ABSTRAK
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Di Kecamatan Depok
Oleh:
Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087
Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa belum pernah ada penelitian mengenai analisis butir soal UAS genap pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang dianalisis yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD yang menggunakan kurikulum KTSP, sedangkan untuk sampel pada penelitian ini adalah 27 SD. Dalam penelitian ini teknik analisis dibedakan menjadi dua, yaitu teknik analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Teknik analisis kuantitafif digunakan untuk mengetahui hasil analisis realibilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh. Dalam teknik analisis kuantitatif peneliti menggunakan bantuan program MicroCat Iteman versi 3.00,sedangkan untuk teknik analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui hasil validitas soal.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis logis 100% butir soal UAS valid, tingkat reliabilitas butir soal tinggi ditunjukan pada koefisien alpha sebesar 0.737, daya beda butir soal menunjukan 45% butir soal sangat baik, 30% butir soal cukup baik, 20 butir soal sedang, dan 5% butir soal jelek. Tingkat kesukaran butir soal menunjukan 30% butir soal sangat mudah, 35% butir soal mudah, 25% butir soal sedang, 5% butir soal sukar, dan 5% butir soal sangat sukar. Efektifitas Pengecoh menunjukan 70% butir soal berfungsi dan 30% butir soal tidak berfungsi.
ABSTRACT
Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Mathematics
Subject at Academic Year 2014/2015 on 3rd Grade Elementary School in District of Depok
Oleh:
Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087
The background of this study was there has never been research about analyzing the test items of even semester final examination of math in depok district, sleman, Yogyakarta. This study analyzed validity, reliability, level of difficulty, differentiated feature, and gambling effectiveness. The population of this study was 49 elementary schools which use KTSP curriculum, while the sample of this study was 27 elementary schools. The data analysis techniques used were quantitative and qualitative. The analysis technique of quantitative was used to analyze reliability, differentiated feature, level of difficulty, and gambling effectiveness. In the analysis technique of quantitative, the researcher used MicroCat Iteman version 3.00. The analysis technique of qualitative was used to analyze the validity result.
This study showed that 100% of the test items of Final Examination were valid, the high level of reliability items were shown in the alpha coefficient 0.737. The differentiated feature items showed that 45% were excellent, 30% were good enough, 20% were fair, and 5% were poor. The level of difficulty items showed that 30% were very easy, 35% were easy, 25% were fair, 5% were difficult, and 5% were very difficult. The gambling effectiveness items showed that 70% were useful and 30% were unuseful.
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Bonifatius Rudi Ardiyanto
NIM: 121134087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Bonifatius Rudi Ardiyanto
NIM: 121134087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah sederhana ini peneliti persembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan kemudahan dalam skripsi ini.
2. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang dan doa yang sungguh luar biasa.
3. Adik-adikku yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 4. Saudara-saudaraku yang selalu memberi nasehat dan dukungan.
5. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi dan membantuku. 6. Semua teman-teman PGSD angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan
v MOTTO
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)
“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan daan percayalah kepada-nya, dan Ia akan
bertindak”
vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Februari 2016 Penulis,
vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bonifatius Rudi Ardiyanto
Nomor Mahasiswa : 121134087
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 22 Februari 2016 Yang menyatakan,
viii ABSTRAK
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Di
Kecamatan Depok
Oleh:
Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087
Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa belum pernah ada penelitian mengenai analisis butir soal UAS genap pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang dianalisis yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD yang menggunakan kurikulum KTSP, sedangkan untuk sampel pada penelitian ini adalah 27 SD. Dalam penelitian ini teknik analisis dibedakan menjadi dua, yaitu teknik analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Teknik analisis kuantitafif digunakan untuk mengetahui hasil analisis realibilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh. Dalam teknik analisis kuantitatif peneliti menggunakan bantuan program MicroCat Iteman versi 3.00,sedangkan untuk teknik analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui hasil validitas soal.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis logis 100% butir soal UAS valid, tingkat reliabilitas butir soal tinggi ditunjukan pada koefisien alpha sebesar 0.737, daya beda butir soal menunjukan 45% butir soal sangat baik, 30% butir soal cukup baik, 20 butir soal sedang, dan 5% butir soal jelek. Tingkat kesukaran butir soal menunjukan 30% butir soal sangat mudah, 35% butir soal mudah, 25% butir soal sedang, 5% butir soal sukar, dan 5% butir soal sangat sukar. Efektifitas Pengecoh menunjukan 70% butir soal berfungsi dan 30% butir soal tidak berfungsi.
ix
ABSTRACT
Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on
Mathematics Subject at Academic Year 2014/2015 on 3rd Grade Elementary
School in District of Depok
Oleh:
Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087
The background of this study was there has never been research about analyzing the test items of even semester final examination of math in depok district, sleman, Yogyakarta. This study analyzed validity, reliability, level of difficulty, differentiated feature, and gambling effectiveness. The population of this study was 49 elementary schools which use KTSP curriculum, while the sample of this study was 27 elementary schools. The data analysis techniques used were quantitative and qualitative. The analysis technique of quantitative was used to analyze reliability, differentiated feature, level of difficulty, and gambling effectiveness. In the analysis technique of quantitative, the researcher used MicroCat Iteman version 3.00. The analysis technique of qualitative was used to analyze the validity result.
This study showed that 100% of the test items of Final Examination were valid, the high level of reliability items were shown in the alpha coefficient 0.737. The differentiated feature items showed that 45% were excellent, 30% were good enough, 20% were fair, and 5% were poor. The level of difficulty items showed that 30% were very easy, 35% were easy, 25% were fair, 5% were difficult, and 5% were very difficult. The gambling effectiveness items showed that 70% were useful and 30% were unuseful.
x KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat, kasih, dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu,
skripsi dengan judul “Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III sd di Kecamatan Depok” disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati dan rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
3. Apri Damai Sagita Krissandi,S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6. Pihak Sekolah Dasar yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
xi 8. Adik terkasih, Maria Rosalina dan Elisabet Regita Ambarwati yang
selalu memberikan semangat, motivasi, dan doanya.
9. Teman seperjuangan Stefi, Titis, Yosi, Erlin, Ayu, Intan, Arum, Riza, Tina, Lia, Sinta, Yayan, Anton, dan Wawan yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi. 10. Sahabat terkasih Era, Adit, Ayu, Apin, David, dan semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan memberikan semangatnya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap karya ilmiah sederhana ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Penulis,
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
MOTTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii
ABSTRAK... viii
ABSTRACT... ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR... xvii
DAFTAR LAMPIRAN…..……... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. LatarBelakang Masalah... 1
B. Pembatasan Masalah... 5
C. Rumusan Masalah... 6
D. Tujuan Penelitian... 7
E. Manfaat Penelitian... 8
F. Definisi Operasional... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11
A. Landasan Teori... 11
1. Evaluasi... 11
2. Instrumen Penilaian... 12
3. InstrumenPenilaianberupaTes ... 13
4. UlanganAkhir Semester (UAS) ... 15
5. Matematika….………... 16
6. TesPilihan Ganda... 18
xiii
8. Validitas……….... 22
9. Reliabilitas……….... 25
10.Tingkat Kesukaran... 26
11.Daya Pembeda... 27
12.Efektivitas Pengecoh... 29
13.Iteman………... 30
B. HasilPenelitian yang Relevan... 34
C. Kerangka Berpikir... 38
D. Hipotesis Penelitian... 39
BAB III METODE PENELITIAN... 41
A. Jenis Penelitian... 41
B. WaktudanTempat Penelitian... 41
C. Populasidan Sampel... 42
D. Variabel Penelitian... 45
E. TeknikPengumpulan Data... 45
F. Instrumen Penelitian... 46
G. TeknikAnalisis Data... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54
A. Deskripsi Penelitian... 55
B. Hasil Penelitian... 55
1. HasilAnalisisValiditas....……… 55
2. HasilAnalisisReliabilitas………. 64
3. HasilAnalisis Tingkat Kesukaran... 66
4. HasilAnalisisDayaPembeda... 69
5. HasilAnalisisEfektivitasPengecoh... 72
6. HasilAnalisisIteman……… 78
C. Pembahasan... 83
1. Validitas ………... 83
2. Reliabilitas……… 85
3. Tingkat Kesukaran... 86
4.Daya Pembeda... 88
xiv
BAB V PENUTUP... 92
A. Kesimpulan... 92
B. Keterbatasan Penelitian... 93
C. Saran... 94
DAFTAR REFERENSI... 95
xv DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK dan KD Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Semester
Genap……….. 16
Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Kesukaran………... 26
Tabel 2.3 KategoriDayaPembeda………... 28
Tabel 3.1 PopulasiPenelitian………... 43
Tabel 3.2 SampelPenelitian………... 44
Tabel 3.3 PedomanWawancara………... 46
Tabel 3.4 DaftarCentang(check list)………... 47
Tabel 3.5 Tingkat ReliabilitasBerdasarkanKoefisienAlpha……… 49
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran………... 51
Tabel 3.7 PedomanKategoriDayaPembedaButirSoal……… 52
Tabel 4.1 SK dan KD MataPelajaranMatematikaKelas III SD Semester Genap………... 57
Tabel 4.2 KeputusanAnalisisValiditasButirSoal UAS GenapTahunPelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika kelas III……… 58
Tabel 4.3 HasilAnalisisValiditasButirSoal UAS GenapTahunPelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika kelas III ………... 63
Tabel 4.4 PersentaseButirSoal Valid danButirSoalTidak Valid……… 65
Tabel 4.5 Tingkat ReliabilitasBerdasarkanKoefisienAlpha……… 66
Tabel 4.6 Kriteria Tingkat Reliabilitas………... 66
Tabel 4.7 Kriteria Tingkat KesukaranButirSoal………... 67
Tabel 4.8 HasilAnalisis Tingkat KesukaranButirSoal UAS Genap Mata PelajaranMatematikaKelas III………... 68
Tabel 4.9 PersentaseJumlahSoalBerdasarkanKategori Tingkat Kesukaran………... 69
Tabel 4.10 KriteriaDayaPembeda………... 70
xvi ………... Tabel 4.13 HasilAnalisisEfektivitasPengecohButirSoal UAS Genap Mata
Pelajaran Matematika Kelas III………... 74
xvii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature Map HasilPenelitian yang Relevan………. 38
Gambar 3.1 Hasil Analisis Reliabilitas Dengan Iteman……… 49
Gambar 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Dengan Iteman……… 50
Gambar 3.3 Hasil Analisis Daya Beda Dengan Iteman………. 52
Gambar 3.4 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh Dengan Iteman…………. 54
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Daya Beda………... 73
Gambar 4.2 Hasil Analisis Reliabilitas dengan Iteman………. 80
Gambar 4.3 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran dengan Iteman………. 81
Gambar 4.4 Hasil Analisis Daya Beda dengan Iteman………. 82
xviii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SuratIjinPelaksanaanPenelitian……….. 98
Lampiran 2 DaftarNamaMahasiswa………... 99
Lampiran 3 SuratKeteranganTelahMelaksanakanPenelitian………… 100 Lampiran 4 PaketSoalPilihanGanda UAS GenapTahunPelajaran
2014/2015 Mata PelajaranMatematikaKelas III SD Di
KecamatanDepok………. 101
Lampiran 5 KunciJawabanSoalPilihanGanda UAS
GenapTahunPelajaran 2014/2015 Mata
PelajaranMatematikaKelas III SD
DiKecamatanDepok……….
104
Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas III... 105 Lampiran 7a Tabeldaftarsekolahdanjumlahsiswa UAS
GenapTahunpelajaran 2014/2015 matapelajaranMatematika di
KecamatanDepok……….
106
Lampirab 7b PedomanWawancara………. 107
Lampiran 7c DaftarCentang(check list)………... 108
Lampiran 8a TabelAnalisisvaliditasisibutirsoal……… 109 Lampiran 8b HasilPengolahan Data MenggunakanMicroCatItemanVersi
3.00………..……… 117
Lampiran 8c TabelRekapitulasiHasilPenelitian………... 124
1 BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan (1) Latar Belakang Masalah, (2) Pembatasan
Masalah, (3) Rumusan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, dan (6) Definisi Operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat di masa sekarang ini, oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, untuk itu pemerintah selalu berupaya membuat terobosan baru melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain pengelolaan sekolah,
peningkatan kualitas pendidik, dan pengembangan kurikulum yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut guru adalah salah satu faktor yang penting, hal
ini dikarenakan guru adalah sosok yang paling dekat dengan siswa dan mengerti karakteristik masing-masing siswa, guru juga harus mempunyai perencanaan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunandar (2014: 3) perpendapat
bahwa program atau perencanaan yang harus disusun oleh guru sebelum melakukan pembelajaran antara lain, program tahunan, program semester,
silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan pendapat diatas salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaan yang baik adalah kegiatan evaluasi. Sax (dalam
2 mana pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan,
latar belakang, serta pelatihan dari evaluator). Selanjutnya Arikunto (2012: 2) berpendapat bahwa evaluasi adalah kegiatan menngumpulkan informasi
mengenai aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan kemudian informasi tersebut digunakan sebagai alat untuk menentukan tindak lanjut yang tepat. Salah satu alat untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan siswa
adalah dengan memberikan tes kepada siswa, tes yang digunakan bisa berupa soal tes Ulangan Akhir Sekolah (UAS)
Overton (dalam Basuki dan Hariyanto, 2014: 21) mengatakan bahwa tes sebagai suatu metode untuk menentukan kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan suatu tugas atau menunjukkan penguasaan keterampilan atau penguasaan pengetahuan sesuatu materi. Tes juga berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai
materi pelajaran.
Tes yang dilaksanakan tersebut harus menggunakan soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa, soal yang akan dikerjakan oleh siswa
hendaknya perlu untuk dilaksanakan analisis. Kubizyn dan Borich (dalam Endrayanto, 2014: 259) mengatakan bahwa analisis butir soal bertujuan untuk
memeriksa dan mengidentifikasi butir-butir soal yang kurang baik dalam suatu tes menggunakan teknik tertentu sehingga guru dapat melakukan perbaikan butir-butir soal yang kurang baik.
Di dalam analisis butir soal terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu validitas, reabilitas, daya beda, dan indeks kesukaran soal, dan efektivitas
3 tes yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Ebel dan Fresbie (dalam
Endrayanto, 2014: 281) mengatakan bahwa validitas adalah (kesahihan) yang menunjuk pada konsisten atau keakuratan dari suatu tes. Suatu tes dikatakan
mempunyai validitas apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur menurut Kubizyn dan Borich(dalam Endrayanto, 2014: 282).Sedangkan untuk reliabilitas Sugiyono (2010: 173) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Aspek kedua dalam penyusunan kualitas tes adalah daya pembeda. Discriminating power adalah kemampuan butir tes untuk membedakan peserta
tes yang mampu dan yang kurang mampu dalam menjawab pertanyaan tes atau mengerjakan tes dengan benar menurut Djiwandono (2008: 220).
Untuk tingkat kesukaran soal (Difficulty Index) adalah pengukuran
seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika soal yang diberikan kepada peserta didik memiliki tingkat kesukaran yang seimbang, maka soal tersebut dapat dikatakan baik menurut Arifin (2009: 266). Butir soal dikatakan seimbang
apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan juga tidak terlalu mudah derajat kesukarannya.
Aspek yang terakhir adalah efektivitas pengecoh. Basuki dan Hariyanto (2014: 139) mengatakan bahwa distraktor atau pengecoh yaitu pilihan jawaban yang mengecoh atau pilihan jawaban selain kunci jawaban. Distraktor berfungsi
4 Untuk mendapatkan soal yang baik dibutuhkan analisis butir soal yang
cermat. analisis butir soal adalah analisis yang dilakukan terhadap item tes untuk menentukan tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh (distraktor),
analisis butir soal hanya diperlukan pada instrumen berupa achievment test(tes prestasi), sedangkan instrumen non tes tidak memerlukan analisis butir soal. Pada analisis butir soal meliputi tingkat kesukaran, analisis daya beda, analisis
efektivitas pengecoh (khusus dalam tes pilihan ganda).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan kepala
unit pelayanan teknis (UPT) Kecamatan Depok, Sleman diperoleh informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta yang berada di
Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti juga mendapatkan data mengenai jumlah SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP.
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut, terdapat 49 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP, sedangkan terdapat 5 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selain itu, peneliti dapat
mengetahui bahwa belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal UAS genap mata pelajaran Matematika kelas III SD di wilayah Kecamatan Depok.
Komponen yang dianalisis pada butir soal pilihan ganda UAS adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Akhir Sekolah (UAS)
5 siswa. Hal tersebut didapati peneliti ketika melaksanakan kegiatan PPL di salah
satu SD di Yogyakarta.
Peneliti memilih kecamatan Depok, Sleman sebagai tempat untuk
melakukan penelitian karena kecamatan Depok memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada pada kecamatan lain yang ada di wilayah Sleman, kelebihannya adalah kecamatan depok memiliki jumlah
sekolah yang lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya, hal ini dianggap peneliti sangat membantu dalam mendapatkan hasil yang lebih lengkap
dalam menganalisis butir soal UAS yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian analisis butir soal pilihan ganda pada Ujian Akhir Sekolah (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta. Penelitian analisis butir soal ini mencakup analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Peneliti tertarik melaksanakan penelitian ini karena belum ada penelitian analisis butir
soal pada mata pelajaran Matematika kelas III di Kecamatan Depok, selain itu guru sebagai salah satu tim penyusun soal belum bertindak sebagai mana yang
diharapkan yaitu menganalisis butir soal terlebih dahulu sebelum diujikan kepada siswa.
B. Batasan Masalah
Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan biaya, peneliti membatasi lingkup permasalahan penelitian. Adapun pembatasan dalam penelitian ini
6 1. Analisis butir soal dalam penelitian ini dilakukan pada butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Sekolah genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di kecamatan
Depok yang mengimplementasikan Kurikulum KTSP mencakup validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
2. Penelitian dilaksanakan pada SD se-Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Penelitian dilaksanakan pada
27 SD di Kecamatan Depok.
3. Analisis validitas pada penelitian ini menggunakan analisis validitas
isi pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok.
4. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan bantuan program MicroCat Iteman versi 3.00.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana validitas butir soal UAS semester genap pada mata
7 2. Bagaimana reliabilitas butir soal UAS semester genap pada mata
pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
3. Bagaimana tingkat kesulitan butir soal UAS semester genap pada mata pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
4. Bagaimana daya beda butir soal UAS semester genap pada mata pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta?
5. Bagaimana efektivitas pengecoh butir soal UAS semester genap pada
mata pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis tingkat validitas butir soal UAS genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
2. Menganalisis tingkat reliabilitas butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
3. Menganalisis tingkat kesulitan butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan
8 4. Menganalisis tingkat daya beda butir soal UAS genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
5. Menganalisis tingkat efektivitas pengecoh butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi peneliti, penelitian ini berkontribusi dalam menganalisis soal sehingga dapat mengetahui soal yang baik atau buruk.
2. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
butir soal ujian yang berkualitas.
3. Bagi pendidik, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan saran untuk menganalisis butir soal yang akan diujikan kepada siswa.
4. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, penelitian ini bermanfaat sebagai tolak ukur dalam membuat soal ujian yang berkualitas
F. Definisi Operasional
Definisi operasional memaparkan batasan pengertian yang digunakan
9 1. Analisis Butir Soal
Analisis Butir Soal adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kualitas soal yang baik dan mampu mengetahui kemampuan siswa yang
sebenarnya. 2. Validitas
Validitas adalah suatu alat untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur, dalam hal ini adalah butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan
Depok. 3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu tingkatan konsistensi tes yang sudah diujikan kepada siswa secara berulang kali.
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar suatu butir soal itu bagi peserta didik.
5. Daya Pembeda
Daya Pembeda adalah suatu alat untuk membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum menguasai
kompetensi.
6. Efektivitas Pengecoh
Efektivitas Pengecoh adalah pilihan jawaban selain kunci jawaban
yang ada pada suatu butir soal. Efektivitas pengecoh dikatakan berfungsi apabila siswa sebagai peserta tes memilih alternatif
10 7. Matematika
Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang besaran, struktur, bangun ruang, dan perubahan-perubahan
11 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab II ini mengulas kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian teori berisikan teori-teori yang membantu peneliti dalam melakukan pembahasan.
A. Landasan Teori 1. Evaluasi
Menurut Arikunto (dalam Majid 2014: 33), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak
decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen
yang penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan (
feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran (Majid, 2014: 32). Sedangkan dalam dunia pendidikan Bloom (dalam Daryanto 2007: 1) mengemukakan bahwa
evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri
12 Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil keputusan
bahwa evaluasi adalah salah satu faktor yang penting bagi seorang Guru untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang berguna untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa.
2. Penilaian
a. Definisi Instrumen Penilaian
William (dalam Majid 2014: 32) menyatakan bahwa penilaian adalah seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan para
siswanya dalam menilai diri sendiri, yang kemudian digunakan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai umpan balik untuk
mengubah, membuat modifikasi kegiatan pembelajaran. Sedangkan penilaian menurut Cullen (dalam Kunandar 2009: 379) merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan
yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu alat untuk mengetahui hasil pencapaian siswa
terhadap materi yang sudah diberikan oleh guru.
b. Macam-macam penilaian
Majid (2014: 38) berpendapat bahwa instrumen penilaian ada dua
macam, yaitu tes dan non tes. Penilaian tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang
13 tes menurut Jihad dan Haris (2012: 69) adalah prosedur yang dilalui
untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas penelliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian ada dua macam, yaitu penilaian tes dan penilaian non tes. Untuk instrumen penilaian pada
penelitian ini adalah tes hal ini dikarenakan butir soal yang dianalisis adalah berbentuk tes tertulis.
3. Instrumen Penilaian Berupa Tes a. Definisi Tes
Basuki dan Hariyanto (2014: 22) menyatakan bahwa tes adalah alat penilaian atau metode penilaian yang sitematis, sah, dapat dipercaya, dan objektif untuk menentukan kecakapan, ketrampilan,
dan tingkat pengetahuan siswa terhadap bahan ajar, berupa suatu tugas atau persoalan yang harus diselesaikan oleh seorang siswa atau sekelompok siswa.Pendapat tersebut senada yang dikemukakan oleh
Djemari (dalam Widoyoko 2015: 57) yang mengatakan tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorrang
secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Zainul (dalam Majid, 2014: 37) yang menyatakan tes didefinisikan
sebagai pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut
14 pendapat tentang tes di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tes
adalah suatu alat yang digunakan oleh Guru dalam dunia pendidikan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang dilaksanakan
dapat dicapai oleh siswa.
b. Jenis-jenis Tes 1) Tes Penempatan
Basuki dan Haryanto (2014: 32) menyatakan bahwa tes penempatan adalah tes yang bertujuan menempatkan siswa siswa
peserta tes sesuai dengan kelompok hasil tes. Tes penempatan dilaksanakan untuk membuat suatu kelompok berdasarkan tingkat
kemampuan siswa.
2) Tes Diagnosis
Arikunto (2012: 48) yang menyatakan bahwa tes diagnosis
adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga guru dapat memberikan penanganan yang tepat. Tes diagnosis dilaksanakan untuk membantu siswa
dalam mengatasi kelemahan dalam pembelajaran.
3) Tes Formatif
Daryanto (2007: 38) menyatakan bahwa tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suattu program tertentu. Tes formatif
15 4) Tes Sumatif
Basuki dan Haryanto (2014: 32) menyatakan bahwa tes sumatif adalah suatu proses yang merupakan bagian dari evaluasi
final untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran seperti yang digariskan dalam kurikulum terpenuhi. Tes sumatif digunakan untuk mengetahui hasil akhir kemampuan siswa yang telah
mereka laksanakan dalam satu semester.
Berdasarkan dari beberapa jenis tes di atas peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa dari keempat jenis tes di atas tes sumatif adalah jenis tes yang sesuai dengan penelitian ini, hal itu
dikarenakan tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan untuk mengetahui hasil akhir tujuan pembelajaran sudah terpenuhi atau belum, tes sumatif identik dengan Ulangan Akhir Semester
karena dilaksanakan pada akhir semester.
4. Ujian Akhir Sekolah (UAS)
Mulyasa (2007: 260) berpendapat bahwa bahwa pelaksanaan
Ulangan Akhir Sekolah (UAS) bertujuan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang dicapai siswa dalam program satu semester
16 5. Matematika
a. Definisi Matematika
Menurut Ruseffendi (dalam Heruman, 2007:1) Matematika adalah
bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut Soedjadi (dalam Heruman, 2007:1) hakikat
matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.
b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD
Menurut Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 di dalam kurikulum
KTSP terdapat 3 Standar Kompetensi (SK) dan 6 Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada maata pelajaran Matematika kelas III SD semester genap. Berikut akan ditampilkan tabel yang
menunjukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada mata pelajaran Matematika semester genap.
Tabel 2.1 SK dan KD mata pelajaran Matematika kelas III Semester Genap
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
3.1 Mengenal pecahan sederhana 3.2 Membandingkan pecahan sederhana
3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana
Geometri
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya
4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
5.1 Menghitung kelieling persegi dan persegi panjang
17
Sumber: Permendiknas Nomor 23 tahun 2006
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa pada SK 3 siswa
diharapkan mampu memahami pecahan sederhana dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah. Di dalam SK 3 ini juga terdapat 3 KD yang diantaranya sebagai berikut, KD 3.1 mengenal pecahan sederhana, KD 3.2 membandingkan pecahan sederhana, KD
3.3 memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana. Selanjutnya adalah SK 4, diharapkan pada SK 4 siswa mampu
memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana, di dalam SK 4 juga terdapat 2 KD yang diantaranya sebagai berikut, KD 4.1 mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya, KD 4.2 mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut. Selanjutnya yang terakhir addalah SK 5, diharapkan pada SK 5 siswa
mampu menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah, di dalam SK 5 juga
terdapat 3 KD yang diantaranya sebagai berikut, KD 5.1 menghitung keliling persegi dan persegi panjang, KD 5.2 menghitung luas persegi dan persegi panjang, KD 5.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan
18 6. Tes Pilihan Ganda
a. Definisi Tes Pilihan Ganda
Djiwandono (2008: 41) menyatakan bahwa tes pilihan ganda
adalah tes objektif yang masing-masing butir tesnya memiliki lebih dari dua pilihan jawaban. Pendapat tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Kunandar (2014: 183) yang menyatakan bahwa tes
pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Sedangkan
menurut Jihad dan Haris (2012: 81) tes pilihan ganda adalah tes yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya ada satu
jawaban yang tepat.
Berdasarkan pendapat dari ketiga ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang mempunyai
pilihan jawaban lebih dari satu, biasanya terdiri dari tiga sampai lima pilihan jawaban.
b. Syarat Tes Pilihan Ganda
Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes pilihan ganda yang baik sebagai berikut.
1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur.
19 konsisten tentang kompetensi yang dimiliki siswa walaupun
tes dilakukan berulang kali.
3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman
proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan yaitu 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar. 4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya
setiap butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum
memahami materi.
5) Setiap butir soal memiliki petunjuk tentang bagaimana cara
pelaksanaannya, cara mengerjakan dan cara pengoreksiannya.
c.Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda
Kunandar (2014: 187) menyatakan bahwa didalam menyusun soal
pilihan ganda terdapat kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan pada soal pilihan ganda:
Kelebihan dari soal pilihan ganda:
1. Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta didik sudah pasti dan jelas.
2. Jumlah soal cukup besar, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur.
3. Kunci jawaban dapat dipersiapkan secara pasti dengan
soal-soal yang disusun secara sistematis.
4. Kunci jawaban bersifat mutlak, sehingga tidak menimbulkan
20 5. Mudah dan lebih cepat koreksinya.
Kekurangan soal pilihan ganda:
1. Peserta didik tidak mengembangkan jawabannya, tetapi
cenderung hanya memilih jawaban yang benar saja.
2. Dapat membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri.
3. Kemungkinan untuk menebak jawaban besar sekalidan sulit untuk dilacak.
4. Rawan bocor apabila hanya membuat 1 set soal untuk kelas pararel.
5. Sulit membuat pengecoh.
7. Analisis Butir Soal
Menurut Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) analisis butir soal
adalah proses mengumpulkan, meringkas, dan menggunakan informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang penilaian belajar siswa. Sedangkan menurut Arikunto (2012: 222) analisis butir soal
adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap soal-soal yang baik dan kurang baik, sehingga dapat diperoleh informasi
mengenai kekurangan sebuah soal untuk dapat diadakan perbaikan. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) yang menyatakan Analisis butir soal adalah
informasi yang amat berguna untuk perbaikan butir soal yang terhimpun dalam tes. Latar belakang butir soal harus dianalisis disebabkan soal
21 diujicoba sebelum diadministrasikan, akibatnya butir-butir soal itu dapat
menghasilkan informasi yang kurang benar dalam menilai peserta didik. Agar benar-benar diperoleh tes yang berkualitas, guru perlu melakukan
analisis butir soal. Basuki dan Hariyanto (2014: 131) mengemukakan bahwa terdapat dua cara yang dapat dilakukan pada proses analisis butir soal yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
1) Analisis Kualitatif
Menurut Borich (dalam Endaryanto dan Harumurti 2014: 260)
Analisis kualitatif dilakukan dengan cara menelaah seluruh butir soal dalam tes sehingga tes memiliki validitas isi baik sebelum tes maupun
setelah tes digunakan. Analisis butir soal menggunakan teknik kualitatif meliputi kualitas materi, konstruksi butir soal dan bahasa. 2) Analisis Kuantitatif
Analisis butir soal secara kuantitatif merupakan telaah butir soal berdasarkan data empiris dari setiap butir soal yang telah diujikan Endrayanto dan Harumurti (2014: 260). Analisis butir soal
menggunakan metode kuantitatif meliputi tingkat kesukaran, tingkat daya beda, efektivitas pengecoh (distractor).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa analisis butir soal merupakan suatu tindakan yang diperlukan untuk mengetahui dan menghasilkan butir soal yang berkualitas, analisis butir
22 penilaian, validitas isi, dan kualitas butir soal, sedangkan untuk analisis
butir soal kuantitatif meliputi tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
8. Validitas
a. Pengertian Validitas
Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu
diukur. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 151) yang berpendapat bahwa validitas adalah hal
yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut
melakukan pengukurannya.
Berdasarkan pendapat dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan sejauh mana ketepatan suatu tes mengukur apa
yang akan diukur. Artinya tes dikatan tepat apabila dapat mengetahui kemampuan siswa yang akan diukur.
b. Jenis Validitas
1) Validitas Isi
Menurut Endrayanto dan Harumurti (2014: 284) validitas isi
merupakan validitas yang menunjukkan bahwa isi suatu tes mencerminkan aspek atau karakteristik yang mau diukur. Untuk
memperoleh validitas isi, guru melakukan pemeriksaan ulang terhadap bahan/materi pembelajran atau kompetensi dasar yang akan diteskan/diujikan. Berkenaan dengan penilaian hasil belajar
23 merumuskan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi, merincikan bahan/materi pembelajaran, memvisualisasikannya di dalam kisi-kisi penulisan soal, dan
membandingkan setiap butir soal yang disajikan dengan kisi-kisi penulisan soal yang sudah ditetapkan. Apabila guru menyusun isi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator soal, dari sudut
validitas isi, validitas tes tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya, guru matematika kelas V SD ingin memberikan tes
mata pelajaran Matematika, maka seluruh butir soal yang disajikan harus berdasarkan bahan/materi pembelajran
Matematika kelas V SD. Apabila guru tersebut menyajikan butir soal Matematika Kelas VI SD, maka tes yang diselenggarakan guru tersebut sudah tidak valid lagi.
2) Validitas Konstruk
Uno dan Koni (2012: 152) menyatakan bahwa validitas konstruk menunjuk pada sejauh mana suatu instrumen mampu
mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan diukur. Misalnya instrumen minat harus mampu
mengukur pengertian-pengertian yang terkait dalam variabel minat. Agar lebih jelas, biasanya variabel tersebut diuraikan dulu menjadi indikator-indikator. Sedangkan menurut Endrayanto dan
Harumurti (2014: 285) untuk memperoleh validitas konstruk, guru menelaah tes hasil belajar dengan cara mencocokkan antara
24 kognitif atau aspek pengetahuan yang hendak diungkap
berdasarkan perumusan kompetensi dasar dan indikatornya. Jika hasil telaah tersebut logis berarti ranah kognitif atau aspek
pengetahuan yang divisualisasikan dalam setiap butir soal sudah tepat. Apabila sudah mencerminkan ranah kognitif yang dirumuskan di dalam tujuan pembelajaran, maka tes yang disusun
guru dapat dinyatakan valid.
3) Validitas ramalan atau prediksi
Validitas prediksi menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi
diwaktu yang akan datang. Suraprana (2009: 54)menyatakan bahwa sebuah tes dikatakan mempunyai validitas prediksi apabila tes tersebut mempunyai kemampuan untuk memprediksi apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Uno dan Koni (2012: 152) validitas ramalan atau prediksi menunjuk pada sejauh mana tes dapat menentukan atau meramalkan kriteria
tertentu yang diinginkan. Misalnya apakah NEM di SLTP dapat digunakan untuk meramalkan prestasi belajar di SMU.
4) Validitas Kesamaan
Uno dan Koni (2012: 152)menyatakan bahwa validitas kesamaan menunjuk kepada sejauh mana tes memiliki kesamaan
dengan tes yang sudah ada atau yang sudah dibakukan. kesamaan yang dimaksud meliputi kemampuan yang diukur, objek yang
25 Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
macam-macam validitas adalah validitas isi, validitas konstruk, validitas ramalan atau prediksi, dan yang terakhir adalah validitas
kesamaan. Dalam penelitian ini yang menjadi perhatian peneliti adalah validitas isi, hal itu dikarenakan penelitian ini menyoroti tentang kualitas butir soal ujian akhir sekolah (UAS) apakah materi tes
sudah relevan dengan aspek yang sudah ditentukan, contohnya aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Analisis validitas isi pada
penelitian ini dilaksanakan dengan melihat kesesuaian materi setiap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun 2014/2015 pada mata
pelajaran Matematika kelas III dengan SK, KD, dan Indikator yang sudah ditentukan.
9. Reliabilitas
a. Pengertian Reliabilitas
Arifin (2009: 258)menyatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Reliabilitas tes
berkenaan dengan pertanyan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, sedangkan
menurut Hamzah (2012: 153) reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil pengukuran, yaitu seberapa konsistensi skor tes dari satu pengukuran ke pengukuran berikutnya. Selain pendapat di atas
Endrayanto dan Harumurti (2014: 271) juga mengemukakan bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi skor yang dihasilkan apabila
26 individu yang sama. Reliabilitas menekankan pada konstitensi skor,
bukan pada tes atau instrumennya.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian reliabilitas
di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa reliabilitas adalah suatu suatu keajegan tes yang diujicobakan/diberikan kepada kelompok siswa yang sama tetapi pada waktu yang berbeda atau berulang tetapi
menghasilkan skor yang sama dari waktu ke waktu.
10. Tingkat Kesukaran
Menurut Miller (dalam Endaryanto dan Harumurti 2014: 261) tingkat kesukaran butir soal mengindikasikan persentase siswa yang menjawab
benar butir soal yang disajikan. Sedangkan Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada suatu butir soal dengan
banyaknya peserta tes. Butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Untuk memperoleh informasi tingkat kesukaran butir soal, dapat
menggunakan kriteria-kriteria indeks kesukaran seperti yang tertera pada tabel berikut ini.
Tabel 2.2 Kriteria Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran (p) Kriteria
0,81-1,00 Sangat Mudah (SM)
0,61-0,80 Mudah (M)
0,41-0,60 Sedang/Cukup (C)
0,21-0,40 Sukar (S)
0,00-0,20 Sangat Sukar (SS)
27 Berdasarkan pada tabel2.2mengenai kategori tingkat kesukaran dapat
diketahui ada lima kategori tingkat kesukaran. Pada indeks kesukaran dengan nilai 0,81-1,00 butir soal mengarah pada kategori sangat mudah,
selanjutnya untuk indeks kesukaraan dengan nilai 0,61-0,80 butir soal mengarah pada kategori mudah, untuk indeks kesukaran dengan nilai 0,41-0,60 butir soal mengarah pada kategori seang/cukup, selanjutnya untuk
indeks kesukaran dengan nilai 0,21-0,40 mengarah pada kategori sukar, dan yang terakhir untuk indeks kesukaran dengan nilai 0,00-0,20 memiliki
kategori sangat sukar.
11. Daya Pembeda
Tingkat daya beda yaitu kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang memiliki prestasi belajar tingi atau kelompok atas dan siswa
yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah. Menurut Arikunto (2012: 226) daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai atau memiliki kemampuan tinggi dengan peserta
didik yang kurang pandai. Secara kuantitatif, analisis daya beda menggunkan angka yang disebut indeks diskriminasi. Hal ini senada
dengan yang dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 177) yang menyatakan bahwa daya pembeda adalah pengkajian butir-butir soal yang dimaksudkan untuk mengetahui kesanggupan siswa yang tergolong
mampu dengan siswa yang tergolong tidak mampu. Rumus menghitung indeks deskriminasi (D) yaitu:
D = ∑�
∑� - ∑�
28 D = Indeks diskriminasi
∑� = Jumlah siswa pada kelompok atas yang menjawab
benar
∑� = Jumlah siswa pada kelompok atas
∑� = Jumlah siswa pada kelompok bawah yang menjawab
benar
∑� = Jumlah siswa pada kelompok bawah
PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab
benar
Indeks diskriminasi (D) sebesar 1 berarti semua siswa pada kelompok atas menjawab benar, sedangkan semua siswa pada kelompok bawah
menjawab salah. Indeks diskriminasi (D) sebesar 0 berarti semua siswa pada kelompok atas dan semua siswa pada kelompok bawah sama-sama menjawab benar atau sama-sama menjawab salah. ini berartisuatu butir
soal tidak memiliki tingkat daya beda sama sekali.
Berasarkan penghitungan indeks diskriminasi (D), peneliti dapat
menetapkan kriteria sebuah butir soal dalam suatu tes. Ebel dan Fresbie (dalam Endaryanto dan Harumurti 2014: 265) mengembangkan kriteria
indeks deskriminasi (D) seperti disajikan pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Kategori Daya Pembeda
Indeks Deskriminasi (ID)
Kriteria
0,40 atau lebih Sangat baik
0,30-0,39 Cukup baik tetapi butir soal dapat diperbaiki 0,20-0,29 Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki
29 Berdasarkan tabel 2.3 mengenai indeks diskriminasi dapat diketahui
ada empat kategori indeks deskriminasi. Pada indeks diskriminasi 0,40 atau lebih memiliki kategori sangat baik, untuk indeks diskriminasi
0,30-0,39 memiliki kategori cukup baik tetapi butir soal dapat deperbaiki, selanjutnya untuk indeks deskriminasi 0,20-0,29 memiliki kategori sedang, tetapi soal dapat diperbaiki, daan yang terakhir untuk indeks diskriminasi
di bawah0,19 memiliki kategori jelek, butir soal dapat diganti atau dilakukan perbaikan.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk
membedakan siswa yang memiliki prestasi baik atau kelompok atas dengan siswa yang memiliki prestasi rendah atau kelompok bawah, daya pembeda dapat bernilai positif dan negatife. daya pembeda dikatakan
positif bila banyak siswa dari kelompok atas dapat menjawab benar pada suatu butir soal daripada dari kelompok bawah. Sedangkan daya pembeda dikatakan negatif bila banyak siswa dari kelompok atas tidak bisa
menjawab suatu butir soal dengan benar, sedangkan siswa pada kelompok bawah dapat menjawab suatu butir soal dengan benar.
12. Efektivitas Pengecoh
Sudijono (2006: 409)menyatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban-jawaban soal tersebut. Pengecoh
digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Menurut Miller (Endaryanto dan Harumurti 2014: 270) sebuah pilihan
30 apabila lebih banyak siswa pada kelompok bawah memilih pilihan
jawaban tersebut daripada siswa kelompok atas. Jadi, pilihan jawaban tersebut mampu membedakan antara siswa pada kelompok atas dan siswa
pada kelompok bawah. Hal ini berbeda pada pilihan jawaban yang benar dimana lebih banyak siswa pada kelompok atas yang memilih jawaban tersebut dibandingkan siswa pada kelompok bawah. Menurut Arifin
(2009: 279) efektiitas pengecoh yang baik adalah bila peserta didik yang memiliih pengecoh itu sama atau mendekati dengan jumlah ideal.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 180) yang berpendapat bahwa kriteria efektivitas pengecoh yang baik adalah apabila
pengecoh tersebut dipilih oleh sedikitnya 5% dari peserta tes.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa efektivitas pengecoh adalah suatu alat yang digunakan untuk
mempengaruhi peserta didik dalam mengerjakan soal, efektivitas pengecoh dikatakan baik apabila jumlah oeserta didik yang memilih pengecoh itu mendekati jumlah yang ideal.
13. Iteman
Iteman merupakan sebuah program untuk menganalisis tes. Dalam
penelitian ini Iteman digunakan untuk menganalisis Butir Soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) Genap pada mata pelajaran Matematika kelas III di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang didalamnya termasuk
analisis Reliabilitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh. Untuk lebih memperjelas mengenai program Iteman, peneliti
31 menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 178). Untuk langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut: a. Membuka File Data
File data ditulis di notepad 020 0 N 10
ABCABCCABACACACCABBA
44444444444444444444
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
01 ABCABBCABBCAAACBACAB 02 ABCAACCCBABCCBACACAA
03 ABCABCCAACCAAAAACBBA 04 ABCAABCCBACACABCABBA 05 ABCAACCABBCBCACCBBBA
06 ABCABABBBACBCACCABAB 07 ABCACACBBCCABACBABBA 08 ABBACACABACAAACBABBA
dan seterusnya
b. Menjalankan program ITEMAN
1) Double klik pada program ITEMAN
2) Tulislah file data: SKRIP.TXT, kemudian tekan enter
3) Ketik nama file hasil analisis: SKRIP-OUT.TXT, kemudian
tekan enter
4) Jika ingin memunculkan skor maka ketik Y kemudian tekan
32 5) Ketik file untuk total skor siswa: SKRIP-SCR.TXT, kemudian
tekan enter 6) Analisis selesai
c. Interpretasi Hasil Analisis
Untuk tes pilihan ganda, statistik berikut adalah output dari setiap
butir soal yang dianalisis.
1) Seq No : nomor urut butir soal
2) Scole Item : nomor urut butir soal dalam skala
3) Prop Correct : proporsi siswa yang menjawab benar butir
soal
(indeks tingkat kesulitan)
4) Biser : indeks daya pembeda soal dengan
menggunakan koefisien korelasi biserial 5) Point Biserial : indeks daya pembeda soal dan pilihan
jawaban
dengan menggunakan koefisien point biserial
6) Prop Endorsing : proporsi alternative jawaban yang dijawab oleh peserta tes
Berikut akan dijelaskan mengenai skala statistic tes dari output
ITEMAN.
1) N of Item : jumlah butir soal dalam tes yang dianalisis
33 3) Mean : skor atau rerata peserta tes
4) Variance : variasi dari distribusi peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran skor
peserta tes
5) Std. Dev : devisi standar dari distribusi skor tes (akar dari
varians)
6) Skew : kemiringan distribusi skor peserta tes yang
memberikan gambaran tentang bentuk distribusi skor peserta tes
7) Kurtoris : puncak distribusi skor yang menggambarkan
kelandaian distribusi skor disbanding dengan
distribusi normal
8) Minimum : skor terendah peserta tes 9) Maximum : skor tertinggi peserta tes
10)Median : skor tengah dimana 50% berada pada atau lebih rendah dari skor tersebut
11)Alpha : koefisien reabilitas alpha untuk tes atau skala
tersebut yang merupakan indeks
homogenitas
34 12)Sem : kesalahan pengukuran standar untuk setiap
tes
atau skala
13)Mean P : rerata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes secara klasikal dihitung dengan cara
mencari rata-rata proporsi peserta tes yang menjawab benar untuk semua butir soal
dalam
tes
14)Mean item tot : nilai rata-rata indek daya beda dari semua soal
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Amalia dan Widayati (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA mata pelajaran
Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012 baik soal seri A, B, C, D, maupun E. Soal-soal tersebut dianalisis berdasarkan tingkat validitas, reliabilitas,tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas
penggunaan pengecoh/distractor.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena semua data
35 dianalisis dengan statistik menggunakan program Item and Test
Analysis(ITEMAN). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA program studi IPS di Kota Yogyakarta yang diambil berdasarkan
kriteria Sekolah Standar Nasional (SSN). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan validitas butir soal yang valid sebesar 87,5% untuk soal seri A; 95% untuk soal seri B; 75% untuk soal
seri C; 82,5% untuk soal seri D; dan 75% untuk soal seri E. (2) Berdasarkan reliabilitas soal, soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas
yang tinggi yaitu soal seri A sebesar 0,833; soal seri B sebesar 0,843; soal seri C sebesar 0,803; soal seri D sebesar 0,785; dan soal seri E sebesar 0,768. (3) Berdasarkan tingkat kesukaran, soal dengan tingkat kesukaran
sedang adalah 62,5% untuk soal seri A; 70% untuk soal seri B; 65% untuk soal seri C; 52,5% untuk soal seri D; dan 47,5% untuk soal seri E. (4) Berdasarkan daya pembeda, soal dengan daya pembeda baik yaitu 55%
untuk soal seri A; 60% untuk soal seri B; 57,5% untuk soal seri C; 55% untuk soal seri D; dan 57,5% untuk soal seri E. (5) Berdasarkan efektivitas
penggunaan distractor, soal dengan distractor yang berkualitas sangat baik sebesar 62,5% untuk soal seri A; 37,5% untuk soal seri B; 40% untuk soal seri C; 50% untuk soal seri D; dan 35% untuk soal seri E.
2. Oktanin (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal ujian akhir semester genap mata pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XI
36 menunjukkan bahwa soal ujian akhir semester genap mata pelajaran
Ekonomi Akuntansi Kelas XI IPS SMA N 1 Kalasan Tahun Ajaran 2013/2014 merupakan soal yang belum berkualitas baik. (1) Validitas soal
menunjukkan 26 butir soal atau 52% dikatakan valid dan 24 butir soal atau 48% dikatakan tidak valid sehingga soal termasuk soal yang berkualitas baik dari segi Validitas. (2) Reliabilitas soal sebesar 0,727 sehingga soal
termasuk soal yang berkualitas baik karena koefisien Reliabilitas yang tinggi. (3) Daya Pembeda soal menunjukkan 33 butir soal atau 66%
memiliki daya pembeda jelek, 11 butir soal atau 22% memiliki daya pembeda cukup, 3 butir soal atau 6% memiliki daya pembeda baik, dan 3
butir soal atau 6% memiliki daya pembeda tidak baik sehingga soal termasuk soal yang belum berkualitas baik dari segi Daya Pembeda. (4) Tingkat Kesukaran soal menunjukkan 5 butir soal atau 10% tergolong
sukar, 15 butir soal atau 30% tergolong sedang, dan 30 butir soal atau 60% tergolong mudah sehingga soal termasuk soal yang belum berkualitas baik dari segi Tingkat Kesukaran. (5) Efektivitas Pengecoh soal menunjukkan 1
butir soal atau 2% memiliki pengecoh sangat baik, 7 butir soal atau 14%memiliki pengecoh baik, 15butir soal atau 30%memiliki pengecoh
cukup, 14 butir soal atau 28% memiliki pengecoh kurang baik, dan13 butir soal atau 26% memiliki pengecoh tidak baik sehingga soal termasuk soal yang belum berkualitas baik dari segi Efektivitas Pengecoh.
3. Darini, Martha, dan Artawan (2012). Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas tes sumatif bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8
37 349 orang. Objeknya yaitu tes dan hasil tes sumatif. Metode dokumen
digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik analisis, yaitu statistik deskiptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) analisis validitas isi diperoleh
validitas yang tinggi. (2) Analisis reliabilitas tes memiliki reliabilitas tinggi. (3) Analisis daya beda ditemukan 1 soal daya bedanya sangat baik, 6 soal daya bedanya baik, 29 soal daya bedanya sedang, 13 soal daya
bedanya kurang baik, dan 1 soal daya bedanya tidak baik. (4) Analisis tingkat kesukaran diperoleh 42 soal klasifikasi sedang, 8 soal klasifikasi
mudah. (5) Analisis kemampuan pengecoh ditemukan 49 soal pengecohnya berfungsi efektif dan 1 soal tidak berfungsi efektif.
Hasil dari ketiga penelitian yang relevan di atas, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan yang didapat yaitu sama-sama menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda,
dan efektivitas pengecoh butir soal. Sedangkan untuk perbedaan yang didapat yaitu dari ketiga penelitian yang relevan melaksanakan penelitian pada mata pelajaran Ekonomi, Ekonomi Akuntasi, dan Bahasa Indonesia. Sedangkan
penelitian ini meneliti mata pelaajaran Matematika. Selanjutnya perbedaan yang terlihat pada penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah untuk penelitian
yang relevan melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedangkan pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD). Berikut akan ditampilkan hasil gambaran penelitian yang
relevan pada Literature Map berikut ini:
Amalia dan Widayati (2012). Analisis Butir Soal tes kendali mutu kelas xii SMAmata pelajaran Ekonomi Akuntansi di kota Yogyakarta
Oktanin (2015).
Analisis Butir Soal Ujian Akhir matapelajaran
EkonomiAkuntansi
Darini, Martha, dan