RKP 2007 dan
Pembangunan Kesehatan
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat
-Bappenas
FORMAT DOKUMEN RKP 2007
BUKU I:
•
Tema dasar pembangunan tahun 2007
•
Prioritas pembangunan nasional beserta sasarannya
•
Arah kebijakan dan kegiatan-kegiatan prioritas beserta pagu indikatifnya
•
Kerangka ekonomi makro dan kemungkinan sumber pembiayaan
BUKU II:
•
Menggambarkan secara rinci ke-33 bab pembangunan yang dijabarkan
dari RPJMN 2004-2009
•
Memuat sasaran, arah kebijakan, dan program-program pembangunan
beserta pagu indikatif untuk setiap program
ALUR PENYUSUNAN RKP
Tema Pembangunan 2007 Prioritas-Prioritas Pembangunan Program-program Pembangunan: • Sasaran • Kegiatan Pokok Alokasi APBNKONDISI UMUM
• Pencapaian Pembangunan
• Masalah dan Tantangan
Kegiatan Pemerintah dalam RKP
Dua kelompok kegiatan Pemerintah dalam RKP:
Pertama: KERANGKA REGULASI
• Walau bernama Rencana Kerja Pemerintah (RKP), kita sadar bahwa kegiatan pembangunan yang dibiayai dan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri tetap yang paling utama;
• Hanya saja, kegiatan masyarakat harus sesuai dengan amanat konstitusi, sehingga perlu ada pengaturan dari pemerintah;
• Di samping itu, pemerintah perlu mendorong, memfasilitasi, mengkoordinasikan, dan bahkan memberi insentif agar kegiatan pembangunan yang dilakukan masyarakat itu sendiri
senantiasa dapat berkembang;
• Kegiatan pemerintah yang demikian selanjutnya dinamakan kegiatan dalam Kerangka Regulasi.
Kedua: KERANGKA INVESTASI PEMERINTAH DAN LAYANAN
PUBLIK
PENCAPAIAN 2005 DAN PERKIRAAN 2006
Agenda Aman dan Damai
• Mencapai Kesepakatan Helsinki
• Memberantas perjudian, narkoba, dll
• Menekan kegiatan terorisme antara lain dengan tertangkapnya Dr. Azahari • Tahun 2006: lebih aman dan damai
Agenda Adil dan Demokratis
• Pemilihan langsung kepala daerah • Pemberantasan korupsi
• Tahun 2006: lebih adil dan demokratis
Agenda Kesejahteraan Rakyat
• Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan
MASALAH DAN TANTANGAN …
•
Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan masih sangat besar
•
Masih rentannya keberlanjutan investasi dan rendahnya daya saing ekspor
non-migas
•
Rendahnya produktivitas pertanian dalam arti luas dan belum terkelola-nya
sumber daya alam untuk energi terbarukan secara optimal.
•
Akses
dan
kualitas
pendidikan
dan
kesehatan
yang masih
harus
ditingkatkan
•
Penegakan hukum dan reformasi birokrasi belum optimal
•
Masih rendahnya rasa aman, kurang memadainya kekuatan perta-hanan,
dan masih ada potensi konflik horisontal
•
Belum memadainya kemampuan dalam menangani bencana
•
Dukungan infrastruktur belum memadai
TEMA DAN PRIORITAS
Tema
:
MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DAN
MENANGGULANGI
KEMISKINAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KESEJAH-TERAAN RAKYAT
Prioritas RKP 2007
1.
Penanggulangan Kemiskinan
2.
Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi, dan Ekspor
3.
Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Pembangunan
Per-desaan
4.
Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
5.
Penegakan Hukum dan HAM, Pemberantasan Korupsi, dan Reformasi
Birokrasi
6.
Penguatan
Kemampuan
Pertahanan, Pemantapan
Keamanan
dan
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
Kesembilan prioritas pembangunan tersebut selaras dengan
Tujuan Pembangunan Millenium (MDG) yang meliputi:
1.
Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan
2.
Menyediakan pelayanan pendidikan dasar untuk semua
3.
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4.
Menurunkan angka kematian anak
5.
Meningkatkan kesehatan ibu
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
•
PP No. 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan
atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan atau Hibah
Luar Negeri
•
Bappenas dan Departemen Keuangan sedang menyusun country
borrowing strategy yang bertujuan:
1.
Meningkatkan pemanfaatan pinjaman luar negeri secara lebih
efisien dan tepat sasaran
2.
Menjamin pengelolaan pinjaman yang berkelanjutan
Penerapan Good Governance
•
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat
terhadap Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, ditujukan untuk
dapat lebih meningkatkan transparansi dan persaingan sehat;
memperlancar pelaksanaan pengadaan untuk tahun anggaran 2006;
dan memperkuat sistem pengawasan pelaksanaan pengadaan mulai
tahun 2006
•
Penghematan pelaksanaan APBN dan APBD: fokus pada
kegiatan-kegiatan pokok yang produktif dan sedapat mungkin mengurangi
kegiatan yang bersifat konsumtif
Bab 27
Peningkatan Akses Masyarakat terhadap
Layanan Kesehatan yang Lebih Berkualitas
Kondisi Umum
• Pembangunan Kesehatan:
– Investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia
– Dalam pengukuran IPM, kesehatan salah satu komponen
utama selain pendidikan dan ekonomi
– UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
Secara umum, status kesehatan dan gizi masyarakat Indonesia
terus mengalami peningkatan ditandai :
– Angka Kematian Bayi menjadi 35/1.000 dan Balita
menjadi 46/1000
– Angka Kematian Ibu Melahirkan menjadi 307/100.000
– Angka Harapan Hidup menjadi 66,2 tahun
Permasalahan
• Banyak golongan masyarakat terutama penduduk miskin belum
sepenuhnya dapat mengakses pelayanan kesehatan karena kendala
biaya, jarak dan transportasi.
• Penyakit infeksi menular dan degeneratif masih tetap merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang menonjol
• Muncul penyakit baru (
emerging diseases
) yang berpotensi menjadi
pandemi yaitu seperti flu burung
• Kasus gizi buruk terus terjadi, terutama pada penduduk miskin
• Selain prevalensi gizi kurang dan gizi buruk yang tinggi, berbagai
masalah gizi utama lain yaitu anemia gizi besi, gangguan akibat
Sasaran Pembangunan Tahun 2007
Sasaran Umum
¾
meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat yang
ditandai dengan meningkatnya UHH, menurunnya AKB, AKI,
dan prevalensi gizi kurang pada balita
Sasaran Khusus
1.
Meningkatnya % rumah tangga berperilaku hidup bersih dan
sehat 44%
2. Meningkatnya % keluarga menghuni rumah yg memenuhi
syarat kesehatan 73%; keluarga menggunakan air bersih
60,3%; dan keluarga menggunakan jamban yg memenuhi
syarat kesehatan 65%
Lanjutan Sasaran……….
4.
Meningkatnya cakupan rawat jalan 11%
5.
Meningkatnya cakupan persalinan yg ditolong nakes 75%
6.
Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal (k4) 82%; kunjungan
neonatus (KN2) 82%
7.
Meningkatnya yankes bagi gakin secara cuma-cuma di Puskesmas
dan kelas III RS 100%
8.
Meningkatnya % RS yg melaksanakan pelayanan gawat darurat
90%; jumlah RS yg melaksanakan PONEK 80%; meningkatnya
jumlah RS yg terakreditasi 60%
9.
Meningkatnya % desa yang mencapai UCI 92%
10.
Meningkatnya
Case Detection Rate
TB > 70%
11.
Menurunnya angka
Acute Flaccid Paralysis
menjadi 2 per 100 ribu
anak usia kurang dari 15 tahun
12.
Meningkatnya % penderita DBD yg ditangani 100%
13.
Meningkatnya % penderita malaria yang diobati 100%
14.
Menurunnya
CFR
diare saat KLB 1,3%
15.
Meningkatnya % orang dengan HIV/AIDS yg mendapat pertolongan
ART 100%
16.
Meningkatnya % bumil yg mendapat tablet Fe 85%
17.
Meningkatnya % bayi yg mendapat ASI Eksklusif 60%
18.
Meningkatnya % balita yg mendapatkan Vit A 80%
19.
Meningkatnya % gudosin bidang kesehatan yg ditingkatkan
kemampuannya 10%
Arah Kebijakan Pembangunan
Tahun 2007
1.
Peningkatan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,
melalui :
a. pembangunan, perbaikan dan pengadaan peralatan di Puskesmas
dan jaringannya terutama di daerah bencana dan tertinggal;
b. pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin dengan
melanjutkan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan kelas
III Rumah Sakit;
2.
Peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
dan wabah, melalui :
a. pencegahan dan penanggulangan faktor resiko,
b. peningkatan imunisasi,
Arah kebijakan………
3.
Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, bayi
dan anak balita, melalui
1.
peningkatan pendidikan gizi,
2. penanggulangan kurang energi protein (KEP),
3. anemia gizi besi,
4. gangguan akibat kurang yodium (GAKY),
5. kurang vitamin A, dan
6. kekurangan zat gizi mikro lainnya;
4.
Peningkatan ketersediaan obat dan pengawasan obat, makanan dan
keamanan pangan, melalui :
1.
peningkatan ketersediaan obat generik,
2. pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya,
3. peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika,
Program Pembangunan Tahun 2007
1.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
2.
Lingkungan Sehat
3.
Upaya Kesehatan Masyarakat
4.
Upaya Kesehatan Perorangan
5.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
6.
Perbaikan Gizi Masyarakat
7.
Sumber Daya Kesehatan
8.
Obat dan Perbekalan Kesehatan
9.
Pengawasan Obat dan Makanan
10. Pengembangan Obat Asli Indonesia
1. Meningkatnya % keluarga menghuni rumah yg memenuhi syarat kesehatan 73%; keluarga menggunakan air bersih 60,3%; dan keluarga menggunakan jamban yg memenuhi syarat kesehatan 65%;
2. Meningkanya persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 78%;
3. AMDAL memenuhi kriteria kesehatan masyarakat 50%; 4. Kab/kota Sehat mencakup 30%
Lingkungan Sehat 2
1. Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat mencakup 44%
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1
Sasaran Tahunan
Program
No1. Meningkatnya cakupan rawat jalan 11%;
2. Meningkatnya cakupan persalinan yg ditolong oleh nakes 75%;
3. Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal (k4) 82%; cakupan kunjungan neonatus (KN2) 82%;
4. Kunjungan penduduk miskin ke Puskesmas 100 %; 5. Terlaksananya 60 % pembangunan, perbaikan dan
peningkatan Puskesmas dan jaringannya di daerah perbatasan, terpencil, tertinggal & kepulauan;
6. Terlaksananya 60 % pengadaan peralatan medis dan non medis Puskesmas dan jaringannya; dan
7. Meningkatnya cakupan kunjungan bayi 75%.
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
3Sasaran Tahunan
Program
No1. Meningkatnya yankes gakin secara cuma-cuma di Puskesmas dan kelas III RS 100%;
2. Meningkatnya % RS yg melaksanakan pelayanan gawat darurat 90%; jumlah RS yg melaksanakan PONEK 80%; jumlah rumah sakit yg terakreditasi 60%;
3. Berkembangnya RS Pendidikan sebagai tempat pendidikan dokter spesialis berbasis kompetensi 50%.
Upaya
Kesehatan
Perorangan
4Sasaran Tahunan
Program
No1.Meningkatnya % desa yang mencapai UCI 92%; 2.Meningkatnya
Case Detection Rate
TB > 70%; 3.Meningkatnya angka keberhasilan TB ≥85%;4.Menurunnya angka
Acute Flaccid Paralysis
menjadi 2 per 100 ribu anak usia kurang dari 15 tahun;5.Meningkatnya % penderita DBD yg ditangani 100%; 6.Menurunnya Case Fatality Rate DBD <1%;
7.Meningkatnya penderita malaria yang diobati 100%; 8.Menurunnya
Case Fatality Rate
diare saat KLB 1,3%;9.Meningkatnya % ODHA yg dpt pertolongan ART 100%; 10.Penemuan dini penderita peny. tidak menular 15%;
11.Meningkatnya lokasi KLB penyakit menular/wabah yang Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
1. Meningkatnya % bumil yg dapat Fe 85%;
2. Meningkatnya % bayi yg dpt ASI Eksklusif 60%; 3. Meningkatnya % balita yg dpt Vit A 80%;
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang balita dari 25,8%
menjadi 23% dan prevalensi gizi buruk dari 8,3% menjadi 7%;
5. Menurunnya prevalensi AGB bumil dari 40,1% Æ 30%, WUS dari 39,5% Æ 35%, dan balita dari 40,5% Æ 35%; 6. Meningkatkan konsumsi garam beryodium dari 73,2% Æ
80%;
7. Menurunnya kegemukan (obesitas) menjadi 3% pada balita dan 10% pada orang dewasa;
Perbaikan Gizi Masyarakat 6
Sasaran Tahunan
Program
No1. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan di unit yankes dasar 95%;
2. Terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang beredar.
Obat dan Perbekalan Kesehatan 8
1. Meningkatnya manajemen SDM kes. pusat dan daerah; 2. Tersusunnya kebijakan dan regulasi nakes
3. Tersedianya standar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan;
4. Tersusunnya model pemberdayaan nakes dan terwujudnya penyebaran nakes yg merata secara adil;
5. Meningkatnya % guru, dosen dan instruktur bidang kesehatan yg ditingkatkan kemampuannya 10%;
6. Meningkatnya jml Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan. Sumber Daya Kesehatan 7
Sasaran Tahunan
Program
No1. Meningkatnya % jml sampel yg memenuhi syarat 98,5%
2. Meningkatnya pemeriksaan sarana produksi dlm rangka CPOB 45%
3. Meningkatnya % peredaran produk pangan yg memenuhi syarat 70%
4. Tercegahnya penyalahgunaan dan penggunaan yg salah dari obat keras, NAPZA dan bahan berbahaya lainnya;
5. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat sehingga mampu membentengi dirinya dari risiko penggunaan produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik, PKRT, produk komplemen dan produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan.
Pengawasan Obat dan Makanan 9 Pengembangan 10
Sasaran Tahunan
Program
No1.Tersusunnya perencanaan dan penganggaran pemb. Kes. yg sesuai dg prog. prioritas pemb. kesehatan;
2.Terlaksananya pengendalian, pengawasan dan penilaian pemb. Kes. dan pengelolaan keuangan;
3.Tersedianya sistem informasi kesehatan dan komunikasi publik berdasarkan
evidence based
;4.Terumuskannya per-UU-an kebijakan dan perangkat hukum dlm mewujudkan prog. prioritas pemb. kesehatan;
5.Meningkatnya kajian penyelenggaraan pemb. kesehatan; 6.Terlaksanakannya penanggulangan krisis kesehatan dg cepat. Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 11 Sasaran Tahunan Program No
1. Dihasilkannya 6 paket
policy options
, rekomendasi, produk dan teknologi baru hasil Litbang;2. Jumlah calon peneliti LIPI yg lulus diklat mencapai 80 orang;
3. Meningkatnya jumlah peneliti dari 27% Æ 45%;
4. Meningkatnya level laboratorium Puslitbang Biomedis dan Farmasi menjadi BSL-2;
5. Tersedianya informasi dan publikasi hasil Litbangkes di media massa;
6. Berfungsinya jejaring, forum komunikasi dan kemitraan litbangkes di provinsi mencakup 50%.
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 12 Sasaran Tahunan Program No
Kegiatan Pokok
Program Pembangunan Tahun 2007
1.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Peningkatan Pemberdayaan masyarakat melalui konseling individu
dan keluarga serta penggerakan masyarakat menuju desa siaga dan
keluarga sadar gizi;
b. Pembentukan lingkungan yang mendukung melalui bina suasana
kepada pemuka masyarakat, kelompok-kelompok potensial dan
media massa;
c. Peningkatan advokasi kepada stakeholders untuk mengupayakan
dukungan kebijakan dan dukungan dana;
d. Pengembangan kerangka kebijakan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat;
2. Lingkungan Sehat
a. Penyediaan norma, aturan, standar dan peningkatan fasilitasi
program serta pengembangan metode / teknologi penyediaan air
bersih dan sanitasi menuju desa siaga;
b. Dukungan stimulan penyediaan air bersih dan sanitasi;
c. Penyediaan norma, aturan, standar, Review dan revitalisasi
pengawasan lingkungan, membangun jejaring kerja dan peningkatan
surveilans faktor risiko lingkungan;
d. Penyediaan norma, aturan, standar, dukungan laboratorium
pengendalian dampak pencemaran lingkungan termasuk sanitasi
makanan serta fasilitasi AMDAL yang memenuhi syarat kesehatan;
e. Penyediaan norma, aturan dan standar, peningkatan kajian, fasilitasi
dan dukungan operasional wilayah sehat termasuk pengembangan
pulau-pulau kecil/terpencil & perbatasan.
3. Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Meningkatkan akses & kualitas pelayanan kesehatan pada penduduk
miskin di Puskesmas & jaringannya sebagai pendukung desa siaga;
b. Meningkatkan status fisik Puskesmas & jaringannya, termasuk
membangun polindes menjadi polkesdes, terutama di daerah
perbatasan, terpencil, tertinggal & kepulauan;
c. Meningkatkan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat
generik esensial terutama untuk mendukung kegiatan kesehatan ibu
dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, dan pelayanan kesehatan dasar
serta promosi kesehatan;
d. Meningkatkan kegiatan di luar gedung Puskesmas & jaringannya
untuk pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya
promosi kesehatan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, & pemberantasan penyakit
menular;
4. Upaya Kesehatan Perorangan
a. Pelayanan kesehatan gakin di kelas III RS;
b. Menetapan kebijakan & standarisasi yankes gakin di kelas III RS;
c.
Memperbaiki & meningkatkan yankes sarana dan prasarana RS di daerah
bencana dan tertinggal secara selektif terutama untuk yankes kelas III,
pelayanan 4 spesialis dasar, penunjang, UGD dan ICU/ ICCU serta Avian
Influenza serta mendukung terbentuknya
safe community;
d. Memperbaiki & meningkatkan sarana, prasarana, obat & perbekalan RS
terutama untuk yankes kelas III, pelayanan 4 spesialis dasar, penunjang, UGD
dan ICU/ ICCU serta Avian Influenza;
e. Mengembangkan yanmedik sub spesialis terutama untuk RS Pendidikan & lokasi
RS yang strategis;
f.
Meningkatkan akses & kualitas yankes yg merupakan program prioritas nasional
serta menunjang terbentuknya
safe community;
g. Pengembangan penatalaksanaan
Early Warning Outbreak Recognition System
(EWORS) dan
Laboratory Emergency Infections Disease
s (LEID) di setiap RS
Kab/Kota;
h. Pengembangan SIM RS sampai dng tk. Kab/Kota menggunakan Website Ditjen
Bina Yanmed;
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
a. Penyediaan norma, aturan dan standar, peningkatan kajian, fasilitasi pencegahan dan penanggulangan faktor resiko penyakit menular dan tidak menular, utamanya untuk mendukung terbentuknya desa siaga;
b. Dukungan operasional peningkatan akses & kualitas pencegahan dan penanggulangan faktor resiko penyakit menular dan tidak menular;
c. Penyediaan norma, aturan dan standar dan peningkatan kajian, fasilitasi dalam pemberian kekebalan/imunisasi bagi setiap bayi,anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi serta peningkatan karantina kesehatan;
d. Dukungan operasional dalam peningkatan akses & kualitas pemberian kekebalan/imunisasi bagi setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi serta peningkatan karantina kesehatan;
e. Penyediaan Standarisasi Diagnosis/Pengobatan dan peningkatan kajian, fasilitasi dalam penemuan dan pelaporan kejadian penyakit di desa serta dukungan teknis tatalaksana penderita di Instansi kesehatan;
f. Penguatan dan pengembangan manajemen pengendalian penyakit menular dan tidak menular g. Dukungan operasional peningkatan akses & kualitas dalam penemuan, dan pelaporan kejadian
penyakit;
h. Penguatan dan pengembangan manajemen pengendalian penyakit menular dan tidak menular; i. Penyediaan Kebijakan dan Standarisasi Surveilans Epidemiologi & Penanggulangan KLB/wabah
secara cepat, pengelolaan data, penerapan sistem kewaspadaan dini penyakit menular dan tidak menular, termasuk Early Warning of Recognition System (EWORS);
6. Perbaikan Gizi Masyarakat
a.
Peningkatan kapasitas/ kemampuan Sumber Daya Manusia tenaga
gizi dan masyarakat menuju Keluarga Sadar Gizi;
b. Perlindungan bayi, anak dan kelompok masyarakat resiko tinggi dari
penyakit;
c.
Peningkatan KIE Gizi Seimbang;
d. Berfungsinya sistem informasi;
7.
Sumber Daya Kesehatan
a. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan pusat dan daerah;
b. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
c. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten/kota terutama di daerah terpencil dan bencana termasuk desa siaga;
d. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan; dan
e. Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan serta pemberdayaan TKKI ke luar negeri.
8.
Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan; b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan;
c. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan;