BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Landasan Teori
2.1.1 Teori keagen (Agency Theory)
salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi deviden dari tiap saham yang dimiliki. Agen menginginkan kepentingannya diakomodir dengan pemberian kompensasi atau bonus atau insentif yang “memadai” dan
sebesar-besarnya atas kinerjanya. Principal menilai prestasi Agen berdasarkan kemampuannya memperbesar laba untuk dialokasikan pada pembagian deviden. Makin tinggi laba, harga saham dan deviden, maka Agen dianggap berhasil atau berkinerja baik sehingga layak mendapat insentif yang tinggi. Sebaliknya Agen pun memenuhi tuntutan Principal agar mendapatkan kompensasi yang tinggi. Sehingga bila tidak ada pengawasan yang memadai maka sang Agen dapat memainkan beberapa kondisi perusahan agar seolah-olah target tercapai. Permainan tersebut bisa atas prakarsa dari Principal ataupun inisiatif Agen sendiri. Maka terjadilah Creative Accounting yang menyalahi aturan seperti adanya piutang yang tidak mungkin tertagih yang tidak dihapuskan, kapitalisasi beban yang tidak semestinya, pengakuan penjualan yang tidak semestinya yang kesemuanya berdampak pada besarnya nilai aktiva dalam neraca dengan tujuan “mempercantik” laporan keuangan walaupun bukan
nilai yang sebenarnya dan dapat juga dengan membagi keuntungan ke periode lain agar setiap tahun kelihatan perusahaan meraih keuntungan, padahal kenyataannya merugi atau laba turun (Terzaghi, 2012)
2.1.2 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
manajemen yang diambil dalam masa yang akan datang dan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu penyampaian laporan keuangan harus segera disajikan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Menyajikan laporan keuangan secara tepat waktu akan memiliki kualitas laporan yang baik karena akan memberikan informasi keuangan yang dapat diandalkan (Prahesty, 2009)
Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat wktu. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam memepengaruhi pengambilan keputusan (Bakaret al, 2012)
X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan (Prahesty, 2009).
2.1.3 Corporate Governance
Corporate governance muncul karena terjadi pemisahan antara
kepemilikan dengan pengendalian perusahaan, atau seringkali dikenal dengan istilah masalah keagenan. Permasalahan keagenan dalam hubungannya antara pemilik modal dengan manajer adalah bagaimana sulitnya pemilik dalam memastikan bahwa dana yang ditanamkan tidak diambil alih atau diinvestasikan pada proyek yang tidak menguntungkan sehingga tidak mendatangkan return. Corporate governance diperlukan untuk mengurangi permasalahan keagenan antara
pemilik dan manajer. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik keagenan diantara principal dengan agen.
kompensasi kepada agen dengan harapandapat mengurangi konflik keagenan ternyata dapat dimanfaatkan oleh agent untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar (Terzaghi, 2012). Sedangkan tujuan corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) (Hapsoro, 2012)
Dalam penelitian ini, praktek mekanisme corporate governance diproksi dengan menggunakan kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, dan kepemilikan institusional.
2.1.3.1Kepemilikan manajerial
menentukan kebijakan dan pengambil keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola.
Pendapat ini diperkuat dengan penelitian (Kadir, 2011) mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan manajerial yang besar cenderung tepat waktu dalam penyajian laporan keuangannya.
2.1.3.2 Komite Audit
Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Tugas komite audit meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan (Hapsoro, 2012).
2.1.3.3 Komisaris Independen
Tujuan dibentuknya komisaris independen ialah untuk menyeimbangkan pengambilan keputusan demi melindungi pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lainnya. Adanya komisaris independen dengan presentasi yang tinggi dalam perusahaan diindikasikan dapat mengawasi perilaku oportunistik manajemen, meningkatkan kualitas pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuanagn dan mengurangi manfaat dari penyembunyian informasi. Komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen (Swami dan Latrini, 2013).
Komisaris independen memainkan peranan yang aktif dalam peninjauan kebijakan dan praktik pelaporan keuangan sehingga dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan dalam suatu perusahaan(Kadir, 2011) terdapat hubungan antara komisaris dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2.2 Kerangka Pemikiran
Penelitianmengenai faktor-faktor yang berpengaruhterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan(Kadir, 2011) berpendapat bahwa kepemilikan manajerial, komitaudit, komisaris independen dan kepemilikan, institusional secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Gambaran kerangka pemikiran
2.3 Hipotesis Penelitian
H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.
H2 : Komite audit berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
H3 : Komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. Komite Audit
Komisaris Independen Kepemilikan Manajerial
Ketepatan Waktu