• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

RSNI 2

Standar Nasional Indonesia

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton

pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

(2)

Daftar isi Daftar isi ... i Prakata ...iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup ... 1 2 Acuan normatif... 1

3 Istilah dan definisi ... 1

4 Singkatan istilah... 2

5 Persyaratan ... 2

6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan beton ... 3

6.1 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm (sesuai dengan SNI DT 91-0008-2007) …. ………3

6.2 Bahan membuat 1 m3 beton f’c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm (sesuai dengan SNI DT 91-0008-2007) …..………3

6.3 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir (sesuai dengan SNI DT 91-0008- 2007) …..………....3

6.4 Memasang 10 kg kabel presstressed polos/strands (sesuai dengan SNI DT 91- 0008-2007) ...4

6.5 Memasang 10 kg jaring kawat baja/wire mesh (sesuai dengan SNI DT 91-0008- 2007)...4

6.6 Membuat 1 m2 casting area tebal 8 cm beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm ………..………..………...4

6.7 Membuat 1 m2 casting area tebal 10 cm beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm ………..……..………...4

6.8 Membuat 1 m2 casting area tebal 12 cm beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm ………..………..……...…4

6.9 Membuat 1 m2 casting area tebal 15 cm beton mutu f’ c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm ………..………..……...5

6.10 Membuat 1 m2 bekisting untuk plat beton pracetak (5 kali pakai) …….……….….…5

6.11 Membuat 1 m2 bekisting untuk balok beton pracetak (10 sampai dengan 12 kali pakai) ……….5

6.12 Membuat 1 m2 bekisting untuk kolom beton pracetak (10 sampai dengan 12 kali pakai) ……….………5

6.13 Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk pelat pracetak ...6

(3)

6.15 Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk kolom pracetak ...6

6.16 Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk pelat pracetak ...6

6.17 Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk balok pracetak ...6

6.18 Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk kolom pracetak ...6

6.19 Ereksi 1 bh komponen untuk pelat pracetak ...7

6.20 Ereksi (erection) 1 bh komponen untuk balok pracetak ...7

6.21 Ereksi (erection) 1 bh komponen untuk kolom pracetak ...7

6.22 Langsir 1 bh komponen untuk pelat pracetak (± 20 m) ...7

6.23 Langsir 1 bh komponen untuk balok pracetak (± 20 m) ...8

6.24 Langsir 1 bh komponen untuk kolom pracetak (± 20 m) ...8

6.25 Bahan 1 m3 grout campuran ...………..…....8

6.26 Bahan 1 m3 grout ……....………....………..……...8

6.27 Upah 1 titik pekerjaan grout pada joint beton pracetak ...…………...…………...8

6.28 Memasang 1 titik bekisting joint ...……….………… . ……...8

6.29 Upah 1 titik joint dengan sling ...8

Lampiran A ……….…...9

Lampiran B ………..10

Lampiran C ………..11

Lampiran D ………..12

(4)

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung ini sebagai acuan dasar untuk menentukan biaya bangunan (building cost) rancangan pekerjaan konstruksi pracetak dari suatu gedung dan perumahan yang meliputi indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan bersangkutan dan dilengkapi contoh perhitungan pada lampiran.

Standar ini disusun melalui kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Pracetak Prategang Indonesia (IAPPI) pada tahun 2004 hingga tahun 2007 dan telah didiskusikan sejak tahun 2007 pada lokakarya di Dinas Perumahan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 dan dibahas pada rapat konsensus pada tanggal 17 Desember 2010 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.

(5)

Pendahuluan

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan pembangunan gedung dengan menggunakan pracetak, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung. Analisis biaya konstruksi yang selama ini dikenal yaitu analisis BOW (Burgeslijke Openbare Werken) 28 Pebruari 1921, No. 5372 A, perlu diadakan perbaikan dan revisi. Ditinjau dari perkembangan industri konstruksi saat ini, analisis tersebut belum memuat pengerjaan beberapa jenis bahan bangunan yang ditemukan dipasaran bahan bangunan dan konstruksi dewasa ini, khususnya konstruksi pracetak. Untuk ini Tim Penelitian dan Pengembangan Pracetak untuk bangunan dan perumahan pada tahun 2004 sampai tahun 2007 melakukan penelitian untuk pengembangan analisis tersebut di atas.

Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu melalui pengumpulan data sekunder berupa analisis biaya yang dipakai oleh beberapa kontraktor dalam menghitung harga satuan pekerjaan. Disamping itu dilakukan pula pengumpulan data primer, melalui penelitian lapangan pada proyek-proyek pembangunan perumahan. Data primer yang diperoleh dipakai sebagai pembanding/cross-check terhadap kesimpulan data sekunder yang diperoleh. Kegiatan tersebut diatas digunakan untuk menyusun produk analisis biaya konstruksi pracetak untuk bangunan gedung dan perumahan.

(6)

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

1 Ruang lingkup

Standar ini memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan dengan jenis pekerjaan beton pracetak meliputi :

a) Pekerjaan pembuatan beton pracetak sebagian; b) Pekerjaan pembuatan beton pracetak penuh;

c) Pekerjaan ereksi konstruksi beton pracetak untuk sampai dengan 5 lantai; d) Pekerjaan sambungan konstruksi beton pracetak;

e) Pekerjaan bekisting menggunakan kayu dan phenol film.

2 Acuan normatif

SNI 7394:2008, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi

bangunan gedung dan perumahan.

3 Istilah dan definisi 3.1

konstruksi pracetak

suatu konstruksi bangunan yang komponen bangunannya difabrikasi/dicetak terlebih dahulu di pabrik atau di lapangan, lalu disusun di lapangan untuk membentuk satu kesatuan bangunan gedung.

3.2

lahan produksi (casting area)

suatu lahan dengan luasan tertentu yang dipersiapkan untuk tempat produksi komponen pracetak, yang dapat dibuat di lokasi atau di tempat pabrikasi khusus di luar lokasi bangunan 3.3

bangunan gedung

adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus

3.4

harga satuan bahan

harga yang harus dibayar untuk membeli per-satuan jenis bahan bangunan 3.5

harga satuan pekerjaan

(7)

3.6 indeks

faktor pengali/koefisien sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan upah kerja 3.7

indeks bahan

indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis pekerjaan

3.8

indeks tenaga kerja

indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis pekerjaan

3.9

pelaksana pembangunan gedung dan perumahan

pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perancang, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan

3.10

satuan pekerjaan

satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit

4 Singkatan istilah

Singkatan Kepanjangan Istilah/arti

cm Centimeter Satuan panjang

kg Kilogram Satuan berat

m meter panjang Satuan panjang

m2 meter persegi Satuan luas

m3 meter kubik Satuan volume

L Liter Satuan volume

Lbr Lembar Satuan jumlah

Unit/hr Unit per-hari Satuan waktu

Bh Buah Satuan jumlah

Bh/hr Buah per-hari Satuan jumlah

OH Orang Hari Satuan tenaga kerja per hari

PC Portland Cement Semen Portland

PB Pasir beton Agregat halus ukuran 5 mm

KR Kerikil Agregat kasar ukuran 5 mm s.d.

40 mm 5 Persyaratan

5.1 Persyaratan umum

Persyaratan umum dalam perhitungan harga satuan:

a) Perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia, berdasarkan harga bahan dan upah kerja sesuai dengan kondisi setempat;

b) Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan.

(8)

c

c 5.2 Persyaratan teknis

Persyaratan teknis dalam perhitungan harga satuan pekerjaan:

a) Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada gambar teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);

b) Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar (5 s.d. 20) %, dimana didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya tergantung dari jenis bahan dan komposisi adukan;

c) Digunakan pada pekerjaan ereksi sampai dengan 5 lantai; d) Bekisting menggunakan kayu dan phenol film;

e) Untuk analisa biaya beton yang tercantum di dalam SNI 7394:2008, analisa biayanya dapat disesuaikan dengan kondisi material setempat;

f) Untuk analisa biaya beton yang tidak tercantum di dalam SNI 7394:2008, harus mengacu pada hasil rancangan campuran beton;

g) Tenaga kerja harus mempunyai sertifikasi keterampilan di bidang pracetak;

h) Tenaga pelaksana pada Pasal 1 e) yang dimiliki oleh perusahaan pemegang lisensi pracetak;

i) Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 5 jam per-hari.

6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan beton

1

6.1 Membuat 1 m3 beton f ' 4

MPa (

, K 7 ), slump (12 ± 2) cm

Indeks analisa pembuatan 1 m3 b5eton sesuai dengan SNI 7394:2008.

3

6.2 Membuat 1 m3 beton f ' 1

MPa (

, K 5 ), slump (12 ± 2) cm

Indeks analisa pembuatan 1 m3 b2eton sesuai dengan SNI 7394:2008.

Untuk pekerjaan beton pracetak yang bisa diangkat 24 jam diperlukan penambahan bahan tambahan sesuai tabel berikut.

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan PC kg 448,000

PB kg 667

KR (maksimum 30 mm) kg 1 000

Bahan tambahan kimia L 4,5

Air L 200

Tenaga kerja Pekerja OH 2,100

Tukang batu OH 0,350

Kepala tukang OH 0,035

Mandor OH 0,105

CATATAN Bobot isi pasir = 1 400 kg/m3 , Bobot isi kerikil = 1 350 kg/m3, Buckling factor pasir = 20%

6.3 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir

Indeks pembesian harus dilakukan sesuai dengan SNI 7394:2008. 6.4 Memasang 10 kg kabel prategang polos/strands

(9)

c

c

c

c 6.5 Memasang 10 kg jaring kawat baja

Indeks pemasangan jaringan kawat baja harus dilakukan sesuai dengan SNI 7394:2008.

1

6.6 Membuat 1 m2 lahan produksi tebal 8 cm beton f '

slump (12 ± 2 ) cm

4 MPa (

, 5

K 175 ),

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan PC kg 26,080

PB kg 60,800

KR (maksimum 30 mm) kg 82,320

Air L 17,200

Tenaga kerja Pekerja OH 0,132

Tukang batu OH 0,022

Kepala tukang OH 0,002

Mandor OH 0,007

6.7 Membuat 1 m2 lahan produksi tebal 10 cm beton f '

slump (12 ± 2) cm 1 4 MPa ( , 5 K 175 ),

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan PC kg 32,600

PB kg 76,000

KR (maksimum 30 mm) kg 102,900

Air L 21,500

Tenaga kerja Pekerja OH 0,165

Tukang batu OH 0,028

Kepala tukang OH 0,003

Mandor OH 0,008

6.8 Membuat 1 m2 lahan produksi tebal 12 cm beton f '

slump (12 ± 2) cm 1 4 MPa ( , 5 K 175 ),

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan PC kg 39,120

PB kg 91,200

KR (maksimum 30 mm) kg 123,480

Air L 25,800

Tenaga kerja Pekerja OH 0,198

Tukang batu OH 0,033

Kepala tukang OH 0,003

Mandor OH 0,010

6.9 Membuat 1 m2 lahan produksi tebal 15 cm beton mutu f '

slump (12 ± 2) cm 1 4 MPa ( , 5 K 175 ),

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan PC kg 48,900

PB kg 114,000

KR (maksimum 30 mm) kg 154,350

Air L 32,250

(10)

Tukang batu OH 0,041

Kepala tukang OH 0,004

Mandor OH 0,013

6.10 Membuat 1 m2 bekisting untuk pelat beton pracetak (5 kali pakai)

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Lantai kerja tebal 10 cm m3 0,008

Besi Hollow (50 x 50 x 3) mm kg 9,394 Kaso 5/7 (lebar 5 cm, tinggi 7 cm) m3 0,005

Phenol film 12 mm Lbr 0,080

Minyak bekisting L 0,200

Dinabolt ø 12 (10 s.d. 15) cm bh 3,882

Tenaga kerja Pekerja OH 0,007

Tukang kayu OH 0,076

Kepala tukang OH 0,008

Mandor OH 0,001

6.11 Membuat 1 m2 bekisting untuk balok beton pracetak (10 sampai dengan 12 kali

pakai)

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Kaso 5/7 (lebar 5 cm, tinggi 7 cm) m3 0,005

Phenol film 12 mm Lbr 0,043

Paku (5 s.d. 7) cm kg 0,046

Minyak bekisting L 0,200

Dinabolt ø 12 (10 s.d. 15) cm bh 0,693

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,004

Tukang kayu OH 0,038

Kepala tukang OH 0,004

Mandor OH 0,001

6.12 Membuat 1 m2 bekisting untuk kolom beton pracetak (10 sampai dengan 12 kali

pakai)

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Kaso 5/7 (lebar 5 cm, tinggi 7 cm) m3 0,004

Phenol film 12 mm Lbr 0,048

Paku (5 s.d 7) cm kg 0,046

Dinabolt ø 12 (10 s.d. 15) cm bh 0,693

Minyak bekisting L 0,200

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,004

Tukang kayu OH 0,038

Kepala tukang OH 0,004

Mandor OH 0,001

6.13 Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk pelat pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,053

Tukang kayu OH 0,018

(11)

6.14 Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk balok pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,089

Tukang kayu OH 0,030

Mandor OH 0,005

6.15 Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk kolom pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,071

Tukang kayu OH 0,024

Mandor OH 0,005

6.16 Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk pelat pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,064

Tukang batu OH 0,244

Tukang vibrator OH 0,128

Kepala tukang OH 0,034

Mandor OH 0,073

6.17 Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk balok pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,069

Tukang batu OH 0,242

Tukang vibrator OH 0,138

Kepala tukang OH 0,037

Mandor OH 0,073

6.18 Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk kolom pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,061

Tukang batu OH 0,213

Tukang vibrator OH 0,122

Kepala tukang OH 0,033

Mandor OH 0,073

6.19 Ereksi 1 bh komponen untuk pelat pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Sewa crane Unit/hr 0,067

Solar L 6,676

Sewa pipe support Bh/hr 1,100

Tenaga Kerja Operator crane OH 0,067

Pembantu operator crane OH 0,067

Pekerja OH 0,067

Tukang batu OH 0,067

Tukang ereksi OH 0,134

Kepala tukang OH 0,067

(12)

6.20 Ereksi 1 bh komponen untuk balok pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Sewa crane Unit/hr 0,061

Solar L 6,110

Sewa scaffolding Unit/hr 1,100

Tenaga Kerja Operator crane pekerja OH 0,061

Pembantu operator crane OH 0,061

Pekerja OH 0,061

Tukang batu OH 0,061

Tukang ereksi OH 0,122

Kepala tukang OH 0,061

Mandor OH 0,061

6.21 Ereksi 1 bh komponen untuk kolom pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Sewa crane Unit/hr 0,083

Solar L 8,277

Sewa pipe support Bh/hr 2,200

Tenaga Kerja Operator crane pekerja OH 0,083

Pembantu operator crane OH 0,083

Pekerja OH 0,083

Tukang batu OH 0,083

Tukang ereksi OH 0,166

Kepala tukang OH 0,083

Mandor OH 0,083

6.22 Langsir 1 bh komponen untuk pelat pracetak (± 20 m)

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Sewa crane Unit/hr 0,019

Solar L 1,897

Tenaga Kerja Operator crane OH 0,019

Pembantu operator crane OH 0,019

Tukang batu OH 0,038

Pekerja OH 0,019

6.23 Langsir 1 bh komponen untuk balok pracetak (± 20 m)

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Sewa crane Unit/hr 0,019

Solar L 1,897

Tenaga Kerja Operator crane OH 0,019

Pembantu operator crane OH 0,019

Tukang batu OH 0,038

(13)

6.24 Langsir 1 bh komponen untuk kolom pracetak (± 20 m)

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Sewa crane Unit/hr 0,019

Solar L 1,897

Tenaga Kerja Operator crane OH 0,019

Pembantu operator crane OH 0,019

Tukang batu OH 0,038

Pekerja OH 0,019

6.25 Bahan 1 m3 grout campuran

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Semen grout kg 1200,000

Screening kg 650,000

Air L 350,000

6.26 Bahan 1m3 grout

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Semen grout kg 1850,000

Air L 400,000

6.27 Upah 1 titik pekerjaan grout pada joint beton pracetak

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang batu OH 0,367

Kepala tukang OH 0,074

Mandor OH 0,037

6.28 Memasang 1 titik bekisting joint

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Kayu kaso 5/7 (lebar 5 cm, tinggi 7 cm) m3 0,012

Papan cor m3 0,004 Paku (5 s.d. 7) cm kg 0,264 Tenaga Kerja Pekerja OH 0,147 Tukang kayu OH 0,147 Kepala tukang OH 0,015 Mandor OH 0,005

6.29 Upah 1 titik joint dengan sling

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,220 Tukang Besi OH 0,220 Tukang Kayu OH 0,022 Mandor OH 0,011

(14)

Lampiran A (Informatif)

Analisis biaya beton pracetak

BETON PRACETAK BETON PRACETAK SEBAGIAN EREKSI JOINT TOPPING BETON PRACETAK BETON PRACETAK BETON PRACETAK PENUH EREKSI JOINT

(15)

CAST IN PLACE / COR DI LAPANGAN Lampiran B (Informatif)

Analisis biaya beton pracetak penuh

PEKERJAAN BETON PRACETAK PENUH BETON PRACETAK EREKSI JOINT PRODUK PABRIK (COR DI PLANT) BETON PRA CETAK TRANSPORTASI BETON PRA CETAK LANGSIR BETON PEMBESIAN BEKISTING CURRING FINISHING

(16)

CAST IN PLACE / COR DI LAPANGAN Lampiran C (Informatif)

Analisis biaya beton pracetak sebagian

PEKERJAAN BETON PRACETAK SEBAGIAN BETON PRACETAK EREKSI JOINT PRODUK PABRIK (COR DI PLANT) BETON PRA CETAK TRANSPORTASI BETON PRA CETAK LANGSIR BETON PEMBESIAN BEKISTING CURRING FINISHING TOPPING

(17)

c Lampiran D

(Informatif)

Contoh penggunaan standar untuk menghitung harga satuan pekerjaan Analisa harga satuan 1 buah komponen beton pracetak

Untuk 1 buah komponen beton kolom pracetak diperlukan analisa harga satuan sebagai berikut:

a) Beton siap pakai (readymix) / m3; b) Baja tulangan / kg;

c) Buat bekisting / m2;

d) Pasang + bongkar / bh komponen.

CATATAN: Yang dimaksud koefisien dalam contoh analisa di bawah ini adalah indeks.

Contoh analisa komponen beton

3

a) Beton siap pakai (readymix), volume 1 m3, mutu f ' 1

MPa(

, K 350 )

Macam pekerjaan (bahan)

Satuan Koefisien Harga bahan/

Upah Jumla2h harga bahan Jumlah harga upah Total 1 m3 beton K 350 kolom Bahan Ready mix K 350 m3 1 Rp 500 000,00 Rp 500 000,00 Total Rp 500 000,00 Rp 500 000,00

b) Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk kolom pracetak (analisa 6.18)

Macam pekerjaan (bahan)

Satuan Koefisien Harga bahan/

Upah Jumlah harga bahan Jumlah harga upah Total Upah tuang/tebar beton 1 bh komponen untuk kolom pracetak

Tuang/tebar beton (analisa 6.18)

Bh 1 Rp 24 144,00 Rp 24 144,00

Total Rp 24 144,00 Rp 24 144,00

c) Membuat 1 m2 bekisting untuk kolom beton pracetak (10 kali s.d. 12 kali pakai)

(analisa 6.12)

Macam pekerjaan (bahan)

Satuan Koefisien Harga bahan/

Upah Jumlah harga bahan Jumlah harga upah Total

1 m2 bekisting untuk kolom, beton pracetak (10 kali s.d. 12 kali pakai)

Bahan Kaso 5/7 m3 0,004 Rp 1 500 000,00 Rp 6 000,00 Phenol film 12 mm Lbr 0,048 Rp 225 000,00 Rp 10 800,00 Paku (5 s.d. 7) cm Kg 0,046 Rp 13 700,00 Rp 630,20 Dynabolt 12 (10 s.d. 15) cm Bh 0,693 Rp 800,00 Rp 554,40 Minyak bekisting L 0,200 Rp 20 000,00 Rp 4 000,00 Upah Pekerja OH 0,004 Rp 34 750,00 Rp 139,00 Tukang kayu OH 0,038 Rp 40 950,00 Rp 1 556,10 Kepala tukang OH 0,004 Rp 47 140,00 Rp 188,56 Mandor OH 0,001 Rp 53 330,00 Rp 53,33 Total Rp 21 921,59 Rp 1 936,99 Rp 23 921,59

(18)

d) Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk kolom pracetak (analisa 6.15)

Macam pekerjaan (bahan)

Satuan Koefisien Harga bahan/

Upah Jumlah harga bahan Jumlah harga upah Total Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk kolom pracetak

Upah

Pekerja OH 0,071 Rp 34 750,00 Rp 2 467,25

Tukang kayu OH 0,024 Rp 40 950,00 Rp 982,80

Mandor OH 0,005 Rp 53 330,00 Rp 266,65

Total Rp 3 716,70 Rp 3 716,70

e) Pembesian 1 kg dengan besi polos atau besi ulir (analisa 6.3)

Macam pekerjaan (bahan)

Satuan Koefisien Harga bahan/

Upah Jumlah harga bahan Jumlah harga upah Total Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir

Bahan

Besi beton (polos/ulir) Kg 1,05 Rp 7 625,00 Rp 8 006,25

Kawat beton Kg 0,015 Rp 11 500,00 Rp 172,50 Upah Pekerja OH 0,007 Rp 34 750,00 Rp 243,25 Tukang besi OH 0,007 Rp 40 950,00 Rp 286,65 Kepala tukang OH 0,0007 Rp 47 140,00 Rp 33,00 Mandor OH 0,0004 Rp 53 330,00 Rp 21,33 Total Rp 8 178,75 Rp 584,23 Rp 8 762,98

Contoh analisa untuk 1 komponen beton pracetak

Untuk 1 buah komponen beton K 350 kolom pracetak analisa harga satuannya :

Macam pekerjaan Satuan Koefisien Harga satuan Jumlah

Beton m3 0,42 Rp 500 000,00 Rp 210 000,00

Upah tuang/tebar beton 1 bh 1 Rp 24 144,00 Rp 24 144,00

Baja tulangan kg 119,26 Rp 8 762,98 Rp 1 045 072,99

Buat bekisting m2 4,48 Rp 23 921,59 Rp 107 168,72

Buka pasang bekisting bh 1,00 Rp 3 716,70 Rp 3 716,70

Total Rp 1 390 102,42

Contoh analisa pemasangan (ereksi + langsir)

Macam pekerjaan (bahan)

Satuan Koefisien Harga bahan/

Upah Jumlah harga bahan Jumlah harga upah Total Ereksi + langsir 1 bh komponen pelat beton pracetak

Ereksi (analisa 6.19) Bh 1 Rp 127 367,05 Rp 127 367,05

Langsir (analisa 6.22) Bh 1 Rp 31 733,87 Rp 31 733,87

Total Rp 159 100,92

Ereksi + langsir 1 bh komponen kolom beton pracetak

Ereksi (analisa 6.21) Bh 1 Rp 155 621,55 Rp 155 621,55

Langsir (analisa 6.24) Bh 1 Rp 31 733,87 Rp 31 733,87

Total Rp 187 355,42

Ereksi + langsir 1 bh komponen balok beton pracetak

Ereksi (analisa 6.20) Bh 1 Rp 111 103,45 Rp 111 103,45

Langsir (analisa 6.23) Bh 1 Rp 31 733, 87 Rp 31 733,87

(19)

Contoh rincian pekerjaan struktur beton pracetak

No. Item pekerjaan Satuan volume Harga satuan

(Rp)

Total harga (Rp) Pekerjaan struktur lantai 2

Pekerjaan struktur kolom lantai

Kolom K3 300 x 500 bh 57 000 1 390 102,42 79 235 837,94

Kolom K4 300 x 500 bh 12 000 2 135 765,06 25 629 180,76

Pekerjaan struktur balok lantai

B1 250 x 450 bh 22 000 1 394 652,99 30 682 365,88 B2 250 x 450 bh 8 000 1 045 696,50 8 365 572,01 B3 250 x 450 bh 29 000 969 153,87 28 105 462,16 B4 250 x 450 bh 12 000 1 001 674,34 12 020 092,09 B5 250 x 450 bh 12 000 1 001 674,34 12 020 092,09 B6 250 x 450 bh 8 000 533 906,33 4 271 250,61 B7 250 x 450 bh 2 000 845 751,67 1 691 503,34 B8 250 x 450 bh 4 000 818 358,30 3 273 433,19 B9 250 x 450 bh 8 000 818 358,30 6 546 866,38 CG 250 x 450 bh 16 000 287 878,26 4 606 052,17 B13 250 x 450 bh 3 000 722 239,00 2 166 716, 99

Pekerjaan struktur pelat lantai

S1 1800 x 4 500 bh 48 000 1 498 591,32 71 932 383,37 S2 1800 x 4 500 bh 24 000 1 512 933,13 36 310 395,10 S3 1875 x 2 400 bh 8 000 909 649,10 7 277 192,79 S4 1200 x 4 500 bh 20 000 1 022 987,41 20 459 748,11 S5 2200 x 4 500 bh 2 000 2 227 748,57 4 455 497,14 S6 1895 x 4 500 bh 4 000 1 742 100,79 6 968 403,15 S7 900 x 2 400 bh 2 000 1 285 214,92 2 570 429,83

Pekerjaan struktur tangga

Struktur tangga utama bh 1 000 5 559 634,43 5 559 634,43

Struktur tangga darurat bh 2 000 2 455 326,43 4 910 652,85

Pekerjaan ereksi dan join

Ereksi kolom precast bh 69 000 187 355,42 12 927 523,98

Ereksi balok precast bh 124 000 142 837,32 17 711 827,68

Ereksi pelat precast bh 108 000 159 100,92 17 182 899,36

Joint balok ttk 69 000 265 562,12 18 323 786,39

Joint kolom ttk 69 000 86 452,42 5 965 217,28

(20)

Contoh rekapitulasi rencana anggaran biaya

Rekapitulasi estimasi engineering

Satuan kerja Pelaksanaan pembangunan perumahan

Pekerjaan Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Tipe 24

Lokasi Wilayah zona gempa 3 dan 4

No. Uraian pekerjaan Total harga

I Pekerjaan persiapan 220 282 527,79 220 282 527,79

II Pekerjaan struktur 1 039 738 057,78 1 039 738 057,78

II.1 Pekerjaan pondasi

A. Pekerjaan pondasi 712 525 000,00

B. Pekerjaan pile cap 306 344 629,00

C. Pekerjaan tanah 20 868 428,78

II.2. Pekerjaan struktur atas (upper structure) 2 100 284 579,80 2 100 284 579,80

A. Pekerjaan struktur lantai dasar 132 070 887,75

B. Pekerjaan struktur lantai 2 451 170 016,76

C. Pekerjaan struktur lantai 3 455 781 496,14

D. Pekerjaan struktur lantai 4 431 873 584,17

E. Pekerjaan struktur lantai 5 426 512 250,14

F. Pekerjaan struktur lantai ringbalk 202 876 344,84

III Pekerjaan arsitek 2 079 530 208,47 2 079 530 208,47

A. Pekerjaan pasangan dan plesteran 1 181 815 490,17

B. Pekerjaan pintu dan jendela 203 496 175,30

C. Pekerjaan asesoris dan railing 157 026 459,51

D. Pekerjaan cat 97 872 883,49

E. Pekerjaan atap, canopy dan plafond 439 319 200,00

IV Pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing 2 815 850 021,38 2 815 850 021,38

IV.1 IV.1 Pekerjaan instalasi elektrikal 888 002 907,00

A. Penyambungan 169 563 350,00

B. Pekerjaan panel 101 519 000,00

C. Pekerjaan instalasi kabel feder 99 837 354,10

D. Pekerjaan kabel ladder 127 543 667,90

E. Pekerjaan armature lampu, saklar dan stop kontak 50 491 485,00

F. Pekerjaan instalasi 201 682 800,00

G. Pekerjaan system pertahanan 18 452 500,00

H. Pekerjaan penangkal petir 30 582 750,00

I. Pengadaan dan pemasangan genset 88 330 000,00

IV.2 IV.2 Pekerjaan instalasi elektronik 188 055 780,00

A. Pekerjaan sistem telpon 6 477 130,00

B. Pekerjaan sistem TV 63 500 800,00

C. Pekerjaan fire alarm 118 077 850,00

IV.3 Pekerjaan mekanikal

IV.3.1 Pekerjaan instalasi plambing 972 475 702,88

A. Instalasi air bersih 645 116 054,44

B. Instalasi air kotor dan air bekas 215 013 121,95

C. Instalasi air hujan 65 879 327,25

D. Instalasi vent 31 342 199,24

E. Material Bantu 9 075 000,00

F. Testing commissioning 6 050 000,00

IV.3.2 IV.3.2 Pekerjaan pemadam kebakaran 767 315 631,50

A. Peralatan utama 364 480 247,45

B. Instalasi pemipaan hydrant 196 757 583,33

C. Pemipaan sprinkler 184 902 800,72

D. Material Bantu 12 100 000,00

E. Testing commissioning 9 075 000,00

V Pekerjaan ground tank dan tangki septik 2 044 575 289,97 2 044 575 289,97

A. Pekerjaan ground tank 654 790 552,60

B. Pekerjaan tangki septic 1 389 784 737,37

Total 10 300 260 685,19 Fee royalty 3 % 309 007 820,56 Total 10 609 268 505,75 Fee kontraktor 10 % 1 060 926 850,57 Total 11 670 195 356,32 PPN 10 % 1 167 019 535,63 Grandtotal 12 837 214 891,95 Dibulatkan 12 837 214 800,00

(21)

Lampiran E

(Informatif)

Daftar nama dan lembaga

B.1 Bibliografi

1. SNI 03-2448-1991, Spesifikasi komponen beton pracetak untuk rumah tumbuh rangka

beratap.

B.2 Pemrakarsa :

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum.

2. Ikatan Ahli Pracetak Prategang Indonesia (IAPPI).

B.2 Penyusun :

No. Nama Jabatan Lembaga

1 Ir.Lutfi Faizal Koordinator Umum Puskim

Metode Pengujian

2 Dr. Ir. Iswandi Imran, MSc Koordinator Metode Uji Institut Teknologi Bandung

3 Cecep Bakheri, Dpl.E.Eng Sekretaris Puskim

4 Dr.Ir. Hari Nugraha Nurjaman, MT Anggota IAPPI

5 Dr. Ir. Sugeng Wjanto Anggota IAPPI

6 Dr.Ir. Andreas Triwijono Anggota Tata Cara Perencanaan

7 Dr.Ir. Binsar Harianja, MSc Koordinator Perencanaan Institut Teknologi Bandung 8 Ir. Sutadji Yuwasdiki, DPL.E.Eng Sekretaris Puskim

9 Ir. H. R. Sidjabat Anggota IAPPI

10 Ir. Jon Kenedi Anggota IAPPI

11 Ir. Djunaedi Anggota IAPPI

Analisa Biaya Konstruksi Pracetak 12 Ir. Dwi Dinariana, M.T. Koordinator Analisa Biaya

Konstruksi

UPI YAI

13 Dr. Andreas Wibowo, ST, MT Sekretaris Puskim

14 Ir. J. Liman Anggota IAPPI

15 Ir. Djoko Pietojo Anggota Cipta Karya

16 Dr.Ir. Biemo W. Soekardi Anggota Institut Teknologi Bandung Spesifikasi Beton Pracetak

17 Ir. Prijasambada Koordinator Spesifikasi Beton Pracetak

UPI YAI

18 Ir. Nana Puja Sukmana Sekretaris Puskim

19 Ir. Halimah Tunafiah Anggota UPI YAI

20 Ir. Bisma Anggota Menpera

Referensi

Dokumen terkait

Acuan yang digunakan dalam mendesain bangunan ini adalah Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Tata Cara Perencanaan

SNI 6897 : 2008, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding Untuk Konstruksi Banunan Gedung Dan Perumahan, Badan Standarisasi Nasional.. SNI 2837 : 2008, Tata

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan

Acuan yang digunakan dalam mendesain bangunan ini adalah Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Tata Cara Perencanaan

SNI 7832:2017 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak Untuk Konstruksi Bangunan Gedung.. Jakarta: Badan Standarisasi

SNI Tahun 2018 berisi tentang perhitungan harga satuan