• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA : Studi eksperimen kuasi pada mata pelajaran IPS kelas VIII pokok bahasan memahami penyimpangan sosial di SMPN 1 Saketi-P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA : Studi eksperimen kuasi pada mata pelajaran IPS kelas VIII pokok bahasan memahami penyimpangan sosial di SMPN 1 Saketi-P"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH SISWA

(Studi Eksperimen Kuasi Pada Mata Pelajaran IPS kelas VIII Pokok Bahasan Memahami Penyimpangan Sosial di SMPN 1 Saketi-Pandeglang-Banten)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Sosial

Oleh

ADE ADHA HUDORI 1204847

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Disman, M.Si NIP.19590209 198412 1 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh M.A, M.Pd NIP.19620702 198601 1 002

Mengetahui

(3)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh M.A, M.Pd NIP.19620702 198601 1 002

Halaman Hak Cipta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH SISWA

Oleh

ADE ADHA HUDORI NIM: 1204847

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Ilmu Sosial

© Ade Adha Hudori 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Ade Adha Hudori Student Identity Number (NIM) 1204847 “THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING APPROACH THINK-PAIR-SQUARE (TPSq) TYPE TOWARDS STUDENTS’ PROBLEM SOLVING ABILITY DEVELOPMENT”. (Quasi-Experimental Research on Understanding the Social Science Subject Matter on Social Divergence Topic among 8 Grader at SMPN 1 Saketi-Pandeglang-Banten)

This study from teachers’ unrest on the low level of students’ learning activity and learning achievement as well the problem solving ability of SMPN 1 Saketi-Pandeglang. The purpose of the research to know the effect of Cooperative Learning with Model Think Pair Square type on problem solving ability. This research is used quasi-experimental aprroach with Nonequivalent Control Group Design. The population of this reseach was the whole eight grader of SMPN 1 Saketi-Pandeglang on the odd semester of 2013/2014. The sample of this research were the eight grader on class B and class C. The research instruments used were problem solving test, observation, questionnaire, and interview. Hypothetical analysis used were t-test, normality test, homogeneity test and Gain test by utilizing SPSS ver.20.00 for Windows. The study results indicate that in learning process, Cooperative Learning with Think Pair Square type can exert influence contribution towards students’ problem solving ability. Cooperative Learning Approach with Think Pair Square Type is suggested as an alternate approach used in class to increase problem solving ability.

(6)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Ade Adha Hudori, Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1204847, judul tesis “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SQUARE (TPSq) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA” (Studi Eksperimen Kuasi Pada Mata Pelajaran IPS kelas VIII Pokok Bahasan Memahami Penyimpangan Sosial di SMPN 1 Saketi-Pandeglang-Banten).

Penelitian ini dilatarbelakangi dari keresahan guru terhadap aktivitas pembelajaran dan hasil belajar serta kemampuan pemecahan masalah siswa SMPN 1 Saketi-Pandeglang masih tergolong rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Cooperative Learning tipe Think Pair Square terhadap kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Saketi-Pandeglang semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Sedangkan sampelnya adalah kelas VIII B dan kelas VIIIC. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah, observasi, angket dan wawancara. Analisis hipotesis menggunakan uji-t (t-test), uji normalitas, uji homogenitas dan uji Gain dengan bantuan SPSS versi 20.00 for windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Pembelajaran Cooperative Learning tipe Think-Pair-Square ini direkomendasikan sebagai alternatif pembelajaran di kelas untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

(7)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ………... i

ABSTRAK……… . ii

ABSTRACT………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR BAGAN………. ix

DAFTAR GAMBAR……… x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Perumusan Masalah………... 6

C. Tujuan Penelitian………... 6

D. Manfaat Penelitian………. 7

E. Struktur Organisasi……… 8

BAB II KAJIAN PUSTKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Model Pembelajaran Cooperative Learning………. 9

B. Tipe Think Pair Square………. 16

C. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa………….. 20

1. Strategi Pemecahan Masalah Solso………. 25

2. Strategi Pemecahan Masalah Wankat dan Oreovocz………. 27

D. Hasil Penelitian Yang Relevan……….. 32

(8)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hipotesis Penelitian………... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi Penelitian………... 37

B. Populasi dan Sampel Penelitian………. 37

C. Metode Penelitian……….. 38

D. Alur Penelitian………... 40

E. Definisi Operasional……….. 41

F. Instrument Penelitian………. 44

G. Analisis Data………. 45

H. Prosedur Penelitian……… 48

BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……….. 49

1. Pengujian Hipotesis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa (Pretest dan Posttest) Pada Kelas Eksperimen………. 52

2. Pengujian Hopotesis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa (Pretest dan Posttest) Kelas Kontrol……… 54

3. Pengujian Hipotesis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Antaran Kelas Eksperimen Dengan Kelas Kontrol Pada Pengukuran Akhir (Posstest)……….. 56

4. Peningkatan (N- Gain) Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa………... 58

B. Hasil Observasi……….. 59

C. Hasil Angket dan Wawancara………... 62

(9)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan………... 72

B. Rekomendasi………. 73

DAFTAR PUSTAKA 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN 78 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Sampel Penelitian………... 38

Tabel 3.2 : Desain Eksperimen……… 38

Tabel 3.3 : Variabel Penelitian………. 42

Tabel 3.4 : Kategori Tingkat Gain……… 47

Tabel 4.1 : Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……… 50

Tabel 4.2 : Uji Homogenitas Varians………... 51

Tabel 4.3 : Uji-t / Uji Kesamaan dua Rata – Rata Kelas Eksperimen………. 53

Tabel 4.4 : Uji Kesamaan Dua Rata – Rata Kelas Kontrol……….. 55

Tabel 4.5 : Uji-t / Uji Kesamaan dua Rata – Rata Kelas Eksperimen………. 57

(10)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

(11)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Rata – Rata Skor Pretest dan Posttest Siswa Kelas

Eksperimen……… 54

Gambar 4.2 : Rata – Rata Skor Pretest dan Posttest Siswa Kelas

Kontrol ………. 56

Gambar 4.3 : Rata – Rata Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan

Kontrol……….. 57

Gambar 4.4 : Perbandingan N- Gain Kelas Kontrol dan Kelas

(12)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

(13)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini dilatarbelakangi dari keresahan guru terhadap aktivitas pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saketi masih tergolong rendah. Hasil ini diperoleh peneliti pada saat mengadakan observasi penelitian dan hasil wawancara dengan guru yang mengajar di kelas VIII yang mengeluhkan adanya masalah kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil ulangan harian bidang studi IPS, presentase siswa kelas VIII yang memiliki nilai sama dengan atau di atas nilai KKM hanya mencapai 50 %. Hal ini berarti siswa yang tuntas belajar hanya separuhnya, sedangkan sebagian yang lain memiliki kemampuan menyelesaikan soal di bawah rata-rata. Akibatnya, siswa tidak mampu menyelesaikan masalah secara sistematis.

Lebih lanjut guru memaparkan bahwa siswa masih kesulitan untuk memahami masalah kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, siswa tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut dalam bentuk kegiatan pembelajaran IPS. Siswa juga kurang terampil dalam mengintrepretasikan soal yang kontekstual. Oleh sebab itu, kemampuan pemecahan masalah siswa SMPN 1 Saketi masih sangat rendah.

Hal ini nampak pada saat siswa diberi pertanyaan dan kesempatan untuk bertanya, siswa masih kurang percaya diri untuk menjawab atau mengeluarkan pendapatnya. Karena dari 36 siswa yang diberi pertanyaan dan diminta untuk mengajukan pendapat terhadap penyimpangan sosial, hanya 5 orang siswa yang berani menanggapinya.

(14)

2

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari hasil nilai rata-rata Ujian Semester Tahun Pelajaran 20012/2013 adalah 60, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Saketi adalah 70-75. Selain itu, siswa menganggap IPS adalah bidang studi yang kurang diminati bila dibandingkan dengan bidang studi lainnya, karena siswa menganggap bahan ajar IPS itu sulit, banyak menghapal, kurang menarik dan cara penyampaiannya banyak dilakukan dengan cerita. Sehingga siswa menjadi kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

Aktivitas yang dilakukan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung menunjukkan kecenderungan guru untuk membenarkan anggapan bahwa IPS merupakan “second class”, tidak memerlukan kemampuan yang tinggi dan cenderung lebih santai dalam belajar dan sarat dengan hapalan sejumlah materi, dan kurang mengembangkan kompetensi secara integrasi. Guru hanya meminta siswa untuk membuka buku LKS dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam buku tersebut sesuai dengan cara yang ada di dalam buku. Sedikit sekali aktivitas guru dalam membimbing siswa yang kesulitan dalam mengerjakan LKS maupun mengarahkan siswa pada saat kegiatan belajar di kelas.

Menurut Pollio (Silbelrman, 2013:2) sebuah penelitian menunjukan bahwa para siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model ceramah tidak mampu memusatkan perhatiannya secara penuh selama 40% waktu belajar berlangsung. Kelas yang masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sering kali menjadikan ceramah menjadi pilihan utama dalam strategi belajar. Pembelajaran yang terfokus pada guru cenderung memandang pengetahuan sebagai seperangkat teori yang harus dihapal.

(15)

3

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan cara menghapal materi pelajaran. Sedangkan siswa cukup aktif dalam mengembalikan umpan balik yang diberikan guru dan adapula yang salah dalam memberikan jawaban. Selama kegiatan belajar mengajar (KBM), guru dapat menguasai jalannya proses pembelajaran dengan baik, namun tetap saja hasil belajar siswa masih kurang.

Kemampuan pemecahan masalah siswa dapat dilihat sebagai salah satu proses dan hasil belajar. Berdasarkan hasil pra penelitian di SMP Negeri 1 Saketi-Pandeglang, masih banyak perilaku sosial siswa yang sering terjadi, seperti kurangnya disiplin, kurang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan guru, kurang peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di sekitarnya, dan kurangnya rasa kebersamaan antar teman.

Berdasarkan asumsi tersebut, peneliti mencoba memilih suatu strategi pembelajaran, agar nantinya akan diketahui apakah strategi tersebut sesuai dengan materi pokok yang akan diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square (TPSq).

Menurut Isjoni (2012:11) Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidikan untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Isjoni 2012:11).

Menurut Slameto (Riyanto, 2012:131) pemilihan metode, strategi, maupun media pembelajaran yang tepat, akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa sehingga siswa tidak akan mengalami kesulitan maupun ketakutan terhadap pelajaran tersebut. Sedangkan strategi adalah suatu rencana tentang pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran.

(16)

4

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Selain itu tujuan-tujuan tersebut akan menjadi dasar di dalam menentukan bahan-bahan/materi pelajaran yang akan diajarkan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal itu, dengan sendirinya akan menuntut pendekatan-pendekatan dan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih metode mengajar guna membantu siswa mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Pembelajaran Cooperative Learning atau dikenal dengan belajar kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang mengembangkan interaksi antar siswa. Pembelajaran ini menekankan pada belajar dalam kelompok. Roger dan David Jhonson (Anita Lie, 2008:31-35) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok biasa dianggap Cooperative Learning. Untuk mencapai hasil maksimal lima unsur model pembelajaran harus diterapkan, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.

(17)

5

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Square (TPSq) memiliki beberapa kesamaan dengan

Think-Pair-Share. Teknik pembelajaran ini dikembangkan oleh Spencer Kagan. Kagan

membuat struktur sederhana yang memberikan rambu-rambu pada guru untuk membimbing interaksi siswa. Dari penelitian yang dilakukan Kagan, ternyata struktur ini mampu memberikan dampak positif, yaitu terlihat dari peningkatan hubungan interpersonal antar teman sebaya, penghargaan atas diri sendiri, iklim kelas yang harmonis dan prestasi belajar (Joritz, tanpa tahun, http//jalt.org/pansig/PGL2/index.Html).

Selama lebih dari tiga dasawarsa terakhir, telah menjadi semakin jelas bagi para pendukung dan peneliti pembelajaran kooperatif bahwa pengadopsian dan pelembagaan pendekatan-pendekatan terhadap pengajaran ini memerlukan perubahan sistemik di dalam pengelolaan dan pemberdayaan sekolah. Perubahan pengajaran tidak bisa berjalan dengan baik jika agen-agen perubahan, siapapun mereka itu, memfokuskan pada pelatihan kembali para guru yang akan mencoba memperkenalkan metode baru ke dalam ruang kelas. Pengajaran yang inovatif memerlukan koordinasi dan dukungan yang teratur dan dilakukan bersama-sama.

Selanjutnya, pemecahan masalah siswa akan belajar mengorganisasikan kemampuannya dalam menyusun strategi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah. Pemecahan masalah akan mendorong siswa untuk mendekati masalah autentik, dunia nyata dengan cara sistematis. Menurut Jacobsen, Eggen, dan Kauchak (2005:225) Jika seorang siswa telah berlatih menyelesaikan masalah, maka dalam kehidupan nyata, siswa itu akan mengambil keputusan terhadap suatu masalah, sebab dia mempunyai keterampilan mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis informasi, dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperoleh. Dengan melihat kondisi tersebut, diperlukan adanya model pembelajaran yang lain untuk menaikan hasil belajar siswa khususnya pada kemampuan masalah.

(18)

6

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemecahan masalah siswa pada materi pokok IPS. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyusun penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square (TPSq) Terhadap

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa”. (Studi Eksperimen

Kuasi pada mata pelajaran IPS kelas VIII pokok Bahasan “Memahami

Masalah Penyimpangan Sosial” di SMPN 1 Saketi-Pandeglang-Banten).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square terhadap kemampuan pemecahan masalah

siswa di kelas eksperimen atas pengukuran awal (pre-test) dengan pengukuran akhir (post-test) ?

b. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas yang menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol atas pengukuran awal (pret-test) dengan pengukuran akhir (post-test) ?

(19)

7

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperative Learning

tipe Think Pair Square terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas eksperimen atas pengukuran awal (pre-test) dengan pengukuran akhir (post-test).

b. Mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas yang menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol atas pengukuran awal (pret-test) dengan pengukuran akhir (post-test).

c. Mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa lebih tinggi di kelas yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Pair Square pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kemampuan pemecahan

masalah siswa di kelas yang menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol atas pengukuran akhir (post-test).

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari segi teoritik dan juga praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi keilmuan pendidikan IPS dalam kaitannya dengan peningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru

Sebagai alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan peningkatan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran IPS.

(20)

8

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat memperoleh pengalaman belajar dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar khususunya dalam peningkatan kemampuan memecahkan masalah.

c. Bagi SMPN 1 Saketi Kabupaten Pandeglang.

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan aspek teoritik dalam dunia pendidikan, khususnya berkenaan dengan pengaruh model pembelajaran Cooperive Learning tipe Think Pair Square dalam pembelajaran IPS terhadap kemampuan pemecahan masalah

siswa.

E. Struktur Organisasi

Pada Bab 1 terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian untuk menjawab rumusan permasalahan yang ada. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat dari segi teori, manfaat dari segi teori keilmuan yang dikaji, dan manfaat secara praktis ditunjukan kepada para siswa, guru, sekolah, universitas, dan struktur organisasi.

Bab 11 membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu model pembelajaran cooperative learning tipe Think Pair Square, dan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini didasarkan pada

(21)

9

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai lokasi yang dijadikan penelitian, beberapa populasi dan sampel yang digunakan, desain penelitian, metodologi yang digunakan dalam penelitian, definisi operasional yang digunakan dalam penelitian, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, analisis data dan prosedur penelitian.

Bab IV gambaran umum dari hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari analisis data untuk menghasilkan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan analisis yang dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif.

(22)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saketi Kabupaten Pandeglang Jalan Raya Labuan Km. 23 Saketi-Pandeglang. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan setelah peneliti melakukan pra penelitian dan telah mendapatkan izin untuk melakukan studi lapangan dari pihak sekolah.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saketi-Pandeglang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 227 siswa, yang terdiri dari kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF.

Sebagai sampel penelitian ini dipilih dua kelas dari enam kelas yang memiliki kemampuan akademik yang setara. Kemudian berdasarkan hasil pengundian, dipilih kelas VIII B sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang akan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think-Pair-Square, dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran konvensional dengan menghapal materi pelajaran IPS.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru bidang studi IPS yang sama baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol tanpa mengacak peserta didik. Sebelum melakukan penelitian, ada kesepakatan antara guru yang akan memberikan materi pelajaran dengan peneliti, dimana peneliti memberikan pengarahan kepada guru tersebut tentang model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square dan kemampuan pemecahan masalah.

(23)

38

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, guru yang melaksanakan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Think Pair Square tidak kesulitan dalam pelaksanaannya. Sampel dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel.3.1 Sampel penelitian

No Kelas Kelompok

Jumlah

L P Jumlah

1. VIIIB Eksperimen 20 16 36

2. VIIIC Kontrol 21 15 36

C. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square (TPSq) terhadap peningkatan

kemampuan pemecahan masalah siswa’’. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang melibatkan dua kelompok kelas, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sama-sama diberi pengukuran awal (pre-test) dan pengukuran akhir (post-test), tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

Kelas esksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran cooperative learning tipe Think-Pair-Square, dan kelas kontrol diberi pembelajaran

konvensional.

Penelitian ini menggunakan Quasy Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent (Pre-test dan Post-test) Control Group Design (Sugiyono

2013:170). Desain Eksperimen kuasi terdapat pada tabel 3.2

(24)

39

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

Keterangan:

O1 : tes awal (sebelum perlakuan) pada kelas eksperimen O3 : tes awal (sebelum perlakuan) pada kelas kontrol O2 : tes akhir (setelah perlakuan) pada kelas eksperimen O4 : tes akhir (setelah perlakuan) pada kelas kontrol

X : pembelajaran cooperative learning tipe Think Pair Square pada kelas eksperimen.

(25)

40

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Alur Penelitian

Alur Pelaksanaan Penelitian ditunjukan pada bagan di bawah ini :

Bagan 3.1 Alur penelitian

Studi pendahuluan dengan merandom kelas kelas

Perumusan masalah Penyusunan

(26)

41

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional

Sebagaimana disebutkan dalam kerangka pemikiran, maka penulis membuat operasional variabel sebagai langkah awal dalam menentukan indikator-indikator yang berkaitan dengan topik permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan melibatkan dua variabel yaitu Variabel (X) atau Variabel Bebas (independent variabel). Dalam hal ini adalah Model pembelajaran Coopertive Learning Tipe Think Pair Square. Sedangkan Variabel (Y) atau variabel tidak bebas atau terikat (dependent variabel). Dalam hal ini adalah Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa.

a. Tipe Think Pair Square

Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think-Pair-Square (TPSq) merupakan salah satu teknik yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Tipe Think pair square digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir, komunikasi dan mendorong siswa untuk berbagi informasi dengan siswa lain. teknik ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Langkah-langkah Think Pair

Observasi guru pelaksanaan metode

Post-test

Pengolahan dan analisis data Pembahasan

(27)

42

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sqaure diantaranya adalah : pertama, guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok. Kedua, setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri. Ketiga, siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya. Keempat, kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat dan siswa

mempunyai kesempatan membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat. b. Kemampuan Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah sebagai sistem atau metode ilmiah untuk memecahkann masalah. Pemecahan masalah suatu istilah yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia termasuk di dalamnya memecahkan masalah di sekolah, karena di sekolah senantiasa para siswa dihadapkan dengan berbagai masalah terutama berkaitan dengan kesulitan, gangguan dalam mengikuti proses pembelajaran.

Baroody dan Niskayuna (Edi Surya, 2013:39), menggolongkan tiga interpretasi pemecahan masalah yaitu pemecahan masalah sebagai pendekatan (approach), tujuan (goal), dan proses (process) pembelajaran. Maksdunya,

pembelajaran diawali dengan masalah, selanjutnya, siswa diberi kesempatan untuk menemukan dan merekonstruksi konsep-konsep pembelajaran IPS. Pemecahan masalah sebagai proses adalah suatu kegiatan yang lebih mengutamakan pentingnya prosedur langkah-langkah,strategi atau cara yang dilakukan siswa untuk menyelesaikan masalah sehingga menemukan jawaban. Keterangan:

X: Model Pembelajaran coooperative learning tipe Think-Pair-Square (TPSq) Y: Pemecahan Masalah Siswa.

Tabel 3.3 Variabel penellitian

(28)

43

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(29)

44

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan

menyusun dan menyiapkan beberapa instrument. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang berkaitan erat dengan materi IPS yang dikembangkan oleh peneliti. Tes dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(30)

45

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai kegiatan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think-Pair-Square. Tes diberikan kepada kelompok eksperimen pada akhir pembelajaran,

sedangkan lembar observasi, wawancara, dan angket yang dilakukan terhadap guru dan siswa pada kelas eksperimen selama kegiatan pembelajaran.

a. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

Tes kemampuan pemecahan masalah siswa untuk mengukur dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dengan memberikan Pre-test untuk melihat kemampuan siswa sebelum mereka mendapatkan perlakuan pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square dan pembelajaran konvensional.

Sedangkan Post-test untuk melihat hasil yang dicapai siswa setelah mendapatkan perlakuan. Tes kemampuan pemecahan masalah berbentuk soal uraian dengan standarisasi soal sebanyak 6 butir. Instrumen diberikan dalam bentuk soal uraian yang mengacu pada indikator kemampuan pemecahan masalah diantaranya: menidentifikasi permasalahan, penyajian permasalahan, perencanaan pemecahan, mengimplementasikan permasalahan, menilai perencanaan, dan menilai hasil pemecahan. Pemberian skor tes kemampuan pemecahan masalah difokuskan pada prosesnya, kemudian langkah-langkah pengerjaan soal yang diperolehnya dinilai secara objektif berdasarkan ketentuan setiap aspek.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi bertujuan untuk mengamati pelaksanaan model pembelajaran Cooopertive Learning tipe Think Pair Square pada kelas eksperimen. Adapun observasi yang dilakukan yaitu pada salah satu guru IPS yang mengajar di kelas VIII untuk tiga kali pertemuan pada materi memahami penyimpangan sosial.

c. Wawancara

(31)

46

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Angket

Tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square. Angket ini siswa ini bertujuan

untuk mengetahui anggapan-anggapan siswa yang mempelajari mata pelajaran IPS dengan materi memahami penyimpangan sosial dengan model pembelajaran Coooperative Learning tipe Think Pair Square. Angket ini menggunakan Brown

Habitual Action (dikhotomus), setiap siswa diminta menjawab

pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban Iya dan tidak.

G. Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu analisis data skor tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang meliputi pengujian normalitas data, homogenitas data, dan uji hipotesis. Untuk keperluan uji hipotesis dilakukan analisis pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, analisis test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis pre-test dan post-test kelas eksperimen, dan analisis pre-post-test dan post-post-test kelas kontrol serta

analisis data N-gain dengan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Analisis data hipotesis dengan uji t mengenai penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square terhadap kemampuan peninkatan pemecahan masalah siswa akan dihitung menggunakan bantuan program analisis statistik komputer yaitu Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 20.00. For Windows.

a. Uji Normalitas Data

Setelah melakukan Pretest maka dilakukan Uji normalitas data yang bertujuan untuk melihat apakah variabel independent yaitu Tipe Think Pair Square dan variabel dependen yaitu Peningkatan Kemampuan Pemecahan

(32)

47

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada sebuah grafik. Selain itu, uji normalitas dapat menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan kaidah keputusan jika nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 dapat dikatakan bahwa data tersebut normal.dengan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 20.00 For Windows.

b. Uji Homogenitas Data

Apabila skor pre-test dan post-tes telah diperoleh maka akan dilaksanakan Uji homogenitas. Dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama atau bersifat homogen. Penentuan untuk menetapkan homogenitas adalah : jika nilai probabilitas (signifikasi) yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka variansi setiap sampel dikatakan homogen, dan jika nilai probabilitas yang diperoleh kurang dari 0,05 , maka variansi setiap sampel dikatakan tidak homogen .

c. Uji Hipotesis

Hasil dari uji normalitas dan homogenitas menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilanjutkan dengan perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair square sebanyak tiga kali pertemuan. Setelah itu, diadakan post-test baik di

kelas kontrol maupun klas eksperimen. Setelah didapatkan skor pre-test maupun post-test maka dilakukan uji hipotesis uji-t (t-test) dengan formula sebagai

berikut: ȲB - ȲB

(33)

48

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B = Kelompok bawah d. Perhitungan N-gain

Perhitungan gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana analisisnya berdasarkan tes awal (pretes) dan tes akhir (posttest). Analisis menggunakan rumus gain ternormalisasi rata-rata (average mormalized gain). Adapun rumus tersebut menurut Hake (Ira, 2012:73) adalah sebagai berikut

:

g = Skor Post-test-Skor Pre-test Skor ideal-Skor Pre-test

Keterangan :

g = gain ternormalisasi rata rata Skor pretest = persentasi skor pre-test rata rata Skor posttest = persentase skor post-test rata rata Skor maksimun = skor ideal seluruh item soal

Selanjutnya, hasil gain akan dianalisis melalui kriteria tingkat gain sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kategori tingkat Gain

Batasan Kategori

g>0,7 Tinggi

0,3<g≤0,7 Sedang

g≤0,3 Rendah

Sumber : Hake (Ira, 2012:74)

(34)

49

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur penelitian ini dilakukan dalam 5 X (kali) pertemuan dengan mengambil waktu pada semester satu tahun pelajaran 2013/2014. Setiap pertemuan menggunakan 2 X 60 menit. Pre-test dilakukan sebelum pembelajaran berlangsung dan Post-test dilakukan setelah pembelajaran berakhir. Prosedur yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pra penelitian sebagai pengenalan awal di SMPN 1 Saketi-Pandeglang, dengan melakukan permohonan ijin kepada kepala sekolah untuk mengadakan penelitian dan bertemu dengan guru pelajaran IPS kelas VIII untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas dan penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square.

b. Studi dokumentasi Penentuan kelas eksperimen dan kelas control dengan cara random.

c. Melakukan uji coba instrumen penelitian pada responden sebanyak 100 orang setelah itu menganalisis data hasil uji coba instrumen.

d. Melaksanakan tes awal (pre-test) terhadap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mendapatkan gambaran umum kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment).

e. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan oleh guru mata pelajaran IPS SMPN 1 Saketi-Pandeglang dan peneliti sendiri sebagai observer. Penelitian dilaksanakan menyesuaikan dengan jadwal mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah, sehingga tidak mengganggu aktivitas pembelajaran di sekolah. f. Melakukan tes akhir (post-test) untuk mengetahui kemampuan pemecahan

(35)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Think-Pair-Square merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini terbukti dari beberapa hasil nilai rata-rata sebelum (pretest) dan setelah (posttest) terhadap pengujian hipotesis bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah.

Kesimpulan yang berkaitan dengan rumusan masalah dan hipotesis penelitian dapat diuraikan sebagai berikut yaitu :

a. Terdapat perbedaan Pengaruh model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Square terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas

eksperimen atas pengukuran awal (pre-test) dengan pengukuran akhir (post-test). Hal ini bisa dilihat secara statistik hasil jawaban hipotesis ini

menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think-Pair-Square terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.

b. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas yang menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol atas pengukuran awal (pret-test) dengan pengukuran akhir (post-test). Dapat diperoleh dari

gambaran bahwa metode konvensional dapat memberikam kontribusi terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa.

(36)

73

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atas pengukuran akhir (post-test). Hal ini menandakan bahwa model pembelajaran kooperatif learning tipe Think-Pair-Square merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa karena dalam pelaksanaan pembelajaran Think-Pair-Square dapat bekerja bersama-sama dalam memecahkan masalah dengan rasa tanggung jawab secara individu dan juga bersama kelompok.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut yaitu :

a. Guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif learning tipe Think-Pair-Sqaure sebagai salah salah satu metode pembelajaran di kelas untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan saling membantu dan bekerja sama dengan teman sebaya.

b. Kemampuan pemecahkan masalah sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan kepada seluruh guru untuk dapat membantu siswa agar terus meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan metode-metode yang inovatif selama proses pembelajaran di sekolah.

c. Diharapkan kepada guru jangan lagi menerapkan metode pembelajaran yang hanya bersifat konvensional dan harus membiasakan diri dalam proses pembelajaran bukan berdasarkan isi. Guru harus mencari informasi mengenai metode-metode pembelajaran dimana siswa dapat membangun pengetahuan mereka sendiri.

(37)

74

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Kepada kepala sekolah diharapkan dapat mendukung aktivitas guru dan peserta didik dalam melatih kemampuan memecahkan masalah dengan cara menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang untuk aktivitas pembelajaran di sekolah.

f. Mengingat berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian yang serupa dan dapat melakukan penelitian dalam waktu yang lebih lama dan dalam jumlah sampel yang sangat besar yang akan membedakan perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

g. Untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan dalam model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think-Pair-Square ini adalah keberadaan guru

yang profesional. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan dan tercapainya prestasi bagi seorang siswa.

(38)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. (2008). Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta : Pustaka pelajar.

Chang, Y, Richard & Klly P, Keith. (1998). Langkah-langkah pemecahan masalah. CV. Taruna Grafika.

Dahar, RatnaW. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlangga Huda, Miftahul (2012). Cooperative Learning metode, teknik. Struktur, dan model

penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hill, Winfred. (2010). Theories of learning, teori-teori pembelajaran. Bandung : Nusamedia.

Hudojo, Herman. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : UM Press.

Isjoni. (2012). Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.

………(2009). Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.

Jacobsen, Eggen, P. dan Kauchak, D. (2005). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta : Indeks.

Kagan, Spencer. (2009). Cooperative Learning. San Clemenente : Kagan Publishing.

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning di ruang kelas. Jakarta: Grasindo. Maryani, E. (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk

Meningkatkan Keterampilan Sosial. Bandung : Alfabeta.

Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajraan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(39)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riyanto, Yatim. (2010). Paradigma baru pembelajaran sebagai referensi bagi pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jakarta : Kencana.

---(2012). Paradigma baru pembelajaran sebagai referensi bagi pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jakarta : Kencana.

Sagala, Saiful. (2012). Konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar.. Bandung:Alfabeta.

---(2004). Konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar.. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono, (2013). Cara mudah menyusun skripsi, tesis dan disertasi. Bandung : Alfabeta.

Sharan, Shlomo (1999). The Handbook of Cooperative Learning. London: Wesport Connection.

---(1995). The Handbook of Cooperative Learning. London: Wesport Connection.

Slavin, Robert (2005).Cooperative Learning: theory, Research and Practice. London: Allymand Bacon.

Silberman, Mel. (2013). Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta Barat : Permata Putri Media.

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Suherman, Eman. (2003). Strategi pembelajaran Matematika Kontemporer (Common Textbook). Bandung : FMIPA UPI.

Schunk, Daleh. (2012). Learning Theories. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Siregar, Evelin dan Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

(40)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Winatapura, U.S. (1993). Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta : Universitas Terbuka.

Weil, M. Joyce, B. (2009). Model of Teaching Model-model Pengajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Wahab, Abdul, A. (2007). Metode dan Model-model Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Karya Ilmiah :

Edi Surya (2013). Peningkatan Kemampuan Representasi Visual Thinking Pada Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Konstekstual.

Ira Ichtiara (2012). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah-masalah Sosial.

Jakiatin Nisa (2010). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square dan Tipe Numbered Heads Together Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS.

Ujang Endang (2009). Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Terhadap Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar.

Sumber Internet :

Dorsey,2009,http://web.monroecc.edu/tcc

(41)

Ade Adha Hudori, 2014

Pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-square (tpsq) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harsen & Bellack (Cartledge & Milburn, 1995 ;http:///www.duniaguru.com) (joritz, tanpa tahun,http//jalt.org/pansig/PGL2/index.Html)

Gambar

Gambar 4.1 :
Tabel.3.1
Tabel 3.4 Kategori tingkat Gain

Referensi

Dokumen terkait

Kata Kunci : Project Cost Estimation, Building Construction and Rehabilitation, Aplikasi Java,

Nirupama Parakash adalah seorang peneliti dari India, yang melakukan penelitan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berkaitan terhadap posisi perempuan yang tidak menguntungkan

Database adalah sebuah objek yang kompleks untuk menyimpan informasi yang terstruktur, yang di organisir dan disimpan dalam suatu cara yang mengizinkan pemakainya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hambatan kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan petani padi sawah di daerah penelitian, mengetahui apa faktor internal

Jika terjadi gangguan didaerah kerja Relai Diferensial, maka arus dari kedua sisinya akan saling menjumlah (Id&amp;#8800;0) kemudian Relai Diferensial akan bekerja memberikan

[r]

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran dan evaluasi teknis yang kami lakukan pada proses Seleksi Sederhana untuk Pengadaan Jasa Konsultansi dan Sertifikasi ISO 9001:2008

Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu