• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KELUARGA MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KELUARGA MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

0

STRATEGI KELUARGA MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP (Studi Kasus : Terhadap Suaminya yang Tidak Memiliki Pekerjaan

Tetap di Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat Kecematan Lengayang Pesisir Selatan)

ARTIKEL E JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

SRIMADENI NIM. 10070019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2014

(2)

1

Srimadeni (10070019), Strategi Keluarga Miskin Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup (Studi Kasus: Terhadap Suaminya yang Tidak Memiliki Pekerjaan Tetap di Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat Kecematan Lengayang Pesisir Selatan), Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2014.

Oleh :

Srimadeni*Dra. Fachrina M. Si** Rio Tutri M. Si** Mahasiswa Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat** ABSTRACT

Familly is environment which some people that still have relationship a familly andto be one and it are a cluster people that live in one home. They still have relationship a familly/relationship a marriage, birth, adopted and ect. Familly the are father, mother, and child. Husband having responsibility to complied need for living member of familly all thought primary and not primary. So that, with nothing job of a husband, so, wife and child to in volve her self to work for completed need for living. In this reseach purpose are: 1) identify backround of husband that don’t have working. 2) description familly strategy to complied need for living, toward her husband that don’t have working. Thoery that used theory of Weber about Social Action and this reseach approach and qualitatif with descriptive, type to develop a problem that reseached. Collecting technique of data through observasion, interview, and document study. Analysis technique of data done as description type that are: 1) Data collecting, 2) Data Reducation, 3) Data offening, 4) consclusion. This reseach location do at Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat Sub-Distric lenggayang Pesisir Selatan.

Based on the reseach result get conclusion as: Human needs that they must complete to primary needs although non primary, and as for factor that influenced need for living that is: nature environment factor, education factor, job factor, age factor, and physigve factor. Familly strategy to complied needs for living: 1) strategy of husband to complied needs for living of familly. 2) strategy of wife to complied needs for living of familly. 3) strategy of child to help economic matters or familly.

PENDAHULUAN

Menurut Ki Hajar Dewantara, dalam Soekanto (2004: 23-24) mengatakan bahwa keluarga itu berasal dari bahasa Jawa yang terbentuk dari dua kata yaitu “Kawula” dan “Warga”. Dalam bahasa Jawa kuno kawula berarti hamba dan warga artinya anggota. Secara bebas dapat diartikan bahwa keluarga adalah anggota hamba atau warga saya. Artinya setiap anggota dari kawula merasakan bagaimana

dari kesatuan yang utuh sebagai bagian dari dirinya dan juga merupakan bagian dari warga yang lainnya secara keseluruhan. Sedangkan Warga adalah bagian dari penduduk. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu, dan merupakan sekelompok orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan /

(3)

2 hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan sebagainya.

Menurut Soekanto (2004: 25-26) keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak-anak yang belum menikah disebut keluarga batih. Sebagai unit pergaulan terkecil yang hidup dalam masyarakat, keluarga batih mempunyai peranan-peranan tertentu, yaitu: Keluarga batih berperan sebagai pelindung bagi pribadi-pribadi yang menjadi anggota, dimana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam wadah tersebut. Keluarga batih merupakan unit sosial dan ekonomis yang secara materil memenuhi kebutuhan anggotanya. Keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah pergaulan hidup. Keluarga batih merupakan wadah dimana manusia mengalami proses sosialisasi awal, yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Keluarga adalah salah satu kesatuan (Entity) satu sistem atau organisme. Keluarga bukanlah merupakan kumpulan (Collection) atau penjumlahan (Asum total) dari induvidu-induvidu ibarat rambu, keluarga mempunyai komponen-komponen yang membentuk organisasi keluarga. Komponen adalah anggota keluarga sistem keluarga fungsi untuk saling membantu dan memungkinkan kemandirian setiap anggota keluarga. Apa bila salah satu komponen keluarga terganggu atau tidak berfungsi, maka sistem keluarga akan terganggu pula (Willis, 2011: 148-149).

Keluarga sebagai bagian-bagian dari sistem yang ada dalam masyarakat tentu mempunyai fungsi. Fungsi ini mengacu pada peran individu dalam mengetahui, yang pada akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban. Mengenai fungsi keluarga sangat penting sebab dari sinilah terukur dan terbaca sosok keluarga yang ideal dan harmonis. Munculnya krisis rumahtangga dapat juga sebagai akibat tidak berfungsinya salah satu fungsi keluarga. Fungsi keluarga tersebut terdiri dari:

fungsi biologis, fungsi pendidikan, fungsi keagamaan, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi anak, fungsi rekreatif, dan fungsi ekonomi (Suhendi, 2001: 41).

Di dalam keluarga terdapat pembagian tugas atau fungsi yang jelaskan seperti yang dikutip dari Thalib (1997:117-118) suami adalah pemimpin bagi istri.

Allah Swt memberikan kepada suami kelebihan-kelebihan dan tanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya. karena kedudukan suami dalam rumahtangga adalah sebagai pemimpin dan penanggung jawab mutlak rumahtangganya, maka hal tersebut tidak boleh dilimpahkan kepada istri dengan alasan apapun.

Ditinjau dari sudut undang-undang perkawinan UU No. I/1974 mengenai Hak dan Kewajiban suami-isteri dijelaskan pada pasal 30 sampai 34 sebagai berikut: 1) Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukkan suami dalam kehidupan rumahtangga, pergaulan dan masyarakat. 2 ) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. 3) Suami adalah kepala keluarga dan isteri adalah ibu rumahtangga. 4) Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap. 5) Rumah tempat demaian itu ditentukan oleh suami isteri bersama. 6) Suami isteri wajib cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan saling membantu. 7) Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup rumahtangga sesuai dengan kemampuan. 8) Isteri wajib mengatur urusan rumahtangga dengan sebaik-baiknya (Abdullah, 2001: 17).

Menurut Abdullah (2001: 14-15) mengemukakan beberapa peran penting suami dalam keluarga yaitu:

1. Suami wajib bertanggungjawab memberikan belanja (Nafkah) untuk keperluan rumahtangganya sesuai dengan kemampuanya.

2. Suami harus bersifat jujur dan amanah terhadap istri dan anak-anaknya.

(4)

3 3. Suami harus rajin dan giat berusaha

untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya dari sumber-sumber yang halal.

4. Suami wajib setia dan mengayangi istri, anak-anak dan rumahtangganya.

5. Suami hendaklah berhati lembut, ramah tamah dalam menghadapi keluarganya.

6. Suami janganlah bersifat kasar dan kejam dalam rumahtangganya, apalagi menyakiti badan (jasmaninya).

7. Suami hendaklah menghargai jarih payah istrinya, pemaaf dan jika diperlukan harus mintak maaf. 8. Suami juga berkewajiban

memberikan semacam hiburan terhadap keluarga dan anak-anaknya.

9. Suami harus menghormati dan menghargai pihak orang tua/mertua dan semua famili dari pihak isterinya.

10. Suami wajib untuk mendidik dan mengajar isterinya, anak-anaknya sehingga mereka tentang ajaran-ajaran agama, barakhlak mulia, sehingga menjadi keluarga yang agamais.

Berdasarkan observasi awal, fenomena yang terjadi di Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan ditemukan ada suami yang belum menjalankan fungsinya dalam membentuk keluarga yang ideal. Kadang-kadang sering juga terjadi pertengkaran di dalam rumahtangga tersebut karena para istri tidak suka melihat suami yang tidak bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga baik itu kebutuhan Primer maupun kebutuhan Sekunder yang dikarenakan oleh suami yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Selanjutnya berdasarkan “wawancara awal penulis dengan Bapak Nurlison Wali Nagari Kambang Barat” menyatakan bahwa ada sebagian suami tidak memiliki pekerjaan

tetap, terutama di Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat. Berdasarkan data profil Nagari Kambang Barat jumlah data kepala keluarga secara keseluruhan di Nagari Kambang Barat berjumlah 2.327 kepala keluarga diantaranya Pasar Kambang berjumlah 764 kepala keluarga, Rangeh berjumlah 314 kepala keluarga, Tebing Tinggi berjumlah 500 kepala keluarga, dan Talang berjumlah 185 kepala keluarga, Berdasarkan dari jumlah 564 kepala keluarga, Kampung Pasar Gompong terdapat 564 kepala keluarga diantaranya kepala keluarga yang memiliki pekerjaan tetap 143 kepala keluarga dan yang tidak memiliki pekerjaan tetap berjumlah 421 kepala keluarga. Peneliti menjelaskan dari keseluruhan kepala keluarga tidak memiliki pekerjaan tetap, yang dimaksud pekerjaan tidak tetap, artinya mereka tetap bekerja tapi tidak rutin melaksanakan pekerjaan yang sama, dan terkadang tidak bekerja. Hal ini menyebabkan keadaan kondisi keluarga jika suami tidak mempunyai pekerjaan tetap, tentu juga penghasilannya tidak tetap. Penghasilan tidak tetap ini mempengaruhi cara memenuhi kebutuhan hidup yang perlu dilaksanakan setiap hari. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhi kebutuhan keluarga, dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan keluarga. Sehingga hal ini perlu diteliti untuk mengetahui lebih lanjut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang ”Strategi Keluarga Miskin Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup (Studi Kasus: Terhadap Suaminya yang Tidak Memiliki Pekerjaan Tetap Di Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat)”.

Berangkat dari penjelasan di latarbelakang di atas maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latarbelakang suami yang tidak memiliki pekerjaan tetap ?

2. Bagaimana strategi keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup, terhadap suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap ?

(5)

4 BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan mulai dari tanggal 14 Mei 2014 sampai dengan 29 Juli 2014, penelitian ini dilakukan di Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat Kecamatan Lenggayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni penulisan yang didasarkan pada pandangan mereka yang diteliti dengan rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit (Moleong, 2007: 6).

Sedangkan tipe penelitian ini adalah Deskriptif, yang berarti bersifat menggambarkan atau melukis sesuatu hal. Menggambarkan atau melukiskan dalam hal ini dapat dalam arti sebenarnya (Harfiah) yaitu berupa gambar-gambar atau foto-foto yang didapat dari data lapangan atau peneliti menjelasakannya hasil penelitian dengan gambar-gambar dan dapat pula berarti menjelaskannya dengan kata-kata. Penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitiannya, kemudian dianalisis pula dengan kata-kata apa yang melatar belakangi responden. Gambaran dalam penelitian kualitatif, yaitu karakteristik pelaku, kegiatan atau kejadian-kejadian yang terjadi selama penelitian, dan lingkungan atau karakteristik tempat penelitian berlangsung (Husaini, 2011:129-130).

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah observasi non partisipan, wawancara mendalam, studi dokumen.

HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Suami Tidak Memiliki Pekerjaan Tetap

Kebutuhan manusia beranekaragam yang harus dipenuhi baik dari kebutuhan primer dan sekunder, kedua kebutuhan ini merupakan kebutuhan pokok, tanpa kebutuhan primer kebutuhan hidupan manusia tidak akan berlangsung dengan

baik, kebutuhan primer meliputi sandang pangan papan. Sedangkan kebutuhan sekunder adalah sebagai kebutuhan perlengkap setelah terpenuhi kebutuhan primer. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan hidup masyarakat terutama pada keluarga di Kampung Pasar Gompong, dilihat dari faktor lingkungan alam, faktor pendidikan, faktor mata pencaharian, faktor usia dan faktor fisik. Hal ini yang menyebabkan kehidupan keluarga yang tidak memiliki memiliki pekerjaan tetap mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

1. Faktor Lingkungan Alam

Faktor lingkungan alam sangat mempengaruhi kebutuhan hidup manusia, dimana lingkungan inilah yang menjadi faktor utama yang paling mempengaruhi kebutuhan hidup manusia tergantung kepada lingkungannya. Contoh: orang-orang yang tinggal di daerah tropis banyak mengkonsumsi pakaian berbahan tipis. Sedangkan orang yang tinggal di daerah dingin banyak mengonsumsi pakaian berbahan tebal. Ini berarti lingkungan alam memberi pengaruh terhadap manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Begitu juga dengan halnya dengan keluarga yang berada di Nagari Kambang Barat.

2. Faktor Mata Pencaharian

Faktor mata pencaharian adalah pekerjaan yang digunakan untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup manusia, tanpa adanya mata pencaharian seseorang maka kebutuhan hidupnya tidak akan dapat terpenuhi. Kebutuhan manusia yang banyak dan beranekaragam tersebut harus dapat dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh mata pencaharian sesuai dengan sifat pekerjaannya, contoh masyarakat petani membutuhkan alat-alat pertanian, seperti: cangkul, sabit, mesin bajak, dan irigasi. Begitu juga yang bekerja sebagai nelayan dan lai sebagaiannya. Masyarakat yang tinggal di daerah tepi pantai maka mata

(6)

5 pencahariannya berprofesi sebagai neleyan, tambak udang dan lain sebagaiannya. Sedangkan masyarakat yang tinggal didaerah pegunungan mereka berprofesi sebagai petani, perkebunan, dan lain sebagaiannya.

3. Faktor Pendidikan

Pendidikan adalah suatu ilmu yang dipelajari guna untuk mencapai tujuan yang di inginkan dengan melalui tingkat pendidikan itu sendiri mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai ke perguruan tinggi. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang akan banyak memengaruhi keinginan seseorang dalam memenuhi kebutuhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh, semakin banyak pula biaya yang dikeluarkan. Contoh : Untuk biaya pendidikan ditingkat Perguruan Tinggi, biayanya lebih mahal dibanding dengan biaya pendidikan ditingkat SMA, SMP, SD ataupun TK.

4. Faktor Usia

Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan dasar yang berbeda,baik kebutuhan psikologis, biologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda. Faktor usia sangat mempengaruhi seseorang di dalam melakukan berbagai kegiataan dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, faktor ini mempengaruhi fisik dan jasmani seseorang dalam berbagai kegiatan untuk melangsungkan kehidupan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan lainnya, apa bila fisik atau jasmani seseorang mengalami gangguan maka terganggu pula aktivitas seseorang dalam bekerja dan memperoleh pekerjaan.

5. Faktor Fisik

Fisik yang dimaksud disini adalah kesehatan tubuh, dengan bentuk tubuh yang beraneka ragam terutama pria dan

wanita, dan juga fisik tubuh yang muda dan yang tua. Bisa dikatakan semakin tua seseorang maka kekuatan fisiknya akan semakin berkurang. Usia fisik yang produktif itu adalah umur 15 Tahun s/d 64 Tahun, usia 64 Tahun keatas bisa dikatakan usia yang tidak produktif.

B. Strategi Keluarga Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup

Strategi adalah rencana yang disatukan secara luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama yang dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi dan kelompok. Hal ini sangat mempengaruhi sebuah proses perkembangan dan kemajuan dalam rangka peningkatan kesehjateraan anggota kelompak keluarga. Keluarga merupakan unit kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Sekelompok anggota keluarga harus mampu mensejahterakan setiap anggota keluarganya baik dari segi fisik, rohani dan kebutuhan ekonomi. Untuk memperjelas data yang diperoleh dilapangan, tentang strategi keluarga terhadap suaminya yang tidak memiliki pekerjaan tetap dalam memenuhi kebutuhan hidup di kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat diantaranya sebagai berikut:

1. Strategi Suami dalam Memenuhi kebutuhan keluarga

Strategi dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, Suami harus bertanggung jawab dalam menafkahi serta mengkecukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Dalam memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya tersebut, suami harus memiliki pekerjaan baik dalam bentuk pekerjaan tetap maupun pekerjaan yang tidak tetap.

Pekerjaan tetap adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari pada suatu tempat dan waktu yang sama untuk memenuhi kebutuhan keluarga, contohnya: PNS,

(7)

6 Polisi, kejaksaan, dan tentara. Sedangkan pekerjaan tidak tetap adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yang tidak terfokus kepada satu pekerjaan dimana suami terkadang bekerja dan terkadang tidak sehingga memperoleh penghasilan yang tidak menentu. Contoh: mengambil upah ke sawah dan ladang orang. Adapun Strategi yang dilakukan suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga sebagai berikut:

a. Mengambil upah ke sawah dan di ladang orang.

Pekerjaan yang dilakukan oleh para suami masyarakat Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat dalam memenuhi kebutuhan keluarganya yaitu dengan cara bekerja mengambil upah ke sawah dan ladang orang, dan itupun dilakukan bukan setiap hari akan tetapi pekerjaan yang tidak menentu atau bermusim-musim.

b. Memelihara Hewan Ternak

Beternak merupakan usaha atau strategi yang dilakukan suami masyarakat Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, dengan berternak kebutuhan keluarga juga dapat terkecukupi bahkan bisa dijadikan aset rumahtangga seperti: berternak sapi, kambing, dan ayam. Apabila mata pencaharian tidak bisa mengkecukupi kebutuhan keluarga maka hasil ternak akan dijual satu persatu gar kebutuhan keluarga tetap terpenuhi.

2. Strategi Istri dalam Membantu Suami untuk Memenuhi

Kebutuhan Keluarga.

Dalam pemenuhan kebutuhan keluarga bukan hanya sang suami saja yang berperan aktif, akan tetapi sang istri juga terlibat dalam membantu untuk memenuhi kebutuhannya. Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh sang istri untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, antara lain:

berjualan kecil-kecilan, membantu suami pergi bekerja ke sawah dan ke ladang orang, dan setidak-tidaknya mengatur keuangan bahkan menjaga anak-anak dirumah. Maka hal itu merupakan strategi istri dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Diantara strategi yang dilakukan oleh istri dalam memenuhi kebutuhan keluarga sebagai berikut; a. Mengambil upah ke sawah dan ke

ladang orang.

Membantu suami pergi ke sawah dan ke ladang ini merupakan salah satu strategi yang bisa dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga, dengan hal demikian maka beban suami tidak terlalu berat, karena istri juga bisa membantu suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

b. Berdagang.

Berdagang juga merupakan suatu strategi yang bisa di kerjakan oleh istri membantu suami dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Dengan hal demikian maka beban suami akan menjadi ringan karena istri juga ikut dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Seperti: berjualan lontong, kerupuk kuah, dan lain sebagaiannya.

c. Mengambil upah cuci pakaian.

Pengambilan upah cucian baju juga merupan salah satu strategi yang bisa dilakukan istri didalam membantu beban suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga. Hal ini juga dapat mengurangi beban suami, karena istri ikut membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

d. Menjual Hasil Panen Pertanian.

Padi merupakan hasil pertanian masyarakat Pasar Gompong Nagari Kambang Barat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Dengan adanya hasil panen padi, masyarakat menyimpan padi tersebut untuk keperluan-keperluan mendesak di masa yang akan datang. Jika kebutuhan itu

(8)

7 tiba secara mendesak, maka padi tersebut akan dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Hasil Hewan Ternak.

Hasil ternak merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh masyarakat Pasar Gompong Nagari Kambang Barat dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan adanya hasil ternak mereka bisa menjadikan aset ini sebgai simpanan dimana ketika mata pencaharian tidak membuahkan hasil maka aset-aset yang ada dimiliki keluarga akan digadai atau dijual demi memenuhi kebutuhan keluarga.

3. Strategi Anak dalam Membantu Perekonomian Keluarga.

Dalam pemenuhan kebutuhan keluarga, Anak juga bisa berperan aktif dalam membantu perekonomian keluarga. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengojek Sepeda Motor, pergi merantau ke negeri orang, bekerja di rumah makan, menangkap ikan, pergi ke sawah dan ke ladang orang.

KESIMPULAN

1. Latar Belakang Suami Tidak Memiliki Pekerjaan Tetap

Kebutuhan manusia beranekaragam yang harus dipenuhi baik dari kebutuhan primer dan sekunder, kedua kebutuhan ini merupakan kebutuhan pokok, tanpa kebutuhan primer kebutuhan hidupan manusia tidak akan berlangsung dengan baik, kebutuhan primer meliputi sandang pangan papan. Sedangkan kebutuhan sekunder adalah sebagai kebutuhan perlengkap setelah terpenuhi kebutuhan primer. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan hidup masyarakat terutama pada keluarga di Kampung Pasar Gompong, dilihat dari faktor lingkungan alam, faktor pendidikan, faktor mata pencaharian, faktor usia dan faktor fisik. Hal ini yang menyebabkan kehidupan keluarga yang tidak memiliki

memiliki pekerjaan tetap mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Strategi keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup

Strategi adalah rencana yang disatukan secara luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama yang dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi dan kelompok. Hal ini sangat mempengaruhi sebuah proses perkembangan dan kemajuan dalam rangka peningkatan kesejateraan anggota kelompak maupun individu. Keluarga merupakan unit kecil yang terdiridari ayah, ibu dan anak. Sekelompok anggota keluarga harus mampu mensejahterakan setiap anggota keluarganya baik dari segi fisik, rohani dan kebutuhan ekonomi.

a. Strategi Suami Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup

Strategi dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, Suami harus bertanggung jawab dalam menafkahi serta mengkecukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Dalam memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya tersebut, suami harus memiliki pekerjaan baik dalam bentuk pekerjaan tetap maupun pekerjaan yang tidak tetap.

b. Strategi Istri dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga

Dalam pemenuhan kebutuhan keluarga bukan hanya sang suami saja yang berperan aktif, akan tetapi sang istri juga terlibat dalam membantu untuk memenuhi kebutuhannya. Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh sang istri untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, antara lain: berjualan kecil-kecilan, membantu suami pergi bekerja ke sawah dan ke ladang orang dan mengambil upah mencuci baju. Maka hal itu merupakan strategi istri dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga

(9)

8 c. Strategi Anak dalam Membantu

Perekonomian Keluarga

Dalam pemenuhan kebutuhan keluarga, Anak juga bisa berperan aktif dalam membantu perekonomian keluarga. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengojek Sepeda Motor, pergi merantau ke Negeri orang, bekerja dirumah makan, menangkap ikan dan pergi ke sawah dan ke ladang orang.

Keberadaan keluarga pada masyarakat kampung Pasar Gompong sampai saat sekarang ini masih bisa mempertahankan kehidupan keluarganya, meskipun tidak memiliki pekerjaan tetap namun penghasilannya tidak seberapa, namun warga masyarakat tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2001. Ramzil Huda. Ramah Tangga Bahagia Bagaikan Taman Syurga. Padang: BP4. Arikunto, Susarismi. 2002. Prosedur

Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. As’ad, M. 2000, Ilmu Sumber Daya

Manusia, (Online), Yogyakarta: Liberty

Widyaningsih, 2009. Menegaskan Kemampuan Ekonomi. Jakarta: Departemen Pendidikan Agama. Bungin, Burhan, 2007. Metodelogi

Penilitian Kualitatif. Jakarta: PT Grafidian Jaya.

Hendi, Suhendi, 2001. Pengantar sosiologi keluarga. Bandung: CV Pustaka Setia.

Husaini, 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Thalib, 1997, 20 Perilaku Durhaka Suami Terhadap Istri. Bandung: Irsyad Baitus Salam (IBS).

Willis, Sofyan, 2011. Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman sejarah dan kreativitas siswa kelas XI IPS 2 SMA N 4 Surakarta pada semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017

Hasil dari penelitian ini adalah informan I memiliki pengalaman komunikasi dengan cara komunikasi non-verbal, informan II sang anak yang dapat berbicara seperti

Gambar 3.4 Tampilan jendela utama program pengenalan wajah Tombol PEMBENTUKAN BASISDATA digunakan untuk ekstraksi ciri semua citra yang tersimpan pada basisdata dengan

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.. 01 TAHUN 2019 Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menjabarkan dan mendeskripsikan markaz Bahasa Arab DLWI dalam

[r]

Pembentukan karakter anak memang tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.. Dibutuhkan proses panjang dalam waktu yang lama serta dilakukan secara

´ Melakukan penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan di sekolah-sekolah, kantor Desa dan Kecamatan ditujukan kepada warga desa atau Kecamatan yang secara khusus adalah

Sistem Informasi Keuangan merupakan suatu subsistem dari CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai