• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok."

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Di Kecamatan Depok

Oleh:

Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087

Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa belum pernah ada penelitian mengenai analisis butir soal UAS genap pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang dianalisis yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD yang menggunakan kurikulum KTSP, sedangkan untuk sampel pada penelitian ini adalah 27 SD. Dalam penelitian ini teknik analisis dibedakan menjadi dua, yaitu teknik analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Teknik analisis kuantitafif digunakan untuk mengetahui hasil analisis realibilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh. Dalam teknik analisis kuantitatif peneliti menggunakan bantuan program MicroCat Iteman versi 3.00,sedangkan untuk teknik analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui hasil validitas soal.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis logis 100% butir soal UAS valid, tingkat reliabilitas butir soal tinggi ditunjukan pada koefisien alpha sebesar 0.737, daya beda butir soal menunjukan 45% butir soal sangat baik, 30% butir soal cukup baik, 20 butir soal sedang, dan 5% butir soal jelek. Tingkat kesukaran butir soal menunjukan 30% butir soal sangat mudah, 35% butir soal mudah, 25% butir soal sedang, 5% butir soal sukar, dan 5% butir soal sangat sukar. Efektifitas Pengecoh menunjukan 70% butir soal berfungsi dan 30% butir soal tidak berfungsi.

(2)

ABSTRACT

Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Mathematics

Subject at Academic Year 2014/2015 on 3rd Grade Elementary School in District of Depok

Oleh:

Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087

The background of this study was there has never been research about analyzing the test items of even semester final examination of math in depok district, sleman, Yogyakarta. This study analyzed validity, reliability, level of difficulty, differentiated feature, and gambling effectiveness. The population of this study was 49 elementary schools which use KTSP curriculum, while the sample of this study was 27 elementary schools. The data analysis techniques used were quantitative and qualitative. The analysis technique of quantitative was used to analyze reliability, differentiated feature, level of difficulty, and gambling effectiveness. In the analysis technique of quantitative, the researcher used MicroCat Iteman version 3.00. The analysis technique of qualitative was used to analyze the validity result.

This study showed that 100% of the test items of Final Examination were valid, the high level of reliability items were shown in the alpha coefficient 0.737. The differentiated feature items showed that 45% were excellent, 30% were good enough, 20% were fair, and 5% were poor. The level of difficulty items showed that 30% were very easy, 35% were easy, 25% were fair, 5% were difficult, and 5% were very difficult. The gambling effectiveness items showed that 70% were useful and 30% were unuseful.

(3)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Bonifatius Rudi Ardiyanto

NIM: 121134087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Bonifatius Rudi Ardiyanto

NIM: 121134087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah sederhana ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan kemudahan dalam skripsi ini.

2. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang dan doa yang sungguh luar biasa.

3. Adik-adikku yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 4. Saudara-saudaraku yang selalu memberi nasehat dan dukungan.

5. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi dan membantuku. 6. Semua teman-teman PGSD angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan

(8)

v MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)

“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan daan percayalah kepada-nya, dan Ia akan

bertindak”

(9)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Februari 2016 Penulis,

(10)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Bonifatius Rudi Ardiyanto

Nomor Mahasiswa : 121134087

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 22 Februari 2016 Yang menyatakan,

(11)

viii ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Di

Kecamatan Depok

Oleh:

Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087

Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa belum pernah ada penelitian mengenai analisis butir soal UAS genap pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang dianalisis yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD yang menggunakan kurikulum KTSP, sedangkan untuk sampel pada penelitian ini adalah 27 SD. Dalam penelitian ini teknik analisis dibedakan menjadi dua, yaitu teknik analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Teknik analisis kuantitafif digunakan untuk mengetahui hasil analisis realibilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh. Dalam teknik analisis kuantitatif peneliti menggunakan bantuan program MicroCat Iteman versi 3.00,sedangkan untuk teknik analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui hasil validitas soal.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis logis 100% butir soal UAS valid, tingkat reliabilitas butir soal tinggi ditunjukan pada koefisien alpha sebesar 0.737, daya beda butir soal menunjukan 45% butir soal sangat baik, 30% butir soal cukup baik, 20 butir soal sedang, dan 5% butir soal jelek. Tingkat kesukaran butir soal menunjukan 30% butir soal sangat mudah, 35% butir soal mudah, 25% butir soal sedang, 5% butir soal sukar, dan 5% butir soal sangat sukar. Efektifitas Pengecoh menunjukan 70% butir soal berfungsi dan 30% butir soal tidak berfungsi.

(12)

ix

ABSTRACT

Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on

Mathematics Subject at Academic Year 2014/2015 on 3rd Grade Elementary

School in District of Depok

Oleh:

Bonifatius Rudi Ardiyanto NIM: 121134087

The background of this study was there has never been research about analyzing the test items of even semester final examination of math in depok district, sleman, Yogyakarta. This study analyzed validity, reliability, level of difficulty, differentiated feature, and gambling effectiveness. The population of this study was 49 elementary schools which use KTSP curriculum, while the sample of this study was 27 elementary schools. The data analysis techniques used were quantitative and qualitative. The analysis technique of quantitative was used to analyze reliability, differentiated feature, level of difficulty, and gambling effectiveness. In the analysis technique of quantitative, the researcher used MicroCat Iteman version 3.00. The analysis technique of qualitative was used to analyze the validity result.

This study showed that 100% of the test items of Final Examination were valid, the high level of reliability items were shown in the alpha coefficient 0.737. The differentiated feature items showed that 45% were excellent, 30% were good enough, 20% were fair, and 5% were poor. The level of difficulty items showed that 30% were very easy, 35% were easy, 25% were fair, 5% were difficult, and 5% were very difficult. The gambling effectiveness items showed that 70% were useful and 30% were unuseful.

(13)

x KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat, kasih, dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu,

skripsi dengan judul “Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III sd di Kecamatan Depok” disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati dan rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Apri Damai Sagita Krissandi,S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

6. Pihak Sekolah Dasar yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

(14)

xi 8. Adik terkasih, Maria Rosalina dan Elisabet Regita Ambarwati yang

selalu memberikan semangat, motivasi, dan doanya.

9. Teman seperjuangan Stefi, Titis, Yosi, Erlin, Ayu, Intan, Arum, Riza, Tina, Lia, Sinta, Yayan, Anton, dan Wawan yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi. 10. Sahabat terkasih Era, Adit, Ayu, Apin, David, dan semua pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan memberikan semangatnya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap karya ilmiah sederhana ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Penulis,

(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN…..……... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LatarBelakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah... 5

C. Rumusan Masalah... 6

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian... 8

F. Definisi Operasional... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11

A. Landasan Teori... 11

1. Evaluasi... 11

2. Instrumen Penilaian... 12

3. InstrumenPenilaianberupaTes ... 13

4. UlanganAkhir Semester (UAS) ... 15

5. Matematika….………... 16

6. TesPilihan Ganda... 18

(16)

xiii

8. Validitas……….... 22

9. Reliabilitas……….... 25

10.Tingkat Kesukaran... 26

11.Daya Pembeda... 27

12.Efektivitas Pengecoh... 29

13.Iteman………... 30

B. HasilPenelitian yang Relevan... 34

C. Kerangka Berpikir... 38

D. Hipotesis Penelitian... 39

BAB III METODE PENELITIAN... 41

A. Jenis Penelitian... 41

B. WaktudanTempat Penelitian... 41

C. Populasidan Sampel... 42

D. Variabel Penelitian... 45

E. TeknikPengumpulan Data... 45

F. Instrumen Penelitian... 46

G. TeknikAnalisis Data... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54

A. Deskripsi Penelitian... 55

B. Hasil Penelitian... 55

1. HasilAnalisisValiditas....……… 55

2. HasilAnalisisReliabilitas………. 64

3. HasilAnalisis Tingkat Kesukaran... 66

4. HasilAnalisisDayaPembeda... 69

5. HasilAnalisisEfektivitasPengecoh... 72

6. HasilAnalisisIteman……… 78

C. Pembahasan... 83

1. Validitas ………... 83

2. Reliabilitas……… 85

3. Tingkat Kesukaran... 86

4.Daya Pembeda... 88

(17)

xiv

BAB V PENUTUP... 92

A. Kesimpulan... 92

B. Keterbatasan Penelitian... 93

C. Saran... 94

DAFTAR REFERENSI... 95

(18)

xv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SK dan KD Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Semester

Genap……….. 16

Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Kesukaran………... 26

Tabel 2.3 KategoriDayaPembeda………... 28

Tabel 3.1 PopulasiPenelitian………... 43

Tabel 3.2 SampelPenelitian………... 44

Tabel 3.3 PedomanWawancara………... 46

Tabel 3.4 DaftarCentang(check list)………... 47

Tabel 3.5 Tingkat ReliabilitasBerdasarkanKoefisienAlpha……… 49

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran………... 51

Tabel 3.7 PedomanKategoriDayaPembedaButirSoal……… 52

Tabel 4.1 SK dan KD MataPelajaranMatematikaKelas III SD Semester Genap………... 57

Tabel 4.2 KeputusanAnalisisValiditasButirSoal UAS GenapTahunPelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika kelas III……… 58

Tabel 4.3 HasilAnalisisValiditasButirSoal UAS GenapTahunPelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Matematika kelas III ………... 63

Tabel 4.4 PersentaseButirSoal Valid danButirSoalTidak Valid……… 65

Tabel 4.5 Tingkat ReliabilitasBerdasarkanKoefisienAlpha……… 66

Tabel 4.6 Kriteria Tingkat Reliabilitas………... 66

Tabel 4.7 Kriteria Tingkat KesukaranButirSoal………... 67

Tabel 4.8 HasilAnalisis Tingkat KesukaranButirSoal UAS Genap Mata PelajaranMatematikaKelas III………... 68

Tabel 4.9 PersentaseJumlahSoalBerdasarkanKategori Tingkat Kesukaran………... 69

Tabel 4.10 KriteriaDayaPembeda………... 70

(19)

xvi ………... Tabel 4.13 HasilAnalisisEfektivitasPengecohButirSoal UAS Genap Mata

Pelajaran Matematika Kelas III………... 74

(20)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literature Map HasilPenelitian yang Relevan………. 38

Gambar 3.1 Hasil Analisis Reliabilitas Dengan Iteman……… 49

Gambar 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Dengan Iteman……… 50

Gambar 3.3 Hasil Analisis Daya Beda Dengan Iteman………. 52

Gambar 3.4 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh Dengan Iteman…………. 54

Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Daya Beda………... 73

Gambar 4.2 Hasil Analisis Reliabilitas dengan Iteman………. 80

Gambar 4.3 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran dengan Iteman………. 81

Gambar 4.4 Hasil Analisis Daya Beda dengan Iteman………. 82

(21)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SuratIjinPelaksanaanPenelitian……….. 98

Lampiran 2 DaftarNamaMahasiswa………... 99

Lampiran 3 SuratKeteranganTelahMelaksanakanPenelitian………… 100 Lampiran 4 PaketSoalPilihanGanda UAS GenapTahunPelajaran

2014/2015 Mata PelajaranMatematikaKelas III SD Di

KecamatanDepok………. 101

Lampiran 5 KunciJawabanSoalPilihanGanda UAS

GenapTahunPelajaran 2014/2015 Mata

PelajaranMatematikaKelas III SD

DiKecamatanDepok……….

104

Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas III... 105 Lampiran 7a Tabeldaftarsekolahdanjumlahsiswa UAS

GenapTahunpelajaran 2014/2015 matapelajaranMatematika di

KecamatanDepok……….

106

Lampirab 7b PedomanWawancara………. 107

Lampiran 7c DaftarCentang(check list)………... 108

Lampiran 8a TabelAnalisisvaliditasisibutirsoal……… 109 Lampiran 8b HasilPengolahan Data MenggunakanMicroCatItemanVersi

3.00………..……… 117

Lampiran 8c TabelRekapitulasiHasilPenelitian………... 124

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (1) Latar Belakang Masalah, (2) Pembatasan

Masalah, (3) Rumusan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, dan (6) Definisi Operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat di masa sekarang ini, oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, untuk itu pemerintah selalu berupaya membuat terobosan baru melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain pengelolaan sekolah,

peningkatan kualitas pendidik, dan pengembangan kurikulum yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut guru adalah salah satu faktor yang penting, hal

ini dikarenakan guru adalah sosok yang paling dekat dengan siswa dan mengerti karakteristik masing-masing siswa, guru juga harus mempunyai perencanaan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunandar (2014: 3) perpendapat

bahwa program atau perencanaan yang harus disusun oleh guru sebelum melakukan pembelajaran antara lain, program tahunan, program semester,

silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan pendapat diatas salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaan yang baik adalah kegiatan evaluasi. Sax (dalam

(23)

2 mana pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan,

latar belakang, serta pelatihan dari evaluator). Selanjutnya Arikunto (2012: 2) berpendapat bahwa evaluasi adalah kegiatan menngumpulkan informasi

mengenai aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan kemudian informasi tersebut digunakan sebagai alat untuk menentukan tindak lanjut yang tepat. Salah satu alat untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan siswa

adalah dengan memberikan tes kepada siswa, tes yang digunakan bisa berupa soal tes Ulangan Akhir Sekolah (UAS)

Overton (dalam Basuki dan Hariyanto, 2014: 21) mengatakan bahwa tes sebagai suatu metode untuk menentukan kemampuan peserta didik dalam

menyelesaikan suatu tugas atau menunjukkan penguasaan keterampilan atau penguasaan pengetahuan sesuatu materi. Tes juga berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai

materi pelajaran.

Tes yang dilaksanakan tersebut harus menggunakan soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa, soal yang akan dikerjakan oleh siswa

hendaknya perlu untuk dilaksanakan analisis. Kubizyn dan Borich (dalam Endrayanto, 2014: 259) mengatakan bahwa analisis butir soal bertujuan untuk

memeriksa dan mengidentifikasi butir-butir soal yang kurang baik dalam suatu tes menggunakan teknik tertentu sehingga guru dapat melakukan perbaikan butir-butir soal yang kurang baik.

Di dalam analisis butir soal terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu validitas, reabilitas, daya beda, dan indeks kesukaran soal, dan efektivitas

(24)

3 tes yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Ebel dan Fresbie (dalam

Endrayanto, 2014: 281) mengatakan bahwa validitas adalah (kesahihan) yang menunjuk pada konsisten atau keakuratan dari suatu tes. Suatu tes dikatakan

mempunyai validitas apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur menurut Kubizyn dan Borich(dalam Endrayanto, 2014: 282).Sedangkan untuk reliabilitas Sugiyono (2010: 173) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Aspek kedua dalam penyusunan kualitas tes adalah daya pembeda. Discriminating power adalah kemampuan butir tes untuk membedakan peserta

tes yang mampu dan yang kurang mampu dalam menjawab pertanyaan tes atau mengerjakan tes dengan benar menurut Djiwandono (2008: 220).

Untuk tingkat kesukaran soal (Difficulty Index) adalah pengukuran

seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika soal yang diberikan kepada peserta didik memiliki tingkat kesukaran yang seimbang, maka soal tersebut dapat dikatakan baik menurut Arifin (2009: 266). Butir soal dikatakan seimbang

apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan juga tidak terlalu mudah derajat kesukarannya.

Aspek yang terakhir adalah efektivitas pengecoh. Basuki dan Hariyanto (2014: 139) mengatakan bahwa distraktor atau pengecoh yaitu pilihan jawaban yang mengecoh atau pilihan jawaban selain kunci jawaban. Distraktor berfungsi

(25)

4 Untuk mendapatkan soal yang baik dibutuhkan analisis butir soal yang

cermat. analisis butir soal adalah analisis yang dilakukan terhadap item tes untuk menentukan tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh (distraktor),

analisis butir soal hanya diperlukan pada instrumen berupa achievment test(tes prestasi), sedangkan instrumen non tes tidak memerlukan analisis butir soal. Pada analisis butir soal meliputi tingkat kesukaran, analisis daya beda, analisis

efektivitas pengecoh (khusus dalam tes pilihan ganda).

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan kepala

unit pelayanan teknis (UPT) Kecamatan Depok, Sleman diperoleh informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta yang berada di

Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti juga mendapatkan data mengenai jumlah SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP.

Data yang diperoleh adalah sebagai berikut, terdapat 49 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP, sedangkan terdapat 5 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selain itu, peneliti dapat

mengetahui bahwa belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal UAS genap mata pelajaran Matematika kelas III SD di wilayah Kecamatan Depok.

Komponen yang dianalisis pada butir soal pilihan ganda UAS adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Akhir Sekolah (UAS)

(26)

5 siswa. Hal tersebut didapati peneliti ketika melaksanakan kegiatan PPL di salah

satu SD di Yogyakarta.

Peneliti memilih kecamatan Depok, Sleman sebagai tempat untuk

melakukan penelitian karena kecamatan Depok memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada pada kecamatan lain yang ada di wilayah Sleman, kelebihannya adalah kecamatan depok memiliki jumlah

sekolah yang lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya, hal ini dianggap peneliti sangat membantu dalam mendapatkan hasil yang lebih lengkap

dalam menganalisis butir soal UAS yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian analisis butir soal pilihan ganda pada Ujian Akhir Sekolah (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta. Penelitian analisis butir soal ini mencakup analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Peneliti tertarik melaksanakan penelitian ini karena belum ada penelitian analisis butir

soal pada mata pelajaran Matematika kelas III di Kecamatan Depok, selain itu guru sebagai salah satu tim penyusun soal belum bertindak sebagai mana yang

diharapkan yaitu menganalisis butir soal terlebih dahulu sebelum diujikan kepada siswa.

B. Batasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan biaya, peneliti membatasi lingkup permasalahan penelitian. Adapun pembatasan dalam penelitian ini

(27)

6 1. Analisis butir soal dalam penelitian ini dilakukan pada butir soal

pilihan ganda Ulangan Akhir Sekolah genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Matematika kelas III SD di kecamatan

Depok yang mengimplementasikan Kurikulum KTSP mencakup validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

2. Penelitian dilaksanakan pada SD se-Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Penelitian dilaksanakan pada

27 SD di Kecamatan Depok.

3. Analisis validitas pada penelitian ini menggunakan analisis validitas

isi pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan Depok.

4. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan bantuan program MicroCat Iteman versi 3.00.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana validitas butir soal UAS semester genap pada mata

(28)

7 2. Bagaimana reliabilitas butir soal UAS semester genap pada mata

pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

3. Bagaimana tingkat kesulitan butir soal UAS semester genap pada mata pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

4. Bagaimana daya beda butir soal UAS semester genap pada mata pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta?

5. Bagaimana efektivitas pengecoh butir soal UAS semester genap pada

mata pelajaran Matematika kelas III di SD Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis tingkat validitas butir soal UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

2. Menganalisis tingkat reliabilitas butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

3. Menganalisis tingkat kesulitan butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan

(29)

8 4. Menganalisis tingkat daya beda butir soal UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

5. Menganalisis tingkat efektivitas pengecoh butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi peneliti, penelitian ini berkontribusi dalam menganalisis soal sehingga dapat mengetahui soal yang baik atau buruk.

2. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

butir soal ujian yang berkualitas.

3. Bagi pendidik, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan saran untuk menganalisis butir soal yang akan diujikan kepada siswa.

4. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, penelitian ini bermanfaat sebagai tolak ukur dalam membuat soal ujian yang berkualitas

F. Definisi Operasional

Definisi operasional memaparkan batasan pengertian yang digunakan

(30)

9 1. Analisis Butir Soal

Analisis Butir Soal adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kualitas soal yang baik dan mampu mengetahui kemampuan siswa yang

sebenarnya. 2. Validitas

Validitas adalah suatu alat untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur, dalam hal ini adalah butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Matematika kelas III SD di Kecamatan

Depok. 3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu tingkatan konsistensi tes yang sudah diujikan kepada siswa secara berulang kali.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar suatu butir soal itu bagi peserta didik.

5. Daya Pembeda

Daya Pembeda adalah suatu alat untuk membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum menguasai

kompetensi.

6. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas Pengecoh adalah pilihan jawaban selain kunci jawaban

yang ada pada suatu butir soal. Efektivitas pengecoh dikatakan berfungsi apabila siswa sebagai peserta tes memilih alternatif

(31)

10 7. Matematika

Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang besaran, struktur, bangun ruang, dan perubahan-perubahan

(32)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab II ini mengulas kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka

berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian teori berisikan teori-teori yang membantu peneliti dalam melakukan pembahasan.

A. Landasan Teori 1. Evaluasi

Menurut Arikunto (dalam Majid 2014: 33), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak

decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen

yang penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan (

feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran (Majid, 2014: 32). Sedangkan dalam dunia pendidikan Bloom (dalam Daryanto 2007: 1) mengemukakan bahwa

evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri

(33)

12 Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil keputusan

bahwa evaluasi adalah salah satu faktor yang penting bagi seorang Guru untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang berguna untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan siswa.

2. Penilaian

a. Definisi Instrumen Penilaian

William (dalam Majid 2014: 32) menyatakan bahwa penilaian adalah seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan para

siswanya dalam menilai diri sendiri, yang kemudian digunakan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai umpan balik untuk

mengubah, membuat modifikasi kegiatan pembelajaran. Sedangkan penilaian menurut Cullen (dalam Kunandar 2009: 379) merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan

yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu alat untuk mengetahui hasil pencapaian siswa

terhadap materi yang sudah diberikan oleh guru.

b. Macam-macam penilaian

Majid (2014: 38) berpendapat bahwa instrumen penilaian ada dua

macam, yaitu tes dan non tes. Penilaian tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang

(34)

13 tes menurut Jihad dan Haris (2012: 69) adalah prosedur yang dilalui

untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas penelliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian ada dua macam, yaitu penilaian tes dan penilaian non tes. Untuk instrumen penilaian pada

penelitian ini adalah tes hal ini dikarenakan butir soal yang dianalisis adalah berbentuk tes tertulis.

3. Instrumen Penilaian Berupa Tes a. Definisi Tes

Basuki dan Hariyanto (2014: 22) menyatakan bahwa tes adalah alat penilaian atau metode penilaian yang sitematis, sah, dapat dipercaya, dan objektif untuk menentukan kecakapan, ketrampilan,

dan tingkat pengetahuan siswa terhadap bahan ajar, berupa suatu tugas atau persoalan yang harus diselesaikan oleh seorang siswa atau sekelompok siswa.Pendapat tersebut senada yang dikemukakan oleh

Djemari (dalam Widoyoko 2015: 57) yang mengatakan tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorrang

secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Zainul (dalam Majid, 2014: 37) yang menyatakan tes didefinisikan

sebagai pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut

(35)

14 pendapat tentang tes di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tes

adalah suatu alat yang digunakan oleh Guru dalam dunia pendidikan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang dilaksanakan

dapat dicapai oleh siswa.

b. Jenis-jenis Tes 1) Tes Penempatan

Basuki dan Haryanto (2014: 32) menyatakan bahwa tes penempatan adalah tes yang bertujuan menempatkan siswa siswa

peserta tes sesuai dengan kelompok hasil tes. Tes penempatan dilaksanakan untuk membuat suatu kelompok berdasarkan tingkat

kemampuan siswa.

2) Tes Diagnosis

Arikunto (2012: 48) yang menyatakan bahwa tes diagnosis

adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga guru dapat memberikan penanganan yang tepat. Tes diagnosis dilaksanakan untuk membantu siswa

dalam mengatasi kelemahan dalam pembelajaran.

3) Tes Formatif

Daryanto (2007: 38) menyatakan bahwa tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suattu program tertentu. Tes formatif

(36)

15 4) Tes Sumatif

Basuki dan Haryanto (2014: 32) menyatakan bahwa tes sumatif adalah suatu proses yang merupakan bagian dari evaluasi

final untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran seperti yang digariskan dalam kurikulum terpenuhi. Tes sumatif digunakan untuk mengetahui hasil akhir kemampuan siswa yang telah

mereka laksanakan dalam satu semester.

Berdasarkan dari beberapa jenis tes di atas peneliti dapat

mengambil kesimpulan bahwa dari keempat jenis tes di atas tes sumatif adalah jenis tes yang sesuai dengan penelitian ini, hal itu

dikarenakan tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan untuk mengetahui hasil akhir tujuan pembelajaran sudah terpenuhi atau belum, tes sumatif identik dengan Ulangan Akhir Semester

karena dilaksanakan pada akhir semester.

4. Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Mulyasa (2007: 260) berpendapat bahwa bahwa pelaksanaan

Ulangan Akhir Sekolah (UAS) bertujuan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang dicapai siswa dalam program satu semester

(37)

16 5. Matematika

a. Definisi Matematika

Menurut Ruseffendi (dalam Heruman, 2007:1) Matematika adalah

bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang

didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut Soedjadi (dalam Heruman, 2007:1) hakikat

matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.

b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD

Menurut Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 di dalam kurikulum

KTSP terdapat 3 Standar Kompetensi (SK) dan 6 Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada maata pelajaran Matematika kelas III SD semester genap. Berikut akan ditampilkan tabel yang

menunjukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada mata pelajaran Matematika semester genap.

Tabel 2.1 SK dan KD mata pelajaran Matematika kelas III Semester Genap

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Bilangan

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

3.1 Mengenal pecahan sederhana 3.2 Membandingkan pecahan sederhana

3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana

Geometri

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya

4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut

5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah

5.1 Menghitung kelieling persegi dan persegi panjang

(38)

17

Sumber: Permendiknas Nomor 23 tahun 2006

Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa pada SK 3 siswa

diharapkan mampu memahami pecahan sederhana dan

penggunaannya dalam pemecahan masalah. Di dalam SK 3 ini juga terdapat 3 KD yang diantaranya sebagai berikut, KD 3.1 mengenal pecahan sederhana, KD 3.2 membandingkan pecahan sederhana, KD

3.3 memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana. Selanjutnya adalah SK 4, diharapkan pada SK 4 siswa mampu

memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana, di dalam SK 4 juga terdapat 2 KD yang diantaranya sebagai berikut, KD 4.1 mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau

unsurnya, KD 4.2 mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut. Selanjutnya yang terakhir addalah SK 5, diharapkan pada SK 5 siswa

mampu menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah, di dalam SK 5 juga

terdapat 3 KD yang diantaranya sebagai berikut, KD 5.1 menghitung keliling persegi dan persegi panjang, KD 5.2 menghitung luas persegi dan persegi panjang, KD 5.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan

(39)

18 6. Tes Pilihan Ganda

a. Definisi Tes Pilihan Ganda

Djiwandono (2008: 41) menyatakan bahwa tes pilihan ganda

adalah tes objektif yang masing-masing butir tesnya memiliki lebih dari dua pilihan jawaban. Pendapat tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Kunandar (2014: 183) yang menyatakan bahwa tes

pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Sedangkan

menurut Jihad dan Haris (2012: 81) tes pilihan ganda adalah tes yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya ada satu

jawaban yang tepat.

Berdasarkan pendapat dari ketiga ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang mempunyai

pilihan jawaban lebih dari satu, biasanya terdiri dari tiga sampai lima pilihan jawaban.

b. Syarat Tes Pilihan Ganda

Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes pilihan ganda yang baik sebagai berikut.

1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur.

(40)

19 konsisten tentang kompetensi yang dimiliki siswa walaupun

tes dilakukan berulang kali.

3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman

proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan yaitu 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar. 4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya

setiap butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum

memahami materi.

5) Setiap butir soal memiliki petunjuk tentang bagaimana cara

pelaksanaannya, cara mengerjakan dan cara pengoreksiannya.

c.Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda

Kunandar (2014: 187) menyatakan bahwa didalam menyusun soal

pilihan ganda terdapat kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan pada soal pilihan ganda:

Kelebihan dari soal pilihan ganda:

1. Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta didik sudah pasti dan jelas.

2. Jumlah soal cukup besar, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur.

3. Kunci jawaban dapat dipersiapkan secara pasti dengan

soal-soal yang disusun secara sistematis.

4. Kunci jawaban bersifat mutlak, sehingga tidak menimbulkan

(41)

20 5. Mudah dan lebih cepat koreksinya.

Kekurangan soal pilihan ganda:

1. Peserta didik tidak mengembangkan jawabannya, tetapi

cenderung hanya memilih jawaban yang benar saja.

2. Dapat membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri.

3. Kemungkinan untuk menebak jawaban besar sekalidan sulit untuk dilacak.

4. Rawan bocor apabila hanya membuat 1 set soal untuk kelas pararel.

5. Sulit membuat pengecoh.

7. Analisis Butir Soal

Menurut Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) analisis butir soal

adalah proses mengumpulkan, meringkas, dan menggunakan informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang penilaian belajar siswa. Sedangkan menurut Arikunto (2012: 222) analisis butir soal

adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap soal-soal yang baik dan kurang baik, sehingga dapat diperoleh informasi

mengenai kekurangan sebuah soal untuk dapat diadakan perbaikan. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) yang menyatakan Analisis butir soal adalah

informasi yang amat berguna untuk perbaikan butir soal yang terhimpun dalam tes. Latar belakang butir soal harus dianalisis disebabkan soal

(42)

21 diujicoba sebelum diadministrasikan, akibatnya butir-butir soal itu dapat

menghasilkan informasi yang kurang benar dalam menilai peserta didik. Agar benar-benar diperoleh tes yang berkualitas, guru perlu melakukan

analisis butir soal. Basuki dan Hariyanto (2014: 131) mengemukakan bahwa terdapat dua cara yang dapat dilakukan pada proses analisis butir soal yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1) Analisis Kualitatif

Menurut Borich (dalam Endaryanto dan Harumurti 2014: 260)

Analisis kualitatif dilakukan dengan cara menelaah seluruh butir soal dalam tes sehingga tes memiliki validitas isi baik sebelum tes maupun

setelah tes digunakan. Analisis butir soal menggunakan teknik kualitatif meliputi kualitas materi, konstruksi butir soal dan bahasa. 2) Analisis Kuantitatif

Analisis butir soal secara kuantitatif merupakan telaah butir soal berdasarkan data empiris dari setiap butir soal yang telah diujikan Endrayanto dan Harumurti (2014: 260). Analisis butir soal

menggunakan metode kuantitatif meliputi tingkat kesukaran, tingkat daya beda, efektivitas pengecoh (distractor).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa analisis butir soal merupakan suatu tindakan yang diperlukan untuk mengetahui dan menghasilkan butir soal yang berkualitas, analisis butir

(43)

22 penilaian, validitas isi, dan kualitas butir soal, sedangkan untuk analisis

butir soal kuantitatif meliputi tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

8. Validitas

a. Pengertian Validitas

Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu

diukur. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 151) yang berpendapat bahwa validitas adalah hal

yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut

melakukan pengukurannya.

Berdasarkan pendapat dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan sejauh mana ketepatan suatu tes mengukur apa

yang akan diukur. Artinya tes dikatan tepat apabila dapat mengetahui kemampuan siswa yang akan diukur.

b. Jenis Validitas

1) Validitas Isi

Menurut Endrayanto dan Harumurti (2014: 284) validitas isi

merupakan validitas yang menunjukkan bahwa isi suatu tes mencerminkan aspek atau karakteristik yang mau diukur. Untuk

memperoleh validitas isi, guru melakukan pemeriksaan ulang terhadap bahan/materi pembelajran atau kompetensi dasar yang akan diteskan/diujikan. Berkenaan dengan penilaian hasil belajar

(44)

23 merumuskan kompetensi dasar dan indikator pencapaian

kompetensi, merincikan bahan/materi pembelajaran, memvisualisasikannya di dalam kisi-kisi penulisan soal, dan

membandingkan setiap butir soal yang disajikan dengan kisi-kisi penulisan soal yang sudah ditetapkan. Apabila guru menyusun isi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator soal, dari sudut

validitas isi, validitas tes tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya, guru matematika kelas V SD ingin memberikan tes

mata pelajaran Matematika, maka seluruh butir soal yang disajikan harus berdasarkan bahan/materi pembelajran

Matematika kelas V SD. Apabila guru tersebut menyajikan butir soal Matematika Kelas VI SD, maka tes yang diselenggarakan guru tersebut sudah tidak valid lagi.

2) Validitas Konstruk

Uno dan Koni (2012: 152) menyatakan bahwa validitas konstruk menunjuk pada sejauh mana suatu instrumen mampu

mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan diukur. Misalnya instrumen minat harus mampu

mengukur pengertian-pengertian yang terkait dalam variabel minat. Agar lebih jelas, biasanya variabel tersebut diuraikan dulu menjadi indikator-indikator. Sedangkan menurut Endrayanto dan

Harumurti (2014: 285) untuk memperoleh validitas konstruk, guru menelaah tes hasil belajar dengan cara mencocokkan antara

(45)

24 kognitif atau aspek pengetahuan yang hendak diungkap

berdasarkan perumusan kompetensi dasar dan indikatornya. Jika hasil telaah tersebut logis berarti ranah kognitif atau aspek

pengetahuan yang divisualisasikan dalam setiap butir soal sudah tepat. Apabila sudah mencerminkan ranah kognitif yang dirumuskan di dalam tujuan pembelajaran, maka tes yang disusun

guru dapat dinyatakan valid.

3) Validitas ramalan atau prediksi

Validitas prediksi menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi

diwaktu yang akan datang. Suraprana (2009: 54)menyatakan bahwa sebuah tes dikatakan mempunyai validitas prediksi apabila tes tersebut mempunyai kemampuan untuk memprediksi apa yang

akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Uno dan Koni (2012: 152) validitas ramalan atau prediksi menunjuk pada sejauh mana tes dapat menentukan atau meramalkan kriteria

tertentu yang diinginkan. Misalnya apakah NEM di SLTP dapat digunakan untuk meramalkan prestasi belajar di SMU.

4) Validitas Kesamaan

Uno dan Koni (2012: 152)menyatakan bahwa validitas kesamaan menunjuk kepada sejauh mana tes memiliki kesamaan

dengan tes yang sudah ada atau yang sudah dibakukan. kesamaan yang dimaksud meliputi kemampuan yang diukur, objek yang

(46)

25 Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

macam-macam validitas adalah validitas isi, validitas konstruk, validitas ramalan atau prediksi, dan yang terakhir adalah validitas

kesamaan. Dalam penelitian ini yang menjadi perhatian peneliti adalah validitas isi, hal itu dikarenakan penelitian ini menyoroti tentang kualitas butir soal ujian akhir sekolah (UAS) apakah materi tes

sudah relevan dengan aspek yang sudah ditentukan, contohnya aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Analisis validitas isi pada

penelitian ini dilaksanakan dengan melihat kesesuaian materi setiap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun 2014/2015 pada mata

pelajaran Matematika kelas III dengan SK, KD, dan Indikator yang sudah ditentukan.

9. Reliabilitas

a. Pengertian Reliabilitas

Arifin (2009: 258)menyatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Reliabilitas tes

berkenaan dengan pertanyan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, sedangkan

menurut Hamzah (2012: 153) reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil pengukuran, yaitu seberapa konsistensi skor tes dari satu pengukuran ke pengukuran berikutnya. Selain pendapat di atas

Endrayanto dan Harumurti (2014: 271) juga mengemukakan bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi skor yang dihasilkan apabila

(47)

26 individu yang sama. Reliabilitas menekankan pada konstitensi skor,

bukan pada tes atau instrumennya.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian reliabilitas

di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa reliabilitas adalah suatu suatu keajegan tes yang diujicobakan/diberikan kepada kelompok siswa yang sama tetapi pada waktu yang berbeda atau berulang tetapi

menghasilkan skor yang sama dari waktu ke waktu.

10. Tingkat Kesukaran

Menurut Miller (dalam Endaryanto dan Harumurti 2014: 261) tingkat kesukaran butir soal mengindikasikan persentase siswa yang menjawab

benar butir soal yang disajikan. Sedangkan Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada suatu butir soal dengan

banyaknya peserta tes. Butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.

Untuk memperoleh informasi tingkat kesukaran butir soal, dapat

menggunakan kriteria-kriteria indeks kesukaran seperti yang tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran (p) Kriteria

0,81-1,00 Sangat Mudah (SM)

0,61-0,80 Mudah (M)

0,41-0,60 Sedang/Cukup (C)

0,21-0,40 Sukar (S)

0,00-0,20 Sangat Sukar (SS)

(48)

27 Berdasarkan pada tabel2.2mengenai kategori tingkat kesukaran dapat

diketahui ada lima kategori tingkat kesukaran. Pada indeks kesukaran dengan nilai 0,81-1,00 butir soal mengarah pada kategori sangat mudah,

selanjutnya untuk indeks kesukaraan dengan nilai 0,61-0,80 butir soal mengarah pada kategori mudah, untuk indeks kesukaran dengan nilai 0,41-0,60 butir soal mengarah pada kategori seang/cukup, selanjutnya untuk

indeks kesukaran dengan nilai 0,21-0,40 mengarah pada kategori sukar, dan yang terakhir untuk indeks kesukaran dengan nilai 0,00-0,20 memiliki

kategori sangat sukar.

11. Daya Pembeda

Tingkat daya beda yaitu kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang memiliki prestasi belajar tingi atau kelompok atas dan siswa

yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah. Menurut Arikunto (2012: 226) daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai atau memiliki kemampuan tinggi dengan peserta

didik yang kurang pandai. Secara kuantitatif, analisis daya beda menggunkan angka yang disebut indeks diskriminasi. Hal ini senada

dengan yang dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 177) yang menyatakan bahwa daya pembeda adalah pengkajian butir-butir soal yang dimaksudkan untuk mengetahui kesanggupan siswa yang tergolong

mampu dengan siswa yang tergolong tidak mampu. Rumus menghitung indeks deskriminasi (D) yaitu:

D = ∑�

∑� - ∑�

(49)

28 D = Indeks diskriminasi

∑� = Jumlah siswa pada kelompok atas yang menjawab

benar

∑� = Jumlah siswa pada kelompok atas

∑� = Jumlah siswa pada kelompok bawah yang menjawab

benar

∑� = Jumlah siswa pada kelompok bawah

PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab

benar

Indeks diskriminasi (D) sebesar 1 berarti semua siswa pada kelompok atas menjawab benar, sedangkan semua siswa pada kelompok bawah

menjawab salah. Indeks diskriminasi (D) sebesar 0 berarti semua siswa pada kelompok atas dan semua siswa pada kelompok bawah sama-sama menjawab benar atau sama-sama menjawab salah. ini berartisuatu butir

soal tidak memiliki tingkat daya beda sama sekali.

Berasarkan penghitungan indeks diskriminasi (D), peneliti dapat

menetapkan kriteria sebuah butir soal dalam suatu tes. Ebel dan Fresbie (dalam Endaryanto dan Harumurti 2014: 265) mengembangkan kriteria

indeks deskriminasi (D) seperti disajikan pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Kategori Daya Pembeda

Indeks Deskriminasi (ID)

Kriteria

0,40 atau lebih Sangat baik

0,30-0,39 Cukup baik tetapi butir soal dapat diperbaiki 0,20-0,29 Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki

(50)

29 Berdasarkan tabel 2.3 mengenai indeks diskriminasi dapat diketahui

ada empat kategori indeks deskriminasi. Pada indeks diskriminasi 0,40 atau lebih memiliki kategori sangat baik, untuk indeks diskriminasi

0,30-0,39 memiliki kategori cukup baik tetapi butir soal dapat deperbaiki, selanjutnya untuk indeks deskriminasi 0,20-0,29 memiliki kategori sedang, tetapi soal dapat diperbaiki, daan yang terakhir untuk indeks diskriminasi

di bawah0,19 memiliki kategori jelek, butir soal dapat diganti atau dilakukan perbaikan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk

membedakan siswa yang memiliki prestasi baik atau kelompok atas dengan siswa yang memiliki prestasi rendah atau kelompok bawah, daya pembeda dapat bernilai positif dan negatife. daya pembeda dikatakan

positif bila banyak siswa dari kelompok atas dapat menjawab benar pada suatu butir soal daripada dari kelompok bawah. Sedangkan daya pembeda dikatakan negatif bila banyak siswa dari kelompok atas tidak bisa

menjawab suatu butir soal dengan benar, sedangkan siswa pada kelompok bawah dapat menjawab suatu butir soal dengan benar.

12. Efektivitas Pengecoh

Sudijono (2006: 409)menyatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban-jawaban soal tersebut. Pengecoh

digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Menurut Miller (Endaryanto dan Harumurti 2014: 270) sebuah pilihan

(51)

30 apabila lebih banyak siswa pada kelompok bawah memilih pilihan

jawaban tersebut daripada siswa kelompok atas. Jadi, pilihan jawaban tersebut mampu membedakan antara siswa pada kelompok atas dan siswa

pada kelompok bawah. Hal ini berbeda pada pilihan jawaban yang benar dimana lebih banyak siswa pada kelompok atas yang memilih jawaban tersebut dibandingkan siswa pada kelompok bawah. Menurut Arifin

(2009: 279) efektiitas pengecoh yang baik adalah bila peserta didik yang memiliih pengecoh itu sama atau mendekati dengan jumlah ideal.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 180) yang berpendapat bahwa kriteria efektivitas pengecoh yang baik adalah apabila

pengecoh tersebut dipilih oleh sedikitnya 5% dari peserta tes.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa efektivitas pengecoh adalah suatu alat yang digunakan untuk

mempengaruhi peserta didik dalam mengerjakan soal, efektivitas pengecoh dikatakan baik apabila jumlah oeserta didik yang memilih pengecoh itu mendekati jumlah yang ideal.

13. Iteman

Iteman merupakan sebuah program untuk menganalisis tes. Dalam

penelitian ini Iteman digunakan untuk menganalisis Butir Soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) Genap pada mata pelajaran Matematika kelas III di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang didalamnya termasuk

analisis Reliabilitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh. Untuk lebih memperjelas mengenai program Iteman, peneliti

(52)

31 menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 178). Untuk langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut: a. Membuka File Data

File data ditulis di notepad 020 0 N 10

ABCABCCABACACACCABBA

44444444444444444444

YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY

01 ABCABBCABBCAAACBACAB 02 ABCAACCCBABCCBACACAA

03 ABCABCCAACCAAAAACBBA 04 ABCAABCCBACACABCABBA 05 ABCAACCABBCBCACCBBBA

06 ABCABABBBACBCACCABAB 07 ABCACACBBCCABACBABBA 08 ABBACACABACAAACBABBA

dan seterusnya

b. Menjalankan program ITEMAN

1) Double klik pada program ITEMAN

2) Tulislah file data: SKRIP.TXT, kemudian tekan enter

3) Ketik nama file hasil analisis: SKRIP-OUT.TXT, kemudian

tekan enter

4) Jika ingin memunculkan skor maka ketik Y kemudian tekan

(53)

32 5) Ketik file untuk total skor siswa: SKRIP-SCR.TXT, kemudian

tekan enter 6) Analisis selesai

c. Interpretasi Hasil Analisis

Untuk tes pilihan ganda, statistik berikut adalah output dari setiap

butir soal yang dianalisis.

1) Seq No : nomor urut butir soal

2) Scole Item : nomor urut butir soal dalam skala

3) Prop Correct : proporsi siswa yang menjawab benar butir

soal

(indeks tingkat kesulitan)

4) Biser : indeks daya pembeda soal dengan

menggunakan koefisien korelasi biserial 5) Point Biserial : indeks daya pembeda soal dan pilihan

jawaban

dengan menggunakan koefisien point biserial

6) Prop Endorsing : proporsi alternative jawaban yang dijawab oleh peserta tes

Berikut akan dijelaskan mengenai skala statistic tes dari output

ITEMAN.

1) N of Item : jumlah butir soal dalam tes yang dianalisis

(54)

33 3) Mean : skor atau rerata peserta tes

4) Variance : variasi dari distribusi peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran skor

peserta tes

5) Std. Dev : devisi standar dari distribusi skor tes (akar dari

varians)

6) Skew : kemiringan distribusi skor peserta tes yang

memberikan gambaran tentang bentuk distribusi skor peserta tes

7) Kurtoris : puncak distribusi skor yang menggambarkan

kelandaian distribusi skor disbanding dengan

distribusi normal

8) Minimum : skor terendah peserta tes 9) Maximum : skor tertinggi peserta tes

10)Median : skor tengah dimana 50% berada pada atau lebih rendah dari skor tersebut

11)Alpha : koefisien reabilitas alpha untuk tes atau skala

tersebut yang merupakan indeks

homogenitas

(55)

34 12)Sem : kesalahan pengukuran standar untuk setiap

tes

atau skala

13)Mean P : rerata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes secara klasikal dihitung dengan cara

mencari rata-rata proporsi peserta tes yang menjawab benar untuk semua butir soal

dalam

tes

14)Mean item tot : nilai rata-rata indek daya beda dari semua soal

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

1. Amalia dan Widayati (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA mata pelajaran

Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012 baik soal seri A, B, C, D, maupun E. Soal-soal tersebut dianalisis berdasarkan tingkat validitas, reliabilitas,tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas

penggunaan pengecoh/distractor.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena semua data

(56)

35 dianalisis dengan statistik menggunakan program Item and Test

Analysis(ITEMAN). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA program studi IPS di Kota Yogyakarta yang diambil berdasarkan

kriteria Sekolah Standar Nasional (SSN). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan validitas butir soal yang valid sebesar 87,5% untuk soal seri A; 95% untuk soal seri B; 75% untuk soal

seri C; 82,5% untuk soal seri D; dan 75% untuk soal seri E. (2) Berdasarkan reliabilitas soal, soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas

yang tinggi yaitu soal seri A sebesar 0,833; soal seri B sebesar 0,843; soal seri C sebesar 0,803; soal seri D sebesar 0,785; dan soal seri E sebesar 0,768. (3) Berdasarkan tingkat kesukaran, soal dengan tingkat kesukaran

sedang adalah 62,5% untuk soal seri A; 70% untuk soal seri B; 65% untuk soal seri C; 52,5% untuk soal seri D; dan 47,5% untuk soal seri E. (4) Berdasarkan daya pembeda, soal dengan daya pembeda baik yaitu 55%

untuk soal seri A; 60% untuk soal seri B; 57,5% untuk soal seri C; 55% untuk soal seri D; dan 57,5% untuk soal seri E. (5) Berdasarkan efektivitas

penggunaan distractor, soal dengan distractor yang berkualitas sangat baik sebesar 62,5% untuk soal seri A; 37,5% untuk soal seri B; 40% untuk soal seri C; 50% untuk soal seri D; dan 35% untuk soal seri E.

2. Oktanin (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal ujian akhir semester genap mata pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XI

(57)

36 menunjukkan bahwa soal ujian akhir semester genap mata pelajaran

Ekonomi Akuntansi Kelas XI IPS SMA N 1 Kalasan Tahun Ajaran 2013/2014 merupakan soal yang belum berkualitas baik. (1) Validitas soal

menunjukkan 26 butir soal atau 52% dikatakan valid dan 24 butir soal atau 48% dikatakan tidak valid sehingga soal termasuk soal yang berkualitas baik dari segi Validitas. (2) Reliabilitas soal sebesar 0,727 sehingga soal

termasuk soal yang berkualitas baik karena koefisien Reliabilitas yang tinggi. (3) Daya Pembeda soal menunjukkan 33 butir soal atau 66%

memiliki daya pembeda jelek, 11 butir soal atau 22% memiliki daya pembeda cukup, 3 butir soal atau 6% memiliki daya pembeda baik, dan 3

butir soal atau 6% memiliki daya pembeda tidak baik sehingga soal termasuk soal yang belum berkualitas baik dari segi Daya Pembeda. (4) Tingkat Kesukaran soal menunjukkan 5 butir soal atau 10% tergolong

sukar, 15 butir soal atau 30% tergolong sedang, dan 30 butir soal atau 60% tergolong mudah sehingga soal termasuk soal yang belum berkualitas baik dari segi Tingkat Kesukaran. (5) Efektivitas Pengecoh soal menunjukkan 1

butir soal atau 2% memiliki pengecoh sangat baik, 7 butir soal atau 14%memiliki pengecoh baik, 15butir soal atau 30%memiliki pengecoh

cukup, 14 butir soal atau 28% memiliki pengecoh kurang baik, dan13 butir soal atau 26% memiliki pengecoh tidak baik sehingga soal termasuk soal yang belum berkualitas baik dari segi Efektivitas Pengecoh.

3. Darini, Martha, dan Artawan (2012). Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas tes sumatif bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8

(58)

37 349 orang. Objeknya yaitu tes dan hasil tes sumatif. Metode dokumen

digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik analisis, yaitu statistik deskiptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) analisis validitas isi diperoleh

validitas yang tinggi. (2) Analisis reliabilitas tes memiliki reliabilitas tinggi. (3) Analisis daya beda ditemukan 1 soal daya bedanya sangat baik, 6 soal daya bedanya baik, 29 soal daya bedanya sedang, 13 soal daya

bedanya kurang baik, dan 1 soal daya bedanya tidak baik. (4) Analisis tingkat kesukaran diperoleh 42 soal klasifikasi sedang, 8 soal klasifikasi

mudah. (5) Analisis kemampuan pengecoh ditemukan 49 soal pengecohnya berfungsi efektif dan 1 soal tidak berfungsi efektif.

Hasil dari ketiga penelitian yang relevan di atas, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan yang didapat yaitu sama-sama menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda,

dan efektivitas pengecoh butir soal. Sedangkan untuk perbedaan yang didapat yaitu dari ketiga penelitian yang relevan melaksanakan penelitian pada mata pelajaran Ekonomi, Ekonomi Akuntasi, dan Bahasa Indonesia. Sedangkan

penelitian ini meneliti mata pelaajaran Matematika. Selanjutnya perbedaan yang terlihat pada penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah untuk penelitian

yang relevan melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedangkan pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD). Berikut akan ditampilkan hasil gambaran penelitian yang

relevan pada Literature Map berikut ini:

Amalia dan Widayati (2012). Analisis Butir Soal tes kendali mutu kelas xii SMAmata pelajaran Ekonomi Akuntansi di kota Yogyakarta

Oktanin (2015).

Analisis Butir Soal Ujian Akhir matapelajaran

EkonomiAkuntansi

Darini, Martha, dan

Gambar

Tabel 2.1 SK dan KD mata pelajaran Matematika kelas III Semester Genap Standar Kompetensi
tabel berikut ini.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian Nama SD  Jumlah Siswa
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Pertanyaan Kepada Pihak UPTD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran

Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di Kecamatan Depok dengan cara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap

Hasil wawancara menunjukkan bahwa belum pernah dilakukan analisis butir soal UAS pilihan ganda di Kecamatan Depok maka dari itu peneliti memilih untuk melakukan

mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap

Untuk itu, peneliti melakukan penelitian melalui lembar jawab siswa dengan menganalisis butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III SD di Kecamatan

Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh Peneliti telah melakukan analisis mengenai tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda