• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Peserta Didik Hakikat M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Peserta Didik Hakikat M"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan peserta didik perlu dipelajari oleh calon pendidik.

Peserta didik dalam penerapannya bisa menjadi kendala bagi seorang guru apabila

tidak mengetahui secara mendasar perilaku dan dasar yang harus diterapkan saat

menghadapi perkembangan peserta didik yang begitu cepat.

Faktor-faktor perkembangan peserta didik akhir-akhir ini tidak

dimengerti atau belum dipahami oleh orang tua ataupun guru bahwa seorang anak

sedang mengalami perkembangan sehingga pada saat sang anak melakukan

kegitan yang mereka sukai para orang tua atau pun guru melarangnya dan

memarahinya. Padahal seharusnya hal tersebut harus didukung secara penuh agar

anak dapat berkembang secara optimal dan menghasilkan anak yang berkualitas.

Sehubungan dengan hal tersebut maka kami memberikan paparan

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan. Dengan tujuan agar

para guru ataupun orang tua dapat memahami seorang anak yang sedang

mengalami perkembangan dan dapat mendorong sang anak tersebut untuk

mencapai perkembangan yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan perkembangan?

1.2.2 Apa saja faktor-faktor perkembangan peserta didik?

(2)

1.3 Tujuan

1.3.1 Menjelaskan maksud atau pengertian dari perkembangan

1.3.2 Menjelaskan faktor-faktor perkembangan peserta didik

(3)

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan

Menurut Herbert Sorenson dalam Psychology In Education dan Prof. Dr.

F. J. Monks dkk dalam Psikologi Pendidikan menyatakan bahwa “perkembangan

merupakan suatu proses perubahan yang lebih dapat mencerminkan sifat-sifat

mengenai gejala psikologis yang nampak”.

Pengertian yang lebih spesifik yakni suatu perubahan fungsional yang

tidak bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan

pada segi material melainkan pada segi fungsional. Secara singkat dapat diartikan

sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi.

Perubahan suatu fungsi disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan

material yang memungkinkan adanya fungsi itu, disamping itu disebabkan juga

oleh perubahan-perubahan tingkah laku hasil belajar. Dengan demikian dapat

diartikan pula sebagai perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat

dari pertumbuhan dan belajar. Sehingga perkembangan sering diibaratkan dengan

mekarnya kuncup bunga yang belum ada gunanya kemudian menjadi sekuntum

bunga, harum baunya, dan berwarna indah. Sekarang bunga berubah jadi berguna

dan mempunyai daya tarik bagi serangga-serangga tertentu. Tidak lama kemudian

bunga ini menjadi benih. Begitu juga dengan bayi yang belum mempunyai daya

dan belum “berguna” (belum memiliki nilai pragmatis). Ia tumbuh menjadi anak

muda dan jadi dewasa, yang dapat melaksanakan sesuatu. Juga menjadi berguna

sebab bisa bekerja dan mendatangkan hasil atau mata pencaharian. Tetapi tidak

(4)

karena perkembangan bunga adalah akibat dari pertumbuhan organis secara

mekanis-otomatis sedangkan perkembangan sangat tergantung pada faktor-faktor

yang mempengaruhinya.

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Menurut Prof. Madya Bakhtiar Mansor dalam buku Psikologikal

Pendidikan Tutorial Dua, “faktor yang mempengaruhi perkembangan terbagi

menjadi dua, yaitu faktor endogen dan faktor eksogen”.

Faktor endogen atau internal adalah faktor dari dalam individu semenjak

individu dalam kandungan hingga lahir (pembawaan dan keturunan). Sedangkan

menurut Haliza Hamzah dan Joy N. Samuel dalam buku Perkembangan

Kanak-kanak, “faktor endogen merupakan ciri-ciri biologi, atau gen-gen yang

diperturunkan melalui orang tua kepada anak-anaknya”. Dari gen-gen yang telah

diturunkan ia memiliki perkembangan manusia yang unik dan berbeda bagi setiap

individu. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan dan perkembangan

dipengaruhi oleh faktor genetik individu tersebut, misalnya bentuk badan,

ketinggian, rambut dan warna mata. Di sini pengaruh genetik memainkan peranan

penting apabila orang tua tinggi, anak-anak mereka juga mengalami

perkembangan yang pesat dan agak tinggi daripada anak-anak sebaya mereka.

Menurut Moh Sharani Ahmad dalam buku Psikologi Anak-anak, “kemahiran

anak-anak menggunakan jari juga merupakan contoh yang dipengaruhi oleh faktor

biologi di mana anak-anak yang mengalami masalah otak seringkali tidak dapat

menggunakan jari mereka”. Disamping itu, orang tua dapat mempengaruhi

(5)

melalui tingkah laku orang tua mereka sendiri. Sebagai contoh, apabila anak-anak

menghadapi masalah, mereka mempunyai tendensi sendiri untuk menyelesaikan

masalanya.

Faktor eksogen atau eksternal menurut Prof. Madya bakhtiar Mansor,

“faktor eksogen ialah faktor dari luar individu (pengalaman dari lingkungan)”.

Lingkungan juga mengacu pada pengalaman seorang individu yang akan dihadapi

didalam rumah, bersama keluarga, sekolah dan masyarakat dimana dia berada.

Lingkungan juga termasuk pengalaman sebelum dan selepas kelahiran.

Lingkungan sebelum lahir yakni pada saat sang ibu memberikan nutrisi dan

kesehatan dan gaya hidup ibunya. Sebagai contoh, ibu merokok saat anak di

dalam kandungan, kegiatan yang dilakukan ibu serta usia dan keadaan emosi ibu

semasa anak dalam kandungannya. Pemberian nutrisi, taraf sosio-ekonomi, tahap

pendidikan keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, tempat ibadat, media

dan lingkungan dunia adalah aspek penyumbang pengalaman selepas kelahiran

seseorang individu.

Perincian Faktor Internal

Selain yang disebutkan di atas berikut faktor-faktor internal lainnya

 Kecerdasan

Arthur Jensen (1969) “kecerdasan itu diwariskan/diturunkan”.

Kecerdasan setiap individu berbeda. Menurut penelitian yang dilakukan Jensen

Anak kembarpun tidak sama kecerdasannya, padahal kembar identik yang berasal

(6)

Menurutnya IQ yang diukur dengan tes kesehatan yang baku merupakan

indicator kecerdasan yang baik. Menurut Jensen pengaruh keturunan terhadap

kecerdasan sebesar 80%. Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi

kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh itu berkisar sekitar

50%.

Kecerdasan menjadi salah satu faktor internal dari perkembangan karena

kecerdasan merupakan aspek penting dalam perkembangan manusia. Semakin

tinggi tingkat kecerdasan maka semakin pesat pula perkembangan suatu individu

dan sebaliknya.

 Tempramen

Tempramen adalah gaya perilaku karakteristik individu dalam merespon.

Thomas dan Chess (1991) “ada tiga tipe dasar tempramen yaitu mudah, sulit, dan

lambat untuk dibangkitkan”.

 Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan

dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur serta dengan

mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.

 Anak yang sulit cenderung untuk bereaksi secara negatif serta sering

menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.

 Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan

yang rendah, kadang-kadang negatif dan penyesuaian diri yang rendah

dengan lingkungan atau pengalaman baru.

Beberapa ahli perkembangan termasuk Chess dan Thomas, berpendapat

(7)

singkat dapat dikatakan bahwa keturunan mempengaruhi temperamen. Tingkat

pengaruh ini berantung pada respon orang tua terhadap anak-anaknya dengan

pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.

Perincian Faktor Eksternal

 Interaksi Keturunan Lingkungan dan Perkembangan

Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerjasama dan

menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan,

minat yang khas. Hal itu terjadi karena pengaruh lingkungan bergantung kepada

karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat

interaksi.

Interaksi keturunan, lingkungan dan perkembangan menjadi salah satu

faktor eksternal dikarenakan perkembangan setiap individu terpengaruh pula pada

interaksi dengan lingkungannya. Semakin mereka bisa beradaptasi semakin pesat

(8)

PENUTUP

Simpulan

Dalam mempelajari perkembangan peserta didik kita

akan memperoleh berbagai manfaat. Yaitu pengajaran akan lebih

optimal, lebih bisa memperhatikan peserta didik, mempunyai ekspektasi yang

nyata tentang anak dan remaja, dapat merespon sebagaimana mestinya pada

perilaku tertentu dari seorang anak, dapat mengenali berbagai penyimpangan dari

perkembangan yang normal, dengan mempelajari perkembangan anak akan

membantu memahami diri sendiri.

Dari semua yang telah kita kaji tadi dapat didimpulkan bahwa

mempelajari perkembangan peserta didik sangatlah berguna dan sangat membantu

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Drs.H.Abu, & Drs. Munawar Sholeh. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kartono, DR. Kartini. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.

Referensi

Dokumen terkait

Jika hendak membuang link ke suatu program yang terletak pada context menu (menu yang Anda lihat saat meng- klik kanan mouse), aplikasi ini tidak akan membuang programnya yang

Saluran cerna individu dapat dinyatakan sehat jika mengandung mikrobiota dengan jumlah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan, misalnya memproteksi dari bakteri

Setelah selesai proses pewartaan, pendidik menjelaskan kepada anak beberapa sentra yang sudah disiapkan dan yang boleh mereka pilih. Pendidik menjelaskan hubungan antara pesan

Adapun Pasal 81 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika memberikan peluang untuk terjadinya tumpang tindih kewenangan diantara dua penegak hukum

Mutari (Saksi-III) pergi ke kebun kelapa sawit untuk menengok dua ekor sapinya yang diikat di pohon sawit, sesampainya di tempat mengikat sapi ternyata tinggal satu ekor dan

Bab II Tinjauan Pustaka, adalah dasar-dasar teori dari literatur ilmiah yang menjadi acuan yang digunakan di dalam penulisan penelitian meliputi geologi

[r]

Bentuk dasar VRP secara umum berkaitan dengan masalah penentuan suatu rute kendaraan ( vehicle ) yang melayani suatu pelanggan yang diasosiasikan dengan titik dengan permintaan