7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Sejenis yang Relevan
Penelitian mengenai kajian singkatan dan akronim pada surat kabar Kedaulatan Rakyat dan saran implementasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP berbeda dengan penelitian sejenis yang telah ada. Untuk membuktikannya, peneliti meninjau penelitian yang telah dilakukan oleh Kurnia Usdiyanti tahun 2005 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto berjudul Kajian Akronim dalam Surat Kabar Suara Merdeka Edisi Minggu Desember 2004. Peneliti melakukan penelitian terhadap semua populasi yang ada dengan tujuan untuk mendeskripsikan jenis akronim dan proses pembentukan akronim yang terdapat dalam surat kabar Suara Merdeka edisi Minggu Desember 2004. Dalam penelitian tersebut metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini berupa akronim-akronim yang seluruhnya berjumlah 288 populasi dengan subjek penelitian yaitu surat kabar Suara Merdeka edisi Minggu Desember 2004. Analisis data menggunakan metode padan dengan langkah-langkah penganalisisan yaitu memahami fenomena akronim, mengklasifikasikan menurut jenis akronim dan menganalisis berdasarkan proses pembentukan akronim.
Penelitian kedua yang penulis rujuk yaitu penelitian yang berjudul Pembentukan Singkatan dan Akronim pada Surat Kabar Kompas dan Saran
Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP, oleh Ismiyati
8
implementasi singkatan dan akronim dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian tersebut termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah singkatan dan akronim pada surat kabar Kompas edisi Senin Februari 2011. Penelitian ini menggunakan teknik baca, simak, dan catat secara runtut. Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu metode padan dan agih.
Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian di atas terletak pada sumber datanya. Data yang digunakan Kurnia Usdiyanti berupa akronim-akronim yang terdapat pada surat kabar Suara Merdeka edisi Minggu Desember 2004. Sedangkan data yang digunakan Ismiyati Arroyani yaitu singkatan dan akronim pada surat kabar Kompas edisi Februari 2011. Dari kedua penelitian yang telah dipaparkan di atas yang
membedakan adalah dari data singkatan dan akronim pada surat kabar Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2012.
B. Bahasa dan Fungsi Bahasa
1. Pengertian Bahasa
9
bunyi yang arbitrer yang khusus dibuat melalui alat ucap manusia sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat, bekerja sama dan mengidentifikasi diri.
2. Fungsi Bahasa
Bahasa mempunyai fungsi yang penting bagi manusia, terutama fungsi komunikatif. Berbicara mengenai fungsi bahasa, Keraf (2004: 3) menyatakan ada empat fungsi bahasa, yaitu untuk menyatakan ekspresi diri. Sebagai alat komunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. Pengertian bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pikiran si penutur bukan hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa , tetapi juga memperhatikan emosi itu sewktu menyampaikan tuturannya. Dibawah ini akan dijelaskan fungsi bahasa sebagaiman mestinya.
a. Alat untuk Menyatakan Ekspresi Diri
Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri maksudnya ialah bahwa bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur untuk mendorong ekspresi diri antara lain agar menarik perhatian orang lain terhadap kita dan keinginan untuk membebaskan diri dari semua tekanan emosi. Contohnya pada anak- anak apabila menangis atau haus. Ketika mulai belajar berbahasa ia menyatakan kata- kata untuk menyatakan lapar atau haus. Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa.
b. Alat Komunikasi
10
komunikasi kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan kita ketahui kepada orang lain. Dalam tuturan sehari- hari yang diucapkan oleh Ibu terhadap anaknya sudah menunjukkan komunikasi. Tuturan Ibu merupakan proses bagaimana menyampaikan pesan antara ibu dengan anaknya.
c. Alat Mengadakan Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa, disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembaruan) yang sempurna bagi setiap individu dengan masyarakatnya. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat perlahan-lahan belajar mengenal adat-istiadat, tingkah laku, dan tata krama masyarakatnya. Ia mencoba menyesuaikan dirinya (adaptasi) dengan lingkungannya.
d. Alat Mengadakan Kontrol Sosial
11
pertama-tama dimaksudkan untuk mendapat tanggapan, baik tanggapan yang berupa tutur maupun tanggapan yang berbentuk perbuatan. Dalam mengadakan kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.
C. Singkatan
1. Pengertian Singkatan
Singkatan yaitu salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak dieja huruf demi huruf (Kridalaksana, 2007: 162). Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2011: 26) singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih yang diikuti atau tidak diikuti tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu. Dalam hubungannya dengan pemendekan, singkatan dilafalkan dengan mengeja huruf demi huruf atau tidak dieja huruf demi huruf. Sebagai contoh, perkataan Kuliah Kerja Nyata disingkat KKN dan Pendidikan dan Kebudayaan disingkat P dan K. Dari beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa singkatan yaitu proses pemendekan kata, yang terdiri atas satu huruf atau lebih, huruf atau gabungan huruf baik yang dieja huruf demi huruf ataupun yang tidak dieja huruf demi huruf.
2. Jenis Singkatan
Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2011: 26).
12
1) Singkatan Nama Orang, Nama Gelar, Sapaan, Jabatan atau Pangkat Diikuti dengan Tanda Titik di Belakang Tiap-Tiap Singkatan Itu
Contoh:
A.H.Nasution Abdul Haris Nasution
S.Pd. sarjana pendidikan
Kol. Kolonel
2) Singkatan Nama Resmi Lembaga Pemerintah dan Ketatanegaraan, Badan atau Organisasi, serta Nama Dokumen Resmi yang Terdiri atas Huruf Awal Kata Ditulis dengan Huruf Kapital dan Tidak Diikuti dengan Tanda Titik
Contoh:
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
KTP Kartu Tanda Penduduk
3) Singkatan Kata yang Berupa Gabungan Huruf Diikuti dengan Tanda Titik Contoh:
5) Singkatan Gabungan Kata yang Terdiri atas Dua Huruf (Lazim Digunakan Dalam Surat Menyurat) Masing-Masing Diikuti oleh Tanda Titik
13
yang menunjukkan satuan ukuran yaitu meter. Penulisannya menggunakan huruf bukan kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Dengan demikian dapat disubklasifikasikan sebagai berikut :
(1) Lambang Huruf yang Menandai Bahan Kimia atau Bahan lainnya a) Lambang Huruf Pertama dari Kata
Contoh:
N nitrogen
O oksigen
S sulfur
b) Pengekalan Dua Huruf Pertama dari Kata Contoh:
H2O hidrogen dioksida N2O natrium oksida
d) Pengekalan Huruf Pertama dan Huruf Ketiga Contoh:
Cl klorida
Mg magnesium
e) Pengekalan Gabungan Lambang Huruf Contoh:
Na Cl natrium klorida KOH kalium hidroksida (2) Lambang Huruf yang Menandai Ukuran a) Pengekalan Huruf Pertama
14
g garam
m meter
v volt
b) Pengekalan Huruf Pertama dari Komponen Gabungan Contoh:
d) Pengekalan Huruf Pertama, Ketiga dan Keempat Contoh:
yrd yard
(3) Lambang Huruf yang Menyatakan Bilangan Contoh:
I 1
V 5
X 10
(4) Lambang Huruf yang Menandai Kota/Negara/Alat Angkutan a) Pengekalan Dua Huruf Pertama + suatu Huruf Pembeda
Contoh:
DJJ Jayapura
AMQ Ambon
b) Pengekalan Tiga Huruf Konsonan Contoh:
PLM Palembang
15
c) Lambang Huruf yang Menandai Nomor Mobil
Contoh:
B Jakarta
E Cirebon
(5) Lambang Huruf yang Menandai Mata Uang
Contoh:
Rp rupiah
$ dollar
(6) Lambang Huruf yang Dipergunakan dalam Berita Kawat
Contoh:
hrp harap
dtg datang
(7) Lambang Huruf yang Menandai Takaran
Contoh:
l liter
(8) Lambang Huruf yang Menandai Timbangan
Contoh:
kg kilogram
3. Proses Pembentukan Singkatan
16
a) Pengekalan Huruf Pertama Tiap Komponen Contoh:
A agama
L Laut
YTKI Yayasan Tenaga Kerja Indonesia
b) Pengekalan Huruf Pertama dengan Pelesapan Konjungsi, Preposisi, Reduplikasi dan Preposisi, Artikulasi dan Kata
Contoh:
ABKJ Akademi Bahasa dan Kebudayaan Jepang BHTI Biro Hak Cipta di Indonesia
GTKI Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia c) Pengekalan Huruf Pertama dengan Bilangan, Bila Berulang
Contoh:
D3 Dinas Dermawan Daerah
BBN-A3 Bea Balik Nama Alat Angkutan Air P3AB Proyek Percepatan Pengadaan Air Bersih d) Pengekalan Dua Huruf Pertama dari Kata
Contoh:
As. asisten
Ay. ayat
Ny. nyonya
e) Pengekalan Tiga Huruf Pertama dari Kata Contoh:
Okt. Oktober
Ant. antara
Obl. Obligasi
f) Pengekalan Empat Huruf Pertama dari Kata Contoh:
Purn. purnawirawan
Sekr. sekretaris
Sept. September
g) Pengekalan Huruf Pertama dan Huruf Terakhir Kata Contoh:
17
Ir. insinyur
BA. bintara
h) Pengekalan Huruf Pertama dan Huruf Ketiga Contoh:
Gn. Gunung
i) Pengekalan Huruf Pertama dan Terakhir dari Suku Kata Pertama dan Huruf Pertama dari Suku Kata Kedua
Contoh:
k) Pengekalan Huruf Pertama dan Diftong Terakhir dari Kata Contoh:
Sei. Sungai
l) Pengekalan Dua Huruf Pertama dari Kata Pertama dan Huruf Pertama Kata Kedua dalam Suatu Gabungan Kata
Contoh:
swt. swatantra
m) Pengekalan Huruf Pertama Suku Kata Pertama dan Huruf Pertama dan Terakhir Suku Kata Kedua dari Suku Kata
Contoh:
Bdg. Bandung
dgn. dengan
n) Pengekalan Huruf Pertama dari Tiap Suku Kata Contoh:
hlm. halaman
18
o) Pengekalan Huruf Pertama dan Huruf Keempat dari Kata Contoh:
Do depot
p) Pengekalan Huruf yang Tidak Beraturan Contoh:
Daft. didaftarkan
Ops. Operasi
D. Akronim
1. Pengertian Akronim
Akronim yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Bahasa Indonesia (Kridalaksana, 2007: 162). Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata ( Husain, 1994: 20). Adapun dari definisi di atas dapat dilihat bahwa akronim merupakan salah satu jenis singkatan, akan tetapi, tidak semua singkatan disebut akronim. Namun akronim dapat dibaca seperti kata pada umumnya, contoh akronim Dubes yang memiliki makna Duta Besar. Pengekalan tersebut diambil dari suku kata pertama dari komponen pertama Du ialah Duta, dan pengekalan suku kata kedua Bes ialah Besar, dengan demikian Akronim Buser tersebut dapat dilafalkan sebagai sebuah kata.
2. Jenis Akronim
19
a) Akronim Nama Diri yang Berupa Gabungan Huruf Awal Unsur-Unsur Nama Diri Ditulis Seluruhnya dengan Huruf Kapital Tanpa Tanda Titik
Contoh:
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia LAN Lembaga Administrasi Negara
b) Akronim Nama Diri yang Berupa Singkatan dari Beberapa Unsur Ditulis dengan Huruf Awal Kapital
Contoh:
Bappenas Badan Perencanaa Pembangunan Nasoinal Kowani Kongres Wanita Indonesia
Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
c) Akronim Bukan Nama Diri yang Berupa Singkatan dari Dua Kata atau Lebih Ditulis dengan Huruf Kecil
Contoh:
pemilu pemilihan umum rapim rapat pimpinan tilang bukti pelanggaran
3. Proses Pembentukan Akronim
20
a) Pengekalan Suku Pertama dari Tiap Komponen Contoh:
Orba Orde baru
Orla Orde lama
Penjas pendidikan jasmani
b) Pengekalan Suku Pertama Komponen Pertama dan Pengekalan Kata Seutuhnya Contoh:
banstir banting stir
angair angkutan air
c) Pengekalan Suku Kata Terakhir dari Tiap Komponen Contoh:
Girlan pinggir jalan
Purrat tempur darat
Rogasar biro harga pasar
d) Pengekalan Suku Pertama dari Komponen Pertama dan Kedua Serta Huruf Pertama dari Kompenen Selanjutnya
Contoh:
Himpa Himpunan Peternak Ayam
Markoak Markas Komando Angkatan Kepolisian
e) Pengekalan Suku Pertama Tiap Komponen dengan Pelesapan Konjungsi Contoh:
Anpuda Andalan Pusat dan Daerah f) Pengekalan Huruf Pertama Tiap Komponen
Contoh:
KONI Komite OlahRaga Nasional Insdonesia
LIK Lembaga Inventarisasi Kehutanan
g) Pengekalan Huruf Pertama Tiap Komponen Frase dan Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Terakhir
Contoh:
Aika Arsitek Insinyur Karya
21
h) Pengekalan Dua Huruf Pertama Tiap Komponen Contoh:
Unud Universitas Udayana
Bapefi Badan Penyalur Film
i) Pengekalan Tiga Huruf Pertama Tiap Komponen Contoh:
Komwil komando wilayah
Puslat pusat latihan
Komrad komunikasi radio
j) Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Pertama dan Tiga Huruf Pertama Komponen Kedua disertai Pelesapan Konjungsi
Contoh:
abnon abang dan none (Jakarta)
k) Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Pertama dan Ketiga serta Pengekalan Tiga Huruf Pertama Komponen Kedua
Contoh:
Nekolim Neokolonialis, Kolonialis, Imperialis Odmilti Oditur Militer Tinggi
l) Pengekalan Tiga Huruf Pertama Komponen Pertama dan Ketiga serta Pengekalan Huruf Pertama Komponen Kedua
Contoh:
Nasakom Nasionalis, Agama, Komunis Nasasos Nasionalisme, Agama, Sosialisme
m) Pengekalan Tiga Huruf Pertama Tiap Komponen serta Pelesapan Konjungsi Contoh:
Falsos Falsafah dan Sosial
n) Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Pertama dan Tiga Huruf Pertama Komponen Kedua
Contoh:
22
Jatim Jawa Timur
o) Pengekalan Empat Huruf Pertama tiap Komponen disertai Pelesapan Konjungsi
Contoh:
Agitprop Agitasi dan Propaganda
p) Pengekalan Berbagai Huruf dan Suku Kata yang Sukar Dirumuskan
Contoh:
Akaba Akademi Perbankan
Agipoleksos Agama, Ideologi, Politik, Ekonomi, dan Sosial
E. Surat Kabar Kedaulatan Rakyat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa Depdiknas, 2007: 1109) kata surat mempunyai arti kertas dan sebagainya yang bertuliskan berbagai isi dan tujuan. Kabar adalah laporan tentang peristiwa yang biasanya belum lama terjadi (Pusat Bahasa Depdiknas, 2007: 484). Dengan demikian pengertian surat kabar adalah lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan laporan (berita-berita) tentang peristiwa- peristiwa yang baru terjadi. Menurut Santana (2005: 86) surat kabar yaitu bentuk media massa yang menerbitkan berbagai macam sarana informasi. Dengan daya rengkuh yang meliputi jutaan pembaca di berbagai belahan dunia. Teknologi elektronik yang memasok televisi di hampir setiap rumah ikut mendorong perkembangan proses pencetakan surat kabar. Surat kabar harian terbit untuk mewadahi keperluan informasi dan instrumen penting dari masyarakat industri. Oleh karena itu surat kabar harian bisa disebut sebagai produk dari industri masyarakat.
23
alat komunikasi. Isi dari surat kabar tersebut disajikan untuk publik atau pembaca sebagai penerima informasi dan hiburan. Oleh karena itu di dalam surat kabar yang bermutu kerap kali disajikan informasi yang cermat, tajam, dan terpercaya.
Surat kabar harian Kedaulatan Rakyat terbit pertama kali pada tanggal 27 September 1945. Surat kabar Kedaulatan Rakyat merupakan surat kabar terbaca terbanyak ketujuh di Indonesia. Selain itu, sebagai surat kabar harian yang memuat iklan terbanyak keempat dari seluruh surat kabar harian yang diterbitkan di Indonesia, dan beredar di Jawa Tengah khusunya di Daerah Istimewa Yogyakarta (http://books.shvoong.com//). Surat kabar harian Kedaulatan Rakyat memuat beberapa rubrik yaitu rubrik politik, pendidikan, hukum, peristiwa, dan olah raga. Disamping itu Kedaulatan Rakyat juga memuat masalah kebudayaan, seperti kita ketahui Kedaulatan Rakyat korannya masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mempunyai keragaman Bahasa, karya seni dan adat istiadat.
F. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP
24
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sabagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan (Mulyasa, 2010: 22). Kurikulum disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan peningkatan iman, takwa,peningkatan potensi kecerdasan minat peserta didik, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan diharuskan untuk melaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang disusun oleh pemerintah pusat mengenai kurikulum. Setiap sekolah tinggal menjabarkan kurikulum tersebut di sekolah masing-masing dan guru mempunyai kewajiban untuk menjabarkan kurikulum yang dibuat oleh pusat kedalam satuan pelajaran sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.
25
diberikan kepada peserta didik atau siswa karena pada kenyataannya masih banyak peserta didik atau siswa yang belum bisa membedakan antara singkatan dan akronim, yang mereka ketahui adalah bentuk- bentuk kata yang dipendekan disebut singkatan.