• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Keberagaman Budaya yang Ada di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manfaat Keberagaman Budaya yang Ada di Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

inovasee.com

Manfaat Keberagaman Budaya yang Ada di Indonesia

masbidin.net/manfaat-keberagaman-budaya/

masbidin

Manfaat Keberagaman Budaya yang Ada di Indonesia – Budaya merupakan hasil pemikiran dari sebuah masyarakat yang di implementasikan menjadi suatu kebiasaan, berlangsung lama hingga sukar untuk diubah. Contohnya suku, adat istiadat, bahasa, alat musik, kesenian dan masih banyak lagi.

Sedangkan Keberagaman budaya atau yang biasa disebut sebagai cultural diversity ialah suatu kebiasaan hidup atau budaya yang ada pada masyarakat dimana kebiasaan hidup ini berbeda-beda dengan jumlah yang banyak.

Latar Belakang Terjadinya ragam Budaya yang ada di Indonesia

Kondisi geografis Indonesia yang terkenal sebagai negara yang luas serta memiliki ribuan pulau merupakan salah satu dasar munculnya ragam budaya yang ada di negara maritim ini. Kemudian dengan adanya perbedaan tempat tinggal dan kondisi cuaca yang berbeda pula akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat itu sendiri. Misalnya saja kebutuhan maupun kebiasaan orang yang hidup di pegunungan pasti berbeda dengan kehidupan masyarakat yang ada di tepi laut. Juga masyarakat yang berada di pedesaan pasti memiliki cara hidup yang berbeda dengan masyarkat perkotaan.

Dari dua contoh perbedaan hidup di atas saja sudah dapat dipastikan hasil budaya atau adat istiadat yang dihasilakan berbeda. Apalagi untuk 200 juta manusia yang hidup di wilayah Indonesia yang sangat luas ini. Sehingga munculnya keberagaman budaya yang ada di Indonesia tidak dapat di elakkan lagi.

(2)

bookofhuman.blogspot.com

Ragam Budaya yang Ada di Indonesia

Dari keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara kita tercinta ini, disini masbidin.net akan memberikan beberapa contoh budaya yang ada antara lain:

1. Kebudayaan Jawa

Di daerah yang memiliki luas 128,297 km², Pulau Jawa pastinya juga memiliki budaya yang beraneka ragam. Apalagi dengan jumlah penduduknya yang mencapai 141 juta (2012: sumber Wikipedia) memiliki keaneka ragaman

budaya sudah menjadi maklum bagi masyarkat Jawa. Contoh kebudayaannya ialah:

a. Kebudayaan yang berasal dari Bromo. Nama kebudayaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bromo ini adalah Kasada. Ritual ini berlangsung di bulan Kasada pada hari ke 14. Menurut pendapat yang ada, dulu ada sepasang suami istri yang belum dikaruniai seorang anak pun.

Hingga pada suatu saat mereka memutuskan untuk menyendiri atau bersemedi pada Sang Hyang Widhi. Dari tempat bersemedi itu kemudian terdengar suara ghaib yang mengiming-imingi janji akan memberikan anak kepadanya. Namun ada syarat yang harus dipenuhi oleh pasangan tersebut.

Tidak berfikir panjang pasangan tersebut hanya mengiyakan syarat yang diberikan yaitu mengorbankan anak bungsunya ke kawah Gunung Bromo. Bagaimanapun orang tua, meskipun telah di karuniai 25 anak naluri mereka tetap tidak tega mengorbankan anaknya meski hanya anak bungsu.

Hingga Sang Hyang Widhi murka akan penghianatan pasangan tersebut dengan mendatangkan malapetaka. Di tengah terjadinya malapetaka tersebut suara ghaib itu muncul kembali dengan perintahnya untuk memberikan sesajen untuknya di kawah Gunung Bromo pada hari ke 14 bulan Kasada.

b. Kebo-keboan merupakan sebuah upacara ritual yang menjadi kebudayaan masyarkat Banyuwangi tepatnya di Desa Aliyan dan Alasmalang. Ritual ini dilakukan dengan maksud untuk meminta hujan di tengah musim kemarau. Dilaksanakan pada awal bulan Syura sekitar tanggal 1-10.

Biasanya mereka memilih hari Minggu untuk melangsungkan upacaranya. Dilakukan dengan cara mendandani para pelakunya menjadi mirip layaknya seekor kerbau. Mereka (para pelaku) di ajak untuk membajak sawah seperti

(3)

portalwisata.com

halnya kerbau sungguhan.

Namun bagi yang mau nonton harap berhati-hati yaa, karena mereka yang berperan jadi kerbau ini sering juga kesurupan dan bisa saja menyeruduk para penonton.

2. Kebudayaan Sumba, Nusa Tenggara Timur

Di Nusa Tenggara Timur ini ada sebuah budaya yang oleh masyarakatnya di beri nama Pasola. Artinya Pasola yaitu lembing kayu yang dipakai untuk melempar. Kata “pa” dari Pasola ini merupakan kata tambahan yang menjadikan maknanya melemparkan lembing kayu sambil memacu kuda.

Biasanya adat ini dilakukan setahun sekali pada bulan Februari. Hakikat adat ini seperti permainan perang-perangan sebagai bentuk kesediahan seorang suami atas kehilangan istrinya. Upacaranya dimulai dengan syukuran atas datangnya musim panen dan banyaknya cacing di pinggir pantai atau biasa disebut nyale.

Cacing ini kemudian dijadikan suatu tanda apabila cacing tersebut gemuk dan berwarna-warni maka akan dapat suatu kebaikan begitu juga sebaliknya. Proses Pasola akan dimulai dengan datangnya cacing-cacing tersebut. Beberapa pelaku akan berlaga seperti ksatria dengan pacuan kudanya.

Kemudian melemparkan tombak yang telah dibawanya. Meskipun tombaknya sudah sengaja dibuat tumpul namun tetap saja sering makan korban. Darah dari korban tersebut dipercaya dapat meyuburkan tanah. Tradisi ini mungkin

mirip seperti tradisi oleh Bangsa Romawi.

3. Kebudayaan Masyarakat Sumatra Barat

Dari dua kebudayaan diatas budaya asal Sumatra Barat ini memiliki keunikan tersendiri. Masyarakat Minangkabau yang biasa menyelenggarakan tradisi ini meyebutnya Tabuik. Kata tabuik berasal dari Bahasa Arab yaitu “tabut” artinya peti kayu. Tujuan dilakukan tradisi ini untuk memperingati Asyura atas gugurnya cucu baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam Iman Husain.

(4)

gaedegambarist.blogspot.com

Menurut cerita yang ada, tradisi ini sudah dilakoni dari tahun 1826-1828 berdasarkan muculnya wujud kuda seperti vegasus namun berkepala manusia. Kemudian pada tahun 1910 terjadi kesepakatan untuk menggabungkan Adat Tabuik dengan Adat Istiadat Minangkabau hingga seperti yang dapat kita saksikan saat ini. Tradisi ini dipercaya dapat membawa berkah tersendiri.

Tabuik dibuat dengan ukuran raksasa dengan memiliki arti pada setiap bagiannya. Bagian bawah Tabuik merupakan perwujudan urak, urak dan peti disimbolkan burak yang menjemput jenazah sayyidina Hussein bin Ali. Tabuhan gendang yang mengalun pun mempunyai maksut sebagai peristiwa yang menyebabkan sayyidina Hussein bin Ali meninggal.

Dari penjelasan budaya, keberagaman budaya juga contoh-contoh ragam budaya yang ada di Indonesia, masbidin.net dapat menyimpulkan beberapa manfaat dari ragam budaya yang ada. Antara lain:

a. Sebagai identitas bangsa kepada dunia internasional.

Adanya budaya yang beraneka ragam di Indonesia menjadikan ciri tersediri untuk bangsa. Dimana ragam budaya yang begitu banyak hanya ada di Indonsia. Dimana negara lain boleh juga memiliki budaya, mungkin hanya beberapa. Namun tidak seperti Indonesia yang memilikinya dengan beraneka ragam. Sehingga akan menjadikan ragam budaya ini sebagai ciri khusus di mata internasional.

b. Sebagai ikon pariwisata yang menarik.

Biasanya kalau mendengar kata wisata, mungkin banyak diantara kita yang berasumsi adalah sebuah tempat yang indah. Dengan melestarikan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia akan dapat menjadikan tambahan wisata atau bahkan menjadi ikon tersendiri sebagai pariwisata yang berbeda dengan negara lain. Sehingga akan

(5)

travel.kompas.com

mempunyai daya tarik sendiri bagi wisatawan mancanegara maupun lokal.

c. Sebagai mata pencarian warga setempat.

Ketika para warga dari setiap wilayah yang memiliki kebudayaan unik melestarikannya maka kebudayaannya akan tetap ada. Adanya kebudayaan yang masih bagus dapat mendatangkan wisatawan asing maupun domestik.

Sehingga dapat dijadikan sebagai obyek wisata yang dikelola dengan baik. Dari obyek wisata itulah yang digunakan sebagai mata pencaharian.

d. Menambah pendapatan negara.

Dengan adanya ragam budaya yang dapat mendatangkan banyak wisatawan akan menambah pendapatan negara apabila dikelola dengan baik oleh pemerintah. Sehingga ragam budaya menjadi obyek wisata khusus bagi negara serta dapat menambah jumlah obyek wisata yang ada. Bisa dipastikan bertambahnya obyek wisata yang bagus dapat menambah pula pendapatan bangsa.

(6)

flickr.com e. Menambah sikap toleransi.

Adanya perbedaan kebudayaan ini akan menambahkan sikap toleransi kita kepada sesama. Hal ini dapat kita rasakan sendiri ketika berinteraksi dengan orang yang memiliki perbedaan budaya dengan kita. Misalnya dari cara mereka berbicara maupun menyampaikan sesuatu.

Ada kebiasaan di masyarakat tertentu yang memiliki nada bicara yang keras atau kasar. Disaat yang sama ada juga masyarakat seglongan masyarakat yang memilki nada bicara rendah atau halus. Nah ketika mereka bertemu dan saling berbicara pasti merasakan sesuatu yang tidak biasa dan pastinya mereka akan menghargai hal tersebut. Nah disitulah letak sikap toleransi kita terhadap budaya lain akan bertambah.

(7)

idfl.me f. Menambah wawasan.

Apabila kita menyadari, dengan adanya keberagaman budaya di Indonesia wawasan kita secara tidak langsung akan bertambah. Hal ini dapat ditunjukkan saat kita pergi-pergi ke luar kota maupun lintas pulau. Kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki banyak perbedaan dengan kita.

Dari cara berpakaian, bahasa yang digunakan, cara berbicara dan masih banyak lagi. Saat kita berinteraksi dengan mereka tentunya dengan spontan kita akan berusaha untuk membuata mereka mengerti dengan apa kita maksut dan begitu pun sebaliknya. Nah dengan spontanitas inilah secara tidak langsung akan menambah wawasan kita. Demikian hasil pengamatan dari masbidin.net yang dapat diuraikan tentang penjelasan, contoh-contoh serta manfaat dari keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Semoga dapat bermanfaat, aamiin.

Assalamu ‘alaikum warahmatullah

Terkait

Tags:Kesenian, Sejarah Pin It

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks Indonesia yang masyarakatnya yang memiliki keanekaragaman budaya maka sikap relativisme budaya merupakan cara terbaik dengan cara bersikap arif dan bijak dalam

PERAN DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DALAM MELESTARIKAN SENI BUDAYA (Studi Identifikasi Masalah Kelembagaan dalam Pelestarian Kesenian Daerah.. Lampung

Dari segi seni, PKB berperan penting dalam meningkatkan pariwisata budaya, misalnya dengan menyelenggarakan PKB dapat melestarikan seni budaya Bali dan memperkenalkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan potensi budaya yang dimiliki Kecamatan Wundulako, sehingga dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata budaya di Kabupaten

Dengan demikian budaya organisasi menjadikan anggota organisasi untuk fokus kepada pencapaian tujuan organisasi memiliki budaya yang berbeda, disebabkan mereka

Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi desa wisata budaya wayang kulit sebagai destinasi wisata minat khusus dan komoditas pariwisata Indonesia studi kasus Desa Wisata

Menurut Pasal 14 Undang – Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 tentang jenis-jenis usaha pariwisata, kawasan wisata budaya termasuk dalam klasifikasi Usaha Daya Tarik Wisata,

Retrieved from Yogyakarta sebagai tujuan wisata favorit.: http://investasi.jogjakota.go.id/id/more/page/78/Tujuan-Wisata Dusun Giriloyo Ikon Wisata Batik Tulis Jogjakarta.. Retrieved