ANALISIS BISNIS ONLINE
DALAM PENGEMBANGAN PENJUALAN SEPATU
TUGAS AKHIR
DiajukanUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Ekonomi
Disusun oleh: Nama: Arya Surya Prabowo
NIM : 082214119
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR INI KUPERSEMBAHKAN
KEPADA:
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan inspirasi dan niat
dalam mengerjakan skripsi
Ayahku Tercinta,Agustinus Maryana
Ibuku Tercinta,Anastasia Lilik Windarsih
Adikku Tercinta,Aprilia Bertha P.S
Sahabatku,IG Nugroho Widiutomo dan Nico Prasetyo
M O T T O
REN CAN A T UH AN LEBI H
BAI K D ARI PAD A REN CAN A
KI T A
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulisan tugas akhir ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program
Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.
Dr. Ir. P. WiryonoPriyotamtama, S.J.,
Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2.
Dr. Herry Maridjo, M. Si.
Selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3.
Dr. Lukas Purwoto, S.E., M. Si.,SelakuKetua Program StudiManajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
4.
John Philio Simandjuntak, S.E., M.B.A., Ph.D.,Selaku pembimbing Tugas
Akhir Pengembangan Usaha yang membantu saya dalam menyelesaikan
Laporan Akhir Penjualan Sepatu Online. Saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya dengan arahan beliau saya dapat membuat laporan
akhir dan menyelesaikannya dengan baik.
5.
Semua dosen Program Studi Manajemen yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan studi S1 di UniversitasSanata Dharma dan
memberikan pengetahuan yang kelak dapat saya gunakan setelah saya
memasuki dunia kerja.
6.
Semua karyawan administrasi Fakultas Ekonomi yang membantu saya
mempermudah proses kuliah di dalam Universitas Sanata Dharma.
7.
Terimakasih untuk ayah dan ibu yang selalu member bantuan untuk saya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN. ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN RIWAYAT HIDUP PEMILIK USAHA ... xii
HALAMAN RINGKASAN ESEKUTIF ... xiii
HALAMAN EXECUTIVE SUMMARY ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
BAB II RENCANA USAHA (BUSSINES PLAN) ... 3
2.1. Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan ... 3
2.2. Analisis Pasar ... 4
2.3. Analisis Industri dan Persaingan ... 7
2.4. Rencana Program Pemasaran ... 9
2.5. Rencana Program Operasi ... 12
2.6. Rencana Program SDM ... 14
BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN16
3.1. Rencana Implementasi Program Pemasaran ... 16
3.2. Rencana Implementasi Program Operasi ... 18
3.3. Rencana Implementasi Program SDM ... 20
3.4. Rencana Implementasi Program Keuangan ... 21
BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA27 4.1.Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha ... 27
4.2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual per bulan selama 4 bulan Pengembangan Usaha ... 33
4.3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha . 35 BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA ... 39
5.1. Evaluasi Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha ... 39
5.2. Evaluasi Kinerja Keuangan ... 42
5.3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 43
5.4. Hambatan dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya. ... 46
5.5. Refleksi ... 47
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
6.1. Kesimpulan ... 48
6.2. Saran ... 48
RIWAYAT HIDUP
Pebisnis lahir di Jakarta tahun 1990. Pebisnis anak dari bapak Agustinus
dan ibu Lilik Windarsih. Pebisnis anak pertama dari dua bersaudara. Sekarang
pebisnis tinggal di Tanggerang tepatnya di BSD (Bumi Serpong Damai).
Pebisnis memulai pendidikan di SD Santa Ursula BSD lanjut SMP 5 BSD
dan lanjut SMA 2 Pamulang. Dalam pergaulanya pebisnis dikenal sebagai orang
yang supel dan pandai bergaul sehingga pebisnis tidak canggung di lingkungan
yang baru dia kenal.
Pada tahun 2008 pebisnis melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma
Jogjakarta fakultas Ekonomi. Pebisnis senang mengenal budaya Jogja sehingga
pebisnis melanjutkan studi di Jogja dan masyarakat Jogja yang ramah. Pebisnis
mendapatkan banyak pengetahuan dan ilmu dari yang telah diajarkan oleh para
Analysis of Online Business
In Shoes Sales Development
Arya Surya Prabowo
Sanata Dharma University
Yogyakarta
Executive Summary
Analisis Bisnis Online
Dalam Pengembangan Penjualan Sepatu
Arya Surya Prabowo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Ringkasan Eksekutif
Bab 1
Pendahuluan
Melihat dari besarnya peluang usaha yang terbuka lebar serta keinginan
untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan
segenap pengalaman, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi,
penulis menyusun proposal penjualan sepatu secara online. Pengembangan
usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar
yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan keahlianyang tidak begitu
tinggi, biaya investasi yang relatif rendah.
Dalam menyusun proposal penjualan sepatu secara online, pertama kali
yang harus dilakukan adalah mencari konsumen untuk menjalin kepercayaan.
Semakin banyak keuntungan yang diperoleh maka usaha ini semakin
berkembang. Selain itu juga akan menjadi bahan pertimbangan bagi
pemegang saham yang saya ajak bekerjasama dalam usaha ini dalam
menentukan sikap.
Tujuan dari pengembangan usaha ini adalah agar mempunyai pengalaman
dalam berwiraswasta dan memperoleh keuntungan khususnya dalam hal
penjualan sepatu secara online dan dapat melanjutkan usaha ini setelah
menyelesaikan studi. Dalam menjalankan usaha ini saya dapat mengerti
dalam berwiraswasta maka akan semakin baik untuk kehidupan kami
kedepan. Berinteraksi dengan pasar membutuhkan ketrampilan dalam
berkomunikasi agar pasar dapat percaya dengan usaha yang saya jalankan.
Jika pasar sudah percaya pada saya maka saya dapat meningkatkan penjualan
sepatu yang saya jalankan. Saya masih perlu banyak belajar untuk menjual
sepatu dan cara memasarkan ke konsumen dan saya selalu berkonsultasi
dengan Dosen Pembimbing agar mendapatkan jalan keluar jika terdapat
BAB II
Rencana Usaha (Business plan)
2.1 Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan
Peluang bisnis online dapat menjadi salah satu pilihan dalam perencanaan
usaha karena adanya pemikiran masyarakat yang sekarang percaya akan
membeli produk online, akses internet yang cepat dan masyarakat sekarang
yang ingin lebih praktis dalam melakukan transaksi pmbelian. Pangsa pasar
yang saya bidik adalah masyarakat bawah sampai ke atas.
Awal mula saya mempunyai ide untuk usaha ini dengan melihat teman
saya yang berhasil dibidang penjualan online sehingga saya mencoba merintis
di bidang penjualan online. Saya mempunyai kenalan seorang teman baik
bernama Rio yang tinggal di Ciledug Tanggerang selatan dan dia adalah salah
satu distributor sepatu
sport
, tas
sport
dan asesoris
sport
terbesar di daerah
Jakarta selatan yang mempunyai beberapa toko yang daerahnya terkenal
sebagai pusat perbelanjaan dari kalangan bawah ke atas yaitu Taman Puring di
daerah Jakarta Selatan karena kami dahulu adalah satu tim basket di sebuah
club dan Rio mengetahui alamat saya, Rio pun percaya dengan saya dan
bilamana saya menyalahgunakan kepercayannya Rio, Rio dapat mencari ke
Saya adalah orang kedua yang langsung dari distributor sehingga harga
yang saya tawarkan kepada konsumen tidaklah jauh dari harga pasaran. Harga
di pasaran mungkin dapat melonjak tinggi karna mereka ingin mendapatkan
laba yang besar tetapi prinsip saya, saya ingin mendapatkan laba sedikit demi
sedikit dan kepercayaan konsumen. Setelah saya survey harga barang yang
saya jual berbeda dengan yang ada di daerah Selokan Mataram (Yogyakarta),
Jalan Mataram (Yogyakarta) dan toko D^ball (Yogyakarta) mereka
mempunyai harga yang lumayan tinggi dengan barang yang saya jual
begitupula kualitas dari barang tersebut dapat dikatakan KW2 (Kualitas2)
sedangkan yang saya jual KW1 (Kualitas1) sehingga dapat dipastikan
konsumen dapat lebih tertarik membeli produk saya.
Sistem pembeliannya sangatlah praktis tinggal ketik barang apa yang
diinginkan, nama yang dituju, alamat yang dituju, nomer telpon yang dituju,
kode pos dan sertakan foto struk transaksi melalui BBM (Blackbery
Massager), Line,Wechat dan Whatsapp. Konsumen dapat bertemu langsung
dengan saya dan langsung memberikan uang pembelian bila ingin datang ke
kost saya konsumen dapat melihat sampel produk yang saya jual.
2.2 Analisis Pasar
Hasil penjualan produk sepatu online.
Prospek penjualan produk sepatu
besar masyarakat di daerah Sleman menjadikan kebutuhan dalam membeli
produk sepatu secara online.
Dalam bisnis online maka faktor pemasaran dan penentuan harga jual
menjadi penting untuk diperhatikan. Berapa harga yang harus ditentukan agar
kita tidak rugi. Berapa persentase tiap komponen yang perlu diperhitungkan
agar layak tidaknya usaha kita dapat diperkirakan.
Kebutuhan dan kecenderungan pasar target market usaha ini adalah
penggemar sepatu dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa sehingga
minat sepatu masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas
padatoko sepatu pada umumnya dan beberapa retail pada beberapa kota besar.
Sementara itu kecenderungan pasar akan sepatu tergolong pada
secondary
goods
, namun permintaan pasar terlalu tinggi. Sebaliknya pada segmen toko
sepatu dan kalangan pelajar yang minta akan sepatu cukup tinggi suppliers
sepatu minim dan masih sangat diminati. Kecenderungan toko sepatu dan
kalangan pelajar yang paling penting untuk disikapi adalah pelayanan akan
faktor kepuasan penyediaan sepatu, mulai dari ketepatan waktu, jenis
pembayaran, layanan jual, dan yang paling utama negosiasi penurunan harga
jual. Proyeksi pengembangan usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil
menurut banyak pakar ekonomi, namun usaha tersebut dipandang sebagai
Untuk itu pengembangan penjualan sepatu online dibagi tiga tahap, yaitu:
tahap industri kecil awal, tahap industri lanjut, dan tahap industri menengah.
Penjelasan mengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap industri kecil awal tahap ini merupakan langkah awal menuju
terbentuknya industri padat karya yang kuat dan kokoh. Menerapkan standar
produk yang tepat untuk mengoptimalkan hasil penjualan sepatu seperti
penyempurnaan sistem produksi, keuangan, distribusi dan penambahan tenaga
kerja. Menuju berdirinya industri kecil yang kokoh. Investasi yang dibutuhkan
untuk tahap industry kecil awal diperkirakan berkisar antara 300ribu - 400ribu
Tahap industry kecil lanjut, tahap ini merupakan pengembangan dari tahap
industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi dan seluruh
kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjut yang
ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan usaha.
Industri ini diharapkan mampu mengembangkan di bidang pemasaran
tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu menjual hingga 100
sepatu per bulan. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industry kecil lanjut
ini diperkirakan berkisar antara 1-1,5 juta rupiah.
Tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil. Tidak
tertutup untuk melakukan pengiriman ke wilayah ke luar Jogjakarta. Tahap ini
diharapkan mampu mengirim 300 sepatu dalam sebulan.Investasi yang
2.3 Analisis industri dan persaingan
Guna merumuskan posisi bersaing yang diinginkan perusahaan perlu
melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap lingkungan industri dimana
perusahaan tersebut beroperasi. Industri adalah kelompok perusahaan atau
bisnis yang menghasilkan produk sejenis atau substitusinya.
Analisis industri adalah sebuah proses sistematik untuk mengungkap
faktor struktural yang mempengaruhi daya tarik sebuah industri. Daya tarik
sebuah industri antara lain tercermin dari prospek kemampuan menghasilkan
laba dan tingkat pertumbuhannya.
Selain itu analisis ini juga dimaksudkan untuk memahami kekuatan mana
yang dominan dalam industri tersebut dan sebagai langkah awal dalam
menyusun strategi perusahaan. Analisis industri ini dapat dilakukan dengan
metodologi :
Analisis struktur industri
Analisis faktor eksternal
Analisis kelompok strategik
Analisis laporan keuangan
*Analisis struktur industri
Five-forces
model dari Michael Porter menggambarkan bahwa struktur
industri dipengaruhi oleh lima kekuatan yaitu ancaman pendatang baru,
memberikan limitasi kepada harga, biaya dan investasi yang merupakan unsur
utama dalam prospek perolehan laba.
Tingkat persaingan antar perusahaan yang ada tercermin dalam bentuk
persaingan harga, kualitas layanan, promosi dan sebagainya. Persaingan yang
ketat terjadi bila jumlah pesaing cukup banyak dan relatif sama besar, tingkat
pertumbuhan industri lambat, produk standar, biaya tetap tinggi atau
produknya mudah rusak, kapasitas tambahan harus besar, halangan untuk
keluar tinggi dan setiap pesaing memiliki karakteristik khusus.
Pendatang baru dapat memberikan ancaman karena akan menambah
kapasitas, mempengaruhi pangsa pasar dan sering juga membawa serta
sumber daya yang potensial. Ancaman pendatang baru ini dipengaruhi besar
kecilnya halangan dan reaksi dari para pelaku bisnis yang sudah ada. Paling
tidak ada enam halangan untuk masuk ke industri yaitu skala ekonomi,
diferensiasi produk, kebutuhan modal, keuntungan biaya, akses terhadap
saluran distribusi dan peraturan pemerintah.
Pemasok dapat meningkatkan kekuatan tawar menawarnya dengan
menaikan harga atau mutu produk. Pemasok yang kuat akan mengakibatkan
peningkatan biaya operasi perusahaan dan pada gilirannya dapat menurunkan
tingkat laba. Kekuatan tawar menawar pemasok kuat bila pasokan didominasi
oleh beberapa perusahaan, pasokannya unit, tidak tersedia substitusi, industri
Di sisi lain pembeli dapat mempengaruhi tingkat kemampuan
menghasilkan laba dengan memaksakan penurunan harga dan menuntut
peningkatan mutu produk. Kelompok pembeli memiliki kekuatan besar bila
pembeli melakukan pembelian dalam jumlah (volume) besar, barang yang
dibeli adalah barang standar, produk yang dibeli tidak bernilai tinggi,
keuntungan pembeli rendah, pembeli memiliki banyak informasi.
Perlu diperhatikan bahwa lima kekuatan tersebut tidak sama pentingnya,
harus dikaji dengan cermat kekuatan mana yang merupakan kekuatan kritis di
industri terkait. Hal lain yang perlu diingat adalah ke lima kekuatan selalu
mengalami perubahan yang dapat mengubah struktur organisasi. Misalnya
sejak abad akhir 20, kemajuan teknologi yang begitu cepat telah mengubah
cara bersaing dan memunculkan pasar dan industri baru dan sebagainya.
2.4 Rencana program pemasaran
Perencanaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci utama kesuksesan sebuah
usaha. Begitu pula dalam menjalankan peluang bisnis penjualan sepatu secara online.
Sebagus apapun kualitas sepatu, bila tanpa dukungan strategi pemasaran penjualan sepatu
yang tepat maka bisa dipastikan tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan produk
sehingga pemasaran penjualan sepatu tersebut kurang berjalan lancar, dan akhirnya
mengalami kerugian hingga harus tumbang di tengah jalan. Karena itu sebelum
menjalankan bisnis penjualan sepatu, sebaiknya perhatikan kondisi pasar di sekitar kita
1.
Segmentasi yaitu Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan
konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan
usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka
mengkonsumsi produk.
2.
Targeting: Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah
membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.
3.
Positioning: Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita
menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan
kompetitor dan apa saja keunggulannya.
Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting
yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena menentukan
bagaimana kita menggarap pasar.
Product: Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus
sesuai dengan target pasarnya.
Price: Produk tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
Place: Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap
target pasar.
Promotion: Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni
mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Jika STP ada di level strategis, 4P
Saat ini permintaan produk sepatu masih sangat mendominasi pasar,
sehingga kita bisa memanfaatkan keadaan tersebut sebagai sebuah peluang
untuk memperluas bisnis penjualan sepatu. Untuk membantu kita
memasarkan sepatu, berikut saya informasikan beberapa tips bisnis yang perlu
di perhatikan agar produk kita berhasil menarik konsumen. Tentukan target
pasar yang ingin di bidik. Hal ini penting sebelum kita menjual sepatu ke
masyarakat luas.
Kita bisa membidik kepada beberapa orang yang berperan besar untuk
memasarkan sepatu dalam jumlah yang cukup banyak, membidik toko sepatu
dan pelajar dengan memasarkannya melalui toko sepatu atau bisa juga
membidik konsumen yang mengemari sepatu/kolektor sepatu. Pertahankan
kualitas sepatu yang ditawarkan.
Karena kita menyediakan sepatu, maka sebisa mungkin kita menjaga
kualitas sepatu agar tetap bagus sampai ke tangan konsumen. Untuk itu dalam
pengiriman ke tangan konsumen, sepatu harus dibersihkan dengan sikat
lembut diberi odol sedikit dan dilap dengan menggunakan kain yang sedikit
basah kemudian dilap dengan menggunakan kain kering. Cara mengelap
sepatu dengan gerakan satu arah karna bila dilakukan dengan gerakan
berlawan arah maka tekstur sepatu akan keliatan sedikit bercorak.
Saat pengiriman kita menggunakan kotak khusus sepatu supaya sepatu
perlu penjadwalan jenis produk yang akan tersedia. Agar proses penjualan
sepatu bisa dilakukan secara bergantian untuk mencukupi permintaan pasar.
Disamping melakukan penjadwalan,kita juga bisa bekerjasama dengan penjual
sepatu lainnya untuk memenuhi permintaan yang semakin hari terus
meningkat. Tawarkan sepatu dengan berbagai jenis,untuk membidik pangsa
pasar yang lebih luas.
Dengan merencanakan strategi pemasaran penjualan sepatu secara matang,
diharapkan penjualan produk sepatu bisa semakin meluas hingga menjangkau
pasar nasional. Peluang pasar sepatu yang masih terbuka lebar, bisa kita
manfaatkan sebagai alternatif tepat untuk mendapatkan untung besar setiap
bulannya.
2.5 Rencana program operasi
Kegiatan operasional suatu perusahaan merupakan aktivitas sehari-hari
yang jarang dikaji ulang karena perhatian yang tercurah pada kesibukan rutin.
Kenyataan ini seringkali membuat suatu perusahaan, tanpa disadari, telah
beroperasi dengan biaya yang tinggi, tidak efisien dan tidak efektif. Bahkan,
bila keadaan ini pun disadari oleh manajer operasi, seringkali tetap tidak bisa
berbuat apa-apa karena tidak dapat mengajukan argumen yang dapat
mendukung dugaannya. Sementara itu, biaya yang menjadi beban perusahaan
yang seharusnya dapat dihemat, menjadi kian memperburuk kinerja dan
Guna menghindari ketidak-efektifan dan ketidak-efisienan operasional
perusahaan perlu diberikan pengetahuan terapan yang dapat digunakan, tidak
hanya untuk menilai situasi yang sudah ada, tetapi juga untuk memberikan
argumen yang jelas dan melakukan penghematan operasional yang signifikan
tanpa mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan.
Jika ditinjau bahwa operasi adalah subsistem dari sebuah bisnis, maka
tujuan operasi ialah memfasilitasi semua upaya proses konversi agar tujuan
serta strategi perusahaan tercapai. Tujuan utama ini dijabarkan bergantung
kepada :
a.Karakteristik produk / jasa
b.Karakteristik proses
c.Kualitas produk atau servis
d. Jadual pelayanan konsumen
- Menjaga ketepatan waktu
- Percocokan kuantitas produk terhadap permintaan
f. Proses adaptasi untuk masa depan usaha
Efektif adalah ukuran keberhasilan kriteria pencapaian berapa persen
target. Sedangkan efisien adalah ukuran keberhasilan dengan kriteria
2.6 Rencana program SDM
Peran manusia dalam organisasi atau perusahaan adalah mutlak dan
penting. Cara-cara berhubungan satu sama lain dengan memperhatikan
berbagai kepentingan dan latar belakang masing-masing sehingga menjadi
suatu kerjasama yang terkodinir dan bersinergi adalah sesuatu yang sangat
penting untuk dikelola, dipelihara dan dikembangkan secara baik untuk dapat
mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan.
Bila tidak, maka besar kemungkinan akan dapat mengganggu jalannya
operasional
organisasi
atau
perusahaan,
bahkan
mengancam
perkembangannya.
Berbicara mengenai pengelolaan manusia dalam perusahaan maka sering
kali kita akan dirujuk kepada Bagian Personalia atau Bagian administrasi
Personalia. Beberapa waktu yang lalu, bahkan masih terlihat dalam beberapa
kasus saat ini, manusia dalam perusahaan (pekerja) masih dianggap sebagai
biaya, bahkan biaya variabel dan kewajiban.
Tenaga kerja di unit usaha penjualan sepatu merupakan unsur pelaksana
teknis yang berguna untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan produksi.
Untuk itu rencana sumber daya manusia akan direncanakan berdasarkan
pengalaman kerja dan keseriusan dalam melakukan pekerjaan. Selain itu,
tenaga kerja dalam penjualan sepatu ini nantinya akan memberikan
kesempatan bekerja bagi mahasiswa/i yang berminat kerja paruh waktu. Hal
2.7 Rencana financial
Semua kegiatan perusahaan dimulai dan bermuara pada masalah
keuangan. Dengan kata lain kinerja bisnis tersebut akan tergambar pada
kinerja keuangan Perusahaan.
Manajemen keuangan bertujuan mengelola keuangan perusahaan, agar
tercapai “profit maksimum dan resiko minimum”.
Agar dapat mencapai profit maksimum dan resiko minimum tersebut
maka pengelolaan keuangan perusahaan harus sudah dimulai pertama dan saat
memilih usaha atau investasi yang paling menguntungkan dengan resiko
minimum (memilih investasi yang paling layak).
Kegiatan berikutnya (kedua) adalah memilih sumber dana yang akan
digunakan untuk membiayai investasi. Untuk ini perlu dipilih sumber dana
yang paling mudah didapat, dengan biaya yang paling rendah.
Kegiatan manajemen keuangan yang ketiga adalah memilih struktur
pendanaan (finansial struktur) yang paling baik bagi usaha (investasi)
Bab III
Rencana Implementasi Program Pengembangan
3.1 Rencana Implentasi Program Pemasaran
Langkah awal dalam mengembangkan pemasaran kita harus menentukan
pangsa pasar yang akan dituju dan menentukan tempat yang strategis dalam
memasarkan produk supaya kita mendapatkan laba yang semaksimal mungkin
dalam penjualan produk. Memasarkan produk bersifat tidak stabil karna dalam
memasarkan produk ada beberapa konsumen yang tidak peduli dengan produk
yang kita tawarkan sehingga dalam memasarkan produk kita harus bersabar
dan yakin akan produk kita pasti terjual. Langkah awal yang akan saya ambil
dalam memsarkan produk sepatu:
-
Menentukan lokasi yang menjadi tempat berkumpulnya remaja usia
17tahun-23 tahun yang tepatnya terletak di jl.cendrawasih.
-
Menentukan peminat produk sepatu yang saya jual dari mayoritas
kaum bawah,menengah dan atas.
-
Menentukan target penjualan produk sepatu 1 bulan sekali agar usaha
berjalan dengan lancar
-
Menjual berbagai macam jenis produk sepatu supaya yang diinginkan
konsumen dapat terpenuhi dan memberikan pelayanan komunikatif
dengan konsumen supaya konsumen merasa dihargai dalam
2. Pencatatan yang sistematis
Dalam mengelola bisnis, hal keuangan tepatnya pencatatan dalam
perhitungan modal yang kita lakukan dalam berbisnis sangatlah
penting karna dari dalam pencatatan dapat tebukti bisnis yang
dijalankan melaba atau merugi. Misalnya saya menentukan uang yang
saya miliki untuk belanja kebutuhan sepatu dalam 3bulan kedepan
dengan belanja 100 pasang sepatu yang terdiri dari ukuran 40
jumlahnya 20 dengan warna yang berbeda,ukuran 41 jumlahnya 20
dengan warna yang berbeda,ukuran 42 jumlahnya 20dengan warna
yang berbeda,ukuran 42 jumlahnya 20 dengan warna yang
berbeda,ukuran 43 jumlah 20 dengan warna yang berbeda dan ukuran
44 jumlahnya 20 dengan warna yang berbeda. Setelah itu saya menjual
dengan sistem penjualan 1 sepatu dapat menutupi modal dan
mendapatkan untung 20% dari pembelian sepasang sepatu sehingga
permintaan konsumen dapat terpenuhi dan saya mendapatkan untung.
3. Selalu menjaga kualitas
Menjadi pengusaha yang sukses tentunya harus melihat kualitas
produk yang kita jual agar konsumen merasa puas dan tidak merasa
dibohongi karna setelah saya survey, telah beredar banyak produk
sepatu di pasaran yang berkualitas rendah dan para konsumen kecewa.
4. Berikan pelayanan yang optimal
Memberikan pelayanan yang tebaik bagi konsumen tentu dengan
pelayanan yang ramah, sopan dan murah senyum. Konsumen akan
merasa nyaman ketika kita sebagai penjual sepatu memberikan
senyuman saat konsumen datang dan memberikan arahan kepada
konsumen yang akan melihat/membeli sepatu yang diinginkan serta
memberikan kritik dan saran kepada konsumen. Dengan begitu tidak
dapat dipungkiri bila kita melakukan pelayan yang ramah, sopan dan
murah senyum, konsumen akan sering datang dan banyak yang datang
karna mereka merasa dihargai.
5. Menjalin relasi yang baik
Seorang pengusaha yang akan mengembangkan usahanya perlu
menjalin relasi yang baik terhadap sesama pengusaha. Hubungan relasi
yang baik dapat berupa cara bertutur kata,menepati waktu yang telah
dijanjikan dan memberikan keputusan yang jelas.
3.2 Rencana Implementasi Program Operasi
Rencana Implementasi Operasi Penjualan Sepatu adalah:
a.
Fasilitas
Fasilitas yang diperlukan untuk usaha penjualan sepatu adalah
-
Tempat usaha
Tempat usaha adalah syarat utama dalam penjualan sepatu
mempertimbangkan tempat strategis dan layak dihuni maka
lokasi tempat usaha yang dipilih di jalan Cendrawasih.
-
Alat Usaha
Alat usaha adalah peralatan yang membantu memberikan
kenyamanan yang layak bagi konsumen yang sedang
berbelanja. Alat usaha dapat berupa computer, lap basah, lap
kering, canebo, sikat halus, kain pel, sapu, karpet, vacum
cleaner dan karpet. Alat usaha ini dapat dibeli di Pasar
tradisional, toko Progo dan toko Liman.
-
Pendukung lain
Pendukung usaha dapat berupa meja, kursi, sound system,
hiasan dinding, lighting/pencahayaan dan jam dinding.
b.
Proses produksi
-
Pembelian barang dagangan
Dalam
proses
pembelian
barang
dagangan
harus
mempertimbangkan apakah harga yang dibayar seimbang
-
Penyimpanan
Penyimpanan berguna untuk menjaga ketersediaan produk yang dijual
serta menjga kualitas produk tersebut. Barang yang dibeli dapat disimpan
di gudang yang telah diberi fentilasi agar sepatu tidak lembab karna bila
lembab sepatu menjadi jamuran dan penataan di gudang sepatu harus
diberi jarak antara sepatu lain dengan yang lainnya.
-
Proses penyajian
Penyajian sepatu yang tepat dan dapat menarik minat konsumen untuk
membelinya yaitu dengan memberikan lighting/cahaya yang membuat
barang tersebut terlihat mewah dan setiap sehari sekali sepatu dilap
dengan kain kering agar debu-debu tidak menempel pada sepatu.
3.3.
Rencana Implementasi Program SDM
Usaha sepatu ini jelas memerlukan Sumber Daya manusia yang
berpengalaman di bidangnya terutama di bidang sepatu. Tugas yang
dilakukan dalam program SDM yaitu membersihkan sepatu setiap sehari
sekali,mebersihkan toko agar tampak lebih fresh,melakukan pencatatan
keuangan yang digunakan untuk bahan evaluasi dikemudian hari dan bila
ada konsumen yang bertanya/membeli sepatu para pegawai dapat
3.4
Rencana Implementasi Program Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah analisis keuangan yang berupa
perbandingan laporan keuangan (neraca laba rugi) untuk mendapatkan
gambaran tentang keadaan keuangan pada perusahaan.
Dilihat dari modal awal yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjaga
aliran kas tetap seimbang selama penjualan sepatu maka target yang
dicapai dalam penjualan adalah rata-rata dalam sebulan menjual 25
sepatu/bulan atau dalam rupiah sebesar Rp 3.750.000. hal ini untuk
menjaga perusahaan tetap bertahan.
Disamping itu pencatatan terhadap modal pembelian sepatu dan pembelian
peralatan kerja berupa computer, meja dan lain-lain adalah hasil penjualan
BAB IV
PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA
1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha
Setelah melakukan implementasi pengembangan usaha penjualan sepatu secara online, maka dapat dipahami kondisi aktual berbagai indikator yang utama dalam pengembangan usaha. Indikator yang utama dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1.1. Kondisi Aktual Pasar UsahaPenjualan Sepatu Secara Online 1.1.1. Pasar Aktual
Selama masa pengembangan usaha penjualan sepatu secara online memiliki konsumen yang berasal dari wilayah Sleman dan sekitarnya. Konsumen aktual dari usaha ini adalah para mahasiswa di wilayah Sleman dan sekitarnya..
1.1.2. PasarPotensial
Kalimantan dan sekitarnya Namun masyarakat belum banyak yang mengerti cara pembelian sepatu secara online sehingga penjualan kurang signifikan. Masyarakat lebih tertarik untuk membeli sepatu secara langsung di toko-toko sepatu.
1.1.3. Pasar Sasaran
1.2. Pola Perilaku Target Pasar
Setelah memahami dan mengetahui target pasar usaha penjualan sepatu secara online, selama masa pengembangan usaha pebisnis menguraikan mengenai pola perilaku dari target pasar tersebut adalah mahasiswa dan pemborong sepatu.
1.2.1. Pola Perilaku
Berikut ini adalah pola perilaku target pasar usaha penjualan sepatu yang pebisnis maksud:
a. Waktu pembelian biasanya dilakukan oleh target pasar pada saat menjelang awal bulan dan keluarnya model baru seperti pada saat 4 bulan sekali karena pada saat tersebut permintaan sepatu meningkat sehingga harga meningkat.
b. Kuantitas setiap pembelian tergantung dari hasil penjualan dan kualitas sepatu. Jika penjualan baik maka di pasar kira-kira dapat mencapai Rp200.000,00/hari sepatu yang terjual.
c. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung saat pebisnis berada di Jogjakarta.
1.2.2. Pihak yang Terlibat
a. Initiator/pelaku, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator dalam pembelian oleh target pasar bisa oleh diri sendiri maupun para pemborong sepatu.
b. Influencer/orang yang member pengaruh, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembelian oleh target pasar adalah orang yang sudah menjadi tempat penadah produk sepatu yaitu mahasiswa atau pemborong sepatu.
c. Decider/orang yang memberi keputusan, pihak yang
berperan sebagai decider atau pengambil keputusan pembelian pada usaha penjualan sepatu secara online adalah target pasar itu sendiri.
d. Buyer/pembeli, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli pada usaha penjualan sepatu secara online adalah target pasar.
e. User/pengguna, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna pada usaha penjualan sepatu secara online adalah target pasar..
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan 1.3.1. Pesaing dari Usaha Sejenis
Para pesaing usaha sejenis di wilayah selokan dan di jalan Mataram tidak ada. Kebanyakan para pesaing berada di toko-toko seperti di Ambarukmo Plasa, malioboro mall, galleria mall karena kondisi daerah tersebut ideal untuk penjualan sepatu berkualitas tinggi. Lokasi di mrican cukup strategis karena dekat kampusyang memudahkan pebisnis untuk mempromosikan sepatu dan menuntut ilmu ke kampus
1.3.2. Pesaingdari Usaha Tidak Sejenis
1.3.3. Posisi Usaha
Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran kompetitif yaitu, market leader, market challenger, market follower, dan market nicher. Posisi usaha penjualan sepatu secara online ini sendiri dalam strategi pemasaran kompetitif masuk dalam kategori market follower. Market
follower adalah perusahaan–perusahaan nomor 3 yang
1.4. Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan dalam usaha ini adalah sepatu yang telah dibuat secara rapih dan bersih. Produk sepatu yang telah diplih lebih mudah untuk dipasarkan dan tahan lama. Produk ini sudah dipilih kualitas yang terbaik dan dikemas dengan rapih sehingga banyak konsumen yang berminat..
1.5. Proses Produksi
1.5.1. Tahap Persiapan Tempat
Awal mula pebisnis membuat blog di internet dengan bertujuan memberikan informasi kepada dunia maya akan hadirnya penjualan sepatu berkualitas yang dapat bersaing dengan merk tenama seperti nike,adidas dan lain-lain walaupun kualisnya masih sedikit dibawah merk ternama tersebut. Kepercayaan dalam dunia maya memang susah dipercaya begipula dengan blog pebisnis yang terbilang baru oleh karena itu pebisnis memberikan contak,email,facebook,email tweeter dan para konsumen juga dapat interaksi di blog pebisnis dengan cara mengomentari produk-produk yang telah disediakan pebisnis di salah blog tersebut sehingga para konsumen dapat percaya akan bisnis tersebut. Dalam pembuatan blog pebisnis harus membuat blog semenarik mungkin dengan bertujuan agar para konsumen percaya akan barang yang dipasarkan berkualitas.
merasakan efek yang luar biasa karna dengan jaringan yang stabil interaksi dengan para konsumen di blog dapat dengan lancar.
1.5.2. Pemeliharaan Terhadap Penjualan Sepatu Secara Online
Pemeliharaan penjualan sepatu secara online termasuk gampang-gampang susah karna pebisnis masih kuliah jadi waktu untuk berinteraksi dengan konsumen terbatas dan pemeriksaan pada blog dilakukan pada saat malam hari.
Bila konsumen menunggu lama saat bertanya tentang produk,seorang pebisnis harus sabar dan mengerti bila konsumen marah. Pebisnis sebaiknya menjaga agar Handphone dimuati dengan memori 2gb agar bila menyimpan produk di handphone,hanphone tidak lemot dan tidak error sehingga pebisnis dapat lancar dalam membalas setiap permintaan konsumen.
1.6. Proses Penjualan 1.6.1. Pemasaran
besar-besaran. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan stock sepatu. Pebisnis mencari sendiri pelanggan atau tempat-tempat untuk penjualan sepatu secara online ini. Informasi tempat-tempat penjualan pebisnis dapatkan dari wawancara orang yang sudah menggeluti bisnis ini dan melakukan survey. Setelah mendapat informasi tersebut kemudian pebisnis mendatangi tempat yang dimaksud untuk memastikan harga jual sepatu. Setiap kali menerima pesenan pebisnis melakukan pengecekan terhadap barang yang diminta dan pencocokan alamat yang dituju Setelah itu baru proses pengepackan. Dengan cara tersebut akan meningkatkan kepercayaan terhadap konsumen bahwa barang yang diminta berkualitas dan tidak cacat.
1.6.2. Cakupan Daerah Penjualan
waktu dan tenaga pebisnis. Jika ada kesempatan produk ini dapat di promosikan di beberapa kampus di daerah jogja, namun dalam jumlah yang sedikit dan membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. promosi penjualan yang menjadi target penjualan yang mampu menerima dalam jumlah banyak atau pemborong sepatu ada 2konsumen yaitu kiki seorang mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta yang beralamatkan di Jl.MerakSakti no 362 dan Selvi seorang mahasiswi Universitas Negri Yogyakarta yang beralamatkan di Seturan hanya mendapatkan sebagian dari permintaan saja yang dapat dipenuhi.
1.7. Keterampilan Sumber DayaManusia yang Diperlukan
dalam membersihkan sepatu supaya sepatu tampak menarik dan bersih.
1.8. Total Penjualan, Biaya, danLaba Selama Masa Pengembangan Usaha
Setelah pebisnis membuat rencana keuangan sebelumnya dan sekarang telah diketahui hasil keuntungan dari pengembangan usaha penjualan sepatu secara online selama 8 bulan masa pengembangan bulan Maret 2013 – Oktober 2013, maka dapat diketahui seberapa besar pendapatan, biaya dan laba yang diperoleh usaha ini selama masa pengembangan. Pendapatan pada usaha sepatu merupakan pendapatan dari hasil penjualan sepatu maupun pendapatan. Biaya adalah biaya operasi dan biaya non operasi. Laba adalah laba bersih yang diperoleh usaha ini selama masa pengembangan.Akan dicantumkan total pendapatan, biaya dan laba usaha sepatu selama masa pengembangan sebagai berikut: a. Total Pendapatan Rp 1.8200.000,00
b. Total Biaya Rp 820.000,00
c. Total Laba Bersih Rp 1.000.000,00
2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa Pengembangan Usaha
Semua program yang direncanakan telah terlaksana selama masa pengembangan bulan Maret 2013 – Oktober 2013. Usaha ini memang telah mendapat keuntungan namun belum sesuai target keuntungan yang direncanakan sebelumnya yaitu 80% dari perkiraan laba bersih. Berikut ini adalah laporan keuangan pendapatan dan pengeluaran selama masa pengembangan usaha penjualan sepatu secara online
TabelIV.1
HasilPenjualan Sepatu Secara OnlinedanPendapatanKotor yang Diterima Bulan JumlahSepatu Harga Per Sepatu Sub Total
1 1 sepatu Rp 130.000,00 Rp 130.000,00
1. Pada bulan 1,2,3 dan 4 hanya terjual sedikit karna pada masa perkenalan produk
terhadap konsumen. Pada bulan 5,6,dan 7 tidak ada pembelian karena pada bulan
liburan mahasiswa tidak mendapatkan uangsaku dan mahasiswa focus dengan
liburanya. Pada bulan 8 terjadi peningkatan pembeli karena konsumen sudah
Tabel IV.2 Total Biaya Produksi yang Dibutuhkan Rp 820.000,00 Pendapatan Bersih:
Rp 1.820.000,00 – Rp 820.000,00 = Rp 1.000.000,00
3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha 3.1. Proses
Agar pengembangan usaha penjualan sepatu secara online lancar pebisnis telah merencanakan secara singkat sebelum masa pengembangan. Selama masa pengembangan usaha penjualan sepatu secara online pebisnis melakukan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan oleh usaha ini antara lain berkaitan dengan program pemasaran, operasi, sumber daya manusia, dan keuangan.
tinggi. Hal ini dikarenakan usaha penjualan sepatu secara online ini masih dilakukan sendiri dan masih dalam tahap awal pengembangan usaha. Program operasi dilaksanakan pada awal bulan Maret 2013 sampai akhir bulan Oktober 2013. Pada program sumber daya manusia pebisnis yang sekaligus menjadi tenaga kerja yang akan menjalankan usaha ini belum mempunyai bekal pengetahuan yang cukup. Untuk itu program sumber daya manusia memiliki tujuan mendapat informasi dan pengetahuan yang selengkap mungkin dan melatih pebisnis agar dapat menjalankan bisnis ini dengan lancar.
sendiri. Modal tersebut berasal dari tabungan pribadi pebisnis. Pada program keuangan yang paling banyak membutuhkan anggaran adalah pada program operasi.
3.2. Hasil
3.2.1. Lababersih
BAB V
EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA
1. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha
Evaluasi indikator utama pengembangan usaha akan mencoba membandingkan kondisi-kondisi indikator utama pengembangan usaha sebelum masa pengembangan dan sesudah masa pengembangan.
1.1. Kondisi Pasar Usaha penjualan sepatu secara online
Dengan melihat kondisi aktual pasar usaha penjualan sepatu secara online baik sebelum masa pengembangan usaha dan sesudah masa pengembangan usaha, dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan. Di mana pasar aktual, pasar potensial dan target pasar usaha penjualan sepatu secara online sebelum dan sesudah masa pengembangan tidak mengalami perubahan atau perbedaan.
1.2. Pola Perilaku Target Pasar
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan
Berdasarkan analisis kondisi aktual industri dan persaingan sebelum dan sesudah masa pengembangan tidak mengalami perbedaan. Para pesaing usaha sejenis di wilayah selokan Mataram dan jalan Mataram tidak ada. Kebanyakan para pesaing berada di wilayah Ambarukmo Plasa mall, Malioboro mall dan Galeria mall Sleman karena kondisi daerah tersebut ideal untuk mempromosikan sepatu. Kemudian pesaing dari usaha tidak sejenis bagi usaha penjualan sepatu secara online juga tidak mengalami perubahan sebelum dan sesudah masa pengembangan. Pesaing dari usaha tidak sejenis cukup bervariasi.
1.4. Produk yang Ditawarkan
1.5. Proses Penjualan
Sama dengan sebelum masa pengembangan dan sesudah masa pengembangan, dalam mempromosikan sepatu secara online pebisnis hanya fokus kepada para mahasiswa atau pemborong sepatu besar sehingga dapat menerima hasil penjualan sepatu dalam jumlah yang banyak. Hal ini akan lebih memudahkan pebisnis sendiri karena keterbatasan waktu dan tenaga pebisnis. Lokasi penjualan yang menjadi target penjualan yang mampu menerima dalam jumlah banyak atau pemborong sepatu ada 2 tempat yaitu di Seturan dan saudari Selvi yang beralamatkan di Seturan no. 27 (depan waroeng penyetan).
Namun di 2 tempat tersebut hanya menerima beberapa model sepatu saja. Pebisnis sengaja tidak melakukan promosi secara besar-besaran. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan jumlah produk. Pebisnis mencari sendiri pelanggan atau tempat-tempat untuk mempromosikan penjualan sepatu ini.
1.6. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan
mengalami perbedaan. Dimana keterampilan yang diperlukan antara lain seperti harus bisa mengoprasikan komputer , mampu menggunakan peralatan yang digunakan untuk perawatan dan menjaga produk sepatu, dan tahu perkembangan sepatu di kalangan mahasiswa.
2. Evaluasi Kinerja Keuangan
2.1. Evaluasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluaran Usaha
Jika dibandingkan antara perkiraan pendapatan sebelum masa pengembangan dan pendapatan sesudah masa pengembangan maka pendapatan yang dicapai belum cukup memuaskan. Dari berbagai program yang dibuat semuanya bertujuan untuk mendapatkan laba bersih paling tidak sebesar 80% atau Rp 1.600.0,00 dari perkiraan laba bersih sebelumya yaitu sebesar Rp 2.000.000,00. pebisnis telah berusaha semaksimal mungkin agar tujuan tersebut tercapai namun karena keterbatasan pebisnis selama masa pengembangan usaha penjualan sepatu secara online ini total laba bersih yang diperoleh baru mencapai Rp 1.000.000,00 atau baru tercapai sebesar 50% dari perkiraan laba bersih.
yang mempengaruhi diantaranya adalah hari tertentu yang menyebabkan permintaan akan sepatu meningkat sehingga mempengaruhi harga jual dan produk yang belum bervariasi yang belum begitu banyak sehingga mempengaruhi jumlah sepatu yang dipesan. Kemudian pada pengeluaran biaya-biaya yang dibutuhkan antara sesudah dan sebelum masa pengembangan usaha tidak memiliki perbedaan.
3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha 3.1. Program Pemasaran
3.2. Program Operasi
Selama menjalankan program operasi pebisnis merasa belum begitu berjalan dengan baik. Hal ini karena keterbatasan penulis seperti masih minimnya pengalaman pebisnis dalam penjualan sepatu secara online. Selain itu desain blogspot yang dibuat oleh pebisnis belum menarik sehingga pemesanan secara online masih belum maksimal.. Kemungkinan jumlah pemesanan akan sepatu dipengaruhi juga oleh minimnya pengetahuan pebisnis akan blogspot dan gambar yang kurang menarik. Mempromosikan produk sepatu telah dibuat seideal mungkin untuk tempat penjualan sepatu secara online namun tetap saja tidak bisa menyamai di Website, dimana pemasaran sepatu secara online lebih dapat dipercayai oleh konsume.
3.3. Program Sumber Daya Manusia
usaha penjualan sepatu secara online juga harus meluangkan waktu untuk kuliah. Jika membutuhkan bantuan pebisnis akan meminta bantuan pada teman.
3.4. Program Keuangan
4. Hambatan Dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya 4.1. Hambatan yang terjadi selama masa pengembangan usaha
antara lain:
a. Pebisnis harus membagi waktu selain meluangkan waktu untuk menjalankan usaha penjualan sepatu secara online juga harus meluangkan waktu untuk kuliah.
b. Hambatan datang dari dalam diri penulis sendiri yaitu penulis harus mengalahkan rasa malas dalam melaksanakan program. c. Pengetahuan pebisnis yang kurang akan pembuatan blogspot
yang menarik agar konsumen banyak yang embeli
4.2. Cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain: a. Hambatan waktu, pebisnis mengatasinya dengan membuat
jadwal. Jika waktu untuk memeriksa blogspot tidak ada karena kegiatan perkuliahan yang padat maka pebisnis kadang-kadang meminta bantuan dari teman.
b. Hambatan dari dalam diri, untuk mengatasi hambatan ini pebisnis mengatasi dengan memotivasi diri sendiri agar tetap bersemangat.
5. Refleksi
5.1. Suka Duka yang Dialami Pada Masa Pengembangan Usaha Banyak hal yang menyenangkan dalam bisnis ini salah sautnya pada saat saya mendapat pelanggan pertama dari situ saya merasa bangga bahwa ada yang peraya akan produk saya dan cara promosi yang tepat. Saya juga mendapat dukungan agar tetap bersemangat menjalankan program-program dari teman-teman dan orang tua. Kemudian hal yang menyenangkan datang pada saat konsumen memesan lebih dari satu produk. Pada saat itu saya senang dan bangga melihat produk saya dapat bersaing di pasaran. Ada kepuasan tersendiri yang saya rasakan.
saya. Saya harus berhadapan dengan laptop dengan waktu yang cukup lama yang dapat membuat mata saya perih dan lelah.. Selain itu pada saat menjalankan program-program pengembangan usaha ini berat badan saya juga sempat turun dan muka saya yang sempat pucat . Mungkin karena terlalu sibuk hingga lupa makan dan istirahat.
5.2. Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengalami Proses Pengembangan Usaha
saya tuliskan di sini namun kurang lebih seperti itulah manfaat-manfaat yang saya dapatkan dalam menjalankan usaha penjualan sepatu secara online.
5.3. Makna yang Dapat Dipetik Selama Masa Pengembangan Usaha Bagi Pengembangan Diri
48 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah selesai masa pengembangan atau implementasi dari semua program bertujuan untuk mendapatkan laba bersih paling tidak sebesar 80% atau Rp 1.600.000,00 dari perkiraan laba bersih sebelumya yaitu sebesar Rp 2.000.000,00 baru dapat mencapai laba bersih sebesar Rp 1.000.000,00 atau baru tercapai sebesar 50% dari perkiraan laba bersih. Perolehan laba bersih sebesar 50% belum mencapai target. Hal ini dikarenakan masih banyak keterbatasan pebisnia terutama pada aspek sumber daya manusia dan operasi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Pebisnis yakin usaha penjualan sepatu secara online ini masih cukup prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut karena jika pada aspek sumber daya manusia dan operasinya diperbaiki maka laba bersih yang akan diperoleh akan lebih tinggi lagi.
2. Saran
a. Untuk menambahkan laba maka sebaiknya promosinya dilakukan setiap hari.
b. Sebaiknya pebisnis mengenal pengusaha sepatu anak-anak remaja zaman sekarang agar harga yang ditawarkan lebih kecil dan pebisnis dapat mendapatkan laba yang lebih.
c. Blogspot diperbarui setiap seminggu sekali agar lebih update di kalangan mahasiswa dan pebisnis memberikan pengiriman gratis kepada mahasiswa dan pemborong yang membeli lebih dari 5 pasang sepatu.
50
DAFTAR PUSTAKA
___________. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.
Kotler, Philip. 1988. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pravaramadhita, Ayu R. 2012. Analisis Laba dan Kepuasan Konsumen Usaha “Vino Laundry”. Yogyakarta: Tugas Akhir, USD.
Jefferly Helianthusonfri 2013. 77 Trik Tersembunyi untuk Bisnis Online. Jakarta:
Penerbit PT Elex Media Komputindo
http://www.tokopedia.com/p/fashion-aksesoris/sepatu
http://www.tokobagus.com/p/sepatu
Lampiran
Contoh jenis-jenis sepatu yang dijual :
Gambar 1
52
Gambar 3
Bukti-bukti transaksi :
Gambar 2
Gambar 3