• Tidak ada hasil yang ditemukan

Semoga keselamatan dan rahmad Alloh serta keberkahan Nya terlimpah kepada kalian. Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Semoga keselamatan dan rahmad Alloh serta keberkahan Nya terlimpah kepada kalian. Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Semoga keselamatan dan rahmad Alloh serta keberkahan Nya terlimpah kepada kalian

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang

(2)

PENGANTAR

PARASITOLOGI

TIM DOSEN PARASITOLOGI 2022

(3)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Minggu lalu

 Parasitologi : Ilmu yang mempelajari kehidupan dari jasad hidup yg tinggal (dapat sementara / permanen) di dalam/permukaan jasad lain (hospes) dg maksud utk mengambil makanan baik sebagian

/keseluruhan dari hospes utk mempertahankan hidupnya

 Macam simbiosis : MUTUALISME – KOMENSALISME – PARASITISME

• Dalam parasitisme ada dua organisme:

• Parasit

• Inang/hospes/host

• PARASIT : Organisme hidup yg mendapatkan makanan dari organisme hidup yg lain dan hidupnya tergantung pada organisme tsb

(4)

PENGGOLONGAN PARASIT

(5)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Penggolongan Parasit (1)

Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan sbb:

1. Ecto parasite (ectozoa):

yi parasit yg hidup di permukaan tubuh hospes.

Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, co: Caplak, Kutu, Tungau

2. Endo parasite (entozoa):

yi parasit yang hidup di dalam tubuh hospes Mis: di dalam darah, rongga tubuh, usus &

organ tubuh lainnya. co : cacing gelang, cacing pita, Amoeba, Plasmodium

Caplak

Cacing gelang Sumber gambar : google image

(6)

Penggolongan Parasit (2)

Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan :

1. Facultative parasite yi parasit yg selain hidup parasitik di tubuh hospes, mampu hidup bebas di luar tubuh hospes (parasit yg

akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat) Ex:

Naegleria fowleri

2. Obligatory parasite yi parasit yg harus selalu hidup di dalam tubuh hospes & di luar tubuh hospes tdk dapat hidup, Ex :

Plasmodium

3. Insidental parasite yi parasit yg hidup parasitik pd hospes, yg sebenarnya bukan hospes alaminya, co : Echinococcus

granulosus

(7)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Penggolongan Parasit (3)

Berdasarkan waktu, parasit digolongankan : 1. Temporary parasite

yi parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja (hanya pd saat membutuhkan makanan)

2. Permanent parasite

yi parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes

(8)

Penggolongan Parasit (4)

Berdasar sifat hidupnya, parasit digolongan : 1. Patogenik parasite

yi parasit yg hidup dalam hospes & menimbulkan kerusakan pd jaringan/organ hospes baik secara mekanis, traumatik atau

karena racun/toksin yg dihasilkan Ex : Cacing tambang 2. Pseudoparasite

yi suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit tapi sebenarnya bukan parasit Ex : Serat-serat sisa makanan 3. Spurious parasite (parasit koprosoik)

yi parasit yg berada dalam usus hospes & melewati saluran cerna (=keluar) tanpa menimbulkan gejala infeksi pd hospes

(9)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Penggolongan Parasit (5)

Berdasarkan jumlah hospesnya 1. Parasit Monoksen:

Golongan parasit yang hanya memiliki 1 hospes. Ex : Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis

2. Parasit Poliksen:

Golongan parasit yang memiliki beberapa hospes. Ex : Taenia solinum

(10)

Pembagian jasad parasitologi

1. Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam : a. Protozoa : hewan bersel satu co : amoba

b. Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam helmintes (cacing) dan artropoda (serangga)

2. Fitoparasit : parasit berupa tumbuh2an yg terdiri dari bakteri dan jamur

3. Spirochaeta dan virus

(11)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Pembagian Hospes

1. Hospes definitif (definitive host /final host) yaitu hospes tempat

parasit tumbuh menjadi dewasa dan berkembang secara seksual  hospes ini akan mengeluarkan parasit dewasa/ matang sexual,

contoh manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang (Ascaris lumbricoides)

2. Hospes perantara (intermediate host) yaitu hospes tempat parasit

tumbuh menjadi bentuk infektif yg siap ditularkan kepada manusia  hospes tempat berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:

Plasmodium hidup pada manusia

3. Hospes reservoar (reservoir host, hospes cadangan) yaitu hospes insidental dr parasit yg secara alami hidup pd hewan  hewan yg bertindak sbg hospes definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh kera

(12)

Vektor

 Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/manusia melalui

vektor yaitu jasad yg menularkan parasit pd manusia dan hewan secara aktif

 Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk, lalat, kutu, kumbang, Ticks, Moluska

 Infeksi (transmisi) dapat dari

• hewan  hewan

• hewan  manusia

(13)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Pembagian Vector

1. Biological Vector (hospes perantara):

Golongan vektor yang berperan sebagai perantara parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes.

Cont: Nyamuk

2. Mechanical Vector:

Golongan vektor yang berperan hanya sebagai perantara parasit/penyakit saja.

Cont: Lalat

(14)

Zoonosis

• Penyakit hewan yg dapat ditularkan kpd manusia (atau sebaliknya)

1. Anthropo-zoonosis:

Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.

Cont.: Balantidium coli (suatu parasit pd babi yg bisa menular kpd manusia), Trichinosis

2. Zooanthropo-zoonosis:

Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan.

Cont.: MRSA, Influenza A

(15)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Klasifikasi Parasit

ENTOMOLOGI – ARTROPODA

Sumber gambar : google image

PROTOZOOLOGI - PROTOZOA

HELMINTHOLOGI - HELMINTHES

(16)

Protozoa

Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu memiliki alat reproduksi, pen-cernaan, pernafasan, ekskresi, dll

Berdasar alat geraknya dikelompokan mjd :

a.

Rhizopoda (bergerak dg kaki semu) ; co Entamoeba histolytica

b.

Mastigophora (bergerak dg flagela); co : Giardia lamblia

c.

Ciliata (bergerak dg cilia); co: Balantidium coli

d.

Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); co : Plasmodium

(17)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Cacing (Helminthes)

 Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral

 Ada 2 golongan yg penting utk kesehatan manusia : a. Filum Platyhelminthes ada 2 klas yaitu :

Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)

Trematoda (bentuk pipih seperti daun)

b. Filum Nemathelminthes ada 1 klas Nematoda

(bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam segmen2)

(18)

Cacing Cestoda

Cacing Nematoda

(19)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Ciri Umum

Platyhelminthes Nemathelminthes Hermaprodit/biseksual uniseksual

Membutuhkan 2 hospes (hospes definitif dan perantara)

Tidak membutuhkan hospes perantara, manusia adalah hospes definitif

Cara infeksi : per-oral / menembus kulit (larva)

Cara infeksi : menelan telur/larva, menembus kulit / gigitan serangga / inhalasi

(20)

Artropoda

• Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak sbg penular penyakit / penyebab langsung penyakit

• Sebagai penular penyakit artropoda dpt me-nularkan berbagai macam organisme penyebab penyakit co protozoa, cacing,

bakteri, virus dll

• Sebagai penyebab langsung penyakit artro-poda dpt

menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll

• Contoh : Insecta

(21)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Jenis Penyakit Parasit

• Protozoa :

• Malaria

• Amubiasis

• Toxoplasmosis

• Tripanosomiasis

• Leismaniasis

• Giardiasis

• Balantidiasis

• Cacing

• Askariasis

• Filariasis

• Taeniasis

• Fascioliasis

(22)

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK

PENULARAN

• Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain

• Parasit dpt berpindah ke hospes lain dg cara a) Hand to mouth

b) Dibawa oleh vektor co : nyamuk

c) Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi

(23)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

CARA INFEKSI

Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara:

1. Kontaminasi makanan dan minuman 2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir 3. Gigitan serangga

(24)

SUMBER INFEKSI

1. Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur atau larva

 Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium

 Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis

 Makanan yg mengand larva infektif : Clonorchis sinensis (ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi)

2. Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co : Toxoplasma gondii (kucing), Echinococcus granulosus (anjing), Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis

3. Serangga penghisap darah co Nyamuk (menularkan Plasmodium, Wuecheria)

(25)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Portal Masuk Parasit

Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa portal masuk

1. Mulut , Co: Ascaris lumbricoides

2. Kulit, Co: Strongyloides stercoralis

3. Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis

4. Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii

5. Transmamary, Co: Ancylostoma

6. Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis

(26)

STADIUM INFEKTIF

Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya stasium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh hospesnya

Beberapa stadium infektif dari parasit adalah:

1. Telur

Contoh: cacing Ascaris lumbricoides 2. Larva

Contoh: cacing tambang 3. Kista

Contoh: Amoeba

(27)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

DIAGNOSIS

 Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dpt ditegakkan dg

menemukan parasitnya.

 Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:

• Tinja, urine

• Darah, sputum/dahak

• Biopsi jaringan

• Cairan empedu dll

Gejala penyakit parasit dipengaruhi oleh:

1. Meningkatnya jumlah parasit

2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh

3. Sifat parasit tersebut

(28)

PEMBERANTASAN

Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan dengan melakukan pencegahan melalui cara:

a. Mengobati penderita

b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)

d. Memberantas binatang penular (vektor) atau intermediate host

(29)

info@uhamka.ac.i d

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamk

a

@UhamkaI D

Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam

Referensi

Dokumen terkait

majemuk campuran) : anak daun tersusun menyirip dan menjari, cth daun sikejut..

▪ Penderita laki-laki : obat diberikan 2x250 mg per hari selama 10 hari atau 2 gram dalam bentuk dosis tunggal yang diberikan malam hari. Pengobatan: Metronidazol,

a) Pada Schistosoma: stadium infektifnya serkaria, masuk ke hospes definitif melalui kulit yg tidak terlindungi pada saat berada dalam air. b) Pada Trematoda lain:

 GCP atau CUKB (Cara Uji Klinik yang Baik) adalah pedoman untuk melakukan uji klinik obat yg dibuat sbg tuntutan globalisasi dalam bidang kefarmasian..  Adalah standar ilmiah

 Pada penderita sistiserkosis otak (neurocysticercosis) yang diobati dengan prazikuantel dosis tersebut di atas harus diberikan selama 15 hari,. sedangkan albendazole dapat

Pada saliva lalat, epimastigote dapat membelah biner, lalu berubah menjadi bentuk trypomastigote metasiklik yang infektif (20 hr).... Text Book of

 Standardisasi obat tradisional dilakukan mulai dari bahan baku sampai dengan sediaan jadi.  Berdasarkan hal inilah dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu : a)

 Mempelajari parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia khususnya yang banyak terjadi di Indonesia.  Organisme Parasit yang