• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh risk profile, good corporate governance, Earning dan capital terhadap skor kesehatan Bank pada bank go public di indonesia - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh risk profile, good corporate governance, Earning dan capital terhadap skor kesehatan Bank pada bank go public di indonesia - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

157 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel GCG, NPL, IRR, PDN, LDR, FBIR, BOPO, ROA, NIM dan CAR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 artinya bahwa Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Rentabilitas, Permodalan dan GCG secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap skor kesehatan pada sampel penelitian. Besarnya pengaruh GCG, NPL, IRR, PDN, LDR, FBIR, BOPO, ROA, NIM dan CAR secara bersama-sama terhadap Skor Kesehatan Pada Bank Go Public di Indonesia adalah sebesar 73,2 persen, yang artinya bahwa 26,8 persen perubahan skor kesehatan bank-bank sampel penelitian dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang dihasilkan pada penelitian. Dengan demikian, hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa variabel GCG, NPL, IRR, PDN, LDR, FBIR, BOPO, ROA, NIM, CAR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor kesehatan adalah diterima.

(2)

2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa nilai komposit yang diukur dengan GCG memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel GCG terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia sebesar 0,36 persen. Dengan demikian hipotesisi kedua yang menyatakan bahwa GCG secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak. 3. Variabel NPL secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan

terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko kredit yang diukur dengan menggunakan variabel NPL memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel NPL terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 0,1 persen. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa NPL secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak. 4. Variabel IRR secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan

(3)

terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko pasar yang diukur dengan menggunakan variabel PDN memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel PDN terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 7,45 persen. Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan bahwa PDN secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia diterima. 6. Variabel LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan

terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko likuiditas yang diukur dengan menggunakan variabel LDR memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel LDR terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 1,32 persen. Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan bahwa LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.

(4)

pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.

8. Variabel BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko operasional yang diukur dengan menggunakan variabel BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel BOPO terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 0,77 persen. Dengan demikian hipotesis kedelapan yang menyatakan bahwa BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.

9. Variabel ROA secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa rentabilitas yang diukur dengan menggunakan variabel ROA memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel ROA terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 8,82 persen. Dengan demikian hipotesis kesembilan yang menyatakan bahwa ROA secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia diterima. 10.Variabel NIM secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan

(5)

kesehatan. Besarnya kontribusi variabel NIM terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 3,02 persen. Dengan demikian hipotesis kesepuluh yang menyatakan bahwa NIM secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak. 11.Variabel CAR secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan

terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa permodalan yang diukur dengan menggunakan variabel CAR memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel CAR terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 0,12 persen. Dengan demikian hipotesis kesebelas yang menyatakan bahwa CAR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak. 12.Diantara kesepuluh variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan

terhadap Skor Kesehatan Bank pada Bank Go Public di Indonesia tahun 2012 sampai tahun 2016 adalah variabel ROA. Hal ini dikarenakan dengan koefisien determinasi parsial ROA sebesar 8,82 persen, yang merupakan presentase tertinggi dibandingkan dengan koefisien determinasi parsial yang dimiliki oleh variabel bebas lainnya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan terhadap Bank Go Public di Indonesia memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya yaitu :

(6)

sesuai dengan ketentuan Biro Riset Infobank, dikarenakan skor kesehatan bank tahun 2017 belum dipublikasikan oleh Majalah InfoBank.

2. Data tidak lengkap di beberapa laporan keuangan bank yang ada di laporan publikasi Otoritas Jasa Keuangan.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka saran yang diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi industri perbankan

a. Kepada bank-bank sampel penelitian terutama Bank Permata yang memiliki skor kesehatan terendah, sebaiknya lebih meningkatkan kegiatan operasionalnya dan memenuhi kewajiban sesuai peraturan yang ditetapkan agar skor kesehatan bank juga meningkat.

b. Variabel ROA memiliki pengaruh sebesar 8,82 persen terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia. Kepada bank sampel penelitian yang memiliki ROA yang rendah khususnya Bank Permata diharapkan mampu mengelola laba sebelum pajak agar tidak meningkatkan rentabilitasnya dan meningkatkan skor kesehatannya.

c. Variabel PDN memiliki pengaruh sebesar 7,45 persen terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia. Kepada bank sampel penelitian yang memiliki PDN < 0 persen khususnya Bank Danamon diharapkan mampu mengelola aktiva valas agar tidak menghadapi risiko pasar saat tren nilai tukar meningkat.

(7)

a. Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil tema sejenis, sebaiknya menambahkan periode penelitian yang lebih panjang lebih dari lima tahun sesuai ketentuan dari Biro Riset Infobank yang sudah dipublikasikan oleh Majalah Infobank untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

(8)

DAFTAR RUJUKAN

Adrian Sutedi. 2012. Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika Anwar Sanusi. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Biro Riset Infobank. 2012. “Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2012, No. 399, Volume XXXIV, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank ________________, 2013. “Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2013, No. 411, Volume XXXV, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank ________________, 2014. “Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2014, No.

423, Volume XXXVI, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank ________________, 2015. “Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2015, No.

437, Volume XXXVII, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank

________________, 2016. “Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2016, No. 451, Volume XXXVIII, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank

Bank Indonesia.Laporan Keuangan dan Publikasi Bank. (Online), (http://www.bi.go.id, diakses 17 September 2017)

DahlanSiamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Dhita Dhora Damayanti dan Horizon Chaniago., “Pengaruh Risiko Usaha Dan Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Skor Kesehatan Pada

Bank Umum Swasta Nasional Devisa”, Journal of Business and

Banking. 02 (November 2014). Pp 217-230

Herizon Chaniago dan Harry Widyantoro.,”Model RBBR : Model Prediksi

Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko Bank Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia”, journal of economics, business, and accountancy ventura .20 (april-july 2017). Pp 47-60

Juliansyah Noor, (2013). “Penelitian Ilmu Manajemen, Tinjauan Filosofis dan Praktis” cetakan ke-1. Jakarta: Kencana.

(9)

Maria Constantin Katarina Hewen. 2014. “Pengaruh Komponen Risk Based Bank Rating Terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public Di Indonesia”. Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.

Mudjarad Kuncoro, 2013. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi keempat. Jakarta : Erlangga.

Mudjarad Kuncoro dan Suhardjono. 2012. Manajemen Perbankan Teori Dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE

Otoritas Jasa Keuangan. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Keuangan Publikasi Perbankan. (Online), (hhtp://www.ojk.go.id diakses 17 September 2017)

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/1/PBI/2011. “Penilaian Tigkat Kesehatan

Bank Umum”. (Online),(www.bi.go.id)

Peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) No. 04/POJK.03/2016. “Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum”. (Online), (www.ojk.go.id)

Peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2014. “Penerapan

Manajemen Risiko Pada Bank Umum”. (online), (www.ojk.go.id)

Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP Tanggal 29 April 2013.

“Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum”.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

________, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Veithzal Rivai,Sofyan Basir dan Sarwono Sudarto, Arifiandy Permata Veithzal.

2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ____________, Sofyan Basir, Sarwono Sudarto Dan Arifiandy Permata Veitzhal.

2013. Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

telah diketahui setelah pajajan radiasi pengion 1 mGy dan meningkat secara linier seiring peningkatan dosis dan juga mempunyai asosiasi dengan radiosensitifitas pada pasien yang

Skema Paralel compensation, dapat diambil kesimpulan pada bit rate 10 Gbps jarak 400 km mengakibatkan dispersi yang besar terhadap performansi link. Hal ini

Proses awal uji pasca iradiasi PEB uji dilakukan di hot cell RSG-GAS, berupa pengamatan visual dan pengambilan gambar, pengukuran tebal pelat serta penyapuan dan

Dari hasil penelitian ekstraksi Y, Dy, Gd dari konsentrat itrium dengan solven TBP dan D2EHPA diperoleh kesimpulan bahwa kondisi terbaik diperoleh pada keasaman umpan

Identifikasi rantai pasokan di Bandeng Juwana Elrina Semarang Melakukan analisis untuk mengetahui siapa saja yang terlibat. dalam rantai pasok di Bandeng Juwana

Penggunaan teori ciri jiwa kewirausahaan menurut Meredith (1996), dikarenakan teori tersebut menunjukkan secara spesifik sifat yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi

Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni (1) bagaimana penerapan metode snowball throwing dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Front