• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan

Nasional

Dosen Pembimbing : H. Toto Subiakto, S.Kp, M.Kep

Disusun Oleh:

1. Yolanda Shinta Wati P27901115093

2. Yosi Mahpudin P27901115094

3. Yuliyati Mutmainnah P27901115095 4. Zulfa Nadya Badriansih P27901115097

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANTEN 2016/2017

(2)

Konsep Sustainable Development Goals i Kata Pengantar

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakan alam semesta dengan segala ilmu-ilmu pengetahuan yang penuh manfaat sehingga mendorong paramakhluk-Nya untuk menggali ilmu-ilmu demi kesejahteraan manusia. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umat-umatnya.

Adapun makalah ini kami buat selain untuk melengkapi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional, juga sebagai sumber informasi kepada masyarakat luas khususnya para tenaga kesehatan. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini , baik itu secara material ataupun spiritual. Karena tanpa bantuan berbagai pihak, makalah ini tidak dapat selesai tepat pada waktunya

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan . Oleh karena itu , kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini . Akhirnya , semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan masyarakat luas di masa yang akan datang.

Tangerang, 21 Januari 2017

(3)

Konsep Sustainable Development Goals ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 2 C. Tujuan ... 2

BAB II Kajian Teori A. Pengertian Sustainable Development Goals ... 3

B. Perbedaan SDGs dan MDGs ... 4

C. Konsep Sustainable Development Goals ... 5

D. Tujuan Sustainable Development Goals ... 5

E. Prinsip Sustainable Development Goals ... 7

BAB III Penutup A. Kesimpulan ... 8

(4)

Konsep Sustainable Development Goals 1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebelum menggagas bagaimana implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita menengok sebentar ke belakang, melihat pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia. Kita tahu, MDGs adalah sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh 189 negara anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan September 2000.

Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang hadir bersepakat untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bahan pembangunan nasionalnya. Indonesia sebagai salah satu Negara yang menandatangani deklarasi MDGs mempunyai komitmen untuk melaksanakan MDGs dalam program-program pembangunan yang di rancang, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Bagaimana hasilnya? Seperti yang tercantum dalam laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium di Indonesia tahun 2011 (Bappenas, 2011) disampaikan beberapa capaian pelaksanaan MDGs di Indonesia.

Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian, serta proporsi tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program DOTS. Kedua, tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100 persen; (MDG 3), yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi dan balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat pesat; (MDG 5), yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi perempuan menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan penurunan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu mengendalikan penyebaran dan AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).

(5)

Konsep Sustainable Development Goals 2 Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu ber-insektisida belum memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru malaria; (MDG 7), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang keduanya meningkat; (MDG 8), yaitu berupa keberhasilan pengembangan system keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di BPR yang semuanya meningkat pesat.

Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan global dipandu oleh dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Meskipun saat ini dalam tahap pembahasan, namun nampaknya dokumen SDGs yang akan dibahas pada akhir September ini tidak akan banyak mengalami perubahan dari drfat yang sudah ada. Artinya, bila komunitas masyarakat global bersepakat dengan konsep dan berbagai indikator yang tertuang dalam dokumen yang sudah ada, maka SDGs akan efektif diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15 tahun kedepan, melanjutkan MDGs yang akan berakhir pada tahun ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sustainable Development Goals? 2. Bagaimana konsep Sustainable Development Goals? 3. Apa tujuan Sustainable Development Goals?

4. Apa prinsip Sustainable Development Goals?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian Sustainable Development Goals? 2. Memahami konsep Sustainable Development Goals? 3. Memahami tujuan Sustainable Development Goals? 4. Memahami prinsip Sustainable Development Goals?

(6)

Konsep Sustainable Development Goals 3 BAB II

KAJIAN TEORI A. Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)

Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.

SDG’s merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs (Millenium Development Goals), Tujuan Pembangunan Millenium, yang mulai dijalankan pada September 2000 dan berakhir di tahun 2015. Adapun target MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015 yang merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium. Deklarasi ini diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut.

Deklarasi Millenium berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah Tujuan Pembangunan Milenium sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

Tujuan Pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) : 1. Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan

Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan menurunkan angka kemiskinan. 2. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua

Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar

3. Mendorong Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan

Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah. 4. Menurunkan Angka Kematian Anak

Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun. 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu

Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, Dan Penyakit Menular Lainnya

Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya.

7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup

Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan, mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat, dan mencapai

(7)

Konsep Sustainable Development Goals 4 pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.

8. Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan

Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi, membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang dan negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil, mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara berkembang dan membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang, mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda, menyediakan akses obat penting yang terjangkau dalam negara berkembang, dan dalam kerjasama dengan pihak swasta membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

B. Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs) dengan Sustainable Development Goals (SDGs)

Pada dasarnya MDGs dan SDGs punya persamaan dan kesamaan tujuan yang sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang ingin konsen menanggulangi kelaparan dan kemiskinan di dunia.

Namun, dokumen yang disepakati pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut habis pada tahun 2015. Para pemimpin dunia merasa agenda Millenium Development Goals perlu dilanjutkan, sehingga muncul sebuah dokumen usulan bernama Sustainable Development Goals.

Menulis 7 alasan mengapa SDGs akan jauh lebih baik dari MDGs, yakni:

1) SDGs lebih global dalam mengkolaborasikan program-programnya. MDGs sebelumnya dibuat oleh anggota negara OECD dan beberapa lembaga internasional. Sementara SDGs dibuat secara detail dengan negosiasi internasional yang juga terdiri dari negara berpendapatan menengah dan rendah.

2) Sekarang, sektor swasta juga akan memiliki peran yang sama, bahkan lebih besar.

3) MDGs tidak memiliki standar dasar hak asasi manusia (HAM). MDGs dianggap gagal untuk memberikan prioritas keadilan yang merata dalam bentuk-bentuk diskriminasi dan pelanggaran HAM, yang akhirnya berujung kepada masih banyaknya orang yang terjebak dalam kemiskinan. Sementara SDGs dinilai sudah didukung dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip HAM yang lebih baik.

4) SDGs adalah program inklusif. Tujuh target SDG sangat eksplisit tertuju kepada orang dengan kecacatan, dan tambahan enam target untuk situasi darurat, ada juga tujuh target bersifat universal dan dua target ditujukan untuk antidiskriminasi.

5) Indikator-indikator yang digunakan memberikan kesempatan untuk keterlibatan masyarakat sipil. 6) PBB dinilai bisa menginspirasi negara-negara di dunia dengan SDGs.

(8)

Konsep Sustainable Development Goals 5 C. Konsep Sustainable Development Goals (SDGs)

Tujuan pembangunan dalam Millennium Development Goals (MDGs) sebagai nomenklatur tidak akan berhenti pada tahun 2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan suatu konsepsi dalam konteks kerangka/agenda pembangunan pasca 2015, yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin.

Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat pembangunan manusia (Human Development), di antaranya pendidikan, kesehatan. Indikator kedua yang melekat pada lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental Development), berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik. Dalam penyusunan indikator dalam konsep SDGs pasca MDGs 2015, selain memikirkan standar global dalam mengedepankan suatu konsep pembangunan yang berkelanjutan, tetapi ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Di antaranya, segala sesuatu itu harus terukur, tidak terlepas dari prinsip Environmental Sustainability, Economic Sustainability dan Social Sustainability. Serta juga ditentukan apakah ini difokuskan pada negara berkembang atau negara maju.

Terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015 semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkungan hidup dan sumber daya alam. Terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia internasional kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan air. Ketiga masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam pengembangan konsep SDGs 2015. Meski dalam pengembangan indikator dalam pembangungan berkelanjutan harus mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup.

D. Tujuan Sustainable Development Goals

SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini:

1. Tanpa Kemiskinan

(9)

Konsep Sustainable Development Goals 6 2. Tanpa Kelaparan

Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.

4. Pendidikan Berkualitas

Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.

5. Kesetaraan Gender

Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan. 6. Air Bersih dan Sanitasi

Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang. 7. Energi Bersih dan Terjangkau

Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang.

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak

Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.

10. Mengurangi Kesenjangan

Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di dunia.

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas

Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi. 13. Aksi Terhadap Iklim

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. 14. Kehidupan Bawah Laut

(10)

Konsep Sustainable Development Goals 7 Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.

15. Kehidupan di Darat

Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian

Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.

E. Prinsip Sustainable Development Goals

Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu:

1. Tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian MDGs pada tahun 2015. 2. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas nasional.

3. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan secara berimbang ekonomi, sosial dan lingkungan.

(11)

Konsep Sustainable Development Goals 8 BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDG’s diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDG’S. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000.

Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat pembangunan manusia (Human Development), di antaranya pendidikan, kesehatan. Indikator kedua yang melekat pada lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental Development), berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik.

SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini:

1. Tanpa Kemiskinan 2. Tanpa Kelaparan

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan 4. Pendidikan Berkualitas

5. Kesetaraan Gender 6. Air Bersih dan Sanitasi 7. Energi Bersih dan Terjangkau

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

10. Mengurangi Kesenjangan

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab 13. Aksi Terhadap Iklim

14. Kehidupan Bawah Laut 15. Kehidupan di Darat

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian 17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

(12)

Konsep Sustainable Development Goals 9 DAFTAR PUSTAKA http://citicope.org/story/2014/comparing-mdgs-and-sdgs http://www.4muda.com/mengenal-17-tujuan-global-global-goals-sebagai-kelanjutan-dari-tujuan- pembangunan-millenium-millenium-development-goals/ http://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/berita-harian-bappenas/konsep-sdgs-kerangka-pembangunan-pasca-2015/

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja iblis tetap sama, ia tidak akan pernah berhenti berusaha menjatuhkan anak-anak Tuhan, membuat anak-anak Tuhan melakukan dosa dan menjauh dari Tuhan, baik melalui

Secara kesimpulannya, Kajian pengaplikasian kesan teknik rekahan dan pewarna semulajadi ke atas fabrik gentian asli, ini telah dapat memberikan tumpuan kepada

Pada bab ini akan dijelaskan apa penyebab utama kegagalan CS fallback to WCDMA yang menyebabkan buruknya performance CS Fallback Execution Succes Rate , dan juga

“Menurut saya pribadi pencak silat dalam hal ini Perisai Diri tidak hanya mengajarkan sekadar pukulan dan tendangan, tetapi lebih penting lagi adalah arti pentingnya

Perpustakaan menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 adalah sebuah institusi yang mengelola koleksi baik berupa karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional

Herkes kendisi gibi, para için yaşar, sanıyor!!?. Demeyin ona,

Wujud ekspresi monumentalitas pada bangunan Gedung Pola di Jakarta dilihat dari elemen-elemennya adalah kuatnya bentuk geometri dengan tatanan sumbu simetri yang kuat

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) harus dibuat dengan terperinci, sesuai dengan gambar rencana dan item-item yang terdapat di dalam spesifikasi. Pada tahapan penyusunan