• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kualitas soal pilihan ganda ulangan tengah semester II kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kualitas soal pilihan ganda ulangan tengah semester II kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II KELAS 1 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Yolanda Elzanuari Puspaningtyas 101134072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II KELAS 1 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Yolanda Elzanuari Puspaningtyas 101134072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

ii SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II KELAS 1 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun Oleh:

Yolanda Elzanuari Puspaningtyas 101134072

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd. Tanggal, 24 Juli 2014 Pembimbing II,

(4)

iii SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II KELAS 1 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2013/2014 Dipersiapkan dan ditulis oleh : Yolanda Elzanuari Puspaningtyas

101134072

telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji pada tanggal 11 Agustus 2014

dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A ____________ Sekretaris : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd ____________ Anggota 1 : Haniek Sri Pratini., M.Pd ____________ Anggota 2 : Eny Winarti., S.Pd., M. Hum., Ph.D ____________ Anggota 3 : Galih Kusumo., S.Pd., M.Pd. ____________

Yogyakarta, 11 Agustus 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Dekan

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:  Tuhan yang Maha Esa untuk segala

perlindungan dan berkat-Nya

 Orang Tua yang terhebat, Bapak Juanda dan Ibu Sulasmi yang selalu memberikan doa, cinta kasih, dukungan moral dan materiil

 Kerabat-kerabat: Isaq Puspa Ardhi, Yuniar Miraubella Puspanindya, Tegar Puspa Aji Pamungkas, Charelsen Aprillio

Puspabhaskara sebagai pemberi semangat  Bona Ventura Purboningrat

 Kelas E PGSD Sanata Dharma

seperjuangan memperoleh gelar sarjana  Sahabat-sahabatku dari luar Universitas

(6)

v MOTTO

“Bapa Kami yang ada di sorga,

Dikuduskanlah nama-Mu,

datanglah Kerajaan-Mu,

jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

dan ampunilah kami akan kesalahan kami,

seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan

tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

(Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan

sampai selama-

lamanya. Amin)”

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Agustus 2014 Peneliti

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yolanda Elzanuari Puspaningtyas

Nomor Mahasiswa : 101134072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II KELAS 1 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 2013/2014

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 11 Agustus 2014 Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II KELAS 1 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh:

Yolanda Elzanuari Puspaningtyas 101134072

Masyarakat beranggapan bahwa anak pandai adalah anak yang selalu mendapatkan nilai tes tinggi tanpa mempertanyakan kualitas soal. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui kualitas soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester (UTS) II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Sekolah Dasar (SD) X di Klaten tahun ajaran 2013/2014 ditinjau dari faktor yang mempengaruhinya.

Untuk menanggapi tujuan penelitian tersebut peneliti menggunakan desain penelitian non eksperimental kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data wawancara informal dan studi pustaka. Populasi penelitian ini adalah semua Sekolah Dasar (SD) di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Klaten dengan sampel SD X di Klaten. Teknik pengambilan sampel penelitian ini sampel acak bersrata. Data dari tes dan hasil tes dianalisis menggunakan program TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23. Analisis dipetakan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas soal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa soal pilihan ganda Ulangan tengah Semester II kelas 1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia cenderung belum berkualitas. Masalah-masalah yang ditemukan dalam tes tersebut adalah Soal tidak memenuhi lima faktor yang mempengaruhi validitas soal yang dilihat dari alat tes, soal pilihan ganda ditinjau dari validitas isi menunjukkan hasil yang tidak valid, soal pilihan ganda ditinjau dari kadar validitas dengan skor korelasi poin biserial menunjukkan satu butir soal yang valid. Soal tidak memenuhi syarat tes tertulis pilihan ganda.

(10)

ix ABSTRACT

QUALITY ANALYSIS OF MULTIPLE CHOICE QUESTIONS OF SECOND MID SEMESTER FOR GRADE 1 IN INDONESIAN

LANGUAGE SUBJECTS, ACADEMIC YEAR 2013/2014 By:

Yolanda Elzanuari Puspaningtyas 101134072

People assume that smart children are they who always acquire the best score for their examination without knowing the quality of the question. It encourages researcher to understand the quality of multiple choice questions that is given for second mid semester examination for Indonesian language subject for grade 1 (X) elementary school in Klaten, academic year 2013/2014 in terms of the factors influencing it.

To respond to the purpose of the study, researcher used a descriptive quantitative non-experimental research design. The technique of data collection by an informal interviews and literature review. The research population was all the elementary school (SD) under the District Education Office of Klaten district and as sample SD X in Klaten. The sampel capture tecniques of this research based on the random sample. Data from the test and the test results were analyzed using TAP (Test Analysis Program) version 12. 9 23. It was mapped to the factors influencing the quality of questions.

The results of this research represent that the quality of the Multiple Choice Questions of second mid Semester examination for grade 1 of Indonesian language subject is not good enough. The problems found in these tests are questions do not conform to the five factors that affect the validity of the questions seen by the test tool; multiple choice questions in terms of content validity showed invalid results, multiple choice questions in terms of content validity of the point bisserial correlation scores indicate one valid item. Questions were not qualified to the written multiple choice test.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II KELAS 1 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 2013/2014

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari dalam penyusunan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma telah memberikan ijin penelitian.

2. Romo G. Ari Nugrahanta selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma telah memberikan ijin penelitian. 3. Ibu Haniek Sri Pratini selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing

dengan penuh kesabaran.

4. Ibu Eny Winarti selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh ketelitian memeriksa skripsi ini.

5. Kedua orangtuaku, Bapak Juanda dan Ibu Sulasmi yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, dukungan baik moril maupun material serta semangat kepada penulis.

6. Kakakku Izaq Puspa Ardhi yang telah memberikan doa dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Adik-adikku Yuniar Miraubella Puspanindya, Tegar Puspa Aji Pamungkas, dan Charelsen Aprillio Puspabhaskara yang telah memberikan doa dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(12)

xi

9. Teman seperjuanganku Theresia Yogi Wirastri, terima kasih atas cemooh, dukungan, doa dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10.Sahabat-sahabatku terkasih : Avi, Sita, Anis, Trimanto, Bertha dan Eva yang selalu memberikan semangat kepada saya. Terima kasih sudah menjadi teman berkeluh kesah selama ini.

11.Teman-teman kelas E angkatan 2010, terima kasih atas dukungan dan perhatiannya selama ini.

12.Sinto yang telah membantu peneliti dalam menyusun abstract.

13.Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Peneliti

(13)

xii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Kualitas soal ... 7

2. Validitas ... 8

3. Reliabilitas ... 11

4. Soal Pilihan Ganda ... 13

5. Ulangan tengah Semester ... 25

(14)

xiii

B. Pelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 31

D. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 34

C. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 34

D. Variabel Penelitian ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 36

F. Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 41

BAB V PENUTUP ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Keterbatasan Penelitian ... 67

C. Saran ... 68

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kategori Tingkat Kesukaran ... 20

Tabel 2.2 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Satu Semester I Sekolah Dasar ... 27

Tabel 2.3 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Satu Semester II Sekolah Dasar ... 28

Tabel 4.1 Examine Analysis ... 43

Tabel 4.2 Peserta Didik Dengan Skor Di Bawah Rata-Rata ... 45

Tabel 4.3 Item Difficulty ... 46

Tabel 4.4 Options Analysis... 49

Tabel 4.5 Kadar Validitas... 58

Tabel 4.6 Discrimination Index ... 59

Tabel 4.7 Analisis Masalah Soal Pilihan Ganda ... 62

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Kemencengan Positif dan Kemencengan Negatif ... 21

Gambar 2.2 Diagram Jenis Kurtosis ... 22

Gambar 4.1 Diagram Negatif Skewed ... 48

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 tabel 4.8 Kesesuaian Kisi-kisi dengan Standar Isi ... 72

Lampiran 2 Kisi-kisi soal ... 80

Lampiran 3 Hasil TAP... 82

(18)

1

BAB I : PENDAHULUAN

Bab I penelitian ini berisi latar belakang masalah, batasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. A.Latar Belakang Masalah

Asumsi masyarakat mengenai anak pandai adalah anak yang selalu mendapatkan nilai baik di kelas (Fitran, Kompasiana/15 November 2013). Artinya anak mendapatkan nilai yang berada di atas nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah adalah anak yang pandai. Adapun pertanyaan yang diberikan kepada orangtua peserta didik di tiga Sekolah Dasar (SD) yang berbeda di Klaten. Asumsi-asumsi tersebut memberikan paradigma bahwa pandai diukur dengan nilai. Ada faktor yang dapat mempengaruhi peserta didik dalam memperoleh nilai baik, diantaranya peserta didik mendapatkan nilai baik karena bertanya kepada temannya, karena mencontek, atau memang karena benar-benar mengerjakan sendiri, akan tetapi ada faktor instrumen yang akan sungguh-sungguh mengukur. Kualitas yang baik diharapkan dapat merepresentasikan peserta diddik yang benar-benar pandai.

(19)

baik. Reliabel jika hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara berulang kali terhadap subjek yang sama, senantiasa menunjukkan hasil yang tetap atau sifatnya ajeg dan stabil (Arikunto, 2010: 67). Hal ini berarti tes memiliki reliabel jika nilai-nilai yang diperoleh para teste adalah stabil kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja ujian itu dilaksanakan, diperiksa dan dinilai.

Peneliti memiliki analogi terkait dengan validitas dan reliabilitas. Soal valid pasti reliabel, sebaliknya soal yang reliabel belum tentu valid. Analogi tersebut menunjukkan bahwa tes validitas dilakukan terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui soal benar-benar sudah valid. Tes reliabilitas pada penelitian ini bersifat tentatif, artinya tes reliabilitas dilakukan apabila hasil analisis butir soal tes sudah valid. Kenyataannya, masyarakat belum menanyakan atau belum mengkritisi kualitas soal yang dibuat oleh pendidik. Sejauh mana pengetahuan atau kemampuan peserta didik. Apakah soal yang dibuat benar-benar sudah sesuai dengan pedoman pembuatan soal atau apakah soal benar-benar dapat merepresentasikan kemampuan peserta didik. Kenyataan tersebut didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh seorang guru SD X di Klaten.

Pernyataannya adalah belum ada orang tua peserta didik yang menanyakan atau mempersoalkan kualitas soal. Uraian diatas menunjukkan adanya gap antara opini dan kualitas soal. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab gap antara opini dan kualitas soal.

(20)

2013/2014. Penelitian dilakukan pada Sekolah Dasar X di Klaten. Kualitas soal pilihan ganda dapat dilihat dari kesesuaian antara kisi-kisi soal dengan soal yang dibuat, validitas, reliabilitas, kesesuaian antara kaidah penyusunan soal, kemampuan soal dalam membedakan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah (Indeks Daya Beda), soal memiliki tingkat kesukaran yang variatif. Artinya, soal pilihan ganda yang baik memiliki kesesuaian antara kisi-kisi dengan soal, soal valid, soal reliabel, soal memiliki Indeks Daya Beda dan tingkat kesukaran tertentu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru mengenai kualitas soal yang dapat merepresentasikan kemampuan peserta didik secara keseluruhan.

B.Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka batasan masalah penelitian ini adalah, sebagai berikut.

1. Soal pilihan ganda diteliti dengan alasan bahwa proporsi tes pada umumya lebih banyak dan sering digunakan. Contohnya: soal Ujian Nasional

(21)

mengetahui kualitas soal Ulangan Tengah Semester II dapat mengukur kemampuan peserta didik baik aspek membaca ataupun menulis.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: Apakah soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar X di Klaten berkualitas?

Soal yang berkualitas adalah soal yang valid dan reliabel. Terkait dengan hal tersebut, maka kualitas soal yang diteliti dapat dilihat apakah memenuhi faktor yang mempengaruhi validitas soal, soal memenuhi syarat tes tertulis pilihan ganda, dan kaidah penulisan soal pilihan ganda.

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis kualitas soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas 1 mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar X di Klaten.

(22)

E.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi peneliti, penelitian ini berkontribusi dalam membedah soal sehingga dapat mengetahui soal yang berkualitas baik atau buruk.

2. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan pandangan mengenai penggunaan soal ujian yang berkualitas.

3. Bagi pendidik, penelitian ini memberikan gambaran mengenai prosedur atau langkah-langkah penyusunan soal pilihan ganda yang berkualitas.

4. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, penelitian ini bermanfaat sebagai referensi dalam membuat soal ujian yang berkualitas dan memperluas wawasan mengenai cara melihat kesesuaian antara pedoman pembuatan soal, kisi-kisi soal dan soal yang siap digunakan untuk Ulangan Tengah Semester

5. Bagi IPTEK, penelitian ini menjadi referensi yang dapat digunakan untuk penelitian lain. Saat ini penelitian mengenai kesesuaian antara prosedur standar pembuatan soal dengan soal ulangan tengah semester masih belum banyak, sehingga penelitian ini dapat menambah koleksi penelitian.

F. Definisi Operasional

Sub bab ini memaparkan batasan pengertian yang digunakan dalam penelitian ini. Empat batasan pengertian tersebut adalah:

(23)

2. Soal pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.Ulangan Tengah Semester (UTS)

3. Ulangan Tengah Semester (UTS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.

(24)

7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab II penelitian ini membahas tentang kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir. Kajian teori berisi tentang ulasan teori yang mendasari penelitian ini. Penelitian yang relevan membahas tentang tiga ulasan hasil penelitian sebelumnya yang dianggap berkontribusi pada pengembangan ide dalam penelitian ini. Kerangka berpikir merupakan rangkuman dari ide-ide dalam penelitian ini.

A.Kajian Teori

Kajian teori membahas tentang kualitas soal, validitas, reliabilitas, pilihan ganda, Ulangan Tengah Semester (UTS), dan Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas 1.

1. Kualitas soal

(25)

2. Validitas

Validitas pada penelitian ini berisi tentang ulasan definisi validitas, macam-macam validitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas.

a. Definisi Validitas

Basuki dan Hariyanto (2014: 23) dalam buku yang berjudul Assesmen Pembelajaran menyatakan bahwa valid artinya sah atau cocok, atau benar. Hal ini

berarti tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang harus diukur. Tes tersebut benar-benar memberikan gambaran tentang apa yang diinginkan untuk diukur.

b. Macam-macam Validitas

Validitas dibedakan menjadi empat macam, yaitu validitas isi, validitas konstruk, validitas konkuren dan validitas prediksi.

1) Validitas Isi

(26)

tes yang sedang dikembangkan dengan kisi-kisi tes. Penelitian ini menganalisa kisi-kisi yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dan melihat kesesuaian kisi-kisi dengan soal yang diteskan.

2) Validitas Konstruk

Gronlund (1985: 72) mendefinisikan validitas konstruk sebagai proses penentuan sejauh mana tampilan tes dapat diinterpretasikan dalam kaitannya dengan satu atau sejumlah konstruk psikoligis. Hal itu berarti uji tinggi rendahnya kadar validitas kontruk dilakukan melalui analisis secara teoritis dengan respon peserta tes. Nurgiantoro (2010: 154), prosedur pada validitas konstruk adalah penetapan makna skor tes dengan mengontrol atau menguji pengembangan tes dan secara eksperimental menentukan berbagai faktor yang mempengaruhi tampilan tes. Artinya, seberapa baik kinerja tes dapat ditafsirkan sebagai ukuran yang bermakna dari suatu karakteristik.

3) Validitas Konkuren

(27)

4) Validitas Prediksi

Validitas prediktif menunjuk pada pengertian pembuktian apakah skor alat tes yang diujikan kini mempunyai kaitan (kemampuan memprediksikan) dengan skor tes atau prestasi yang diteskan atau dicapai kemudian (Nurgiantoro, 2010: 154). Artinya, apakah peserta didik yang diuji dengan suatu alat tes dan memperoleh skor yang tiggi dapat pula memperoleh skor yang tidak berbeda pada mata-mata pelajaran yang diteskan berikutnya.

c. Faktor yang Mempengaruhi Validitas

Nurgiantoro (2010: 163) mengatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar validitas suatu alat tes. Faktor-faktor tersebut, antara lain adalah faktor alat tes itu sendiri, pelaksanaan dan penyekoran tes, dan jawaban peserta didik. Peneliti tidak melakukan pengkajian mengenai faktor pelaksanaan pengukuran dan penyekoran, faktor jawaban peserta tes yang mempengaruhi validitas tes karena peneliti tidak melakukan observasi pada saat tes dilaksanakan.

1) Faktor yang mempengaruhi validitas ditinjau dari alat tes

(28)

a) Adanya ketidakjelasan perintah tentang apa atau bagaimana yang mesti dilakukan peserta tes, misalnya bagaimana menjawab pertanyaan. Penelitian ini akan mengidentifikasi kejelasan perintah pada soal.

b) Kosakata dan struktur kalimat pada teks atau soal terlalu sulit untuk ukuran peserta didik yang mengerjakan tes; hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan menjawab, kesalahan belum tentu kaarena peserta tes tidak dapat menjawab pertanyaan, tetapi karena tidak dapat memahami teks. Penelitian ini akan mengidentifikasi kesesuaian penggunaan kosakata dan struktur kalimat pada teks.

c) Ketidaklayakan tingkat kesulitan soal tes; ada indikasi soal terlalu sulit atau terlalu mudah bagi tingkat peserta tes. Hal ini akan menyebabkan soal menjadi kurang valid. Penelitian ini akan menganalisa tingkat kesulitan soal.

d) Pembuatan (konstruksi) soal yang kurang baik. Penelitian ini akan melihat hubungan antar unsur. Soal yang diteliti adalah soal objektif dengan bentuk pilihan ganda, maka peneliti akan menganalisa hubungan antarstem (pokok soal) dengan opsi jawaban yang tidak sambung secara logis.

e) Bahasa yang dipakai bermakna ambigu sehingga dapat ditafsirkan lebih dari satu makna. Penelitian ini akan melihat apakah ada bahasa yang ambigu pada soal.

3. Reliabilitas

(29)

a. Pengertian Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi atau keajegan hasil pengukuran (Suprananto,2012: 74). Artinya, jawaban seorang peserta didik terhadap tes konsisten atau ajeg dari waktu ke waktu. Bila sebuah tes diujikan pada seorang peserta tes dalam dua kesempatan berbeda maka hasil tes keduanya akan memberikan kesimpulan yang sangat mirip atau hampir sama.

b. Hubungan Validitas Dan Reliabilitas

(30)

4. Soal Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda pada penelitian ini mengkaji mengenai definisi soal pilihan ganda, kaidah pembuatan soal pilihan ganda, dan syarat tes tertulis pilihan ganda, jenis soal pilihan ganda.

a. Definisi soal pilihan ganda

Suprananto (2012: 107) pada buku yang berjudul Pengukuran dan Penilaian menyatakan bahwa soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban ialah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar atau kurang tepat, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila ia tidak menguasai materi dengan baik.

b. Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda

Suprananto (2012: 108) mengatakan bahwa ada beberapa kaidah yang harus di ikuti agar soal yang disusun bermutu. Kaidah-kaidah tersebut dilihat dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.

(31)

a) soal harus sesuai dengan indikator. Artinya, soal harus menanyakan perilaku atau materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator;

b) pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi;

c) setiap soal pilihan ganda harus mempunyai satu kunci jawaban yang benar atau paling benar. Artinya, satu soal hanya memiliki satu kunci jawaban yaitu pilihan jawaban yang paling benar.

2) Suprananto (2012: 110), (Balitbang, 2007: 13) menyebutkan aspek kedua yang dapat dilihat untuk meliahat kaidah-kaidah dalam membuat soal pilihan ganda yang bermutu adalah aspek konstruksi. Berikut ini kaidah-kaidah membuat soal pilihan ganda yang bermutu dilihat dari aspek konstruksi, antara lain:

a) pokok soal harus dirumuskan dengan jelas dan tegas. Artinya, kemampuan atau materi yang hendak diukur atau ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksud penulis, dan hanya mengandung satu persoalan setiap nomor. Bahasa yang digunakan harus komunikatif sehingga mudah dimengerti peserta didik. Bila anak tanpa melihat terlebih dahulu pilihan jawaban, anak sudah dapat mengerti pertanyaan atau maksud pokok soal maka dapat disimpulkan bahwa pokok soal tersebut sudah jelas;

(32)

c) pokok soal jangan memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. Pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, frase, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar;

d) pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Penggunaan kata negatif ganda dapat mempersulit peserta didik dalam memahami maksud soal sehingga perlu dihindari. Namun, untuk keterampilan berbahasa penggunaan kata negatif ganda diperbolehkan kalau yang ingin diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri. e) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini perlu

diperhatikan karena adanya kecenderungan peserta didik untuk memilih jawaban yang paling panjang karena sering jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.

f) Pilihan jawaban jangan mengandung peryataan “Semua pilihan jawaban di atas

salah” atau “semua pilihan jawaban di atas benar”. Artinya, dengan adanya

pilihan jawaban seperti ini maka dari segi materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya.

(33)

dimaksudkan agar memudahkan siswa melihat dan memahami pilihan jawaban.

h) Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dan dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal tersebut tetap bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal, hal ini indikasi bahwa gambar, grafik atau tabel tersebut tidak berfungsi.

i) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik tidak dapat menjawab benar soal pertama yang berakibat tidak akan dapat menjawab dengan benar soal berikutnya.

3) Aspek ketiga yang dapat dilihat untuk meliahat kaidah-kaidah dalam membuat soal pilihan ganda yang bermutu adalah aspek bahasa (Suprananto, 2012: 112), (Balitbang, 2007: 14). Berikut ini kaidah-kaidah membuat soal pilihan ganda yang bermutu dilihat dari aspek bahasa, antara lain:

a) Setiap soal harus mengguakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

b) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

(34)

Penelitian ini akan menganalisa soal pilihan ganda yang diambil sebagai sampel dengan melihat kesesuaian soal dengan Kaidah-kaidah pembuatan soal tes tertulis pilihan ganda dilihat dari aspek materi, konstruksi dan bahasa.

c. Syarat Tes Tertulis pilihan Ganda

Kunandar (2014: 201) mengemukakan syarat tes tertulis pilihan ganda yang baik adalah:

1) Memiliki validitas yang tinggi, artinya mampu mengungkapkan aspek hasil belajar tertentu secara tepat.

2) Memiliki reliabilitas yang tinggi, artinya mampu memberikan gambaran yang relatif tetap dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Sebagai informasi lain, reliabilitas pada penelitian ini tidak dianalisa.

3) Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai , artinya tiap butir dalam tes dapat membedakan peserta didik yang termasuk kelompok tinggi (skor total) dan peserta didik yang termasuk kelompok rendah (skor total).

(35)

yang tidak dapat membedakan kedua kemampuan peserta didik tersebut maka ada indikasi bahwa kunci jawaban butir soal tidak tepat, butir soal memiliki dua atau lebih kunci jawaban yang benar, kompetensi yang diukur tidak jelas, pengecoh tidak berfungsi, materi yang ditanyakan terlalu sulit sehingga banyak peserta didik yang menebak, dan sebagian besar peserta didik yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam butir soal.

Indeks daya pembeda setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk proporsi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin tinggi kemampuan soal yang bersangkutan membedakan peserta didik yang telah memahami materi dengan peserta didik yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00. Jika daya pembeda negatif (kurang dari 0) berarti lebih banyak kelompok rendah (peserta tes dengan total skor rendah) menjawab benar soal dibanding dengan kelompok tinggi (peserta tes dengan total skor tinggi).

Arikunto (2012: 232) memberikan kriteria yang digunakan untuk menafsirkan daya pembeda yaitu sebagai berikut.

0,00 – 0,20 = jelek 0,21 – 0,40 = cukup 0,41 – 0,70 = baik 0,71 – 1,00 = baik sekali

(36)

kelompok nilai tinggi dan peserta tes dari kelompok nilai rendah. soal dengan kriteria cukup ditolak dan harus direvisi. Kriteria soal baik artinya soal dapat membedakan peserta tes dari kelompok nilai tinggi dan peserta tes dari kelompok nilai rendah dengan baik. Artinya, soal dapat diterima dan tidak perlu dilakukan revisi. Kriteria soal baik sekali artinya soal dapat membedakan peserta tes dari kelompok nilai tinggi dan peserta tes dari kelompok nilai rendah dengan baik sekali. Hal ini berarti soal dapat diterima dan tidak perlu dilakukan revisi.

Penelitian ini akan menganalisa indeks daya pembeda (discrimination index) tiap butir soal. Analisa indeks daya pembeda dilakukan dengan bantuan

software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

4) Tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites, kira-kira 30% soal mudah, 50% soal sedang, 20% soal sulit. Penelitian ini akan menganalisa Indeks Kesukaran Item (Item Difficulty) tiap butir soal. Indeks Kesukaran Item (Item Difficulty) dianalisa menggunakan bantuan software komputer TAP (Test

Analysis Program) version 12. 9. 23.

(37)

ada siswa yang mampu menjawab benar dan bila memiliki tingkat kesukaran = 1 berarti semua siswa menjawab benar.

Sumarna (2009: 21) mengatakan tingkat kesukaran dibagi menjadi tiga kategori. Berikut ini tabel kategori indeks kesukaran item;

Tabel 2.1 Kategori Tingkat Kesukaran Nilai p Kategori

P < 0,3 Sukar

0,3 ≤ p ≤ 0,7 Sedang P > 0,7 Mudah

Keterangan tabel:

- Nilai p pada tebel tersebut diartikan sebagai besarnya indeks kesukaran item.

- Katagori menunjukkan bagian dari klasifikasi kesukaran item.

Tabel 2.1 tersebut diatas menunjukkan soal yang memiliki indeks kesukaran item kurang dari 0,3 (p < 0,3) disebut sebagai soal sukar. Soal yang memiliki indeks kesukaran lebih dari 0,7 (p > 0,7) disebut sebagai soal mudah. Soal yang memiliki indeks kesukaran item antara 0,3 sampai dengan 0,7 (0,3 ≤ p ≤ 0,7) disebut soal sedang. Penelitian ini akan melihat indeks kesukaran item pada setiap butir soal. Apakah soal termasuk dalam kategori sukar, sedang atau mudah. Indeks kesukaran item dianalisa menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

(38)

skewness atau kecondongan adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Jika disrtibusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kanan daripada ke kiri maka distribusi disebut menceng ke kanan atau memiliki kemencengan positif. Sebaliknya, Jika disrtibusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kiri daripada ke kanan maka distribusi disebut menceng ke kiri atau memiliki kemencengan negatif. Skewness erat kaitannya dengan keruncingan suatu kurva. Berikut ini diagram yang menunjukkan kemencengan positif dan kemencengan negatif.

Diagram 2.1 Kemencengan Positif dan Kemencengan Negatif

Keruncingan atau kurtosis adalah tingkat kepuncakann dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

(39)

b) Platikurtik, distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien keruncingan dengan nilai lebih kecil dari tiga. c) Mesokurtik, didtribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar.

Hal ini ditunjukkan dengan koefisien keruncingan dengan nilai sama dengan tiga.

Berikut ini diagram yang menunjukkan jenis kurtosis pada suatu distribusi. Diagram 2.2 Jenis Kurtosis

Penelitian ini akan membuktikan distribusi yang dihasilkan memiliki kecondongan dan keruncingan seperti apa. Kecondongan dan keruncingan distribusi dianalisa dengan melihat skor kecondongan dan kemiringan yang dihasilkan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

(40)

d. Jenis Tes Bentuk Pilihan Ganda

Buku berjudul Evaluasi Pembelajaran, Arifin (2009: 135) menyatakan soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ada beberapa jenis tes bentuk pilihan ganda, yaitu:

1) Distrakters, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai beberapa pilihan jawaban yang salah, tetapi disediakan satu pilihan yang benar. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban yang benar itu. Contoh: Hubungan dua makhluk hidup yang saling menguntungkan disebut simbiosis...

a. Komensalisme b. Parasitisme c. Mutualisme d. Alamisme

Kunci jawaban: C

2) Variasi negatif, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai beberapa pilihan jawaban benar, tetapi disediakan satu kemungkinan jawaban yang salah. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban salah tersebut. Contoh: Ciri-ciri khusus Samudra Arktik adalah sebagai berikut, kecuali...

a. Merupakan samudra paling sempit.

(41)

d. Seluruhnya terdapat di garis lintang selatan.

Kunci jawaban: D

3) Variasi berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang semua benar, tetapi ada satu jawaban yang paling benar. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban yang paling benar. Contoh: Dalam pergaulan di sekolah, peserta didik harus menghormati...

a. Guru

b. Peserta didik yang lain c. Kepala sekolah

d. Seluruh warga sekolah

Kunci jawaban: D

4) Variasi yang tidak lengkap, yaitu pertanyaan atau peryataan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Tugas peserta didik adalah mencari satu kemungkinan jawaban yang benar dan melengkapinya. Contoh: kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dapat dibedakan menjadi dua, yakni kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk... 6) Fisiologis

7) Industri 8) Alami 9) Gabungan

(42)

Soal pilihan ganda pada penelitian ini akan dianalisa berdasarkan jenis tes dalam bentuk pilihan ganda. Tiap soal akan dilihat jenis tes pilihan gandanya. Tes termasuk ke dalam jenis distracters, variasi negatif, variasi berganda atau variasi tidak lengkap.

5. Ulangan Tengah Semester II

Ulangan Tengah Semester merupakan tes formatif. Tes formatif menurut Daryanto (2005: 12) dilaksanakan di tengah program pembelajaran untuk memantau kemajuan belajar peserta didik demi memberikan umpan balik, baik kepada peserta didik maupun kepada pendidik. Ulangan Tengah Semester (UTS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator. Indikator yang merepresentasikan seluruh kompetensi dasar pada periode tersebut.

6. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas 1

(43)

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

(44)

f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek, yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca, menulis.

Berdasarkan uraian diatas, maka tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas satu meliputi:

Tabel 2.2 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Satu Semester I Sekolah Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendengarkan

1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan

1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa 1.2 Melaksanakan sesuatu sesuai dengan

2.2 Menyapa orang lain dengan

menggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun 2.3 Mendeskipsikan benda-benda di

sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana

(45)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3.2 Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat Menulis

4.2 Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf

4.3 Mencontoh huruf, kata, atau kalimat sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar

4.4Melengkapi kalimat yang belum selesai berdasarkan gambar 4.5Menyalin puisi anak sederhana

dengan huruf lepas

Tabel 2.3 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Satu Semester II Sekolah Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5.2 Menyebutkan isi dongeng

Berbicara

6.1 Menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti

6.2 Melakukan percakapan sederhana dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah dikuasai 6.3 Menyampaikan rasa suka atau tidak

suka tentang suatu hal atau kegiatan dengan alasan sederhana

(46)

Penelitian ini melihat kesesuaian antara standar isi dengan kisi-kisi soal. Standar isi dan kisi-kisi soal dilihat kesesuaiaanya menggunakan standar isi mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai sumber.

B.Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan membahas tentang tiga ulasan hasil penelitian sebelumnya yang dianggap berkontribusi pada pengembangan ide dalam penelitian ini.

1. Muspowati Murbangun pada tahun 2008 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Validitas Dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan Akhir Semester Bidang Studi Kimia Terhadap Pencapaian Kompetensi. Penelitian ini bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal ulangan akhir

cerita rakyat yang disukai dengan ekspresi yang sesuai

Membaca

7. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak

7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat

7.2 Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat

didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung

(47)

semester bidang studi Kimia. Sampel dalam penelitian ini adalah soal ulangan akhir serta lembar jawaban tes ulangan akhir semester genap dari siswa kelas X-RSBI SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008. Variabel yang terukur dalam penelitian ini berupa validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, serta tingkat pencapaian kompetensi siswa. Relevansi penelitian ini adalah, sama-sama menganalisis validitas, dayabeda, tingkat kesukaan pada suatu tes.

2. Anak Agung melakukan penelitian mengenai Analisis Validitas Dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan Akhir Semester Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas X.D Sma N 1 Terhadap Pencapaian Kompetensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan (1) kualitas butir soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli berdasarkan uji validitas isi, tingkat kesukaran, analisis daya beda, dan efektivitas opsion, (2) kualitas perangkat soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli ditinjau dari analisis reliabilitas, (3) tingkat ketercapaian siswa dalam menjawab benar dan salah tes/soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi bahasa Indonesia kelas X.d di SMA N 1 Bangli. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat evaluatif. Relevansi penelitian yang dilakukan adalah analisis kualitas butir soal yang melihat validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda pada soal.

(48)

VII Semester 1 Tahun ajaran 2011-2012. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal tes tersebut ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan Indikator mata pelajaran, validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran butir soal, daya beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal. Relevansi penelitian ini sama-sama melihat kesesuaian antara kisi-kisi dan soal yang diteskan.

C. Kerangka Berpikir

(49)

D.Hipotesis Peneltian

(50)

33

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab III pada penelitian ini membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

A.Jenis Penelitian

(51)

B.Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2014 di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dan tanggal 7 Mei 2014 di salah satu SD di Klaten. Hal ini menyesuaikan jadwal UTS II di Sekolah dasar lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

C.Populasi Dan Sampel penelitian

Berikut ini kajian mengenai populasi dan sampel penelitian. 1. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (1998: hal 115), “Populasi merupakan subyek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (1997: hal 57) “populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh SD yang

berada dinaungan Dinas Kabupaten Klaten

2. Sampel Penelitian

(52)

diambil berdasarkan populasi yang dibagi menjadi beberapa kelompok dan sampel diambil dari setiap kelompok tersebut (Sanders, 1990: hal 222).

Adapun jenis SD yang terdapat di Klaten meliputi SD Negeri, SD Swasta dan SDLB. SD di Klaten terbagi menjadi SD kota dan SD pinggiran. Tempat penelitian berada daerah pinggiran dimana semua peserta didik berada pada kalangan menengah ke bawah. Hal ini berarti keadaan di sekolah tersebut mewakili keadaan nyata wilayah sebagian besar daerah di Klaten. Keterbatasan dana dan waktu peneliti menjadi alasan dalam memilih sampel di SD X.

Terkait dengan hal tersebut maka peneliti melakukan wawancara di tiga sekolah yang berbeda dan mengambil satu sampel yaitu SD X. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas 1 di SD X di Klaten dengan total 65 orang. Kelas satu yang terdapat pada sekolah tersebut merupakan kelas paralel. Kelas terdiri dari dua kelas paralel yaitu kelas 1A dan 1B. Peserta didik kelas 1A sebanyak 33 orang dan kelas 1B sebanyak 32 orang. Sekolah ini diambil sebagai sampel dengan alasan sekolah tersebut berprestasi. Hal ini didukung dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah.

(53)

D.Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: hal 38). Penelitian ini tidak variabel penelitian, hal ini dikarenakan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data secara fisik untuk dianalisis dalam suatu studi penelitian (Jhonson & Christensen, 2000: hal 126). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ada dua, yaitu wawancara informal dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan tujuan memperoleh asumsi masyarakat mengenai anak pintar dan pencarian informasi sekolah yang berprestasi kaitannya dalam pengambilan sampel. Dokumentasi dilakukan guna memperoleh dokumen-dokumen dari tempat penelitian. Dokumen tersebut akan dianalisis guna mencapai tujuan penelitian ini.

F. Instrumen Penelitian

(54)

dilakukan dengan tiga orang tua peserta didik dan tiga Kepala Sekolah dari berbagai Sekolah Dasar.

Istrumen untuk mengumpulkan dokumen mencakup kisi-kisi soal, soal tes dan kunci jawaban soal Ulangan Tengah Semester II kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diperoleh dari Dinas Kabupaten Klaten. Hasil jawaban peserta didik kelas satu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diambil di SD X. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tidak membuat instrumen penelitian.

G.Teknik Pengujian Instrumen

Dokumen pada penelitian ini diperoleh di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dan di SD X. Dokumen tersebut kisi-kisi soal Ulangan Tengah Semester II Kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia, soal Ulangan Tengah Semester II Kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia, kunci jawaban soal Ulangan Tengah Semester II Kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan lembar jawab peserta didik kelas 1 SD X mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan keterangan diatas, maka peneliti tidak melakukan pengujian instrumen penelitian. Alasan lain yang mendasari peneliti tidak melakukan pengujian instrumen penelitian dikarenakan peneliti tidak membuat instrumen penelitian.

H.Teknik Analisis Data

(55)

dan merujuk pada bab 2 sebagai pedoman analisa data yang diperoleh. Data yang dianalisis sebagai berikut:

1. Analisis total skor yang diperoleh peserta didik pada soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Analisis faktor yang mempengaruhi validitas soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditinjau dari faktor alat tes. Merujuk pada bab II halaman 11-12, faktor yang mempengaruhi validitas diperoleh dari Identifikasi faktor alat tes yang dimaksud meliputi:

a. Kejelasan perintah tes.

b. Kosakata dan struktur kalimat pada teks.

c. Tingkat kesukaran soal tes dianalisis menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

d. Hubungan antarstem (pokok soal) dengan opsi jawaban yang tidak sambung secara logis dianalisis menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

e. Ada atau tidaknya bahasa yang ambigu.

3. Analisis kesesuaian soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan kaidah pembuatan soal yang baik menurut Kesesuaian soal pilihan ganda dilihat dari tiga aspek. Tiga aspek tersebut meliputi; aspek materi, aspek konstruksi, dan aspek bahasa. Hal ini merujuk pada Bab II halaman 14-17.

(56)

Bahasa Indonesia pada yang disesuaikan dengan Pembuktian kelengkapan syarat tes pilihan ganda merujuk pada:

a. Validitas soal ditinjau dari validitas isi dan kadar validitas. Validitas isi dianalisia menggunakan buku Standar Isi, kisi-kisi soal dan soal yang diteskan. Kadar validitas soal dilihat dari skor korelasi poin biserial dianalisis menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

b. Reliabilitas Tinggi, artinya mampu memberikan gambaran yang relatif tetap dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Penelitian ini tidak menganalisa reliabilitas tiap butir soal.

c. Daya beda tiap butir soal yang dianalisis menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

d. Tingkat kesukaran dengan kriteria tes 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit. Analisa tingkat kesukaran dilakukan dengan menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23. e. Petunjuk tentang bagaimana cara pelaksanaan tes, cara mengerjakan soal

tersebut. Hal ini merujuk pada kejelasan perintah pengerjaan soal Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

(57)

40

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV pada penelitian ini berisi hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berisi data yang diperoleh untuk digunakan dalam penelitian. Pembahasan berisi analisis dan uraian data yang telah diolah.

A.Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel pada SD X di Klaten. Sasaran penelitian ini adalah soal pilihan ganda kelas 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia. Soal, kisi-kisi dan kunci jawaban diambil di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Lembar jawab peserta didik diambil pada SD X di Klaten. Lembar jawab diambil sebanyak 65, sesuai dengan jumlah peserta didik kelas 1 yang berada di SD X. Kelas 1 di SD tersebut terdiri dari dua kelas paralel yaitu kelas 1A dan 1B. Mata pelajaran yang diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan jumlah soal pilihan ganda yang sebanyak 20 butir soal. Tes dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2014, pukul 07.30-09.00.

Soal tersebut memiliki tiga alternatif jawaban yaitu a, b, dan c. Skor jawaban untuk satu soal benar adalah 1, sedangkan untuk skor satu soal jawaban salah adalah 0. Seorang peserta didik akan memiliki total skor 20 jika semua jawaban benar. Detail analisis soal dipaparkan pada pembahasan. Data yang dianalisis pada penelitian ini berbentuk angka, dengan ketentuan sebagai berikut: Pada kunci jawaban, pilihan alternatif dengan option 1 mewakili jawaban a, option 2 mewakili jawaban b, dan option c mewakili jawaban c. Soal Ulangan

(58)

Hal ini dikarenakan peneliti tidak memperoleh ijin publikasi soal oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

B.Pembahasan

Pembahasan berisi tentang hasil analisis dan diskripsi analisis data yang dari hasil penelitian. Pembahasan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Hasil analisis dan pembahasan total skor yang diperoleh peserta didik pada soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Analisa dilakukan dengan menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

2. Hasil analisis dan pembahasan faktor yang mempengaruhi validitas soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditinjau dari faktor alat tes. Faktor yang mempengaruhi validitas soal diperoleh dari Bab II halaman 11-12. Identifikasi faktor alat tes yang dimaksud meliputi:

a. Kejelasan perintah tes.

b. Kosakata dan struktur kalimat pada teks.

c. Tingkat kesukaran soal tes. Analisa dilakukan dengan menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

d. Hubungan antarstem (pokok soal) dengan opsi jawaban yang tidak sambung secara logis. Analisa dilakukan dengan menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

(59)

3. Hasil analisis dan pembahasan mengenai kesesuaian soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan kaidah penulisan soal yang baik menurut. Kesesuaian soal pilihan ganda dilihat dari tiga aspek yang merujuk pada Bab II halaman14-17. Tiga aspek tersebut meliputi; aspek materi, aspek konstruksi, dan aspek bahasa.

4. Hasil analisis dan pembahasan pembuktian kelengkapan syarat tes tertulis pilihan ganda pada soal Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada yang disesuaikan dengan Bab II halaman 17-22. Pembuktian kelengkapan syarat tes pilihan ganda dilihat pada:

a. Validitas soal ditinjau dari validitas isi dan kadar validitas yang dilihat dari skor korelasi poin biserial.

b. Reliabilitas Tinggi, artinya mampu memberikan gambaran yang relatif tetap dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Penelitian ini tidak menganalisa reliabilitas tiap butir soal.

c. Daya beda tiap butir soal yang dianalisis menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

d. Tingkat kesukaran dengan kriteria tes 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit. Analisa tingkat kesukaran dilakukan dengan menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23. e. Petunjuk tentang bagaimana cara pelaksanaan tes, cara mengerjakan soal

(60)

5. Hasil analisis dan pembahasan mengenai jenis soal pilihan ganda. Jenis soal pilihan ganda yang dimaksud jenis soal pilihan ganda distrakters, variasi negatif, variasi berganda atau variasi yang tidak lengkap, hal ini disesuaikan Bab II halaman 22-24.

Berdasarkan rincian pembahasan diatas maka peneliti dapat menguraikan lebih lanjut. Berikut uraian lanjutan dari rincian tersebut.

1. Hasil analisa dan pembahasan total skor yang diperoleh peserta didik pada soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut ini tabel total skor yang diperoleh peserta didik menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23:

(61)

peserta didik30 19 95,00% oleh peserta didik yang mengikuti Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

- ID merupakan identitas peserta didik.

- Total Score merupakan jumlah semua skor yang dijawab benar oleh peserta didik.

(62)

Dari 65 peserta didik, 23 diantaranya mendapatkan skor 19 = 95%. Artinya, modus atau skor yang sering muncul pada tabel 4.1 adalah skor 19 = 95%. Dari tabel di atas dapat diketahui pula jumlah peserta didik yang memiliki skor dibawah skor rata-rata sebanyak 23 peserta didik, skor rata-rata pada tabel tersebut sebesar 17,97 = 89,8%, median atau nilai tengah data setelah data diurutkan yaitu 18 = 90%, standar deviasi sebesar 1,49, varian sebesar 2,21. Tabel berikut ini menunjukkan daftar 23 peserta didik yang memperoleh skor dibawah rata-rata skor keseluruhan.

Tabel 4.2 Peserta Didik Dengan Skor Di Bawah Rata-Rata

Total oleh peserta didik yang mengikuti Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

(63)

- Total Score merupakan jumlah semua skor yang dijawab benar oleh peserta didik.

- Percent merupakan prosentase yang ditunjukkan oleh perbandingan skor jawaban benar peserta didik dengan total skor benar pada kunci jawaban.

2. Hasil analisis dan pembahasan faktor yang mempengaruhi validitas soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II kelas satu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditinjau dari faktor alat tes. Identifikasi faktor alat tes yang dimaksud meliputi:

a. Kejelasan perintah tes. (Tabel 4.7)

b. Kosakata dan struktur kalimat pada teks. (Tabel 4.7)

c. Tingkat kesukaran soal tes dianalisa menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23. Berikut ini tabel yang

(64)

Keterangan Tabel:

- Tebel Item Difficulty dalam istilah bahasa Indonesia disebut dengan indeks kesukaran tiap butir soal.

- Item menunjukkan butir soal yang dianalisa sebagai sampel. - Item Diff. kependekan dari Item Difficulty diamana pada

tabel tersebut di atas menunjukkan perolehan skor indeks kesukaran tiap butir soal.

Sumarna (2009: 21) menyatakan bahwa tingkat kesukaran dibagi menjadi tiga kategori. Soal yang memiliki indeks kesukaran item kurang dari 0,3 (p < 0,3) disebut sebagai soal sukar. Soal yang memiliki indeks kesukaran lebih dari 0,7 (p > 0,7) disebut sebagai soal mudah. Soal yang memiliki indeks kesukaran item antara 0,3 sampai dengan 0,7 (0,3 ≤ p ≤ 0,7) disebut soal sedang. Maka pada tabel

tersebut di atas soal yang mengindikasikan soal sukar adalah tidak ada. Soal yang mengindikasikan soal sedang adalah soal nomor 18 dengan skor tingkat kesukaran 0,32. soal yang mengindikasikan soal mudah adalah semua soal kecuali soal nomor 18. Soal yang dapat membedakan nilai individu adalah soal yang memiliki kategori tingkat kesukaran sedang.

Pada tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa skor terendah pada skor tingkat kesukaran adalah 0,32 yaitu pada item 18, skor tertinggi tingkat kesukaran terdapat pada item 14, item 17, item 19 dengan skor 1,00. Artinya semua peserta didik dapat memilih jawaban benar karena peserta didik sama sekali tidak merasa kesulitan untuk menjawab soal tersebut. Kemudian diketahui skor rata-rata tingkat kesukaran yaitu 0,90. Sebanyak enam item memiliki skor dibawah skor rata-rata tingkat kesukaran, sedangkan sebanyak empat belas item memiliki skor di atas rata-rata tingkat kesukaran. Merujuk pada Bab II halaman 21-22, informasi lain

(65)

yang dapat peneliti sampaikan yaitu: skewness (kecondongan atau kemiringan) dan kurtosis yang dihasilkan oleh tabel tersebut diatas. Kecondongan yang dihasilkan tabel tersebut sebesar -0,90, kurtosis sebesar 0,46. Skor tersebut menunjukkan distribusi berbentuk negatif skewed. Diagram distribusi berbentuk negatif skewed adalah sebagai berikut.

Diagram 4.1 Negatif Skewed

Distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kiri daripada ke kanan dan distribusi disebut menceng ke kiri atau memiliki kemencengan negatif (Hasan, 2009: 125). Kurtosis menunjukkan keruncingan distribusi data yang puncaknya terlalu rendah atau terlalu mendatar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kurtosis pada data tersebut di atas kurang dari 3. Maka kurtosis seperti ini disebut platikurtik (Suprananto, 2012: 175). Diagram berikut ini merupakan diagram bentuk platikurtik.

(66)

d. Hasil Identifikasi dan pembahasan hubungan antarstem (pokok soal) dengan opsi jawaban. Tabel berikut ini menunjukkan analisa hubungan antarstem (pokok soal) dengan opsi jawaban menggunakan bantuan software komputer TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23.

(67)

High 30 (1,000) 0 (0,000) 0 (0,000)

- Tabel Options Analysis digunakan untuk melihat penyebaran jawaban peserta didik berdasarkan kunci jawaban.

- Item menunjukkan butir soal

(68)

Hasil analisis soal no. 1, peserta didik yang memilih jawaban benar dengan option 3 atau jawaban c sebanyak 53 peserta didik. Semua (30 orang) peserta

didik dengan nilai tinggi, 12 peserta didik dengan nilai rendah dan 11 peserta didik dengan nilai rata-rata. Option 1 dan option 2 berlaku sebagai pengecoh jawaban. Sebanyak dua belas peserta didik terkecoh. delapan peserta didik memilih option 1 atau jawaban a yaitu tujuh peserta didik dengan nilai rendah dan seorang peserta didik dengan nilai rata-rata. Kemudian, empat peserta didik dengan nilai rendah terkecoh memilih option 2 atau jawaban b.

Soal no. 2 menunjukkan jumlah peserta didik yang memilih jawaban benar sebanyak 64 orang, artinya ada seorang peserta didik yang terkecoh oleh alternatif jawaban lain. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 30 peserta didik (semua) yang memiliki nilai tinggi, 22 peserta didik dari kelompok dengan nilai rendah, dan 11 peserta didik dari kelompok nilai rata-rata yang memilih jawaban benar yaitu jawaban c. Seorang peserta didik dari kelompok yang memiliki nilai rendah terkecoh dengan alternatif jawaban b.

Soal no. 3, tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 61 peserta didik memilih jawaban benar yaitu jawaban a. Peserta didik yang memilih jawaban benar sebanyak 30 peserta didik atau semua peserta didik dari kelompok nilai tinggi, 19 peserta didik dari kelompok nilai rendah dan 12 peserta didik dari kelompok nilai rata-rata. Jawaban alternatif yang berlaku sabagai pengecoh adalah option 1 dan option 2atau jawaban a dan jawaban b. Peserta didik yang terkecoh

(69)

Soal no. 4, tabel 4.4 menunjukkan bahwa peserta didik yang memilih jawaban benar (b) sebanyak 55 orang. Diantaranya 30 peserta didik dari kelompok nilai tinggi, 9 peserta didik dari kelompok niali rata-rata, 16 peserta didik dari kelompok nilai rendah memilih jawaban benar. Sebanyak 10 peserta didik terkecoh oleh option 1 dan option 3atau jawaban a dan jawaban c yaitu dari kelompok nilai rata-rata dan kelompok nilai rendah.

Soal no. 5 pada tabel 4.4 menunjukkan sebanyak 59 peserta didik memilih jawaban benar dengan option 3 atau jawaban c. Sebanyak 29 peserta didik dari kelompok nilai atas memilih jawaban benar. Artinya ada seorang peserta didik dari kelompok ini yang terkecoh oleh jawaban lain. Hal ini ditunjukkan peserta didik memilih option 2 atau jawaban b. Peserta didik yang memilih jawaban benar dengan nilai rata-rata dan nilai rendah secara berurutan adalah 11 peserta didik dan 19 peserta didik.

Soal no. 6 pada tabel 4.4 menunjukkan sebanyak 61 peserta didik memilih jawaban benar. Jawaban tersebut adalah jawaban dengan option 2 atau jawaban b. Uraian dari peserta didik yang memilih jawaban tersebut meliputi: semua peserta didik (30 0rang) dari nilai tinggi, 16 peserta didik dari nilai rendah dan 9 peserta didik dari nilai rata-rata. Artinya ada 4 peserta didik yang terkecoh baik dari kelompok nilai rata-rata dan kelompok nilai rendah.

(70)

peserta didik dengan kelompok nilai rendah option 2 atau jawaban b tidak ada peserta didik yang memilih alternatif jawaban tersebut.Option 3 atau jawaban c dipilih 9 peserta didik, yang terdiri dari 2 peserta didik dengan kelompok nilai tinggi, 2 peserta didik dengan kelompok nilai rata-rata dan 5 peserta didik dengan kelompok nilai rendah.

Soal no. 8 pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa peserta didik yang memilih jawaban benar yaitu jawaban a sebanyak 57 peserta didik, 29 peserta didik dari kelompok nilai tinggi, 10 peserta didik dari kelompok nilai rata-rata, 18 peserta didik dari kelompok nilai rendah. Jawaban pengecoh dipilih peserta didik sebanyak 6, yang terdiri dari: 2 peserta didik dari kelompok nilai rata-rata, 1 peserta didik dari kelompok nilai tinggi, 5 peserta didik dari kelompok nilai rendah.

Soal no. 9 pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 63 peserta didik memilih jawaban benar dengan option 3 atau jawaban c. Uraian dari peserta didik tersebut meliputi 30 peserta didik dari kelompok nilai tinggi, 12 peserta didik dari kelompok nilai rata-rata dan 21 peserta didik dari kelompok nilai rendah. 2 peserta didik terkecoh dengan alternatif jawaban lain, peserta didik tersebut berasal dari kelompok nilai rendah.

Gambar

Gambar 4.2 Diagram Kurtosis Platikurtik ....................................................
Tabel 2.1 Kategori Tingkat Kesukaran
Tabel 2.2 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Tabel 2.3 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka disimpulkan bahwa yang dimaksud jual beli adalah suatu bentuk persetujuan (aqad) tukar menukar harta, baik berupa barang

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis good corporate governance sebagai pemoderasi pengaruh

Beberapa pokok permasalahan yang dapat dirumuskan, yaitu saham-saham perusahaan perbankan manakah yang termasuk dalam kombinasi portofolio optimal dengan menggunakan

Hal ini berarti, bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel luas panen padi, produksi beras, nilai tukar petani, harga beras,

• Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) telah meluncurkan index saham yang dibuat

&#34;Secara nasional PGN sampai saat ini telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 120.000 sambungan gas rumah tangga, yang tersebar di berbagai daerah mulai Sumatera, Jawa,

Tim Mediasi Gabungan membagi 3 objek didalam areal yang dipersengketakan untuk dijadikan pembahasan dalam pertemuan ini, yaitu; pembahasan tentang objek seluas 258 Ha

Hutan kota dapat dibangun untuk mengelola lingkungan perkotaan agar pada saat siang hari tidak terlalu panas, sebagai akibat banyaknya jalan aspal, gedung bertingkat, jembatan