• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT SKRIPSI"

Copied!
222
0
0

Teks penuh

(1)

BERDASARKAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh : Theresia Endang M

NIM : 033124026

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN ILMU TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

TEACHERS BASED ON CREDIT POINT RECORD

A THESIS

Presented as Partial Fullfilment of the Requirements To Obtain Sarjana Sains (S.Si) Degree

Computer Science Study Programme

By :

Theresia Endang M Student ID : 033124026

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAMME

MATHEMATICS DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah mencurahkan segala

rahmat-Nya dan mengabulkan segala permohonanku

Ayahanda Petrus Kiryoto dan Ibunda Yuliniwil tercinta Adikku Rina yang kusayangi

Masku Triyanto yang selalu kucintai dan kusayangi

Sahabatku Josephine, terimakasih telah mengajariku untuk berusaha dan

(6)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu …. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit… Di masa itulah kamu tumbuh

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu… Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru… Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat… Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih … Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik…

Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Maret 2008

Penulis

(8)

SISTEM INFORMASI KENAIKAN PANGKAT

DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU NEGERI

BERDASARKAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

Sistem Informasi Kenaikan Pangkat dan jabatan Fungsional Guru Negeri Berdasarkan Perhitungan Angka Kredit merupakan sebuah sistem yang dapat membantu penilai menentukan keputusan apakah seorang guru yang mengajukan usulan kenaikan pangkat memiliki hak untuk naik pangkat ke jenjang pangkat yang lebih tinggi. Saat ini proses penentuan kenaikan pangkat guru tersebut masih dianggap kurang efektif karena proses tersebut masih dilakukan secara manual.

Sistem Informasi Kenaikan Pangkat ini bertujuan untuk mempermudah proses penilaian berkas usulan kenaikan pangkat yang diajukan oleh guru negeri, dan membantu penilai menentukan guru - guru yang telah memenuhi syarat kenaikan pangkat, sehingga proses tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif.

Sistem Informasi Kenaikan Pangkat ini dibangun menggunakan metode pengembangan sistem informasi ‘Waterfall’ yang terdiri dari tahap perencanaan dan analisis, perancangan, implementasi, dan yang terakhir tahap testing dan perawatan. Sistem informasi ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan menggunakan MySQL 5.0 sebagai server basisdatanya.

(9)

AND FUNCTIONAL POSITION PROMOTION OF STATE

TEACHERS BASED ON CREDIT POINT RECORD

The Information System of Grade and Functional Position Promotion of State Teacher Based on Credit Point Record is a system which can assist an evaluator to determine whether a state teacher who submit a grade promotion proposal is deserved to get a grade promotion to a higher level position. Nowadays the process of grade promotion is considered ineffective due to its manual system.

The purpose of this information system to make ease the evaluation process of grade promotion proposal which is presented by a state teacher, and to assist an evaluator in determine whether the teacher fulfills the qualifications or not. Therefore the grade promotion process can be done easily and effectively.

The information system was developed using ‘Waterfall’ method which consists of planning and analysis phase, design phase, implementation phase, and testing and maintenance phase. The information system was implemented using Visual basic 6.0 as the programming language and MySQL 5.0 as a database server.

(10)
(11)

penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) Program Studi Ilmu Komputer di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberi gagasan dan dukungannya baik secara moral maupun material. Oleh karena itu dengan rasa syukur, penulis ucapkan terima kasih kepada :

Ibu Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom. Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan dengan penuh kesabaran membimbing serta membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Ibu P.H. Prima Rosa, M.Sc. selaku Kepala Program Studi Ilmu Komputer atas bimbingannya dalam menuntun penulis selama kuliah.

Romo Ir. Greg. Heliarko S.J., S.S., B.S.T., M.Sc., M.A. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

(12)

Terimakasih atas keramahan dari Bapak Ibu semua.

Tim penilai berkas usulan kenaikan pangkat guru dari daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Propinsi Kalimantan Tengah. Terimakasih atas kesediaan bapak ibu membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk Inspirasi bagi Skripsi ini : Ayah, Ibu serta adikku yang selalu memberi dukungan dan semangat bagi penulis selama masa kuliah ini. Masku Triyanto yang dengan sabar dan setia menemani, memberikan perhatian serta semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih telah mengajariku untuk selalu bersyukur atas segala sesuatu yang telah kuraih selama ini.

Teman - teman angkatan 2003 Jovin ‘my angel’ (Makasih atas saat – saat akhir masa kuliah ini ya, Vin), Bang Teguh, Ruth Vica, Frans dan Citra, Siska (Makasih sudah bersedia bolak-balik ke kosku waktu aku ujian), Elis, Ika dan Yuni, Satrio, Sugi, Dhika, Iin dan Toto, Lilik, Kelik, Theo dan Franky serta teman-teman Ikom yang lain.

Teman satu kostku Mb Tiar, Susan, Mb Christin, dan Mb Srie terimakasih untuk kebersamaan dan persahabatan kita selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan alam.

(13)

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...v

HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT...ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH....x

KATA PENGANTAR ...xi

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR GAMBAR ...xix

DAFTAR TABEL...xxiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...2

C. Tujuan ...3

D. Batasan Masalah ...3

E. Metodologi Penelitian ...4

(14)

A. Pengertian Dasar Sistem ...8

1. Definisi Sistem ...8

2. Struktur Sistem ...9

B. Definisi Data Dan Informasi ...11

1. Perdedaan Data Dan Informasi ...11

2. Persyaratan Kualitas Informasi ...11

C. Pengertian Dasar Sistem Informasi...13

1. Pengertian Dasar Sistem Informasi. . ...13

2. Komponen Sistem Informasi...14

D. Tahap-Tahap Pengembangan Sistem ...16

E. Perancangan Sistem ...18

1. Perancangan Basisdata. . ...18

a. Simbol-Simbol Dalam Diagram Relasi Entitas...18

b. Cardinality Ratio ...20

c. Normalisasi...21

2. Perancangan Proses.... ...25

3. Perancangan User Interface.... ...25

F. Visual Basic ...25

G. MySQL Server.. ...26

(15)

L. Arsitektur Jaringan...61

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM A. Analisis Masalah...66

B. Analisis Kelayakan ...67

C. Analisis Kebutuhan ...69

D. Gambaran Umum Sistem...70

E. Orang Yang Terlibat Dalam Sistem ...71

F. Desain Proses...72

1. Diagram Konteks Sistem...73

2. Diagram Arus Data Level 1 Dari Sisi Penilai ...74

3. Diagram Arus Data Level 2 Untuk Proses Pengubahan Data Point Tiap Guru...77

4. DAD Level 2 dari Proses Proses Pegubahan Data Syarat ...78

5. Dagram Arus Data Level 2 Untuk Proses Penentuan Kenaikan Pangkat ...79

6. Diagram Arus Data Level 2 Untuk Proses Cetak Laporan ...80

7. Diagram Arus Data Level 1 Dari Sisi Pegawai...81

8. Diagram Arus Data Level 1 Dari Sisi Administrator ...82

(16)

11.Diagram Arus Data Level 2 Dari Sisi Administrator Untuk

Proses Pengubahan Data Point...86

12.DAD Level 2 Dari Sisi Administrator Untuk Proses Pengubahan Data DP3 ...87

13.Diagram Arus Data Level 2 Dari Sisi Administrator Untuk Proses Cetak Laporan ...88

14.Kamus Data/Data Dictionary ...89

G. Desain Basisdata...91

1. Entity Relational Diagram...93

2. Mapping ( Normalisasi Relasi ) ...94

H. Desain User Interface ...97

1. Struktur Menu Dari Sisi Panilai ...98

2. Struktur Menu Dari Sisi Pagawai...102

3. Struktur Menu Dari Sisi Administrator...104

I. Desain Output ...108

1. Otutput Laporan Kenaikan Pangkat ...108

2. Output Laporan Data Point Tiap Guru ...109

(17)

1. Proses Login Awal ...115

2. ProsesMenambah Data Pegawai ...116

3. ProsesMenambah Data Point Tiap Guru...117

4. ProsesMengubah Data ...117

5. ProsesMenghapus Data ...118

6. ProsesPenentuan Kenaikan Pangkat ...118

7. Proses Pindah Data Ke Gudang ...136

C. User Interface Dari Sisi Penilai...137

1. Menu Awal Sistem...137

2. Menu Login...137

3. Menu Utama Sistem...138

4. Menu Data...139

5. Menu ProsesKenaikan Pangkat...147

6. Menu Pencetakan Laporan...149

7. Menu Tentang Sistem ...151

D. User Interface Dari Sisi Administrator ...152

1. Menu Login...152

2. Menu Utama Sistem...153

3. Menu Data...154

(18)

1. Menu Login...165

2. Menu Utama Sistem...165

3. Menu Data Pegawai ...166

4. Menu Data Point ...167

5. Menu Data Point Tiap Guru...168

6. Menu Data hasil Keputusan ...168

7. Menu Data Syarat ...169

8. Menu Data DP3...170

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN SISTEM A. Kuesioner ...171

B. Sasaran Penyebaran Kuesioner ...171

C. Form Kuesioner ...173

D. Hasil dan Pembahasan Kuesioner ...179

E. Kesimpulan Dari Kuesioner...189

BAB VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan ...190

6.2 Saran dan Kritik ...191

DAFTAR PUSTAKA ...192

(19)

Gambar 2.2 Linear Squential Model...16

Gambar 2.3 Simbol Entitas ...19

Gambar 2.4 Simbol Atribut ...19

Gambar 2.5 Simbol Relasi ...20

Gambar 2.6 Simbol External Entity...23

Gambar 2.7 Simbol Data Flow...23

Gambar 2.8 Simbol Process...24

Gambar 2.9 Simbol Data Store...24

Gambar 2.10 Gambaran Model Two-Tier Application...61

Gambar 2.11 Gambaran Model Three-Tier Application...63

Gambar 2.12 Gambaran model N-tier Application dengan empat layer ...63

Gambar 3.1 Gambar Diagram Konteks Sistem ...73

Gambar 3.2 DAD Level 1 Dari Sisi Penilai ...74

Gambar 3.3 DAD level 2 Dari Proses Pengubahan Data Point Tiap Guru…...77

Gambar 3.4 DAD Level 2 dari Proses Proses Pegubahan Data Syarat…...78

Gambar 3.5 DAD Level 2 dari Proses Penentuan Kenaikan Pangkat……..….79

Gambar 3.6 DAD Level 2 Dari Proses Pencetakan Laporan………...…..80

Gambar 3.7 DAD Level 1 Dari Sisi Pegawai...81

(20)

Gambar 3.10 DAD level 2 Dari Sisi Administrator Untuk Proses

Pengubahan Data Pegawai ...85

Gambar 3.11 DAD level 2 Dari Sisi Administrator Untuk Proses Pengubahan Data Point ...86

Gambar 3.12 DAD level 2 Dari Sisi Administrator Untuk Proses Pengubahan Data DP3 ...87

Gambar 3.13 DAD level 2 Dari Sisi Administrator Untuk Proses Cetak laporan...88

Gambar 2.14 Entity Relationship Diagram...93

Gambar 3.15 Bagan Struktur Menu Dari Sisi Penilai...98

Gambar 3.16 Menu Utama Untuk Tab Data...99

Gambar 3.17 Menu Utama Untuk Tab Proses Kenaikan Pangkat...100

Gambar 3.18 Menu Utama Untuk Tab Proses Pencetakan Laporan ...101

Gambar 3.19 Bagan Struktur Menu Dari Sisi Pegawai ...102

Gambar 3.20 Menu Utama Dari Sisi Pegawai ...102

Gambar 3.21 Bagan Struktur Menu Dari Sisi Administrator ...104

Gambar 3.22 Menu Utama Untuk Tab Data...105

Gambar 3.23 Menu Utama Untuk Tab Pencetakan Laporan...106

Gambar 3.24 Menu Utama Untuk Tab Pindah Data Ke Gudang ...107

Gambar 3.25 Rancangan Output Laporan Kenaikan Pangkat ...108

(21)

Gambar 4.3 Pesan Kesalahan Dalam Proses Login ...138

Gambar 4.4 Menu Utama Sistem Dari Sisi Penilai ...138

Gambar 4.5 Form Mengubah Nama Dan Password Penilai ...140

Gambar 4.6 Form Lihat Data Pegawai ...141

Gambar 4.7 Form Lihat Data Point ...142

Gambar 4.8 Form Lihat Data Point Tiap Guru ...143

Gambar 4.9 Form Pengubahan Data Point Tiap Guru...143

Gambar 4.10 Form Lihat Data DP3...144

Gambar 4.11 Form Lihat Data Syarat...145

Gambar 4.12 Form Pengubahan Data Syarat...145

Gambar 4.13 Form Data Hasil Keputusan...146

Gambar 4.14 Form Proses Kenaikan Pangkat ...147

Gambar 4.15 Pesan Kesalahan Pada Proses Kenaikan Pangkat ...148

Gambar 4.16 Form Pengubahan Data Kenaikan Pangkat...149

Gambar 4.17 From Pencetakan Laporan Keputusan ...150

Gambar 4.18 Form Tentang Sistem...151

Gambar 4.19 Form Bantuan...151

Gambar 4.20 Menu Login Untuk Administrator ...152

Gambar 4.21 Menu Utama Dari Sisi Administrator ...153

(22)
(23)
(24)

Tabel 2.1 Jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang guru serta persyaratan angka kredit komulatif minimal ...29 Tabel 2.2 Unsur-unsur yang akan dinilai dalam proses kenaikan pangkat

(25)
(26)

A. LATAR BELAKANG

Pada saat ini tenaga guru atau pengajar semakin banyak bermunculan dan karenanya akan semakin banyak pula guru yang akan mengajukan usulan kenaikan pangkat untuk memajukan kesejahteraan hidupnya. Kemudian muncul masalah dalam hal menangani proses kenaikan pangkat para guru tersebut, yakni semakin banyaknya jumlah guru dan hal ini menyebabkan proses penentuan keputusan kenaikan pangkat guru menjadi suatu proses yang kurang efektif dan melelahkan bagi seorang yang ditunjuk sebagai tim penilai yang akan menilai berkas usulan kenaikan pangkat guru tersebut.

Proses penentuan keputusan kenaikan pangkat guru tersebut merupakan proses yang kompleks, kurang efektif, dan melelahkan bagi tim penilai karena banyak hal-hal yang harus dilakukan secara berulang-ulang oleh tim penilai dalam proses pengecekan syarat-syarat yang dilampirkan dalam usulan kenaikan pangkat guru tersebut serta penghitungan point angka kredit dari syarat yang telah dilampirkan oleh guru negeri tersebut.

(27)

mengajukan usulan kenaikan pangkat berhak untuk naik pangkat atau tidak secara mudah dan efektif. Dan sistem ini disebut Sistem Informasi Kenaikan Pangkat dan Jabatan Fungsional Guru Negeri Berdasarkan Perhitungan Angka Kredit.

Program ini diimplementasikan untuk membantu tim penilai dalam hal menangani proses kenaikan pangkat seorang guru. Input dari sistem berupa syarat-syarat yang telah dilampirkan dalam usulan kenaikan pangkat guru sedangkan outputnya berupa data guru yang berhak naik pangkat ke jenjang selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH

(28)

C. TUJUAN

Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah merencanakan pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Kenaikan Pangkat dan Jabatan Fungsional Guru Negeri Berdasarkan Perhitungan Angka Kredit, sehingga diharapkan proses kenaikan pangkat guru negeri menjadi lebih mudah dan efektif.

D. BATASAN MASALAH

Batasan-batasan masalah dalam tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem yang dibuat hanya terbatas untuk sistem yang menangani

proses kenaikan pangkat dan jabatan guru negeri saja.

2. Sistem ini tidak membahas mengenai masalah kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang lainnya.

3. Input yang dimasukkan hanya terbatas pada data diri dari guru yang mengajukan usulan kenaikan pangkat, data point, data DP3, dan data syarat-syarat yang telah di lampirkan dalam usulannya tersebut.

4. Guru selain tim penilai dapat melihat data guru yang mengajukan usulan kenaikan pangkat serta hasil penilaian angka kredit namun ia tidak dapat melakukan update data pegawai dan data point.

(29)

E. METODOLOGI

Metode yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini adalah metode ‘Waterfall’ dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Perencanaan Dan Analisis

Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah merumuskan dan mendiagnosa hal-hal yang menjadi kendala dan permasalahan apa saja yang muncul yang dapat diimplementasikan dalam sistem ini. Dalam tahap analisis ini akan ditentukan pendekatan atau cara yang terbaik yang digunakan untuk mengembangkan sistem. Dalam tahap analisis ini akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem, analisa kebutuhan software dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem ini untuk kemudian didokumentasikan dan di review bersama costumer apakah telah sesuai dengan kebutuhan kostumer atau belum sesuai.

2. Perancangan (Design)

(30)

• Perancangan Basis Data

Tahap ini akan membahas mengenai perancangan basisdata bagi sistem yang akan dibangun.

• Perancangan Proses

Tahap ini dilakukan perancangan sistem dan kemudian mendistribusikannya kedalam bentuk diagram alur data (DAD).

• Perancangan user interface

Membahas mengenai perancangan user interface yang digunakan agar sistem dapat secara mudah digunakan, friendly terhadap user, dan tidak membingungkan user.

3. Implementasi

(31)

4. Testing dan Perawatan

Setelah desain dari sistem selesai diimplementasikan maka langkah selanjutnya adalah melakukan testing terhadap sistem untuk mengetahui kinerja dari sistem tersebut. Dalam phase ini data hasil output dari sistem dikumpulkan dan kemudian dibandingkan dengan desain output yang dirancang apakah sesuai atau belum dengan kebutuhan user.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi yang digunakan untuk membangun sistem, serta sistematika isi penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang dasar teori yang mana akan digunakan sebagai pembahasan dalam penulisan skripsi ini, yang akan meliputi penjelasan sistem, struktur dari sistem, penjelasan informasi, serta penjelasan Sistem Informasi itu sendiri.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

(32)

Berupa kegiatan menemukan komponen sistem, perancangan input, perancangan output, perancangan user interface, maupun perancangan basisdata.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan berisi tentang implementasi dari perancangan sistem yang telah dirancang sebelumnya dan meliputi cara kerja program yaitu berupa data input program maupun hasil output program.

BAB V PEMBAHASAN KUESIONER

Pada bab ini berisi tentang tanggapan dari responden mengenai dibuatnya sistem Kenaikan Pangkat Guru Negeri ini.

BAB VI KESIMPULAN

(33)

A. PENGERTIAN DASAR SISTEM

1. Definisi Sistem

Sebuah sistem merupakan kumpulan obyek-obyek seperti manusia, sumber daya, konsep, dan prosedur yang saling berelasi dan memiliki tujuan untuk melaksanakan fungsi tertentu dalam upaya mencapai suatu tujuan tertentu (Turban, 1995)

(34)

2. Struktur Sistem

Sistem terbagi menjadi tiga bagian penting yaitu : input, proses, dan output. Ketiga bagian ini dikelilingi oleh lingkungan dimana sistem tersebut berjalan. Dalam hal ini, manusia sebagai pembuat keputusan menjadi bagian dari sistem ini. Hubungan antara sistem dan lingkungannya dapat di gambarkan pada bagan berikut ini :

Lingkungan

Costumers Keadaan Cuaca Pemerintahan

Competisi Bank

Stockholders Vendors

(35)

Keterangan Gambar :

a. Inputs : Inputs merupakan bagian sistem yang menerima elemen-elemen

data yang masuk ke dalam sistem. Misalnya data kependudukan, data pegawai negeri, bahan-bahan kimia, dan lain sebagainya.

b. Proses : Proses merupakan bagian yang memproses data menjadi sebuah

informasi yang sesuai dengan keinginan penerima outputs. Semua elemen yang telah dimasukkan kedalam sistem harus ditransformasikan terlebih dahulu dalam sebuah proses agar output yang dihasilkan sesuai dengan keinginan penerima.

c. Outputs : Outputs menggambarkan produk akhir dari proses sebuah

sistem yang dapat berupa laporan, grafik, dan lain sebagainya.

d. Umpan Balik : Dalam bagan tersebut terdapat aliran informasi dari

outputs ke pembuat keputusan. Berdasarkan informasi tersebut si pembuat keputusan dapat melihat kembali apakah sistem tersebut telah berjalan sesuai keinginan, dan pembuat keputusan juga dapat memutuskan untuk memodifikasi input atau proses dari sistem tersebut.

e. Lingkungan : Lingkungan dari sistem terdiri dari beberapa eleman namun

(36)

f. Batasan Sistem : Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

B. DEFINISI DATA DAN INFORMASI

1. Perbedaan Data dan Informasi

Data dan informasi tidaklah memiliki arti yang sama. Data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian dan dirangkum menjadi sekumpulan fakta. Sedangkan informasi merupakan data yang berperan dalam proses pengambilan keputusan yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Widyahartono,1982). Data harus mengalami pengolahan dulu sebelum bisa disebut sebuah informasi. Data akan berubah menjadi informasi bilamana data tersebut dianggap berguna bagi penggunanya.

2. Persyaratan Kualitas Informasi

(37)

a. Akurat.

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti juga harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Pada Waktunya

Hal ini berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan, maka bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai menfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda. Contohnya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan. Tapi untuk seorang akuntan hal tersebut merupakan informasi yang relevan.

3. Nilai Informasi

(38)

C. PENGERTIAN DASAR SISTEM INFORMASI

1. Pengertian Dasar Sistem Informasi

Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan (Widyahartono,1982). Secara lebih rinci sistem informasi merupakan serangkaian komponen pembentuk sistem yang saling terkait satu sama lain dan bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, memproses, dan menyebarluaskan informasi dengan tujuan mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kontrol dalam suatu organisasi. Suatu sistem informasi mendukung pimpinan organisasi dalam mewujudkan tujuan-tujuan mereka. Sistem informasi juga harus memenuhi kebutuhan informasi para pemimpin dan pelaksana organisasi.

Dalam istilah komputer Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan menentukan keputusan.

(39)

2. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terditi dari komponen - komponen yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basisdata, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam block tersebut saling berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input dalam hal ini termasuk metode – metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan dalam sistem, yang dapat berupa dokuman dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dalam basidata dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran

(40)

d. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basisdata

Basisdata merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basisdata perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

e. Blok Kendali

(41)

D. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM

Dalam proses pengembangan sistem ini, akan digunakan model pengembangan Linear sequential model atau kadang-kadang disebut ‘classic life cycle’ atau waterfall. Linear sequential model ini menggunakan pendekatan penyelesaian yang sistematik dan sequensial atau secara berkesinambungan dalam proses pengembangan sistemnya (Pressman,1997). Model pengembangan linear sequensial ini dimulai dengan tahap analisis, perancangan, implementasi, dan yang terakhir adalah tahap testing dan perawatan. Proses pengembangan linear sequential model dapat digambarkan pada bagan berikut ini :

analisis perancangan implementasi

Testing dan perawatan Penentuan

kebutuhan informasi

Gambar 2.2 Linear Squential Model (Pressman,1997) Keterangan Gambar :

1. Penentuan kebutuhan informasi : Karena software biasanya merupakan

(42)

menentukan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh semua elemen sistem yang diharapkan diimplementasikan dalam software ini.

2. Analisis : Dalam tahap analisis ini akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan

sistem dan kebutuhan software tersebut untuk kemudian didokumentasikan dan di review bersama kostumer apakah telah sesuai dengan kebutuhan kostumer atau belum sesuai.

3. Perancangan (Design) : Tahap perancangan ini merupakan tahap dimana

empat atribute penting dari program akan dirancang dan dibahas lebih rinci. Empat atribute tersebut adalah basis data, arsitektur software, user interface serta detail proseduralnya.

4. Implementasi : Tahap ini berisi proses pengimplemetasian dari rancangan

program yang telah dibuat ditranslasikan kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin komputer. Rancangan-rancangan yang telah dibuat kemudian dituangkan dalam bentuk baris-baris program dengan mengunakan bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing Dan Perawatan : Langkah selanjutnya adalah melakukan testing

(43)

E. PERANCANGAN SISTEM

Hal yang akan dibahas dalam tahap perancangan sistem ini adalah bagaimana permintaan dari user akan diimplementasikan dalam sebuah sistem. Hasil rancangan sistem ini akan berupa rancang bangun yang dipaparkan secara lebih rinci untuk menggambarkan kinerja sistem setelah diimplementasikan nanti. Ada tiga komponen sistem informasi yang akan dirancang dalam tahap perancangan ini yaitu basis data, arsitektur software, dan user interfacenya serta detail proseduralnya.Maka akan ada tiga tahapan perancangan yaitu perancangan basis data, perancangan proses, dan perancangan User interface.

1. Perancangan Basis Data

a) Simbol –simbol dalam diagram relasi entitas

(44)

1. Entitas

Entitas merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasikan sebagai data dari sebuah organisasi yang penting bagi sistem dan harus disimpan. Simbolnya adalah sebagai berikut :

Nama Entitas

Gambar 2.3 Simbol Entitas

2. Atribut

Atribut merupakan sesuatu yang menggambarkan karakteristik dari suatu entitas. Atribut dapat berupa multiple Value atau berupa composite. Simbolnya adalah sebagai berikut :

Nama Atribut

Gambar 2.4 Simbol Atribut

3. Relasi

(45)

Nama relasi

Gambar 2.5 Simbol Relasi

b) Cardinality Ratio

Adapun masing-masing entitas tersebut akan dihubungkan oleh suatu relationship antar entitas. Relationship ini memiliki derajat hubungan yang menunjukkan jumlah anggota entitas yang terlibat dalam ikatan yang terjadi. Ada beberapa jenis derajat hubungan antar relasi yang dapat terjadi yaitu seperti dibawah ini :

1. One to One (1:1)

Derajat hubungan ini menggambarkan keadaan dimana setiap anggota entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entitas B, dan begitu juga sebaliknya anggota entitas B hanya boleh memiliki satu pasangan dari anggota entitas A.

2. One to Many (1:M)

(46)

entitas B hanya boleh memiliki satu pasangan dari anggota entitas A.

3. Many to Many (M:N)

Derajat hubungan ini menggambarkan keadaan dimana setiap anggota entitas A boleh memiliki pasangan lebih dari satu dari anggota entitas B dan sebaliknya juga anggota entitas B juga dapat memiliki lebih dari satu pasangan dari anggota entitas A.

c) Normalisasi

Normalisasi merupakan sebuah proses untuk meyederhanakan tabel-tabel basisdata yang begitu kompleks menjadi sebuah basis data yang lebih stabil dan sederhana. Dengan adanya proses normalisasi diharapkan dalam sebuah basisdata tidak akan terdapat peristiwa redundansi dan anomali atau kesalahan pada saat melakukan update data. Tahap-tahap normalisasi akan melewati beberapa tahap sebagai berikut :

a. Bentuk Normal Pertama (1NF)

(47)

group yang berulang maka salah satu data tersebut harus dihapus.

b. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Sebuah tabel basis data dikatakan dalam bentuk 2NF apabila telah dalam bentuk 1NF, dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primernya. Jadi seharusnya tidak ada ketergantungan parsial dalam relasi tersebut. Ketergantungan parsial merupakan suatu kodisi dimana sebuah atribut bukan kunci hanya memiliki ketergantungan secara sebagian terhadap atribut kuncinya. c. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Sebuah tabel basisi data dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) apabila tabel tersebut telah dalam bentuk normal kedua (2NF) dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap dua atau lebih atribut bukan kunci primer.

2. Perancangan Proses

(48)

pembuatan DAD yang dikembangkan oleh Yourdon menggunakan empat simbol dasar sebagai berikut :

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar merupakan bagian di luar sistem yang dapat berupa manusia, departemen, atau sistem lain yang dapat mengirimkan data atau menerima data dari sistem tersebut. Simbolnya adalah sebagai berikut :

Nama External Entity

Gambar 2.6 Simbol External Entity

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan gambaran arus sebuah data yang mengalir menjadi masukan bagi sistem atau dapat juga berupa hasil output dari sistem. Arus ini dapat mengalir antara proses dan proses, atau dari simpan data ke satuan luar. Simbolnya adalah sebagai berikut :

(49)

c. Proses (Process)

Proses merupakan gambaran dari kegiatan yang dilakukan sistem dalam hal mengolah data input menjadi suatu output yang akan dikeluarkan dari proses. Simbolnya adalah sebagai berikut :

Nama proses

Gambar 2.8 Simbol Process

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan gudang data atau simpanan data yang akan digunakan untuk menyimpan data input dari user atau menyimpan hasil dari proses yang telah dilakukan sistem. Simbolnya adalah sebagai berikut :

Nama database

(50)

3. Perancangan user interface

Dalam tahap ini akan dibahas mengenai perancangan user interface yang digunakan agar sistem dapat secara mudah digunakan dan tidak membingungkan user. User interface hendaknya dibuat se-friendly mungkin agar user merasa nyaman menggunakan sistem. Oleh karena itu user yang memakai sistem harus dipandang bukan sebagai seseorang yang bertemu mesin, tapi bertatap muka dengan sebuah agen yang dapat berupa informasi, pengetahuan, atau sesuatu yang memiliki kecerdasan.

F. VISUAL BASIC

(51)

berbagai format data yang berbeda. Oleh karena itu saat ini ADO merupakan salah satu standar akses untuk berbagai type informasi dari berbagai sumber data.

G. MySQL Server

MySQL Server dapat memungkinkan user untuk mengolah data dalam basisdata terpusat pada komputer pusat (server). Sedangkan informasi yang dihasilkan dapat digunakan secara bersama-sama oleh beberapa user pada komputer client.

MySQL merupakan Relational Database Management System (RDMS) server. RDMS adalah program yang memungkinkan pengguna basisdata untuk membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relasional. Dengan demikian, tabel-tabel yang ada pada basisdata memiliki relasi atau hubungan antara satu tabel dengan lainnya. RDMS dibuat dengan menggunakan bahasa standart dalam basisdata, yaitu Structured Query Language (SQL) yang dimasukkan oleh pengguna ke dalam data tersebut.

Sebuah ekspresi SQL dasar sebenarnya hanya terdiri dari tiga klausa, yaitu select, from dan where.

1. Klausa select digunakan untuk menetapkan daftar atribut (field) yang diinginkan sebagai hasil query.

(52)

3. Klausa where yang sifatnya opsional, digunakan sebagai predikat (kriteria) yang harus dipenuhi dalam memperoleh hasil query.

Sintaksnya sebagai berikut:

Select nama_field from nama_t abel [where (kondisi)]

Contohnya adalah apabila user ingin menampilkan beberapa field saja dari tabel basisdata yang sudah dibuat. Misalnya user ingin menampilkan data PubID, Name, dan CompanyName dari tabel Publishers, maka perintah SQL yang diberikan adalah :

SELECT PubID, Name, CompanyName FROM Publisher

Where State = ‘NY’

H. PROSES KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN GURU

(53)

melakukan pengecekan terhadap jumlah angka kredit masing-masing guru. Apabila jumlah angka kredit minimal yang disyaratkan telah terpenuhi maka guru tersebut berhak untuk naik pangkat ke jenjang selanjutnya dan akan mendapatkan Surat Keputusan Kenaikan pangkat. Untuk Pegawai yang memiliki jabatan yang lebih tinggi daripada pangkatnya maka keputusan kenaikan pangkat diambil berdasarkan nilai dari Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan selama dua tahun terakhir, telah melaksanakan proses belajar mengajar sekurang – kurangnya satu tahun, pernyataan tidak keberatan dari pejabat berwenang, dan sekurang – kurangnya telah dua tahun dalam pangkat terakhir.

I. JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN RUANG, DAN ANGKA

KREDIT YANG DISYARATKAN

(54)

Tabel 2.1 Jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang guru serta persyaratan angka kredit komulatif minimal (DEPDIKBUD, 1995)

PERSYARATAN ANGKA

MENIMAL JENJANG

(55)

Keterangan Tabel 2.1

1. Pangkat dan golongan pada kolom 3 adalah pangkat tertinggi untuk jabatan pada kolom 2. Artinya adalah seorang guru dapat menduduki jabatan lebih tinggi dari pada pangkat dan golongan pada kolom 3 apabila jumlah angka kredit pada kolom 4 telah terpenuhi.

2. Angka kredit pada kolom 4 merupakan angka kredit komulatif selama ia menjabat sebagai guru yang harus dipenuhi seorang guru hingga saat ia mengajukan usulan kenaikan pangkat.

3. Angka kredit pada kolom 5 adalah jumlah angka kredit per jenjang yang harus didapat oleh seorang guru sejak ia menduduki jabatan terakhir hingga saat ia mengajukan usulan kenaikan pangkat. Persyaratan tersebut harus dipenuhi dari unsur utama sekurang-kurangnya 80% dan unsur penunjang sebanyak-banyaknya 20%.

4. Seorang Guru yang telah menduduki jabatan lebih tinggi daripada pangkatnya, maka yang bersangkutan dapat naik pangkat setingkat lebih tinggi apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Daftar Penilaian pelaksanaan Pekerjaan ( DP3 ) dua tahun terakhir semua unsur sekurang – kurangnya bernilai Baik.

b. Telah melaksanakan proses belajar mengajar atau bimbingan sekurang – kurangnya selama satu tahun.

(56)

d. Sekurang – kurangnya telah dua tahun dalam pangkat terakhir. 5. Bagi Guru Pembina sampai Dengan Guru Utama untuk naik pangkat

atau jabatan setingkat lebih tinggi diwajibkan mengumpulkan angka kredit dari Pengembangan Profesi sekurang – kurangnya 12 angka kredit, disamping angka kredit proses belajar mengajar atau bimbingan. Oleh karena itu prosentase alokasi angka kredit untuk kenaikan pangkat atau jabatan setiap jenjang diwajibkan memeperoleh angka kredit sebagai berikut :

a. Unsur Utama lebih besar atau sama dengan 80 % dari angka kredit yang disyaratkan, dengan komposisi :

i. Pendidikan dan Proses belajar mengajar atau Bimbingan lebih besar atau sama dengan 75 % atau lebih besar sama dengan 108 angka kredit.

ii. Pengembangan Profesi lebih besar atau sama dengan 8 % atau lebih besar sama dengan 12 angka kredit.

b. Penunjang Proses Belajar Mengajar Atau Bimbingan lebih kecil atau sama dengan 20 % atau lebih besar sama dengan 30 angka kredit.

(57)

kenaikan pangkat atau jabatan setingkat lebih tinggi, maka diperhitungkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan yang berikutnya. 7. Bagi Guru yang telah menduduki jabatan Guru Utama , setiap 2 tahun

yang bersangkutan wajib mengumpulkan sekurang – kurangnya 40 angka kredit dari Proses Belajar Mengajar atau Bimbingan. ( Pasal 23 ayat (2) Keputusan Menpan 84/1993).

(58)

J. PEMBERIAN ANGKA KREDIT SETIAP UNSUR

Berikut ini adalah unsur-unsur yang akan dinilai dalam proses kenaikan pangkat guru. Prestasi dari masing-masing guru akan dapat dinilai dengan melihat jumlah angka kredit.

Pemberian Angka Kredit

No Unsur/Sub unsur Butir Bukti fisik yang dinilai Ukuran

Penilaian

Angka Kredit

1 PENDIDIKAN

1. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah/akta

a. Doktor

b. Pasca Sarjana

c. Sarjana/Diploma IV

Copy ijazah/akta

• Dalam negeri, fotocopy atau salinan ijazah perguruan tinggi Negeri dilegalisir oleh Dekan, Perguruan tinggi Swasta dilegalisir oleh koordinator atau sekretaris kopertis

• Luar negeri fotocopy ijazah dan salinan sah keputusan Mendikbud tentang penilaian ijazah perguruan tinggi luar

Yang sesuai dengan bidang tugas

(59)

2. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL)

/SGPLB

e. PGSLTP/Diploma I/SLTA

f. Akta kependidikan atau yang disamakan

g. Mendapat gelar sarjana kependidikan

a. Lamanya lebih dari 960 jam b. Lamanya 641 – 960 jam Diklat dari kedinasan

(60)

2 PROSES BELAJAR MENGAJAR ATAU BIMBINGAN

1. Proses belajar mengajar a. Guru Pratama sampai dengan Guru Muda tingkat 1.

1. Melaksanakan dengan bimbingan dalam menyusun program pengajaran atau praktik.

Program pengajaran dan satuan pelajaran

Setiap semester 0,555

2. Melaksanakan dengan bimbingan dalam menyajikan program pengajaran atau praktik.

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas Guru dalam melaksanakan PBM

Setiap semester 0,830

3. Melaksanakan dengan bimbingan dalam melaksanakan evaluasi belajar atau praktik.

Buku evaluasi belajar Setiap semester 0,280

4. Melaksanakan dengan bimbingan dalam melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar atau

Buku analisis hasil evaluasi belajar Setiap semester 0,185

(61)

5. Melaksanakan dengan bimbingan dalam penyusunan dan pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

Buku program perbaikan dan pengayaan

Setiap semester 0,185

6. Melaksanakan dengan bimbingan kegiatan penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling dikelas.

Buku program dan laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,150

7. Melaksanakan dengan bimbingan dalam membimbing siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas guru dalam membimbing siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Setiap semester 0,150

b. Guru Madya sampai dengan Guru Madya tingkat I

1. Melaksanakan penyusunan program pengajaran atau praktik.

Program pengajaran dan satuan pelajaran

(62)

2. Melaksanakan penyajian program pengajaran atau praktik.

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas Guru dalam melaksanakan PBM

Setiap semester 2,080

Setiap semester 0,695 3. Melaksanakan evaluasi

belajar atau praktik.

Buku evaluasi belajar

4. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar atau praktik.

Buku analisis hasil evaluasi belajar Setiap semester 0,460

5. Melaksanakan dalam penyusunan dan pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

Buku program perbaikan dan pengayaan

Setiap semester 0,460

6. Melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling dikelas.

Buku program dan laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,380

7. Melaksanakan

pembimbingan siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas guru dalam membimbing siswa di kegiatan ekstra kurikuler

(63)

Guru Dewasa Tingkat I 1. Melaksanakan penyusunan

program pengajaran atau praktik.

Program pengajaran dan satuan pelajaran

Setiap semester 2,775

2. Melaksanakan penyajian program pengajaran atau praktik.

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas Guru dalam melaksanakan PBM

Setiap semester 4,165

3. Melaksanakan evaluasi belajar atau praktik.

Buku evaluasi belajar Setiap semester 1,390

4. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar atau praktik.

Buku analisis hasil evaluasi belajar Setiap semester 0,925

5. Melaksanakan dalam penyusunan dan pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

Buku program perbaikan dan pengayaan

Setiap semester 0,925

6. Melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

Buku program dan laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

(64)

dikelas. 7. Melaksanakan

pembimbingan siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas guru dalam membimbing siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Setiap semester per orang guru

0,760

8. Melaksanakan dengan bimbingan membimbing guru dalam proses belajar-mengajar atau praktik

Surat keputusan Kepala Sekolah dalam pembagian tugas membimbing guru dalam proses belajar mengajar atau praktek.

0,425

9. Melaksanakan dengan bimbingan dalam mengikuti kegiatan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional

Surat keterangan dari Panitia

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Setiap kali melakukan

kegiatan

a. Menyusun kisi-kisi Surat keterangan dari Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan mata pelajaran, lamanya, dan tahunnya

Setiap kali melakukan

kegiatan

0,45

b. Menyusun soal Surat keterangan dari Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan mata pelajaran,

Setiap jam efektif

(65)

c. Mengawasi Surat keterangan dari Ketua Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan jam, hari, tanggal dan tahunnya.

Dilakukan oleh tim, sebagai :

Setiap jam efektif

ƒ Ketua 0,025

ƒ Anggota 0,020

d. Memeriksa Surat keterangan dari ketua Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan waktu tahun dan jumlah orang yang diperiksa serta bentuk soalnya

0,020

d. Guru Pembina sampai dengan Guru Utama

1. Melaksanakan penyusunan program pengajaran atau praktik.

Program pengajaran dan satuan pelajaran

Setiap semester 2,775

2. Melaksanakan penyajian program pengajaran atau praktik.

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas Guru dalam melaksanakan PBM

Setiap semester 4,165

(66)

belajar atau praktik. 4. Melaksanakan analisis hasil

evaluasi belajar atau praktik.

Buku analisis hasil evaluasi belajar Setiap semester 0,925

5. Melaksanakan dalam penyusunan dan pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

Buku program perbaikan dan pengayaan

Setiap semester 0,925

6. Melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling dikelas.

Buku program dan laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,760

7. Melaksanakan

pembimbingan siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas guru dalam membimbing siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Setiap semester 0,760

8. Membimbing guru dalam proses belajar-mengajar atau praktik

Surat keputusan Kepala Sekolah dalam pembagian tugas membimbing guru dalam proses belajar mengajar atau praktek.

Setiap semester per orang guru

(67)

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional

Evaluasi Belajar Tahap Akhir

a. Menyusun kisi-kisi Surat keterangan dari Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan mata pelajaran, lamanya, dan tahunnya

Setiap kali melakukan

kegiatan

0,90

b. Menyusun soal Surat keterangan dari Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan mata pelajaran, lamanya, dan tahunnya

Setiap kali melakukan

kegiatan

1,80

c. Mengawasi Surat keterangan dari Ketua Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan jam, hari, tanggal dan tahunnya.

Setiap jam efektif

Dilakukan oleh tim, sebagai :

ƒ Ketua 0,025

ƒ Anggota 0,020

d. Memeriksa Surat keterangan dari ketua Panitia Evaluasi Belajar Tahap Akhir dengan mencantumkan waktu tahun dan jumlah orang yang diperiksa serta

Setiap jam efektif

(68)

bentuk soalnya 2. Proses Bimbingan a. Guru Pratama sampai dengan

Guru Muda tingkat I 1. Melaksanakan dengan

bimbingan kegiatan penyusunan program bimbingan dan konseling

Buku rencana kegiatan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,330

2. Melaksanakan dengan bimbingan kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

Surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling dari Kepala Sekolah

Setiap semester 1

3. Melaksanakan dengan bimbingan dalam melaksanakan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Setiap semester 0,335

4. Melaksanakan dengan bimbingan dalam melaksanakan analisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku analisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

(69)

bimbingan dalam tindak lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling

tindak lanjut kegiatan bimbingan dan konseling

6. Melaksanakan dengan bimbingan dalam membimbing siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Pembagian tugas kegiatan Ekstra kurikuler dari Kepala Sekolah

Setiap semester 0,150

b. Guru Madya sampai dengan Guru Madya tingkat I 1. Melaksanakan kegiatan

penyusunan program bimbingan dan konseling

Buku rencana kegiatan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,830

2. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

Surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling dari Kepala Sekolah

Setiap semester 2,505

3. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Setiap semester 0,830

4. Melaksanakan analisis hasil evaluasi pelaksanaan

Buku analisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

(70)

bimbingan dan konseling 5. Melaksanakan tindak

lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku Rencana dan pelaksanaan tindak lanjut kegiatan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,460

6. Melaksanakan bimbingan terhadap siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Pembagian tugas kegiatan Ekstra kurikuler dari Kepala Sekolah

Setiap semester 0,380

c. Guru Dewasa sampai dengan Guru Dewasa tingkat I 1. Melaksanakan kegiatan

penyusunan program bimbingan dan konseling

Buku rencana kegiatan bimbingan dan konseling

Setiap semester 1,665

2. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

Surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling dari Kepala Sekolah

Setiap semester 5

3. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Setiap semester 1,665

4. Melaksanakan analisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku analisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

(71)

lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling

tindak lanjut kegiatan bimbingan dan konseling

6. Melaksanakan bimbingan terhadap siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Pembagian tugas kegiatan Ekstra kurikuler

Setiap semester 0,760

7. Melaksanakan dengan bimbingan dalam

membimbing guru dalam proses bimbingan dan konseling

Surat pernyataan melakukan membimbing guru dalam proses bimbingan dan konseling dari Kepala Sekolah

Setiap semester per orang guru

0,425

d. Guru Pembina sampai dengan Guru Utama

1. Melaksanakan kegiatan penyusunan program bimbingan dan konseling

Buku rencana kegiatan bimbingan dan konseling

Setiap semester 1,665

2. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

Surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling dari Kepala Sekolah

Setiap semester 5

3. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan bimbingan

Buku Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

(72)

dan konseling

4. Melaksanakan analisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku analisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,925

5. Melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling

Buku Rencana dan pelaksanaan tindak lanjut kegiatan bimbingan dan konseling

Setiap semester 0,925

6. Melaksanakan bimbingan terhadap siswa di kegiatan ekstra kurikuler

Pembagian tugas kegiatan Ekstra kurikuler

Setiap semester 0,760

7. Melaksanakan bimbingan terhadap guru dalam proses bimbingan dan konseling

Surat pernyataan melakukan membimbing guru dalam proses bimbingan dan konseling dari Kepala Sekolah

Setiap semester per orang guru

0,850

3. Melaksanakan tugas

tertentu di Sekolah a. Kepala Sekolah Surat Keputusan pengangkatan sebagai Kepala Sekolah dari pejabat yang berwenang

Setiap tahun 4

b. Wakil Kepala Sekolah Surat keputusan sebagai Wakil Kepala Sekolah dari pejabat

(73)

Wilayah terpencil dengan Guru Muda tingkat I Salinan atau fatacopy keputusan dari Gubernur bahwa daerah tempat tugas guru yang bersangkutan

dikategorikan wilayah terpencil b. Guru Madya sampai dengan

Guru Madya tingkat I

Setiap tahun 5

c. Guru Dewasa sampai dengan Guru Dewasa tingkat I

Setiap tahun 10

d. Guru Pembina sampai dengan Guru Utama

Setiap tahun 10

3 PENGEMBANGAN

PROFESI

1. Melaksanakan kegiatan karya tulis atau karya ilmiah di bidang pendidikan

a. Karya Ilmiah hasil penelitian , pengkajian, survei, atau evaluasi di bidang pendidikan yang dipublikasikan

1. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional

Buku asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap karya 12,5

2. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh Departemen Pendidikan

Majalah asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

(74)

dan kebudayaan b. Karya ilmiah hasil penelitian,

pengkajian, survei, atau evaluasi di bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumantasikan di perpustakaan sekolah

1. Dalam bentuk buku Buku asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap karya 8

2. Dalam bentuk makalah Makalah asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap karya 4

c. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang

dipublikasikan

1. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional

Buku asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

(75)

yang diakui oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan

disyahkan Kepala Sekolah

d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumantasikan di perpustakaan sekolah

1. Dalam bentuk buku Buku asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap buku 7

2. Dalam makalah Majalah asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap karya 3,5

e. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang

disebarluaskan melalui media massa

Guntingan Media Massa yang memuat tulisan ilmiah tersebut yang disyahkan kepala Sekolah

Setiap tulisan yang

merupakan satu kesatuan

(76)

f. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah

Makalah asli atau fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap kali 2,5

g. Buku pelajaran atau modul

1. Bertaraf Nasional Buku atau modul boleh asli maupun fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap buku 5

2. Bertaraf Provinsi Buku atau modul boleh asli maupun fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap buku 3

h. Diktat pelajaran Diktat boleh asli maupun fotocopy yang disyahkan Kepala Sekolah

Setiap diktat 1

i. Mengalihbahasakan buku pelajaran atau karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan

Buku hasil alih bahasa boleh asli atau fotocopy yang diterjemahkan dan disahkan Kepala Sekolah

Setiap buku/karya ilmiah

2,5

2. Menemukan teknologi tepat guna

Menemukan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan

Abstraksi teknologi tepat guna yang dsyahkan Kepala Sekolah

Setiap penemuan

5

3. Membuat alat pelajaran atau atau alat peraga atatu

Alat yang diakuai dan digunakan oleh sekolah

(77)

dilengkapi dengan gambar yang disyahkan Kepala Sekolah

1. Perorangan Stiap kali

melakukan

4. Menciptakan karya seni Karya seni monumental atau seni pertunjukan

Foto atau fotocopy naskah karya seni yang disyahkan oleh Kepala Sekolah

Setiap karya seni

Dilakukan oleh :

1. Perorangan 5

5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

1. Bersifat pembaruan, sebagai Surat pernyataan dari panitia yang menyelenggarakan kegiatan pengembangan kurikulum yang disertai dengan hasil kegiatan

Setiap kegiatan 4,5 ƒ Ketua

3,5 ƒ Anggota

2. Bersifat penyempurnaan, Setiap kegiatan

sebagai Hasil kegiatan berupa

penyempurnaan kurikulum 3

ƒ Ketua

(78)

4 PENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR ATAU BIMBINGAN

1. Pengabdian pada masyarakat

a. Mengajar atau melatih atau menatar guru atau masyarakat

Surat pernyataan dari penyelenggara yang disertai jadwal dan jumlah jam atau piagam dari penyelanggara

Setiap jam 0,02

b. Kegiatan kemasyarakatan Surat keputusan atau surat keterangan dari ketua koperasi atau RT atau RW 1. Koperasi

2. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)

Surat keterangan dari Lurah setempat Setiap tahun, setiap kegiatan yang diikuti

sekurang-sekurangnya tingkat RW 3. Lembaga Musyawarah

Desa (LMD)

Surat keterangan dari Lurah setempat

4. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Surat keterangan dari ketua RW

5. karang Taruna Surat keterangan dari Lurah setempat 6. Pramuka Surat keterangan dari Lurah Setempat 7. Keolahragaan atau seni Surat keterangan dari Lurah setempat 8. Majelis Ta’lim dan yang

sejenis, sebagai :

Surat keterangan dari pengurus Majelis Ta’lim

0,25

• Pengurus Aktif

0,15

(79)

(RW) atau Rukun Tetangga (RT)

bersangkutan

d. Kegiatan keagamaan (guru di lingkungan Departemen Agama dan khusus guru mata pelajaran akama di

Departemen lain), sebagai :

Surat keterangan dari penyelenggara Kegiatan keagamaan

Setiap kali

a. Khatib

Surat keputusan dari panitia disertai abstraksi teks Khatib Idul Fitri atau Idul Adha yang disyahkan Panitia

Setiap kali 2

• Idul Fitri atau Idul Adha

Surat keterangan dari pengurus Mesjid serta Jadwal Khatib Sholat Jum’at

0,25

• Sholat Jum’at

b. Pemimpin Renungan

Surat keterangan dari Panitia 2

• Natal atau Paskah

Surat keterangan dari pengurus Gereja

0.25

(80)

c. Dharma Duta

Surat keterangan dari Panitia 2

• Waisak/Asada

Surat keterangan dari parisada setempat

0,25

• Minggu

d. Penceramah

Agama Surat keterangan dari Panitia

0,5

• Hari-hari besar agama

0,1

• Hari-hari biasa

Surat keterangan dari Panitia Setiap kali dan sekurang-kurangnya satu bulan

e. panitia hari besar

agama, sebagai : Surat keterangan dari pengurus

0,25

• Pengurus

0,2

• Anggota

2. Pendukung Pendidikan Surat keterangan atau piagam dari panitia bahwa guru yang

bersangkutan menghadiri dan berperan serta dalam seminar a. Mengikuti seminar atau

lokakarya sebagai :

(81)

profesi sebagai : keputusan anggota profesi

1

• Pengurus Aktif

0,5

• Anggota Aktif

Surat keterangan atau piagam dari penyelenggara

c. Menjadi delegasi dalam

pertemuan ilmiah sebagai : Setiap kali

3

• Ketua delegasi

2

• Anggota delegasi

Surat keputusan menjadi Tim Penilai Setiap tahun 0,5 d. Menjadi Tim Penilai Jabatan

Guru

Surat keputusan kepanitiaan dari Kepala Sekolah

Setiap kali dan sekurang-kurangnya satu bulan

e. Menjadi Panitia dalam kegiatan sekolah sebagai :

0,25

• Pengurus

0,2

• Anggota

Surat keputusan Kepala Sekolah tentang penugasan guru di sekolah

Setiap tahun 0,5 f. Mandapat tugas tertentu di

sekolah sebagai :

• Wali kelas

• Kepala instalasi

• Pembina OSIS

(82)

• Kepala urusan

Surat penugasan Kepala Sekolah yang memuat jumlah jam efektif

Setiap kali memperoleh

0,02 g. Membimbing siswa atau

mahasiswa dalam Program Pengalaman lapangan (PPL), Pengalaman Kerja Lapangan (PKL), Praktik Kerja Nyata (PKN) dan sejenis

Piagam penghargaan atau tanda jasa Setiap gelar h. Mendapat penghargaan atau

tanda jasa atau prestasi kerja

3

• Tingkat nasional

atau internasional Sarjana bukan

kependidikan disamping yang telah diperoleh

2,5

• Timgkat provinsi

2

(83)

5

Tabel 2.2 Unsur-unsur yang akan dinilai dalam proses kenaikan pangkat guru negeri Ijazah yang diperoleh yang dilegalisir

oleh pejabat berwenang yang dilegalisir oleh pejabat berwenang

(DEPDIKBUD, 1995) j. Mendapat gelar kesarjanaan

(84)

K. Metode Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan salah satu metode pengumpulan data hasil pengamatan dengan menggunakan alat pengumpulan data yang disebut angket. Angket tersebut berisi daftar rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Pertanyaan tersebut diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada responden untuk dijawab. Dan apabila pertanyaan tersebut telah selesai dijawab maka kuesioner tersebut langsung dikembalikan kepada peneliti. Tujuan dari penyebaran kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak.

1. Tujuan Kuesioner

Tujuan dilakukan angket atau kuesioner adalah :

1). Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. 2). Memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak.

2. Macam-macam Kuesioner

a). Menurut prosedur :

1. Angket langsung, yaitu angket yang dikirimkan kepada dan dijawab oleh responden.

(85)

b). Menurut jenis penyusunan :

1. Angket tipe isian, yaitu angket yang harus dijawab oleh responden dengan mengisi format titik pada tiap pertanyaan.

2. Angket tipe pilihan, yaitu angket yang harus dijawab oleh responden dengan cara tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia.

3. Menganalisis Data

Penganalisisan data pada umumnya sebagai berikut :

a) Semua jawaban yang telah diterima kembali, segera dicek sudah lengkap atau belum jawaban-jawaban yang telah diberikan reponden tersebut, kalau belum maka diperlukan pengiriman kuesioner lagi pada responden yang bersangkutan untuk melengkapi data-datanya.

b) Setelah itu selesai, kemudian mentabulasi hasil-hasil jawaban ke dalam daftar tabulasi.

c) Memperhatikan jawaban - jawaban yang kurang lengkap, apakah perlu diulang kembali atau tidak proses pengambilan datanya.

(86)

L. Arsitektur Jaringan

Sejalan dengan perkembangan Information Communication Technologi (ICT) Arsitektur jaringan ini ditujukan untuk meberikan beberapa kemudahan bagi pihak yang terhubung dengan penggunaan aplikasi. Beberapa istilah arsitektur dikenal secara umum seperti Stand alone, Client-server, two-tiers application, three-tier application, dan N-tier application.

Berikut ini akan membahas arsitektur two-tiers application, tree-tier application, dan N-tier application. Sementara Client-server sering dihubungkan dengan two-tiers application.

1. Arsitektur Two-Tier Application

Kata two-tier menunjukkan dua tingkat atau dua palikasi yang saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya, dan dapat saling memberikan data dan informasi. Tingkatan tersebut sering diistilahkan dengan Client-Server. Berikut adalah gambaran model two-tier Application :

(87)

Keterangan :

a. Client melakukan sebuah permintaan ke server. Biasanya jaringan komputer telah terhubung dengan topologi jaringan tertentu.

b. Ketika server menerima permintan layanan tersebut, server mengatur dan membawa permintaan tersebut. Server tersebut kemudian mengirim balik sebuah pesan respon ke client yang meminta.

c. Respon tersebut dapat berupa sekumpulan record, pesan kesalahan, atau sebuah nilai boolean yang mengindikasikan pakah permintaan telah dieksekusi secara sukses.

Ada 2 jenis arsitektur Two Tier yaitu : a). Thin Client-Thick Server

Pada arsitektur jenis ini, dari sisi client menjalankan satu fungsi, yaitu sebagai sarana untuk menampilkan tampilan dari aplikasi saja dan data yang ditampilkan dapat diakses dari sisi server.

b). Thick Client-Thin Server

(88)

Dari sisi server hanya bertugas mengelola data saja sehingga dari sisi client menjadi bertambah tugasnya.

2. Arsitektur Three-Tier Application

Aplikasi three-tier merupakan sebuah perbaikan dari two-tier. Aliran informasi pada dasarnya tetap linear : sebuah permintaan ( request ) datang dari client ke server, server tersebut mengambil atau menyimpan data dari atau ke basisdata, basisdata tersebut mengembalikan informasi ke server, dan server tersebut mengembalikan informasi ke client.

Gambar 2.11 Gambaran model Three-Tier Application

(89)

1) User tier ( presentation layer, user services).

2) Business tier (business logic layer, business services). 3) Data tier (data layer, data services)

Perbedaan yang paling menonjol dari two-tier yaitu adanya middle tier pada arsitektur three-tier yaitu business logic layer. Arsitektur three-tier muncul karena adanya keterbatasan pada arsitektur two-tier, dimana jika ada perubahan fungsi suatu komponen pada satu sisi mempengaruhi kedua sisi yaitu client dan server. Hal ini tidak terjadi pada sistem tier. Arsitektur three-tier digunakan ketika diperlukan suatu rancangan client-server yang efektif, dimana meningkatkan kinerja, fleksibilitas, kemudahan perawatan, kemampuan untuk dapat digunakan ulang, dan skalabilitas.

3. Arsitektur N-Tier application

Gambar

Gambar 3.1 Gambar Diagram Konteks Sistem
Gambar 3.4 DAD Level 2 dari Proses Proses Pegubahan Data Syarat
Gambar 3.5 DAD Level 2 dari Proses Penentuan Kenaikan Pangkat
Gambar 3.6  DAD Level 2 Dari Proses Pencetakan Laporan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa bioproses limbah udang windu melalui tahapan deproteinasi oleh Bacillus licheniformis dosis 4 persen selama 4 hari, dan mineralisasi oleh

Pemberian kompensasi, lingkungan kerja yang baik pada dasarnya adalah hak para karyawan dan merupakan kewajiban dari pihak perusahaan untuk mendukung kontribusi

Dari semua pendapat para ahli diatas disimpulkan bahwa, pelanggan adalah individu yang melakukan pembelian kebutuhan yang bisa membuat puas dengan membandingkan beberapa aspel

Menurut Hery (2014) sistem pengendalian internal yakni suatu prosedur dan kebijakan dalam rangka perlindungan aset bagi perusahaan dalam hal segala tindakan perlakuan dari

Realita yang saat ini ada didalam perusahaan adalah narasumber-2 atau calon suksesor sendiri sudah bisa mengendalikan perusahaan dengan baik tetapi jika ditarik

Perkiraan ukuran atau berat molekul dari rantai polipeptida sampel yang diuji dapat diketahui dengan menggunakan penanda (Bench Marker Protein) yang telah diketahui berat

Gambar 2.2 menjelaskan mengenai perubahan inaktifasi bakteri E.coli pengaruh fotolisis dan fotokatalis TiO2 0,15 g/L dengan menggunakan sinar matahari dan sinar UV bahwa daya

Dari penelitian yang dilakukan pada PT Sartonia Agung dalam investasi teknologi informasi dengan merancang dan membangun sistem informasi untuk mendukung proses