• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI DEMONSTRASI DI KELAS II SD NEGERI II TAMBAN KECAMATAN PAKEL TULUNGAGUNG SEMESTER II TAHUN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI DEMONSTRASI DI KELAS II SD NEGERI II TAMBAN KECAMATAN PAKEL TULUNGAGUNG SEMESTER II TAHUN 2011/2012"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI DEMONSTRASI DI KELAS II SD NEGERI II TAMBAN KECAMATAN PAKEL TULUNGAGUNG

SEMESTER II TAHUN 2011/2012

Oleh: Musirah

SDN II Tamban, Kecamtan Pakel, Tulungagung

Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi Matematika menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas II semester II tahun 2011/2012 SD Negeri II Tamban Kecamatan Pakel. (2) Mengetahui efektifitas pem-belajaran Matematika dengan meng-gunakan metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan metode demonstrasi dan dilaksanakan pada siswa kelas II di SD Negeri II Tamban Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa: (1) Metode Demonstrasi dalam pembelajaran Matematika materi ajar operasi hitung bilangan dapat meningkatkan prestasi, dan (2) Dari tindakan-tindakan yang diterapkan dengan metode demonstrasi tampak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar bidang studi Matematika. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siswa Kelas II SD Negeri II Tamban Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung sebelum siklus: 59,47 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 47,37%, pada siklus I: 74,91 dengan ketuntasan belajar naik menjadi 68,42% dan siklus II: 85,44 dengan ketuntasan belajar mencapai 100%.

Kata kunci: Metode Demonstrasi, Prestasi Belajar, Matematika

Mata pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang wajib untuk diajarkan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, karena matematika dapat berperan sebagai alat bantu bagi pengetahuan yang lain. Namun pada kenyataannya yang terjadi di sekolah kebanyakan siswa tidak menyukai mata pelajaran matematika. Banyak kalangan pelajar yang menganggap belajar di kelas adalah hal yang kurang

menyenangkan, siswa berjam-jam

mendengarkan guru menyampaikan infor-masi materi berdasarkan buku teks yang telah ditentukan dan mengerjakan tugas dari guru untuk mendapatkan nilai. Kegiatan seperti ini biasanya dijalani pelajar setiap hari, sehingga siswa menganggap bahwa belajar hanya sebagai rutinitas untuk mendapatkan nilai tanpa diiringi dengan pemahaman untuk

menambah pengetahuan baru dan

menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa menjadi pasif dan pembelajarnnya kurang bermanfaat.

Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam pembelajaran matematika umumnya peserta didik menonton gurunya menyelesai-kan soal-soal di papan. Praktek pembelajaran seperti ini diusulkan untuk diperbaiki dengan menambahkan tugas baru, misalnya meminta siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan matematika dengan melibatkan aspek sosial. (Turmudi, 2009)

Dalam proses pembelajaran guru di-tuntut untuk pandai dalam memilih strategi, pendekatan, metode maupun media yang sesuai dengan materi dan situasi serta kondisi siswa yang kita bimbing, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil

(2)

yang baik. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa minat siswa pada bidang studi Matematika akan meningkat jika: (1) siswa memperoleh konsep pokok bahasan Matematika dari gejala yang teramati selama proses belajar mengajar, dan (2) siswa mengetahui manfaat pokok bahasan Matematika yang dipelajari-nya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran matematika se-harusnya dimulai dengan pengenalan masa-lah sesuai dengan situasi (Contextual learn-ing) dan sedapat mungkin diupayakan meng-kongkretkan materi pembelajaran dengan obyek-obyek yang sudah dikenal siswa. Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dapat dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Hal ini selaras dengan Hillgard yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan. Belajar di samping memiliki perubahan juga mengarahkan kegiatan serta menuntut pemusatan perumusan perhatian. Perubahan yang terjadi jauh lebih dalam ka-rena menyangkut fungsi kejiwaan dan kepri-badian secara utuh. Dengan kata lain hasil dari proses belajar tidak hanya menghasilkan perubahan tingkah laku, tetapi juga keca-kapan, sikap dan perhatian. Sedangkan ke-matangan juga menghasilkan perubahan tetapi berbeda dengan perubahan yang terjadi pada proses belajar (Winkel, 1984: 73).

Agar siswa lebih bersemangat dalam belajar Matematika, kita dapat berpedoman pada beberapa prinsip antara lain: (1) Ke-bermaknaan, (2) Prasarat, (3) Prinsip Model-ing, (4) Menarik, (5) Partisipasi dan keter-libatan, (6) Penarikan bimbingan secara lang-sung, (7) Penyebaran jadwal, (8) Konsekuen dan kondisi yang menyenangkan dan (9) Komunikasi terbuka. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Gugus Action Research Matematika yang menyimpulkan bahwa. (1) Siswa memper-oleh pokok bahasan Matematika dari gejala yang teramati selama proses belajar meng-ajar, (2) Siswa mengetahui manfaat pokok bahasan Matematika yang dipelajarinya lam kehidupan sehari-hari dan (3) Siswa da-pat menyelesaikan soal-soal tes yang diran-cang relevan dengan proses belajar mengajar. Dengan demikian, kemampuan dan sikap guru dalam pelaksanaan belajar mengajar sangat menentukan hasil belajar siswa.

Terkait dengan pengenalan masalah sesuai dengan situasi (Contextual learning) pada pembelajaran matematika, CTL (Contextual Teaching and Learning) meru-pakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan de-ngan situasi dunia nyata siswa dan men-dorong siswa membuat hubungan antara pe-ngetahuan yang dimilikinya dengan pene-rapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Penge-tahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri penge-tahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. Menurut Nurhadi (2002) menemu-kan merupamenemu-kan bagian inti dari kegiatan berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri.Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil pendekatan CTL karena dengan pendekatan CTL diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran langsung (kongkrit).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

(3)

ini dilakukan pada siswa Kelas II Semester I SD Negeri I Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Lokasi penelitian tindakan ini adalah di SD Negeri I Gador Desa Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan lembar observasi, lembar tertulis, dokumen siswa, lembar angket, dan daftar nilai. Desain penelitian yang diguna-kan terdiri dari 4 tahapan, sebagai berikut: 1) Perencanaan, kegiatan yang dilakukan meliputi (a) membuat rencana pembelajaran termasuk membuat skenario pembelajaran; (b) menyiapkan instrumen penelitian; (c) menyiapkan lembar observasi; (d) membuat alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan siswa; (e) memberikan apersepsi; dan (f) menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk langkah penerapan tindakan; 2) Tindakan, kegiatan yang dilakukan meliputi: (a) me-nyampaikan tujuan dan motivasi; (b) mem-bentuk kelompok sebanyak 6 kelompok, yang masing-masing kelompok berang-gotakan 4-5 siswa; (c) kerja dalam kelompok dengan menggunakan lembar kerja; (d) diskusi kelas untuk validasi hasil kerja ke-lompok; (e) memberi penghargaan kelom-pok; dan (f) tes individu; 3) Observasi, kegi-atan yang dilakukan meliputi: (a) mengamati perilaku siswa terhadap kegiatan pembela-jaran; (b) memantau kerja kelompok; dan (c) mengamati pemahaman masing-masing anak terhadap model pembelajaran tersebut; serta 4) Refleksi, meliputi: (a) mencatat hasil observasi, (b) mengevaluasi hasil observasi; (c) menganalisis hasil pembelajaran; (d) memperbaiki untuk siklus berikutnya dan (e) menyusun laporan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan pra siklus da-lam penelitian ini dilakukan dengan meng-umpulkan data oleh peneliti terkait dengan pendekatan, metode atau media pembela-jaran yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika tentang penjum-lahan dan pengurangan bilangan di kelas II SD Negeri I Gador. Metode pembelajaran yang digunakan pada pra siklus adalah de-ngan ceramah dan penugasan. Kendala yang ditemui ketika proses pembelajaran mate-matika tentang penjumlahan dan pengu-rangan bilangan yaitu siswa terlihat kurang bersemangat dan kurang aktif sehingga ada beberapa siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Hal ini dapat dilihat dari 29 siswa kelas II SD Negeri I Gador ada 15 siswa yang mencapai KKM dan 14 siswa yang belum mencapai KKM.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat hasil belajar siswa kelas II SD Negeri I Gador pada mata pelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan masih di bawah rata-rata atau rendah.

Adapun data nilai siswa pada mata pelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan sebelum diberi tindakan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Kelas II Tentang Penjumlahan Dan Pengurangan Pra Siklus

No. Nama Siswa Hasil Nilai

Ketuntasan Tuntas TuntaTidak

s 1 Putri Ela Diana Sari 80 T

2 Adi Ramadhani 70 T

3 Agnes Monika Sari 80 T 4 Ahmad Isnaeni

(4)

No. Nama Siswa Hasil Nilai

Ketuntasan Tuntas TuntaTidak

s 5 Ajeng Arlingga

Serma Putri 60 TT

6 Almas Donita

Priselia 40 TT

7 Angga Dwi Ryan

Saputra 70 T 8 Arum Widyawati 50 TT 9 Dela Puspitasari 80 T 10 Denik Marta Pembayun 70 T 11 Diva Daniswara Yumna 50 TT 12 Dewi Nurpitasari 70 T 13 Elly Dwi Saputri 50 TT

14 Eni Rosita 80 T

15 Irwan Budi Utomo 70 T 16 Kafifa Emi Rosa 50 TT 17 Krisna Agus

Saputra 60 TT

18 Lio Cahya Nugroho 70 T

19 Muhamad Hamidi 60 TT 20 Muhammad Khoirul Abidin 80 T 21 Nifatul Kurniawan 80 T 22 Nilasari Ayuningtyas 40 TT 23 Repika Irnanda Putri 60 TT

24 Ria Amelia Putri 40 TT 25 Siti Rohmatul Kusna 70 T

26 Yulia Rohani 50 TT

27 Zendi Irgi Prasetyo 80 T 28 M. Zakia Zidan

Na’im 70 T

29 Noviana Tri Yandini 50 TT Jumlah Total 1820 15 14 Rata – Rata 62.76 51.72 48.28

Dari hasil data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas hampir sama jumlahnya. Dari 29 siswa hanya 15 siswa yang berhasil mencapai KKM dan 14 siswa belum mencapai KKM, sehingga prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 51,72%. Jadi nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas II SD Negeri I Gador pada mata pelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dapat dikatakan masih belum

mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Karena nilai rata-rata tersebut harus mencapai 70 atau lebih dari 70 jika dapat dikatakan berhasil atau tuntas.

Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya tindakan perbaikan dalam pembelajaran dengan menggunakan pende-katan CTL (Contextual Teaching And Lear-ning) diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Siklus I

Pembelajaran pada siklus I dilaksa-nakan dalam 2 kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari Senin 23 September 2013 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 26 September 2013. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Negeri I Gador dengan jumlah siswa 29 orang, yang diamati oleh kolaborator. Materi yang disampaikan yaitu tentang penjumlahan

dan pengurangan bilangan dengan

menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning).

Perencanaan (Planning)

Pada siklus I ini diambil kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah dengan materi yang disampaikan yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning). Rencana pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1) penyusunan rencana pelaksana-naan pembelajaran (RPP), (2) memper-siapkan lembar observasi dan lembar eva-luasi untuk siswa, (3) pembagian kelompok, (4) pelaksanaan.

Pelaksanaan (Action)

(5)

langkah-langkah sebagai berikut.

Pertemuan pertama

Tahap pembukaan, pada langkah a-wal kurang dari 10 menit guru melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang penjumlahan dengan dan tanpa menyimpan.

Tahap inti, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dan membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelom-pok. Kemudian guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya selama ± 35 menit. Siswa melaporkan hasil kerja masing-masing kelompok. Guru dan siswa melakukan pembahasan bersama hasil kerja dan menyimpulkan jawaban yang benar. Siswa menyalin lembar kerjanya masing-masing dengan jawaban hasil kesimpulan. Guru meminta siswa secara individu untuk mengerjakan lembar tugas. Laporan hasil kerja individu, dengan mengumpulkan tugas untuk dinilai guru.

Tahap penutup, setelah selesai guru memajang hasil kerja kelompok, dan memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah.

Pertemuan kedua

Tahap pembukaan, pada langkah awal kurang dari 10 menit guru melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang penjumlahan dengan dan tanpa menyimpan.

Tahap inti, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dan membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelom-pok. Kemudian guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya selama ± 35 menit. Siswa melaporkan hasil kerja masing-masing kelompok. Guru dan siswa melakukan pembahasan bersama hasil kerja

dan menyimpulkan jawaban yang benar. Siswa menyalin lembar kerjanya masing-masing dengan jawaban hasil kesimpulan. Guru meminta siswa secara individu untuk mengerjakan lembar tugas. Laporan hasil kerja individu, dengan mengumpulkan tugas untuk dinilai guru.

Tahap penutup, setelah selesai guru memajang hasil kerja kelompok, dan mem-berikan tugas untuk di kerjakan di rumah.

Pengamatan (Observation)

Dilakukan oleh guru dan kolaborator dengan cara berkeliling kelas mengamati in-teraksi antar siswa. Guru membimbing siswa selama kegiatan pembelajaran dan mem-bantu siswa dalam memahami tentang materi penjumlahan dan pengurangan bilangan.

Melalui lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti, kolaborator mengamati guru dan aktivitas siswa dalam kelompok, antara lain: (a) Kerja kelompok siswa masih terlihat belum efektif, (b) Komunikasi se-sama anggota kelompok masih terlihat belum lancer, dan (c) Kerjasama antar anggota kelompok juga masih belum tampak.

Refleksi

Dari hasil pengamatan terdapat bebe-rapa hal yang perlu diperbaiki, antara lain: siswa masih bersikap belum aktif pada saat proses pembelajaran, pemahaman siswa hadap materi yang diajarkan juga masih ter-lihat kurang, dan ada beberapa anak yang terlihat kurang aktif dalam kelompoknya.

Evaluasi yang dilakukan untuk me-lihat pemahaman dan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran mate-matika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan kuisioner dan tes evaluasi.

(6)

terdapat beberapa kekurangan, untuk itu perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan siklus II.

Siklus II

Pembelajaran pada siklus II dilaksa-nakan dalam 2 kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari Senin 7 Oktober 2013 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 10 Oktober 2013. Pelaksanaan tindak-an kelas ini dilakstindak-anaktindak-an di kelas II SD Negeri I Gador dengan jumlah siswa 29 orang, yang diamati oleh kolaborator. Materi yang disampaikan sama dengan siklus I yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning).

Perencanaan (planning)

Kompetensi dasar pada siklus II ini adalah melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam pemecahan ma-salah dengan materi yang disampaikan yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning). Rencana pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1) penyusunan rencana pelaksana-naan pembelajaran (RPP), (2) mempersiap-kan lembar observasi dan lembar evaluasi untuk siswa, (3) pembagian kelompok, (4) pelaksanaan.

Pelaksanaan (Action)

Untuk pelaksanaannya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II penulis sajikan sebagai berikut :

Pertemuan pertama

Tahap pembukaan, pada langkah awal kurang dari 10 menit guru melakukan tanya jawab tentang pengurangan tanpa meminjam.

Tahap inti, guru membimbing siswa untuk menganalisa cara menemukan hasil pengurangan tanpa meminjam. Guru mem-bagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dan meminta siswa secara kelompok untuk berdiskusi tentang cara menemukan hasil pe-ngurangan pada lembar kerja yang dibagikan guru. Guru meminta salah satu wakil kelom-pok untuk mengumpulkan hasil kerjanya ke meja guru untuk dinilai. Guru meminta salah satu siswa wakil dari masing-masing kelompok, menjawab soal-soal satu persatu dan langsung ditanggapi oleh seluruh siswa. Setelah selesai, dilanjutkan dengan pemberian tugas individu untuk siswa.

Tahap penutup, setelah selesai guru memajang hasil kerja kelompok, dan memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah. Guru membimbing siswa untuk memberikan penegasan menuju jawaban yang benar.

Pertemuan kedua

Tahap pembukaan, pada langkah awal untuk mengingatkan kembali tentang materi pengurangan dengan dan tanpa menyimpan guru melakukan tanya jawab dan pemberian tugas.

Tahap inti, guru meminta seorang siswa maju kedepan untuk menuliskan bilangan pengurangan dan siswa yang lain adu kecepatan untuk menemukan hasil pe-ngurangannya. Guru memberikan tugas ke-pada siswa untuk membuat pengurangan tanpa meminjam. Kemudian siswa adu kece-patan untuk menyebutkan. Guru melakukan kegiatan seperti di atas, tetapi dengan meng-gunakan tehnik meminjam. Setelah selesai, dilanjutkan dengan pemberian tugas untuk dikerjakan secara kelompok. Guru dan siswa membahas bersama hasil tugas kelompok dan menyimpulkan jawaban yang benar.

(7)

Siswa secara individu menyalin soal dengan jawaban yang benar.

Tahap penutup, setelah selesai guru memajang hasil kerja kelompok, dan mem-berikan pesan kepada siswa untuk lebih se-ring belajar mengurangi bilangan dengan dan tanpa meminjam.

Pengamatan (Observation)

Dengan berkeliling kelas guru dan kolaborator mengamati perkembangan sis-wa. Guru membimbing siswa pada saat pembelajaran, dan kolaboratorsebagai obser-ver/pengamat bertugas untuk mengamati ak-tivitas guru dan siswa selama proses pem-belajaran berlangsung. Siswa yang kurang aktif pada siklus I mendapat pengamatan khusus, dan siswa yang berkemampuan rendah dipantau agar lebih aktif berinteraksi dengan teman yang lebih mampu. Dengan menggunakan lembar observasi, kolaborator mencatat perkembangan aktifitas siswa dalam kelompok dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Refleksi

Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat diilustrasikan sebagai berikut. (a) Semua tin-dakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik; (b) Kekurangan yang terjadi pa-da proses pembelajaran pa-dapat diatasi oleh guru peneliti; (c) Alur berfikir lebih menye-luruh dalam memahami suatu konsep, ter-lihat dari kemampuan siswa untuk mengkait-kan suatu pokok bahasan dengan materi matematika termasuk di Kelas II; (d) Ketun-tasan belajar siswa sudah mencapai 100%

Siklus I

Pada saat pembelajaran berlangsung, kolaborator melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi untuk siswa dan guru yang telah disispakan oleh peneliti.

Hasil yang di dapat dari pengamatan ini adalah sebagai berikut.

Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, dapat menum-buhkan keceriaan dan antusiasme pada saat proses pembelajaran berlangsung, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa, selalu melakukan refleksi atau membuat rangku-man dengan melibatkan siswa. Untuk akti-vitas kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) tentang penjumlahan dan pengurangan bi-langan pada siklus I adalah sebesar 66,25%. Artinya guru sudah baik dalam melak-sanakan rencana pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Akan tetapi dalam pelaksaan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan CTL masih dite-mui kendala, yaitu guru masih kurang komu-nikatif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga masih sering ditemui siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan mengulang kembali pertanyaan yang diberikan.

Sedangkan untuk hasil observasi sis-wa selama kegiatan belajar mengajar ber-langsung di dapatkan: (1) melalui pendekatan CTL siswa mamapu mengingat materi penjumlahan dan penguranagn dengan baik, (2) siswa juga sudah berani untuk bertanya kepada guru atau teman jika ada yang belum dimengerti, (3) pada saat presentasi kelom-pok siswa juga sudah ada yang berani me-nanggapi, selain itu siswa juga sudah berani untuk menyampaikan pendapatnya terhadap hasil presentasi. Skor aktivitas kegiatan sis-wa dalam mengikuti kegiatan belajar Mate-matika menggunakan pendekatan CTL ( Con-textual Teaching And Learning) tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan pada siklus I adalah sebesar 68,75%. Artinya

(8)

siswa dapat mengikuti dan melaksanakan pembelajaran matematika dengan baik sesuai dengan yang direncakan oleh guru.

Hasil tes evaluasi siklus I pada mata pelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas II Ten-tang Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pada Siklus I

No. Nama Siswa Hasil Nilai

Ketuntasan Tuntas Tuntas Tidak 1 Putri Ela Diana Sari 80 T

2 Adi Ramadhani 90 T

3 Agnes Monika Sari 80 T 4 Ahmad Isnaeni Meindrawan 60 TT 5 Ajeng Arlingga Serma Putri 70 T 6 Almas Donita Priselia 60 TT 7 Angga Dwi Ryan Saputra 80 T

8 Arum Widyawati 70 T

9 Dela Puspitasari 80 T 10 Denik Marta Pembayun 70 T 11 Diva Daniswara Yumna 80 T 12 Dewi Nurpitasari 50 TT 13 Elly Dwi Saputri 70 T

14 Eni Rosita 80 T

15 Irwan Budi Utomo 70 T 16 Kafifa Emi Rosa 80 T 17 Krisna Agus Saputra 70 T 18 Lio Cahya Nugroho 80 T

19 Muhamad Hamidi 60 TT

20 Muhammad Khoirul Abidin 80 T 21 Nifatul Kurniawan 60 TT 22 Nilasari Ayuningtyas 70 T 23 Repika Irnanda Putri 80 T 24 Ria Amelia Putri 80 T 25 Siti Rohmatul Kusna 70 T

26 Yulia Rohani 80 T

27 Zendi Irgi Prasetyo 60 TT 28 M. Zakia Zidan Na’im 70 T 29 Noviana Tri Yandini 80 T

Jumlah Total 2110 23 6

Rata – Rata 72.76 79.31 20.69

Dari hasil data Tabel 2, dapat dike-tahui bahwa adany apeningkatan prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan sebelum siklus. Pada siklus I ini siswa men-dapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 72,76 dimana 79,31% atau 23 siswa dapat dika-takan tuntas, dan sebanyak 20,69% atau 6 siswa masih dikatakan belum tuntas dalam pembealajaran siklus I.

Dari hasil angket peserta disik di da-patkan: (1) Apakah pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) menye-nangkan? Siswa yang menjawab ya 86% dan yang menjawab tidak 14%. (2) Apakah pembelajaran dengan menggunakan pende-katan CTL (Contextual Teaching And Learn-ing) dapat membuat kamu merasa mudah memahami tentang penjumlahan dan pengu-rangan bilangan? Siswa yang menjawab ya 69% sedangkan yang menjawab tidak 31%. (3) Apakah pembelajaran dengan menggu-nakan pendekatan CTL (Contextual Teach-ing And LearnTeach-ing) membuat kamu bisa me-ngerjakan soal matematika? Yang menjawab ya 66% sedangkan yang menjawab tidak 34%. (4) Apakah kamu mengalami kesulitan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)? Pada pertanyaan ini siswa yang menjawab tidak sebanyak 86% dan yang menjawab ya 14%.

Siklus II

Pada saat yang sama, kolaborator me-lakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi untuk siswa dan guru yang telah disiapkan oleh peneliti. Hasil yang didapat dari pengamatan ini adalah sebagai berikut. (a) Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, dapat

(9)

menumbuhkan keceriaan dan antusiasme pada saat proses pembelajaran berlangsung, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa, selalu melakukan refleksi atau mem-buat rangkuman dengan melibatkan siswa, melaksanakan tindak lanjut dengan membe-rikan tes evaluasi kepada siswa. Untuk akti-vitas kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) tentang penjumlahan dan pengurangan bi-langan pada siklus II ini adalah sebesar 80,00%. Artinya guru sudah lebih baik dalam melaksanakan rencana pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan; (b) Sedangkan untuk hasil observasi siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di dapatkan: (1) siswa dapat bersikap aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, (2) melalui pendekatan CTL siswa mampu mengingat materi penjumlahan dan pengurangan dengan baik, (3) siswa sudah lancar dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (4) siswa juga sudah berani untuk bertanya kepada guru atau teman jika ada yang belum dimengerti, (5) pada saat kerja kelompok siswa sudah dapat bekerjasama dengan temannya, pada saat presentasi kelompok siswa juga sudah ada yang berani menanggapi, selain itu siswa juga sudah berani untuk menyampaikan pendapatnya terhadap hasil presentasi. Skor aktivitas kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar Matematika menggunakan pendekat-an CTL (Contextual Teaching And Learning) tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan pada siklus II adalah sebesar 82,50%. Artinya siswa dapat mengikuti dan melaksanakan pembelajaran matematika dengan baik sesuai dengan yang direncakan oleh guru. (c) Hasil tes evaluasi siklus II pada mata pelajaran matematika tentang

penjumlahan dan pengurangan bilangan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas II Ten-tang Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pada Siklus II

No. Nama Siswa Hasil Nilai

Ketuntasan Tunta s Tidak Tunta s 1 Putri Ela Diana Sari 90 T 2 Adi Ramadhani 100 T 3 Agnes Monika Sari 100 T 4 Ahmad Isnaeni Meindrawan 100 T 5 Ajeng Arlingga Serma Putri 70 T 6 Almas Donita Priselia 90 T 7 Angga Dwi Ryan Saputra 90 T 8 Arum Widyawati 90 T 9 Dela Puspitasari 100 T 10 Denik Marta Pembayun 90 T 11 Diva Daniswara Yumna 100 T 12 Dewi Nurpitasari 100 T 13 Elly Dwi Saputri 70 T

14 Eni Rosita 90 T

15 Irwan Budi Utomo 90 T 16 Kafifa Emi Rosa 90 T 17 Krisna Agus Saputra 100 T 18 Lio Cahya Nugroho 90 T 19 Muhamad Hamidi 100 T 20 Muhammad Khoirul Abidin 70 T 21 Nifatul Kurniawan 90 T 22 Nilasari Ayuningtyas 90 T 23 Repika Irnanda Putri 100 T 24 Ria Amelia Putri 100 T 25 Siti Rohmatul Kusna 70 T

26 Yulia Rohani 90 T

27 Zendi Irgi Prasetyo 90 T 28 M. Zakia Zidan Na’im 90 T 29 Noviana Tri Yandini 100 T

(10)

No. Nama Siswa Hasil Nilai Ketuntasan Tunta s Tidak Tunta s Jumlah Total 2640 29 0 Rata – Rata 91.03 100.00 0.00 Dari hasil data di atas, terlihat bahwa adanya peningkatan prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II nilai rata-rata siswa kelas II sebesar 91,03 dimana 100% atau semua siswa kelas II SD Negeri I Gador dikatakan tuntas pada mata pelajaran matematika materi penjum-lahan dan pengurangan bilangan.

Dari hasil angket peserta disik di dapatkan: (1) Apakah pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) menyenangkan? Siswa yang menjawab ya 100% dan yang menjawab tidak 0%. (2) Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) dapat membuat kamu merasa mudah memahami tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan? Siswa yang menja-wab ya 97% sedangkan yang menjamenja-wab tidak

3%. (3) Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) membuat kamu bisa mengerjakan soal matematika? Yang men-jawab ya 93% sedangkan yang menmen-jawab tidak 7%. (4) Apakah kamu mengalami kesulitan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)? Pada pertanyaan ini siswa yang menjawab tidak sebanyak 90% dan yang menjawab ya 10%.

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan dua siklus di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) di kelas II SD Ne-geri I Gador pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dapat berjalan dengan baik, dan dengan meningkatnya pemahaman siswa pada materi maka prestasi belajarpun juga ikut meningkat. Nilai rata-rata ulangan siswa kelas II SD Negeri I Gador mulai dari sebelum siklus hingga siklus II dapat digambarkan pada Gambar 1.

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00

SEB. SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 62.76 72.76 91.03 51.72 79.31 100.00 NILAI RATRATA KETUNTASAN

(11)

Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus

Pada Gambar 1 nilai rata-rata siswa sebelum siklus 62,76, siswa yang tuntas sebanyak 51,72% (15 siswa). Setelah pembelajaran siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 72,76, dan siswa yang tuntas se-banyak 79,31% (23 anak). Dan setelah pembelajaran siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 91,03 dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam pembelajar-an dengpembelajar-an menggunakpembelajar-an pendekatpembelajar-an CTL (Contextual Teaching And Learning) di kelas II SD Negeri I Gador pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan sehingga mening-katkan prestasi belajar siswa Kelas II SD Negeri I Gador Kecamatan Durenan Treng-galek tahun 2013/2014 Semester I.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian da-pat disimpulkan bahwa kemampuan penge-loaan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) di kelas II SD Negeri I Gador pada mata pelajaran mate-matika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I memperoleh 66,25% dengan kategori baik, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,00% dengan kategori sangat baik. Sedangkan

untuk aktivitas siswa pada siklus I memperoleh 68,75% dengan kategori baik, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,50% dengan kategori sangat baik; 2) Kemampuan siswa dalam mema-hami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan juga meningkat, ini dapat dilihat dari hasil observasi selama kegiatan pem-belajaran. Aktivitas siswa yang kurang pada siklus I menjadi lebih baik pada siklus II; dan 3) Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum siklus nilai rata-rata kelas 62,76, dengan siswa yang lulus KKM sebanyak 51,72% (15 siswa). Setelah pembelajaran siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 72,76, dan siswa yang tuntas sebanyak 79,31% (23 anak). Dan setelah pembelajaran siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 91,03 dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 100%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disarankan: 1) guru dapat mengem-bangkan lebih lanjut mengenai penerapan pendekatan CTL pada mata pelajaran yang lain; 2) perpustakaan sekolah agar meng-usahakan keberadaan buku-buku bacaan po-puler yang ada kaitannya dengan Matema-tika; dan c) guru sebaiknya dalam memb-erikan materi pelajaran menggunakan me-tode yang bervariasi agar siswa menyukai pelajaran tersebut.

(12)

Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelak-sanaan CAR (Classroom Action Research). Jakarta: Depdiknas

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. M.Khafid/Suyati, 2004. Pelajaran

Mate-matika. Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Penerbit Erlangga. Nasution. S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual

dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM.

P3M SUP. 1999. Jurnal Gentengkali. Surabaya: Depdikbud Kanwil Jatim. Suryana. 2002. Belajar Aktif Matematika.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas. Turmudi, Aljupri. 2009. Pembelajaran

Matematika. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Depatemen Agama RI.

Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran.

Gambar

Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas II Ten- Ten-tang Penjumlahan Dan Pengurangan  Bilangan Pada Siklus I
Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas II Ten- Ten-tang Penjumlahan Dan Pengurangan  Bilangan Pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dukungan kuat dan aliansi strategis antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan PT Tunas Ridean Tbk serta hadirnya brand baru "Mandiri Tunas

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP NIAT BELI SEPATU NIKE DI SURABAYA.. Disusun

gayaberat yang telah dikurangi efek udara bebas sehingga dapat merepresentasikan topografi suatu area secara umum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan

Dimana penjualan sebelumnya masih banyak mengalami kendala hal ini disebabkan karena masih menggunakan prosedur secara manual, sehingga penulis mencoba membuat aplikasi untuk

xwvutrqponmlkjihfedcbaWVUTPOMLKJIHFCBA tttt^A

Jika secara visual tidak nampak adanya suatu bentuk fungsional yang terbaik yang menunjukkan hubungan tersebut secara jelas , maka kita perlu melakukan analisis regresi dengan

MELALUI JALUR SELEKSI BERSAMA UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI (UMPN) POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN AKADEMIK 2016/2017.. PROGRAM STUDI : D3

Untuk menentukan kapasitas produksi yang direncanakan, akan menggunakan data referensi dari Unit Usaha fillet ‘Patin Kita’ yang merupakan unit usaha yang sejenis dengan