• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENYERAPAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHATANI TEMBAKAU VIRGINIA DI KECAMATAN PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENYERAPAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHATANI TEMBAKAU VIRGINIA DI KECAMATAN PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH JURNAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENYERAPAN DAN PRODUKTIVITAS

TENAGA KERJA PADA USAHATANI TEMBAKAU

VIRGINIA DI KECAMATAN PRAYA TIMUR

KABUPATEN LOMBOK TENGAH

JURNAL

OLEH

RUSLAN

C1G111072

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

ANALISIS PENYERAPAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHATANI TEMBAKAU VIRGINIA DI KECAMATAN PRAYA

TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH Ruslan* Rosmilawati** I Wayan Suadnya

Mahasiswa* Dosen Pembimbing Utama** Dosen Pembimbing Pendamping Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) besarnya serapan tenaga kerja pada usahatani tembakau virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah mulai dari pembibitan, persiapan lahan, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen (2) tingkat produktivitas tenaga kerja pada usahatani tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata serapan tenaga kerja pada usahatani tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah yaitu sebesar 329,72 HKO per luas lahan garapan atau sebesar 344,44 HKO per hektar. Tingginya serapan tenaga kerja pada usahatani tembakau Virginia disebabkan karena banyaknya tahapan kegiatan pada usahatani tembakau Virginia yaitu mulai dari pembibitan, persiapan lahan, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Tingkat produktivitas tenaga kerja pada usahatani tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah dengan luas lahan 0,95 hektar yaitu sebesar 3,84 kg per HKO. Tinggi rendahnya Tingkat produktivitas tenaga kerja dapat diukur dengan seberapa besar tingkat produksi yang dihasilkan, semakin banyak produksi yang dihasilkan maka akan semakin tinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dan sebaliknya, semakin sedikit produksi yang dihasilkan maka akan semakin rendah tingkat produktivitas tenaga kerja. Tinggi rendahnya produksi pada usahatani tembakau Virginia dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca, karena cuaca memegang peranan penting pada proses pertumbuhan tembakau Virginia. Jika cuacanya baik maka proses pertumbuhanya juga akan baik dan akan menghasilkan produksi yang tinggi, dan sebaliknya jika cuacanya tidak baik dan pertumbuhannya juga tidak baik dan akan menghasilkan produksi yang sedikit.

(3)

Analysis of Asorption and Producctivity of Labor in Tobacco Farming in The District Praya Virginia Eastern District of Central Lombok

Ruslan * Rosmilawati ** I Wayan Suadnya Students * Top ** Supervisor Supervisor Companion

Agribusiness Studies Program Faculty of Agriculture, University of Mataram

ABSTRACT

This study aims to determine (1) the amount of absorption of labor in farming virginia tobacco in the District of East Praya Central Lombok from seeding, tillage, land preparation, planting, maintenance, harvesting, post-harvest (2) the level of labor productivity in farming Virginia tobacco in the District of East Praya CentralLombok regency.

Based on the results of this study concluded that the average absorption of labor in tobacco farming in the Virginia District of East Praya Central Lombok regency in the amount of 329.72 HKO per acreage or at HKO 344.44 per hectare. The high absorption of labor in tobacco farming Virginia due to the many phases of activity in which Virginia tobacco farming from seeding, tillage, land preparation, planting, maintenance, harvesting and post-harvest. The level of productivity of labor in tobacco farming in the Virginia District of East Praya Central Lombok with a land area of 0.95 hectares which is 3.84 kg per HKO. High and low level of labor productivity can be measured by the extent of the resulting production, more production is generated, the higher the level of labor productivity, and conversely, the less production produced the lower level of labor productivity. High and low production in Virginia tobacco farming can be influenced by the weather, because the weather plays an important role in the growth process of tobacco Virginia. If the weather is good then pertumbuhanya process will also be good and will result in high production, and vice versa if the weather is not good andgrowthisalso notgood and will resultin the production slightly.

(4)

PENDAHULUAN

Pertanian memiliki arti penting dalam pembangunan ekonomi bangsa. Pemerintah telah menetapkan pertanian sebagai prioritas utama pembangunan dimasa mendatang. Sektor pertanian tidak saja sebagai penyedia kebutuhan pangan bagi penduduk, tetapi juga sumber kehidupan bagi sekitar 50 persen penduduk di indonesia. Pertanian juga merupakan sumber pendapatan ekspor (Devisa) serta pendorong dan penarik bagi tumbuhnya sektor-sektor ekonomi lainnya (Nainggolan,2005)

Pembangunan sektor pertanian bukan berarti hanya melakukan kegiatan pertanian, tetapi juga kegiatan pembangunan ekonomi dalam sektor industri yang mendukung kegiatan pertanian. Sektor pertanian bagi indonesia sampai saat ini memberikan kontribusi yang cukup besar, baik dalam pemberian devisa ataupun dalam penyerapan lapangan pekerjaan.

Pada tahun 2010 sektor pertanian mampu memberikan kesempatan kerja terhadap 45,77 persen penduduk indonesia dan memberikan masukan devisa 17,39 persen (BPS, 2011). Mengacu pada kontribusi tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa peran sektor pertanian dalam perekonomian indonesia tergolong tinggi.

Sektor pertanian dapat menyerap tenaga kerja terutama di daerah pedesaan, karena sektor pertanian tidak membutuhkan spesifikasi tingkat pendidikan yang tinggi. Kondisi tenaga kerja di indonesia masih banyak berada pada tingkat pendidikan yang rendah, sehingga diperlukan pengembangan sektor yang dapat menyerap tenaga kerja bersangkutan.

Sektor pertanian terdiri atas berbagai jenis komoditas pertanian, salah satunya adalah tembakau. Jenis tembakau yang diusahakan oleh petani terdiri atas tembakau rakyat dan tembakau virginia. Adanya pertimbangan ekonomis, maka lebih banyak petani yang memilih jenis tembakau virginia untuk diusahakan.

(5)

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan teknik survey. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah dalam satu kali tanam yaitu pada musim tanam 2015. Dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan Praya Timur diambil dua desa sampel secara “ Purposive Sampling “ dengan pertimbangan bahwa desa-desa tersebut mempunyai areal tanam intensifikasi tembakau terluas. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan “Proporsional Random

Sampling” . Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis serapan tenaga kerja dan analisis produktivitas tenaga kerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.3.1. Serapan Tenaga Kerja Menurut jenis Kegiatan dan Jenis Tenaga

Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia

Tabel 14. Sebaran Rata-Rata Serapan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kegiatan dan Jenis Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015

(6)

Tabel 14 menunjukkan bahwa serapan tenaga kerja pada usahatani tembakau virginia menurut jenis tenaga kerja yang terbanyak adalah jenis tenaga kerja laki-laki yaitu sebesar 203,52 HKO per hektar dan tenaga kerja perempuan sebesar 124,09 HKO per hektar sedangkan tenaga kerja anak-anak sebesar 16,83 HKO per hektar. Proporsi serapan tenaga kerja laki-laki yang terbanyak adalah pada jenis kegiatan pasca panen yaitu sebesar 126,41 HKO per hektar (62,09% dari tenaga kerja laki-laki yang terserap pada jenis kegiatan) dan yang terkecil adalah pada jenis kegiatan persiapan lahan yaitu sebesar 2,35 HKO per hektar (2,25% dari tenaga kerja laki-laki yang terserap pada jenis kegiatan). Sedangkan proporsi serapan tenaga kerja perempuan yang terbanyak juga pada jenis kegiatan pasca panen yaitu sebesar 55,87 HKO per hektar (45,02% dari tenaga kerja perempuan yang terserap pada jenis kegiatan) dan yang paling sedikit adalah pada jenis kegiatan penanaman yaitu sebesar 8,27 HKO per hektar (6,65% dari tenaga kerja perempuan yang terserap pada jenis kegiatan). Proporsi serapan tenaga kerja anak sebesar 16,83 HKO per hektar (100% tenaga anak yang terserap pada jenis kegiatan) yang hanya terserap pada kegiatan pasca panen.

4.3.2. Serapan Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia

Tabel 15. Serapan Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015

No Jenis Kegiatan HKO

Sumber : Data primer diolah

(7)

4.3.3. Serapan Tenaga Kerja Menurut Sumber Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia

Tabel 16. Sebaran Rata-Rata Serapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sumber Tenaga Kerja pada Usahatani Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupataen Lombok Tengah Tahun 2015

No Sumber Tenaga Kerja HKO per LLG

HKO per Ha Persentase(%)

1 Dalam Keluarga 46,06 46,1 13,96

2 Luar Keluarga 283,66 298,34 86,03

Total 329,72 344,44 100%

Sumber:Data Primer Diolah

Tabel 16 menunjukan bahwa serapan tenaga kerja berdasarkan sumber tenaga kerja sebesar 329,72 HKO per LLG atau 344,44 HKO per hektar. Jumlah rata-rata tenaga kerja dalam keluarga yang terserap pada kegiatan usahatani tembakau virginia sebesar 46,06 HKO per LLG atau 46,1 HKO per hektar, sedangkan serapan tenaga kerja luar keluarga sebesar 283,66 HKO per LLG atau 298,34 HKO per hektar. Dapat diketahui bahwa selisih serapan tenaga kerja cukup besar yaitu 86,03% untuk tenaga kerja luar keluarga dan 13,96% untuk tenaga kerja dalam keluarga.

4.3.4. Jumlah Produksi Pada Usahatani Tembakau Virginia

Tabel 17. Produksi Rata-Rata Pada Usahatani Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah

No Produksi Basah (Kg)

Produksi Kering (Kg) Produksi

Per LLG

Produksi Per Ha

Produksi Per LLG

Produksi Per Ha

1 8.462,31 8.841,22 1.269 1.326,17

Total 8.462,31 8.841,22 1.269 1.326,17

Sumber : Data primer diolah

(8)

4.3.5. Produktivitas Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia

Tabel 18.Produktivitas Rata-Rata Tenaga Kerja Usahatani TembakauVirginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015

No Jenis Tenaga

Sumber : Data primer diolah

Tabel 18 menunjukkan bahwa produktivitas rata-rata tenaga kerja pada usahatani tembakau virginia adalah sebesar 3,84 Kg per HKO dengan rata-rata produktivitas tenaga kerja laki-laki sebesar 2,26 Kg per HKO, tenaga kerja perempuan sebesar 1,39 Kg per HKO dan tenaga kerja anak-anak sebesar 0,19 Kg per HKO.

4.3.6. Upah Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia

Tabel 19. Rata-Rata Upah Tenaga Kerja Pada Setiap Jenis Kegiatan PadaUsahatan Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok TengahTahun 2015

No

Jenis Kegiatan Upah/Hari

Laki-laki Perempuan Anak-anak 1.

Sumber: Data primer diolah

(9)

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Serapan tenaga kerja pada usahatani tembakau virginia mulai pembibitan hingga panen dan pascapanen di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah yaitu sebesar 329,72 HKO dengan luas lahan 0,95 hektar atau 344,44 HKO per hektar.

2. Tingkat produktivitas tenaga kerja pada usahatani tembakau virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah dengan luas lahan 0,95 hektar yaitu sebesar 3,84 Kg per HKO

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi para petani tembakau virginia yang ada di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah dapat meneruskan kegiatan usahataninya, mengingat usahatani tembakau virginia bisa menyerap tenaga kerja yang tinggi dan itu dapat mengurangi tingkat pengangguran. Apabila memungkinkan, jika modal mencukupi pelaksanaan usahanya dapat ditingkatkan dengan melakukan penyewaan lahan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A dan Sudarmanto, 1982. Budidaya Tanaman Tembakau. Yasaguna. Jakarta.

Adiwilago, A, 1987, Ilmu Usahatani, Alumni, Bandung. Anonim 2014, NTB dalam angka, Mataram

Anonym 2013, Lombok Tengah Dalam Angka, Mataram Anonym 2014, Direktorat Jendral Perkebunan

Bambang Kussriyanto, Meningkatkan Produktivitas Karyawan, Edisi II, Penerbit LPPM dan PT. Pustaka Binaan. Jakarta, 1986.

Cahyono, Bambang, 1998. Budidaya dan Analisis Usahatani Tembakau. Kanisus (Anggota IKAPI). Yogyakarta.

Hadisapoetra, Soedarsono, 1979. Biaya dan Pendapatan Usahatani. Departemen Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Kasryono, Faisal., 1984. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pertanian dan Tingkat Upah. Gramedia Jakarta.

Mubyarto, 1986. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Nainggolan, Kaman, 2005. Pertanian Indonesia Kini dan Esok. PT Gramedia Jakarta.

Nasir, Moh, 1999. Metode Penelitian. Ghalid Indonesia.

Ravianto, 1985. Ekonomi Ketenagakerjaan. Fakultas Pertanian. UGM. Yogyakarta.

Sadyadarma, 1984. Curahan Waktu Kerja Pada Usahatani Padi BIMAS dan

INMAS dalam Sngarimbun, Pedoman Praktis Membuat Usulan Penelitian.Ghalia Indonesia. Jakarta.

Setiawan. A. I. dan Trisnawati Yani, 1993. Pembudidayaan, Pengolahan dan

(11)

Simanjuntak, P. J., 1989. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Universitas Jakarta.

Tohir, Kaslan A., 1983. Seuntai Pengetahuan Tentang Usahatani Indonesia. Bina Aksara. Jakarta.

Gambar

Tabel 14. Sebaran Rata-Rata Serapan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kegiatan dan Jenis Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015
Tabel 15. Serapan Tenaga Kerja Pada Usahatani Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015
Tabel 17. Produksi Rata-Rata Pada Usahatani Tembakau Virginia di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan panen meliputi angka kerapatan panen, kriteria matang buah, produksi per pemanenan, proses kegiatan panen, dan kebutuhan tenaga kerja panen serta

Curahan Tenaga Kerja TKDK dan TKLK Pada Tiap Tahap Kegiatan Usahatani Padi Non Organik Per Petani di Desa Lubuk Bayas Musim Tanam Maret-Juli, Tahun 2015. Curahan Tenaga Kerja TKDK

10 kerja melon adalah 113 kg/HKO dan produktivitas tenaga kerja usahatani semangka 389 kg/HKO.Jadi, berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan setelah dilakukan t-test dapat

Pengamatan panen meliputi angka kerapatan panen, kriteria matang buah, produksi per pemanenan, proses kegiatan panen, dan kebutuhan tenaga kerja panen serta pengamatan

Tujuan penelitian ini untuk: (1) mengetahui curahan waktu kerja wanita dalam kegiatan usahatani tembakau Besuki Na Oogst di Kabupaten Jember, dan seberapa besar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran kegiatan usahatani kelapa sawit pada Unit Usaha Batanghari di PTPN VI Jambi, gambaran produktivitas tenaga kerja

Peran tenaga kerja wanita dilihat dari curahan waktu kerja wanita dalam usahatani kacang tanah yang tertinggi yaitu pada kegiatan penyiangan, kedua panen, ketiga pasca

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran kegiatan usahatani kelapa sawit pada Unit Usaha Batanghari di PTPN VI Jambi, gambaran produktivitas tenaga kerja