• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PEMBIAYAAN PADA BANK SULSELBAR SYARIAH CABANG MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PEMBIAYAAN PADA BANK SULSELBAR SYARIAH CABANG MAKASSAR"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PEMBIAYAAN PADA BANK

SULSELBAR SYARIAH CABANG MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Pada Jurusan

Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Makassar

AHMADI . B 292500040

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1437 H / 2016 M

(2)

FAKULTASAGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung iqra’ Lt. IV Telp. (0411)851914 Makassar 90223

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Produk Murabahah Dalam Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar” telah diujikan pada hari Senin, 12 Dzulqaidah 1437 H, bertepatan dengan tanggal 15 Agustus 2016 M, dihadapan penguji dan dinyatakan telah dapat diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Hukum Ekonomi Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 12 Dzulqaidah 1437 H 15 Agustus 2016 M Dewan Penguji,

1. Ketua : Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I ( ) 2. Sekertaris : Dr. H. Abd. Rahim Razaq, M.Pd ( ) 3. Penguji : 1. Hurriah Ali Hasan, SE,.Ph.D ( )

2. Dr. H. Syahruddin Yasin, MM.,MBA ( ) 3. Dr.Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP ( ) 4. Muh. Ridwan, S.HI., M.HI ( )

Disahkan Oleh:

Dekan FAI Unismuh Makassar

Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I NBM : 554612

(3)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung iqra’ Lt. IV Telp. (0411)851914 Makassar 90223

BERITA ACARA MUNAQASYAH

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar telah mengadakan sidang Munaqasayah pada :

Hari/Tanggal : Senin, 15 Agustus 2016 M / 12 Dzulqaidah 1437 H

Tempat : Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar Jl. Sultan Alauddin

MEMUTUSKAN Bahwa Saudara,.

Nama : Ahmadi . B

NIM : 2925 00040

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Produk Murabahah Dalam Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar

Dinyatakan LULUS Mengetahui

Ketua Sekertaris

Drs. H Mawardi Pewangi, M.Pd.I Dr. Abd. Rahim Razaq, M.Pd

NBM. 554612 NIDN. 0920085091

Munaqasyah I Hurriah Ali Hasan, SE,. Ph.D ( ) Munaqasyah II Dr. H. Syahruddin Yasin, MM.,MBA ( ) Pembimbing I Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE,MM ( ) Pembimbing II Drs. H. Mansyur Qadir, M. Ag ( )

Makassar, 12 Dzulqaidah 1437 H 15 Agustus 2016 M Dekan

Fakultas Agama Islam Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I NBM. 55461

(4)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No.259 Gedung iqra’ Lt. IV Telp.(0411)851914 Makassar 90223

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ahmadi . B NIM : 2925 00040

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah Fakultas : Agama Islam

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, adalah benar tulisan skripsi saya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun) 2. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi.

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 12 Dzulqaidah 1437 H 15 Agustus 2016 M Yang Membuat Pernyataan

Ahmadi

Nim: 292500040

(5)

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Produk Murabahah Dalam Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank

SulSelBar Syariah Cabang Makassar.

Nama Penulis : AHMADI. B Nim : 2925 00040

Fak/Jurusan : Agama Islam/ Hukum Ekonomi Syariah

Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Disetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM Drs. H. Mansyur Qadir, M. Ag

Makassar, 11 Dzulqadah 1437H 14 Agustus 2016 M

(6)

x ABSTRAK

Ahmadi B. (2925 00040). Analisis Strategi Pemasaran Produk Murabahah dalam peningkatan jumlah nasabah pembiayaan pada PT.

Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar. (dibimbing oleh: Dr. H. Abd.

Rahman Rahim, SE.,MM dan Drs. H. Mansyur Qadir, M. Ag)

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pemasaran seperti apa yang efektif digunakan dalam Produk Murabahah untuk meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan pada Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar

Penelitian ini memadukan 2 jenis penelitian, yaitu penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research).

Adapun instrument yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dan catatan serta dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tentang Strategi Pemasaran Produk Murabahah Dalam Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan pada Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar, dengan menggunakan análisis SWOT, menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor internal berupa kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses) serta faktor eksternal berupa peluang (opportunity) dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi perkembangan PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.

Dari hasil penjabaran matriks SWOT tersebut dapat diketahui bahwa strategi pemasaran produk murabahah yang efektif digunakan dalam peningkatan jumlah nasabah pembiayaan pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar adalah dengan menerapkan metode door to door, melakukan promosi melalui iklan dan brosur, serta penerapan Marketing Mix P8 untuk mengatasi masalah internal perusahaan.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan segala sesuatu, menciptakan makhluk-Nya dengan wujud yang sempurna, mengikat unsur yang terlerai menjadi satu kesatuan yang utuh dan memuliakannya diantara makhluk-makhluk-Nya yang lain. Segala sanjungan, shalawat dan taslim atas junjungan kita Nabiyullah Muhammad , yang patut menjadi suri tauladan, panutan yang wajib dicontoh untuk memperoleh kemashlahatan dunia dan kebahagiaan akhirat, serta sebagai wujud kesempurnaan dan kemuliaan kita sebagai makhluk dan khalifah. Semoga keselamatan dan kesejahteraan dilimpahkan kepada beliau bersama keluarga dan para sahabat serta siapa saja yang mengikutinya.

Skripsi ini terdiri dari 5 BAB yang tersusun secara sistematis, yaitu : BAB_I Pendahuluan, BAB II_Tinjauan Pustaka, BAB III_Metode Penelitian, BAB_IV Hasil Penelitian, dan BAB V_Kesimpulan dan Saran.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari begitu banyak hambatan-hambatan yang penulis hadapi, namun berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat

(8)

vii

terselesaikan dengan baik. Olehnya itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orangtua penulis, Ayahanda KH. Drs. Baharuddin Pagim dan Ibunda Hj. St. Marhaban Ahmad yang penulis cintai, yang telah memberi dukungan dan do’a tulusnya hingga segala halangan dan rintangan dapat terlewati dengan baik. Terimakasih yang tak terhingga atas segenap perhatian, keikhlasan dan nasehat-nasehatnya sehingga penulis terpacu terus untuk melangkah menapaki cita-cita.

2. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP, Ketua Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM dan Drs. H. Mansyur Qadir, M. Ag selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan saran membangun selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Faidhul Adzim, SE, selaku Dosen Penasehat Akademik selama penulis menimba ilmu di kampus Umm Makassar.

(9)

viii

7. Bapak Samuria Firmansyah, ST, MM, Pimpinan Seksi Pemasaran PT. Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dilokasi tersebut, serta staf yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bantuan, motivasi dan informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tahapan demi tahapan dalam proses penelitian ini dengan baik.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta jajaran staf dan karyawan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

9. Rekan – rekan yang telah membantu atas terlaksananya penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan dan kebaikannya mendapat pahala yang berlipat ganda serta senantiasa dilimpahkan anugerah kebaikan, kemudahan, kegemilangan, kesuksesan dan kebahagiaan hidup dari Allah . Aamiin Ya Rabb.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna serta banyak kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu, kritik dan saran membangun sngat penulis harapkan, sehingga dapat memperbaiki semua kekurangan yang ada dalam penulisan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

(10)

ix

Besar harapan penulis, kiranya karya ini kelak dapat bermanfaat dan menjadi salah satu sumber rujukan untuk mengetahui strategi pemasaran produk murabahah dalam peningkatan jumlah nasabah pembiayaan pada Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar.

Akhirul kalam, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, baik bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Makassar, 29 Dzulqaida 1437 H 4 Agustus 2016 M

Peneliti

AHMADI B.

NIM : 292500040

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

BERITA ACARA ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

D. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

E. Kerangka Pikir Penelitian ... 8

F. Garis Besar Isi Skripsi ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Manajemen Pemasaran ... 11

B. Defenisi Pemasaran (Marketing) ... 13

C. Strategi Pemasaran ... 14

D. Perbankan Syariah ... 23

E. Produk Pembiayaan Murabahah ... 28

F. Produk-produk Bank Syariah ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Jenis Penelitian ... 42

B. Lokasi dan Objek Penelitian ... 43

(12)

xii

C. Defenisi Operasional Penelitian ... 43

D. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 45

E. Instrumen Penelitian ... 48

F. Teknik Pengumpulan Data ... 50

G. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 54

A. Gambaran Umum PT. Bank SulSelBar ... 54

B. Pembiayaan Murabahah di PT. Bank SulSelBar Syari’ah Cabang Makassar ... 65

C. Matriks Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran Produk Murabahah ... 69

D. Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah pada Bank SulSelBar Cabang Makassar ... 84

BAB IV PENUTUP ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN - LAMPIRAN

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Skema 3.1 Skema Kerangka Berfikir ... 48

Skema 4.1 Struktur Organisasi Bank SulSelBar Syariah ... 62

Skema 4.2 Pembiayaan Murabahah tanpa Wakalah ... 66

Skema 4.3 Pembiayaan Murabahah dengan Wakalah ... 68

Skema 4.4 Komponen Dasar Analisis SWOT ... 71

Skema 4.5 Penjabaran Matriks Analisis SWOT ... 80

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap pengamalan nilai-nilai Islam dalam kegiatan ekonomi menjadi salah satu yang melatarbelakangi berdirinya perbankan syariah di Indonesia maupun di berbagai Negara lainnya. Perkembangan perbankan syariah diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih baik dalam perekonomian suatu negara, karena umat Islam dan masyarakat dapat bermuamalah/ berekonomi secara Islami. Secara makro, penghapusan sistem ribawi yang digantikan oleh sistem muamalah syariah (perbankan syariah) akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan menekan tingkat inflasi dalam negeri, begitu pula Iklim usaha akan berpindah dari usaha non-real (riba, perdagangan uang, perdagangan saham) menjadi usaha real (perdagangan barang dan jasa). Pembiayaan investasi dengan fasilitas bagi hasil serta Pembiayaan komsumer dengan akad murabahah dalam bank syariah akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bermitra secara harmonis dengan perbankan. Masyarakat akan menjadi mitra bank yang tidak lagi menghisap darah masyarakat melalui

(15)

2

mekanisme riba akan tetapi masyarakat sebagai nasabah dapat menjadi mitra usaha bagi bank syariah. (M. Ismail Yusanto, Pengantar Ekonomi Islam. 2009: 298 ).

Industri perbankan dan jasa keuangan, saat ini dihadapkan pada persaingan bisnis yang sangat tajam, kompleks, dan perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Karena itu para pengelola perbankan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya. Perusahaan perbankan dan para pemasar juga berlomba untuk memodifikasi strategi pemasaran. Mereka semakin mengerti bahwa pelanggan (konsumen) adalah penting bagi kehidupan perusahaannya. Pelanggang harus tetap dijaga dan dipertahankan agar tidak berpaling ke perusahaan lain.

Dinamika kompetisi perbankan syariah saat ini semakin tinggi, mengakibatkan suatu keuntungan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki oleh suatu bank makin tidak berkelanjutan (sustainable).

Dengan demikian, sebuah bank harus melakukan berbagai upaya pembaharuan yang tidak kenal henti untuk dapat menjadi pemain utama pada segmennya, Sehingga dapat menjadi preferensi utama pelanggan (customer) yang berujung pada kepuasan dan bahkan loyalitas. Seiring dengan berkembangnya suatu bisnis yang membuat persaingan menjadi ketat, banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

(16)

3

fasilitas, prasarana, dan berbagai manfaat lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya.

Perkembangan Perbankan Syariah saat ini yang begitu pesat, menyebabkan industri perbankan menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif. Upaya Bank Syariah untuk dapat tetap hidup, menciptakan dan mempertahankan nasabah menjadi prioritas yang besar bagi bank.

Strategi yang tepat untuk menarik dan mempertahankan nasabah hendaknya disusun secara cermat supaya nasabah bersedia membeli produk dan jasa perbankan tersebut dengan strategi pemasaran yang baik. Dengan strategi pemasaran diharapkan dapat menciptakan relationship antara nasabah dan Bank Syariah, yaitu hubungan kemitraan antara Bank dengan nasabah yang dijalin secara terus menerus dalam usaha meningkatkan kepercayaan pada Bank Syariah yang pada akhirnya mampu memberikan kepuasan pada nasabah serta mampu menciptakan image dan citra perusahaan sehingga reputasi perusahaan dimata pelanggan atau nasabah terus meningkat pula.

Dalam pemasaran modern seperti saat ini paradigma pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Paradigma tersebut disebut relationship marketing, dasar pemikiran dalam praktek pemasaran ini adalah membina hubungan yang lebih dekat dengan

(17)

4

menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.

(Syafruddin Chan. 2003: 6).

PT. Bank SulSelBar Syariah adalah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang berada ditengah persaingan bisnis yang kompetitif dibidang produk pembiayaan, serta berada pada posisi yang letaknya sangat strategis yang berdiri di lingkungan masyarakat yang notabene dalam memenuhi pemenuhan kebutuhan hidupnya lebih tertarik pada hal-hal yang sifatnya konsumtif, seperti pembelian rumah, kendaraan, pemilikan ruko, dan sebagainya. Hal ini tentu menjadi hal yang sangat prospektif bagi lembaga perbankan syariah dalam menawarkan produk pembiayaannya (financing) kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Disamping itu alasan dilakukan penelitian pada PT. Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar, karena tinjauan adanya persaingan bisnis dibidang pembiayaan konsumtif yang signifikan, dikarenakan semakin banyaknya lembaga keuangan syariah saat ini yang menawarkan produk pembiayaan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam upaya meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas nasabahnya, khusunya pada segmen produk pembiayaan murabahah, Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar kiranya perlu mengimplementasikan suatu strategi pemasaran khusunya pada staf karyawan yang bertugas pada bagian relationship

(18)

5

marketing Bank SulselBar Syariah guna mengembangkan tingkat persaingan (Kompetitivnes) potensi pasar perusahaan dalam hal pembiayaan konsumtif berupa pembiayaan murabahah dan pembiayaan konsumtif lainnya.

Berdasarkan uraian hal tersebut, penulis tertarik dan merasa perlu untuk meneliti Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Bank Sulsel – Bar Syariah yang berpengaruh pada peningkatan jumlah nasabahnya dalam produk pembiayaan, dengan judul: “Analisis Strategi Pemasaran Produk Murabahah Dalam Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Strategi Pemasaran Produk Murabahah Pada Bank SulSelbar Syariah Cabang Makassar?

2. Strategi Pemasaran seperti apa yang efektif untuk Pemasaran Produk Murabahah dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan pada Bank SulSelbar Syariah Cabang Makassar?

(19)

6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank SulSelbar Syariah Cabang Makassar.

2. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran yang efektif dalam peningkatan jumlah nasabah Pembiayaan Murabahah pada BSSB Syariah Cabang Makassar.

2. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai bahan motivasi dalam menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang ekonomi dan perbankan Islam terutama terkait strategi pemasaran produk murabahah dalam peningkatan jumlah nasabah pembiayaan di Bank Sulselbar Syariah. Selain itu sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan predikat gelar sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Fakultas Agama Islam, Jurusan Ekonomi Syariah, Universitas

(20)

7

Muhammadiyah Makassar. Serta diharapkan penulis dapat membandingkan antara teori dan praktik yang terjadi di lapangan.

2. Bagi Instansi Terkait

Penelitian merupakan syarat yang wajib bagi penulis dalam menyelesaikan studi, maka penulis mengadakan penelitian ini dan hasilnya diharapkan mampu memberikan pengetahuan yang mendalam bagi pihak-pihak terkait dengan permasalahan yang diteliti khususnya dari aspek strategi pemasaran pembiayaan murabahah dalam perbankan islam, dengan demikian diharapkan dapat menentukan kebijakan dengan tepat dimasa mendatang.

3. Bagi dunia Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat dijadikan sumbangsih pemikiran dan studi banding bagi mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian yang sejenis, Disamping itu guna meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan yang akan membentuk mental mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja.

D. Ruang Lingkup Penelitian

(21)

8

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal serta menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan pada Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar terhadap produk Pembiayaan Murabahah. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan agar dapat bertahan dan terus berkembang dalam menghadapi persaingan ekonomi yang semakin kompetitif. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran mengenai strategi pemasaran produk pembiayaan.

E. Kerangka Pikir

Kerangka Pikir dalam penelitian ini sebagaimana yang digambarkan pada diagram berikut:

Keterangan:

1. Objek Penelitian PT. Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar.

2. Analisis Penelitian Strategi Pemasaran Analisis SWOT 3. Fokus Penelitian Produk Pembiayaan Murabahah.

4. Arah Penelitian Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan.

(22)

9 F. Garis Besar Isi Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima (5) bab, yaitu:

Bab I_ Pendahuluan

Adalah bab yang berisikan uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional variabel, kerangka teori, dan sistematika penulisan.

Bab II_ Tinjauan Pustaka

Adalah bab yang membahas tentang tinjauan pustaka, yang terdiri atas landasan teori yang akan digunakan sebagai dasar untuk menganalisis pokok permasalahan yang ada dalam skripsi ini. Bab ini akan menjelaskan definisi antara lain; pengertian Manajemen, Manajemen Strategi, Manajemen Pemasaran, Strategi Pemasaran, Tujuan strategi pemasaran, definisi pemasaran, perumusan strategi pemasaran, pengertian bank syariah, definisi produk, pembiayaan, Murabahah, serta produk-produk perbankan syariah.

(23)

10 Bab III_ Metode Penelitian

Adalah bab yang menjelaskan tentang metode penelitian, jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV_ Pembahasan dan Hasil penelitian

Adalah bab yang menjelaskan pembahasan dan hasil penelitian mulai dari gambaran objek penelitian yang terdiri atas gambaran umum perusahaan, sejarah singkat PT. Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar, gambaran umum proses penelitian serta Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar.

Bab V_ Penutup

Adalah bab yang merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dari seluruh isi skripsi, serta pemaparan dari penulis dari beberapa argument yang merupakan implikasi dalam pelaksanaan penelitian.

(24)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Pemasaran 1. Definisi Manajemen

Ricky W. Griffin dalam Abdul Aziz (2010), mendefinisikan Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. (Abdul Aziz,”Manajemen Investasi Syariah”. 2010: 19)

Adapun James A.F. Stoner (1986: 8) memberikan pengertian Manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa manajemen adalah suatu seni dan ilmu dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

(25)

12 2. Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (1997: 4) pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan (Controling).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai suatu kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

3. Manajemen Strategi

Fred R. David (2004) mendefinisikan Manajemen strategi sebagai suatu seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya.

(26)

13

Sedangkan Bambang Hariadi (2003: 3) berpendapat bahwa manajemen strategi adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai – nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.

B. Definisi Pemasaran (Marketing).

Hermawan Kertajaya dalam Buchari Alma (2007), pemasaran adalah “ Sebuah disiplin bisnis strategis yang menyarankan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari suatu inisiator kepada stakeholdernya.”

Kotler dan AB Susanto (2000: 7) memberikan definisi pemasaran adalah “Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti: kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk, nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar.

Sehingga secara umum Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi

(27)

14

kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.

C. Strategi Pemasaran

Porter dalam Rangkuti (2008), Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Andrews dan Chaffe dalam Rangkuti (2008), mendefinisikan strategi sebagai kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

M. Nur Rianto Al Arif (2010: 83), mengemukakan bahwa Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Pasar untuk produk jasa perbankan sangatlah luas, sehingga perusahaan atau bank tidak mudah untuk memasuki pasar yang sedemikian luas dan kalaupun bisa kemungkinan berhasil sangatlah kecil. Pasar yang luas ini perlu untuk dipilah-pilah agar mempermudah perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang luas maka sebelum melakukan kegiatan pemasaran produk harus dilakukan terlebih dahulu riset pasar, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pasar yang akan

(28)

15

dimasuki, siapa yang menjadi konsumen produk tersebut dan seberapa besar kompetitor.

Menurut Kotler dan Amstrong (1997: 53), Strategi Pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya. (Kotler dan Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran, 1997: 53)

Menurut Bygrave dalam M. Ismail Yusanto (2002: 169) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai. (M. Ismail Yusanto. Karebet Widyakusuma, Menggagas Bisnis Islam.

2002: 169).

Menurut Tull dan Kahle, mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran tersebut. (Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran. 2004: 6).

(29)

16

 Tujuan Strategi Pemasaran

o Menetapkan arah kegiatan perusahaan.

o Memberikan informasi kepada manajemen puncak dalam meneruskan tujuan perusahaan.

o Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang.

 Perumusan Strategi Pemasaran

a. Strategi Pasar (Market Strategy) yang dituju, antara lain:

1. Segmentasi Pasar (Segmentation), menurut Kotler (2000: 256) mendefinisikan Segmentasi pasar adalah proses pengelompokan ke dalam kelompok pembeli yang potensial yang memiliki kebutuhan yang sama dan atau karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yang sama.

2. Penentuan Pasar Sasaran (Targeting), setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Menurut Kasmir (2004:

120-121) penentuan pasar sasaran (Targeting) adalah proses mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani.

(30)

17

3. Penentuan Posisi Pasar (Positioning), menurut Kasmir (2004: 121) Positioning atau menentukan posisi pasar adalah suatu kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terinci. Adapun menurut Fanggidae (2006), Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advanteges), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk.

b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

Philip Kotler (2000) dalam M. Nur Rianto (2010: 14), mendefinisikan Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran faktor yang dapat dikendalikan melalui –produk, price, promotion, place- yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Sementara menurut Saladin (2003: 3), memberikan definisi bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.

Adapun masing-masing unsur dari bauran pemasaran (Marketing Mix) dari definisi yang dikemukakan oleh Kotler (2000: 16), antara lain sebagai berikut:

(31)

18 1. Product (Produk)

Menurut Kasmir (2005) produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat, baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari- hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen.

2. Price (Harga)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan pasar. Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan harga (Price) sebagai suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran biaya pengiriman dan berbagai variabel yang bersangkutan.

3. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Menurut Kasmir (2005) Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan

(32)

19

berusaha menarik calon nasabah yang baru. Adapun kegiatan yang termasuk dalam aktifitas promosi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas.

4. Place (Tempat)

Tempat dalam hal ini meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Hal ini terkait dengan distribusi barang untuk menggapai pelanggan sasaran (Kotler dan Keller, 2009). Tempat menjelaskan keputusan manajemen tentang kapan, di mana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

c. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan

(33)

20

menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

(http://www.wikipedia.org/. 2010).

Analisis SWOT oleh Kearns (1992) dalam Muhammad Ismail Yusanto dkk, bahwa analisis SWOT merupakan salah satu instrument analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi dan dikenal luas.

Hasil analisis SWOT dapat menunjukkan kualitas dan kuantitas posisi organisasi dengan sejumlah kemampuan inti, bila resultansi kekuatan dan kelemahannya positif yang kemudian memberikan rekomendasi strategis terhadap rekomendasi organisasi kebutuhan atau modofikasi sumber daya organisasi.

Langkah sebelum memasuki analisis SWOT dikenal dengan nama Curah Pendapat faktor-faktor SWOT. sebagaimana seperti diatas, hasil analisis SWOT selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dengan program kerja derivasinya.

Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (wekness). Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threats). Maka langkah pertama melakukan curah pendapat tentang keempat faktor SWOT tersebut.

Menurut Rangkuti (2008), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

(34)

21

memaksimalkan strengths (kekuatan) dan opportunities (peluang), namun secara bersamaan dapat meminimalkan weaknesses (kelemahan) dan threats (ancaman). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman dengan faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sehingga analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi perusahaan.

2. Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.

3. Tahap-tahap dalam Analisis SWOT

Untuk memperoleh strategi pemasaran yang baik dan tepat, maka strategi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan perusahaan. Kondisi lingkungan yang dihadapi perusahaan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang menunjukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dasar analisis yang digunakan untuk

(35)

22

lingkungan internal berdasarkan analisis STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran (Marketing Mix) Sedangkan untuk lingkungan eksternal menunjukan suatu kondisi berupa peluang dan ancaman di luar perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan jauh dan lingkungan industri. Perumusan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan diawali dengan melakukan analisis STP (Segmentation, Targetting, dan Positioning) dan identifikasi bauran pemasaran yang terdiri dari 8P, yaitu product, price, place, promotion, people, process, physical evidence, dan productivity and quality. Setelah melakukan analisis STP dan bauran pemasaran, kemudian dilakukan proses identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran produk pembiayaan Bank Sulselbar Syariah.

Tahapan selanjutnya yaitu memasukan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan internal ke dalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan eksternal ke dalam matriks EFE (External Factor Evaluation). Hasil yang diperoleh dari faktor internal dan eksternal perusahaan dijadikan dasar untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats), sehingga diperoleh beberapa alternatif strategi pemasaran. Hasil dari faktor internal dan eksternal

(36)

23

juga digunakan dalam analisis matriks IE (Internal Eksternal), tujuannya untuk mendapatkan strategi pemasaran yang lebih detail.

4. Penjabaran Analisis SWOT

 S = Strength merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan

 W = Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan

 O = Opportunity merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektifnya

 T = Threat merupakan kondisi eksternal yang menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektifnya. (http://www.wikipedia.org/.

2010).

D. Perbankan Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Syafi’i Antonio dan Karnaen A. Perwataatmadja (1997), mengemukakan ada 2 (dua) pengertian yang bisa diletakkan pada Bank Syariah, yaitu:

1. Bank Islam atau Bank Syariah, adalah:

 Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam.

(37)

24

 Bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan- ketentuan Al-Qur’an dan Hadits.

2. Bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam.

Khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Menurut Muhammad (2005) dalam bukunya ”Manajemen Bank Syariah” mengatakan bahwa Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga, Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga adalah lembaga keuangan / perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist Nabi SAW.

Dalam pengertian yang lain juga dijelaskan bahwa bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan pada prinsip syariah islam.

Menurut Zainul Arifin (2002), Bank Syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Dengan demikian, penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia Islam dewasa ini.

Dalam undang-undang pasal 1 No.21 Tahun 2008, disebutkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

(38)

25

usahanya berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 bank syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang operasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariah islam.

2. Landasan Hukum Bank Syariah

Berkenaan dengan landasan hukum perbankan syariah, secara khusus tidak ditemukan dalam sumber hukum Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Akan tetapi, secara subtantif dapat ditelusuri dari kedua sumber itu dengan inspirasi dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun Hadits.

Adapun secara yuridis formal, perundang-undangan (hukum positif) dapat ditemukan, sebagaimana akan dijelaskan berikut ini:

(39)

26 1. Landasan Teologis

 Al-Qur’an al-Karim. Firman Allah Swt. dalam QS. An-Nisa’ {4}: 29.

ْﻥَﻋ ًﺓ َﺭﺎَﺟِﺗ َﻥﻭُﻛَﺗ ْﻥَﺃ ﱠﻻِﺇ ِﻝِﻁﺎَﺑْﻟﺎِﺑ ْﻡُﻛَﻧْﻳَﺑ ْﻡُﻛَﻟﺍ َﻭْﻣَﺃ ﺍﻭُﻠُﻛْﺄَﺗ َﻻ ﺍﻭُﻧَﻣﺍَء َﻥﻳِﺫﱠﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃﺎَﻳ ﺎًﻣﻳ ِﺣ َﺭ ْﻡُﻛِﺑ َﻥﺎَﻛ َ ﱠo ﱠﻥِﺇ ْﻡُﻛَﺳُﻔْﻧَﺃ ﺍﻭُﻠُﺗْﻘَﺗ َﻻ َﻭ ْﻡُﻛْﻧِﻣ ٍﺽﺍ َﺭَﺗ

) 29

(

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu. sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (Qs. An-Nisa’{4}: 29)

Dalam ayat lain, Allah Swt. Berfirman dalam QS. Al-Baqarah {2}: 275:

ﺎَﻣ ُﻪَﻠَﻓ ﻰَﻬَﺗْﻧﺎَﻓ ِﻪِّﺑ َﺭ ْﻥِﻣ ٌﺔَﻅِﻋ ْﻭَﻣ ُﻩَءﺎَﺟ ْﻥَﻣَﻓ ﺎَﺑ ِّﺭﻟﺍ َﻡ ﱠﺭَﺣ َﻭ َﻊْﻳَﺑْﻟﺍ ُ ﱠo ﱠﻝَﺣَﺃ َﻭ ﺎَﻬﻳِﻓ ْﻡُﻫ ِﺭﺎﱠﻧﻟﺍ ُﺏﺎَﺣْﺻَﺃ َﻙِﺋَﻟﻭُﺄَﻓ َﺩﺎَﻋ ْﻥَﻣ َﻭ ِ ﱠo ﻰَﻟِﺇ ُﻩ ُﺭْﻣَﺃ َﻭ َﻑَﻠَﺳ َﻥﻭُﺩِﻟﺎَﺧ

) 275 (

”... Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah {2}: 275).

 Al- Hadits

− Hadits riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Saw berkata: ”Allah Swt berfirman: ’Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak

(40)

27

mengkhianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka”. (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah). (Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah. 2010: 168)

− Rasulullah Saw bersabda, ’Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai (Murabahah), muqharadah (Mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

2. Landasan Yuridis

Secara yuridis, legalisasi perbankan syariah mengacu pada Undang undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah, sebagai bank yang menjalankan prinsip syariah, yang dimaksud dengan prinsip syariah dijelaskan pada pasal 1 butir 13 UU No. 10 tahun 1998 adalah suatu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), prinsip jasa perbankan lainnya

(41)

28 E. Produk Pembiayaan Murabahah

Secara umum pengertian Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan.(Kasmir, Pemasaran Bank. 2004: 136).

Pengertian sempit dari produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan telah dikenal. Sementara dalam pengertian yang luas Produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise, dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen. (Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin, Dasar- dasar Pemasaran Bank. 2006: 45).

Termasuk dalam pengertian produk adalah barang atau obyek fisik, jasa atau pelayanan, pengalaman, kegiatan, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide serta bauran dari berbagai wujud tersebut.

Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat, baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari- hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk memiliki ciri- ciri tersendiri untuk dapat dikatakan sebagai barang ataupun jasa. Pada dunia perbankan, produk yang dihasilkan berbentuk jasa yang ciri-cirinya

(42)

29

yaitu tidak berwujud, tidak terpisahkan, beraneka ragam, dan tidak tahan lama.

1. Definisi Pembiayaan

Pembiayaan atau Financing ialah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. (M. Nur Rianto, Dasar- dasar pemasaran Bank Syariah. 2010: 42).

Menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna.

4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

5. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi jasa.

(43)

30 2. Pengertian Murabahah

Muhammad Syafii Antonio (2001: 101) Murabahah adalah akad jual beli barang pada harga asal (harga jual) dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai’ al-murabahah, penjual (dalam hal ini bank) harus memberi tahu harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai profitnya.

Menurut Adiwarman Karim (2008: 113), Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh).

Adapun Ismail Yusanto (2009: 306), Murabahah dalam muamalah Islam termasuk salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah. Dalam teknis perbankan, murabahah adalah akad jual-beli antara bank selaku penyedia barang dan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Dari transaksi itu bank mendapatkan keuntungan jual-beli yang disepakati bersama. Nasabah kemudian akan membayar pada saat jatuh tempo yang telah disepakati.

(44)

31 3. Fatwa DSN tentang Murabahah

Ketentuan syar’i terkait dengan transaksi murabahah, digariskan oleh fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 04/DSN- MUI/IV/2000. Fatwa tersebut membahas tentang ketentuan umum murabahah dalam bank syariah, ketentuan murabahah kepada nasabah, jaminan, utang dalam murabahah, penundaan pembayaran, dan kondisi bangkrut pada nasabah murabahah. Secara spesifik, ketentuan syar’i tersebut dijelaskan pada bagian rukun transaksi murabahah. Rukun transaksi murabahah meliputi transaktor, yaitu adanya pembeli (nasabah) dan penjual (bank syariah), objek akad murabahah yang di dalamnya terkandung barang dan harga, serta ijab dan kabul berupa pernyataan kehendak masing-masing pihak, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. (Rizal Yaya, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah. 2009: 180).

F. Produk-produk Bank Syariah

1. Produk Penghimpunan Dana (Funding)

Klasifikasi penghimpunan dana bank syariah didasarkan pada prinsip Mudharabah dan prinsip Wadiah.

1. Prinsip Mudharabah

Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak pertama menyediakan dana (shahib al-maal)

(45)

32

dan pihak kedua memberikan keahlian atas pengelolaan usaha (mudharib). Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati bersama sejak awal transaksi.

Penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah, meliputi Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah.

 Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana). Bank Syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya. (Adiwarman Karim,. 2008: 299).

 Deposito Mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemilik dana (shahibul maal) mempercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan hasil yang diperoleh dibagi antara pemilik dana dan bank dengan nisbah yang disepakati sejak awal.

Dalam transaksi penyimpanan deposito mudharabah, bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan perhitungan distribusi keuntungan

(46)

33

serta risiko yang dapat timbul dari deposito tersebut. (Rizal Yaya, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah. 2009: 61).

2. Prinsip Wadi’ah ( Titipan )

Wadi’ah adalah akad titipan, dimana nasabah sebagai pihak penitip dana atau harta berupa barang dan bank sebagai pihak yang menerima titipan dana berupa uang atau harta yang berupa barang dari pihak nasabah.

Prinsip wadi’ah yang lazim digunakan dalam bank syariah adalah wadi’ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro (giro wadi’ah). Wadi’ah dhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah , pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipkan dengan alasan apapun juga, akan tetapi pihak yang dititipkan boleh mengenakan biaya administrasi kepada pihak yang menitipkan sebagai kontraprestasi atas penjagaan barang yang dititipkan.

(Muhammad Syafii Antonio. 2001: 85).

Pada wadi’ah yad dhamanah, pihak yang dititipkan (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga bank boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Dan pihak bank boleh memberikan sedikit keuntungan (bonus) yang didapat kepada nasabahnya dengan besaran berdasarkan kebijaksanaan pihak bank, namun tidak boleh diperjanjikan di awal transaksi.

(47)

34 2. Produk Penyaluran Dana (Financing)

1. Prinsip Jual beli

 Pembiayaan Murabahah

Dalam teknis perbankan syariah, Murabahah adalah akad jual-beli antara bank selaku penyedia barang dan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Dari transaksi itu bank mendapatkan keuntungan jual-beli yang disepakati bersama.

Nasabah kemudian akan membayar pada saat jatuh tempo yang telah disepakati. (M. Ismail Yusanto, 2009: 306).

 Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan diserahkan secara tangguh, sedangkan pembayaran dilakukan sejak awal transaksi atau dengan pembayaran dimuka. Salam dalam perbankan biasanya diaplikasikan pada pembiayaan berjangka pendek untuk produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya.

Landasan syariah dari diperbolehkannya salam, sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah [2]: 282:

...

ُﻩﻭُﺑُﺗْﻛﺎَﻓ ﻰ‰ﻣَﺳُﻣ ٍﻝَﺟَﺃ ﻰَﻟِﺇ ٍﻥْﻳَﺩِﺑ ْﻡُﺗْﻧَﻳﺍَﺩَﺗ ﺍَﺫِﺇ ﺍﻭُﻧَﻣﺍَء َﻥﻳِﺫﱠﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃﺎَﻳ

(48)

35

”Hai orang-orang yang beriman apabila kalian bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya”. (Qs. Al-Baqarah {2}: 282)

 Pembiayaan Istishna’

Jual beli dengan skema istishna’ adalah jual beli yang didasarkan atas penugasan oleh pembeli kepada penjual yang juga produsen untuk menyediakan barang atau suatu produk sesuai dengan spesifikasi yang diisyarakatkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Dalam fatwa DSN-MUI, dijelaskan bahwa jual beli istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang (produksi) tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’). Skim istishna’

dalam Bank Syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi. (Adiwarman A. Karim. 2008: 126).

2. Prinsip Investasi (Investment Financing)

Prinsip Investasi dalam pembiayaan oleh bank syariah terdiri atas investasi Mudharabah dan investasi Musyarakah.

(49)

36

 Investasi Mudharabah

Pada dasarnya, penyaluran dana dengan skim mudharabah sama dengan penghimpunan dana. Pada transaksi penyaluran dana dengan prinsip mudharabah, bank bertindak sebagai pemilik modal (shahib al-maal), sedang nasabah yang menerima pembiayaan bertindak sebagai pengelola dana (mudharib). Dalam skema ini, seluruh modal berasal dari bank sebagai shahib al-maal (Investor).

 Investasi Musyarakah

Investasi Musyarakah adalah kerja sama investasi para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka pada suatu usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan apabila terjadi kerugian ditanggung semua pemilik modal berdasarkan porsi modal masing- masing. Dalam hal ini, bank dan mitra / nasabah sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu baik yang sudah berjalan maupun yang baru berjalan. (Rizal Yaya, dkk.. 2009: 63).

(50)

37 3. Produk Jasa Perbankan (Service)

1. Qardh (Pinjaman)

Qardh adalah suatu transaksi yang dimaksudkan untuk memberikan harta yang memiliki kesepadanan kepada orang lain untuk dikembalikan yang sepadan dengan itu. Kebolehan qardh berdasarkan riwayat Abu Hurairah bahwa Nabi SAW, bersabda,

“Barangsiapa yang menghilangkan kesedihan seorang Muslim di dunia, niscaya Allah menghilangkan kesedihannya pada hari Kiamat.

Barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, niscaya Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim, Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Dalam teknis perbankan, qardh adalah akad pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan/cerukan (over draft) dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama) dan pembayarannya bisa

(51)

38

dilakukan secara angsuran atau sekaligus. (M. Ismail Yusanto, 2009:

307).

2. Hiwalah (Factoring)

Hiwalah adalah akad pengalihan utang dari orang yang berutang (muhil) kepada orang lain yang menanggungnya. Dalam istilah para ulama, hal ini merupakan pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi tanggungan muhal ‘alaih atau orang yang berkewajiban membayar utang.

Dalam praktik perbankan, prinsip hiwalah dapat digunakan untuk transaksi anjak piutang (Factoring), dimana para nasabah yang memiliki piutang kepada pihak ketiga memindahkan piutang itu kepada bank, lalu bank membayar piutang tersebut dan bank menagihnya dari pihak ketiga itu. (M. Syafii Antonio, 2001: 126).

3. Rahn (Gadai)

Rahn menurut syara’ adalah menahan sesuatu dengan cara yang dibenarkan yang memungkinkan untuk ditarik kembali. Dalam teknis perbankan merupakan akad penyerahan barang/harta nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai barang jaminan yang ditahan sebagai alasan meminta pinjaman. (M. Ismail Yusanto, 2009: 308).

(52)

39

Dalam pengertian yang lain, Rahn juga dapat diartikan sebagai menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis dan nilai jual yang setara dengan pinjaman yang diterima menurut harga pasar. (Syafii Antonio, 2001: 128).

4. Wakalah (Mewakilkan)

Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat dari satu pihak ke pihak lain.

Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau jasa tertentu, seperti pembukaan L/C, inkaso dan transfer uang. (M. Ismail Yusanto, 2009: 308).

5. Kafalah (Garansi/ Jaminan)

Kafalah disebut juga garansi bank yang diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

Bank dapat mempersyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini dan bank menerima dana tersebut dengan prinsip wadi’ah. Bank mendapat imbalan atas jasa yang diberikan.

(53)

40 6. Ijarah (Penyewaan/ Sewa)

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Dengan demikian, dalam akad ijarah tidak ada perubahan kepemilikan, tetapi hanya perpindahan hak guna saja dari yang menyewakan kepada penyewa.

(Fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah, 2001:

DSN-MUI, BI, hal. 55)

Dalam praktik perbankan syariah, prinsip ijarah dapat dipergunakan untuk keperluan sewa barang maupun sewa jasa, seperti untuk memfasilitasi nasabah membiayai kebutuhannya terhadap jasa pendidikan, kesehatan, dan bahkan aktifitas rekreasi yang memerlukan biaya tertentu. Selanjutnya, atas penggunaan fasilitas tersebut, nasabah membayar kepada bank baik secara tunai maupun secara angsuran. (Rizal Yaya, dkk. 2009: 64)

7. Wadi’ah amanah (Titipan)

Jenis kegiatan wadi’ah amanah dalam praktik perbankan, antara lain pelayanan kotak simpanan (safe deposit box) dan pelayanan administrasi dokumen (custodian).

(54)

41

Bank mendapatkan imbalan dari jasa penyimpanan tersebut. Namun demikian, bank tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan. (M.

Ismail Yusanto, 2009: 309).

8. Sharf ‘ (Jual beli Valuta Asing)

Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini. Prinsip dipraktikkan pada bank syariah, semacam alat pembayaran devisa yang memiliki ijin untuk melakukan jual beli valuta asing. (Adiwarman. A Karim, 2004: 17)

(55)

42 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini memadukan dua (2) jenis penelitian yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam metode pengumpulan data melalui library research ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data dari berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan judul pembahasan dalam penelitian, seperti literatur-literatur ilmiah dalam kepustakaan buku- buku yang terkait dengan pembahasan penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu peneliti berusaha memberikan gambaran tentang Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank SulSelBar Syariah Cab.Makassar, dengan melakukan pengunjungan lansung pada objek yang diteliti dengan menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) sebagai dasar dalam menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada BSSB Syariah Cabang Makassar

(56)

43

terhadap produk pembiayaan murabahah, serta mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal dalam perusahaan.

B. Lokasi dan Obyek Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Bank SulSelBar Syariah Kantor Cabang Makassar, Jln. Dr. Sam Ratulangi No. 7 Blok C1-C2 , Pada penelitian ini obyek penelitiannya adalah pihak-pihak yang terkait pada bagian staf marketing baik pada staf marketing funding maupun pada bagian staf marketing financing, dalam struktur Relationship Manajer Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.

C. Definisi Operasional Variabel

Skripsi ini berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank SulSelBar Syariah Cabang Makassar”. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami pengertian yang terkandung dalam judul skripsi ini, maka penulis menganggap perlu mengemukakan definisi operasional dari beberapa variabel dalam judul skripsi ini yaitu :

1. “Analisis” adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memproleh pengertian yang tetap dan pemahaman

(57)

44

arti keseluruhan. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed.2, Jakarta: Balai Pustaka. 1997: h. 32).

2. “Strategi” adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. (Chandler dalam Freddy Rangkuti, 2008).

3. “Pemasaran” adalah Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. (Philip Kotler dan AB Susanto, 2000).

4. “Produk” adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan. (Kasmir, Pemasaran Bank. 2004: 136).

5. “Pembiayaan” adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga (M. Nur Rianto, Dasar-dasar pemasaran Bank Syariah. 2010: h.42).

6. ”Murabahah” adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of

(58)

45

profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh). (Adiwarman. A Karim, 2008: 113).

D. Kerangka Pemikiran Penelitian

PT. Bank SulSelBar Syariah hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan BSSB Syariah dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSSB Syariah hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. BSSB Syariah mempunyai beberapa kantor cabang salah satunya di Kota Makassar. Sebagai salah satu bank yang menggunakan prinsip syariah, tentu saja perusahaan membutuhkan suatu strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk mendapatkan nasabah dan dalam menghadapi persaingan dengan para kompetitor pendatang baru yang menggunakan prinsip syariah khususnya disekitar wilayah Kota Makassar. Perumusan strategi pemasaran tersebut harus didasarkan pada visi dan misi perusahaan, karena visi dan misi mencerminkan suatu perusahaan dan apa yang menjadi tujuan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

Letakkan kain segitiga di depan dada dan di bawah lipatan ketiak, dengan puncak alas kain mengarah ke sisi lengan yang cedera dan salah satu sudut alas kain

Persepsi nasabah atas laporan keuangan dalam berpriodik tercipta karena pt bank sulselbar syariah cabang Makassar memberikan kebebasan bagi nasabah untuk memperoleh informasi

Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar agar diharapkan terus meningkatkan kualitas mengenai produk pembiayaan syariah khususnya sistem profit and loss sharing (bagi

Model analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis yang diperoleh dari pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan nasabah memilih produk

Dalam periode 1992 sampai dengan 1998, terdapat hanya satu bank umum syariah dan 78 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) yang telah beroperasi. 7 Tahun 1992 tentang

Akan tetapi, perhitungan harga opsi Eropa menggunakan metode Binomial membutuhkan partisi waktu yang banyak untuk bisa mendekati model kontinu Black Scholes.. Untuk

Kalibrasi model harga opsi Heston terdiri dari beberapa tahapan yakni : Menentukan data harga opsi pasar yang digunakan, kalibrasi model harga opsi Heston dengan

R² yang diperoleh dari hasil perhitungan semakin kecil (mendekati 0), maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Atau