PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK
MENJADI BRIKET YANG BERGUNA
DAN RAMAH LINGKUNGAN
( Karya tulis ini disusun dalam rangka
Lomba Penulisan Kinerja IPA Tahun 2007 )
Oleh:
SMP NEGERI 1 JATEN
KABUPATEN KARANGANYAR
1.
Nama
: DAVID
NIS
: 5523
Kelas
: VIII A
2.
Nama
: TIKA WIDI ASTUTI
NIS
: 5677
Judul Karya Tulis : Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Briket yang Berguna dan Ramah Lingkungan
Nama Penulis : 1. David
NIS 5523
Kelas VIII A
2. Tika Widi Astuti
NIS 5677
Kelas VIII C
Asal Sekolah : SMP Negeri 1 Jaten
Kabupaten Karanganyar
Disahkan pada tanggal 12 Juli 2007 oleh :
Kepala Sekolah, Pembimbing
Drs. Sukarmo Dawam Al – Hassan, S.Pd.
iii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah dari hati dan fikiran yang paling dalam kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, serta berkat rahmat Tuhan pula, penulis selaku anggota
KIR SMP Negeri 1 Jaten dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Briket yang Berguna dan Ramah Lingkungan”
Topik tersebut penulis.jadikan untuk bahan karya tulis ini mengingat semakin
banyak digunakannya bahan plastik untuk setiap peralatan dan kemasan produk
makanan sehari-hari. Sampah yang ditimbulkan semakin banyak, seghingga
memerlukan penanganan serius, agar tidak mengganggu kenyamanan lingkungan
sekitar.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik maupun saran demi perbaikan karya tulis ini, sangat diharapkan.
Penulis meucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan pembimbing KIR SMP
Negeri 1 Jaten. yang telah memberikan ijin dan sarana praktik serta bimbingan
penulisan, begitu pula semua pihak yang telah membantu, sehingga dapat
terselesaikan karya tulis ini dengan baik. Semoga amal baik mereka mendapat
balasan dari Allah Yang Maha Kuasa. Amin.
Jaten, 12 Juli 2007
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PENGESAHAN ………. ii
KATA PENGANTAR ………. iii
DAFTAR ISI ………. iv
BAB I : PENDAHULUAN 1.1LATAR BELAKANG ……… 1
1.2RUMUSAN MASALAH ……… 2
1.3TUJUAN DAN MANFAAT……… 2
BAB II : TELAAH PUSTAKA 2.1 TEORI/KONSEP PENANGANAN SAMPAH …… 3
2.2 CARA YANG TELAH DILAKUKAN ………. 4
BAB III : METODE PENULISAN 3.1 CARA PENGUMPULAN DATA ……… 4
3.2 ANALISIS DATA ……… 5
3.4 PENGAMBILAN KESIMPULAN ……….… 5
BAB IV : PEMBAHASAN MASALAH PENANGANAN SAMPAH PLASTIK 4.1 ANALISIS MASALAH ……….... 6 4.2 PEMBUATAN ALAT ……….……… 7 BAB V : PENUTUP 5.1 KESIMPULAN ……… 12 5.2 SARAN ……… 13 DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di sekolah kami SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar setiap hari dihasilkan
sekurang-kurangnya 21 keranjang sampah. Sampah-sampah tersebut berupa
bungkus-bungkus makanan jajanan siswa dari kantin sekolah atau bekas alat-alat
tulis yang sudah tidak digunakan lagi. Jika diamati, sampah-sampah tersebut
terdiri dari plastik, kertas, daun, sisa makanan dan buah-buahan. Tetapi jumlah
sampah plastiklah yang paling banyak.
Komposisi sampah di SMP Negeri 1 Jaten adalah sebagai berikut :
No Jenis Sampah
Prosentasi
Volume
Asal Sampah Keterangan
1 2 3 4 Daun-daunan Kertas Plastik Lain-lain 25 % 15 % 55 % 5 % Pohon pelindung
Buku/ alat tulis
Bungkus jajanan
Lain-lain
Biasanya sampah dikumpulkan dari tiap kelas kemudian dibuang di
tempat pembuangan sampah di belakang sekolah. Namun sampah-sampah plastik
banyak yang berhamburan karena kecil-kecil bentuknmya dan ringan sehingga
mudah tercecer mengganggu kebersihan dan kenyamanan, begitu pula
Karena semakin banyak orang menggunakan pembungkus plastik, maka
sampah plastik pun juga semakin banyak. Hal ini mestinya perlu penanganan
serius agar tidak terjadi kerusakan lingkungan hidup yang lebih parah.
2.1 RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi masalah sehingga penulis mengangkat topik karya tulis ini
adalah :
a. Bagaimana cara mengatasi sampah plastik secara efektif bahkan produktif
tanpa resiko kerusakan lingkungan ?
b. Dengan alat apakah pengolahanan sampah plastik dapat dikerjakan ?
3.1 TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengatasi sampah
plastik yang semakin banyak mengganggu pemandangan dan mencemarkan
lingkungan dengan alat sederhana yang terbuat dari bahan-bahan bekas yang
mudah didapat dari lingkungan sekitar, serta mudah cara pembuatannya..
Diharapkan dari hasil pembakaran samapah didapatkan cetakan padat
plastik yang dapat didaur ulang menjadi barang mainan atau alat peraga pelajaran
di sekolah. Karena sifat plastik yang mudah terbakar maka mungkin hasil
pembakaran tersebut dapat pula digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
PENANGANAN SAMPAH PLASTIK
2.1 Teori/Konsep Penanganan Sampah Plastik
a. Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah dari limbah rumah tangga,
lingkungan maupun industri.
b. Seiring pertambahan populasi penduduk dan kemajuan teknologi,
penggunaan bahan plastik semakin banyak, sehingga sampah yang
dihasilkannya pun semakin banyak pula.
c. Sampah plastik tidak dapat lapuk atau diuraikan oleh mikroba dalam tanah,
sehingga memerlukan penanganan khusus.
d. Plastik memiliki sifat mudah terbakar, sehingga sifat inilah yang digunakan
untuk mengatasinya.
2.2. Berbagai Cara yang Telah Dilakukan untuk Mengatasi Sampah Plastik
a. Penduduk biasa membuang sampah termasuk plastik di sungai.
b. Penduduk biasa membuang sampah termasuk plastik di tempat pembuangan
akhir.
c. Penduduk biasa membakar sampah termasuk plastik di pekarangan rumah.
d. Pemulung mengais sampah plastik untuk dijual kepada pengusaha guna didaur
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 CARA PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data dalam mendesain konstruksi alat pembakar sampah
plastik, perlu dilakukan beberapa kali percobaan dengan menggunakan model. Alat dan
bahan model yang digunakan berasal dari lingkungan sekitar. dan laboratorium IPA.
1. Alat :
a. kaki tiga 1 buah
b. lampu spirtus 1 buah
c. Hammer 1 buah
d. gunting 1 buah
2. Bahan :
a. Spirtus 1 liter
b. korek api 1 buah
c. bekas kaleng susu 2 buah
d. sampah plastik secukupnya
3. Cara Kerja :
a. Dua buah bekas kaleng susu dibersihkan kemudian tutup bagian
atasnya dibuka.
b. Dua buah kaleng susu diisi dengan plastik sampai penuh dan padat.
c. Pada kaleng I, plastik langsung dibakar di dalam kaleng dengan korek api.
5 dibakar langsung di dalam kaleng atau dipanaskan dari luar. Hasil yang
didapatkan adalah sebagai berikut :
Kaleng Volume awal plastik Volume akhir plastik Lama pemanasan Keterangan Kaleng I Kaleng II 331,2 cm³ 331,2 cm³ 29,3 cm³ 31,2 cm³ 19 menit 27 menit Pemanasan dari dalam Pemanasan dari luar 3.2 ANALISIS
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dengan berbagai macam keuntungan dan kerugiannya dapat ditentukan model kaleng yang akan digunakan untuk membuat alat yang sesungguhnya.
3.3 PENGAMBILAN KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini dapat penulis peroleh setelah melakukan
uji coba dengan alat pembakaran sampah plastik yang sesungguhnya. Dengan
diketahui manfaat dan kegunaan bagi masyarakat sekitar maka dapat dianjurkan
penggunaan alat tersebut untuk mengatasi semakin banyaknya sampah anorganik
khususnya plastik di lingkungan sekitar. Meskipun pada tahap awal diujicobakan
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
PENANGANAN SAMPAH PLASTIK
4.1 ANALISIS PERMASALAHAN
Plastik memiliki sifat tidak dapat lapuk menjadi tanah, karena tidak dapat
diuraikan oleh mikroba. Plastik juga memiliki sifat mudah terbakar. Sifat terakhir inilah
yang penulis manfaatkan untuk mengatasi masalah sampah plastik tersebut. Yakni
dengan membakarnya sehingga menjadi briket cetakan plastik yang dapat didaur ulang
atau dibakar tanpa mencemari tanah sekitar, karena proses pembakarannya dilakukan di
dalam alat pembakaran khusus.
Langkah langkah dalam mengatasi sampah plastick ini adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan dua buah tempat sampah, yang satu untuk sampah organik dan yang
lain untuk sampah anorganik termasuk plastik.
2. Mengumpulkan sampah – sampah kemuidian memisahkan antara sampah organik
dan anorganik.
7 3. Sampah anorganik yang berupa plastik dimasukkan ke dalam alat pembakaran
khusus yang telah penulis rancang, sehingga menghasilkan semacam briket atau
plastik padat yang irit tempat.
4. Hasil pembakaran berupa plastik padat dapat didaur ulang oleh fihah-fihak yang
berkepentingan atau dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
4.2 PEMBUATAN ALAT PEMBAKARAN SAMPAH PLASTIK
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat alat pembakaran sampah plastic
ini terdiri dari barang-barang bekas, baik sebagai model percobaan maupun alat aslinya.
Model percobaan menggunakan dua buah bekas kaleng susu . Sedangkan alat
pembakaran sesungguhnya terbuat dari drum bekas.
a. Alat dan Bahan
Bahan-bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan alat pembakaran adalah
sebagai berikut :
1) Bahan :
- drum bekas 1 buah
- lempeng besi 6 meter
- paku keling 30 biji
2) Alat :
- pukul besi 1 buah
- gunting seng 1 buah
- tang 1 buah
b. Cara Pembuatan
- Drum dipotong tepat menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah dan bagian
atas dengan gergaji besi. Agar tidak membahayakan maka bibir drum
potongan bawah dilipat kurang lebih 3 cm.
- Sisi bagian bawah drum dilubangi dengan diameter 20 cm, untuk
saluran cairan plastik yang meleleh menuju penampungan.
- Potongan drum yang bawah dipotong dan dibuat corong dengan
lingkaran atas sama dengan keliling drum, dan lingkaran bawah sama
dengan keliling lubang bawah drum. Sisi-sisi samping bagian bawah
drum maupun corong diberi beberapa lubang sebagai saluran gas
oksigen untuk pembakaran.
- Di bawah alas drum yang berlubang diberi laci yang terbuat dari kotak
seng sebagai penampung cairan plastik agar tercetak menjadi briket,
dan mudah diambil setelah dingin.
- Pada bagian bawah drum dipasang 4 buah kaki dari lempeng besi
sebagai penyangga drum.
Gambar desain alat pembakar sampah plastic menjadi briket
drum penampung sampah plastik
corong penampung
lubang cairan plastik
wadah pencetak briket kaki penyangga
9
Alat pembakar sampah plastik
c. Cara Kerja Alat
- Sampah plastik dimasukkan ke dalam drum sampai penuh.
- Sampah dibakar dengan menyulut api ke dalam tumpukan sampah
plastik.
- Setelah semua plastik terbakar akan meleleh dan turun ke bawah
melalui corong dan lubang alas drum menuju kotak pencetak briket.
- Setelak kotak briket dingin, kotak diambil dari bawah drum dan
dikeluarkan briket plastiknya denghan cara membalik kotak tersebut.
- Drum kosong siap diisi kembali dengan sampah plastik yang lain
sampai penuh seperti semula.
Sebagai tindak lanjut pemanfaatan briket plastik, dapat digunakan sebagai
bahan bakar alternatif, mengingat plastik adalah bahan yang mudah
terbakar, atau didaur ulang sendiri menjadi barang mainan, maupun
d. Pembiayaan Pembuatan Alat
- Pembelian 1 buah drum bekas Rp 50.000,-
- Pembelian 6 m lempeng besi Rp 30.000,-
- Pembelian 30 paku keling Rp 15.000,-
- Transportasi pembelian bahan Rp 25.000,-
__________ +
Jumlah Rp 120.000,-
e. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat
1) Kelebihan
- Pembakaran plastick tanpa menggunakan bahan bakar.
- Setiap orang dapat menggunakan alat pembakaran ini.
- Jika setiap sekolah, instansi, atau RT memiliki alat ini maka sampah
plastik tidak akan menyebar dan mengganggu pemandangan seta tidak
merusak lingkungan tanah.
- Alat pembakaran ini dapat dibuat sendiri dengan biaya yang murah dan
tersedia di lingkungan sekitar.
- Alat ini menghasilkan briket plastik yang dapat dimanfaatkan untuk
bahan bakar atau untuk didaur ulang menjadi barang baru yang
berguna.
2) Kekurangan
- Warga harus disiplin memisahkan sampah plastik dari jenis
11 - Tempat pembakaran tidak boleh terlalu dekan dengan rumah, kantor
atau benda-benda yang mudah terbakar.
- Asap pembakaran plastik dapat mencemarkan udara sekitar. Hal ini
dapat diatasi dengan penempatan alat tersebut yang tidak terlalu dekat
dengan rumah.
Mengingat begitu banyak manfaat yang didapat dari penggunaan alat
pembakar sampah plastik ini maka selayaknya dapat diujicobakan pada
masyarakat. Sedangkan efek samping atau kekurangan dari penggunaan
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berkali – kali percobaan yang penulis lakukan dalam rangka mengatasi semakin
banyak jumlah dan dampak lingkungan dari penggunaan plastik, maka penulis
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Sampah-sampah dari hasil kegiatan warga perlu dipisahkan antara sampah organik
dan sampah anorganik, termasuk plastik.
a. Sampah plastik dapat diatasi dengan cara membakarnya.
b.
Pembakaran dilakukan di dalam tempat pembakaran seperti drum bekas, dan dilakukan di luar tempat tinggal. Hal ini perlu dilakukan karena akibat pembakaranplastik dapat menimbulkan polusi udara dan dapat menyebabkan kebakaran.
c.
Sisa pembakaran plastik berupa briket dapat didaur ulang menjadi barang yang berguna atau sebagai bahan bakar alternatif.d.
Dengan dapat diatasi dampak negatif dari sampah plastik berarti dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia sendiri di alam ini.13 5.1 SARAN
Kepada semua warga sekolah, instansi, maupun masyarakat dalam menyikapi
semakin banyaknya sampah plastic, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :
a. Buanglah sampah pada tempat sampah.
b. Pisahkan sampah organik dengan sampah anorganik.
c. Sampah anorganik berupa plastk dapat dibakar di dalam alat seperti rancangan
penulis.
d. Hidup yang sukses adalah adalah hidup yang produktif namun juga tuntas dalam
mengatasi dampak produknya.
Penulis berharap hasil percobaan ini dapat menjadi sumbangan yang
bermanfaat bagi peningkatan mutu lingkungan tempat tinggal, khususnya di sekolah
DAFTAR PUSTAKA
1. Margono. 1978. Kimia untuk SMA 3B. Surakarta : Widya Duta.
2. Prihantoro, Laksmi. 1986. IPA Terpadu. Jakarta : Universitas Terbuka. 3. Godman, Arthur.1996. Kamus Sains Bergambar.Jakarta. Gramedia.
15 BIODATA PENULIS
1. Nama : David
Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 18 November 1992 Sekolah : SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar
2. Nama : Tika Widi Astuti
Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 20 Oktober 1993 Sekolah : SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar