• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

MEMORANDUM

Nomor : 27904/PSDKP.5/TU.140/X/2021 .614/IX/2020

Yth : Direktur Jenderal PSDKP

Dari : Direktur Penanganan Pelanggaran

Hal : Laporan Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran Triwulan III tahun 2021 Lampiran : 1 (satu) berkas

Tanggal : 12 Oktober 2021

Sebagai bentuk tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Penanganan Pelanggaran pada periode Triwulan III Tahun 2021, maka dilakukanlah pengukuran kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja periode dimaksud. Sehubungan dengan itu, bersama ini kami sampaikan Laporan Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran Triwulan I Tahun 2021.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan arahannya diucapkan terima kasih.

Lembar Pengesahan

No Nama Jabatan Paraf

1 Koordinator Kelompok Ketenagaan PPNS dan Kerma Gakkum

2 Sub Koordinator Kelompok TU

Teuku Elvitrasyah Tembusan :

Sekretaris Ditjen PSDKP

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE

(2)

LAPORAN KINERJA

TRIWULAN III TAHUN 2021

DIREKTORAT PENANGANAN PELANGGARAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

(3)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN i Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Pasal 618), Direktorat Penanganan Pelanggaran mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan pelanggaran. Tugas tersebut dijabarkan secara sistematis dan terstruktur melalui penetapan Sasaran Strategis (SS), Indikator Kinerja Utama (IKU), serta program dan kegiatan yang kemudian dituangkan dalam perjanjian kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran tahun 2021.

Pada tahun 2021, fokus kegiatan Direktorat Penanganan Pelanggaran tidak hanya terbatas pada upaya penyidikan tindak pidana kelautan dan perikanan, namun juga mengoptimalkan penanganan TPKP melalui kerjasama penanganan TPKP dan peningkatan kemampuan PPNS Perikanan melalui kegiatan-kegiatan bimbingan teknis.

Oleh karena itu Direktorat Penanganan Pelanggaran memperkuat kerjasama lintas instansi untuk menyelaraskan gerak dan tindak dalam penanganan TPKP.

LKj merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, sekaligus sebagai alat penilaian kinerja dan pemacu peningkatan kinerja

setiap unit kerja di lingkup Direktorat Penanganan

Pelanggaran

Teuku Elvitrasyah, SH, MM

Direktur Penanganan Pelanggaran

(4)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN ii Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan kinerja, Direktorat Penanganan Pelanggaran menyusun Laporan Kinerja (LKj) periode Triwulan III Tahun 2021.

Laporan tersebut merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, sekaligus sebagai alat penilaian kinerja dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit kerja di lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran. Penyusunan LKJ mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Rencana Strategis Direktorat Pengawaan Sumber Daya kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) tahun 2020-2024.

Berdasarkan rencana aksi pencapaian kinerja tahun 2021, sebagian besar dari Indikator Kinerja Utama (17 IKU) yang diamanatkan kepada Direktorat Penanganan Pelanggaran ditargetkan pencapaiannya pada triwulan IV atau akhir tahun. Secara umum capaian kinerja pada Triwulan III Tahun 2021 telah sesuai dengan target yang ditetapkan, dan melebihi target. Pembahasan terkait hal ini akan dibahas pada Bab III (Akuntabilitas Kinerja).

Harapan kami, berdasarkan analisis dan evaluasi objektif yang dilakukan melalui Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2021 ini, dapat memberikan gambaran terkait performa kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran, sekaligus menjadi masukan berharga untuk pencapaian kinerja yang lebih baik pada tahun berikutnya.

Direktur Penanganan Pelanggaran

Teuku Elvitrasyah, SH, MM

(5)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN iii Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Penanganan Pelanggaran merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) Tahun 2020-2024 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 yang telah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja.

Penyusunan LKj tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban Direktur Penanganan Pelanggaran kepada Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka pencapaian kinerja yang telah diperjanjikan.

LKJ tersebut juga sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja penanganan pelanggaran selama triwulan I tahun 2021 kepada masyarakat dan stakeholders lainnya selama periode satu tahun dalam tahun anggaran 2021. Berdasarkan rencana aksi pencapaian kinerja, tidak seluruh Indikator Kinerja Utama (17 IKU) yang diamanatkan kepada Direktorat Penanganan Pelanggaran, sebagian besar ditargetkan pencapaiannya pada Triwulan IV atau akhir tahun. Secara umum capaian kinerja pada tahun 2021 telah sesuai dengan target yang ditetapkan.

Tercapainya ataupun belum tercapainya pencapaian indikator kinerja utama diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Skor Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran sampai pada Triwulan III Tahun 2021 sebesar 114,36% dengan indikator warna “HIJAU”. Berikut tabel capaian indikator kinerja utama triwulan III tahun 2021 Direktorat Penanganan Pelanggaran.

IKHTISAR

EKSEKUTIF

(6)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN iv

No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian

September September % 1 Terselenggaranya

penyadartahuan nelayan untuk tidak melintas batas ke negara lain secara ilegal

Nilai Pemahaman Nelayan Untuk Tidak Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin

71 86,93 120

2 Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan

Persentase Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

76 96,72 120

3 Persentase Penyelesaian Penanganan

Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

76 98,18 120

4 Persentase Penyelesaian Penanganan

Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

76 96,63 120

5 Persentase Supervisi Penyelesaian

Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

70 76,95 109,93

6 Persentase Supervisi Penanganan

Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

50 96,63 120

7 Persentase Supervisi Penanganan

Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

70 93,3 120

8 Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Ditjen PSDKP

Persentase penyelesaian rancangan NSPK bidang pengawasan SDKP lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

100 100 100

9 Indeks Profesionalitas ASN lingkup

Direktorat Penanganan Pelanggaran 0 0

10 Tingkat pemahaman peserta Bimtek

lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

0 0

11 Tingkat kelulusan peserta Diklat

teknis lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

81 100 120

12 Nilai Rekonsiliasi Kinerja lingkup

Direktorat Penanganan Pelanggaran 0 0 100

13 Inovasi gugus kerja transformasi yang

dihasilkan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

0 0 100

14 Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN

lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

0 0 100

15 Tingkat Kepatuhan Pengadaan

Barang/Jasa lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

0 0 100

16 Persentase unit kerja yang

menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

84 96,9 115,36

17 Persentase jumlah rekomendasi hasil

pengawasan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran yang dokumen tindak lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan

65 100 120

Alokasi anggaran Satker Direktorat Penanganan Pelanggaran terbagi dalam 2 kegiatan yaitu: 1) Anggaran untuk Direktorat Penanganan Pelanggaran sebesar Rp.4.549.358.000,00; dan 2) Anggaran SATGAS 115 sebesar Rp.5.577.600.000,00 sehingga menjadi total Rp.10.126.958.000,00. Realisasi per 30 September 2021 yaitu sebesar Rp.5.277.490.745,00 dengan persentase 52,11%

(7)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN v Kata Pengantar ... ... i Ikhitisar Eksekutif ... ... iii Daftar Isi ... ... v Bab I Pendahuluan

A. Umum ... ... I-1 B. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja... ... I-4 Bab II Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis Ditjen PSDKP 2020-2024 ... ... II-1 B. Perjanjian Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran ... II-5 C. Pengukuran Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran ... II-7 Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja ... ... III-1 B. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja ... ... III-4 C. Akuntabilitas Keuangan ... ... III-17 Bab IV Penutup

A. Kesimpulan ... ... IV-1 B. Rekomendasi ... ... IV-1

DAFTAR ISI

(8)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN I-1

A. UMUM

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 telah menetapkan salah satu misi yang terkait dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yakni “Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan Nasional”, dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah, meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang berwawasan kelautan, mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran, dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan. Upaya mewujudkan tujuan pembangunan kelautan dan perikanan tersebut dilaksanakan melalui proses yang bertahap, terencana, terpadu dan berkesinambungan.

Pengejawantahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 yang telah disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN Nasional Tahun 2020-2024 dengan agenda pembangunan yang berkaitan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan diantaranya “Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan” melalui pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan sebagai salah satu sumber daya ekonomi serta meningkatkan nilai tambah agro-fishery industry, dengan isu yang dihadapi berkaitan dengan kelembagaan WPP RI dan Rencana Zonasi KSN/KSNT. Adapun strategi peningkatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang digagas menitikberatkan salah satunya pada penguatan pengawasan sumber daya alam dan lingkungan hidup termasuk di dalamnya meningkatkan cakupan pengawasan dalam rangka pemberantasan IUU Fishing.

BAB I

PENDAHULUAN

(9)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN I-2 Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) merupakan bagian dari KKP diberikan tugas dan fungsi melaksanakan penataan dan penegakan hukum terhadap peraturan perundangan-undangan di bidang kelautan dan perikanan guna mewujudkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan (SDKP) yang tertib dan bertanggung jawab, sebagai salah satu perwujudan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan 2020-2024 (Renstra KKP) yaitu pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil serta penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan melalui koordinasi dengan instansi terkait. Peran tersebut selanjutnya diimplementasikan melalui program/kegiatan pengawasan SDKP yang secara garis besar dirumuskan dalam Rencana Strategis Pengawasan SDKP. Adapun peran strategis Ditjen. PSDKP dalam pengelolaan SDKP antara lain:

1. Menjunjung tinggi nilai PILAR (Profesional, Integritas, Loyalitas, inovatif, sineRgi) dalam melaksanakan pengawasan di laut;

2. Mencegah dan memerangi Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUU Fishing);

3. Mewujudkan ketaatan pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;

4. Menyelesaikan tindak pidana kelautan dan perikanan secara akuntabel;

5. Tidak melakukan praktek KKN dan segala turunannya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ditjen. PSDKP mempunyai tugas dan fungsi dan dalam melaksanakan tugas fungsinya, Ditjen. PSDKP dibantu unit Eselon II dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengawasan SDKP. Penjabaran tugas dan fungsi Direktorat Penanganan Pelanggaran diuraikan sebagai berikut:

Tugas:

Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis operasional, dan supervisi serta koordinasi, evaluasi dan laporan di bidang penanganan pelanggaran.

Fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan, penanganan barang bukti dan awak kapal, ketenagaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) perikanan dan kerja sama penegakan hukum, serta penyiapan tindak lanjut;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyidikan, penanganan barang bukti dan awak kapal, ketenagaan PPNS perikanan dan kerja sama penegakan hukum, serta penyiapan tindak lanjut;

(10)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN I-3 c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyidikan,

penanganan barang bukti dan awak kapal, ketenagaan PPNS perikanan dan kerja sama penegakan hukum, serta penyiapan tindak lanjut;

d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyidikan, penanganan barang bukti dan awak kapal, ketenagaan PPNS perikanan dan kerja sama penegakan hukum, serta penyiapan tindak lanjut;

e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang penyidikan, penanganan barang bukti dan awak kapal, ketenagaan PPNS perikanan dan kerja sama penegakan hukum, serta penyiapan tindak lanjut; dan

f. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

(11)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN I-4

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KINERJA

Secara garis besar sistematika penyajian Laporan Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran Triwulan III Tahun 2021 diuraikan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Menguraikan secara ringkas tentang latar belakang serta tugas dan fungsi Direktorat Penanganan Pelanggaran.

Bab II Perencanaan Kinerja

Menguraikan secara ringkas tentang perencanaan kinerja dimana penjelasan arah kebijakan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan apa saja Perjanjian Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran tahun 2021.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran Triwulan III Tahun 2021

Bab IV Penutup

Menjelaskan kesimpulan dan merekomendasikan perbaikan kinerja ke depan.

(12)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN II-1

A. RENCANA STRATEGIS DITJEN PSDKP 2020-2024

Rencana Strategis (Renstra) Ditjen. PSDKP 2020-2024 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai tugas dan fungsi yang diamanatkan.

Renstra Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024 merupakan penjabaran teknis secara berjenjang dari Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen. PSDKP sebagai salah satu unit Eselon I lingkup KKP. Renstra Ditjen. PSDKP memiliki nilai strategis karena merupakan tahapan akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Penyusunan Renstra Ditjen. PSDKP Tahun 2020- 2024 berpedoman pada RPJMN 2020-2024 (Perpres 18 Tahun 2020) dengan memperhatikan arahan Presiden kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) serta mempertimbangkan arahan MKP kepada Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen. PSDKP).

Melalui Keputusan Direktur Jenderal PSDKP Nomor: 23/KEP.DJ-PSDKP/2020 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024. Secara ringkas substansi Renstra Ditjen. PSDKP hasil revisi diuraikan sebagai berikut:

1. Pernyataan Visi dan Misi

Dalam rangka memberikan arah pandangan ke depan terkait dengan kinerja dan peranan Ditjen. PSDKP serta untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh Ditjen. PSDKP, maka dirumuskan visi Ditjen. PSDKP yang mencerminkan keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan.

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

(13)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN II-2 Misi :

1) Meningkatkan kualitas SDM pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan melalui pengokohan budaya kerja dan pegembangan inovasi;

2) Mendukung peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional melalui upaya peningkatan kepatuhan para pemangku kepentingan kelautan dan perikanan;

3) Mendukung peningkatan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan dengan memastikan setiap kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dilakukan secara bertanggung jawab;

4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan pada lingkup Ditjen. PSDKP.

Visi :

“Pengawasan SDKP yang tangguh dan efektif untuk mewujudkan pemanfaatan SDKP yang tertib dan bertanggung jawab menuju terwujudnya visi Kementerian Kelautan

dan Perikanan”

Sejalan dengan visi Ditjen. PSDKP, diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan apa yang akan dapat dicapai (pada level dampak) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-ukuran pencapaiannya. Misi yang dirumuskan menggambarkan tindakan atau upaya sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen. PSDKP.

2. Tujuan dan Sasaran

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Ditjen. PSDKP maka dirumuskan beberapa Tujuan Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan yang selaras dengan tujuan KKP tahun 2020-2024 sebagai berikut :

1) Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan melalui meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM kelautan dan perikanan terutama berkaitan dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

2) Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional melalui peningkatan pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.

(14)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN II-3 3) Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan melalui optimalnya

pengelolaan kawasan konservasi perairan dan optimalnya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

4) Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP melalui peningkatan tata kelola pemerintahan lingkup Ditjen. PSDKP.

Berdasarkan Tujuan Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024 tersebut maka disusunlah Sasaran Program Ditjen. PSDKP yang dirumuskan dari Sasaran Strategis KKP tahun 2020-2024 sebagaimana dijabarkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Hubungan Sebab-Akibat Sasaran Strategis KKP tahun 2020-2024 dan Sasaran Program Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024

3. Indikator Kinerja Program

Sebagai pengejawantahan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024 yang dijembatani oleh Arah Kebijakan, Strategi, dan Pengarusutamaan (mainstreaming) serta Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024 maka disusunlah Kerangka Kinerja dan Pendanaan Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024.

(15)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN II-4 Berdasarkan rumusan Program dan Sasaran Program Ditjen. PSDKP, Ditjen. PSDKP berkontribusi pada 1 (satu) program teknis dan 1 (satu) program generik. Program Teknis adalah instrumen kebijakan teknis yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal) yang dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi KKP dalam periode waktu jangka menengah (5 tahun) yang bersifat indikatif.

Sedangkan Program Generik adalah program yang bersifat pelayanan internal untuk menunjang pelaksanaan Program Teknis. Selanjutnya, untuk mengukur sejauh mana program-program tersebut efektif bekerja, maka dirumuskan Indikator Kinerja Program sebagai ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan keberhasilan pencapaian setiap Sasaran Program (outcome). Pada Indikator Kinerja Program tersebut ditetapkan pula satuan dan indikasi targetnya selama 5 (lima) tahun ke depan sebagaimana dijabarkan pada Tabel 2.2.

No. SASARAN PROGRAM / INDIKATOR 2020 2021 2022 2023 2024

Program: Pengelolaan Perikanan dan Kelautan 1.

Partisipasi masyarakat dalam pengawasan SDKP meningkat Tingkat partisipasi Pokmaswas Dalam Mendukung

Pengawasan SDKP (%)

85 86 87 88 90

2.

Kepatuhan pemangku kepentingan KP meningkat

Persentase Kepatuhan (Compliance) Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (%)

94 95 96 97 98

3.

Pemantauan dan Operasi Armada efektif

Persentase cakupan WPPNRI yang dipantau dari kegiatan illegal fishing (%)

54,18 60 65 70 75

Indeks kinerja Operasi Armada Pengawasan SDKP (indeks) 86,72 87 87,5 88 89 4.

Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan tuntas Persentase Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan

Perikanan(%)

93 93 93 93 93

Program: Dukungan Manajemen 5.

Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Ditjen. PSDKP Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(PMPRB) lingkup Ditjen PSDKP (nilai)

30 31 32 33 34

Unit Kerja Ditjen. PSDKP Berpredikat Menuju WBK (unit) 4 5 6 7 8 Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK

DJPSDKP (%)

1 1 1 1 1

Indeks Profesionalitas ASN lingkup Direktorat Jenderal PSDKP (indeks)

72 73 74 75 76

Nilai PM SAKIP Direktorat Jenderal PSDKP (nilai) 87,00 87,15 87,25 87,50 87,75

Unit yang menerapkan inovasi pelayanan publik (unit) 1 1 1 1 1

Level maturitas SPIP lingkup Ditjen PSDKP (level) 3 3 3 3 3

Persentase unit kerja Ditjen PSDKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

82 84 86 88 90

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang

Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja lingkup Ditjen. PSDKP (%)

60 65 70 75 80

Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) lingkup Ditjen PSDKP (indeks)

88 89 89 90 90

Nilai Kinerja Anggaran (NKA) lingkup Ditjen PSDKP (nilai) 85 86 87 88 89

Tabel 2.2. Indikator Kinerja Program Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024

(16)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN II-5

B. PERJANJIAN KINERJA DIREKTORAT PENANGANAN PELANGGARAN

Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan itikad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang dalam periode waktu 1 (satu) tahun, dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.

Tujuan khusus perjanjian kinerja adalah untuk: (1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (2) Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja; dan (3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Direktorat Penanganan Pelanggaran telah menyusun Perjanjian Kinerja tahun 2021 dengan mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja pada periode sebelumnya. Indikator Kinerja berikut targetnya pada setiap Sasaran Program (SP) disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran Tahun 2021

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Terselenggaranya penyadartahuan nelayan untuk tidak melintas batas ke negara lain secara ilegal

1. Nilai Pemahaman Nelayan Untuk Tidak Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin

71

2. Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan

2. Persentase Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan

Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93

3. Persentase Penyelesaian Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93

4. Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93

5. Persentase Supervisi Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

80

6. Persentase Supervisi Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

80

(17)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN II-6

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

7. Persentase Supervisi Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

80

3. Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Ditjen PSDKP

8. Persentase penyelesaian rancangan NSPK bidang pengawasan SDKP lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

100

9. Indeks Profesionalitas ASN lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

73

10. Tingkat pemahaman peserta Bimtek lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

76

11. Tingkat kelulusan peserta Diklat teknis lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

81

12. Nilai Rekonsiliasi Kinerja lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

90

13. Inovasi gugus kerja transformasi yang dihasilkan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

1

14. Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

72,5

15. Tingkat Kepatuhan Pengadaan Barang/Jasa lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

72,5

16. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

84

17. Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran yang dokumen tindak lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan

65

(18)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN II-7

C. PENGUKURAN KINERJA DIREKTORAT PENANGANAN PELANGGARAN

Pengukuran kinerja merupakan salah satu komponen utama dalam implementasi pengelolaan kinerja dalam rangka menjamin akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi data kinerja yang akan dan seharusnya dicapai. Pengukuran kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran dilakukan dengan berpedoman pada formula penghitungan yang telah ditetapkan dalam Informasi Indikator Kinerja atau Manual Indikator Kinerja.

Selanjutnya nilai capaian tersebut dihitung secara berkala (triwulanan) dan tahunan dengan membandingkan antara realisasi capaian dengan target yang telah ditetapkan.

Hasil pengukuran kinerja tersebut, dimasukkan ke dalam Sistem Aplikasi Kinerjaku berbasis teknologi melalui http://kinerjaku.kkp.go.id yang selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan pembahasannya.

(19)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-1

A. CAPAIAN KINERJA

Direktorat Penanganan Pelanggaran memiliki 3 (tiga) Sasaran Program dengan 17 (tujuh belas) Indikator Kinerja. Pencapaian atas sasaran program dan indikatornya dikomitmenkan melalui Perjanjian Kinerja (PK) antara Direktur Penanganan Pelanggaran dengan Direktur Jenderal PSDKP.

No Sasaran Program Indikator Kinerja

1 Terselenggaranya penyadartahuan nelayan untuk tidak melintas batas ke negara lain secara ilegal

Nilai Pemahaman Nelayan Untuk Tidak Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin

2 Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan

Persentase Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

Persentase Penyelesaian Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

Persentase Supervisi Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

Persentase Supervisi Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

Persentase Supervisi Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

3 Tata Kelola Pemerintahan yang Baik lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Persentase penyelesaian rancangan NSPK bidang pengawasan SDKP lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

(20)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-2 Indeks Profesionalitas ASN lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Tingkat pemahaman peserta Bimtek lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Tingkat kelulusan peserta Diklat teknis lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Nilai Rekonsiliasi Kinerja lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Inovasi gugus kerja transformasi yang dihasilkan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Tingkat Kepatuhan Pengadaan Barang/Jasa lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran yang dokumen tindak lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan

Nilai rata-rata Nilai Pencapaian Sasaran Program (NPSS) Direktorat Penanganan Pelanggaran periode Triwulan III tahun 2021 sebesar 114,32% yang diperoleh dari capaian Indikator Kinerja Utama sebagaimana ditabulasikan pada tabel berikut.

Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran per Triwulan III tahun 2021

No Indikator Kinerja Target

2021

Target

TW III Realisasi % Capaian 1 Nilai Pemahaman Nelayan Untuk Tidak

Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin 71 71 86,93 120 2 Persentase Penyelesaian Penyidikan Tindak

Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93 76 96,72 120

3 Persentase Penyelesaian Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93 76 98,18 120

4 Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93 76 96,63 120

(21)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-3

No Indikator Kinerja Target

2021

Target

TW III Realisasi % Capaian 5 Persentase Supervisi Penyelesaian

Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

80 70 76,95 109,93

6 Persentase Supervisi Penanganan Barang

Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan 80 50 96,63 120 7 Persentase Supervisi Penanganan Awak

Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan 80 70 93,3 120 8 Persentase penyelesaian rancangan NSPK

bidang pengawasan SDKP lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

100 100 100 100

9 Indeks Profesionalitas ASN lingkup

Direktorat Penanganan Pelanggaran 73 0 0 100

10 Tingkat pemahaman peserta Bimtek lingkup

Direktorat Penanganan Pelanggaran 76 0 0 100

11 Tingkat kelulusan peserta Diklat teknis

lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran 81 81 100 120 12 Nilai Rekonsiliasi Kinerja lingkup Direktorat

Penanganan Pelanggaran 90 0 0 100

13 Inovasi gugus kerja transformasi yang dihasilkan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

1 0 0 100

14 Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN

lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran 72,5 0 0 100 15 Tingkat Kepatuhan Pengadaan Barang/Jasa

lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran 72,5 0 0 100 16 Persentase unit kerja yang menerapkan

sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

84 84 96,9 115,36

17 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran yang dokumen tindak

lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan

65 65 100 120

(22)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-4

B. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Evaluasi dan analisis pencapaian kinerja hanya difokuskan pada 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan target capaiannya pada triwulan III tahun 2021 sebagaimana disajikan pada tabel 3.2. Pemfokusan pembahasan tersebut disesuaikan dengan pentargetan indikator kegiatan menurut periode waktu. Untuk indikator kegiatan yang belum memiliki target pada periode waktu pelaporan kinerja maka belum dilakukan pembahasan.

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Penanganan Pelanggaran yang Memiliki Nilai Target pada Periode Triwulan III tahun 2021

No Sasaran

Program Indikator Kinerja Target 2021

Target

TW III Realisasi % Capaian 1 SS-1 Nilai Pemahaman Nelayan Untuk

Tidak Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin

71 71 86,93 120

2 SS – 2 Persentase Penyelesaian

Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat

Penanganan Pelanggaran

93 76 96,72 120

3 SS – 2 Persentase Penyelesaian Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan Dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93 76 98,18 120

4 SS – 2 Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan Dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

93 76 96,63 120

5 SS – 2 Persentase Supervisi Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

80 70 76,95 109,93

6 SS – 2 Persentase Supervisi Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

80 50 96,63 120

7 SS – 2 Persentase Supervisi Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

80 70 93,3 120

8 SS – 3 Persentase penyelesaian rancangan NSPK bidang pengawasan SDKP lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

100 100 100 100

9 SS – 3 Tingkat kelulusan peserta Diklat teknis lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

81 81 100 120

(23)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-5 No Sasaran

Program Indikator Kinerja Target 2021

Target

TW III Realisasi % Capaian 10 SS – 3 Persentase unit kerja yang

menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

84 84 96,9 115,36

11 SS – 3 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Penanganan

Pelanggaran yang dokumen tindak lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan

65 65 100 120

Penjelasan dari masing masaing capaian indikator kinerja diuraikan sebagai berikut :

Sasaran Program I ”Terselenggaranya penyadartahuan nelayan untuk tidak melintas batas ke negara lain secara ilegal”

1. Nilai Pemahaman Nelayan Untuk Tidak Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin

Capaian IKU ”Nilai Pemahaman Nelayan Untuk Tidak Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin” tahun 2021 ini tercapai dengan nilai 86,93 melebihi target yang telah ditetapkan yaitu nilai 71. Perbandingan kinerja dengan tahun sebelumnya, belum dapat dilakukan karena perhitungan kinerja tahun 2020 didasarkan pada nilai yang berbeda, yaitu berdasarkan jumlah nelayan yang dipulangkan dengan pembiayaan dari KKP dibanding/dibagi jumlah nelayan yang dimohonkan bantuan pemulangannya oleh Perwakilan RI di Luar Negeri.

Sedangkan pada tahun 2021 perhitungan kinerja ini didasarkan pada pemahaman peserta kegiatan penyadartahuan untuk tidak melakukan penangkapan ikan di negara lain tanpa izin, yang diselenggarakan di lokasi/daerah terpilih dengan melakukan penilaian melalui daftar pertanyaan kepada peserta terpilih. Nilai pemahaman nelayan diperoleh dari hasil pre test dan post test untuk para peserta/nelayan yang mengikuti kegiatan penyadartahuan untuk tidak melakukan penangkapan ikan di negara lain tanpa izin sebagai upaya untuk mengetahui tingkat pemahaman nelayan.

Capaian ”Nilai Pemahaman Nelayan Untuk Tidak Melintas Batas ke Negara Lain Tanpa Izin”

diperoleh besumber dari pengisian kuisioner oleh peserta kegiatan dalam bentuk pre test dan post test, kemudian diambil sampling terhadap nilai kuisioner 50 peserta secara acak/random (sesuai dengan Manual IKU yang mensyaratkan 20% dari total peserta, yang kemudian disempurnakan berdasarkan hasil rapat dengan BRSDM KP dengan menyarankan 50 sampling secara acak), dan diperoleh hasil sebagai berikut:

(24)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-6

NO LOKASI KEGIATAN HASIL NILAI

PRE TEST POST TEST

1 Kab. Aceh Timur –

Provinsi Aceh 73,15 88,7

2 Kab. Deli Serdang –

Provinsi Sumatera Utara 73,45 85,15

NILAI RATA – RATA 73,3 86,93

Alokasi anggaran tahun 2021 untuk tercapainya IKU ini ini sebesar Rp.429.800.000,00 dan telah terealisasi senilai Rp.407.580.319,00 atau 94,83%. Berdasarkan analisis terhadap pencapaian indikator kinerja pada IKU ini dan analisis terhadap realisasi anggaran dapat disimpulkan bahwa penggunaan anggaran cukup efisien.

Sasaran Program II ”Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan”

1. Persentase Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

Capaian IKU ”Persentase Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran” triwulan III tahun 2021 sebesar 96,72% dari target 76%. Capaian IKU ini salah satu kontribusi dalam capaian kinerja Level I Ditjen PSDKP yaitu

”Persentase Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan”.

Persentase penyelesaian penyidikan tindak pidana kelautan dan perikanan merupakan capaian perkembangan yang telah dilaksanakan dalam proses penyelesaian penyidikan tindak pidana kelautan dan perikanan berdasarkan tahapan-tahapan proses penyidikan mulai tahapan gelar perkara awal sampai dengan penyerahan berkas perkara dari PPNS kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan mengacu kepada Keputusan Dirjen PSDKP Nomor : KEP.372/DJ-PSDKP/2011 perihal Petunjuk Teknis Penyidikan Tindak Pidana Perikanan. Setiap tahapan proses penyidikan diberikana bobot berbeda-beda berdasarkan manual IKU yang ditetapkan.

Sampai dengan triwulan III, jumlah tindak pidana kelautan dan perikanan yang diproses hukum sebanyak 148 kasus, dengan jumlah kasus yang sudah mencapai tahap 2 (100%) sebanyak 128 kasus atau sekitar 86,47%, bertambah 41 kasus dari periode triwulan II tahun 2021. Perkembangan penyelesaian TPKP sampai dengan triwulan III Tahun 2021 disajikan pada grafik berikut.

(25)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-7 Berdasarkan rekapitulasi penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan, terdapat peningkatan 16 kasus yang ditangani dibandingkan dengan pada bulan yang sama pada tahun 2020. Pada bulan September 2020 terdapat 4 kasus tindak pidana kelautan dan perikanan yang ditangani, sedangkan pada bulan September 2021 terdapat 20 kasus tindak pidana kelautan dan perikanan. Fluktuasi penanganan kasus yang ditangani per bulan merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang di Indonesia, yang mengakibatkan kegiatan pengawasan ditunda serta pengawasan tidak menjadi optimal.

Perbandingan kasus per bulan Tahun 2020 dan 2021

Pada periode triwulan III, penambahan kasus paling banyak terjadi di wilayah kerja Pangkalan PSDKP Batam sebanyak 28 kasus (26 kasus ditangani di Pangkalan PSDKP Batam, 1 kasus ditangani Satwas PSDKP Bangka, dan 1 kasus ditangani Satwas PSDKP Belitung) dari 20 kasus pada triwulan II tahun 2021. Hal tersebut banyak dipengaruhi banyak hasil tangkapan kapal pengawas di perairan Natuna yang merupakan Kapal Ikan Asing asal Vietnam. Dan berikut perkembangan penyelesaian peyidikan tindak pidana kelautan dan perikanan berdasarkan unit kerja lingkup Ditjen PSDKP yang disajikan dalam tabel.

(26)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-8 Tabel 3.3. Penyelesaian kasus TPKP berdasarkan unit kerja lingkup Ditjen PSDKP

No Unit Kerja Jumlah Kasus yang

Ditangani (Kasus)

Persentase Perkembangan

Kemajuan (%)

1 Dit. PP 8 100

2 Pangkalan PSDKP Lampulo 8 81,25

3 Pangkalan PSDKP Batam 28 96,82

4 Pangkalan PSDKP Bitung 24 91,38

5 Pangkalan PSDKP Benoa 10 100

6 Pangkalan PSDKP Tual 3 100

7 Pangkalan PSDKP Jakarta 2 100

8 Stasiun PSDKP Belawan 17 97,06

9 Stasiun PSDKP Cilacap 1 100

10 Stasiun PSDKP Pontianak 27 100

11 Stasiun PSDKP Tarakan 9 100

12 Stasiun PSDKP Kupang 2 100

13 Stasiun PSDKP Ambon 5 100

14 Stasiun PSDKP Biak 2 100

15 Stasiun PSDKP Tahuna 5 100

2. Persentase Penyelesaian Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

Persentase Penyelesaian Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran merupakan capaian perkembangan tahapan penanganan barang bukti pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan berdasarkan tahapan-tahapan penanganan barang bukti yang dimulai dari tahapan penerimaan barang bukti sampai dengan penyerahan ke instansi terkait sesuai dengan Keputusan Dirjen PSDKP Nomor: KEP.378/DJ-PSDKP/2013 perihal Petunjuk Teknis Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Perikanan.

Selama kurun waktu Triwulan III 2021 jumlah barang bukti yang ditangani sebanyak 142 unit bertambah 17 unit dari triwulan sebelumnya (125 unit), termasuk peningkatan barang bukti yang selesai ditangani sebanyak 134 unit atau sebesar 94,37%. Kondisi ini juga yang mempengaruhi tingginya capaian kinerja di periode III tahun 2021. Tahapan penanganan barang bukti sampai dengan triwulan III tahun 2021 sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.7. Proses penanganaan barang bukti triwulan III tahun 2021

No Tahapan Penanganan Jumlah

1 Penyitaan barang bukti TPKP -

2 Penempatan atau penyimpanan barang bukti tpkp di tempat yang

memadai dan pemberian identitas barang bukti 5 unit

(27)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-9 3 Perawatan dan pengamanan barang bukti sampai berkas

perkaranya diserahkan kepada kejaksaan, proses penyidikan dihentikan (SP3) atau penitipan barang bukti ke rupbasan atau tempat lain yang memadai

3 unit

4 Penyerahan tahap II 134 unit

3. Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Direktorat Penanganan Pelanggaran

Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan merupakan capaian perkembangan tahapan Penanganan dan Awak Kapal pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan berdasarkan tahapan-tahapan penanganan awak kapal TPKP yang dimulai dari tahapan penerimaan awak kapal sampai dengan penyerahan ke instansi terkait sesuai dengan Keputusan Dirjen PSDKP Nomor : 70 /DJ-PSDKP/2014 perihal Petunjuk Teknis Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Perikanan.

Pada triwulan III tahun 2021, penyelesaian penanganan awak kapal tindak pidana kelautan dan perikanan tercapai sebesar 96,63% merupakan hasil rata-rata dari seluruh perkembangan penanganan awak kapal baik di pusat dan UPT. Nilai tersebut mengalami peningkatan 11,51% dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 85,12%. Sampai dengan triwulan III Tahun 2021, awak kapal yang ditangani sejumlah 1.277 orang bertambah 118 orang dari triwulan II terdiri dari tersangka, saksi dan non justisia.

4. Persentase Supervisi Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

Capaian IKU ”Persentase Supervisi Penyelesaian Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan” pada triwulan III tahun 2021 ini tercapai sebesar 76,95% dari target 70%

(persentase capaian 109,93%). Capaian IKU ini tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan muncul sebagai IKU mulai pada tahun 2021.

Nilai persentase supervisi penyidikan TPKP diperoleh melalui kegiatan supervisi yang dalam proses penyidikan terhadap kasus belum terselesaikan atau belum P-21/penyerahan tahap II. IKU ini digunakan untuk mengukur kinerja efektivitas supervisi berdasarkan tindak pidana kelautan dan perikanan yang sedang ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis lingkup Ditjen PSDKP.

Capaian IKU persentase supervisi penyelesaian penyidikan diperoleh dari penghitungan rata- rata antara 1) Persentase supervisi penyidikan TPKP sebesar 72,23%; dan 2) Indeks supervisi penyidikan sebesar 81,67%. Persentase supervisi penyidikan diperoleh dari jumlah kasus yang sudah disupervisi dibandingkan dengan kasus TPKP yang masuk dalam proses penyidikan. Sedangkan indeks supervisi penyidikan diperoleh dari pengisian kuesioner oleh PPNS Perikanan pada lokasi kasus yang disupervisi sampai periode pelaporan.

(28)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-10 Persentase supervisi penyidikan TPKP diperoleh dari lokasi supervisi penyidikan TPKP yang telah dilaksanakan kurun waktu sampai dengan triwulan III tahun 2021, sebagai berikut.

Tindak Pidana Perikanan Tindak Pidana Kelautan - Belawan : 13 kasus - Banggai : 1 kasus

- Batam : 5 kasus - Jakarta : 2 kasus - Kendari : 2 kasus - Merauke : 1 kasus - Ambon : 5 kasus

- Sorong : 2 kasus - Bitung : 4 kasus - Pontianak : 21 kasus - Tarakan : 11 kasus - Probolinggo : 5 kasus - Bangka : 1 kasus

- Biak : 2 kasus - Kendari : 4 kasus - Benoa : 2 kasus - Lampulo : 3 kasus - Bitung : 1 kasus - Lombok Timur : 2 kasus - Kupang : 2 kasus - Banggai : 6 kasus

Persentase supervisi TPP : 59,84 Skor kuesioner supervisi TPP : 81,59

Persentase supervisi TPK : 84,62 Skor kuesioner supervisi TPK : 81,75

5. Persentase Supervisi Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Capaian IKU ”Persentase supervisi penanganan barang bukti tindak pidana kelautan dan perikanan” tercapai sebesar 96,63% dari nilai yang ditargetkan sebesar 50%. Indikator kinerja ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan walaupun perhitungan kinerja tahun 2020 dengan tahun 2021 pada intinya adalah sama, yaitu mengukur kinerja efektivitas supervisi penanganan barang bukti tindak pidana kelautan dan perikanan, hanya saja berbeda substansi dimana tahun 2020 menggunakan indeks sedangkan saat ini menjadi persentase.

Nilai ini diperoleh dari persentase penyelesaian tahapan penanganan seperangkat barang bukti dalam pembuktian satu perkara TPKP atau lebih yang berkaitan, sejak barang bukti tersebut disita sampai dengan diserahkan kepada Penuntut Umum (P-21/ Penyerahan Tahap II). Berdasarkan data rekapitulasi data kasus TPKP yang ditangani sampai dengan September 2021 adalah sebanyak 185 kasus dengan jumlah kapal/barang bukti 177 buah.

Dari 177 kapal/barang bukti tersebut yang masuk dalam proses hukum sebanyak 142 kapal/barang bukti utama yang tersebar di UPT.

6. Persentase Supervisi Penanganan Awak Kapal Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan

IKU ini digunakan untuk mengukur kinerja efektivitas supervisi berdasarkan penanganan awak kapal tindak pidana kelautan dan perikanan yang sedang ditangani UPT lingkup PSDKP.

Capaian IKU persentase supervisi penanganan awak kapal TPKP pada triwulan III tahun 2021 sebesar 93,33% dari target 70% (persentase capaian 120%). Capaian ini diperoleh melalui

(29)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-11 kuesioner dalam penanganan kasus yang ditangani di 14 UPT PSDKP dimana setiap jawaban mempunyai bobot yang berbeda.

Sama halnya dengan pencapaian persentase supervisi penanganan barang bukti tindak pidana kelautan dan perikanan, capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan berbeda substansi dimana tahun 2020 menggunakan indeks.

Sasaran Program III ”Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Ditjen PSDKP”

1. Persentase penyelesaian rancangan NSPK bidang pengawasan SDKP lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Indikator Kinerja ”Persentase penyelesaian rancangan NSPK bidang pengawasan SDKP lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran” tahun 2021 ditargetkan sebanyak 2 draft, yaitu (1) Penyusunan draft Petunjuk Teknis Penyidikan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K); dan (2) Penyusunan Pedoman Penanganan TPKP pada Kondisi Darurat.

Capaian indikator kinerja ini sebesar 100% dimana pada triwulan III ditargetkan menyelesaikan semua draft juknis dan Pedoman penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan.

a) Penyusunan Draft Petunjuk Tekns Penyidikan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Penyusunan draft Petunjuk Teknis Penyidikan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K) dilaksanakan sebagai pedoman bagi PPNS di lapangan dalam menangani tindak pidana pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Penyusunan draft Juknis Penyidikan WP3K merupakan lanjutan pembahasan dari tahun 2020 dimana berdasarkan memorandum kepada Sekretaris Ditjen PSDKP pada tanggal 27 Oktober 2020 telah disampaikan rancangan Petunjuk Teknis Penyidikan Tindak Pidana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kemudian pembahasan penyusunan draft ini dilaksanakan berlanjut ke tahun 2021, dikarenakan mendapatkan masukan dari peserta rapat terhadap substansi darft Juknis Penyidikan WP3K mengenai perkembangan terbaru regulasi, antara lain:

 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Lapangan Kerja;

 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraaan Tata Ruang

 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan.

Rapat lanjutan penyusunan draft Juknis Penyidikan WP3K dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2021 secara daring dan luring dengan dihadiri perwakilan dari kelompok Lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran, Bagian Hukum Setditjen PSDKP, dan Ditjen Pengelolaan Ruang Laut. Hasil rapat ini yakni melakukan penyesuaian terhadap

(30)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-12 beberapa substansi yang berada di dalam draf Juknis tersebut agar sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku saat ini (setelah disahkannya UUCK), hal ini dikarenakan penyusunan draft telah selesai sebelum diterbitkannya UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Selain itu banyak point-point yang mengalami penyesuaian.

Dari rapat ini didapatkan kesepakatan untuk melakukan pembahasan lebih lanjut dan bagian Hukum Setditjen akan mengundang internal PSDKP untuk membahas lanjutan draft Juknis Penyidikan WP3K tersebut.

b) Penyusunan Draft NSPK Penilaian dan Pemberian Penghargaan bagi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perikanan Teladan

Penyusunan draft NSPK Penilaian dan Pemberian Penghargaan bagi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perikanan Teladan dilaksanakan dalam rangka mendorong upaya peningkatan kualitas Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perikanan. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil perikanan yang telah menunjukkan kinerja dan prestasi yang sangat baik, serta kontribusi siginifikan dalam penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan.

Untuk menghasilkan draft dimaksud, pada tahun 2021 telah dilaksanakan serangkaian rapat pembahasan untuk merumuskan dan menyelaraskan draft dengan juknis-junkis terkait lainnya. Susbstansi juknis dengan perkembangan peraturan perundangan terkait. Peraturan perundangan yang menjadi dasar utama penyusunan draft adalah : Permen KP Nomor 63 Tahun 2018 tentang Adhi Bakti Mina Bahari. Dalam Permen KP Nomor 63 tersebut telah diatur penghargaan untuk kepada JFT Pengawas Perikanan, namun belum diatur penghargaan kepada PPNS Perikanan secara khusus. Aturan lain yang juga menjadi acuan adalah KepDirjen Nomor 25A/KEP.DJPSDKP/2015 tentang

(31)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-13 Petunjuk Teknis Penilaian dan Pemberian Penghargaan Kepada Pengawas Perikanan Teladan, Polisi Khusus Pengelolaan WP3K, Kapal Pengawas Berprestasi, PPNS Perikanan Teladan, dan Kelompok Masyarakat Pengawas Teladan di lingkungan Ditjen PSDKP.

Namun substansi dalam Kepdirjen tersebut belum didasarkan pada penghitungan kinerja real dari PPNS Perikanan dan belum menyesuaikan dengan perkembangan aturan-aturan baru yang berlaku, termasuk Undang-Undang tentang Cipta Kerja.

Pada triwulan III tahun 2021, Draft NSPK Penilaian dan Pemberian Penghargaan bagi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perikanan Teladan telah berhasil dan dirumuskan oleh Tim Penyusun, untuk selanjutnya terah diserahkan secara formal melalui Memorandum kepada Setditjen PSDKP untuk dapat diproses lebih lanjut menjadi NSPK.

2. Tingkat kelulusan peserta Diklat Teknis lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Relisasi indikator kinerja tingkat kelulusan kelulusan peserta Diklat teknis lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran di triwulan III tahun 2021 sebesar 100 dari nilai yang ditargetkan sebesar 81 (120%). Capaian ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana peserta yang mengikuti pelatihan/diklat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai sesuai standar, sehingga dapat dinyatakan LULUS.

Diklat teknis yang diselenggarakan oleh Direktorat Penanganan Pelanggaran adalah Diklat Pembentukan PPNS Perikanan tahun 2021 yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei s.d.

23 Juli 2021 di Pusdik Reskrim, Megamendung. Peserta diklat pembentukan PPNS perikanan ini 30 orang pegawai Ditjen PSDKP baik yang ada di pusat dan daerah.

Berdasarkan hasil penilaian dan Evaluasi siding dewan pendidikan Diklat Reserse Lemdiklat Polri terhadap pelaksanaan Diklat Pembentukan PPNS Perikanan Ditjen PSDKP Tahun 2021 selama 60 hari atau setara 400 jam, dinyatakan bahwa semua peserta lulus dengan kualifikasi:

(32)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-14 - Baik : 30 orang

- Cukup : - orang

Kelulusan peserta Diklat PPNS Perikanan berdasarkan keputusan Kepala Pendidikan dan Pelatihan Reserse Nomor : KEP/21/VII/2021 tanggal 23 Juli 2021 sebagai berikut:

No Nama Nilai Jumlah

Nilai Akhir Kategori Asal Ket

NAI NAK

1 Sigit Wibowo 55,433 22,860 78.293 Baik Dit. PPSDP Lulus

2 R. Arie Wiriawan 55,048 22,740 77,788 Baik Dit. PPSDK Lulus

3 Yusdi Ode Manangin 54,985 22,770 77,755 Baik Dit. POA Lulus

4 Boris Frans Edberg S. 55,314 22,650 77,964 Baik Pangkalan PSDKP Lampulo

Lulus

5 Febri Ardiansyah 55,111 22,740 77,851 Baik Pangkalan PSDKP Lampulo

Lulus

6 Dinda Trimudya 54,943 22,680 77,623 Baik Pangkalan PSDKP Batam

Lulus

7 Reza Fahmi 54,747 22,629 77,376 Baik Pangkalan

PSDKP Batam

Lulus

8 Andi Irvan Taufan Amal 54,838 22,569 77,407 Baik Pangkalan PSDKP Batam

Lulus

9 Ahmad Ripai 55,055 23,,322 78,377 Baik Pangkalan PSDKP Jakarta

Lulus

10 Moh. Andie Wijaya 54,845 22,680 77,525 Baik Pangkalan PSDKP Benoa

Lulus

11 Yudi Gusworo Saputro 55,657 22,470 78,127 Baik Pangkalan PSDKP Benoa

Lulus

12 Fajar Surya Pratama 55,986 23,370 79,356 Baik Pangkalan

PSDKP Tual Lulus 13 Muchtar B. 54,985 22,590 77,575 Baik Pangkalan

PSDKP Tual Lulus 14 Andi Tawakkal 54,936 22,560 77,496 Baik Pangkalan

PSDKP Bitung

Lulus

15 Jefri Dalegi 55,125 22,470 77,595 Baik Pangkalan PSDKP Bitung

Lulus

16 Abul Hayyi Almufrodi 54,831 22,500 77,331 Baik Stasiun PSDKP Belawan

Lulus

(33)

LKJ TW III TAHUN 2021 DIT. PENANGANAN PELANGGARAN III-15

No Nama Nilai Jumlah

Nilai Akhir Kategori Asal Ket

NAI NAK

17 Dia Murthala 54,691 22,779 77,470 Baik Stasiun PSDKP Belawan

Lulus

18 Atma Surya 55,125 22,689 77,814 Baik Stasiun PSDKP Pontianak

Lulus

19 Lukman Hakim 54,712 22,590 77,302 Baik Stasiun PSDKP Pontianak

Lulus

20 Ade Hanafi 54,936 22,620 77,556 Baik Stasiun PSDKP Tarakan

Lulus

21 Tri Himawan Azam

Akbar 54,824 22,590 77,414 Baik Stasiun

PSDKP Tarakan

Lulus

22 Abdul Harris 54,768 22,830 77,598 Baik Stasiun PSDKP Tarakan

Lulus

23 Sumargono 54,922 22,740 77,662 Baik Stasiun

PSDKP Cilacap

Lulus

24 Rachmad Sholeh

Wicaksono 53,837 22,779 76,616 Baik Stasiun

PSDKP Kupang

Lulus

25 Puji Winarno 54,915 22,749 77,664 Baik Stasiun PSDKP Ambon

Lulus

26 Daniel C. Tindatu 55,111 22,959 78,070 Baik Stasiun PSDKP Tahuna

Lulus

27 Woro Sumbodo Mulyadi 54,943 22,590 77,533 Baik Stasiun

PSDKP Biak Lulus

28 Munawir 55,419 22,590 78,258 Baik DKP Aceh Lulus

29 Muliadi 56,168 22,710 78,878 Baik DKP Sulawesi

Tengah Lulus 30 Cici Anggara 55,405 23,709 79,114 Baik DKP

Lampung

Lulus

Keterangan:

NAI = Nilai Akhir Intelek NAK = Nilai Akhir Kepribadian

3. Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran

Capaian IKU ”Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen penegtahunan yang terstandar lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran” sebesar 96,9% diperoleh dari rata-rata capaian pada triwulan I (99,03%), triwulan II (96,92%), dan triwulan III (94,76%).

Penilaian triwulanan terdiri dari 3 komponen dengan merode penghitungan yang

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis Ditjen PSDKP tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan pembangunan 5 (lima) tahunan, yang disusun untuk menjabarkan secara teknis Rencana Strategis

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di Lingkungan Kantor UPBU Mutiara Sis Al-Jufri berdasarkan

Psikolog hanya membantu dengan analisa awal, tapi info, data & trend dari praktisi lah yang sebaiknya jadi pegangan sebelum memutuskan pilihan karir & bidang studi.

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG TIM BUDAYA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN. KESATU :

DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN 3 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Seksi Pemetaan..

Jenis Aspek Target pada SKP : ( ) Kuantitas/output (V) Kualitas/mutu ( ) Waktu ( ) Biaya Tingkat Validitas IKU : ( ) Lead input ( ) Lead Proses (V) Lag Output ( )

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Direktorat Jenderal PDSPKP) sebagai unit kerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan yang

Kendala lain yang dihadapi dalam pembenihan kelapa adalah buah yang memiliki sifat rekalsitran, yaitu tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dikarenakan biji