iv ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA TERHADAP PENYAKIT DIARE DI RW.03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2007
Puti Syania, 2007. Pembimbing: Surja Tanurahardja.,dr.,MPH.,DTMH.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa angka kejadian penyakit diare di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi, dan diare merupakan penyakit dengan angka kejadian keempat tertinggi antara tahun 2005-2006 di Puskesmas Sukawarna.
Tujuan penulis melakukan penelitian adalah ingin mengetahui gambaran pengetahuan sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita terhadap penyakit diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden (whole sample), dan kuesioner sebagai instrumen. Subyek penelitian adalah ibu atau penggati ibu yang mempunyai anak berusia antara 1- 5 tahun pada periode bulan Juli – September 2007, yang bermukim di RW. 03 Kelurahan Sukawarna.
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pengetahuan responden tergolong kurang (53,9%), sikap responden tergolong baik (82,3%) dan perilaku responden tergolong baik (94,6%).
Kesimpulan menunjukkan gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat berperan penting dalam mempengaruhi angka kejadian penyakit diare pada balita di RW.03 Kelurahan Sukawarna. Gambaran sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita di RW.03 Kelurahan Sukawarna pada umumnya cukup, akan tetapi masih banyak ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang terhadap penyakit diare sehingga morbiditas penyakit diare masih cukup tinggi di kelurahan Sukawarna.
Saran penulis terhadap masalah ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu mengenai penyakit diare dengan dilakukannya berbagai penyuluhan. Juga perlu ditingkatkan penggunaan sarana air bersih, jamban keluarga, diadakannya kerja bakti minimal 1 minggu sekali, bekerja sama dengan pemerintah dalam usaha pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit diare.
ABSTRACT
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR OF THE MOTHERS TOWARD DIARRHEA AT RW.03
SUKAWARNA DISTRICT PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG PERIODE 2007
Puti Syania, 2007. Tutor : Surja Tanurahardja, dr.,MPH.,DTMH.
The background of this research is the high incidence rate of diarrhea in Indonesia, and diarrhea achieved the fourth rank of existing disease at Sukawarna district between year 2005-2006.
The major aim of this research is to know the knowledge, attitude and behaviour of mothers toward diarrhea in RW.03 Sukawarna district.
The research method used in this research was a descriptive method with 130 respondents (whole sample) and questioners as an instrument. The subjects are mothers or guardian mothers who have children with 1 to 5 years of age at the time of research, between July - September 2007 at RW.03 Sukawarna district. The research found that knowledge was considered low (53,9%), the attitude is in a good level (82,3%), and the behaviour is also good (94,6%).
In conclusion, the mothers knowledge, attitude and behavior toward diarrhea disease has the important role in reducing the incidence rate of diarrhea in toddlers at Sukawarna district. Despite the mothers attitude and behaviour toward diarrhea are generally good, the lack of knowledge and preventation of diarrhea influence the incidence rate of diarrhea at Sukawarna district.
The writer suggestions for this problem are to increase mothers knowledge about diarrhea through society discussion, to improve the water facilities, family toilets, clean the environment at least once a week, and to cooperate with the government’s program of preventing, controlling, and eradicating about diarrhea.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebasar-besarnya penulis sampaikan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulisan ini disadari masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
pengetahuan yang dirasakan oleh penulis. Harapan penulis, penulis dapat
menerima saran, kritik dan masukan, baik tenaga maupun pikiran yang
pengorbanan yang telah diberikan tidak dapat dihitung dengan materi dan hanya
Tuhan yang dapat memberikan balasan yang sesuai dengan pengorbanan yang
telah diberikan kepada penulis.
Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Lukas Tanubrata dr., Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
2. Tim Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian ini.
3. Surja Tanurahardja, dr., MPH., DTMH, selaku pembimbing dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini, terima kasih atas segala bantuan dan
bimbingan Dokter selama ini.
4. Donny Pangemanan, drg., SKM, dan Budi Widyarto, dr., atas
kesediaannya untuk menjadi dosen penguji bagi karya tulis ini.
5. Dewi, dr., Ibu Imas dan seluruh staf Puskesmas Sukawarna, terima kasih
atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam memberikan data-
data untuk menyelesaikan penelitian ini.
6. Reki Setiawan, yang selama ini selalu bersedia menemani dan membantu
7. Terima kasih kepada rekan- rekan penulis: Riezky Danang Dady, Arie
Wahyudi (selaku teman yang sangat membantu dan mendampingi penulis
selama melakukan penelitian), Elisabet, Maya, Arum, Adam, Angelia,
Riskie, Agnez, Wurianandri, Tantya, Bani, Indriana, Kak Dicky, Kak Ira,
Kak Vidie, Kak Rere, Reni Kartika, Nisriena, Niendita, Ndong, dan
seluruh rekan- rekan FK UKM angkatan 2004 yang penulis tidak dapat
sebutkan satu persatu.
8. Syamsir SH., MH, dan Sri Kurnia SH. (orang tua penulis), terima kasih
atas kasih sayang, doa, nasihat dan dukungan yang tiada hentinya, baik
dukungan moral maupun material selama penyusunan KTI.
9. M. Aldyan SH, dan Talita Rakmasari (kakak dan adik penulis), terima
kasih atas dukungan dan semangat yang telah diberikan dalam membantu
penulis selama ini.
10.Nenek Hj. Damuniar Akmal, Keluarga Besar Alm. Akmal Junus bin H.
Laut dan Keluarga Besar Alm. Rabain bin Isa yang telah membantu
penulis dalam doa dan kasih sayang.
Akhir kata penulis mengharapkan agar KTI ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, penulis, dan Puskesmas Sukawarna yang merupakan objek penelitian
ini.
Bandung, 18 Januari 2008
Puti Syania
viii
2.3 Epidemiologi Penyakit Diare ... 11
2.3.1 Penyebaran Kuman yang Menyebabkan Diare... 11
2.3.2 Faktor Penjamu yang Meningkatkan Kerentanan Diare ... 12
2.3.3 Faktor Lingkungan dan Perilaku... 13
2.4 Patofisiologi Penyakit Diare ... 13
2.5 Patogenesis Penyakit Diare... 14
2.6 Gejala Klinis Penyakit Diare ... 15
2.7 Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Diare ... 16
2.8 Komplikasi Penyakit Diare ... 16
2.9 Prinsip Tatalaksana Penyakit Diare ... 17
2.10 Tanda-tanda Dehidrasi ... 19
2.11 Pencegahan Penyakit Diare... 20
2.12 Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Penyakit Diare... 24
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ... 29
3.2 Rancangan Penelitian... 29
3.3 Instrumen Penelitian ... 29
3.4 Pengumpulan Data ... 30
3.5 Definisi Operasional ... 31
3.6 Teknik Analisis Data... 33
3.7 Penyajian Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ... 36
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN... 60
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data kasus penyakit diare menurut golongan umur di
Puskesmas Sukawarna Tahun 2006 ... 3 Tabel 2.1 Beberapa etiologi yang berpotensial menimbulkan penyakit
Diare... 9 Tabel 2.2 Obat-obatan yang direkomendasikan untuk penyebab spesifik
diare... 18 Tabel 4.1 Distribusi responden menurut umur... 37 Tabel 4.2 Distribusi responden menurut tingkat pendidikan formal
terakhir ... 38 Tabel 4.3 Distribusi responden menurut pekerjaan ... 39 Tabel 4.4 Distribusi responden menurut banyaknya anggota keluarga
dalam satu rumah ... 40 Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan responden menurut pernah tidaknya
responden mendengar tentang penyakit diare... 41 Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan responden menurut arti/ maksud dari
penyakit diare... 42 Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan responden menurut tahu atau tidaknya
penyebab penyakit diare... 43 Tabel 4.8 Distribusi pengetahuan responden menurut hal- hal yang
menyebabkan penyakit diare... 44 Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan responden menurut cara penularan
penyakit diare... 45 Tabel 4.10 Distribusi pengetahuan responden menurut frekuensi buang air
besar hingga disebut diare... 46 Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden menurut cara pencegahan
diare... 47 Tabel 4.12 Distribusi pengetahuan responden menurut apa yang pertama
kali diberikan kepada penderita diare ... 48 Tabel 4.13 Distribusi sikap responden menurut setuju tidaknya pemberian
oralit pada penderita diare... 49 Tabel 4.14 Distribusi sikap responden menurut setuju tidaknya penderita
diare balita harus segera dibawa ke dokter ... 49 Tabel 4.15 Distribusi sikap responden menurut setuju tidaknya harus
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan... 50 Tabel 4.16 Distribusi sikap responden menurut setuju atau tidaknya
diadakan penyuluhan tentang diare... 50 Tabel 4.17 Distribusi sikap responden menurut setuju atau tidaknya
diadakan kerja bakti di lingkungan tempat tinggal ... 51 Tabel 4.18 Distribusi perilaku responden menurut selalu atau tidak
memasak air minum sebelum diminum ... 51 Tabel 4.19 Distribusi perilaku responden menurut jenis sarana air bersih
yang digunakan untuk keperluan minum ... 52 Tabel 4.20 Distribusi perilaku responden menurut selalu tidaknya
Tabel 4.21 Distribusi perilaku responden menurut diberikan tidaknya
oralit pada anggota keluarga yang menderita diare ... 53
Tabel 4.22 Distribusi perilaku responden menurut hal apa yang dilakukan kepada penderita diare selain memberi oralit ... 54
Tabel 4.23 Distribusi perilaku responden menurut tempat penyimpanan makanan setelah dimasak... 54
Tabel 4.24 Distribusi perilaku responden menurut bersedia tidaknya datang sewaktu diadakan penyuluhan tentang penyakit diare ... 55
Tabel 4.25 Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan... 55
Tabel 4.26 Distribusi responden menurut tingkat sikap ... 56
Tabel 4.27 Distribusi responden menurut tingkat perilaku... 56
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU-IBU YANG
MEMILIKI BALITA TERHADAP PENYAKIT DIARE DI RW.03
KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SUKAWARNA KOTA BANDUNG
4. Pendidikan formal terakhir :
a). Tidak sekolah/ tidak tamat SD
b). Sekolah Dasar/ sederajat
c). Sekolah Menengah Pertama/ sederajat
d). Sekolah Menengah Atas/ sederajat
61
6. Banyaknya anggota keluarga dalam 1 rumah:
a). 1 orang
b). 2 - 4 orang
c). 5 – 8 orang
d). > 8 orang
PENGETAHUAN
1. Apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit diare?
a). Pernah
b). Tidak pernah .
2. Jika pernah apakah Anda tahu apa yang dimaksud dengan penyakit diare?
a). Muntah
b). Mencret
c). Muntah dan mencret
d). Tidak tahu
3. Apakah Anda mengetahui penyebab penyait diare?
a). Ya
b). Tidak
4. Jawaban no.3 Ya, apa saja yang dapat menyebabkan diare?
a). Kuman Penyakit
b). Tidak cuci tangan sebelum makan
c). Air yang kotor
d). Makanan yang kotor
e). Makanan yang mengandung kuman penyakit
62
5. Menurut Anda, diare dapat menular melalui apa saja?
a). Air
b). Udara
c). Makanan dan minuman
d). Susu sapi
e). Tidak tahu
6. Menurut Anda berapa kali buang air besar dalam sehari hingga disebut sebagai
penderita diare?
a). 1-3 kali
b). Lebih dari 3 kali
c). Berapa kali asalkan tinjanya encer
d). Tidak tahu
7. Bagaimana cara mencegah diare?
a). Selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman
b). Mencuci tangan sebelum makan
c). Mencuci tangan setelah buang air besar
d). Memasak air minum hingga mendidih
e). Lain-lain
f). Tidak tahu
8. Apa yang pertama kali harus diberikan kepada penderita diare?
a). Oralit
b). Pengganti oralit ( larutan gula-garam, air tajin )
c). Obat anti diare
d). Lain-lain
63
SIKAP
1. Apakah Anda setuju akan pemberian oralit pada penderita diare?
a). Setuju
b). Tidak setuju, alasannya...
2. Apakah Anda setuju bahwa penderita diare balita harus segera dibawa ke
dokter?
a). Setuju
b). Tidak setuju, alasannya...
3. Apakah Anda setuju bahwa sebelum makan harus mencuci tangan dengan
sabun?
a). Setuju
b). Tidak setuju, alasannya...
4. Apakah Anda setuju diadakan penyuluhan tentang Diare?
a). Ya
b). Tidak setuju, alasannya...
5. Apakah Anda setuju diadakan kerja bakti di lingkungan tempat tinggal Anda?
a). Setuju
64
PERILAKU
1. Apakah air minum yang Anda minum selalu dimasak sampai mendidih?
a). Ya
b). Tidak, alasannya...
2. Apa jenis sarana air bersih yang digunakan Anda untuk keperluan minum
sehari- hari?
a). PAM
b). Sumur gali
c). Sumur pompa
d). Air Kemasan
3. Apakah Anda selalu melakukan tindakan untuk mencegah penyakit diare?
a).Ya
b).Tidak, alasannya...
4. Apakah Anda memberikan oralit pada anggota keluarga sewaktu ada yang
menderita diare?
a). Ya
b). Tidak, alasannya...
5. Selain memberi oralit, apa yang Anda lakukan terhadap penderita diare?
a). Ke pengobatan alternatif
b). Ke petugas kesehatan di posyandu
c). Ke Puskesmas / Rumah Sakit
d). Mengobati sendiri di rumah
65
6. Dimana Anda menyimpan makanan yang telah dimasak?
a). Di meja dan ditutup
b). Di meja dan tidak ditutup
c). Di lemari dan tidak ditutup
d). Lain-lain
7. Apakah Anda bersedia datang sewaktu diadakan penyuluhan tentang diare?
a). Ya
66
67
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Puti Syania
Nomor Pokok Mahasiswa : 0410161
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 28 Januari 1987
Alamat : Jl. Atlas I / 7 Bandung
Riwayat Pendidikan
• Tahun 1998, Lulus SD BPI BANDUNG
• Tahun 2001, Lulus SMPN 13 BANDUNG • Tahun 2004, Lulus SMAN 5 BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Visi pembangunan kesehatan yaitu hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku hidup sehat diantaranya memiliki kemampuan hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Visi pembangunan kesehatan tersebut harus mendukung terwujudnya Visi Kota Bandung “Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat” ( Bersih Makmur, Taat, dan Bersahabat). Demikian pula mendukung visi pembangunan kesehatan Republik
Indonesia yaitu “ Indonesia Sehat 2010” (Profil Kesehatan Kota Bandung, 2005). Sejalan dengan gaya hidup yang semakin maju, makanan cepat saji atau minuman kemasan, dan meningkatnya polusi di sekitar lingkungan, diare menjadi gangguan pencernaan yang semakin lazim terjadi. Diare yang bervariasi mulai dari tipe yang tidak berbahaya hingga mengancam nyawa. Dalam upaya
mempertahankan kelangsungan hidup, penanggulangan penyakit diare merupakan program prioritas yang diwujudkan melalui penurunan angka kematian dan pencegahan penyakit diare. Pengetahuan masyarakat mengenai cara penanganan yang tepat dari penyakit diare, misalnya pemberian oralit dan waktu yang tepat untuk konsultasi dengan dokter sangat penting diketahui untuk membantu
program tersebut.
Diare adalah salah satu dari gangguan kesehatan yang mengganggu sistem pencernaan, berpotensi menurunkan kualitas hidup dan lazim mempengaruhi banyak orang. Gangguan ini adalah suatu gejala dan bukan merupakan penyakit. Banyak hal yang dapat menyebabkan diare, infeksi merupakan cara penularan
yang paling umum. Diare juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk atau malnutrisi ( Savitri Ramaiah, 2007).
2
Universitas Kristen Maranatha Kesehatan tahun 2003 berkisar antara 200-374 per 1000 penduduk. Sedangkan pada balita, setiap balita rata-rata menderita diare satu sampai dua kali dalam satu tahun. Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, angka kematian akibat diare ialah 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita 75 per 100 ribu balita. Selama tahun 2006, sebanyak 41 kabupaten di 16 provinsi melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di wilayahnya. Jumlah kasus diare
yang dilaporkan sebanyak 10.980 dan 277 diantaranya menyebabkan kematian (Case Fatality Rate/ CFR = 2,5 persen). Hal tersebut terutama disebabkan oleh rendahnya penyediaan air bersih, sanitasi buruk dan perilaku hidup yang tidak bersih. Menurut laporan dari 119 dinas kesehatan kabupaten/kota tahun 2004, air bersih yang memenuhi syarat kesehatan hanya 57,09 persen. Sementara persentase keluarga yang menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan
hanya sekitar 67,12 % (http://www.kapanlagi.com/h/0000153644.html).
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi makanan atau minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya meliputi
faktor penjamu dan faktor lingkungan. Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita (55%). Adapun kebijakan pemberantasan penyakit diare dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor terkait serta partisipasi aktif masyarakat secara luas
antara lain organisasi profesi dan lembaga masyarakat di pusat maupun di daerah ( Departemen Kesehatan R.I., 2002).
Karena hal-hal tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu yang Memiliki Balita terhadap Penyakit diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna Wilayah Kerja
3
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan ibu yang memiliki balita terhadap
penyakit diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna, wilayah kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung.
2. Bagaimana pengaruh sikap ibu yang memiliki balita terhadap penyakit
diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna, wilayah kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung.
3. Bagaimana pengaruh perilaku ibu yang memiliki balita terhadap penyakit
diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna, wilayah kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung.
Di wilayah kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung, penyakit diare merupakan penyakit yang angka prevalensinya cukup tinggi dan merupakan penyakit terbanyak urutan keempat selama tahun 2005-2006, dengan data sebagai berikut ( Laporan Tahunan Puskesmas Sukawarna, 2006):
Tabel 1. 1 Data kasus penyakit diare menurut golongan umur di Puskesmas Sukawarna Tahun 2006
Kelompok Umur (tahun) 0-1 1-4 5 Jumlah
Jumlah Penderita Diare 62 99 175 336
Persentase (%) 18,45 29,46 52,08 100
4
Universitas Kristen Maranatha pribadi, kebersihan lingkungan, penyediaan sarana air bersih, dan fasilitas kesehatan.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu yang memiliki balita terhadap penyakit diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna, wilayah kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita terhadap
penyakit diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna, wilayah kerja Puskesmas
Sukawarna Kota Bandung.
2. Mengetahui tingkat sikap ibu yang memiliki balita terhadap penyakit diare
di RW.03 Kelurahan Sukawarna, wilayah kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung.
3. Mengetahui tingkat perilaku ibu yang memiliki balita terhadap penyakit diare di RW.03 Kelurahan Sukawarna, wilayah kerja Puskesmas
5
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Untuk penulis, penelitian ini merupakan perwujudan aplikasi ilmu
kesehatan masyarakat yang berguna untuk mendalami dan memahami lebih jauh tentang penyakit diare, agar di masa yang akan datang, ketika penulis terjun ke masyarakat secara langsung penulis dapat membantu
masyarakat dalam mencegah, mendiagnosa, dan mengobati penyakit diare.
2. Untuk masyarakat khususnya masyarakat RW.03 kelurahan Sukawarna,
penelitian ini berguna untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keadaan-keadaan yang dapat mendukung angka kejadian diare, meningkatkan usaha sanitasi dan higiene perorangan agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit diare.
3. Untuk instansi terkait (Puskesmas Sukawarna), penelitian ini berguna
untuk mengetahui secara lebih jelas tentang pengaruh pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap penyakit diare dan selanjutnya mempermudah langkah pencegahan atau pemutusan mata rantai penularan yang terencana dan lebih efektif, sesuai dengan permasalahan yang
sebenarnya.
4. Bagi peneitian berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dan perbandingan.
1.5 Kerangka Pemikiran
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit diare
masih sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat dan bermutu, kematian dapat
ditekan seminimal mungkin.
6
Universitas Kristen Maranatha satu cara penanggulanan dan pencegahan penyakit diare adalah menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga sangat penting untuk dilakukan, karena penularan penyakit diare melalui tangan atau serangga yang mengalami kontak langsung dari tinja. Bila masyarakat mengetahui gejala-gejala awal dari penyakit diare, maka masyarakat dapat mengambil tindakan lebih dini, dengan demikian akan
menurunkan angka mortalitas dan morbiditas penyakit ini. Tingkat Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu mempunyai peranan yang sangat penting dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit diare.
1.6 Metode Penelitian
- Metode penelitian : Deskriptif
- Rancangan Penelitian : Cross sectional
- Instrumen : Kuesioner
- Teknik pengambilan data : Survei dengan wawancara langsung
- Populasi : Jumlah ibu yang tercatat memiliki balita di
RW.03 Kelurahan Sukawarna Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung
-Jumlah populasi : 130 orang
-Jumlah sample : 130 orang (whole sample)
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.7.1 Lokasi Penelitian
7
1.7.2. Waktu Penelitian
57 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di RW.03 Kelurahan Sukawarna
Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku ibu
yang memiliki balita terhadap penyakit diare, dapat diambil kesimpulan bahwa:
•
Nilai keseluruhan pengetahuan ibu yang memiliki balita terhadap penyakit
diare tergolong kurang.
•
Nilai keseluruhan sikap ibu yang memiliki balita terhadap penyakit diare
tergolong baik.
•
Nilai keseluruhan perilaku ibu yang memiliki balita terhadap penyakit diare
tergolong baik.
5.2 Saran
•
Meningkatkan kegiatan penyuluhan mengenai penyakit diare dengan bantuan
dokter atau para kader puskesmas, tentang cara penularan, pencegahan, gejala,
dan cara menanggulangi penyakit diare pada balita dengan tepat. Penyuluhan
mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat juga perlu ditingkatkan
agar masyarakat mengetahui perilaku umum kebersihan secara benar.
•
Perlu ditingkatkan pengetahuan ibu dengan memasyarakatkan oralit atau
pengganti oralit sewaktu balita terkena penyakit diare dan memberikan
penerangan tentang cara pembuatan cairan pengganti oralit yang dapat
dilakukan dalam keadaan mendesak( larutan gula dan garam).
•
Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dan lintas program dalam penyediaan
58
•
Penulis juga menyarankan untuk tokoh masyarakat setempat, dalam hal ini
ketua RW atau ketua RT untuk mengatur kerja bakti lingkungan minimal
diadakan seminggu satu kali dan mengadakan kegiatan desinfeksi sumur bila
terdapat sumur yang tercemar.
•
Mengajak atau menganjurkan agar tokoh masyarakat setempat, pemuka
agama, ketua RW dan ketua RT untuk meningkatkan penyebaran informasi
kepada masyarakat luas dan pemberian contoh perilaku hidup bersih agar
masyarakat setempat dapat ikut berpartisipasi dalam pencegahan dan
59 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Budi Setiawan, 2006. Diare Akut karena Infeksi In: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati. Editors: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.1794-1798
Abdoerachman M. H., Affandi M.B., Agusman S., Alatas H., Ali Dahlan., Asril Aminullah.,dkk. 1985. Diare pada Bayi dan Anak. Gastroenterologi. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta: Universitas Indonesia. P. 283-286
Savitri Ramaiah. 2007. All You Wanted to Know about Diare. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
Puskesmas Sukawarna 2006. Laporan Hasil Kegiatan Tahun 2006. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Jawa Barat. 2005. Profil Kesehatan Kota Bandung tahun 2005. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal PPM & PL. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Soekidjo Notoadmodjo.1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset
Sumandi Sumartias, 2007., Potret Buram Jawa Barat., http://www.kapanlagi.com/h/0000153644.html., 19 September 2007