• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS UDAYANA. Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan. Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS UDAYANA. Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan. Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS UDAYANA

Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan

Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok

I WAYAN EKA TRESNA WIDYA DHARMA 1220025093

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

UNIVERSITAS UDAYANA

Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan

Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok

I WAYAN EKA TRESNA WIDYA DHARMA 1220025093

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

iii

UNIVERSITAS UDAYANA

Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan

Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok

Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

I WAYAN EKA TRESNA WIDYA DHARMA 1220025093

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

(4)

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok

telah dipresentasikan dan diuji dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

(5)

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok

telah dipresentasikan dan diuji dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok” ini tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat kelulusan mata kuliah Skripsi di Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana (PS.KM, FK UNUD).

Dalam pembuatan dan penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, kerjasama, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. dr. I Made Ady Wirawan, MPH., PhD, selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

2. dr. Desak Putu Yuli Kurniati, M.K.M, selaku Kepala Bagian Promosi Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

3. Ni Komang Ekawati, S.Psi, Psi, MPH sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan saran-sarannya dalam pembuatan dan penyelesaian Skripsi ini.

4. Kepala Sekolah dan Guru BK SMA N 1 Bangli yang telah memberikan ijin dalam melaksanakan penelitian ini dan membantu dalam memberikan informasi.

5. Imforman penelitian yang sudah ikut serta dalam penelitian ini dan juga bersedia direkam dan di foto untuk keperluan dokumentasi.

(7)

vii

6. Seluruh dosen, staf dan pegawai PS. KM, FK UNUD atas dukungan dan kerjasama dalam penyelesaian Skripsi ini.

7. Keluarga, pacar, sahabat, dan teman-teman penulis di PS. KM, FK UNUD yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungannya dalam membuat dan menyelesaikan Skripsi ini.

Demikian Skripsi ini disusun semoga dapat memberikan manfaat bagi diri kami sendiri dan pihak lain yang menggunakan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Skripsi ini.

Denpasar, Juni 2016 Penulis,

(8)

viii

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN Skripsi S1, Juli 2016

I Wayan Eka Tresna Widya Dharma

Persepsi Siswa SMA N 1 Bangli Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok

ABSTRAK

Semakin meningkatnya jumlah perokok saat ini khususnya pada usia remaja, membuat pemerintah melakukan berbagai macam upaya untuk menekan jumlah perokok di Indonesia. Salah satu upaya tersebut dengan membuat suatu peraturan mengenai pencantuman gamabar peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok. Sehingga penelitian ini ingin melihat sejauh mana stimulus dalam hal ini adalah gambar peringatan bahaya merokok mempengaruhi persepsi siswa SMA terhadap gambar peringatan bahaya merokok yang ada pada bungkus rokok.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD) pada siswa laki-laki dari kelas XI, XII dan XIII dan wawancara mendalam dengan key informan yaitu guru BK dan Kepala Sekolah.

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar persepsi informan mengenai keseriusan penyakit yang disebabkan oleh rokok sangat serius dan menyebabkan berbagai macam penyakit pada diri sendiri maupun orang lain terutama perokok pasif. Informan juga merasakan rentan terkena penyakit akibat merokok terutama saat beraktivitas. Dimana dari pemasangan gambar peringatan bahaya merokok memiliki manfaat untuk membuat seseorang mengurangi ataupun berhenti merokok. Dibantu oleh faktor pencetus tindakan dari diri sendiri dan lingkungan terdekat seperti keluarga dan sekolah.

Pemerintah perlu mengkaji lebih dalam agar media yang digunakan lebih menyeramkan, jelas dan memiliki tingkat informasi yang baik lebih dari segi pesan tulisan yang lebih ditekankan dan design gambarnya mampu membuat orang takut untuk membeli ataupun mengkonsumsi rokok.

(9)

ix PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM FACULTY OF MEDICINE

UDAYANA UNIVERSITY

MAJOR CONCENTRATION IN HEALTH PROMOTION S1 Thesis, July 2016

I Wayan Eka Tresna Widya Dharma

The Perceptions of The Students SMAN 1 Bangli Against The Picture Warning On Cigarette Packs

ABSTRACT

Increasing number of current smokers, especially in adolescence, making the government made various efforts to reduce the number of smokers in Indonesia. One such effort made by creating a rule regarding the inclusion the picture warnings on cigarette packs. Thus this study wanted to see the extent of the stimulus in this case was a warning image dangers of smoking affects the perception of high school students against the dangers of smoking images existing warnings on cigarette packs.

This research used descriptive method with qualitative approach. The data collected using Focus Group Discussion (FGD) techniques on male students of class XI, XII and XIII and in-depth interviews with key informants counseling teachers and principals.

The results of this study showed that the majority of informants’ perception about the seriousness of the diseases caused by smoking was a very serious and cause various diseases to themselves and others, especially the passive smokers. Informants also felt vulnerable to diseases caused by smoking, especially when they were on the move. The picture of the dangers of smoking had benefits for someone to reduce or quit smoking. It was also assisted by precipitating the actions of oneself and the immediate environment such as family and school.

The government needs to examine more deeply so that the media used more sinister, vivid and has a good level of information is more deeply in terms of written messages were more accentuated, and the design picture can make people afraid to buy or consume cigarettes.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 6 1.4 Tujuan ... 6 1.4.1 Tujuan Umum ... 6 1.4.2 Tujuan Khusus ... 7 1.5 Manfaat Penelitian ... 7 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 7 1.5.2 Manfaat Praktis ... 7

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Rokok ... 9

(11)

xi

2.1.2 Gambar Peringatan Bahaya Merokok ... 10

2.1.3 Penyakit Akibat Rokok ... 11

2.1.4 Perilaku Merokok ... 13

2.2 Penelitian Sebelumnya ... 14

2.3 Kerangka Teori ... 16

2.4 Pengetahuan ... 18

2.5 Persepsi ... 19

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 20

3.1 Kerangka Konsep ... 20

3.2 Definisi Operasional ... 21

BAB IV METODELOGI PENELITIAN ... 22

4.1 Karakteristik Penelitian ... 22

4.2 Strategi Pengumpulan Data ... 22

4.2.1 Tahapan Penelitian ... 22

4.2.2 Metode ... 23

4.2.3 Sampling ... 25

4.3 Analisis Data ... 25

4.4 Strategi Validasi Data ... 27

BAB V HASIL PENELITIAN ... 28

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28

5.2 Karakteristik Informan dan Key Informan ... 28

5.3 Perilaku Merokok Siswa ... 30

5.4 Pengetahuan Siswa Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok ... 32

5.5 Persepsi Siswa Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok ... 34

(12)

xii

5.5.1 Persepsi Keseriusan Penyakit Dari Gambar Peringatan Bahaya

Merokok Yang Ada Pada Bungkus Rokok ... 37

5.5.2 Persepsi Kerentanan Terkena Penyakit Akibat Rokok ... 38

5.5.3 Manfaat Pemasangan Gambar Peringatan Bahya Merokok ... 39

5.5.4 Aksi (Faktor Pencetus Tindakan ) ... 42

5.6 Kebijakan Pihak Sekolah Terhadap Perilaku Merokok Siswa ... 45

BAB VI PEMBAHASAN ... 49

6.1 Perilaku Merokok Siswa ... 49

6.2 Pengetahuan Siswa Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok ... 52

6.3 Persepsi Siswa Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok ... 55

6.3.1 Persepsi Keseriusan Penyakit Dari Gambar Peringatan Bahaya Merokok Yang Ada Pada Bungkus Rokok ... 57

6.3.2 Persepsi Kerentanan Terkena Penyakit Akibat Rokok ... 59

6.3.3 Manfaat Pemasangan Gambar Peringatan Bahya Merokok ... 60

6.3.4 Aksi (Faktor Pencetus Tindakan ) ... 61

6.4 Kebijakan Pihak Sekolah Terhadap Perilaku Merokok Siswa ... 63

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 66

7.1 Simpulan ... 66

7.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional…...21

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lima Gambar Peringatan Bahaya Merokok...10

Gambar 2.2 Skematik Health Belief Model...18

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan Teori Health Belief Model...20

Gambar 6.1 Bagan Perilaku Merokok Siswa SMA...51

Gambar 6.2 Bagan Pengetahuan Siswa Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok...55

Gambar 6.3 Bagan Persepsi Siswa Terhadap Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Bungkus Rokok...63

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal Penelitian.

2. Lembar Persetujuan Sebagai Informan.

3. Panduan Focus Group Discussion (FGD) pada siswa laki-laki SMA N 1 Bangli.

4. Panduan Wawancara Mendalam pada Guru BK SMA N 1 Bangli. 5. Panduan Wawancara Mendalam pada Kepala Sekolah SMA N 1 Bangli. 6. Surat Keterangan Kelaiakan Etik

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN 1. BK : Bimbingan Konseling

2. BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan

3. FCTC : Conference of the Parties Framework Convention on Tobacco Control 4. FGD : Focus Group Discussion

5. HBM : Health Belief Model 6. Kepsek : Kepala Sekolah 7. KTR : Kawasan Tanpa Rokok

8. LPA Prov. Bali : Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Bali 9. LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

10. PHE: Public Health England 11. PERDA : Peraturan Daerah 12. PHW : Pictorial Health Warning

13. Prodi PGSD FKIP : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

14. PSKM FK UNUD : Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

15. Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar 16. SMA : Sekolah Menengah Atas 17. SMP : Sekolah Menengah Pertama 18. Wakasek :Wakil Kepala Sekolah 19. WC : Water Closet

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kesadaran masyarakat akan bahaya merokok umumnya masih rendah. Sebagian besar perokok mengetahui dampaknya terhadap kesehatan, namun masih banyak masyarakat tetap melakukan perilaku yang tidak baik untuk kesehatannya. Perilaku merokok telah menjadi suatu kebiasaan yang bersifat adiktif dimana dalam sebatang rokok terkandung sekitar 4.000 senyawa kimia, diantaranya terdapat nikotin, tar dan karbonmonoksida. Rokok sudah merupakan faktor risiko tertinggi berbagai penyakit yang tidak menular, bahkan sampai saat ini telah diketahui lebih dari 15 penyakit berbahaya yang disebabkan oleh rokok. (Wikipedia, 2016)

World Health Organization (2012) memperkirakan bahwa pada tahun

2020 penyakit yang berkaitan dengan tembakau menjadi masalah kesehatan tertinggi di dunia yang menyebabkan 8,4 juta kematian setiap tahunnya dan separuhnya terjadi di Asia. WHO juga telah menyusun strategi pengendalian dalam mengatasi masalah terkait rokok. Akan tetapi, dalam kenyataannya sekarang penduduk yang merokok semakin meningkat dari tahun ketahun. Dimana konsumsi rokok di Indonesia menempati peringkat 4 di dunia setelah Cina, Amerika Serikat, dan Rusia. (Eriksen, 2012)

Permasalahan tentang rokok merupakan sesuatu yang perlu ditanggulangi bersama baik dari individu, masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan dampak buruk rokok terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Banyak hal yang telah

(18)

2

dilakukan, bahkan yang menjadi bahan perbincangan saat ini yaitu tertera gambar bahaya penyakit-penyakit akibat merokok yang mengerikan pada bungkus rokok.Namun gambar mengerikan tersebut belum mempunyai dampak signifikan dalam menurunkan perilaku merokok seseorang. (Anggreni, 2016)

Desain bungkus rokok adalah perangkat komunikasi yang penting bagi merek rokok dan bertindak sebagai media iklan. Menurut Public Health England (PHE) di Australia dalam 20 tahun terakhir terjadi penurunan jumlah perokok. Australia menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan logo, merek, simbol, gambar, warna dan teks promosi lainnya pada bungkus rokok. Bungkus rokok yang polos tanpa simbol atau merek namun diberikan gambar-gambar seram bahaya merokok lebih efektif untuk mengurangi jumlah perokok dalam jangka panjang. (Grafiyana, 2015)

Pada bungkus rokok sebelumnya, peringatan tentang bahaya merokok hanya berupa tulisan di belakang bungkus rokok namun sedikit orang yang menghiraukan tulisan tersebut. Karena tidak terlihat secara signifikan dibandingkan dengan logo produk rokok di depan kemasan yang didesain secara rapi untuk menarik perhatian pembelinya, orang cenderung lebih tertarik untuk memperhatikan dan logo atau merek rokok ketimbang peringatan bahaya merokok yang ada di bagian belakang bungkus rokok. Sehingga hanya sedikit orang yang mau melihat ataupun memperhatikan tulisan tersebut. Peringatan bahaya merokok bergambar pada kemasan rokok yang baru ini mencoba untuk menarik perhatian perokok ketika membelinya dengan menaruh pesan bergambar yang mengajak konsumennya benar-benar waspada akan bahaya

(19)

3

yang ditimbulkan oleh rokok tersebut. Pesan bergambar itu bertujuan untuk mempengaruhi pengetahuan, persepsi dan perilaku seseorang baik secara verbal maupun non verbal. (Grafiyana, 2015)

Pembatasan perilaku merokok sangat sulit dilakukan meskipun beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia diantaranya mulai tahun 2013 dengan menetapkan kebijakan yang melindungi masyarakat dari ancaman bahaya merokok, menjadi anggota Conference of the Parties Framework

Convention on Tobacco Control (FCTC), melaksanakan proses legislasi PERDA

atau kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seluruh wilayah di Indonesia (Tukiman, dkk. 2014). Sedangkan mulai 24 Juni 2014 telah ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Tembakau No. 109 Tahun 2012. Dimana seluruh rokok yang beredar di Indonesia sudah harus menyertakan peringatan bergambar bahaya merokok pada bungkus rokok. (Hamdan, 2015)

Pemerintah mewajibkan semua bungkus rokok yang beredar mencantumkan peringatan kesehatan berupa gambar kondisi organ tubuh yang rusak untuk menekan jumlah perokok aktif di Indonesia yang mencapai 66 juta jiwa. Jenis peringatan kesehatan terdiri dari gambar paru-paru yang rusak akibat rokok, gambar asap rokok berbentuk tengkorak, gambar kanker mulut dan tenggorokan. Dengan melihat gambar ini, diharapkan perokok takut dan bisa menekan jumlah perokok di Indonesia yang semakin meningkat. (Puspitasari, 2015)

Perilaku merokok di Indonesia pada penduduk umur 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari 2007 ke 2013. Prilaku merokok pada penduduk

(20)

4

umur kurang dari 15 tahun cenderung meningkat, dimana data dalam Riskesdas tahun 2007 menunjukkan proporsi sebesar 34,2%, sedangkan Riskesdas tahun 2010 menunjukkan sebesar 34,7% dan Riskesdas 2013 sebesar 36,3%. Proporsi tertinggi pada tahun 2013 terdapat di Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 55,6%. (Riskesdas, 2013)

Sedangkan perilaku merokok pada remaja di Provinsi Bali cukup tinggi dari hasil survei yang dilakukan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat dan bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan 68,3% responden berumur 11-15 tahun dan sisanya 31,7% berumur 16-20 tahun. Survei yang dilakukan pada 9 kabupaten di Provinsi Bali untuk melihat status merokok remaja berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2014, menunjukkan proporsi remaja yang merokok yaitu sebanyak 15,4% merupakan remaja laki-laki dan 2,1% remaja perempuan. Apabila diihat pada setiap kabupaten, perilaku merokok remaja yang paling tinggi berada di Kabupaten Bangli yaitu sebanyak 18% serta Kabupaten Buleleng sebanyak 11,4%. Perilaku merokok yang paling rendah berada di Kabupaten Tabanan yaitu 4,5%. (Survei PSKM FK UNUD dan LPA Prov. Bali 2014)

Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Bangli sebagai tempat penelitian. Dimana SMA N 1 Bangli dipilih karena sekolah ini merupakan SMA favorit di Kabupaten Bangli. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan sebelumnya dengan beberapa informan bahwa perilaku merokok siswa SMA memang banyak di beberapa sekolah di Bangli. Selain melihat SMA N 1 Bangli sebagai sekolah unggulan, dilihat dari perilaku siswa dan tata terib yang berlaku

(21)

5

disekolah terkait masalah rokok membuat peneliti ingin melakukan penelitian di SMA N 1 Bangli, apakah siswa disana memang memiliki pengetahuan dan pandangan yang baik terkait bahaya merokok yang ada pada gambar bungkus rokok saat ini. Dalam melihat permasalahan rokok yang semakin sulit dikendalikan sehingga masih terlahirnya perokok-perokok muda seperti saat ini. Seperti saat ini bahaya merokok saat di gambarkan dalam bungkus rokok, yang belum mempunyai dampak yang signifikan dalam menurunkan kebiasaan merokok. (Permatasari, 2015)

Berdasarkan uraian diatas dikaitkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Anggreni, dkk. (2016) dimana selama ini masih banyak masyarakat khususnya pada usia remaja sudah kecanduan dengan rokok. Selain itu beberapa orang mengatakan tidak peduli dengan peringatan bahaya rokok yang ada di kemasan rokok saat ini baik dengan tulisan maupun gambar penyakit akibat rokok. Tetapi ada sebagian orang menganggap gambar peringatan bahaya merokok yang ada di dalam bungkus rokok, sebagai gambarnya ada yang lucu dan tidak menakutkan.

Maka dari itu dalam penelitian hanya melihat persepsi informan terhadap stimulus dalam hal ini berupa gambar peringatan bahaya merokok yang akan mempengaruhi perilaku merokok seseorang. Dilihat dari keseriusan penyakit dari gambar peringatan bahaya merokok yang ada pada bungkus rokok dan kerentanan terkena penyakit akibat merokok, dalam upaya penurunan perilaku merokok saat ini.

(22)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan yaitu semakin meningkatnya jumlah perokok saat ini khususnya pada usia remaja, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam penurunan perilaku merokok. Salah satu upaya tersebut dengan membuat suatu peraturan mengenai pencantuman gamabar peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok. Sehingga penelitian ini ingin melihat sejauh mana stimulus dalam hal ini adalah gambar peringatan bahaya merokok mempengaruhi persepsi siswa SMA terhadap bahaya merokok yang ada pada gambar bungkus rokok, dilihat dari keseriusan penyakit pada gambar peringatan bahaya merokok dan seberapa rentan orang merasakan sakit akibat rokok.

1.3 Pertanyaan Penelitian

A. Bagaimana persepsi siswa SMA terhadap keseriusan penyakit dari gambar peringatan bahaya merokok yang ada pada bungkus rokok?

B. Bagaimana persepsi siswa SMA terhadap kerentanan terkena penyakit akibat merokok?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi siswa SMA terhadap gambar bahaya merokok pada gambar bungkus rokok dalam upaya penurunan perilaku merokok.

(23)

7

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan persepsi siswa SMA terhadap keseriusan penyakit dari gambar peringatan bahaya merokok yang ada pada bungkus rokok. 2. Untuk mendeskripsikan persepsi siswa SMA terhadap kerentanan terkena

penyakit akibat merokok.

3. Mendeskripsikan persepsi siswa SMA terhadap manfaat pemasangan gambar peringatan bahaya merokok

4. Untuk mendeskripsikan persepsi siswa SMA terhadap faktor pencetus tindakan untuk berhenti merokok

5. Mendeskripsikan pandangan pihak sekolah terhadap kebijakan terkait perilaku merokok siswa disekolah.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menggali informasi terkait persepsi siswa SMA mengenai keseriusan penyakit dari gambar peringatan bahaya merokok yang ada pada bungkus rokok dan kerentanan terkena penyakit yang diakibatkan oleh rokok.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi Dinas Kesehatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang kesehatan terutama bahaya tembakau untuk meningkatkan upaya

(24)

8

promosi kesehatan dalam penanggulangan masalah rokok dan memberikan masukan bagi Kementerian Kesehatan mengenai media yang digunakan agar lebih efektif nantinya sehingga mampu merubah persepsi maupun perilaku masyarakat yang merokok.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian di bidang promosi kesehatan terkait media yang digunakan yaitu gambar bahaya merokok pada bungkus rokok. Dimana informan dalam penelitian ini merupakan siswa SMA yang berumur 15-19 tahun. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan sekolah SMA N 1 Bangli pada bulan April 2016 yang bertujuan untuk mencari informasi dan pandangan siswa terhadap bahaya merokok yang ada pada gambar bungkus rokok.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kajian menunjukkan bahawa keempat-empat pusat pendidikan awal kanak-kanak tersebut melaksanakan pendidikan awal kanak-kanak yang bersesuaian dengan asas-asas pendidikan

filantropi perusahaan ( corporate philanthropy ), derma perusahaan untuk aktivitas sosial masyarakat.Berasal dari bahasa Yunani, philein yang berarti cinta dan. anthropos yang

Sebaliknya, Summa dan Lubow (2002), Cordier dan Gross (2009), serta Asianto (2014) menyatakan bahwa strategi selling option jika dilakukan dengan cara yang benar

Pompa sentrifugal isapan tunggal untuk mengalirkan air dari bak penampung awal ke bak penampung akhir, sedangkan pompa booster untuk mengalirkan air dari lantai 14 sampai lantai

Pada masa pembangunan bangsa indonesia yang bergerak pada kemajuan teknologi yang meningkat dan pesat, serta adanya keinginan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing,

Oleh karena itu untuk memudahkan informasi tersebut dibuatlah suatu website mengenai parabola, dimana didalam website tersebut berisi produk apa saja yang bisa dilihat oleh

Grafik Peringkat Provinsi Bali menurut Angka Melek Huruf dalam skala Nasional Tahun 2013. Sumber : Paparan BPS

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang..