap merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu.

“Sesuatu” itu bisa saja produk, iklan, bagian penjualan, perusahaan

atau gagasan. Sikap adalah topik penting bagi para pemasar karena

hal ini mempengaruhi proses selektif, pembelajaran dan pada

akhirnya keputusan pembelian yang dibuat orang. Keyakinan

adalah pendapat seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan bisa

membantu membentuk sikap konsumen tetapi tidak mesti

(46)

bisa memiliki efek positif ataupun negatif dalam membentuk sikap

konsumen.

5) Kepribadian atau Gaya Hidup

Psikografi atau analisis gaya hidup adalah analisis terhadap pola

hidup sehari-hari dari seseorang yang diungkapkan dalam aktivitas,

minat dan opini orang itu. Memahami gaya hidup pelanggan target

sangat bermanfaat dalam memberikan ide-ide bagi tema

periklanan.

d. Faktor Sosial

1) Keluarga

Hubungan dengan anggota keluarga lainnya mempengaruhi banyak

aspek perilaku konsumen. Anggota-anggota keluarga bisa juga

memiliki sikap dan nilai-nilai yang sama, saling

mempertimbangkan pendapat dan membagi berbagai tugas

pembelian.

2) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah sekelompok orang yang memiliki posisi sosial

yang kurang lebih sama sebagaimana dipandang oleh orang-orang

lain dalam masyarakat. Hampir setiap masyarakat memiliki

struktur kelas sosial. Di kebanyakan negara, kelas sosial berkaitan

erat dengan jabatan seseorang, tetapi mungkin juga dipengaruhi

oleh pendidikan, kepemilikan, ketrampilan sosial dan faktor-faktor

(47)

26

3) Kelompok referensi

Kelompok referensi adalah orang-orang yang kepada mereka

seorang individu memandang pada saat membentuk sikap tentang

suatu topik. Konsumen mungkin mengambil nilai-nilai dari

kelompok-kelompok referensi ini dan membuat keputusan

membeli berdasarkan apa yang mungkin dapat diterima oleh

kelompok tersebut.

4) Budaya

Budaya adalah sekumpulan utuh kepercayaan, sikap dan cara

melakukan sesuatu dari sekumpulan orang yang cukup homogen.

Orang-orang dalam kelompok-kelompok budaya ini cenderung

mirip dalam hal cara pandang dan perilaku.

e. Faktor Situasi Pembelian

1) Alasan Pembelian

Seorang konsumen melakukan pembelian dapat mempengaruhi

perilaku pembelian, karena konsumen mempunyai beragam alasan

untuk membeli suatu produk. Konsumen bisa membeli dengan

harga rendah atau mahal sekalipun, tergantung produk yang dibeli

untuk apa dan untuk siapa.

2) Waktu

Waktu mempengaruhi situasi penjualan. Waktu di saat konsumen

melakukan pembelian dan mereka memiliki waktu untuk

(48)

lamanya waktu yang dibutuhkan merupakan hal yang relatif.

Konsumen bisa saja pergi karena adanya antrian yang panjang.

3) Lingkungan

Lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perilaku pembelian.

Awalnya konsumen tidak berniat belanja tetapi dengan adanya

suatu rangsangan dari salah satu produk, maka dapat merangsang

pembelian tanpa rencana. Lingkungan sekitar juga dapat

menghambat pembelian. Konsumen akan merasa tidak nyaman

dengan keberadaan orang lain yang melihat-lihatnya.

4. Proses Keputusan Pembelian

Mempelajari dan memahami kebutuhan konsumen dan proses

keputusan pembelian adalah suatu dasar bagi suksesnya pemasarannya.

Dengan memahami berbagai peran serta dalam proses pembelian dan

pengaruh-pengaruh utama atas perilaku pembelian, pemasar dapat

menyusun suatu program pemasaran yang efektif untuk mendukung

penawaran yang menarik bagi pasar sasaran.

Sedangkan proses keputusan pembelian menurut Philip Kotler dan

Gary Armstrong (2008:179-181) yaitu :

a. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses

keputusan pembeli, di mana konsumen menyadari suatu masalah

(49)

28

salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, haus, seks)

timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan.

Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal.

Dengan menghimpun informasi dari sejumlah konsumen, para

pemasar dapat mengenal rangsangan yang lebih sering terjadi

untuk membangkitkan minat dalam jenis produk tertentu. Para

pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang

akan menggerakkan minat konsumen.

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin

akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi.

Jika dorongan konsumen adalah kuat, obyek yang dapat

memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli obyek

itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam

ingatannya.

Yang menjadi pusat perhatian para pemasar adalah

sumber-sumber informasi pokok yang akan diperhatikan konsumen dan

pengaruh relatif dari setiap informasi itu terhadap rangkaian

keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen terbagi

menjadi empat kelompok, yaitu:

1) Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber Niaga: periklanan, petugas penjualan, penjual,

(50)

3) Sumber Umum: media massa, organisasi konsumen.

4) Sumber Pengalaman: pernah menangani, menguji,

mempergunakan produk.

Sumber-sumber informasi ini memberikan pengaruh yang

relatif berbeda-beda sesuai dengan jenis produk dan ciri-ciri

pembeli. Pemasar perlu mengidentifikasi sumber-sumber itu

dengan cermat dan menilai pentingnya masing-masing sumber

informasi itu.

c. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli

di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi

merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Kadang-kadang

konsumen membuat keputusan pembelian sendiri, kadang-kadang

mereka meminta nasihat pembelian dari teman dan pemandu

konsumen atau wiraniaga.

d. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan keputusan pembeli tentang

merek mana yang dibeli. Ada dua faktor yang bisa berada antara

niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain

dan faktor situasional yang tidak diharapkan. Faktor situasional

tersebut seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang

diharapkan. Namun, kejadian yang tak terduga bisa mengubah niat

(51)

30

e. Perilaku Pascapembelian

Perilaku pascapembelian merupakan tahap proses keputusan

pembeli di mana konsumen mengambil tindakan selanjutnya

setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan

mereka. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli terhadap suatu

pembelian ditentukan oleh hubungan antara ekspektasi konsumen

dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi

ekspektasi, konsumen kecewa, jika produk memenuhi ekspektasi,

konsumen puas, jika produk melebihi ekspektasi, konsumen sangat

puas.

H. Review Penelitan Terdahulu

1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen” pernah dilakukan oleh Elisabeth Srimulyani

(2005), studi kasus pada Rumah Makan Ayam Goreng Suharti. Variabel

Marketing Mix yang diteliti adalah produk, harga, promosi dan tempat.

Populasi penelitian ini adalah konsumen yang langsung datang ke Rumah

Makan Ayam Goreng Suharti, sedangkan sampelnya adalah konsumen

yang langsung datang ke Rumah Makan dan diambil 60 responden dengan

syarat kunjungan minimal 4 kali. Metode pangambilan sampel yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah purposive convienence

(52)

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing

maupun secara bersama-sama variabel marketing mix mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Sedangkan untuk variabel yang paling penting bagi konsumen dalam

melakukan pembelian adalah variabel produk.

2. Penelitian yang berjudul “Analisis Efektivitas Marketing Mix terhadap

Keyakinan Beli Konsumen” pernah dilakukan oleh Fitri Cahyani (2003),

studi kasus pada Restoran Kentucky Fried Chicken Jalan Pemuda 12

Magelang. Variabel Marketing Mix yang diteliti adalah produk, harga,

promosi dan tempat. Populasi penelitian ini adalah seluruh individu yang

melakukan pembelian pada restoran Kentucky Fried Chicken Jalan

Pemuda 12 Magelang, sedangkan sampelnya adalah sebagian dari populasi

yang melakukan pembelian secara langsung saat penelitian berlangsung.

Jumlah responden yang diambil untuk sample sebanyak 80 orang, dengan

pengambilan sampel untuk uji coba sebanyak 30 orang. Metode

pangambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

incidental sampling.

Dari hasil penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :

a. Variabel yang menjadi alasan utama pembelian konsumen adalah

variabel produk.

b. Ada perbedaan efektivitas kebijakan produk, kebijakan harga,

kebijakan distribusi dan kebijakan promosi untuk menciptakan

(53)

32

c. Efektivitas kebijakan marketing mix secara bersama-sama

mempengaruhi keyakinan beli konsumen dan masing-masing

efektivitas kebijakan marketing mix yang terdiri dari: produk,

harga, distribusi dan promosi secara positif mempengaruhi

keyakinan beli konsumen.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti mengenai pengaruh

penerapan marketing mix terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel

marketing mix yang akan diteliti adalah produk, harga, promosi, tempat,

orang, bukti fisik dan proses. Dalam penelitian sebelumnya peneliti hanya

meneliti variabel produk, harga, promosi, tempat namun dalam penelitian ini

(54)

I. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memudahkan memahami skripsi ini, penulis mengemukakan

kerangka konseptual sebagai berikut :

Keterangan :

: Berpengaruh secara simultan

: Berpengaruh secara parsial

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

J. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan masalah penelitian

yang belum dibuktikan kebenarannya (Priyatno, 2008:10). Adapun hipotesis

untuk rumusan masalah yang pertama dari penelitian ini adalah Penerapan

Marketing Mix secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen. Rumusan masalah kedua tanpa hipotesis. MARKETING MIX

Product Price Promotion Place People Physical Evidence

Process

(55)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitan yang akan dilakukan ini merupakan suatu studi kasus, yaitu

suatu penelitian yang bertujuan membahas suatu masalah yang terjadi pada

suatu perusahaan dan kesimpulannya hanya untuk kasus yang ada di

perusahaan itu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu dan tempat penelitian ini adalah :

1. Tempat Penelitian

Lokasi adalah tempat di mana penelitian itu dilakukan. Penelitian ini

dilakukan di Rumah Makan Muara Kapuas jalan Kapten Haryadi

Ngentak Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang menunjukan kapan penelitian ini

dilaksanakan terhadap perusahaan tersebut. Waktu penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Oktober 2009.

(56)

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dan obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dalam penelitian ini pengertian subjek mengacu pada pengertian yang

disampaikan oleh Arikunto (2003:113), yaitu individu di mana

variabel-variabel penelitian melekat. Mengacu pada penelitian ini maka subjek

penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Dalam

hal ini adalah orang-orang yang dijadikan responden yaitu konsumen

yang berkunjung dan melakukan pembelian secara langsung di Rumah

Makan Muara Kapuas.

2. Obyek penelitian adalah variabel yang bisa diukur dan yang akan diteliti

oleh penulis. Obyek dalam penelitian ini adalah variabel-variabel

marketing mix yang terdiri dari variabel produk, variabel harga, variabel

promosi, variabel tempat, variabel orang, variabel bukti fisik, variabel

proses dan keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Muara

Kapuas.

D. Variabel Penelitian dan Alat Pengukuran

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek

penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

diteliti sesuai dengan rumusan masalah. Variabel penelitiannya antara lain :

1. Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang

(57)

36

variabel terikat (Widayat, 2004:26). Dalam penelitian ini variabel

independennya adalah penerapan Marketing Mix. Variabel penerapan

Marketing Mix yang akan diteliti yaitu :

a. Variabel Produk adalah suatu barang atau jasa yang dipasarkan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, termasuk di

dalamnya berbagai macam keunggulan produk yang dimiliki oleh

Rumah Makan Muara Kapuas. Aspek yang diteliti meliputi kualitas

produk dan variasi produk.

b. Variabel Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh

konsumen untuk mendapatkan produk di Rumah Makan Muara

Kapuas. Aspek yang diteliti meliputi harga yang ditawarkan dan

harga paket produk.

c. Variabel Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

Rumah Makan Muara Kapuas sebagai produsen untuk

mengkomunikasikan keunggulan dan keistimewaan produk. Aspek

yang diteliti meliputi promosi penjualan dan promosi word of mouth.

d. Variabel Tempat adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

Rumah Makan Muara Kapuas untuk membuat produk yang

ditawarkan dapat diperoleh dan tersedia sesuai dengan keinginan

konsumen. Aspek yang diteliti meliputi lokasi dan suasana dalam

(58)

e. Variabel Orang adalah seluruh kegiatan karyawan Rumah Makan

Muara Kapuas dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

Aspek yang diteliti meliputi pelayanan karyawan dan penampilan

karyawan.

f. Variabel Bukti Fisik adalah fasilitas dan perlengkapan pendukung

yang disediakan oleh Rumah Makan Muara Kapuas dalam

memberikan pelayanan. Aspek yang diteliti meliputi fasilitas rumah

makan dan tempat parkir.

g. Variabel Proses adalah serangkaian tindakan yang berupa

langkah-langkah dalam hal sistem penyampaian jasa. Aspek yang diteliti

meliputi proses pemesanan dan proses pembayaran.

Untuk menganalisis variabel-variabel di atas dapat dilakukan dengan

penyebaran kuesioner berdasar Skala Likert.

Tabel III.1

Gambaran Variabel Independen

Variabel Aspek Indikator

Produk ¾ Kualitas Produk

¾ Variasi Produk

- Cita rasa makanan dan

minuman sesuai dengan selera.

- Kebersihan makanan dan

minuman terjamin.

- Porsi makanan dan minuman

sesuai dengan kebutuhan.

- Sajian hidangan makanan dan

minuman sesuai dengan selera.

- Menu makanan dan minuman

lengkap dan beraneka-ragam.

- Makanan dan minuman yang

(59)

38

Harga ¾ Harga yang Ditawarkan

¾ Harga Paket Produk

- Harga murah daripada pesaing - Harga yang terjangkau

- Harga sesuai dengan kualitas - Harga sesuai dengan pelayanan

- Harga murah daripada harga per

potongnya.

- Harga paket yang bervariasi

memudahkan dalam menentukan pilihan.

Promosi ¾ Promosi Penjualan

¾ Promosi word of mouth

- Promosi berupa papan nama

yang menarik

- Nama rumah makan menarik

dan mudah diingat

- Mudah untuk menghubungi

rumah makan dengan telepon.

- Informasi berasal dari tetangga,

teman, anggota keluarga, rekan.

- Informasi didapat dengan

mudah.

- Isi promosi benar atau tida

menipu.

Tempat ¾ Lokasi

¾ Tempat Parkir

- Lokasi yang mudah dijangkau. - Papan nama yang mudah

terlihat.

- Area tempat parkir yang luas. - Keberadaan tukang parkir. - Keamanan kendaraan terjamin.

Orang ¾ Pelayanan Karyawan - Karyawan segera melayani ketika konsumen sampai di rumah makan.

- Pelayanan yang diberikan baik

dan ramah.

- Karyawan menanggapi

permintaan konsumen dengan sungguh.

- Kecepatan dan ketepatan dalam

penyajian.

- Perhatian karyawan setelah

(60)

¾ Penampilan Karyawan - Pakaian karyawan yang rapi. - Gaya bicara karyawan yang

menyenangkan.

- Perilaku karyawan yang sopan.

Bukti Fisik

¾ Fasilitas Rumah Makan

¾ Suasana dalam Rumah Makan

- Toilet yang bersih dan berfungsi

dengan baik.

- Alunan musik latar.

- Tempat cuci tangan yang

berfungsi dengan baik.

- Kolam ikan yang indah dan

menarik.

- Kebersihan dan keindahan

rumah makan selalu terjaga.

- Penataan ruang dan interior

yang menarik.

- Tata letak kursi dan meja yang

rapi dan teratur.

- Perasaan senang, aman dan

nyaman.

Proses ¾ Proses Pemesanan

¾ Proses pembayaran

- Prosedur pemesanan yang

sederhana.

- Proses pemesanan berjalan

dengan cepat.

- Proses pembayaran mudah.

- Proses pembayaran berjalan

cepat.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Widayat, 2004:26). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Keputusan pembelian konsumen, yaitu suatu aktivitas psikis individu

konsumen yang timbul karena adanya rangsangan dari variabel

Marketing Mix Rumah Makan Muara Kapuas yang mengarahkan

(61)

40

adalah tinggi rendahnya keyakinan konsumen untuk melakukan

pembelian.

Untuk menganalisis variabel di atas dapat dilakukan dengan

penyebaran kuesioner berdasar Skala Likert. Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok

orang tentang kejadian suatu gejala sosial.

Tabel III.2

Gambaran Variabel Dependen

Variabel Aspek Indikator

Keputusan Pembelian Konsumen

¾ Keyakinan Beli - Adanya keyakinan bahwa

Rumah Makan Muara Kapuas tidak akan menipu konsumen.

- Adanya keyakinan bahwa

Rumah Makan Muara Kapuas mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

- Adanya keinginan untuk sering

datang.

- Adanya kesediaan untuk

merekomendasikan kepada orang lain.

- Adanya keinginan tetap

membeli di Rumah Makan Muara Kapuas walaupun ada restoran yang sama dan dekat.

- Membeli di Rumah Makan

Muara Kapuas bukan untuk coba-coba.

- Adanya perasaan lebih puas

kalau membeli di Rumah Makan Muara Kapuas daripada restoran lain.

- Tidak akan merasa rugi untuk

(62)

E. Jenis dan Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari

individu atau perusahaan, seperti hasil wawancara dan hasil pengisian

kuesioner yang akan dilakukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari catatan dan

dokumen yang berasal dari perusahaan. Yang termasuk data sekunder

dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan kuesioner adalah

daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan

responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan

jelas. Kuesioner diberikan kepada konsumen untuk mendapatkan data

tentang penilaian dari penerapan Marketing Mix dan keputusan

pembelian konsumen dengan pertanyaan-pertanyaan.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut diberi alternatif jawaban 5 kategori dengan skor

jawaban 1 sampai 5 menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan

(63)

42

tingkatan dari yang sangat positif sampai dengan yang sangat negatif.

(Riduwan, 2002:12)

Adapun skala yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Mengenai variabel Marketing Mix

Sangat Setuju = skor 5

Setuju = skor 4

Netral = skor 3

Tidak Setuju = skor 2

Sangat Tidak Setuju = skor 1

b. Mengenai keputusan pembelian konsumen

Sangat Yakin = skor 5

Yakin = skor 4

Cukup Yakin = skor 3

Kurang Yakin = skor 2

Sangat Kurang Yakin = skor 1

2. Wawancara

Wawancara adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan yang

dibutuhkan oleh peneliti untuk mendukung penelitian. Data yang

(64)

3. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

langsung dengan mencatat apa yang penulis ketahui tentang pola

perilaku orang dan kejadian-kejadian dalam suatu cara sistematis untuk

mendapatkan informasi tentang objek yang diteliti, misalnya data

tentang gambaran umum perusahaan. Teknik pengumpulan data ini

dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang akan diteliti,

yaitu Rumah Makan Muara Kapuas.

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2005:72). Populasi dari penelitian ini adalah semua

konsumen yang berkunjung dan melakukan pembelian secara langsung

di Rumah Makan Muara Kapuas. Perlu disampaikan bahwa populasi dari

penelitian ini adalah populasi yang bersifat infinite, yaitu populasi yang

tidak diketahui berapa jumlah pastinya.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

(65)

44

tidak diketahui secara pasti, digunakan rumus sebagai berikut (Umar,

2003:150) :

Rumus :

2 : 2 1 4 1 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

= Z E

n

α

Keterangan :

n = jumlah sampel

α

2 / 1

Z = batas luar daerah

Nilai Z1/2α adalah sebe

Gambar

Tabel       Judul
Gambar II.1
Gambar II.2 Model Pengaruh pada Perilaku Konsumen
Gambar II.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

konjungsi.. Oleh karena itu, teks eksplanasi kompleks sangat penting diajarkan pada siswa, agar siswa memahami struktur dan unsur kebahasaan yang ada pada teks tersebut. Serta

(1) Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah

Pada kebanyakan bayi baru lahir , hiperbilirubinemia tak terkonjugasi merupakan fenomena transisional yang normal , tetapi pada beberapa bayi, terjadi peningkatan bilirubin

En la medida de lo posible, sería muy conveniente completar este apartado, así como el anterior, tratando de forma sistemática la totalidad de léxico procedente del latín con el fin

Pengambilan Pengetahuan, dimana tahapan ini menjelaskan bagaimana memproses suatu dokumen mulai dari usulan sampai dapat tersimpan dengan rapi di Knowledge Management

penentuan Kelulusan 4 Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan pengolahan nilai ujian praktik kejuruan sesuai lembar penilaian ujian praktik -

Dengan diterapkannya sistem informasi penggajian karyawan pada toko Winscom Kabupaten Pacitan dapat membantu permasalahan yang sering terjadi ditoko Winscom Kabupaten Pacitan

Walaupun tidak mendapat perlindungan hukum dari Undang-undang Jaminan Fidusia, yang mana dengan tidak didaftarkannya jaminan fidusia ke kantor pendaftaran fidusia