39
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikan perbedaan kelompok atau signifikan hubungan antar variabel yang diteliti.1
Penelitian ini juga termasuk penelitian komparatif yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabel sama dengan variabel mandiri, tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.2
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti3. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang merupakan Bank Umum Milik Negara (BUMN) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik sampling
1Syaifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm 5.
2Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian,(Jakarta:PT Rajagrafindo Persada,2010), hlm.107
3Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi Keuangan (Yogyakarta:Ekonisia, 2006), hlm.45
purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.4 Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria sampel yang akan digunakan yaitu :
1. Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia dan mulai beroperasi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
2. Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
3. Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional BUMN yang mempublikasikan atau memiliki laporan keuangan tahun 2012-2014.
Didapat 3 Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensioanl yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini
Bank Umum Syariah Bank Konvensional
PT. Bank Syariah Mandiri PT. Bank Mandiri PT. Bank BNI Syariah PT. Bank BNI PT. Bank BRI Syariah PT. Bank BRI
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil publikasi laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional, jenis data ini data kuantitatif antara
4 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. ( Bandung: ALFABETA, 2010), halm. 85.
lain laporan keuangan, laporan operasi dan data lainnya yang relevan dengan penelitian ini.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan yang dimulai pada tahun 2012, 2013, dan 2014. Laporan keuangan tahunantersebut didapat melalui website Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRIyang telah mempublikasikan laporan keuangannya. Serta data lain yang diperoleh dari berbagai literatur, seperti : buku, jurnal, dan lain sebagainya.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 Perihal Tingkat Kesehatan Bank Umum sebagai berikut:
Tabel 3.1
Indikator Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Variabel Indikator Penilaian
Risk Profile
Risiko Kredit
Bank Umum Syariah NPF : Pembiayaan KL ,D,M
jumlah pembiayaan 𝑥 100% Bank Umum Konvensional NPL : Kredit bermasalah
Total Kredit 𝑥 100%
Risiko Likuiditas
Bank Umum Syariah
FDR : Pembiayaan yang diberikan
Bank Umum Konvensional LDR : Kredit yang diberikan
Dana Pihak Ketiga 𝑥 100%
GCG
Hasil pelaksanaan prinsip-prinsip GCG Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai GCG bagi Bank Umum yang dilakukan secara self assessment oleh pihak bank yang bersangkutan.
Earnings ROA : 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑥 100%
Capital CAR : Mtier 1+Mtier 2+Mtier 3−Penyertaan
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR ) x 100%
Penilaian terhadap faktor GCG menggunakan sistem self assessment
dimana masing-masing Bank menghitung sendiri komponen GCG mereka. Aspek yang dinilai dalam komponen GCG terdiri dari sebelas faktor utama dengan bobot masing-masing yaitu:
Tabel 3.2.
Aspek Penilaian Good Corporate Governance (GCG)
No Aspek yang dinilai Bobot
1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 10% 2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 20% 3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 10%
4 Penanganan benturan kepentingan 10%
5 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 5%
6 Penerapan fungsi audit intern 5%
7 Penerapan fungsi audit ekstern 5%
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
7,5%
Debitur Besar (large exposures)
10 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
15%
11 Rencana Strategis Bank 5%
Nilai Komposit 100%
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/ DPNP
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan data-data antara lain:
a. Teknik Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data pokok secara tertulis dengan cara melihat catatan atau arsip yang ada pada perusahaan. Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan melihat dan mencatat data yang bersumber dari laporan publikasi perbankan Indonesia di internet. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang merupakan Bank Umum Milik Negara (BUMN) selama tahun 2012 sampai 2014. b. Teknik Pustaka
Teknik pustaka ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dasar-dasar teoritis ini diperoleh dari literatur-literatur, majalah-majalah maupun tulisan-tulisan lainnya yang berhubungan dengan tingkat kesehatan bank.
F. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan (Financial Ratio Analysis). Analisis rasio keuangan dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan atau bank. Analisis ini didasarkan pada data yang bersifat kuantitatif, yaitu data-data yang berupa angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan yang digunakan adalah Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings
dan Capital.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a. Analisis Rasio tingkat kesehatan bank 1) Profil Risiko (Risk Profile)
a. Risiko Kredit
Risiko kredit bertujuan mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi bank. Semakin tinggi rasio ini semakin buruk kualitas pembiayaan.
Bank Umum Syariah NPF : Pembiayaan KL ,D,M
jumlah pembiayaan 𝑥 100% Bank Umum Konvensional NPL : Kredit bermasalah
Total Kredit 𝑥 100%
b. Risiko Likuiditas
Rasio likuiditas bertujuan mengukur tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh
bank sampel memenuhi standar bank. Semakin rendah nilai likuiditas, maka semakin baik.
Bank Umum Syariah
FDR : Pembiayaan yang diberikan
Dana Pihak Ketiga 𝑥 100% Bank Umum Konvensional
LDR : Kredit yang diberikan
Dana Pihak Ketiga 𝑥 100% 2) Good Corporate Governance
Dengan menganalisis laporan Good Corporate Governance
berdasarkan atas aspek penilaian yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Bank Umum yang terdiri dari:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite d. Penanganan benturan kepentingan
e. Penerapan fungsi kepatuhan bank f. Penerapan fungsi audit intern g. Penerapan fungsi audit ekstern
h. Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan Debitur
Besar (large exposures)
j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal
3) Rentabilitas (Earnings)
Rasio Earnings (ROA) bertujuan mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aset untuk meningkatkan pendapatan dan menekan biaya.
ROA : 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑃𝑎𝑗 𝑎𝑘
𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑥 100% 4) Permodalan (Capital)
Variabel CAR (Capital Adequecy Rasio), yaitu rasio yang digunakan untuk melihat atau mengukur kecukupan modal suatu perusahaan. CAR : Mtier 1+Mtier 2+Mtier 3−Penyertaan
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR ) x 100%
Tabel 3.3
Peringkat Faktor RGEC
Faktor Rasio Peringkat
1 2 3 4 5 Risk Profile NPF/NPL NPF/NPL >2% 2%< NPF/NPL <5% 5%< NPF/NPL <8% 8% <NPF/NPL < 12% >12% FDR/LDR 50%<FDR/ LDR≤75% 75%< FDR/LDR ≤85% 85%< FDR/LDR ≤100% 100%< FDR/LDR ≤120% >120% Good Corporate Governance GCG GCG < 1,50% 1,50% ≥ GCG < 2,50% 2,50% ≥ GCG < 3,50% 3,50% ≥ GCG < 4,50% 4,50% ≥ GCG < 5,00%
Earning ROA ROA
> 1,5% 1,25% < ROA ≤ 1,5% 0,5% < ROA ≤ 1,25% 0% < ROA ≤ 0,5% ROA ≤ 0%
Capital CAR CAR ≥ 12% 9% ≤ CAR< 12% 8% ≤ CAR< 9% 6% < CAR< 8% ≤ 6% Tabel 3.4
Pengukuran Tingkat Skor Penilaian Tingkat KesehatanBank5
Peringkat Skor 1 5 2 4 3 3 4 2 5 1
b. Uji Mann-Whitney Test
Uji Mann-Whitney Test merupakan metode statistika nonparametrik yang digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya ordinal.6 Uji ini untuk menentukan apakah terdapat perbedaan dari dua populasi data yang saling independen.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji dan memberikan bukti yang meyakinkan terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis menggunakan alat uji hipotesis Mann-Withney
5Muhammad rasyad al fajar, “Analisis kinerja keuangan bank syariah devisa dan bank syariah non devisa dengan metode RGEC”. (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta :2014).
6Sugiono, 2012. “Statistik Untuk Penelitian”.
Testdengan dua sampel independen. Indikator untuk Uji Mann-whitney test
ditentukan dengan:
a. Asymp. Sig lebih besar atau sama dengan dari 0.05 (Sig.> 0.05) atau Z hitung lebih besar atau sama dengan Z tabel atau H1 ditolak.
b. Asympg. Sig lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05) atau Z hitung lebih kecil dari Z tabel atau H1 diterima.7
7