• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI EKONOMIK PEMAKAIAN PONDASI TIANG PANCANG DAN PONDASI SUMURAN PADA JEMBATAN JOLOSUTRO KABUPATEN MALANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI EKONOMIK PEMAKAIAN PONDASI TIANG PANCANG DAN PONDASI SUMURAN PADA JEMBATAN JOLOSUTRO KABUPATEN MALANG."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI EKONOMIK PEMAKAIAN PONDASI TIANG PANCANG DAN PONDASI SUMURAN PADA JEMBATAN JOLOSUTRO KABUPATEN

MALANG.

Oleh : Cholil Hasyim

Studi Teknik Sipil Universitas darul ‘Ulum Jombang

ABSTRAK

Pada penelitihan ini, penulis melakukan pengamatan terhadap dua pilihan jenis pondasi yang relatif dalam yang paling efisien biaya dan efisien waktu pekerjaan yaitu

pondasi tiang Pancang dan Pondasi sumuran (caisson). Pondasi tiang pancang dan

pondasi sumuran dipakai jika kedalaman tanah keras ditemukan pada lapisan tanah yang relatif dalam sampai dalam, atau jika kedalaman pondasi (Df) berada pada kriteria sebagai berikut: 1B≤ Df ≤ 5B, sedangkan pondasi tiang pancang pada kriteria kedalaman (Df) ≥ 5B, dengan daya dukung memanfaatkan tegangan tanah dibawahnya dan tahanan gesek disekitar selimut pondasi tiang pancang.

Penelitihan dilakukan pada perencanaan Jembatan Jolosutro Kabupaten Malang, jembatan ini menggunakan struktur bangunan atas PCI Girder dengan bentang 25m dan 45m pada bentang terpanjangnya. Secara singkat deskripsi tanah adalah sebagai berikut: (1) Pada kedalaman 0-2m adalah tanah urugan (kerikil, pasir, lanau), (2) Lapisan pada kedalaman 2-3m adalah lempung kelanauan, (3) Lapisan tanah kedalaman 3-6m adalah lempung kelanauan dengan nilai SPT 7, (4) Lapisan tanah kedalaman 6-8m adalah lempung kepasiran dengan nilai SPT 5, (5) Lapisan tanah kedalaman 8-15m adalah pasir dengan nilai SPT antara 26-48.

Dari hasil penelitihan ini ditemukan penulis bahwa penggunaan pondasi tiang

pancang pada abutment jembatan Jolosutro yang ditinjau membutuhkan biaya Rp

151.790.237,48 selesai dalam waktu empat minggu, sedangkan penggunaan pondasi

sumuran membutuhkan biaya Rp. 192.789.952,24 selesai dalam tujuh minggu. Jadi

penggunaan pondasi Tiang pancang lebih efisien biaya dan waktu daripada penggunaan

pondasi sumuran, yaitu dengan koefisien perbandingan biaya 0,56 dan koefisien

perbandingan waktu pekerjaan 0,57.

Kata Kunci: Pondasi, Tiang Pancang, Sumuran (caisson), Biaya, Waktu

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Maju pesatnya perekonomian masyarakat secara global saat ini telah memicu perkembangan sektor pembangunan sarana prasarana berkembang dengan pesat pula guna mengimbangi dan memfasilitasi gerak dan laju aktifitas ekonomi

masyrakat. Sebagai akibat dari perkembangan ekonomi yang pesat. Guna pemenuhan kebutuhan tersebut perlu ditetapkan suatu cara atau pilihan-pilihan yang tepat terhadap metode pelaksanaan atu pemilihan jenis konstruksi bangunan hingga mendapatkan desain yang tepat guna dan keawetan daya layan, kecepatan

(2)

waktu pelaksanaan serta efisiensi biaya pelaksanaan. Pada studi kasus ini, penulis melakukan pengamatan terhadap pilihan yang efisien biaya dan biaya pelaksanaan pada dua jenis pondasi dalam sebagai bagian bangunan penopang struktur atas yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran (caisson) .

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah yang ada adalah: a. Pondasi yang lebih cepat proses

pelaksanaan pekerjaannya antara pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran

b. Pondasi yang lebih murah biayanya antara pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran. 1.2.Tujuan dan Manfaat

Penelitihan

Tujuan penelitihan ini adalah untuk mencari pondasi yang sesuai ,yang paling dan efektip dan effisien dalam kemudahan proses percepatan pekerjaan dengan biaya yang paling ringan

Manfaat dari penelitihan ini adalah Peneliti akan semakin memahami ilmu konstruksi teknik sipil secara Ekonomis dengan penerapan perencanaan secara langsung dan nyata terhadap perencanaan jembatan dan pondasi pada khususyna serta mendapatkan kesimpulan dan pilihan yang tepat dalam pemakaian diantara kedua jenis pondasi tersebut. Hasil perencanaan desain diarahkan pada hasil disain yang kuat dan ekonomis dan selanjutnya bisa digunakan sebagai studi perbandingan ataupun dasar pengembangan berikutnya bagi perencana atau pelaksana konstruksi yang akan datang.

Hipotesa yang diajukan dalam penelitihan ini adalah pemakaian

pondasi tiang pancang lebih efisien (ditinjau dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan pondasi sumuran (caisson).

Guna memberikan arahan yang jelas terhadap penelitihan yang dilakukan dan mencapai sasaran yang dikehendaki maka penelitihan dibatasi pada Penelitihan Perencanaan pembangunan jembatan Jolo Sutro, kabupaten Malang dengan membandingkan efisiensi pemakaian dua pondasi dengan berdasarkan patokan harga setempat yang ada diwilayah Kabupaten Malang

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pondasi Secara Umum

Menurut Hary Christady Hardiyatmo (dalam Gramedia, 1996:62) pondasi adalah bagian yang terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau bebatuan yang berada di bawahnya. Terdapat dua klasifikasi pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung bebannya secara langsung, dicontohkan dengan pondasi memanjang, pondasi telapak dan pondasi rakit. Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau bebatuan yang terletak jauhdari permukaan tanah, dicontohkan dengan pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran (caisson). Peck, dkk (1953) membedakan pondasi sumuran dengan pondasi dangkal dari nilai kedalaman (Df)dibagi lebarnya (B). Untuk pondasi sumuran Df/B > 5. Sedangkan untuk pondasi dangkal Df/B ≤ 1.

Pemilihan tiang pancang beton baik precast ataupun prestress memiliki keuntungan lebih cepat

(3)

dalam pelaksanaan penerapan dilapangannya karena tiang pancang dengan tipe dan ukuran tertentu telah banyak diproduksi hingga mudah untuk didapatkan. Kemudahan pemesanan tertentu sesuai dengan kebutuhan adalah satu kelebihan dibandingkan dengan pondasi sumuran, dimana pelaksanaan pondasi sumuran harus disiapkan lubang sumuran terlebih dahulu dan baru bias dilaksanakan pengecoran. Mutu tiang pancang Sistim fabrikasi juga akan lebih terjamin dan seragam.

2.2. Daya Dukung Tanah

Daya dukung tanah adalah tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dikerahkan tanah sepanjang bidang gesernya (Hary Christady Hardiyatmo, 1996:66). Daya dukung tanah (qu) secara

umum untuk pondasi menerus atau memanjang dihitung menurut analisa Terzaghi adalah: qu = cb . Nc +

Df.γ.Nq + 0,5.γ.B.N

1 Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang

Menurut Hary Christady Hardiyatmo (dalam Beta Offset, 2002:76) Kapasitas ultimit netto tiang tunggal (Qu) adalah jumlah

tahanan ujung bawah tiang (Qh) dan

tahanan gesek ultimit (Qs) antara

dinding tiang dan tanah di sekitarnya dikurangi dengan berat sendiri tiang, bila dinyatakan dengan persamaan adalah: Qu = Qh + Qs - Wp

2 Daya Dukung Pondasi Sumuran Untuk pondasi dalam yang berbentuk sumuran dengan Df > 5B

Terzaghi menyarankan persamaan daya dukung dengan nilai-nilai faktor daya dukung sama, hanya

gaya lekat pada dinding pondasi (friction) diperhitungkan (Hary Christady Hardiyatmo, 1996:76), persamaan daya dukungnya adalah: Pu’ = Pu + Ps

2.3. Perencanaan Pembebanan Jembatan

Dalam perencanaan suatu jembatan jalan raya, muatan-muatan dan gaya-gaya yang harus diperhatikan untuk perhitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap bagian jembatan tersebut adalah selain Muatan Primer, Muatan Sekunder, Muatan Khusus, juga

Kombinasi muatan atau

pembebanan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Urutan Pekerjaan Penelitian. Study penelitihan ini pada akhirnya bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemakaian pondasi tiang pancang beton dan pondasi sumuran (caisson) pada kondisi tanah dan kondisi

Pembebanan yang sama. Penelitihan ini merupakan jenis penelitihan komparasi kausal karena rancangan penelitihan yang dilakukan adalah membandingkan dua atau lebih obyek sebagai bahan uji coba untuk mendapatkan kesimpulan atau sifat sifat dari obyek uji coba tersebut.

Proses pekerjaan penelitihan yang dilakukan penulis lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.1 Diagram Urutan Pekerjaan Penelitihan. .

Variabel-variabel perubah yang menggangu ketelitihan dari penelitihan ini adalah harga satuan upah pekerja, alat dan material yang berfluktuasi secara tidak linier, maka

penulis meminimalkan

(4)

membatasi data harga satuan upah, alat dan material setempat

3.2. Analisa Perhitungan Pondasi Tiang Pancang

Analisa perhitungan pondasi tiang pancang dapat diperhitungkan dengan menggunakan analisa sebagai berikut :

1. Analisa Pembebanan :

Analisa Pembebanan Jembatan dihitung mulai dari Struktur jembatan paling atas yaitu Plat Jembatan, dimana tebal plat

dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus berdasarkan BMS pasal 6.1.12

2. Analisa Perhitungan Daya Dukung Pondasi

Pondasi tiang pancang yang bersatu dalam kelompok tiang pancang dapat dihitung secara Individual (Individual Pile)atau secara group (Group Pile).

Analisa Perhitungan kuantitas dan biaya pondasi tiang pancang

Tabel 3.1 Kuantitas dan Biaya

3.3. Analisa Perhitungan Pondasi Sumuran

Analisa perhitungan Pondasi Sumuran dapat diperhitungkan dengan menggunakan analisa sebagai berikut :

1. Pembebanan :

Perhitung pembebanan Jembatan Pondasi Sumuran tidak berbeda dengan perhitungan

pembebanan dengan pondasi tiang pancang

Menghitung Daya Dukung Pondasi Menghitung kapasitas Pondasi sumuran Dasar dari hitungan dengan memakai pondasi dangkal yang berbentuk lingkaran.

Menghitung kuantitas dan biaya pondasi sumuran.

Kuantitas pekerjaan pondasi sumuran disajikan dengan jelas seperti format seperti dibawah ini

TOTAL

Buah Pengujian Pembebanan Dinamis pada Tiang dg diameter s/d

600 mm 7.6.(17)

Buah Pengujian Pembebanan Statis pada Tiang dg diameter s/d 600

mm 7.6.(16)

M' Pemancangan Tiang Pancang Beton

Pratekan D 300 m 7.6.(15)

M' Pengadaan Tiang Pancang Beton Pratekan Ukuran D

300 mm 7.6.(9a)

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG I ( f = d x e ) ( e) ( d ) ( c ) ( b ) ( a ) BIAYAAN PEM- TOTAL HARGA (Rp) HARGA SATUAN (Rp) WAKTU DIBUTUHKAN (JAM) PEKIRAAN KWANTITAS SATUAN URAIAN MATA TOTAL Buah Pengujian Pembebanan Dinamis pada Tiang dg diameter s/d

600 mm 7.6.(17)

Buah Pengujian Pembebanan Statis pada Tiang dg diameter s/d 600

mm 7.6.(16)

M' Pemancangan Tiang Pancang Beton

Pratekan D 300 m 7.6.(15)

M' Pengadaan Tiang Pancang Beton Pratekan Ukuran D

300 mm 7.6.(9a)

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG I ( f = d x e ) ( e) ( d ) ( c ) ( b ) ( a ) BIAYAAN PEM- TOTAL HARGA (Rp) HARGA SATUAN (Rp) WAKTU DIBUTUHKAN (JAM) PEKIRAAN KWANTITAS SATUAN URAIAN MATA

(5)

Tabel 3.2.

Format hitungan kuantitas dan biaya pondasi sumuran.

IV. ANALISA PERHITUNGAN JEMBATAN

4.1. Perencanaan Jembatan Dalama tahap perencanaan jembatan untuk perhitungan pembebanan jembatan dapat

menggunakan acuan Gambar 4.2 denah Jembatan Gambar 4.3 potongan memanjang jembatan sebagai berikut :

Gambar 4.1 denah Jembatan

Gambar 4.2 Potongan Memanjang Jembatan

TOTAL

Kg Baja tulangan ulir BJ 32 ulir

7.3.(3)

Kg Baja Tulangan BJ 24 Polos

7.3.(1)

M3 Beton siklop dengan fc’= 15 MPa

(K175) 7.1.(9)

M3 Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)

7.1.(7)

M3 Galian Struktur dengan

Kedalaman 6-- Meter 3.1.(5)

PEKERJAAN PONDASI SUMURAN (CAISSON) II ( f = d x e ) ( e) ( d ) ( c ) ( b ) ( a ) BIAYAAN PEM- TOTAL HARGA (Rp) HARGA SATUAN (Rp) WAKTU DIBUTUHKAN (JAM) PEKIRAA N KWANTIT AS SATUAN URAIAN MATA TOTAL Kg Baja tulangan ulir BJ 32 ulir

7.3.(3)

Kg Baja Tulangan BJ 24 Polos

7.3.(1)

M3 Beton siklop dengan fc’= 15 MPa

(K175) 7.1.(9)

M3 Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)

7.1.(7)

M3 Galian Struktur dengan

Kedalaman 6-- Meter 3.1.(5)

PEKERJAAN PONDASI SUMURAN (CAISSON) II ( f = d x e ) ( e) ( d ) ( c ) ( b ) ( a ) BIAYAAN PEM- TOTAL HARGA (Rp) HARGA SATUAN (Rp) WAKTU DIBUTUHKAN (JAM) PEKIRAA N KWANTIT AS SATUAN URAIAN MATA

(6)

Gambar 4.3 Penulangan Jembatan 4.2. Analisa Perhitungan Kuantitas

dan Biaya Pekerjaan Pondasi Perhitungan volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan gambar hasil perencanaan, sedangkan perkiraan biaya pekerjaan pondasi Jembatan Jolosutro dengan nilai ekonomik perbandingan dari dua

macam pekerjaan pondasi tersebut memakai Analisa Teknik Standart Nasional Indonesia (SNI) dan Harga Satuan baik upah, alat dan bahan dihitung berdasarkan hasil survey di wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya

Tabel.5.2

Time Schedule Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang dan Perhitungan Bunga Bank

MATA PEMBA YARAN KETERANGAN TOTAL BIAYA (Rp) BOBOT (%) BULAN M1 M2 M3 M4 1 2 3 4

I PONDASI TIANG PANCANG

7.6.(9a) Pengadaan tiang pancang beton pratekan D300mm 131.608.620,00 76,97 76,91

7.6.(15) Pemancangan tiang pancang beton pratekan D300mm 25.820.520,00 15,10 5,03 5,03 5,03

7.6.(16) Pengujian pembebanan statis pd tiang dg Ø s/d 600 mm 6.648.393,00 3,89 3,89 7.6.(17) Pengujian pembebanan dinamis pd tiang dg Ø s/d 600 6.914.281,00 4,04 4,04

Bobot Bobot Komulatif Total Biaya Total Biaya/bulan(M) 170.991.814,00 100 82,00 82,00 140.215.460,00 5,03 87,00 8.606.840,00 9,08 96,10 15.521.121,00 3,89 100,00 6.648.393,00 170.991.814,00

Diasumsikan bunga Bank (i) = 18 % /tahun = 1,5 %/bulan 1 Biaya perbulan +i;n=1= M[---] (1+i)n

Biaya perbulan +i;n=1 Total Biaya +i (∑Mi)

173.556.691,21

--- 173.556.691,00

(7)

Tabel.5.3

Time Schedule Pekerjaan Pondasi Sumuran (Caisson) dan Perhitungan Bunga Bank

Jadi Korfisien ekonomik pondasi tiang pancang terhadap pondasi sumuran =

= 0,56

Korfisien lama waktu pondasi tiang pancang terhadap pondasi sumuran =

= 7

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari Perhitungan Kuantitas dan

Biaya Pekerjaan Pondasi, Penulis

mendapatkan kesimpulan seperti Tabel dibawah ini:

Tabel 5.4

Perbandingan ekonomik pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran jembatan jolosutro

5.2 Saran

Perbandingan pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran jelas

sekali terlihat pada tabel 5.4

Perbandingan efisiensi Pondasi tiang

pancang dan pondsi sumuran jembatan Jolosutro, maka saran penulis adalah sebagai berikut:

Bagi perencana konstruksi agar

mempertimbangkan pemakaian pondasi tiang pancang sebagai pondasi

MATA PEMBA YARAN KETERANGAN TOTAL BIAYA (Rp) BOBOT (%) BULAN KE I BULAN KE II M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 1 2 3 4 5 6 7 8 I PONDASI SUMURAN(CAISSON)

3.1.(5) Galian Struktur dg kedalaman 6 m 62.523.668,35 20,48 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 7.1.(7) Beton mutu sedang dg fc’=20 Mpa (K-250) 45.870.414,27 15,02 3,76 3,76 3,76 3,76

7.3.(3) Beton siklop dg fc’ =15 Mpa (K-175) 144.173.326,51 47,21 47,21

7.1.(9) Baja tulangan BJ 24 polos 18.126.875,51 5,94 1,98 1,98 1,98 7.3.(3) Baja tulangan ulir BJ32 ulir 34.668.256,94 11,35 2,84 2,84 2,84 2,84

Bobot Bobot Komulatif Total Biaya Total Biaya/bulan(M) 305.362.541,57 100 4,1 4,1 6,9 11,0 12,6 23,7 12,6 36,4 12,6 49,0 3,76 52,8 47,2 100 100 305.362.541,57

Diasumsikan bunga Bank (i) = 18 % /th = 1,5 %/bln 1 Biaya perbulan +i;n=1= M[---] (1+i)n

Biaya perbulan +i;n=1 Total Biaya +i (∑Mi)

112.705.516,96

197.237.462,74 309.942.979,70

(8)

dangkal dengan catatan kontrol tegangan

tanah di bawah pondasi, kontrol

tegangan lateral tanah dan defleksi tiang masih memenuhi syarat tegangan dan defleksi maksimal yang diijinkan yaitu 12 mm (Hary Christady Hardiyatmo, 2002:205).

Bagi perencana konstruksi

jembatan, bila syarat-syarat pada nomer

satu terpenuhi maka pertimbangan selanjutnya adalah meninjau ketersedian waktu pelaksanaan, lokasi atau situasi medan yang memenuhi syarat untuk pekerjaan pemancangan. Pondasi tiang

pancang dua kali lebih cepat

diselesaikan dari pada pondasi sumuran. DAFTAR PUSTAKA

AASHTO, Volume VII-Highway

Drainage Guideunes, “Hydroulic

Analisys For Location and Design of Bridges, AASHTO Task Force on Hydrology and Hydroulic, 1982

Ashwort, A, Fifth generation quantity surveyors, Chartered Quantity Surveyor, Aug 1983

Brandon, P.S, Building Cost Techniques- New Direction, E & F.N Spon 1982

Building Contruction, W.B. Mckay

Contruction Est and Cost,Pulver

Institute of Quantity Surveyors, International Survey of Research Into Building Economics and Quantity Surveying (2nd edn) Institute of Quantity Surveyors 1976

Lansley, P, Research and Contruction, SERC 1983

Royal Institution of Chartered Surveyors, A Study of Quantity SurveyingPractice and Deman. RICS 1984

Gambar

Tabel 3.1    Kuantitas dan Biaya
Gambar  4.1 denah Jembatan
Gambar 4.3 Penulangan Jembatan  4.2.    Analisa Perhitungan Kuantitas

Referensi

Dokumen terkait

Pondasi tiang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan, yang berfungsi untuk menyalurkan beban struktur kelapisan tanah keras yang mempunyai

Assaalamu’alaikum Wr Wb. Alhamdulillah, segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir

Paper ini menyajikan tentang besar daya dukung pondasi tiang pancang beton, pondasi tiang pancang beton adalah jenis pondasi dalam yang berfungsi untuk memikul

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga s kripsi yang berjudul “ Perbandingan Estimasi Biaya Antara Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan, yang berfungsi untuk menyalurkan beban struktur berlapisan tanah keras yang

Pada beberapa kasus (gambar 11a) ditemukan penggunaan tiang dan pondasi beton, sementara bagian atas bangunan mulai lantai ke atas tetap menggunakan konstruksi

konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi ke lapisan keras yang berada jauh dari permukaan tanah .suatu pondasi dapat di kategorikan sebagai

V No.2, Agustus 2023 Analisis Perbandingan Biaya dan Waktu Pelaksanaan Ponasi Bored Pile Terhadap Pondasi Sumuran Studi Kasus: Proyek Pembangunan Kost 3 Lantai di Potronanggan Tamanan