• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa ndoseia Konsumen yang diberi kuesioner adalah konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bahasa ndoseia Konsumen yang diberi kuesioner adalah konsumen "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KETRAMAPILAN MEMBACA DAN MENULIS”

Oleh :

Kelompok 4

1. Ika Handayani Siregar 14.11.7772

2. Echsan Ady Tama 14.11.7785

3. Sahabudin 14.11.7794

4. Rosi Saiful Anas 14.11.7789

5. Suryo Hartono 14.11.7788

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 10 Mei 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

(3)

BAB 1...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Makalah...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

2.1 MEMBACA...3

A. Deskripsi Membaca...3

B. Tujuan dan Aspek-aspek Membaca...4

C. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca...5

D. Empat Kemampuan Membaca dalam Kategori Baik dan Efektif...7

2.2. MENULIS...8

A. Pengertian Menulis...8

B. Fungsi Menulis...8

C. Tujuan Menulis...9

D. Ragam Tulisan...10

2.2 HUBUNGAN ANTARA MENULIS DAN MEMBACA...10

2.3 TAHAP-TAHAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA ANAK...10

BAB III...14

PENUTUP...14

A. KESIMPULAN...14

B. SARAN...14

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang penting dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Hal ini dapat diamati dan dirasakan pada waktu kegiatan belajar - mengajar. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia di alam segala fungsinya, yaitu sarana berkomunikasi, sarana berpikir, sarana persatuan dan sarana kebudayaan. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, meliputi empat aspek keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek keterampilan tersebut saling berkaitan satu sama lain dengan cara yang beraneka ragam.Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.Untuk dapat berbahasa dengan baik dan benar,diperlukan pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan kepada siswa pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manuisa sepanjang masa. Yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas, ada beberapa permasalahan yang akan diangkat

1. Apakah pengertian membaca dan menulis?

2. Bagaimana hubungan antara membaca dan menulis?

1.3 Tujuan Makalah

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan diatas ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.

1. Mengetahui deskripsi membaca dan menulis.

2. Mengetahui tujuan dan aspek-aspek membaca dan menulis. 3. Mengetahui jenis-jenis keterampilan membaca dan menulis.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membaca

A. Deskripsi Membaca 1. Menurut “Hodgson”

Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

(6)

Membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya. 3. Menurut “Para Ahli Bahasa”

Membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut menjadi fonik (suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan, berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju membaca lisan.

4. Menurut “Tarigan”

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata - kata atau bahasa tulis.

5. Menurut “Anderson”

Membaca adalah suatu proses penyandaian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Sebuah aspek pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

Membaca juga dapat diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain.

B. Tujuan dan Aspek-aspek Membaca 1. Tujuan membaca

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Akan tetapi masih banyak lagi tujuan dari membaca, yaitu:

a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh, apa saja yang telah dibuat oleh sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.

b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita apa saja yang dipelajari oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama.

(7)

d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihakan oleh si pengarang kepada para pembaca.Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi.

e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa yang tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan. f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup, apakah

kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi.

g. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh dapat berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.

2. Aspek-aspek membaca

Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:

a. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup:

a) Pengenalan bentuk huruf.

b) Pengenalan unsur-unsur linguistik

c) Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan atau bunyi. d) Ketepatan membaca bertaraf lambat.

b. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup :

a) Memahami pengertian sederhana. b) Memahami signifikan atau makna. c) Evaluasi atau penilaian isi dan bentuk. d) Kecepatan membaca yang fleksibel.

C. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca 1. Membaca Nyaring

(8)

Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat sekali menyampaikan sesuatu yang penting kepada para pendengarnya. Sesuatu yang penting tersebut dapat berupa informasi yang baru, sesuatu pengalaman yang berharga, uraian yang jelas, karakter yang menarik hati, humor yang segar, atau sebait puisi. Tanpa dorongan yang sedemikian rupa, maka kegiatan pembaca nyaring akan menjadi hambar dan tidak hidup. Sang pembaca hendaknya mengetahui serta mendalami keinginan dan kebutuhan para pendengarnya, serta mengiterpretasikan bahan bacaan itu secara tepat.

Agar dapat membaca nyaring dengan baik, maka sang pembaca haruslah menguasai keterampilan-keterampilan persepsi( penglihatan dan daya tanggap) sehingga duia mengenal atau memahami kata-kata dengan cepat dan tepat. Yang sama pentingnya dengan hal itu ialah kemampuan mengelompokkan kata-kata kedalam pikiran serta membacanya dengan baik dan lancar.

Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud sang pengarang, maka sang pembaca biasanya menggunakan berbagai cara, antara lain:

a) Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas. b) Dia menjelaskan perubahan suatu ide ke ide yang lainnya.

c) Dia menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran di dalam satu kalimat dengan penyusunan kata-kata yang tepat dan baik.

d) Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tetap sampai akhir dan tujuan tercapai.

e) menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat.

2. Membaca Dalam Hati

Pada saat membaca dalam hati kita hanya mempergunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi.

Membaca dalam hati dibagi menjadi 2, yaitu :

1) Membaca Ekstensif

(9)

 Membaca ekstensif ini meliputi pula: terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Yang termasuk kedalam

D. Empat Kemampuan Membaca dalam Kategori Baik dan Efektif 1. Pemahaman Literal

Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong tingkat rendah, pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi (Burns dan Roe dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-24).

2. Pemahaman Inferansial

Pemahaman inferensial adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks. Memahami teks secara inferensial berarti memahami apa yang diimplikasikan oleh informasi-informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Dalam hal ini, pembaca menggunakan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks, latar belakang pengetahuan, dan pengalaman pribadi secara terpadu untuk membuat dugaan atau hipotesis.

3. Pemahaman Kritis

(10)

norma-norma tertentu, pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks.

4. Pemahaman Kreatif

Pemahaman kritis merupakan kemampuan untuk mengungkapkan respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi dan standar profesional. Pemahaman kreatif melibatkan dimensi kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan estetis teks terhadap pembaca. Pemahaman kreatif, pembaca dituntut menggunakan daya imajinasinya untuk memperoleh gambaran baru yang melebihi apa yang disajikan penulis (Hafni dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-25).

2.2 MENULIS

A. Pengertian Menulis

Menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang , sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang di maksudkan itu adalah penemuan ,susunan, dan gaya. Secara singkat,belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)

B. Fungsi Menulis

(11)

C. Tujuan Menulis

Sehubungan dengan “tujuan” penulisan sesuatu tulisan, maka Hugo Hartig merangkumnya sebagai berikut:

1. Assignment purpose (tujuan penugasan).

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris yang di tugaskan membuat laporan, notulen rapat)

2. Altruistic purpose (tujuan altruistic)

Penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya , ingin membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih menyenangkan dengan karya itu. Tujuan altruistic adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.

3. Persuasive purpose (tujuan persuasive)

Tujuan yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang di utarakan.

4. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca

5. Self – expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tujuan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca

6. Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang

bertujuanmencapai nilai artistic, nilai-nilai kesenian.

(12)

Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang di hadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran –pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat di mengerti dan di terima oleh pembaca. (Hipple, 1973 :309-311)

D. Ragam Tulisan

Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Sebagai contoh kita sebutkan beberapa klasifikasi yang pernah di buat. Salisbury (1955) membagi tulisan berdasarkan bentuknya sebagai berikut:

Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup:

a. Penjelasan yang terperinci mengenai proses b. Batasan

c. Laporan d. Dokumen

Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup:

a. Otobiografi b. Surat-surat c. Penilaian pribadi d. Esei informal e. Potret/gambaran f. Satire. (Salibury, 1955)

2.2 HUBUNGAN ANTARA MENULIS DAN MEMBACA

Antara penulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu di baca oleh orang lain; paling sedikit dapat kit abaca sendiri pada saat lain. Demikianlah , hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulis dan pembaca.

2.3 TAHAP-TAHAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA ANAK

(13)

Namun hingga saat ini budaya baca tulis belum sepenuhnya berkembang di masyarakat Indonesia. Karena itu jika bangsa Indonesia ingin berhasil dalam pembangunan dimasa depan, pengembangan budaya baca tulis mutlak diperlukan.

Yang menjadi persoalan sekarang adalah, kapan kemampuan membaca dan menulis mulai diajarkan? Jawaban pertanyaan itu sebenarnya masih berupa polemik. Bagaimana tidak? Sebagian ahli mengatakan membaca dan menulis baru dapat diajarkan setelah anak masuk SD. Tetapi banyak juga ahli yang mengatakan bahwa membaca dan menulis harus diajarkan sejak dini.

Durkin (dalamNurbianaDhieni, 2005 : 5.2) telah mengadakan penelitian tentang pengaruh membaca dini pada anak-anak. Dia menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak yang diajar membaca dini. Steinberg (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.2) juga mengemukakan bahwa anak-anak yang mendapatkan pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di sekolah. Hal tersebut masih diperkuat oleh pendapat Moleong (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.3) yang mengatakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini adalah kemampuan membaca dan menulis.

Jadi pengembangan kemampuan membaca dan menulis sejak dini dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan praskolastik dan sesuai dengan karakteristi kanak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar.

Untuk mengajarkan kemampuan membaca pada anak sejak dini, guru perlu mengetahui tahapan perkembangan kemampuan membaca pada anak. Menurut Cochrane Efal (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.9).

Tahap-tahap perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yakni:

1. Tahap Fantasi (Magical Stage)

Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai berpikir bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku.

2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage)

Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku.

(14)

Anak menyadari cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan kata yang sudah dikenal.

4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)

Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic dan syntactic) secara bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan seperti membaca kardus susu, pasta gigi dan lain-lain.

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)

Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas. Huruf dan kata-kata merupakan suatu yang abstrak bagi anak-anak, sehingga untuk mengenalkannya guru harus membuatnya menjadi nyata dengan mengasosiasikan pada hal-hal yang mudah diingat oleh anak. Pertama kali mengenalkan huruf biasanya guru memusatkan hanya pada huruf awal suatu kata yang sudah di kenal anak. Dan agar tidak ada kesan pemaksaan “belajar membaca” pada anak maka harus dilakukan dengan menyenangkan.

Tahap-tahap perkembangan anak dalam menulis :

Tahap 1 : Coretan awal, coretan acak, coretan-coretan sering kali digabungkan

seolah-olah “krayon” tidak pernah lepas dari kertas.

Tahap 2 : Coretan terarah, tanda-tanda tertentu (seperti garis-garis atau titik-titik)

diulang- ulang, biasanya bentuk lonjong, tanda-tanda itu belum berhubungan.

Tahap 3 : Pengulangan Garis dan Bentuk

Tahap 4 : Berlatih huruf. Anak-anak biasanya sangat tertarik huruf-huruf dalam

nama mereka sendiri.

Tahap 5 : Menulis nama

Tahap 6 : Menyalin kata-kata yang ada di lingkungan. Kata-kata yang terdapat pada

poster di dinding atau dari kantong kata sendiri.

Tahap 7 : Menemukan Ejaan. Anak usia 5-6 tahun ini telah menggunakan konsonan

(15)

Tahap 8 : Ejaan Baku. Usaha-usaha mandiri untuk memisahkan huruf dan mencatatnya dengan benar menjadi kata lengkap.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.

(16)

belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)

Pada prinsipnya fungsi utama dari membaca dan menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis dan Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir.

B. SARAN

Setelah mempelajari Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan kita dapat lebih mengetahui tentang pengertian dan keterampilan membaca, serta aspek-aspek, tujuan dan jenis-jenis keterampilan membaca dan menulis.

DAFTAR PUSTAKA

- Junaidi, S.Ag., M.Hum., M.Kom.2017.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi Teori, Aplikasi dan Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta : Empati.

-http://www.google.com search_keterampilan membaca

-http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/25/tahap-tahap–membaca-pada-anak-usia-dini/, diakses pada tanggal 11 Mei 2017 pukul 15.00.

-

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Pyramid disimpan sebagai suatu file baru berekstensi .rrd (Reduced Resolution Dataset).. Karena sistem koordinat peta yang akan kita registrasi koordinatnya adalah

Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.. Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam naskah penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis

Sudah saatnya UU Darurat tersebut direvisi atau di tinjau ulang kembali karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman jika memang hendak menjerat Airsoft Gun

Data dalam penelitian ini adalah isian dan skor dari cloze test dan data yang diperoleh dari perhitungan dengan formula fog index melalui jaringan internet yang

Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui proses internalisasi KI 1 dan KI 2 dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini denngan judul “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Rata-rata tersebut didapatkan dari persentase indikator yang ada dalam sub-variabel yaitu analisis kebutuhan memperoleh persentase 92.13% untuk kepala sekolah

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah di Semarang dengan perihal Lamaran sebagai Calon Peserta Program Pengembangan Kepedulian dan