• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terti Anjayani 2014 (PENGARUH CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA ( CAFTA) TERHADAP INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Terti Anjayani 2014 (PENGARUH CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA ( CAFTA) TERHADAP INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA )"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

-

2014

WESTPHALIA

PROMOTING INTER UNIVERSITY COOPERATION NETWORKING BETWEEN INDONESIA AND SOUTH AMERICAN AND THE CARIBBEAN COUNTRIES

Alif Oktavian

PELUANG PENINGKATAN KERJASAMA DI SEKTOR PENDIDIKAN DENGAN NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN (KUBA, BRAZIL, ARGENTINA, CILE, KOLOMBIA DAN VENEZUELA)

Lies Widyawati

MEMAHAMI KEBUDAYAAN AMERIKA LATIN SERTA PELUANG KERJASAMA INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN

Iwan B. Irawan

MARKETING POLITIK SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN DALAM PEMILU 2014

Kunkunrat

PROGRAM

STUDI

ILMU

HUBUNGAN

INTERNASIONAL

FAKULTAS

ILMU

SOSIAL

DAN

(2)

PROMOTING INTER UNIVERSITY COOPERATION NETWORKING BETWEEN INDONESIA AND SOUTH AMERICAN AND THE CARIBBEAN COUNTRIES

Alif Oktavian 1-10

PELUANG PENINGKATAN KERJASAMA DI SEKTOR PENDIDIKAN DENGAN NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN (KUBA, BRAZIL, ARGENTINA, CILE, KOLOMBIA DAN VENEZUELA)

Lies Widyawati 11-40

MEMAHAMI KEBUDAYAAN AMERIKA LATIN SERTA PELUANG KERJASAMA INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN

Iwan B. Irawan 41-56

MARKETING POLITIK SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN DALAM PEMILU 2014

Kunkunrat 57-80

DAYA SAING INVESTASI DAN PERDAGANGAN KEPULAUAN RIAU SEBAGAI GARDA TERDEPAN PERBATASAN INDONESIA-SINGAPURA

Ade Priangani 81-105

SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA

M. Budiana 106-115

DINAMIKA PEMERINTAHAN MESIR MENUJU NEGARA YANG DEMOKRATIS: DITANDAI PERSAINGAN ANTARA DEMOKRAT ISLAM DENGAN MILITER

Bulbul Abdurahman 116-155

Journal Review :

DUA WAJAH NASIONALISME (The Two Faces of Nationalism) by Edmund S. Glenn, University of Delaware

Awang Munawar 156-164

KONTRIBUSI PERUSAHAAN MNCs SEKTOR PERMINYAKAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Dea Triana Fauzi dan Dewi Astuti Mudji 165-174

PERUBAHAN PERAN DAN TRANSFORMASI FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA

DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY

Nur Muchalis dan Fahremi Imri 175-194

PENGARUH CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA ( CAFTA) TERHADAP INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA

Terti Anjayani dan Iwan Gunawan 195-217

DINAMIKA POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDIA

(3)

dengan panjang minimal 15 halaman kwarto, spasi ganda. Redaksi berhak

mengedit tanpa mengubah substansinya. Tulisan dapat dialamatkan ke

adepriangani@rocketmail.com

atau

www.hi-unpas.co.cc

atau Prodi Ilmu

Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan

Bandung 40261, tel/faks : 022-4205945.

Susunan Pengelola Jurnal WESTPHALIA:

(4)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 195

PENGARUH CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA ( CAFTA) TERHADAP INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA

Terti Anjayani dan Iwan Gunawan

Mahasiswa dan Dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNPAS Bandung

Pendahuluan

Suatu negara dalam interaksinya dengan negara lain, tentunya

mempunyai hubungan ekonomi, politik, sosial maupun budaya yang telah

dijalani oleh negara. Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu

wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan

pembangunan. Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi

pertumbuhan adalah perdagangan internasional.

Cina resmi menghapuskan "direct budgetary outlays" untuk ekspor

pada 1 Januari 1991. Namun, diyakini banyak produsen ekspor Cina

menerima banyak subsidi lainnya. Bentuk subsidi ekspor lainnya termasuk

energi, bahan material atau penyediaan tenaga kerja. Ekspor dari produk

agkrikultur, seperti jagung dan katun, masih menikmati subsidi ekspor

langsung. Namun, Cina telah mengurangi jumlah subsidi ekspor jagung

pada 1999 dan 2000.

Biaya bahan mentah yang rendah merupakan satu lagi aspek

ekonomi Cina. Ini disebabkan persaingan di sekitarnya yang menyebabkan

hasil berlebihan yang turut menurunkan biaya pembelian bahan mentah. Ada

juga pengawasan harga dan jaminan sumber-sumber yang tinggal dari

sistem ekonomi lama. Saat negara terus menswastakan

perusahaan-perusahaan miliknya dan pekerja berpindah ke sektor yang lebih

menguntungkan, pengaruh yang bersifat deflasi ini akan terus

(5)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 196

Insentif pajak "preferensial"

adalah salah satu contoh lainnya

dari subsidi ekspor. Cina mencoba

mengharmoniskan sistem pajak

dan bea cukai yang dijalankan di

perusahaan domestik dan asing.

Sebagai hasil, pajak "preferensial"

dan kebijakan bea cukai yang

menguntungkan eksportir dalam

zona ekonomi spesial dan kota

pelabuhan telah ditargetkan untuk

diperbaharui.

Pada 2003, PDB Cina dari

segi purchasing power

parity mencapai $6,4 trilyun,

menjadi terbesar kedua di dunia.

Menggunakan penghitungan

konvensional Cina diurutkan di

posisi ke-7. Meski jumlah

populasinya sangat besar, ini

masih hanya memberikan PNB

rata-rata per orang hanya sekitar

$5.000, sekitar 1/7 Amerika

Serikat. Laporan pertumbuhan

ekonomi resmi untuk 2003 adalah

9,1%. Diperkirakan oleh CIA pada

2002 bahwa agrikultur

menyumbangkan sebesar 14,5%

dari PNB Cina, industri dan

konstruksi sekitar 51,7% dan jasa

sekitar 33,8%. Pendapatan

rata-rata pedesaan sekitar sepertiga di

daerah perkotaan, sebuah

perbedaan yang telah melebar di

dekade terakhir.

Perdagangan internasional

adalah perdagangan yang

dilakukan suatu negara dengan

negara lain atas dasar

kesepakatan bersama dan saling

menguntungkan. Perdagangan

internasional tidak hanya dilakukan

oleh negara maju saja, namun

juga negara berkembang.

Perdagangan internasional ini

dilakukan melalui kegiatan ekspor

impor. Ekspor adalah kegiatan

menjual barang dan jasa dari

dalam negeri ke luar negeri.

Adapun impor adalah kegiatan

membeli barang dan jasa dari luar

negeri ke dalam negeri. Dengan

melakukan perdagangan

internasional melalui kegiatan

ekspor impor, negara maju akan

memperoleh bahan-bahan baku

yang dibutuhkan industrinya

sekaligus dapat menjual

produknya ke negara-negara

berkembang. Sementara itu,

negara berkembang dapat

mengekspor hasil-hasil produksi

dalam negeri sehingga

memperoleh devisa. Devisa

adalah alat pembayaran luar

negeri atau semua barang yang

(6)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 197

internasional sebagai alat

pembayaran

Perdagangan bebas yakni

adalah sebuah konsep ekonomi

yang mengacu kepada

Harmonized Commodity

Description and Coding System

(HS) dengan ketentuan dari World

Customs Organization yang

berpusat di Brussels, Belgium.

penjualan produk antar negara

tanpa pajak ekspor-impor atau

hambatan perdagangan lainnya.

Dapat juga didefinisikan sebagai

tidak adanya hambatan buatan

(hambatan yang diterapkan

pemerintah) dalam perdagangan

antar individual-individual dan

perusahaan-perusahaan yang

berada di negara yang berbeda.

Elemen-elemen dalam

perdagangan bebas yang kita juga

kenal adalah merkantilisme,

proteksionisme, isolasionisme.

Pembahasan

Ide untuk menerapkan

kawasan perdagangan bebas di

ASEAN sebenarnya sudah ada

beberapa tahun yang lalu.

Thailand merupakan negara yang

pertama kali mengajukannya, tapi

pada saat itu kurang mendapat

respon yang positif dari beberapa

anggota ASEAN; yakni Indonesia

dan Filipina dengan alasan

keadaan ekonomi dari kedua

negara yang kurang memadai

untuk memulai perdagangan

bebas di kawasan Asia Tenggara.

AFTA (ASEAN Free Trade

Area) adalah Organisasi

kerjasama ekonomi regional yang

mempunyai sepuluh anggota dari

negara – negara anggota ASEAN

itu sendiri. Kesepuluh anggota itu

adalah: Brunei Darussalam,

Myanmar, Kamboja, Indonesia,

Laos, Malaysia, Filipina,

Singapura, Thailand dan Vietnam.

ASEAN didirikan pada

tanggal 8 Agustus 1967

berdasarkan deklarasi Bangkok

yang merupakan dari lima negara

anggota awal ASEAN yakni

Indonesia, Filipina, Malaysia,

Thailand dan Singapura. Tujuan

ASEAN adalah untuk

meningkatkan kerjasama ekonomi,

perdagangan dan sosial budaya

antar negara – negara di dalam

kawasan Asia Tenggara. Adanya

tingkat perkembangan

pembangunan atau pertumbuhan

ekonomi yang berbeda dan

banyaknya produk yang lebih

bersifat bersaing dari pada saling

(7)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 198

kerjasamaantara negara – negara

ASEAN khususnya dalam bidang

perdagangan agak sulit dan

lambat berkembang.

Untuk memperluas jaringan

kerjasama perdagangan bebas

maka ASEAN mengadakan

kerjasama dengan berbagai

negara di luar ASEAN, salah

satunya yaitu dengan China.

Hubungan China-ASEAN telah

dimulai sejak ASEAN Ministerial

Meeting (AMM) ke-24 pada bulan

Juli 1991 di Kuala Lumpur

Malaysia. Kerjasama terjalin

semakin erat sejak

ditandatanganinya Deklarasi

Bersama antara Kepala

Negara/Pemerintah China dan

ASEAN dalam Kerjasama

Strategis untuk Perdamaian dan

Kesejahteraan dalam acara

China-ASEAN Summit ke-7 pada

Oktober 2003 di Bali, Indonesia.

Selanjutnya, dalam periode

2005-2010 disusun Rencana Aksi untuk

menerapkan Deklarasi Bersama

tersebut. Rencana Aksi tersebut

berisi master plan untuk

memperluas dan memperdalam

hubungan kerjasama

China-ASEAN dalam kerangka

memperkuat kerjasama strategis

untuk perdamaian, pembangunan

dan kesejahteraan regional.

ASEAN dan China telah

sepakat dalam 11 hal area

kerjasama yang menjadi prioritas,

yaitu energi, transportasi, budaya,

kesehatan masyarakat, pariwisata,

pertanian, teknologi informasi,

investasi, SDM, pembangunan

sungai Mekong dan lingkungan

hidup.

Zona Perdagangan Bebas

China - ASEAN atau China -

ASEAN Free Trade Area (AFTA)

telah di implementasikan sejak

tanggal 1 Januari 2010. China dan

ASEAN menyetujui dibentuknya

AFTA melalui dua tahapan waktu,

yaitu: (1) tahun 2010 dengan

melibatkan 6 negara ASEAN atau

biasa disebut ASEAN-6, yang

meliputi Thailand, Malaysia,

Singapura, Indonesia, Filipina dan

Brunei Darussalam; serta (2) tahun

2012 melibatkan 4 negara lain di

ASEAN meliputi Vietnam,

Kamboja, Laos dan Myanmar.

Sidang AEM (ASEAN

Economic Ministers Meeting)

ke-36 di Jakarta pada September

2004 menghasilkan kesepakatan

perdagangan dalam barang dan

jasa, serta pokok-pokok

(8)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 199

yang kemudian diformalkan ke

pertemuan di Laos. Dalam rangka

CAFTA, kebanyakan barang yang

diperdagangkan antara Indonesia

dan China implementasi

penurunan/penghapusan tarifnya

sebanyak 5.250 kategori produk,

Secara umum Indonesia

hanya mengalami sedikit dalam

hal defisit perdagangan dengan

negara asing, hal ini dikarenakan

Indonesia masih bisa

mengandalkan ekspor Minyak dan

Gas. Namun saat ini industri di

Indonesia mulai bergantung pada

industri manufaktur karena bisa

dibilang ladang minyak dan gas di

Indonesia lebih cepat habisnya

daripada penemuan sumber

barunya. Kontribusi perdagangan

ASEAN cukup memberikan

kontribusi yang cukup besar bagi

Indonesia pada dari tahun 2009

sampai 2010 ekspor Indonesia

mengalami kenaikan sebanyak

20,1% namun masih berada

dibawah Vietnam yang kenaikan

ekspornya mencapai 27,9%,

ironisnya Dari sisi Impor, Indonesia

mencatat kenaikan tertinggi yakni

73,5%. Disusul Brunei 48,1%,

Vietnam 29%, dan Thailand

26,9%. Dalam kaitannya dengan

transaksi perdagangan antara

China, pertumbuhan ekspor

Indonesia ke China tidak

sebanding dengan pertumbuhan

impor dari negara itu. Wakil Ketua

Umum Kadin Bidang

Perdagangan, Distribusi, dan

Logistik Beny Sutrisno

mengatakan, sejak terjadinya

perdagangan bebas surplus

perdagangan Indonesia ke China

menurun signifikan. Penurunan

tersebut, kata Beny diantaranya

ditandai dengan menurunnya

surplus perdagangan Indonesia-

China yang defisit 3,61 miliar dolar

AS pada 2008.

Begitu juga dengan

perdagangan pada sektor non

migas juga mengalami defisit yang

sangat besar dari surplus 79 juta

dolar AS di tahun 2004 menjadi

defisit 7,16 miliar dolar AS pada

tahun 2008. Pada 2008 neraca

perdagangan Indonesia menurun

tajam dari 32,75 miliar dolar AS

pada 2007 menjadi hanya 23,31

dolar AS. Penurunan tersebut

terbanyak dialami oleh sektor non

migas yang mencapai 42,5 persen.

Sektor-sektor industri yang akan

terkena pengaruh akibat

pemberlakuan CAFTA, terutama

industri padat karya, seperti tekstil

(9)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 200

elektronik, kimia, baja, dan mainan

anak-anak. Industri manufaktur,

khususnya sektor garmen dan

elektronik, Ini terkait kemungkinan

menurunnya pasar produk industri

dan UKM. Jika industri dan UKM

sektor produksi bangkrut, maka

akan sulit untuk bangkit kembali.

Dalam perdagangan bebas setiap

negara menginginkan keuntungan

maksimal namun apabila dalam

realisasinya malah mendapat

sedikit sekali keuntungan bahkan

kerugian, bisa jadi Indonesia akan

menjadi negara dengan pilihan

terakhir untuk berinvestasi.

Penanaman modal asing misalnya,

banyak pengusaha asing

mengeluhkan mekanisme perijinan

di Indonesia yang berbelit-belit dan

banyak mengeluarkan uang.

Keputusan Indonesia untuk

masuk ke perjanjian CAFTA,

adalah karena kepentingan

prestige Indonesia dengan

negara-negara ASEAN lainnya, segera

setelah Malaysia, Vietnam dan

mayoritas negara-negara lainnya

menandatangani Indonesia melalui

Rini.

Point-point pada perjanjian

kerjasama bilateral

China-Indonesia mencerminkan leverage

China yang lebih besar ketimbang

Indonesia banyaknya

proyek-proyek bantuan yang diberikan

kepada Indonesia menjadi akses

bagi kemudahan masuknya

produk-produk China ke Indonesia.

Tentangan datang dari

himpunan-himpunan pengusaha di

Indonesia mengenai implementasi

CAFTA. Hingga saat ini terdapat

sekitar 16 sektor usaha yang

menghendaki penundaan

implementasi CAFTA. Sektor yang

keberatan dibukanya pasar bebas

ASEAN-China ini antara lain

tekstil, baja, ban, mebel,

pengolahan kakao, industri alat

kesehatan, kosmetik, aluminium,

elektronik, petrokimia hulu, kaca

lembaran, sepatu, mesin perkakas,

dan kendaraan bermotor. Saat ini

produk China, sudah mulai masuk

ke Pasar Indonesia. Peluang bagi

Indonesia untuk memasuki pasar

China antara lain: dengan tingkat

tarif relatif rendah dan jumlah

penduduk yang besar;

meningkatnya kerjasama antara

pelaku bisnis di kedua negara

melalui pembentukan “alliansi

strategis”; Meningkatnya kepastian

bagi produk unggulan Indonesia

dalam memanfaatkan peluang

(10)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 201

transfer teknologi antara pelaku

bisnis di kedua negara.

Sedangkan tantangan bagi

indonesia yaitu Indonesia harus

dapat meningkatkan efisiensi

sehingga produktifitas meningkat,

Menciptakan ilkim usaha yang

kondusif sehingga daya saing

Indonesia meningkat, antara lain

dilakukan melalui penghapusan

ekonomi biaya tinggi, termasuk

penyederhanaan perijinan,

Memperluas akses pasar, serta

Meningkatkan kemampuan dalam

penguasaan teknologi informasi

dan komunikasi, termasuk promosi

pemasaran.

Perkembangan Perekonomian

Cina

Chang hua renmin Gonhe

Kuo adalah nama resmi China

daratan atau Republik Rakyat

China (RRC) yang berdiri pada 1

Oktober 1949. secara geografis

China terletak di Asia Timur dan

berbatasan langsung dengan

banyak negara. Di sebelah utara

China berbatasan dengan

Mongolia dan Rusia. Di sebelah

selatan China berbatasan dengan

Vietnam, Laos, Myanmar, Bhutan

dan Nepal. Selain itu China

berbatasan dengan India,

Pakistan, dan Afghanistan di

bagian barat, serta dengan Laut

China Timur dan Laut Kuning di

bagian timur.

Dengan wilayah kurang

lebih 3.691.430 mil persegi, China

merupakan negara terbesar ketiga

di dunia. China membentang

sejauh 2500 mil dari utara ke

selatan, dan sejauh 300 mil dari

timur ke barat. Sebagian besar

wilayahnya berada di wilayah

beriklim sedang, meskipun

membentang dari daerah Siberia

yang beku sampai ke daerah

tropis.

Dengan ibu kota di Beijing,

China merupakan negara

kesatuan yang dipimpin langsung

oleh pemerintah pusat yang

bersifat sentralistik. Menurut

konstitusinya, China menganut

sistem tunggal yang sentralistik

dengan persuasi komunis (Domes

1985:6). China terdiri dari 31

propinsi, termasuk di dalamnya

empat kota besar yang setingkat

propinsi. Propinsi yang terletak di

bagian Timur dan Selatan, yaitu

propinsi yang berada di pinggir

atau dekat pantai, merupakan

daerah yang relative maju ,

(11)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 202

tengah dan barat relatif kurang

berkembang..

Mayoritas penduduk China

(lebih dari 90%) adalah bangsa

Han, sedangkan sisanya

merupakan etnis minoritas yang

terdiri dari 55 suku bangsa,

diantaranya adalah Manchu, Hui,

Uygur, Miaop, Yi, Mongol, Tibet,

Korea, dan Kazak.

Dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, China

menganut ideologi sosialis

komunis. Hal ini ditandai dengan

adanya Partai Komunis China

(PKC) sebagai partai terbesar

China. Dalam prakteknya PKC

berfungsi sebagai penentu

kebijakan Negara, sedangkan

pengimplementasiannya

diserahkan kepada pemerintah.

Di China, kekuasaan

tertinggi terletak di tangan negara

(pemerintah). Segala prosedur

harus lewat persetujuan negara.

Dalam hal ini negara bertindak

sangat otoriter. Negara melakukan

kontrol secara ketat terhadap

segala aktifitas masyarakat.

Kehidupan politik yang

serba otoriter ternyata membuat

China tidak berkembang dan

cenderung menutup diri terhadap

dunia luar. Masyarakat China

itidak pernah tahu akan inovasi

yang terjadi di luar sana. Mereka

hanya sibuk dengan dunianya

sendiri. Bagai sebuah lingkaran,

melakukan proses produksi

distribusi dan komsumsi, hanya

untuk memenuhi kebutuhan diri

mereka sendiri.

Kondisi yang tidak

berkembang akibat tindakannya

yang cenderung mengisolasi diri

kemudian di dobrak oleh Deng

Xiao Ping dengan melakukan

banyak restrukturisasi baik di

bidang politik maupun di bidang

ekonomi. Hal ini membuat nuansa

politik China berubah drastis.

China tidak lagi menjadi sebuah

negara yang tertutup, melainkan

secara perlahan tetapi pasti mulai

terbuka terhadap setiap inovasi

yang terjadi. China kemudian

menjalin hubungan dengan banyak

negara di dunia, tidak hanya

hubungan politik, melainkan juga

ekonomi, terutama di bidang

perdagangan.

Restrukturisasi di bidang

politik ini ternyata berimplikasi

positif bagi kehidupan masyarakat

China, yaitu berubahnya

norma-norma politik yang semakin

menumbuhkan sikap kritis

(12)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 203

Mereka menggunakan

kesempatan ini sebagai ajang

untuk mengimprovisasikan diri.

Dengan adanya perubahan kultur

politik yang demikian, masyarakat

menjadi lebih terbuka. Itulah yang

kemudian mengantar China pada

restrukturisasi bidang ekonomi.

Dengan membuka diri

terhadap dunia luar ternyata

membawa China menuju kepada

globalisasi ekonomi. Sehingga,

sistem ekonomi terencana secara

terpusat tidak lagi dianggap cocok

bagi perkembangan perekonomian

China. Oleh karena itu, China

kembali melakukan restrukturisasi

ekonomi, yaitu dengan

menerapkan “sosialisme dengan

ciri khas China” yang kemudian di

kenal sebagai “sistem ekonomi

pasar sosialis”.

Pada era globalisasi ini,

suatu negara dituntut untuk dapat

menguasai teknologi, mampu

bersaing dengan negara-negara

lain dalam hal ekonomi dan pasar,

serta rakyat yang memilki tingkat

pengetahuan yang tinggi akan

IPTEK dan modernisasi. China

sekarang merupakan salah satu

negara yang berhasil dalam era

globalisasi ini, China tumbuh

menjadi negara yang menunjukan

peningkatan ekonomi yang di atas

rata-rata, mampu bertahan dari

goncangan krisis ekonomi dunia

pada akhir abad ke 20.

China mampu menjadi

seperti sekarang karena beberapa

faktor, yang paling utama adalah

China mampu memanfaatkan

peluang. Tetapi faktor-faktor

seperti aspek politik, ekonomi,

sosial, dan budaya juga memiliki

peranan yang sangat penting

dalam kemajuan China. Jika kita

buat periode perkembangan China

dari awal tahun terbentuknya

sampai China menjadi raksasa

dunia kita bisa bagi menjadi tiga

periode. Pertama, China tahun

1949-1958. Kedua, China periode

1958-1978. Ketiga, China periode

1978-sekarang.

China periode pertama

merupakan China pada awal

berdirinya, pada periode ini China

masih menjadi sebuah negara

yang kental dengan

komunismenya, semua aspek

kehidupan bernegara diatur oleh

komunisme, dengan Mao Zedong

sebagai pemimpinnya. Pada masa

ini China mencoba untuk

meningkatkan ekonominya

misalnya dengan membuat

(13)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 204

Kedepan, tetapi gagal. Pada

periode kedua, karena kegagalan

demi kegagalan pada kebijakan

dalam usaha meningkatkan

ekonomi China, maka timbul dua

golongan dalam China yaitu

Pragmatis dengan Dogmatis.

Kedua golongan ini berbeda dalam

menafsirkan komunisme China

yang tentunya berimplikasi pada

pengambilan kebijakan untuk

memajukan ekonomi. Pada

periode yang ketiga merupakan

batu loncatan China menjadi

sebuah negara seperti sekarang.

“Kemenangan” kelompok

pragmatis mengakibatkan titik

tolak reformasi China yang

nantinya mengakibatkan kemajuan

China dalam bidang ekonomi.

Sejak Deng Xiaoping

meluncurkan program reformasi

ekonomi tahun 1979, ekonomi

China mengalami pertumbuhan

amat menakjubkan. Akibat

pertumbuhan ekonomi rata-rata

sebesar 10 persen setahun dan

berlangsung hampir 30 tahun—

sebelum negara ini terkena

dampak krisis finansial global akhir

2008—ekonomi China diukur dari

besarnya produk domestik bruto

menjadi negara ketiga terbesar di

dunia sesudah ekonomi Amerika

Serikat (AS) dan Jepang. Bahkan,

menurut proyeksi, dalam beberapa

tahun mendatang China akan

melampaui Jepang jadi ekonomi

kedua terbesar di dunia sesudah

AS.

Selain itu, menurut

perkiraan Bank Dunia, persentase

penduduk China yang hidup di

bawah garis kemiskinan telah

menurun dari 60 persen pada

1978 menjadi 7,0 persen pada

2007. Ini berarti sejak 1979

kesejahteraan ratusan juta

penduduk China yang miskin

dapat ditingkatkan, suatu kinerja

yang tiada taranya dalam sejarah

ekonomi dunia.

Menurut Profesor Deepak

Lal dari Universitas California, Los

Angeles, faktor penting mengapa

pimpinan China berbeda dengan

elite politik India dan Indonesia,

telah berhasil menempuh

kebijakan reformasi ekonomi yang

lebih konsisten dan berkelanjutan,

adalah karena mereka

sepenuhnya merangkul ideologi

kapitalisme. Di sisi lain, dalam

pidato baru-baru ini, Presiden Hu

Jintao menegaskan demokrasi

Barat tidak cocok bagi China.

Kebijakan ekonomi China

(14)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 205

atas evaluasi pengalaman dalam

pelaksanaan berbagai eksperimen

program pembangunan yang

mereka sebut ”mencari kebenaran

dari kenyataan konkret”, seperti

”sistem tanggung jawab rumah

tangga” yang pada akhir 1970-an

telah meninggalkan sistem

pertanian kolektif dan

mengembalikan usaha tani kepada

para petani. Hasilnya, kenaikan

pesat dalam produktivitas, hasil

produksi, dan pendapatan petani

tanpa memerlukan pengeluaran

besar dari Pemerintah China.

Kebijakan ekonomi yang

pragmatis juga tecermin pada

kebijakan ”pintu terbuka” bagi

investasi asing. Meski dari tahun

ke tahun sistem insentif dan

peraturan mengenai investasi

asing terus disempurnakan,

insentif dan peraturan tentang

investasi asing tetap menarik bagi

investor asing. Dengan demikian,

China menerima investasi asing

dalam jumlah amat besar, jauh

melebihi investasi asing ke

negara-negara kawasan

Asia-Pasifik lainnya (di luar Jepang).

Semula, Pemerintah China

juga memberi prioritas pada

pembangunan industri-industri

manufaktur ringan dan menengah

yang padat karya dan berorientasi

ekspor—yang hanya memerlukan

jumlah investasi kecil—tetapi

dalam waktu singkat menghasilkan

lonjakan jumlah produksi, seperti

tekstil, garmen, alas kaki, mainan

anak, dan barang elektronik

konsumsi. Kenyataannya, industri

ini telah mempekerjakan puluhan

juta orang yang datang dari

pedesaan. Namun, setelah krisis

finansial global juga melanda

China, puluhan juta pekerja ini

kembali ke pedesaan karena pasar

ekspor mereka mengalami

kontraksi.

Program reformasi ekonomi

China yang diluncurkan Deng

Xiaoping disebut Gai Ge Kai Feng,

terdiri dari dua unsur utama.

Pertama, ”mengubah sistem

insentif dan kepemilikan” di mana

milik pribadi menjadi lebih dominan

daripada milik negara. Kedua,

”membuka pintu”, artinya

liberalisasi perdagangan luar

negara, investasi asing, dan

domestik. Kebijakan investasi

asing yang liberal dilengkapi

peraturan ketat, yang mewajibkan

berbagai perusahaan asing untuk

mengalihkan teknologinya ke

berbagai perusahaan domestik,

(15)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 206

domestik China yang besar bagi

berbagai perusahaan asing.

Cina kemungkinan besar

bakal menjadi negara besar

pertama yang pulih dari downturn

global saat ini. Laju ekspansi

ekonominya mungkin tidak

mencapai dua digit seperti

tahun-tahun terakhir ini, tapi Cina pada

2010 mungkin bakal tumbuh lebih

cepat dari negara mana pun di

Eropa atau di belahan bumi Barat.

Perdana Menteri China,

Wen Jiabao, menjanjikan

pertumbuhan kuat tahun ini dan

mengatakan bahwa pemerintah

akan melawan inflasi dan

mengambil risiko terhadap

bank-bank untuk menjaga pemulihan

ekonomi terbesar ketiga di dunia

itu tetap pada jalurnya. Dalam

sebuah laporan tahunan ke

legislatif China, Wen

mengumumkan target

pertumbuhan 8% dalam tahun

penting untuk pemulihan. Ia

mengatakan bahwa belanja

stimulus dan kredit mudah akan

dilanjutkan karena basis baru

pertumbuhan global masih lemah.

Pertumbuhan ekonomi

China sendiri telah ditargetkan

sekira delapan persen setiap

tahunnya sejak 2005. Tetapi,

kebanyakan perekonomiannya

tumbuh jauh lebih cepat daripada

yang ditargetkan, hingga pada

akhirnya krisis keuangan terjadi

pada akhir 2008. Berdasarkan

target pemerintah pusat,

pertumbuhan ekonomi sekira

delapan persen. Sementara untuk

pertumbuhan industri sekira 11

persen,” ungkap Menteri

Perindustrian dan Teknologi

Informasi Li Yizhong, yang dilansir

dari AFP, Selasa (22/12/2009).

Pembentukan AFTA

Berbagai perkembangan

yang mewarnai perekonomian

dunia sejak beberapa dasawarsa

dari tahun tujuh puluhan telah

merubah pola hubungan ekonomi

antar bangsa di dunia. Kemajuan

luar biasa dalam bioteknologi dan

penelitian material,

mikroelektronik, pemrosesan

informasi dan teknologi komunikasi

telah merubah secara drastis

hubungan antar negara di atas;

oleh karena kemajuan tersebut

telah mendorongadanya liberisasi

global pasar dalam persaingan,

merubah hubungan produksi dan

finansial serta mempercepat

pengembangan teknologi itu

(16)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 207

telah membuat kegiatan ekonomi

dan operasi di dunia usaha tidak

lagi dapat diidentifikasi sebagai

kegiatan nasional saja, akan tetapi

telah bersifat trans-nasional atau

global.

Seiring dengan adanya

kondisi – kondisi tersebut dimana

dengan berakhirnya putaran

Uruguay yang berusaha

mengintegrasikan perekonomian

negara – negara di dunia baik

negara maju maupun negara

berkembang yang dalam

perkembangan dewasa ini secara

serius mengejar ketertinggalannya

dalam hal perekonomian dari

negara maju; ditambah juga

dengan berakhirnya perang dingin

( Cold War ) juga menjadi

momentumyang tepat sehingga

mengakibatkan berkurangnya

pertentangan ideologis yang terjadi

diantara negara – negara di

kawasan ASEAN khususnya yaitu

antara komunis dan kapitalis,

sehingga perhatian para pemimpin

negara – negara di kawasan

ASEAN dapat lebih diarahkan

pada masalah – masalah yang

lebih mendasar yakni pada

masalah pemenuhan kebutuhan

hidup manusia yaitu masalah

ekonomi

Berbagai negara yang

berada dalam kawasan yang sama

berusaha bekerjasama dalam satu

wadah kerjasama regional; sama

halnya dengan negara – negara

dalam kawasan Asia Tenggara

yang kemudian bersama – sama

membentuk suatu bentuk

liberalisasi perdagangan yang

disebut AFTA (ASEAN Free Trade

Area).

Cita – cita kerjasama

ekonomi ASEAN sudah

dicanangkan dalam KTT I ASEAN

di Bali pada Tahun 1976 dengan

tindak lanjutnya yaitu tercapainya

persetujuan untuk mengatur

perdagangan ASEAN (Agreement

on ASEAN Prefential Trading

Arrangement – ASEAN PTA) yang

dicapai pada tanggal 24 Februari

1977 di Manila. Dalam KTT ini

menghasilkan dua keputusan yang

sangat penting dan mendasar

sekali bagi kelanjutan pelaksanaan

strategi kerjasama ekonominya

adalah persetujuan untuk

pengaturan perdagangan ASEAN

dan PTA yang kemudian pada

akhirnya nanti terbukti mengalami

kegagalan. Kegagalan ASEAN dan

PTA dalam upayanya untuk

meningkatkan kerja sama

(17)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 208

negara ASEAN secara jelas

dikarenakan beberapa hal seperti :

a. Pengaturannya belim

meliputi mata dagangannya

yang secara riil

diperdagangkan.

b. Pengaturannya belum

menyajikan tingkat

preferensi yang memadai.

c. Pengaturannya

dilaksanakan atas dasar

pendekatan selektif lewat

urusan administratif yang

sangat rumit.

d. Pengaturannya belum

memasukan hambatan –

hambatan non – tarif

Diluar itu, ada beberapa

faktor penting yang terlepas dari

pantauanASEAN – PTA, yaitu

peranan Private Sector yang

kurang dilibatkan, penekanan yang

lebih besar pada regional Import

substitution dari pada Export –

Orientation, serta masih

rendahnya tingkat

komplementaritas dalam

berproduksi diantara sesama

anggota, juga telah menyebabkan

kurang suksesnya PTA. Selain itu,

ASEAN banyak disibukan oleh

sejumlah penyusunan stuktur

organisasinya, seperti AEM

(ASEAN Economic Minister

Meeting – Tahun 1987), JCM

(Join Consultative Meeting – tahun

1987) dan SEOM (Senior Official

Meeting – tahun 1987 ). Jelas ini

mencerminkan proses kerjasama

ASEAN dalam memantapkan diri

melalui penyusunan tatanan

Organisasi yang jelas.

Disamping kerjasama ini,

negara – negara ASEAN

menandatangani persetujuan

kerjasama proyek – proyek

pembangunan ASEAN ( ASEAN

Industry Project) pada tahun 1980

dan juga kerjasama Industri

(ASEAN Industrial

Complementation – AIC) pada

tahun 1981, dan juga ASEAN Joint

Venture tahun 1983. Namun

demikian, kerjasama ekonomi

ASEAN melalui skema – skema

diatas belum menghasilkan

sebagaimana diharapkan.

Pengaturan perdagangan

ASEAN ( PTA ) yang semula

dianggap sudah cukup progresif

dan akan mampu meningkatkan

perdagangan intra ASEAN

ternyata hanya mampu mencakup

5 % dari perdagangan diantara

negara – negara anggota ASEAN.

Salah satu penyebabnya adalah

(18)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 209

negara tersebut untuk membuka

pasarnya.

Kegagalan ASEAN – PTA

hanya dalam usahanya

membangun dan membantu

kerjasama antar negara anggota

ASEAN, dimana dalam

perkembangannya terjadi

persaingan yang semakin ketat

antara negara – negara yang pada

intinya nanti dikhawatirkan dapat

memperlemah perdagangan intra

ASEAN dan adanya kesulitan

dalam menarik investor asing ke

negara – negara ASEAN sehingga

perlu memperluas pasar dan

peluang investasi melalui

penggabungan dan membebaskan

lalu lintas barang dan jasa.

Menyadari kelembagaan ini

KTT III di manila 1987

menyepakati terobosan –

terobosan baru dalam bidang

kerjasama ekonomi, dengan

menerapkan sejumlah elemen

yang mampu merangsang

pertumbuhan kerjasama ekonomi

pada umumnya dan perdagangan

khususnya. Hasil – hasil KTT III

belum beranjak secara radikal dari

konsep PTA dan masih bersifat

hati – hati menuju suatu

perdagangan bebas ASEAN.

Jangka waktu lima tahun sampai

KTT IV di Singapura 1992 cukup

bagi negara – negara anggota

untuk mengusulkan gagasan –

gagasan yang sangat maju dan

berani. KTT ini menghasilkan

Framework Agreement on

Enchancing ASEAN Economic

Coorporation, sebagai penegas

tekad ASEAN untuk mewujudkan

suatu iklim kerjasama ekonomi

intra ASEAN yang kondusif serta

mengantisipasi dinamika

perubahan perkembangan bebas

ASEAN; ASEAN Free Trade Area

( AFTA ). Dengan instrumen utama

adalah skema tarif Preferential

Efektif bersama (

Common Effective Preferential

Tariff / CPET ).

Paling tidak ada tiga elemen

pokok dalam AFTA yang harus

diketahui secara baik; yaitu :

1. Deklarasi Singapura atau

Singapore Declaration of

1992

Ditandatangani oleh enam

kepala negara / pemerintahan

yaitu : Sultan Haji Hassanal

Bolkiah ( Brunei Darussalam ),

Presiden Soeharto ( Indonesia ),

Perdana Menteri DR. Mahathir

Muhammad ( Malaysia ), Presiden

Corazon C. Aquino ( Filipina ),

(19)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 210

( Singapura ), dan Perdana

Menteri Anand Panyarakum (

Thailand ); Pada tanggal 28

Januari 1992.

Isi deklarasi itu pada

dasarnya adalah bahwa setelah

melihat pengalaman selama 25

tahun para kepala negara /

pemerintahan yakin bahwa

kerjasama tetap sangat

pentinguntuk meningkatkan

kesejahteraan warga negara. Oleh

karena itu, perlu meningkatkan

hubungan dan kerjasama antar

negara – negara anggota ASEAN

dalam 5 hal, yaitu :

a. Kerjasama di bidang

politik dan

keamanan.

b. Arah dari kerjasama

ekonomi di

tingkatkan melalui

AFTA.

c. Tinjauan atas

hubungan eksternal.

d. Kerjasama

fungsional; dan

e. Restrukturisasi

lembaga ASEAN.

2. Kerangka kerja untuk

meningkatkan Kerjasama

Ekonomi

Dalam kerangka kerjasama

untuk meningkatkan kerjasama

ekonomi politik paling tidak ada

dua hal yang mendasari dan harus

sangat diperhatikan oleh negara –

negara anggota ASEAN, yaitu :

a. Kerjasama ekonomi

antar negara anggota

ASEAN harus

didasari oleh

orientasi keluar atau

outword – looking

attitude sehingga

kerjasama akan

dapat menyumbang

kepada peningkatan

liberalisasi

perdagangan dunia.

b. Kerjasama mencakup

bidang – bidang

perdagangan;

industri, mineral dan

energi, keuangan dan

perbankan, pangan,

pertanian dan

kehutanan,

transportasi serta

komunikasi.

Tujuan Perdagangan Bebas

AFTA

Alasan atau latar belakang

ASEAN memutuskan untuk

(20)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 211

perdagangan bebas karena faham

regionalisme sudah tumbuh di

kawasan ini menjelang

berakhirnya perang dingin seperti

yang dikutip oleh Joseph L. H.

Tan; bahwa kecenderungan global

dan saling ketergantungan

ekonomi di Kawasan Asia

Tenggara ini telah mendorong

dibentuknya kawasan

perdagangan bebas Asia

Tenggara melalui konsep AFTA.

Melalui konsep AFTA diharapkan

ASEAN dapat menjawab

tantangan terutama untuk

mempertahankan hubungan

ekonomi yang erat dengan partner

dagangnya yang utama dan

sekaligus untuk mendapatkan

akses pasar dengan Amerika

Serikat, Jepang dan Eropa.

Dalam perkembangannya

pun dapat disebutkan pada saat ini

ada enam negara ASEAN yang

bertekad untuk mampu

menghadapi persaingan

internasional terutama untuk

menarik modal asing secara

langsung ( foreign direct

investment ) serta mengupayakan

beban biaya produksi yang

memberikan keuntungan;

singkatnya AFTA adalah respon

ASEAN secara kolektif dan

strategis untuk mengejar tujuan –

tujuannya di lingkup intra dan

ekstra regional di bidang

perdagangan, meningkatkan iklim

investasi dan meningkatnya daya

saingdi bidang industri diantara

negara – negara anggotanya.

Tujuan utama dari

penerapan konsep AFTA adalah

pada akhirnya adalah berusaha

untuk meningkatkan volume

perdagangan antara sesama

negara anggota ( trade creation )

serta berupaya meningkatkan

daya saing ekonomi negara –

negara ASEAN dengan

menjadikan ASEAN sebagai basis

produksi pasar dunia, untuk

menarik investasi dan

meningkatkan perdagangan antara

negara anggota ASEAN. Keadaan

ini dimungkinkan karena melalui

kawasan perdagangan bebas, bea

masuk / tarif semua komoditas

perdagangan diantara semua

negara anggota diturunkan sampai

mencapai 0% disamping itu

hambatan – hambatan yang bukan

disebabkan bea masuk / Non Tariff

Barriers ( NTB ) seperti penerapan

kuota terhadap komoditi tertentu

juga harus dihilangkan.

Peningkatan volume

(21)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 212

artinya bagi meninggkatkan

pertumbuhan ekonomi masing –

masing negara. Perluasan

kegiatan perdagangan berarti

terdapat kemungkinan untuk

memperluas pasar bagi para

pengusaha, hal ini merupakan

faktor pendorong untuk melakukan

perluasan kegiatan produksi,

sehingga keuntungan dalam skala

besar dapat dimanfaatkan untuk

menekan biaya produksi yang

dikeluarkan. Dengan demikian

perluasan kegiatan perdagangan

bukan hanya berperan besar

dalam meningkatkan kegiatan

produksi tetapi juga penting artinya

untuk meningkatkan daya saing di

pasar internasional. Bagi para

konsumen adanya kawasan

perdagangan bebas juga sangat

penting artinya karena persaingan

antara sesama penjual semakin

tajam, sehingga ini memiliki

kecenderungan penurunan harga

karena masing – masing

pengusaha harus

mempertahankan posisi yang telah

diperolehnya di pasaran selama

ini.dalam situasi demikian

pengusaha yang terbiasa dengan

perlindungan dan proteksi yang

tidak benar dari penguasa atau

pihak lain akan tersingkir dari

pasaran.

Meningkatkan persaingan

tersebut akan mendorong

pengusaha untuk meningkatkan

kualitas produknya agak tidak

kalah dalam persaingan,

selanjutnya kondisi persaingan

yang tajam ini akan memaksa

pengusaha untuk meningkatkan

pelayanan konsumen. Dengan

demikian penerapan sasaran

AFTA akan mendorong

perekonomian negara – negara

anggota menjadi efisien dan sehat

baik dari segi produksi maupun

perdagangan. Meskipun demikian

penerapan kawasan bebas

seharusnya tidak menimbulkan

pergeseran perdagangan ( trade

diversion ) dari satu daerah ke

daerah lainnya, maka bila hal ini

terjadi maka tujuan AFTA untuk

meningkatkan pertumbuhan

ekonomi nasional masing –masing

negara anggota tidak tercapai.

Kritik yang selalu

dilemparkan terhadap konsumen

perdagangan bebas adalah negara

– negara yang kondisi ekonominya

belum berkembang dengan baik

cenderung akan dirugikan. Hal ini

terjadi karena daya saing

(22)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 213

negara – negara yang ekonominya

belum berkembang biasanya relatif

lemah, akibatnya negara tersebut

akan cenderung kalah dalam

persaingan dengan negara yang

relatif baik kondisi

perekonomiannya dan bila hal ini

terjadi, penerapan daerah

perdagangan bebas akan

cenderung merugikan negara yang

lemah dan menguntungkan negara

yang kuat. Jadi negar yang

memiliki perekonomian yang kuat

akan semakin kuat sementara

negara yang lemah

perekonomiannya akan

dikhawatirkan tidak dapat

menikmati keuntungan dari adanya

AFTA. Oleh karena itu, dalam

penerapan AFTA ini Indonesia dan

Filipina yang tingkat

perekonomiannya belum baik jika

dibandingkan dengan negara –

negara lain pada saat – saat awal

pembentukan AFTA ragu – ragu

bahkan cenderung menolak

pemberlakuan AFTA pada negara

– negara anggota ASEAN.

AFTA yang diprakarsai

pada tahun 1992 ditujukan untuk

meningkatkan pasar yang

terintegrasi antara negara –

negara anggota ASEAN dengan

penduduk yang sudah lebih dari

500 juta jiwa. Dengan adanya

AFTA diharapkan perekonomian

menjadi lebih efisien dan bersaing

serta menarik bagi penanaman

modal asing ke dalam kawasan ini.

Seperti tercantum dalam

Framework Agreement on

Enhancing ASEAN Economic

Coorporation” yang disepakati oleh

ke enam kepala pemerintah

ASEAN; Tujuan AFTA adalah

sebagai berikut : “Untuk

meningkatkan kerjasama ekonomi

antar negara ASEAN guna

mencapai pertumbuhan ekonomi

dan pembangunan yang

berkesinambungan bagi semua

negara anggota ASEAN dimana

hal tersebut sangatlah penting bagi

pencapaian stabilitas dan

kemakmuran di kawasan”.

Sedangkan dalam deklarasi

deklarasi bangkok sudah

tercantum dengan jelas bahwa

tujuan ASEAN – dalam hal ini

AFTA – adalah sebagai berikut :

1. Mempercepat pertumbuhan

ekonomi, perkembangan

sosial dan pembangunan

budaya di kawasan Asia

tenggara melalui kerjasama

di berbagai bidang dalam

semangat kebersamaan

(23)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 214

mewujudkan masyarakat

Asia Tenggara yang damai

dan sejahtera.

2. Memelihara perdamaian

dan stabilitas kawasan

melalui sikap saling

menghormati sistem

peradilan dan peraturan

perundang – undangan

yang berlaku disetiap

negara anggota sesuai

dengan Piagam

Perserikatan Bangsa –

Bangsa.

Apabila sudah berjalan secara

penuh, AFTA akan dapat

meningkatkan keuntungan

kompetitif dan daya saing ASEAN

sebagai suatu kesatuan unit

produksi ke arah pasar global.

Setelah beberapa kali pertemuan

dan negosiasi yang melelahkan

akhirnya pada bulan oktober 1991

para menteri Ekonomi ASEAN

memutuskan bahwa dalam AFTA :

1. Perdagangan antara

negara – negara anggota

ASEAN; hambatan tarif dan

non tarif dihapuskan

dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi

ekonomi, produktifitas, dan

daya saing.

2. Tingkat tarif akan turun

menjadi 0 – 5% dalam

kurun waktu 10 tahun

Secara resmi baru pada bulan

januari 1992 pembentukan AFTA

disepakati dalam pertemuan

puncak ASEAN ke-4 di Singapura.

Dalam pertemuan itu Filipina

menginginkan agar perjanjian

AFTA dinyatakan secara

mengikat” atau “politically binding

untuk menunjukan kekuatan

ASEAN. Tetapi yang dipilih oleh

para kepala negara lainnya justru

sebaliknya yaitu “yang tidak

mengikat” atau “less legally

binding”.

China – ASEAN Free Trade

AREA

Perdagangan bebas dapat

didefinisikan sebagai tidak adanya

hambatan dalam perdagangan

antar individu dan perusahaan

yang berada di negara yang

berbeda. Dalam perdagangan

bebas, semua hambatan dalam

perdagangan dihapuskan. Tujuan

dari perdagangan bebas adalah

mampu meningkatkan standar

hidup melalui keuntungan

komparatif dan ekonomi skala

(24)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 215

bersaing memiliki dan mendapat

kualitas faktor-faktor ekonomi yang

berimbang. Negara-negara

ASEAN dan China mengadakan

suatu perjanjian CAFTA (

China-ASEAN Free Trade Area) dimana

berisi penurunan tarif antara 0-5

persen antara negara-negara yang

terlibat.

Daya saing merupakan

kemampuan suatu komoditi untuk

memasuki pasar luar negeri dan

kemampuan untuk dapat bertahan

di dalam pasar tersebut, dalam

pengertian jika produk mempunyai

daya saing maka produk

tersebutlah yang banyak diminati

konsumen (Tambunan, 2001).

Dilihat dari keberadaannya

mengenai keunggulan daya saing,

daya saing dapat dibedakan

menjadi keunggulan absolut dan

keunggulan komparatif. Daya

saing sangat diperlukan bagi

Indonesia dalam pemberlakuan

perjanjian CAFTA agar sektor

industri bisa memasuki pasar

internasional.62

Industri mempunyai

peranan yang sangat penting bagi

Indonesia. Produk-produk industri

dinilai selalu memiliki nilai tukar

62

Ibid

yang tinggi atau lebih

menguntungkan serta

menciptakan nilai tambah yang

lebih besar dibandingkan dengan

produk-produk sektor lain

(Dumairy, 2000). Tabel 2.

menunjukkan nilai ekspor

Indonesia menurut sektor. Dilihat

dari kontribusinya terhadap ekspor

keseluruhan, produk industri

memiliki kontribusi terbesar

dibandingkan sektor lainnya.

Kontribusi ekspor produk industri

pada Januari - Oktober 2004 naik

dari 66,61 persen menjadi 68,31

persen sedangkan kontribusi

ekspor produk pertanian turun dari

4,06 persen menjadi 3,74 persen.

Demikian juga ekspor produk

pertambangan turun dari 6,88

persen menjadi 5,96 persen, dan

ekspor migas turun dari 22,45

persen menjadi 21,99 persen.

Penutup

Industri yang menjadi

unggulan dalam neraca

perdagangan Indonesia adalah

industri TPT dan Produk Teksil

(TPT) dan Indonesia sebagai salah

satu negara pengekspor terbesar

di dunia. Industi TPT ini dapat

menyerap tenaga kerja yang

(25)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 216

mencapai 1,84 juta tenaga kerja.

Pada tahun 2006, industri ini

memberikan kontribusi sebesar

11,7 persen terhadap total ekspor

nasional, 20,2 persen terhadap

surplus perdagangan nasional,

dan 3,8 persen terhadap

pembentukan Produk Domestik

Bruto (PDB) nasional. Indonesia

menghargai dan menghormati

liberalisasi perdagangan yang

terjadi saat ini, hal ini akan

mendorong daya saing

antarnegara agar dapat

menghasilkan TPT lebih kompetitif

di pasar internasional.

Perdagangan bebas CAFTA

(ASEAN-China Free Trade Area)

dapat meningkatan daya saing

antara pengusaha besar maupun

kecil dengan produk-produk dari

ASEAN dan China. Industri TPT

Indonesia harus memilik daya

saing dengan industri TPT dari

negara-negara yang melakukan

perjanjian CAFTA yaitu negara

ASEAN dan China. Namun, hal

yang sangat dikhawatirkan oleh

semua pihak adalah produk China

dimana harga produknya relatif

lebih murah dibandingkan dengan

negara-negara yang terlibat dalam

CAFTA. Perdagangan bebas

(CAFTA) ini menimbulkan dampak

positif dan negatif sehingga

diperlukan usulan solusi yang bisa

dijadikan sebagai pertimbangan

bagi para pelaku produksi dalam

(26)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 217

Daftar Pustaka

Republik Rakyat China dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Republik

_Rakyat_Cina

Dampak Perkembangan

Perdagangan Internasional oleh

Refrizon Simaboera dalam

http://www.astarizon.org/artikel/Per

dagangan%20InternasionaL.pdf

Perdagangan Internasional dalam

http://www.crayonpedia.org/mw/BS

E:Perdagangan_Internasional_9.2

_(BAB_7)

Tantangan dan Peluang

Penerapan CAFTA”,

dalamhttp://www.bi.go.id/NR/rdonl

yres/CA0E2C9D-00F3-46A8-

A48D-EB4452A640B4/18742/BOKSTant

angandanPeluangCAFTA.pdf,

Republik Rakyat Cina”, dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Republik

_Rakyat_Cina

Target Ekonomi China 2010”,

dalam

http://lailisulumiyah.blogspot.com/2

009/12/target-ekonomi-cina-2010.html

Perdagangan Bebas (CAFTA)

dalam

http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/1

23456789/27809/4/perdagangan%

Referensi

Dokumen terkait

This command will change the resume address of the current target process and then continue what was going on before the debugger was entered. Continue At

33 Triana sofiani, ”konstruksi norma hukum koperasi syariah dalam kerangka system hukum koperasi nasional” Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 12, Edisi Desember, 2014, hal 4..

Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan nilai uang.. Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional

It results in: (1) loss of expensive fluid components, (2) loss of drilling time, (3) use of potentially expensive lost circulation materials to keep the losses from plugging

Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah

Dengan semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh dosen pada bidang studi tertentu dan mengajar kelas yang lebih dari satu maka akan menyulitkan jika setiap

Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik simpulan pada siklus I diketahui bahwa keberhasilan dalam kegiatan membilang anak kelas B TK Pertiwi 1 Sadang terdapat 8 anak

Dalam penelitian ini akan dikaji metode kernel integral untuk mencari jawaban persamaan diferensial di ruang melengkung dan tersambung.. Karena persamaan diferensial yang akan