• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA PADA BANK DI KOTA MERAUKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA PADA BANK DI KOTA MERAUKE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA PADA BANK DI KOTA MERAUKE

THE INFLUENCE OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON

EMPLOYEE PERFORMANCE THROUGH WORKPLACE MOTIVATION

THE BANK IN THE CITY OF MERAUKE

Funnisia Lamalewa

1

, Haris Maupa

2

, Muh. Idrus taba

2

1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Musamus Merauke

2

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi :

Funnisia Lamalewa

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Musamus Merauke

HP. 085276196926/081242425513

Email : funnisialamalewa@yahoo.co.id

(2)

Abstrak

Sebagaimana layaknya sebuah organisasi, salah satu fungsi strategis yang memegang peran penting dalam perbankan adalah sumberdaya manusianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Obyek penelitian ini adalah karyawan bank di Kota Merauke. Data yang digunakan adalah data primer yang di peroleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian terkait dengan kompensasi, kepuasan kerja, motivasi dan kinerja karyawan. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui analisis jalur (path analysis) untuk menjawab masalah penelitian dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Kedua kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap kinerja Karyawan. Ketiga kompensasi secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja karyawan. Keempat kepuasan kerja secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja pada karywan Bank di Kota Merauke.

Kata Kunci : Kompensasi, Kepuasan kerja, kinerja karyawan, motivasi kerja.

Abstract

As befits an organization, one of the strategic functions play an important role in banking is its human resources. This study aims to determine the significance of the effect of compensation and job satisfaction on employee performance through motivation, either directly or indirectly. Object of this study is a bank employee in the town of Merauke. The data used is primary data obtained from questionnaires to survey respondents related to compensation, job satisfaction, motivation and performance of employees. Data were analyzed using a quantitative approach through path analysis (path analysis) to answer the research problem and hypothesis testing. The results showed that the first, compensation and job satisfaction in a positive and direct impact significantly on work motivation. Both compensation, job satisfaction and work motivation in a positive and direct impact significantly on the performance of employees. Third compensation indirectly positive and significant effect on the performance of employees through employee motivation. Fourth job satisfaction indirectly positive and significant effect on the performance of employees through Bank employees' motivation to work on in the town of Merauke.

(3)

PENDAHULUAN

Sebagaimana layaknya sebuah organisasi, salah satu fungsi strategis yang memegang

peran penting dalam perbankan adalah sumberdaya manusianya. Mengingat peran karyawan

bank yang cukup dominan terhadap tingkat resiko operasional bank maka, kualitas dan

lingkungan kerja bank harus terus di tingkatkan. Ketidakmampuan manajemen bank dalam

mengelola sumberdaya manusia dengan baik akan mengakibatkan tingkat resiko operasionl

yang berbahaya. Investasi pada sumberdaya manusia memang tidak dapat diukur dalam

jumlah rupiah, tetapi akan dapat diamati dan dirasakan keberadaannya dalam bentuk

pencapaian kinerja terhadap srandar kerja.

Salah satu syarat profesionalisme bagi sebuah lembaga keuangan bank ialah memiliki

sumberdaya manusia yang professional dan berkompeten dalam bidangnya. Sinkronasi antara

misi organisasi dengan sumberdaya yang dimiliki, merupakan modal utama untuk pencapaian

visi organisasi. Sumberdya manusia yang professional merupakan salah satu pilar utama dan

sumber kekuatan untuk mewujudkan hasil kerja yang berkualitas sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan dalam organisasi. Untuk itu sumberdaya manusia merupakan asset tak ternilai

keberadaannya, dengan demikian pengembangan terhadapsumberdaya manusia perlu terus

mendapatkan perhatian.

Kompensasi diharapkan mampu memotivasi sehingga karyawan dapat

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dengan adanya kompensasi yang memadai

danpeningkatan motivasi yang dijalankan berhasil, maka seorang karyawan akan

termotivasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan kepadanya danberupaya

mengatasi permasalahan yang terjadi.

Kepuasan kerja juga menjadi peran penting dalam perusahaan. Kepuasan merupakan

keadaan emosional, di mana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa

kerja dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang

diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Kinerja yang dicari oleh perusahaan juga

tergantung pada motivasi karyawan.

Dengan adanya kepuasan kerja dan motivasi kerja yang ada dalam diri karyawan akan

membuat karyawan tersebut mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menjalankan semua

kegiatan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

Pengertian Kinerja adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seorang

pekerja dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan dievaluasi oleh

orang-orang tertentu (Filippo, dalam Ulfa, 2011). Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan

sangatlah penting karena apabila kinerja karyawannya kurang baik, maka dapat dipastikan

(4)

perusahaan tidakakan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dengan kinerja karyawan

yangbaik diharapkan perusahaan akan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Dalam penelitian ini lebih memfokuskan permasalahan pada kondisi yang

dialami oleh karyawan pada PT. Bank BNI, Bank Papua, Bank BRI dan Bank Danamon

yang berada di kota Merauke, apakah karyawan merasa puas dengan gaji atau upah yang

diberikan dengan kondisi kerjanya/penempatan karyawan pada bagian atau bidang kerja yang

sama untuk rentang waktu yang cukup lama, akankah berpengaruh pada kepuasan kerja dan

motivasi dari karyawan tersebut dalam bekerja, karena karyawan rentan sekali untuk

mengalami kejenuhan akibat pekerjaan monoton yang dijalani.

Maryanto (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa imbalan berpengaruh secara

positif terhadap motivasi kerja pekerja. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Arianto

(2004), dan Guritno &Waridin (2005) mengemukakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

positif terhadap kinerja pekerja. Dan studi yang dilakukan oleh Madu (1996) menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja pekerja dengan kinerja, baik untuk

perusahaan industry maupun perusahaan jasa.Pengaruh kompensasi terhadap pekerja

sangatlah besar. Motivasi kerja yang tinggi, kepuasan kerja, kinerja, dan juga keresahan,

loyalitas, pekerja, banyak dipengaruhi oleh upah, Nitisemito (1996). Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

melalui motivasi kerja pada Bank di kota Merauke.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori yang bermaksud untuk memberikan

penjelasan hubungan kausalitas antara variabel melalui pengujian hipotesis. Lokasi penelitian

dilakukan pada Bank BNI, Bank PAPUA, Bank BRI dan Bank Danamon di Kota Merauke.

Obyek penelitian adalah karyawan Bank BNI, Bank PAPUA, Bank BRI dan Bank Danamon

Cabang Merauke.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 217 orang dengan teknik penentuan sampel

didasari pada karakteristik yang telah ditentukan yaitu seluruh karyawan tetap pada Bank

BNI, Bank Papua, Bank BRI dan Bank Danamon Cabang Merauke. Jadi sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 101 responden. Jenis data dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

adalah data yang diperoleh dari wawancara dan hasil kuisioner.

(5)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel, sesuai dengan permasalahan

yang sedang diteliti yaitu Variabel bebas

(independent)

merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah :

X1 : Kompensasi.

X2 : Kepuasan Kerja

X3 : Motivasi Kerja.

Variabel terikat

(dependent)

merupakan variabel yang besar kecilnya ditentukan

oleh variabel bebas

(independent)

. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Kinerja

karyawan. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur

(path analysis),

dengan

menggunakan program SPSS for windows versi 20.0 untuk mempermudah dalam melakukan

analisis.

HASIL PENELITIAN

Analisis Jalur

Berdasarkan nilai koefisien jalur (tabel 1) pada struktur jalur pertama diperoleh nilai R

Square pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap motivasi sebesar 0,412 atau 41,2%

yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel kompensasi dan kepuasan kerja terhadap

motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap

motivasi sebesar 58,8% yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Berdasarkan nilai koefisien jalur (tabel 3) pada struktur jalur kedua diperoleh nilai R

Square pengaruh kompensasi, kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar

0,599 atau 59,9% yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel pengaruh kompensasi,

kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa masih

terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 40,1% yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji t pada tabel 2 diperoleh pengaruh kompensasi( X

1

) dan kepuasan kerja

(X

2

) terhadap motivasi kerja (X

3

) pada Bank di Kota Merauke. Koefisien pengaruh

kompensasi terhadap motivasi kerja sebesar 0,478 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 <

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi secara langsung berpengaruh positif dan

signifikan terhadap motivasi kerja pada Bank di Kota Merauke. Koefisien pengaruh kepuasan

kerja terhadap motivasi sebesar 0,227 dengan nilai signifikan sebesar 0,022 < 0,05. Hal ini

menujukkan bahwa kepuasan kerja secara langsung berpengaruh positif dan signifikan

terhadap motivasi kerja pada bank Bank di Kota Merauke.

(6)

Berdasarkan uji t pada (tabel 4) diperoleh pengaruh kompensasi (X

1

) dan kepuasan

kerja (X

2

) terhadap kinerja karyawan pada Bank di Kota Merauke. Koefisien pengaruh

kompensasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,187 dengan nilai signifikan sebesar 0,041<

0,05. Hal ini menujukkan bahwa kompensasi secara langsung berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada bank Bank di Kota Merauke

diterima

. Koefisien

pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,184 dengan nilai signifikan

sebesar 0,029< 0,05. Hal ini menujukkan bahwa kepuasan kerja secara langsung berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada bank Bank di Kota Merauke

diterima

.

Berdasarkan uji t pada tabel 4 diketahui bahwa variabel kompensasi berpengaruh

terhadap motivasi kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kompensasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja

karyawan melalui motivasi kerja pada Bank di Kota Merauke

diterima

.

Berdasarkan uji t pada tabel 4 diketahui bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh

terhadap motivasi kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja secara tidak langsung berpengaruh terhadap

kinerja karyawan melalui motivasi kerja pada Bank di Kota Merauke

diterima

.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa variabel kompensasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap motivasi pada Bank di Kota Merauke. Hal ini menunjukkan bahwa

apabila nilai-nilai kompensasi dinaikkan, maka akan menyebabkan kenaikan motivasi

karyawan. Selain itu penurunan nilai kompenasi akan mengakibatkan penurunan nilai

motivasi. Pemberian tunjangan sebagai tambahan dari gaji yang diperoleh oleh setiap

karyawan merupakan salah satu strategi perusahaan dalam memberikan dorongan kepada

karyawan. Timpe (dalam Ghazanfar, 2011) menyatakan kompensasi adalah paket upah dan

tunjangan untuk memberi penghargaan kepada pegawai yang ditukar dengan sumbangan

mereka untuk mencapai sasaran perusahaan, hal mana yang sangat mendasar dalam

pengertian pertukaran adalah sampai pada tingkat seberapa pegawai mengganggap

penghargaan yang ditawarkan itu bernilai. Jika dalam kenyataannya penghargaan itu dianggap

sangat bernilai oleh pegawai, dampaknya adalah penghargaan itu akan memotivasi tingkah

laku yang konsisten dengan penerimaan yang berlanjut dari penghargaan itu. Pemberian

kompensasi kepada karyawan baik berupa gaji maupun penghargaan akan memberikan

dorongan kepada karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Mendonca,

(2002) melihat penghargaan dan sistem kompensasi yang didasarkan pada teori harapan, yang

(7)

menunjukkan bahwa karyawan lebih cenderung termotivasi untuk melakukan pekerjaan

ketika mereka melihat ada hubungan yang kuat antara kinerja dan penghargaan yang mereka

terima. Guest (dalam Sajuyigbe, 2013) berpendapat bahwa imbalan merupakan salah satu

kunci yang memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan seperti yang diharapkan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umar (2011) dengan judul

Pengaruh Upah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pekerja pada Industri

Manufaktur di Kota Makassardimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakintinggi

upah yang diterima pekerja, maka cenderung berpengaruh semakin tinggi pula tingkat

motivasi kerjapekerja.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap motivasi pada Bank di Kota Merauke. Hal ini menunjukkan

bahwa apabilah nilai nilai kepuasan kerja dinaikkan, maka akan menyebabkan kenaikan

motivasi karyawan. Selain itu penurunan nilai kepuasan kerja akan mengakibatkan penurunan

nilai motivasi. Kepuasan kerja dapat merangsang semangat kerja dan loyalitas karyawan,

sebaliknya tanpa ada kepuasan kerja maka karyawan akan cepat mengalami kebosanan,

tidak bersemangat dalam bekerja, dan pindah pekerjaan (Robbins, 2008).

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa variabel kompensasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan pada Bank di Kota Merauke. Hal ini

menunjukkan bahwa apabilah nilai nilai kompensasi dinaikkan, maka akan menyebabkan

kenaikan kinerja karyawan. Selain itu penurunan nilai kompenasi akan mengakibatkan

penurunan nilai kinerja karyawan. Hal ini disebabkan karena kompensasi dapat menjadi factor

bagi karyawan dalam menjalankan aktivitas pada perusahaan.Pengalaman menunjukkan

bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi, dan

kepuasan kerja karyawan atau bahkan menyebabkan karyawan yang potensial ke luar dari

perusahaan.Selain itu kompensasi selain dari gaji, terdapat kompensasi tidak langsung yang

merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap

semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan.Contohnya,

berupa fasilitas-fasilitas, seperti asuransi-asuransi, tunjangan-tunjangan, uang pensiun dan

lain-lain.

Dari uraian di atas diketahui bahwa dengan adanya pemberian kompensasi kepada

peagwai menyebabkan pegawai akan berusaha untuk bekerja dengan baik. Pemilihan

pemberian kompensasi didasarkan pada apakah imbalan yang ada sesuai dengan penilaian

pegawai dan apakah imbalan ekstrinsik maupun intrinsik memunyai nilai sesuai yang

(8)

diharapkan dan dapat memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu yang diharapkan oleh

organisasi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanggono, C.J. (2006),

faktor-faktor motivasi (gaji dan jaminan sosial, harapan karir, peran para manajer, kompetensi

karyawan, jenis pekerjaan, kelengkapan kerja, lingkungan kerja dan kebijakan perusahaan)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Telkom Jawab Barat.

Berdasarkan hasil analisis data ditunjunkkan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bank di Kota Merauke. Jika, nilai

kepuasan kerja dinaikkan, maka akan menyebabkan kenaikan kinerja pegawai dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini disebabkan karena dengan kepuasan

kerja seoran karyawan akan memberikan hasil kerja yang lebih baik.

Robbins (2008) kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang karyawan terhadap

pekerjaannya. Kepuasan kerja menunjukkan adanya kesesuaian antara harapan seseorang

yang timbul dengan imbalan yang disediakan oleh pekerjaan. Perasaan yang berhubungan

dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima,

kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis

pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan.

Berdasarkan hasil analisis data ditunjunkkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bank di Kota Merauke. Jika, nilai

motivasi dinaikkan, maka akan menyebabkan kenaikan kinerja pegawai dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya. Motivasi timbul diakibatkan oleh dua (2) faktor yaitu faktor

internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri seseorang sedang faktor eksternal adalah

faktor di luar diri seseorang. Wahyosumidjo (2001) menyatakan bahwa motivasi sebagai

proses yang timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut

instrinsik atau faktor diluar diri seseorang yang disebut ekstrinsik.Oleh karena itu,

meningkatan nilai motivasi dapat dilakukan dengan memberikan semangat kepada setiap

pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dorongan ini dapat berupa

penghargaan kepada setiap perawat yang memunyai kinerja yang baik atau memberikan

kompensasi dalam bentuk lain sesuai dengan ketentuan yang ada. Peningkatan motivasi

pegawai ini merupakan hal yang sangat berarti bagi setiap organisasi, baik itu organisasi

pemerintahan maupun organisasi di lingkungan perusahaan. Seorang pegawai yang memunyai

motivasi tinggi dalam bekerja akan memberikan yang terbaik bagi suatu organisasi. Hal inilah

yang menyebabkan motivasi sangat memberikan kontribusi yang penting bagi setiap

organisasi.

(9)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sirajuddin (2008) meneliti

pengaruh karakteristik pribadi, kompetensi, sikap kepemimpinan, dan komunikasi terhadap

kepuasan, motivasi dan kinerja karyawan BPR di Sulawesi selatan. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Bachri (2007), menemukan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan, kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja melalui motivasi,

peluang karir berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, motivasi dan kinerja pegawai

Bank Umum di Sulawesi Selayan.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhermawan, dkk.

(2012) menemukan bahwa motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh tidak signifikan

terhadap kepuasan kerja sementara kompetensi dan kompensasi berpengaruh signifikan.

Motivasi dan kompetensi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai sementara

lingkungan kerja, kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis maka dapat diketahui kompensasi dan kepuasan kerja

berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada Bank di Kota Merauke. Kompensasi dan

Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank di Kota Merauke.

Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja karyawan pada

Bank di Kota Merauke. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui

motivasi kerja karyawan pada Bank di Kota Merauke.

Dalam rangka peningkatan kinerja karyawan Kinerja Karyawan pada Bank di Kota

Merauke, maka disarankan kepada pimpinan Bank di Kota Merauke untuk memperbaiki

motivasi kerja karyawan melalui pemberian penghargaan-penghargaan misalnya sistem gaji

yang lebih disesuaikan dengan prestasi dan kepuasan misalnya melakukan penataan ruang

kerja karyawan. Peningkatan nilai kompensasi dapat dilakukan dengan memberikan gaji atau

upah yang sesuai dengan beban pekerjaan karyawan dan memberikan bonus dalam kaitannya

dengan penyelesaian pekerjaan. Peningkatan kepuasan kerja dapat dilakukan dengan

memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengetahui bagaimana kemajuan

saya selama bekerja dan mempebaiki kondisi ruang kerja karyawan.

Untuk penelitian

selanjutnya diharapkan variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan seperti

kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen dan kompetensi karyawan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, A. A. (2007). Pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

Terhadap Kinerja Pegawai Perbankan Di Sulawesi Selatan

. Disertasi

Tidak

Dipublikasikan. Unhas, Makassar.

Dhermawan, Anak Agung Ngurah Bagus; Sudibya, I Gde Adnyana dan Utama, I Wayan

Mudiartha. (2012). Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kantor

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali.

Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan

Kewirausahaan Vol. 6,

173

No. 2 Agustus 2012

Indrawati, Yuliani. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika

dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Sekolah Menengah

Atas Kota Palembang.

Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya

Vol. 4, No 7 Juni 2006

Ghazanfar Faheen, C.Shuai & Bashir Mohsin, (2011).A Study of Relationship between

Satisfaction with Compensation and Work Motivation.

Journal of Business and Social

Science

.Vol.2 No.1.

Muogbo, (2013).The Impact of Employee Motivation On Organisational Performance (A

Study Of Some Selected Firms In Anambra State Nigeria).

Journal of Engenering and

science

(IJES) vol.2 Issue 7.

Purwanggono, C.J. (2006). Faktor-faktor berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Telkom

Jawab Barat.

Disertasi

tidak dipublikasikan, Unpad, Bandung

Robbins, Stephen P. (2008)

Perilaku Organisasi, Konsep-Kontroversi-Aplikasi

, Edisi Bahasa

Indonesia, Jakarta, PT. Prenhalindo.

Sajuyigbe, olaoye Bosede. (2013).Impact Of Reward On Employees Performance In A

Selected Manufacturing Companies In Ibadan, Oyo State Nigeria.

Journal of Arts and

Commerce

Vol. 2 No.2

Sirajuddin. (2008). Pengaruh Karakteristik pribadi, Kompetensi, Sikap Kepemimpinan, dan

komunikasi terhadap kepuasan, motivasi dan kinerja karyawan BPR di Sulawesi

selatan.

Disertasi

Tidak Dipublikasikan. Unhas, Makassar

Ulfa Maria dkk. (2011). Pengaruh kompensasi teradap motivasi kerja dan kinerja karyawan

(Studi pada Karyawan Auto 2000 Malang Sutoyo).

Jurnal ilmu administrasi 2011

.

Umar Akmal. (2011). Pengaruh Upah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Pekerja pada Industri Manufaktur di Kota Makassar.

Jurnal Manajemen

ISSN:

1693-5241.

Wahyosumidjo, (2001),

Kepemimpinan dan Motivasi

, Cetakan III, Penerbit Ghalia Indonesia,

Ciawi-Bogor.

(11)

Tabel 1. Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .642a .412 .400 2.099

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Tabel 2. Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.952 1.837 3.784 .000 X1 .429 .088 .478 4.900 .000 X2 .248 .107 .227 2.323 .022 a. Dependent Variable: X3

Tabel 3. Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .774a .599 .587 1.635

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Tabel 4. Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.536 1.532 2.309 .023 X1 .158 .076 .187 2.073 .041 X2 .189 .085 .184 2.215 .029 X3 .488 .079 .519 6.198 .000 a. Dependent Variable: Y

(12)

Gambar

Tabel 1. Model Summary

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya produksi per Ha padi varietas unggul lebih tinggi dari pada varieta unggul nasional maupun lokal, karena mempunyai sifat-sifat pembawaan..

Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan diperoleh hasil bahwa komunikasi terapeutik perawat sebagian besar (61,5%) komunikasi terapeutik

atau dapat dipercaya untuk mengukur kecemasan.. demikian, 52 butir pernyataan tersebut yang akan digunakan. sebagai instrument final untuk mengukur variabel kecemasan.

The forest management plan shall specify measures for protection of rare and endangered species and their habitats, prevention of fire, as well as include the

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen 4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan

KANDUNGAN PEMBELAJARAN STANDARD OBJEKTIF CADANGAN AKTIVITI PENGUASAA TAHAP N (TP

Keiko memang tidak bisa melihat wajah Kazuto, tetapi ia tidak perlu melakukannya untuk tahu bahwa Kazuto juga terluka. Kalau mereka menyerang Kazuto lagi, Kazuto

Lakon : Penuangan ide cerita penulis menjadi alur cerita yang berisi peristiwa yang saling mengait dan tokoh atau peran yang terlibat, disebut juga naskah