• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI MAN 1 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI MAN 1 MEDAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

FITRI NANDAYANI HASIBUAN NIM 081244310007

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Judul : Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di MAN 1 Medan

Nama Mahasiswa : Fitri Nandayani Hsb NIM : 081244310007

Program Studi : Pendidikan Kimia Jurusan : Kimia

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Skripsi

Prof. Dr. Suharta, M.Si NIP. 19590912 198903 1 004

Mengetahui:

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002

(3)

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI MAN 1 MEDAN

Fitri Nandayani Hasibuan (NIM 081244310007)

ABSTRAK

Pengembangan model pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kreativitas siswa dan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media Molymod dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran Direct Intruction yang diintegrasi dengan media Molymod pada pokok bahasan hidrokarbon dijelaskan dalam skripsi ini. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X MAN 1 Medan T.A 2011/2012.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen kreativitas dan tes hasil belajar. Instrumen kreativitas berupa indikator-indikator yang akan digunakan observer untuk mengamati siswa pada saat proses belajar mengajar dikelas yang telah divalidasi oleh validator ahli. Instrumen tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid, dan reliabel sebesar 0,841. Pengolahan data menggunakan uji pihak kanan Independent Sample T-Test uji satu pihak dan data yang akan di uji telah dinyatakan normal dan homogen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuh kembangnya kreativitas siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media molymod lebih baik dari pada kreativitas siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasi dengan media molymod (sign=0,00). Hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media molymod lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasi dengan media molymod (sign=0,00). Peningkatan hasil belajar pada kelas Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media molymod sebesar 75,30% (kategori tinggi) dan kelas Direct Instruction yang diintegrasi dengan media molymod sebesar 59,90% (kategori sedang). Efektivitas penggunaan strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media molymod dibanding dengan pembelajaran Direct Intruction yang diintegrasi dengan media Molymod adalah sebesar 20,45%.

(4)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

2.6. Strategi Pembelajaran Kooperatif 15

2.6.1 Strategi Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray 15

2.7. Strategi Pembelajaran Direct Instruction 18

2.8. Media 21

2.8.1 Media Molymod 23

2.9. Hidrokarbon 23

2.10. Penelitian Sejenis 38

2.11. Kerangka Konseptual 40

2.12. Hipotesis Penelitian 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 42

(5)

3.3.1 Variabel Bebas 42

3.3.2 Variabel Terikat 42

3.3.3 Variabel Kontrol 43

3.4. Instrumen Penelitian 43

3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 43

3.6. Prosedur Penelitian 45

3.7. Alat Pengumpul Data 46

3.8. Teknik Analisis Data 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 50

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 50

4.1.1.1 Validitas Instrumen Tes 50

4.1.1.2 Reliabilitas Instrumen Tes 51

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 51

4.1.1.4 Daya Pembeda Instrumen Tes 51

4.1.2 Deskripsi Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa 51

4.1.3 Uji Prasyarat Analisis Data 53

4.1.3.1 Uji Normalitas Data 53

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data 55

4.1.4 Uji Hipotesis 56

4.1.4.1 Pengujian Hipotesis I 56

4.1.4.1 Pengujian Hipotesis II 56

4.1.6 Efektifitas Penerapan Strategi Kooperatif Tipe TSTS dan Strategi Direct Instruction Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa 57

4.2. Pembahasan 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 62

5.2. Saran 63

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana 26

Tabel 2.2 Beberapa Gugus Alkil 27

Tabel 2.3 Lima Suku Pertama Alkena 29

Tabel 2.4 Empat Suku Pertama Alkuna 30

Tabel 2.5 Titik Didih Beberapa Isomer Alkana 32

Tabel 2.6 Titik Didih Beberapa Alkena 34

Tabel 2.7 Titik Didih Beberapa Alkuna 36

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 43

Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum dan Varian Data

Kreativitas Kelompok Sampel 52

Tabel 4.2 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum dan Varian Data

Pretes Kelompok Sampel 52

Tabel 4.3 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum dan Varian Data

Postes Kelompok Sampel 53

Tabel 4.4 Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum dan Varian Data

Gain Kelompok Sampel 53

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Kreativitas Kelompok Sampel 54

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok Sampel 54

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Postes Kelompok Sampel 54

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 55

Tabel 4.9 Hasil Uji Independent Sample T-Test Kreativitas Dengan 2

Model Pembelajaran 56

Tabel 4.10 Hasil Uji Independent Sample T-Test Hasil Belajar Dengan 2

Model Pembelajaran 57

Tabel 4.11 Efektivitas Penerapan Strategi Kooperatif Tipe TSTS Terhadap

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Kunjungan Siswa Tamu Pada Strategi Pembelajaran TSTS 17

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67

Lampiran 2 Dimensi Indikator Kreativitas 83

Lampiran 3 Kisi – Kisi Soal Validasi 85

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Validasi 87

Lampiran 5 Kunci Jawaban 95

Lampiran 6 Tabel Validitas Instrument Tes 96

Lampiran 7 Tabel Realibilitas Instrumen Tes 100

Lampiran 8 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 103

Lampiran 9 Daya Pembeda Instrumen Tes 104

Lampiran 10 Instrumen Tes 106

Lampiran 11 Nilai Kreativitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 114

Lampiran 12 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 116 Lampiran 13 Uji Normalitas Data Kreativitas, Pretes Dan Postes Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol 118

Lampiran 14 Uji Homogenitas Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol 120

Lampiran 15 Data gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kontrol 121

Lampiran 16 Pengujian Hipotesis I dan II 123

Lampiran 17 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa 124

Lampiran 18 Perhitungan Efektivitas Penerapan Strategi Kooperatif Tipe

TSTS Terhadap Hasil Belajar 125

Lampiran 19 Jadwal Penelitian 126

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian 127

Lampiran 21 Tabel Nilai Untuk distribusi F 131

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan kimia pada masa sekarang mempunyai peranan yang sangat

penting, karena kimia merupakan ilmu dasar untuk tumbuh kembangnya

teknologi. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh

siswa, sehingga siswa kurang tertarik untuk mempelajarinya. Kesulitan tersebut

terkait dengan karakter ilmu kimia itu sendiri dan pengajaran yang dilakukan oleh

guru yang dianggap kurang menarik bagi siswa. Selain itu siswa cenderung

menganggap belajar itu sebagai suatu beban, bukan suatu kegemaran. Oleh karena

itu pembelajaran kimia harus dirancang sedemikian rupa agar menjadi lebih

efektif dan inovatif.

Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas umumnya ditentukan

oleh peran guru dan siswa sebagai individu-individu yang terlibat langsung di

dalam proses tersebut. Prestasi belajar siswa itu sendiri sedikit banyak tergantung

pada cara guru menyampaikan pelajaran pada anak didiknya. Oleh karena itu

kemampuan serta kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi

keberhasilan proses belajar mengajar pada siswa. Hal ini menunjukkan adanya

keterkaitan antara prestasi belajar siswa dengan metode mengajar yang digunakan

oleh guru. Perbaikan metode mengajar, pemilihan media pengajaran dan sumber

belajar yang tepat sangat memegang peranan penting, metode mengajar harus

mampu mendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan pola laku, membina

kebiasaan dan mengembangkan kemahiran untuk menyesuaikan diri. (Suyatno,

2009).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(10)

negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Oleh karena itu, sebagai

pendidik tidak hanya bertugas untuk mencerdaskan saja tetapi juga harus

mengembangkan karakter-karakter peserta didik seperti yang telah dikemukakan

pada pasal tersebut.

Salah satu karakter yang penting untuk diperbaiki adalah kreativitas,

Kreativitas dalam kehidupan anak memiliki posisi strategis. Hal ini perlu

dikemukakan berbagai upaya yang dapat memelihara dan mendukung

pengembangan kreativitas anak dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Guru dituntut

bertanggungjawab untuk menjadi fasilitator dan pembimbing dalam mengajar dan

mengatur kelas. Dan guru diharapkan dapat menyajikan materi pembelajaran,

menyiapkan berbagai media, serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan posisi anak didik lebih sebagai subyek, daripada obyek

pembelajaran, serta mengadakan evaluasi yang tepat, sehingga semuanya mampu

mendukung pengembangan kreativitas anak. (Fatimah,2010).

Pokok bahasan hidrokarbon merupakan materi kimia yang diberikan

kepada siswa kelas X semester genap. Hidrokarbon membahas tentang

pengenalan, kekhasan, cara penentuan tata nama, membedakan rumus alkana,

alkena, dan alkuna, penentuan isomer serta sifat yang secara keseluruhan pokok

bahasan hidrokarbon ini memiliki karakteristik pemahaman konsep, yang

membuat siswa cenderung menghapal dan pemahaman akan konsep tersebut

kurang. Sehingga menyebabkan siswa menganggap kimia rumit dan tidak

diminati. Karena kurangnya minat dan tidak memahami materi pelajaran

menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran sehingga tidak ada aktivitas

maupun karakter yang terbentuk dari siswa ketika proses belajar mengajar. Siswa

hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon dan pertanyaan dari

siswa. Jadi aktivitas siswa sangat rendah saat proses belajar mengajar berlangsung

dan karakter siswa itu sendiri tidak timbul, yang mana dalam penelitian ini

karakter siswa dilihat dari kreativitasnya pada saat proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di MAN 1 Medan

diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat

(11)

mengajar. Disamping itu guru juga jarang menggunakan media dan sesekali

mengadakan praktikum. Sehingga siswa pada umumnya hanya mendengarkan

penjelasan dari guru tanpa adanya aktivitas yang berarti, yang dapat meningkatkan

kreativitas siswa.

Dalam usaha meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa, penelitian

berusaha mengembangkan model pembelajaran. Model pembelajaran yang

dikembangkan yaitu model pembelajaran yang merupakan hasil integrasi dari

strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan media

molymod. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

menitikberatkan pada kerjasama yaitu dengan adanya kelompok, sehingga dalam

kegiatannya dapat memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagi

hasil dan informasi dengan kelompok lain. Ditambah lagi didukung dengan

adanya media molymod, sehingga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya

kreativitas siswa dan dapat meningkatan hasil belajar siswa.

Pada kelas kontrolnya peneliti menggunakan pembelajaran Direct

Intruction yang diintegrasi dengan media molymod. Pembelajaran ini cenderung

berpusat kepada guru, namun kreativitas siswa juga dapat tumbuh meskipun

perkembangannya tidak seperti tumbuhnya kreativitas pada pembelajaran

kooperatif Two Stay Two Stray.

Penelitian sehubungan dengan strategi Two Stay Two Stray adalah sebagai

berikut: Santi Amalia Rizki (2010) meneliti Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Biologi

Siswa Kelas XI IPA 1 MAN Malang 2 Kota Batu. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray pada pokok

bahasan sistem pencernaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang diukur

dengan skor rata-rata dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal dari data

awal, siklus I, dan siklus II. Skor rata-rata diperoleh hasil (62.5, 70 dan 79,7). Dan

ketuntasan belajar klasikal diperoleh hasil (32.14%, 60.71%, dan 89.28%).

Envandrik (2008) meneliti Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa.

(12)

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada pokok bahasan fluida statis,

secara umum hasil belajar siswa pada ranah kognitif mengalami peningkatan

sebesar 26,38%. Hasil belajar siswa pada ranah afektif memiliki persentase

rata-rata sebesar 90,62%, berkategori sangat baik. Hasil belajar siswa pada ranah

psikomotor memiliki persentase rata-rata sebesar 89,06%, juga berkategori sangat

baik. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay two

stray dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

Kustinangini (2011) meneliti Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Topik

Aplikasi Reaksi Reduksi Oksidasi dengan presentasi hasil belajar sebesar 24%.

Oleh karena itu, strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray (TSTS) yang diintegrasi dengan media molymod diharapkan mampu

menciptakan pengalaman belajar yang berkualitas bagi siswa dalam meningkatkan

kreativitas siswa ketika belajar didalam kelas dan memandu siswa untuk mencapai

hasil belajar yang maksimal.

Berdasarkan latar belakang dan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengembangan Model

Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di MAN 1 Medan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Hidrokarbon merupakan pokok bahasan yang mempelajari tentang

pemahaman konsep sehingga membosankan bagi siswa

2. Media pembelajaran dapat mempermudah siswa untuk mengerti dan

memahami konsep kimia yang bersifat abstrak dan membosankan

3. Dalam proses belajar mengajar kreativitas siswa dinilai masih kurang karena

kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru

4. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain strategi

(13)

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan, maka identifikasi masalah yang

diteliti dibatasi pada:

1. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah hidrokarbon

2. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) yang

diintegrasi dengan media molymod

3. Strategi pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasi dengan media

molymod

4. Hasil penelitian yang diukur adalah kreativitas dan hasil belajar siswa

5. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X MAN 1 Medan

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kreativitas siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif

Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media molymod lebih baik dari

pada kreativitas siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Direct

Instruction yang diintegrasi dengan media molymod?

2. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

kooperatif Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media molymod lebih

baik dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

Direct Instruction yang diintegrasi dengan media molymod?

3. Berapa besar efektivitas hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) yang diintegrasi

dengan media molymod dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar

dengan strategi pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasi dengan

media molymod?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini

(14)

1. Untuk mengetahui apakah kreativitas siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media

molymod lebih baik dari pada kreativitas siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasi dengan media molymod

2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media

molymod lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran Direct Instruction yang diintegrasi dengan media molymod

3. Untuk mengetahui berapa besar efektivitas hasil belajar siswa yang diajar

dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

yang diintegrasi dengan media molymod dibandingkan dengan hasil belajar

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Direct Instruction yang

diintegrasi dengan media molymod

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi siswa

Memberikan peluang kepada siswa untuk dapat belajar dengan strategi

pembelajaran yang berbeda, sehingga siswa dapat mengoptimalkan potensi

yang dimilikinya

2. Manfaat bagi Guru

Memberikan masukan kepada guru mengenai strategi pembelajaran yang

dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa selama proses

pembelajaran

3. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti

Memperoleh pengalaman strategi pembelajaran dan media pembelajaran,

(15)

1.7 Definisi Operasional

1. Hidrokarbon merupakan materi kimia yang diberikan kepada siswa kelas X

semester genap yang membahas tentang cara penentuan tata nama,

membedakan rumus alkana, alkena, dan alkuna, serta penentuan isomer.

2. Strategi pembelajaran dengan metode TSTS termasuk dalam salah satu

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992).

Strategi TSTS disebut juga dengan strategi dua tinggal dua tamu atau ada juga

yang menyebutnya dengan strategi variasi bertamu. Teknik ini bisa

digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak

didik. (Lie, 2010)

3. Strategi Direct Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang

dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan

dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang

terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang

bertahap, selangkah demi selangkah (dalam Trianto, 2009).

4. Molymod adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan bentuk suatu

molekul.

(http://remenmaos.blogspot.com/2011/kimia-sma-penggunaanmolymod.html)

5. Model pembelajaran pada penelitian ini adalah hasil integrasi antara strategi

pembelajaran dengan media pembelajaran

6. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan

akan perwujudan diri dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia

(Maslow, dalam Munandar, 2009), kreativitas sebagai sesuatu kegiatan yang

dapat mendatangkan hasil berupa sesuatu yang baru, berguna dan dapat

dimengerti.

7. Hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi

hasil belajar, dari sisi siwa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu:

1. Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan

media Molymod dapat menumbuh kembangkan kreativitas siswa yang

lebih baik daripada pembelajaran Direct Intruction yang diintegrasi

dengan media Molymod.

2. Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan

media Molymod dapat memberikan hasil belajar siswa yang lebih baik

daripada pembelajaran Direct Intruction yang diintegrasi dengan media

Molymod.

3. Efektivitas Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang

diintegrasi dengan media Molymod dibanding dengan pembelajaran Direct

Intruction yang diintegrasi dengan media Molymod adalah sebesar

(17)

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan media

Molymod dalam upaya meningkatkan kreativitas dan hasil belajar kimia

siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang diintegrasi dengan

media Molymod ini agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Basuki, Heru, Pengembangan Kreativitas,

heru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2012/Kreativitas.Doc (diakses pada januari 2012)

Dimyanti dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Dzamarah dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Eko, Ras, (2011), Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray, http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-two.html (diakses pada februari 2012)

Fatimah, (2010), Proses Belajar Kaitannya dengan Kecerdasan dan Kreativitas,

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/19/proses-belajar-kaitannya-dengan-kecerdasan-dan-kreativitas/ (diakses pada februari 2012)

Guru, Eka, (2010), http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/5-fase-model-pembelajaran-langsung.html (diakses pada februari 2012)

Hamid, (2004), Diagnostik Potensi Peserta Didik,

adifia.files.wordpress.com/2007/.../diagnostiki-potensi-peserta-didik.html/ (diakses pada januari 2012)

Khosim, (2011), Pembelajaran Kimia dan Penggunaan Molymod dari Tanah Liat, http://remenmaos.blogspot.com/2011/08/contoh-ptk-kimia-smapenggunaan-molymod.html (diakses pada februari 2012)

Lanang, Gusti, (2008), Penerapan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Vcd Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Perkuliahan Atletik I, isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11073552.pdf (diakses pada januari 2012)

(19)

Lisdayanti, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Dalam Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa SMA Kelas X, Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung,

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=8152 (diakses pada januari 2012)

Munandar, (2009), Pengembangan Kreativitas, Rineka Cipta, Jakarta

Nurlatifah, (2011), Pengaruh Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Interaksi Siswa SMA Kelas X Pada Topik Senyawa Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung,

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=10016 (diakses pada januari 2012)

Purba, Michael, (2007), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 2. Erlangga, Jakarta

Rizki, Santi Amalia, (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Belajar Biologi SiswaKelas XI IPA 1 MAN Malang 2 Kota Batu,

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=45865 (diakses pada februari 2012)

Rostianingrum, Hertina A, (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia Pada Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan Di SMA, Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung

http://repository.upi.edu/operator/s_kim_044065_chapter2.pdf (diakses pada februari 2012)

Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sanjaya, Wina, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta

Slameto, (2005), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

(20)

Sudrajat, Akhmad, (2011), Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/ (diakses pada januari 2012)

Sugiharto, (2011), Keterbatasan-Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2129675-keterbatasan-keterbatasan-model-pembelajaran-langsung/ (diakses pada januari 2012)

Sukarmin, (2004), Modul Hidrokarbon dan Minyak Bumi, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas.

Susanto, Eko, (2008), Ciri-ciri dan faktor yang mempengaruhi kreativitas:

http://eko13.wordpress.com/2008/03/16/ciri-ciri-dan-faktor-yang-mempengaruhi-kreativitas/ (diakses pada januari 2012)

Tarigan, Simson, (2010), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, Unimed, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu aspek yang paling penting adalah mengukur tingkat kesiapan e-learning dalam perencanaan untuk menentukan strategi pengembangan maupun dalam proses

Hasil perhitungan regresi sederhana mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah diperoleh persamaan regresi Y= 41,822-1,065 X, yang berarti konstanta regresi

Alasan lain mengapa remaja merokok juga didukung oleh berbagai penelitian diantaranya adalah hasil penelitian diatas bertentangan dengan hasil penelitian Bart Smet,

Setelah mendapatkan pemetaan Tata kelola teknologi informasi COBIT yang diselaraskan dengan ISO 27001 maka selanjutnya adalah menentukan kontrol objectif yang

Melihat pentingnya analisis tingkat kesehatan bank kesehatan bank untuk mengetahui kondisi dan posisi bank, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai

sumbangan efektif variabel pemanfaatan lingkungan kelas sebesar 10,03% sedangkan variabel motivasi belajar siswa sebesar 8,83%, dengan demikian

Dengan Memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan semi-cutting sangat mempengaruhi umur simpan dan mutu buah manggis secara keseluruhan selama masa penyimpanan, dimana perlakuan