• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA PADUAN ANGKLUNG INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA PADUAN ANGKLUNG INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELUARGA PADUAN ANGKLUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya mahasiswa sebagai warga Negara Indonesia bertanggung jawab terhadap cita-cita perjuangan bangsa dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari rakyat yang didorong oleh rasa tanggung jawab kepada Tuhan, tanah air, dan almamater berkewajiban belajar dan berkarya.

Untuk itu, diperlukan suatu wadah kegiatan yang dapat melengkapi pendidikan formal, mengembangkan kreativitas, dan mempererat kekeluargaan dalam kemahasiswaan di dalam Institut Teknologi Bandung.

Seni Angklung merupakan seni budaya asli dan merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang perlu dipelajari, dikembangkan, dan dipelihara.

Atas dasar ini, untuk menunjang perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka kami mahasiswa Insitut Teknologi Bandung yang mempunyai tujuan sama, bergabung dalam “Keluarga Paduan Angklung Institut Teknologi Bandung”, yang merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa manurut Anggaran dasar berikut:

ANGGARAN DASAR

BAB I

NAMA, STATUS, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Unit Kegiatan Mahasiswa ini bernama Keluarga Paduan Angklung Institut Teknologi Bandung, disingkat KPA-ITB.

Pasal 2

KPA-ITB didirikan di kampus ITB, pada tanggal 17 bulan Maret tahun 1972 untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3

KPA-ITB merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa di dalam lingkungan ITB. Pasal 4

(2)

BAB II

AZAS, TUJUAN DAN KEGIATAN

Pasal 5 1) KPA-ITB berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

2) KPA-ITB berazaskan kekeluargaan yang bertanggung jawab. Pasal 6

Tujuan KPA-ITB

1) Melengkapi pendidikan formal di ITB melalui jalur kesenian. 2) Mempelajari, mengembangkan dan memelihara seni angklung.

3) Membina ikatan persaudaraan di antara seluruh anggota KPA-ITB dengan dilandasi rasa kekeluargaan.

4) Membina dan menyalurkan kreativitas yang produktif dan harmonis di kalangan anggota. Pasal 7

Kegiatan KPA-ITB meliputi pertemuan-pertemuan, latihan, penampilan, pendidikan dan bentuk-bentuk kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan.

BAB III

KEANGGOTAAN

Pasal 8 Anggota KPA-ITB terdiri dari:

1) Anggota biasa 2) Anggota luar biasa 3) Anggota muda

BAB IV

BADAN PERLENGKAPAN

Pasal 9

Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi di dalam KPA-ITB Pasal 10

(3)

BAB V

KEUANGAN

Pasal 11

Sumber keuangan KPA-ITB: 1) Dana-dana yang diberikan oleh ITB.

2) Sumbangan-sumbangan dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan azas dan tujuan.

BAB VI

LAMBANG

Pasal 12 Lambang KPA-ITB mencakup:

1) Lambang ITB

2) Ciri-ciri khas KPA-ITB

BAB VI

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 13

Perubahan Anggaran Dasar sah bila disetujui oleh Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk hal tersebut, yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII

PEMBUBARAN

Pasal 14 1) KPA-ITB hanya dapat dibubarkan oleh Rapat Anggota.

2) Rapat Anggota untuk hal tersebut dalam pasal 14 ayat 1 dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota.

3) Keputusan Rapat Anggota tersebut dianggap sah bila disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah yang hadir.

4) Badan Pengurus bertanggung jawab terhadap hal-hal yang diakibatkan oleh pembubaran tersebut serta terhadap penyelesaian masalah-masalah administrasi yang belum terselesaikan sampai pada saat pembubaran tersebut.

BAB IX

HAL-HAL LAIN

Pasal 16

(4)

Pasal 16

Anggaran Rumah Tangga melengkapi Anggaran Dasar dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Anggota Biasa adalah mahasiswa S1 ITB yang telah memenuhi persyaratan sebagai anggota KPA-ITB. Pasal 2

Anggota Luar Biasa adalah anggota yang bukan anggota biasa dan bukan anggota muda, yang diajukan menjadi anggota oleh Badan Pengurus dan telah diakui oleh Rapat Anggota.

Pasal 3

Anggota Muda adalah mahasiswa S1 ITB yang sedang memenuhi persayaratan sebagai Anggota Biasa KPA-ITB.

Pasal 4

Anggota biasa yang sudah tidak menjadi mahasiswa S1 ITB disebut Alumni. Pasal 5

Hak Anggota

1) Setiap anggota mempunyai hak mengajukan pendapat, membela diri dan mendapat perlakuan yang sama.

2) Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa mempunyai hak untuk memilih Ketua Badan Pengurus.

3) Setiap Anggota Biasa mempunyai hak untuk dipilih sebagai Ketua Badan Pengurus. 4) Setiap Anggota Biasa mempunyai hak untuk menjadi Badan Pengurus.

5) Anggota Biasa berhak mengajuan usul untuk mdiadakannya Rapat Anggota. Pasal 6

Kewajiban Anggota

1) Setiap anggota wajib menaati AD/ART KPA-ITB, serta peraturan-peraturan lain yang berlaku. 2) Setiap anggota wajib menjaga dan memelihara nama baik KPA-ITB pada khususnya dan ITB pada

umumnya.

3) Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa wajib memperbaharui keanggotaannya pada pendaftaran ulang yang diadakan oleh Badan Pengurus.

(5)

Pasal 7 Sanksi

1) Anggota dapat dikenai sanksi bila tidak mematuhi AD/ART KPA-ITB atau peraturan-peraturan lain yang berlaku di dalam KPA-ITB.

2) Macam-macam sanksi:

a. Peringatan secara lisan b. Peringatan secara tertulis c. Pencabutan status keanggotaan

d. Mengganti secara kerugian matrial dengan material atau sesuatu yang dapat dinilai setara secara material.

Pasal 8 Keanggotaan dapat hilang karena:

1) Meninggal dunia 2) Permintaan sendiri

3) Pencabutan status keanggotaan

BAB II

BADAN PENGURUS

Pasal 9

Definisi Badan Pengurus

Badan Pengurus terdiri dari Ketua Badan Pengurus dan Anggota Badan Pengurus. Pasal 10

Pemilihan Calon-calon Ketua Badan Pengurus

1) Calon-calon Ketua Badan Pengurus KPA-ITB dipilih melalui Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk keperluan itu.

2) Yang berhak menjadi calon Ketua Badan Pengurus adalah Anggota Biasa KPA-ITB yang tidak sedang terkena sanksi KPA-ITB dan atau ITB.

Pasal 11

Pemilihan Ketua Badan Pengurus

1) Ketua Badan Pengurus KPA-ITB dipilih melalui pemungutan suara terbanyak.

2) Pelaksanaan pemilihan Ketua Badan Pengurus diatur oleh Badan Pengurus yang lama dan bila dianggap perlu dapat dibentuk Panita Pemilihan.

(6)

Pasal 12

Pembentukan Badan Pengurus 1) Susunan Anggota Badan Pengurus dibentuk oleh Ketua terpilih.

2) Sususnan Anggota Badan Pengurus baru harus sudah terbentuk paling lambat 2(dua) minggu setelah Ketua Badan Pengurus baru terpilih.

3) Anggota Badan Pengurus ialah anggota biasa KPA-ITB yang tidak sedang terkena sanksi KPA-ITB atau ITB.

Pasal 13

Laporan Pertanggungjawaban Ketua Badan Pengurus Lama dan Serah Terima Jabatan Badan Pengurus

1) Laporan pertanggungjawaban Ketua Badan Pengurus lama dilaksanakan di depan Rapat Anggota selambat-lambatnya 2(dua) minggu setelah Ketua Badan Pengurus baru terpilih, bersamaan dengan serah terima jabatan dari Badan Pengurus lama kepada Badan Pengurus yang baru. 2) Pada saat serah terima jabatan, Ketua Badan Pengurus yang baru mengucapkan janji yang

berbunyi:

“Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, saya berjanji akan memenuhi kewajiban sebagai Ketua badan Pengurus Keluarga Paduan Angklung Institut Teknologi Bandung dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, dan memegang teguh AD/ART serta menjunjung tinggi kepentingan bersama”.

3) Saat serah terima jabatan, Ketua Badan Pengurus yang baru membacakan surat pernyataan kesediaan dan janji Badan Pengurus yang telah ditandatangani Ketua Badan Pengurus dan seluruh anggota Badan Pengurus, yang berbunyi:

“Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, kami berjanji akan memenuhi kewajiban sebagai Badan Pengurus Keluarga Paduan Angklung Institut Teknologi Bandung dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, dan memegang teguh AD/ART serta menjunjung tinggi kepentingan bersama”.

Pasal 14 Hak Badan Pengurus 1) Mewakili KPA-ITB baik ke dalam maupun ke luar ITB.

2) Badan Pengurus berhak menetapkan peraturan dan mengambil kebijaksanaan yang tidak bertentangan dengan AD/ART KPA-ITB.

3) Badan Pengurus berhak memberikan sanksi.

4) Badan Pengurus berhak mmengajukan calon-calon Anggota Luar Biasa kepada Rapat Anggota. Pasal 15

Kewajiban Badan Pengurus

1) Ketua Badan Pengurus bertanggung jawab kepada Rapat Anggota sedangkan Anggota Badan Pengurus bertanggung jawab pada Ketua Badan pengurus.

(7)

3) Menyelenggarakan Rapat Anggota.

4) Menetapkan dan mempulikasikan rencana kerja dan deskripsi kerja organisasi di depan Rapat Anggota.

5) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada akhir masa kepengurusan serta sewaktu-waktu bila dianggap perlu.

Pasal 16

Masa Jabatan Badan Pengurus

1) Masa jabatan terhitung antara dua waktu dilaksanakannya serrah terima jabatan Ketua Badan Pengurus.

2) Masa jabatan Badan Pengurus adalah selama 1(satu) tahun.

BAB III

RAPAT ANGGOTA

Pasal 17

Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya tiga kali setahun, yaitu untuk memilih calon-calon Ketua Badan Pengurus, lapotar pertanggungjawaban Badan Pengurus lama & serah terima jabatan Badan

Pengurus, sosisalisasi program kerja, serta sewaktu-waktu menurut kebutuhan. Pasal 18

1) Rapat Anggota dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½(setengah) dari jumlah anggota biasa ditambah seorangg anggota, yang selanjutnya disebut kuorum.

2) Keputusan Rapat Anggota diambil secara musyawarah, dan apabila tidak tercapai kesepakatan maka kepututsan dapat diambil melalui pemungutan suara.

3) Bila kuorum tidak tercapai, maka Rapat Anggota ditunda selama 1(satu) jam, dan bila kuorum tetap belum tercapai, maka oleh anggota yang hadir dapat diputuskan dilanjutkan atau tidaknya Rapat Anggota tersebut dengan pertimbangan atas perlunya Rapat Anggota.

4) Selama 1(satu) jam penundaan Rapat Anggota, penyelenggara Rapat Anggota wajib menghubungi anggota yang belum hadir. Aanggota yang sudah hadir diperkenankan meninggalkan tempat rapat hanya dengan izin Pimpinan Rapat Anggota Sementara dan wajib untuk kembali ke tempat rapat apabila sewaktu-waktu dihubungi oleh penyelenggara Rapat Anggota.

Pasal 19

Pimpinan Rapat Anggota

1) Rapat Anggota dibuka sementara oleh Pimpinan Rapat Anggota Sementara yang ditunjuk oleh Penyelenggara Rapat Anggota yang kemudian digantikan oleh Pimpinan Rapat Anggota yang dipilih oleh peserta rapat.

(8)

3) Calon-calon Pimpinan Rapat Anggota adalah anggota biasa yang mengajukan diri atau bersedia diajukan oleh perserta rapat lain.

4) Pimpinan Rapat Anggota dipilih melalui musyawarah mufakat.

BAB IV

PENUTUP

Pasal 20

1) AD/ART dapat diubah melalui rapat anggota yang diadakan khusus untuk itu, dan perubahan dianggap sah bila rapat memenuhi kuorum.

2) Pengesahan AD/ART hasil perubahan menurut pasal 20 ayat 1 dilakukan di depan rapat anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah yang hadir.

Pasal 21

1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dapat ditetapkan oleh badan pengurus selama tidak bertentangan dengan AD/ART KPA-ITB.

2) Badan pengurus yang baru terbentuk berhak meninjau dan mengubah segala kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh badan pengurus lama.

Referensi

Dokumen terkait

Malaria merupakan salah satu penyakit yang penting di negara tropis. Di Indonesia penyakit ini merupakan penyakit dengan angka kesakitan yang masih tinggi. Karena itu

Dan yang paling utama adalah kami membutuhkan bantuan teman – teman yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kami untuk turut membantu mendinamiskan organisasi ini serta

Kerajaan Inggris pada abad ke-18 memiliki banyak daerah jajahan yang tersebar di benua Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan inilah yang mendukung kegiatan industri Inggris, karena

Dalam kegiatan pembelajaran yang demikian itu dosen dapat mengarahkan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan mengutamakan pengembangan kreatifitas,

Pesantren adalah institusi pendidikan yang bersifat pribumi, asli Indonesia dan berakar kuat di masyarakat, pesantren telah diakui sebagai institusi pendidikan yang

Penelitian yuridis normatif merupakan penelitian yang menganalisa tentang ketentuan hukum/norma hukum, yaitu hubungan antara kebijakan ASI eksklusif yang terdapat dalam

Pada penelitian ini diperoleh kandungan serat kasar terendah pada perlakuan penambahan enzim cairan rumen domba 125 ml/kg bahan dengan lama waktu inkubasi 24 jam

Sementara alat lain yang dipakai adalah kecik atau biji buah sawo, sawo manila, srikaya, tanjung, dan sejenisnya. Bisa juga memakai butiran batu krikil yang