Nama Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS HASANUDDIN
Nama Fakultas : ILMU BUDAYA
Nama Departemen : S3 LINGUISTIK
Nama Prodi : S3 LINGUISTIK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (GBRP)
MATA KULIAH KODE MK RUMPUN MK BOBOT SKS
KODIKOLOGI Wajib 3
OTORISASI
DOSEN PENGEMBANG GBRP Ka Prodi
Dr. Muhlis Hadrawi, S.S., M.Hum. Tanda Tangan
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) KEWAJIBAN MATA KULIAH
CPL – KEWAJIBAN MATA KULIAH
S10 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain;
PP1 Menguasai filsafat ilmu pengetahuan (kebahasaan, kesusastraan, kependidikan, kebudayaan, dan penerjemah bidang bahasa Bugis-Makassar);
PP4 Menguasai konsep, teori dan metode kajian Budaya serta dinamika budaya dalam menerapkan dan mengelola khazanah kebudayaan etnik yang mendukung kebudayaan nasional;
KU1
Menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/gagasan ilmiah, dan memberikan kontribusi pada pengembangan, serta pengalaman ilmu pengetahuan dan/atau teknologi di bidang keahliannya penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
KK1
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam hal pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;
KK3
Mampu mensintesiskan berbagai teori, pendekatan, konsep, dan prinsip kebahasaan, kesastraan/literasi, dan belajar bahasa kedua atau asing dengan menggunakan berbagai pendekatan dan metode penelitian untuk mengembangkan berbagai program Bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
KK11 Mampu menginterpretasi teks lisan (tuturan) dan teks tertulis (aksara lokal) dalam rangka pengkajian kebudayaan yang berbasis indegeneous studies
KK13 Mampu menghasilkan tulisan kreatif berbasis kebudayaan untuk publikasi level nasional dan internasional.
CPL – MATA KULIAH (CPL – MK) / SASARAN BELAJAR
Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar teori filologi sebagai ilmu yang menggali dan menyajikan makna serta manfaat kebudayaan dalam kehidupan manusia melalui manuskrip (naskah-naskah klasik) serta memberi bekal kepada mahasiswa berupa cara meneliti menuskrip (naskah kuno) sehingga mereka memperoleh ilmu dan keterampilan dalam menangani fisik secara filologis
DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH
Mata kuliah Kodikologi merupakan mata kuliah lanjut dan berstatus wajib bagi mahasiswa yang akan mengambil spesialisasi keilmuan di bidang filologi, karena mata kuliah ini meruapakan bagian dari filologi yang secara khusus meneliti seluk-beluk naskah. Tujuan utama mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat memiliki pengetahuan teori, konsep, dan aspek-aspek kajian kodikologis manuskrip- manuskrip kuno khususnya naskah-naskah Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, mahasiswa yang memprogram mata kuliah ini wajib mengambil matakuliah sebelumnya yaitu matakuliah Teori dan Metode Filologi. Selain itu juga mahasiswa harus sudah memiliki kemampuan membaca teks-teks lontara (Bugis-makassar) dan teks-teks Arab yang berbahasa Makassar (akasra Serang) dengan lancar.
Pokok bahasan yang dibahas dalam mata kuliah ini terkait dengan teori, konsep, dan aspek-aspek kajian Kodikologi naskah-naskah (codex) Bugis-Makassar, serta cara mengidentifikasi dan mendeskripsi bentuk, variasi, tanda (ilminasi), simbol (ilustrasi), skriptoria, sejarah pernaskahan, fungsi naskah, produksi naskah, koleksi, katalogus., cara penanganan dan pengelolaan manuscripts. analisis pernaskahan aspek sosial, budaya, sejarah, fungsi naskah, perhitungan umur naskah dll.
.
REFERENSI Kepustakaan
1. Baroroh-Baried, Siti., Sulastin Sutrisno, Siti Chamamah Soeratno, Sawu, Kun Zachrun Istanti. 1994.Pengantar Teori Filologi.
BPPF Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
2. Djamaris, Edward. 1977. "Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi" Bahasa dan Sastra No.1 Tahun III
3. Maas, Paul. 1972. Textual Criticism.Translated from the Germany by Barbara. Oxford: Oxford University Press 4. Gallop, Annabel Teh. 1994. The legacy of The Malay Letters. Warisan warkah Melayu. London: The British Library.
5. Gaur, Albertine. 1979. Writing Materials of The East. Great Britain: The British Library Board.
6. Haig, Coloner Sir Wolseley. 1932. Comparative Tables Of Muhammad and Christian Dates. London: Luzac & CO.
7. Heawood, Edward. 1950. Historical Review of Watermarks. Amterdam: Swets & Zetunger.
8. KITLV, Deel 149. 1993. Bijdragen Tot de Taal-, Land-En Volkenkunde. Jakarta: KITLV Press Agency In Indonesia.
9 Koolhof, Sirtjo dan Roger Tol. 1995. La Galigo. Jakarta: KITLV dan Djambatan.
10 . Leow, lee Lin. 1976. The Lontar (Palmyra) Palm. Terjemahan: Ketut Ginarsa. Singaraja 11. Naskah dan Kita, Lembaran Sastra. No. 12 Januari 1991. Depok: FS-UI.
12. Paeni, Muhlis, dkk. 2003. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Sulawesi Selatan. Jakarta: Arsip Nasional RI.
13. Sedyawati, Edi,dkk. 2001. Sastra jawa, Suatu Tinjauan Umum. Jakarta: Pusat bahasa dan Balai Pustaka.
14. Sudjiman, Panuti. 2001. Filologi Melayu. Jakarta: Pustaka Jaya.
15. Lontara Bilang La Tenri Tappu Ahmad Saleh Matinroe riRompegading, Raja Bone XXIII (1775-1812). Co.Id. Add 12354. British Library.
13. Ding Choo Ming. 2007. Dari Maklumat Manuskrip Ke Digital. Bangi. Universiti Kebangsaan Malaysia.
Bacaan Tambahan
1. Akhadiati Ikram. 1980. Hikayat Sri Rama. Jakarta: Universitas Indonesia Press 2. Nurhayati Rahman, 2006. Cinta, Laut, dan Kekuasaan: La Galigo Press. Makassar 3. Brakel, L.F. 1975. The Hikayat Muhammad Hanafryyah. The Haque: Martinus Nijhoff.
4. Chamamah-Soeratno, Siti. 1991. Hikayat Iskandar Zulkarnain: Analisis Resepsi. Jakarta: Balai Pustaka.
5. Ras, J.J. 1968. Hikayat Banjar: a study on Malay historiography. The Haque: Martinus Nijhoff.Sumber Informasi Katalogus 6. Juynboll, H.H. 1899. Catalogus van de Maleische en Sundaneesche Handscriften de Leidsche Universiteit E.J. Brill. Leiden.
7. Ricklefs, M.C. & Voorhoeve, P. 1977. Indonesia Manuscripts inGreat Britain. Oxford University Press. Oxford.
8. Ronkel, Dr. Ph.S. van. 1921. Supplement Catalogus der Maleische en Minangkabausche Handscriften in The Leidsche Universiteits Blibliotheek. E.J. Brill. Leiden.
9. Sutaarga, Amir., Jumsari Jusuf, Tuti Munawar,Ratnadi Greha, S. Z Hadisutjipto. 1972. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat.
Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Nasional. Jakarta.
Pendukung :
MINGG
U KE SASARAN PEMBELAJARAN TOPIK KAJAIN
METODE PEMBELAJAR
AN
INDIKATOR PENILAIAN
BOBO T NILAI
(%)
1 2 3 4 5 6
1
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian naskah (codex) dalam disiplin filologi dan seluk- beluknya
(1) Pengertian naskah dan teks dalam lingkup kajian filologi dan di luar disiplin filologi (2) Perbedaan naskah dengan
prasasti, di sini dipelajari perbedaan objek kajian filologi dan Arkeologi
Ceramah dan dan tanya jawab
Ketepatan dalam menjelaskan defenisi/
pengertian dan ruang lingkup kajian filologi
5
2 Dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan fungsi Kodikologi.
(1) Pengertian Kodikologi (2) Hubungan Kodikologi dengan
Filologi
(3) Kedudukan dan Fungsi Kodikolog dalam studi pernaskahan
- Interaktif - Experential
Learning
Ketepatan dalam menjelaskan defenisi/
pengertian dan ruang lingkup kajian
Kodikologi
5
3 Dapat menjelaskan hubungan antara naskah dengan masyarakat, budaya, dan sejarah tradisi literacy di
Sulawesi Selatan.
Naskah Bugis-Makassar dalam koteks:
- Sosial - Budaya, dan
- Sejarah dan traidsi keberaksaraan
- Interaktif - Contextual
Instruktion
- Kejelasan konsep dan fenomena.
- Kemampuan mengembang kan contoh dan analogi.
5
4 Dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang berkaitan antara naskah dengan pusat-pusat produksi (peradaban) pernaskahan Bugis dan Makassar.
Skriptoria Naskah-Naskah Lontara a. Skriptoria Naskah-Naskah Bugis b. Skriptoria Naskah-Naskah
Makassar
- Interaktif - Experential
Learning
-Ketepatan dan kejelasan konsep
5
- Contextual Instruktion
- Kreativitas kelompok 5 - 6 Dapat menguraiakan aspek aksara
yang menjadi aspek utama dalam tradisi tulis pada masyarakat Nusantara dan Bugis-Makassar;
serta jenis, tipe, dan sistem variasi aksara naskah.
Aksara
a. Sejarah Perkembangan Aksara di Nusantara
b. Macam-Macam Aksara di Nusantara
c. Jenis-Jenis Aksara Bugis- Makassar
d. Tipe dan Variasi Penulisan Aksara Dalam Naskah Lontara.
- Interaktif - Experential
Learning - Contextual
Instruktion
- Kejelasan konsep - Penguasaan
ciri-ciri unsur2 pangadereng - Kemampuan mengembang kan unsur, contoh dan analogi.
20
7 Dapat mengidentifikasi bahan-bahan (kertas) penulisan naskah-naskah lontara Sulawesi Selatan.
Bahan Naskah
a. Bahan Tradisional b. Bahan modern (Impor)
Contextual Instruktion
Ketepatan dan kejelasan konsep
5
8
Tujuan diadakannya ujian sisipan mengukur sejauh mana
keberhasilan mahasiswa selama proses pembelajaran selama setengah semester. Setelah ujian dilaksanakan, soal-soal ujian tengah semester ini juga akan dibahas bersama sehingga mahasiswa dapat benar-benar
menguasai pembelajaran yang sudah diajarkan
UJIAN TENGAH SEMESTER
Ujian tertulis dan bersifat close book. Dosen langsung menjadi pengawas ujian ini.
Ketepatan dalam menjawab soal-soal ujian
9 - 10 Dapat mengidentifikasi dan
mendeskripsikan katalogus naskah Bugis-Makassar, yang terkoleksi di dalam dan luar negeri.
Katalogus Naskah-Naskah Sulsel a. Katalog Induk Naskah-Naskah
Sulsel Media Mikrofilm di ARSIP Nasional UP.
b. Koleksi Naskah Meseum La Galigo Mks
- Interaktif - Experential
Learning - Contextual
Instruktion
- Kejelasan konsep - Penguasaan
ciri-ciri unsur2 pangadereng
20
c. Koleksi Naskah YKSS d. Koleksi Naskah Sulsel di
Perpustakaan Nasional Jakarta e. Koleksi Naskah Sulsel di Luar
Negeri (Leiden)
- Kemampuan mengembang kan unsur, contoh dan analogi.
11 Dapat menidnetifikasi dan
menguraikan pola dan sistem kuras naskah-naskah dan pola ukuran kertas naskah.
Kuras dan Ukuran Kertas Naskah a. Pola Kuras Kertas Naskah b. Sistem Potongan Ukuran Kertas
Naskah
Case Study Small Group Discussion Laboratorium Based Learning
- Kelengkapan dan kejelasan penguasaan jenis2 sanksi - Kemampuan mengembang kan unsur, contoh dan analogi hukum dan sanksi adat.
5
12
Mahasiswa dapat menentukan umur naskah dengan berbagai metode sehingga nantinya bisa mengelompokkan naskah berdasarkan umurnya.
Penentuan usia naskah: kolofon, watermark, corak tulisan, bahasa teks, dan latar belakang budaya.
Mahasiswa diajak berdiskusi
bagaimana menentukan umur naskah dengan berbagai cara dan ciri-ciri yang mengikuti naskah
Ceramah, kuis, dan diskusi
Menentukan, umur naskah melalui beberapa indicator seperti:
kolofon, watermark, bahasa teks, peristiwa- peristiwa yang sejaman dan lain-lain.
5
13 Dapat menjelaskan fungsi dan kedudukan tanda-tanda dan hiasan- hiasan teks/naskah.
Ilumisasi dan Ilustrasi pada naskhah-naskah Bugis dan Makassar
Case Study Small Group Discussion
Kemampuan mengidentifika si dan
10
Laboratorium Based Learning
mengembangk an unsur, contoh dan analogi sumber dan nilai etika dasar.
14
Mahasiswa dapat mengiventarisir naskah-naskah klasik
Bugis/Makassar baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dan dapat mengumpulkan mendeksripsikan secra fisik dan isi naskah yang kemungkinan dapat terjangkau.
Inventarisasi naskah. Membahas tentang cara menginventarisasi naskah, baik yang sudah terdaftar dalam katalogus maupun yang belum diinventarisasi, serta membuat singkatan isi naskah Deskripsi naskah, singkatan isi naskah, dan latihan, di dalamnya terkandung diinventarisasi, serta membuat singkatan isi naskah kegiatan mendeskripsikan naskah yang sudah dikumpulkan
Praktik langsung dengan
melakukan pelacakan naskah melalui
katalogus-
katalogus yang ada di
Laboratorium Naskah Departemen Sastra Daerah dan Badan Arsip dan Pperpustakaan Daerah Sulawesi Selatan yang dipandu langsung oleh dosen penampu mata kuliah.
Melakukan inverntrisasi,de skripsi,
perbandingan, dan
pengelompoka n naskah secara tepat
10
15 Dapat mengidentifikasi bentuk- bentuk pemediaan naskah-naskah (manuscripts)
Pemediaan Naskah dalam rangka Dokumentasi dan Penyelamatan:
- Pemediaan dalam bentuk Mikrofilm - Pemediaan dalam bentuk digital.
Laboratorium Based Learning
- Kemampuan mengidentifi kasi dan mengemabng kan teknis
5
pendokument asian naskah secara
modern.
16
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran matakuliah.dilakukan dengan mengadakan evaluasi dalam bentuk tugas tugas (pekerjaan
rumah,) dan ujian tertulis
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) Pemberian tugas dan Ujian tulis