• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS MAHAMAHASISWA (PBAM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA DASAR MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNSIKA

Ramlah, dan Dani Firmansyah

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar statistika dasar mahasiswa melalui strategi pembelajaran berorientasi aktivitas mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA, dan untuk mengetahui aktivitas mahasiswa program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA.

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester II kelas B yang berjumlah 20 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Data penelitian diperoleh dari observasi pelaksanaan pembelajaran, soal kuis, soal tes hasil belajar dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa setelah diterapkan pembelajaran berorientasi aktivitas mahasiswa (PBAM) dapat meningkatkan hasil belajar statistika dasar mahasiswa semester II kelas B yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai kuis kelas setiap pertemuan dalam tiga siklus yang semula 71,00 dengan kategori sedang pada siklus 1, 73,00 dengan kategori sedang pada siklus II, 75,75 dengan kategori baik pada siklus III. Peningkatan hasil belajar statistika dasar juga terlihat pada hasil tes yang dilaksanakan tiga kali yaitu pada pertemuan 5, 10 dan pertemuan 14 yang semula 69,40 dengan kategori cukup pada hasil tes siklus 1, menjadi 75,65 pada siklus II dengan kategori baik, dan menjadi 78,25 pada siklus III dengan kategori baik sekali.

Aktivitas mahasiswa meningkat , hal ini dapat dilihat dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hal ini ditandai dengan mampunya mahasiswa dalam berbicara di depan teman-temannya dan aktif dalam berdiskusi, timbulnya motivasi intrinsik untuk belajar lebih lanjut, timbulnya kebiasaan mahasiswa untuk selalu mempersiapkan diri dalam kegiatan pembelajaran, timbulya kebiasaan mahasiswa untuk menerima pendapat orang lain.

Kata Kunci : Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Mahasiswa, hasil Belajar

PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu langkah yang sangat penting pada tahap perkembangan dewasa ini. Dalam era globalisasi banyak terjadi perubahan dalam kehidupan, sehingga manusia semakin ditantang untuk lebih memiliki kemampuan guna menghadapi perubahan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan sangat bermanfaat dalam segala bentuk peradaban dan kegiatan manusia. Dengan memiliki ilmu manusia dapat mengikuti perkembangan teknologi, sebaliknya jika manusia tidak memiliki ilmu, maka ia akan terpuruk

(2)

dan tertinggal dari perkembangan yang ada, dan bahkan akan berada dalam golongan orang-orang yang bodoh.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam kamus pendidikan, pengertian pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan sikap-sikap serta bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif dalam masyarakat dimana ia hidup, (b) Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khusus di lingkungan sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individu yang optimum.

Dari pengertian di atas, terlihat bahwa melalui pendidikan diharapkan seseorang mempunyai kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Tujuan tersebut seperti termaktub dalam UU RI No.20 tahun 2003 Bab II pasal 3 yang menjelaskan mengenai Sistem Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan formal, merupakan salah satu bagian penting untuk mencapai tujuan pendidikan seperti disebutkan di atas. Dalam proses pembelajaran akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik (Mahasiswa), dosen (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti : perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.

Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal, untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satu diantaranya yang penting adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar dosennya.

Dosen memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, dosen harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi mahasiswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik dosen dalam mengelola proses belajar-mengajar. Dosen berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar-mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik

(3)

dan meningkatkan kemampuan Mahasiswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.

Untuk memenuhi hal tersebut dosen dituntut mampu mengelola proses belajar-mengajar yang memberikan rangsangan kepada Mahasiswa sehingga ia mau belajar. Tugas dosen bukanlah memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan situasi yang mengarahkan anak untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep sendiri. Adapun dalam menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sedikitnya ada lima jenis variabel yang menentukan keberhasilan belajar mahasiswa, yaitu melibatkan Mahasiswa secara aktif, menarik minat dan perhatian mahasiswa, membangkitkan motivasi Mahasiswa, prinsip individualitas, dan peragaan dalam pengajaran.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa aktivitas mahasiswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga mahasiswa seharusnya banyak aktif, mahasiswa dituntut untuk membuat suatu perencanaan belajar sekaligus melaksanakannya. Namun, dalam kenyataannya dalam proses pembelajaran masih tampak adanya kecenderungan meminimalkan peran dan keterlibatan mahasiswa. Dominasi dosen dalam proses pembelajaran menyebabkan mahasiswa lebih banyak berperan dan terlibat pasif, mereka lebih banyak menunggu informasi dari dosen daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang mereka butuhkan.

Fenomena yang terjadi di Program studi pendidikan Matematika FKIP UNSIKA bahwa proses perkuliahan di kelas cenderung kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mahasiswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, hanya beberapa mahasiswa saja yang antusias. Motivasi mahasiswa kurang, hal ini terlihat dari persiapan mereka ketika akan dimulai pembelajaran. Hanya sedikit saja mahasiswa yang mempersiapkan materi yang akan diajarkan. Ketika proses pembelajaran berlangsung mahasiswa hanya duduk manis menjelaskan penjelasan dosen, ketika dosen mengajukan pertanyan hanya mahasiswa yang itu-itu saja yang mengajukan pertanyaan. Pada saat berdiskusi dengan teman sejawatnya, banyak mahasiswa yang kurang berani mengemukakan pendapatnya. Dari fenomena di atas, tentu saja kondisi seperti ini akan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa.

Apabila proses pembelajaran seperti ini terjadi pada pendidikan dasar, akan mengakibatkan sulit tercapainya tujuan pendidikan yakni meletakkan dasar yang dapat dipakai sebagai batu loncatan untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi, di samping kemampuan dan kemauan untuk belajar terus-menerus sepanjang hayatnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Penerapan Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Mahasiswa (PBAM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Statistika Dasar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA”.

Dari uraian latar belakang masalah penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas agar menjadi jelas dan tidak menyimpang serta tidak mengembang terlalu jauh. Pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Masalah yang akan diteliti adalah penerapan strategi pembelajaran yang berorientasi aktivitas mahaMahasiswa (PBAM) semester dua tahun ajaran 2012/2013 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada mata kuliah Statistika Dasar yang diamati adalah ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada ranah kognitif diambil dari nilai tes hasil belajar, ranah afektif diambil dari sikap atau antusias mahasiswa terhadap mata kuliah statistika dasar, sedangkan ranah psikomotor terlihat dari keaktifan mahasiswa di kelas.

(4)

Untuk lebih memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar statistika dasar melalui strategi pembelajaran berorientasi aktivitas Mahasiswa (PBAM) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIK.A ?

2. Bagaimana aktivitas Mahasiswa selama proses pembelajaran itu berlangsung ?

Penelitian ini terbagi ke dalam tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Melalui ketiga siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar statistika dasar dan aktivitas mahaMahasiswa. Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran berorientasi aktivitas Mahasiswa dapat meningkatkan hasil belajar statistika dasar.

2. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran berorientasi akitivitas belajar Mahasiswa dapat meningkatkan aktivitas belajar.

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk :

1. Mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar statistika dasar mahasiswa dengan menggunakan strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas MahaMahasiswa (PBAM).

2. Mengetahui bagaimana aktivitas belajar MahaMahasiswa selama Proses Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas MahaMahasiswa (PBAM) berlangsung.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tiga siklus. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah MahaMahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester dua tahun ajaran 2012-2013 kelas B. PTK ini dilaksanakan dalam 11 kali pertemuan, dimana setiap siklus untuk 4 pertemuan untuk melihat peningkatan hasil belajar statistika dasar dan aktivitas MahaMahasiswa dalam mengikuti perkuliahan statistika dasar melalaui strategi pembelajaran berorintasi aktivitas mahaMahasiswa (PBAM).

Adapun siklus PTK dalam Strategi pembelajaran berorintasi aktivitas MahaMahasiswa adalah sebagai berikut :

Siklus satu : - Persiapan tindakan,

- Pelaksanaan tindakan, dalam siklus satu ini direncanakan 4 pertemuan (pertemuan 1 – 4) dengan materi : Pengertian statistik dan statistika, Penyajian data, Ukuran gejala pusat dan letak, Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi.

- Pengamatan - Refleksi Siklus dua : - Persiapan tindakan,

- Pelaksanaan tindakan, dalam siklus satu ini direncanakan 4 pertemuan (pertemuan 5 - 8) dengan materi : Pengujian Hipotesis, Uji Chikuadrat, Analisis Varians, Analisis Regresi.

- Pengamatan - Refleksi

Siklus Tiga : - Persiapan tindakan,

- pelaksanaan tindakan, dalam siklus satu ini dilakukan 3 pertemuan (pertemuan 9 – 12) dengan materi : Analisis Korelasi, Pengujian Normalitas data, Pengujian Homogenitas Data.

(5)

- Pengamatan - Refleksi

Instrumen penelitian ini adalah : 1. Pedoman Observasi

Lembar observasi digunakan pada setiap pertemuan sebagai pedoman bagi observer dalam mengobservasi kelas pada saat dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas MahaMahasiswa pada mata kuliah statistika dasar.

2. Soal Kuis dan Tes Hasil Belajar Statistika Dasar

Soal kuis terdiri dari soal kuis 1, untuk nilai kuis pada siklus satu. Sedangkan soal kuis 2 adalah nilai kuis untuk siklus dua. Sedangkan soal kuis 3 adalah nilai kuis untuk siklus 3. Sedangkan soal tes terdiri dari soal tes siklus I, soal tes siklus II dan soal tes siklus III. Bentuk soal kuis dan tes adalah uraian yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar statistika dasar. 3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran pada mata kuliah statistika dasar dengan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas MahaMahasiswa. Adapun hal-hal yang dicatat seperti suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi antara dosen dengan mahaMahasiswa, interaksi mahaMahasiswa dengan mahaMahasiswaMahasiswa saat pembelajaran berlangsung, dan kendala-kendala yang dialami. 4. Dokumentasi

Dokumentasi-dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dan sebagai gambaran nyata tentang kegiatan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas mahaMahasiswa. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa foto.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Siklus 1

Data pada siklus 1 diperoleh berdasarkan tes tertulis siswa yaitu kuis yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan pada pertemuan ke-2 siklus 1 dan tes siklus 1 yang dilaksanakan pada pertemuan keenam siklus 1 berbentuk soal uraian.

Berikut akan disajikan tabel-tabel yang menunjukan data hasil kuis dan tes siklus 1. Tabel 4.2.

Nilai Rata-Rata Statistika Dasar Semester II B Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA Berdasarkan Nilai Kuis pada Siklus 1, II. Dan III

Kuis Rata-rata Kategori

1 71,00 Baik

2 73,00 Baik

(6)

Tabel 4.3.

Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Statistika Dasar Semester Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA

Berdasarkan Nilai Tes Siklus I

Rata-rata Kategori

69,40 Cukup

Berdasarkan analisis hasil nilai kuis 1 pada siklus 1, dalam satu kelas dengan 20 mahasiswa dapat mengerjakan soal dengan kategori baik dengan nilai rata-rata 71,00, pada kuis 1. Dan pada tes siklus 1 mahasiswa dapat mengerjakan soal dengan kategori cukup dengan nilai rata-rata 69,40.

2. Hasil Tes Siklus 2

Data pada siklus 2 diperoleh berdasarkan tes tertulis mahasiswa yaitu kuis yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan pada pertemuan ke-6 siklus 2 dan tes siklus 2 yang dilaksanakan pada pertemuan ke 10 siklus 2 berbentuk soal uraian.

Berikut akan disajikan tabel-tabel yang menunjukan data hasil kuis dan tes siklus 2. Tabel 4. 3

Nilai Rata-Rata Statistika Dasar Semester II B Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA Berdasarkan Nilai Kuis pada Siklus 1, II. Dan III

Tabel 4.4.

Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Statistika Dasar Semester Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA

Berdasarkan Nilai Tes Siklus II

Rata-rata Kategori

75,65 Baik

Berdasarkan analisis hasil nilai kuis 2 pada siklus II, dalam satu kelas dengan 20 mahasiswa dapat mengerjakan soal dengan kategori baik dengan nilai rata-rata 73,00, pada kuis 2. Dan pada tes siklus II mahasiswa dapat mengerjakan soal dengan kategori baik dengan nilai rata-rata 75,65.

Kuis Rata-rata Kategori

1 71,00 Baik

2 73,00 Baik

(7)

3. Hasil Tes Siklus 3

Data pada siklus 3 diperoleh berdasarkan tes tertulis mahasiswa yaitu kuis yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan pada pertemuan ke-12 siklus 2 dan tes siklus 2 yang dilaksanakan pada pertemuan ke 15 siklus 3 berbentuk soal uraian.

Berikut akan disajikan tabel-tabel yang menunjukan data hasil kuis dan tes siklus 3. Tabel 4. 5

Nilai Rata-Rata Statistika Dasar Semester II B Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA Berdasarkan Nilai Kuis pada Siklus 1, II. Dan III

Kuis Rata-rata Kategori

1 71,00 Baik

2 73,00 Baik

3 75,75 Baik

Tabel 4.6.

Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Statistika Dasar Semester Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIKA

Berdasarkan Nilai Tes Siklus III

Rata-rata Kategori

78,25 Baik

Berdasarkan analisis hasil nilai kuis 3 pada siklus III, dalam satu kelas dengan 20 mahasiswa dapat mengerjakan soal dengan kategori baik dengan nilai rata-rata 75,75, pada kuis 3. Dan pada tes siklus III mahasiswa dapat mengerjakan soal dengan kategori baik dengan nilai rata-rata 78,25.

Tabel 4.7

Keterangan Nilai Tes Siklus I

Nilai Tes Siklus II Nilai Tes Siklus III

Rata-Rata 69,40 75,65 78,25

Maksimum 81 81 90

Minimum 50 68 70

Di bawah Rata-Rata/Presentase 10/50% 12/60% 9/45%

Di atas Rata-Rata/Presentase 10/50% 8/40% 11/55%

Total Meningkat Total meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 50% dan dari siklus II ke siklus III sebesar 45%

(8)

Daftar Nilai Tes Siklus I, II dan Tes Siklus III Keterangan : Skor minimal 0 dan skor maksimal 100

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata tes mengalami peningkatan, yaitu dari 69,40 menjadi 75,65 dan menjadi 78,25. Nilai tertinggi siswa saat pelaksanaan tes siklus I adalah 81 dan nilai terendahnya 50. Nilai tertingi yang diperoleh mahasiswa saat pelaksanaan tes siklus II adalaha 81 dan untuk nilai terendahnya 68. Nilai tertingi yang diperoleh mahasiswa saat pelaksanaan tes siklus III adalaha 90 dan untuk nilai terendahnya 70. Pada saat pelaksanaan tes siklus I banyaknya nilai diatas rata-rata 10 (50 %) dan ada 10 (50 %) mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata, sedangkan pada saat pelaksanaan tes siklus II banyak mahasiswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata 8 mahasiswa (40 %) dan ada 12 orang mahasiswa (60 %) mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Pada saat pelaksanaan tes siklus I banyaknya nilai diatas rata-rata 10 (50 %) dan ada 10 (50 %) mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata, sedangkan pada saat pelaksanaan tes siklus III banyak mahasiswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata 11 mahasiswa (55 %) dan ada 9 orang mahasiswa (45 %) mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Mahasiswa yang mengalami peningkatan nilai dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 50%, sedangkan peningkatan nilai dari siklus 2 ke siklus 3 sebesar 45%. Mahasiswa yang mengalami ketetapan nilai dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 20%, sedangkan ketetapan nilai dari siklus 2 ke siklus 3 sebesar 45%. Mahasiswa yang mengalami penurunan nilai dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 35%, sedangkan penurunan nilai dari siklus 2 ke siklus 3 sebesar 10%.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pembelajaran berorientasi aktivitas mahasiswa, peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Melalui pembelajaran berorientasi aktivitas mahasiswa, keaktifan dan minat mahasiswa dalam belajar menjadi bertambah. Hal ini ditandai dengan mampunya mahasiswa dalam berbicara di depan teman-temannya dan aktif dalam berdiskusi, timbulnya motivasi intrinsik untuk belajar lebih lanjut, timbulnya kebiasaan mahasiswa untuk selalu mempersiapkan diri dalam kegiatan pembelajaran, timbulya kebiasaan mahasiswa untuk menerima pendapat orang lain.

2. Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Mahasiswa dapat meningkatkan hasil belajar statistiks Dasar mahasiswa yang terlihat pada peningkatan rata-rata nilai kuis yaitu dari 71,00, 73,00 menjadi 75,75 yang dilaksanakan dilaksanakan dalam pertemuan setiap siklus. Dan rata-rata nilai tes hasil belajar statistika dasar pada siklus I yaitu 69,40 dan pada siklus II nilai rata-rata sebesar 75,65, dan pada siklus III rata-rata sebesar 78,25 dan total peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II sebesar 50%, dan peningkatan nilai dari siklus II ke siklus III sebesar 45%.

II ke siklus III total tetap sebesar 45%

Total Menurun Total menurun dari siklus I ke siklus II sebesar 35% dan dari siklus II ke siklus III total tetap sebesar 10%

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri, 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kasan, Tholib.2004. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Studia Press.

Madyo, eko Susilo dan R.B. Kasihadi. 1990. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang : Effher Offset.

Mudjijo. 1991.Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, Ngalim. 1991. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 1989. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Narco.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Semiawan, Conny dkk. 1985. Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan

MahaMahasiswa Dalam Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.

Slameto. 1995. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sudjana, Nana dan Wari Suwariyah. 1991. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: CV.Sinar Baru.

Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pemantau Pemilu melakukan pemantauan pada suatu daerah tertentu sesuai dengan rencana pemantauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf f dan huruf g yang

Skripsi ini berisi deskripsi Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD N 1 Tambaksari Materi Membaca Melalui Penerapan Metode SQ3R yang membahas masalah sesuai

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas berkat dan pendampingan- Nya selama Penulis mengerjakan laporan berjudul “EVALUASI UNTUK PENINGKATAN

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel – variabel tekstur yang penting dalam roti tawar dan membandingkan tiga merk roti tawar (Wonder, Swiss dan

[r]

Penarikan simpulan dilakukan berdasarkan hipotesis dengan menghitung hasil kuesioner dan didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga digunakan

Faktor fisik terkait pekerjaan yaitu pekerjaan tangan dengan gerakan berulang yang tinggi, pekerjaan menggenggam atau menjepit dengan kekuatan , postur janggal

penelitian yang akan dilakukan Andi Roesmeni (2010) Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia di RS Andi Makkasao kota Pare – pare Metode yang