• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Lion Air terhadap Penumpang atas Keterlambatan Penerbangan dihubungkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Lion Air terhadap Penumpang atas Keterlambatan Penerbangan dihubungkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN LION AIR TERHADAP PENUMPANG ATAS KETERLAMBATAN PENERBANGAN

DIHUBUNGKAN DENGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB

PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA

Rizkita Widya Murwani 110110110477

ABSTRAK

Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional, pengangkutan melalui jalur udara memegang peranan yang vital. Sebagai akibatnya, mulai bermunculan badan usaha angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia yang akhir-akhir ini pelayanannya mengecewakan para penumpangnya seperti dalam kasus keterlambatan maskapai Lion Air pada bulan Februari 2015. Keterlambatan penerbangan menimbulkan kerugian bagi para penumpang dan besaran ganti kerugian yang ditentukan dalam hukum positif Indonesia seringkali dianggap tidak sesuai dengan kerugian yang diderita. Kesesuaian besaran tersebut akan ditinjau lebih lanjut dalam penelitian ini disertai dengan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh penumpang yang dirugikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis dengan menggambarkan implementasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2011 (PM TJPAU 2011) terkait besaran ganti rugi dalam terjadinya keterlambatan penerbangan. Penelitian meliputi penelitian kepustakaan dan ditunjang dengan penelitian lapangan, serta teknik pengumpulan data yang berupa studi dokumen dan wawancara. Seluruh data kemudian dianalisis dengan metode normatif kualitatif dengan mengacu kepada hukum positif.

(2)

v

AIRLINE LIABILITY OF LION AIR FOR PASSENGER DELAY IN

ACCORDANCE TO THE DECREE OF THE MINISTRY OF TRANSPORTATION NO. 77/2011 CONCERNING THE LIABILITY OF

AIR CARRIERS

Rizkita Widya Murwani 110110110477

ABSTRACT

Carriage by air holds a particularly important role in order to accomplish national development. As an impact, numbers of commercial air transport enterprises in Indonesia established their business with a degrading level of service provided to the passengers, as proven in the Lion Air passenger delay case occurred in February 2015. Delay cases created losses and damages towards the passengers and the amount of indemnity regulated under the applicable law of Indonesia did not cover the damages sufficiently. The aforementioned amount sufficiency will be further elaborated in this research along with the possible legal remedies taken by the injured passengers.

The method applied upon this research was normative judicial approach with the specification of descriptive analytical research by illustrating the implementation of the Decree of the Ministry of Transportation No. 77/2011 (DMT 77/2011) regarding the amount of indemnity in the event of passenger delays. The research was conducted through literature study as well as field research wherein the data were collected through the method of document study and interviews. The collected data were then analyzed using the qualitative normative method based on positive law.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 menjelaskan tentang evaluasi dan penilaian kinerja dari aspek keuangan sebagaimana dimaksud

Bentuk gaya arsitektur pada bangunan Masjid Jami PITI Muhammad Cheng Ho merupakan hasil karya manusia, dimana rancang bangun yang diterapkan merupakan perpaduan dari tiga

Perusahaan harus mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi persaingan bisnis dalam perusahaan, seperti ancaman pendatang baru apakah mudah atau sulit, bagaimana

asumsi klasik harus menggunakan data yang akan digunakan dalam

Berdasar pada keadaan struktur manusia yakni jasad, nafs dan ruh, maka kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional berada struktur jasad atau jism, jika

Perlakuan tersebut menghasilkan biskuit jagung nikstamal dengan penilaian panelis yang meliputi skor flavor sebesar 3,67 dengan kriteria khas jagung, skor warna

Banyak orang memuji saya ganteng, dan banyak perempuan yang naksir sama saya, padahal tadi sudah saya ceritakan bahwa saya sebelum bekerja saya adalah orang normal, dari kecil

[r]