BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
4.1 Deskripsi Karakteristik Responden
4.1.1 Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Berikut ini disajikan hasil analisis deskriptif untuk distribusi berdasarkan jenis kelamin responden penelitian.
Tabel 4.1
Distribusi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
Pria 6 37,5
Wanita 10 62,5
Jumlah 16 100,0
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014
4.1.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Responden Analisis terhadap tingkat pendidikan dilakukan untuk mengetahui distribusi tingkat pendidikan responden.
Tabel 4.2
Distribusi Tingkat Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Prosentase
S2 2 12,5
S1 14 87,5
Jumlah 16 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.2 sebagian besar responden berpendidikan S1 yaitu: 14 orang (87,5%).
4.1.3. Deskripsi Tingkat Umur Responden
Analisis terhadap umur dilakukan untuk
mengetahui distribusi tingkat umur responden.
Penentuan kategori kelompok umur dilakukan dengan
menggunakan rumus Sturges berikut ini:
Umur minimal = 33
Umur maksimal = 59
K (jumlah kelas) = 1 + 3,3 Log N = 1 + 3,3 Log (16) = 8,4 ∞ 8
Range = 59 – 33 = 26
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Umur Responden
Umur (tahun) Frekuensi Prosentase
21 - 23 24 -26 27 – 29
0 0 0 30 – 32 0
33 – 35 1 6,2 36 – 38 2 12,5 39 – 41 0
42 - 44 1 6,3 45 – 47 3 18,8 48 – 50 1 6,2 51 – 53 8 50,0
Jumlah 16 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 4.3 sebagian besar
responden berada pada rentang usia antara 51–53
tahun dengan jumlah 8 orang (50,0%).
4.1.4 Deskripsi Masa Kerja Responden
Analisis terhadap masa kerja dilakukan untuk
mengetahui distribusi masa kerja responden.
Penentuan kategori kelompok masa kerja responden
dilaku kan dengan menggunakan rumus Sturges
berikut ini:
Masa Kerja minimal = 6
Masa Kerja maksimal = 37
K (jumlah kelas) = 1 + 3,3 Log N = 1 + 3,3 Log
(16) = 8,4 ∞ 8
Range = 37 – 6 = 31
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden
Masa Kerja (tahun) Frekuensi Prosentase
0 - 4 5 – 9
0
2 12,5 10 – 14 3 18,8 15 – 19 0
20 – 24 2 12,5 25 – 29 1 6,2 30 – 34 6 37,5 35 – 39 2 12,5 40 – 44 0
45 – 49 0
Jumlah 16 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 4.4 masa kerja responden
sebagian besar berada pada masa kerja 30–34 tahun
(37,5 %).
4.2
Analisis Deskriptif
4.2.1 Variabel Supervisi Akademik
Variabel supervisi akademik diukur dengan menggunakan 30 item pada skala jawaban 1-4. Oleh karena jawaban responden berangkat dari angka 1 hingga 4 dengan jumlah item 30 maka nilai yang dihasilkan adalah 124-34 dengan rentang 90. Dengan menggunakan kriteria lima korelasi, maka rentang sebesar 90 dibagi 5 sehingga menghasilkan rentang sebesar 18 yang akan digunakan sebagai dasar untuk
menginterpretasikan jawaban responden atas
pernyataan penelitian (dikembangkan dari Ferdinand, 2006). Sehingga untuk dapat menentukan kriteria dari masing-masing variabel tersebut maka akan digunakan range berikut ini sebagai dasar kriteria:
Tabel 4.5
Kategori dan Prosentase Variabel Supervisi Akademik
Faktor Man
kategori interval frekuensi prosentase Sangat tinggi 103 - 120 2 12,5
Tinggi 85 - 102 2 12,5
Sedang 66 - 84 9 56,2
Rendah 48 - 65 3 18,8
Sangat rendah 30 - 47 0 0
jumlah - 16 100
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014
Berdasarkan tabel 4.5 sebagian besar (56,2%)
supervisi akademik faktor man di Sekolah Dasar
Tabel 4.6
Kategori dan Prosentase Variabel Supervisi Akademik
Faktor Material
kategori interval frekuensi prosentase Sangat tinggi 103 - 120 1 6,2
Tinggi 85 - 102 2 12,5
Sedang 66 - 84 8 50,0
Rendah 48 - 65 3 18,8
Sangat rendah 30 - 47 2 12,5
jumlah - 16 100
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014
Berdasarkan tabel 4.6 sebagian besar (50,0%)
supervisi akademik faktor material di Sekolah Dasar
Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang berada pada kategori Sedang.
4.2.3 Variabel Kinerja Mengajar
Variabel kinerja mengajar guru diukur dengan menggunakan 15 item pada skala jawaban 1-4. Oleh karena jawaban responden berangkat dari angka 1 hingga 4 dengan jumlah indikator 15 maka nilai yang dihasilkan adalah 60-15 dengan rentang 45. Dengan menggunakan kriteria lima korelasi maka rentang sebesar 45 dibagi 5 sehingga menghasilkan rentang sebesar 15 yang akan digunakan sebagai dasar untuk
menginterpretasikan jawaban responden atas
dari masing-masing variabel tersebut maka akan digunakan range berikut ini sebagai dasar kriteria :
Tabel 4.7
Kategori dan Prosentase Variabel Kinerja Mengajar
kategori interval frekuensi prosentase Sangat tinggi 52-60 2 12,5
Tinggi 42-51 4 25,0
Sedang 33-41 7 43,8
Rendah 24-32 3 18,7
Sangat rendah 15-23 - -
jumlah - 16 100
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2014
Berdasarkan tabel 4.7 sebagian besar ( 43,8% ) Kinerja mengajar guru Sekolah Dasar Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang berada pada kategori Sedang.
4.3 Analisis Perbedaan
Analisis perbedaan kinerja mengajar guru sebelum dan sesudah dilakukan supervisi. yang
dipilih adalah dengan rumus independent t-test.
4.3.1 Uji Normalitas
Syarat untuk menggunakan rumus independent
t-test menggunakan Uji Normalitas. Pengujian
norma-litas data dilakukan dengan uji statistik Kolmogorv
a. Jika nilai koefisien signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian adalah normal.
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa distribusi data penelitian tidak normal.
Berikut ini disajikan hasil analisis untuk uji normalitas data kinerja mengajar.
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Data Kinerja Mengajar One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja mengajar
N
Normal Permetes mean Std.devition Most extreme absolute Differences positive Negative Kolmogorov-smirnov z
Asymp.sig. (2-tailed)
16
3.26
4.92
.039 .039 -.037 0.5513 0.966
A test distribution is normal
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Data tentang Supervisi Akademik Kepala Sekolah
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Supervisi Akademik
N
Normal Permetes mean Std.devition Most extreme absolute Differences positive Negative Kolmogorov-smirnov z
Asymp.sig. (2-tailed)
16 3.43 2.65 .046 .040 -.046 0,599 0,865
A test distribution is normal
Berdasarkan uji normalitas supervisi akademik dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh: Koefisien Kolmogorov-smirnov z = 0,599 Asymp.sig. sebesar 0,865 > 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
4.3.2 Perbedaan Supervisi dan Kinerja Mengajar Guru Sebelum dan Sesudah dilakukan Supervisi Akademik
Tabel 4.10
Analisis Perbedaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Negeri Sumurboto Banyumanik
Semarang
Independent t-test Supervisi Akademik di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang
Equal variances assumsed
Equal variances not assumsed Levene’s Test for F
Tabel 4.12
Analisis Perbedaan Kinerja Mengajar di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang
Independent t-test Kinerja Mengajar di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang
Equality of Variances Sig. t-test for Equality of t
Tabel 4.13 Menunjukkan bahwa P value (0,00071<0,05)
4.3.3 Faktor Supervisi Akademik yang Dapat Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru
Tabel 4.14
Man di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto
Banyumanik Semarang
Independent t-test Man di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang
Equality of Variances Sig. t-test for Equality of t pre test dan post test. Pada tabel 4.14 untuk mean pre test adalah 1,46 dan untuk mean post test 3,67, artinya bahwa post test lebih tinggi dari pada pre test. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan
Tabel 4.16
Material di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang
Independent t-test Material di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang
Equality of Variances Sig. t-test for Equality of t pre test dan post test. Pada tabel 4.16 untuk mean pre test adalah 1,26 dan untuk mean post test 2,93, artinya bahwa post test lebih tinggi dari pada pre test. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan
4.3.4 Uji Hipotesis
1. Hasil analisis data pada tabel Tabel 4.11
Menunjukkan bahwa P value (0,003<0,05) maka Ho
ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test. Pada tabel 4.10 untuk mean pre test adalah 1,94 dan untuk mean post test 3,25, artinya bahwa post test lebih tinggi dari pada pre test. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pre test dan post test supervisi
akademik kepala sekolah, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kinerja mengajar yang dilakukan sebelum dan setelah supervisi. Dengan adanya supervisi akademik kepala sekolah dapat meningkatkan signifikan terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto Banyumanik
sehingga diterima.
2. Hasil analisis data pada tabel 4.13 Menunjukkan
bahwa P value (0,00071<0,05) maka Ho ditolak,
dapat meningkatkan signifikan terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto
Banyumanik sehingga diterima.
3. Hasil analisis data pada Tabel 4.15 Menunjukkan
bahwa P value (0,038<0,05) maka Ho ditolak,
artinya bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test. Pada tabel 4.14 untuk mean pre test adalah 1,46 dan untuk mean post test 3,67, artinya bahwa post test lebih tinggi dari pada pre test. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pre test dan post test dalam faktor man, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara man yang dilakukan sebelum
dan setelah supervisi. Dengan demikian man
merupakan faktor supervisi akademik kepala sekolah yang dapat meningkatkan secara signifikan terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar
Negeri Sumurboto Banyumanik sehingga diterima.
4. Hasil analisis data pada tabel Tabel 4.17
Menunjukkan bahwa P value (0,0143<0,05) maka
Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test. Pada tabel 4.16 untuk mean pre test adalah 1,26 dan untuk mean post test 2,93, artinya bahwa post test lebih tinggi dari pada pre test. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pre test dan post test dalam faktor material, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara material yang
demikian material juga merupakan faktor supervisi akademik kepala sekolah yang dapat meningkatkan secara signifikan terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto Banyumanik
sehingga diterima.
4.4. Pembahasan
1. Hasil analisis menunjukkan bahwa supervisi
akademik yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri
Sumurboto Banyumanik Semarang sebelum
supervisi akademik meannya adalah 1,94,
sedangkan setelah supervisi akademik nilainya mengalami kenaikan meannya menjadi 3,25. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan sebesar 1,31. Hasil analisis data pada tabel Tabel
4.11 Menunjukkan bahwa P value (0,003<0,05)
maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ada peningkatan yang
Tabel 4.13 Menunjukkan bahwa P value (0,00071<0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pada kinerja mengajar sesudah dan sebelum supervisi. Membuktikan bahwa supervisi akademik kepala sekolah dapat meningkatkan secara signifikan terhadap kinerja mengajar guru Sekolah Dasar Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang.
Temuan ini sejalan dengan penelitian Natajaya (2013) yang berjudul pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru, penelitian dilakukan di SMP lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif dengan explatopry survey, pengolahan dan analisis data
menggunakan structural equation model dan hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikansi dari supervisi
akademik terhadap kinerja mengajar guru.
Perbedaannya adalah penelitian ini dilakukan pada sekolah dengan guru bidang studi sedangkan penelitian yang kami lakukan pada Sekolah Dasar dengan guru kelas.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa man di
Sekolah Dasar Negeri Sumurboto Banyumanik
Semarang mean pre test adalah 1,46, sedangkan
menjadi 3,67. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan sebesar 2,21. Berdasarkan tabel
4.15 Menunjukkan bahwa P value (0,038<0,05)
maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ada peningkatan yang
signifikan pada man sesudah dan sebelum
pelaksanaan. dan hasil penelitian menunjukkan
bahwa material di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto
Banyumanik Semarang mean pre test adalah 1,26,
sedangkan setelah mean post test nilainya
mengalami kenaikan menjadi 2,93. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan sebesar 1,67. Berdasarkan tabel 4.17 Menunjukkan bahwa P value (0,0143<0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan
yang signifikan pada material sesudah dan sebelum
pelaksanaan, dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keberhasilan supervisi
akademik yang dapat meningkatkan kinerja
mengajar guru adalah segala aspek yang
berhubungan dengan supervisi akademik yang
menyangkut man dan materialnya. Person yang
terkait dengan supervisi akademik adalah