• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR PARASITOLOGI DAN MIKROBIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR PARASITOLOGI DAN MIKROBIOLOGI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR PARASITOLOGI

DAN MIKROBIOLOGI

Tim Dosen Pengampu :

1. Rismawati Pangestika, S.Si. M.P.H

2. Ana Utami Zainal, SKM., M.P.H

(2)

Q. S. THAHA : 25-28, 114

(3)
(4)
(5)

Sumber:

https://umma.id/article/share/id/1016/41893 1

Sumber:

(6)

1

Rencana pembelajaran Semester

(RPS)

(7)

DESKRIPSI SINGKAT DAN BAHAN KAJIAN

MATA KULIAH BIOMEDIK I

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Bahan Kajian Mata Kuliah

Ruang Lingkup

Parasitologi,

Entomologi dan

Mikrobiologi

Parasitologi Bidang

Kesehatan

Entomologi Bidang

Kesehatan

Studi Kasus Penyakit

yang Berkaitan dengan

Parasitologi dan

Entomologi

Ruang Lingkup

Mikrobiologi dan

Mikologi

Mikrobiologi Bidang

Kesehatan

Mikologi Bidang

Kesehatan

Studi Kasus Penyakit

yang Berkaitan dengan

Mikrobiologi dan

Mikologi

Mata kuliah ini menjelaskan tentang prinsip dasar,

konsep, teori, proses-proses dalam bidang

parasitologi, entomologi dan mikrobiologi yang

berkaitan dengan kesehatan masyarakat serta

dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

(8)

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)

PROGRAM STUDI

Sikap

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan hukum, agama, moral,

dan etika,

Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

kemajuan peradaban berdasarkan pancasila

Menghargai keanekaragaman budaya, pangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau

temuan orsinil orang lain

Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta keperdulian terhadap masyarakat dan

lingkungan.

Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri

Pengetahuan

Menguasai konsep teoritis dan prinsip dasar secara mendalam untuk bidang pengetahuan

epidemiologi, biostatistik, kesehatan lingkungan/ kesehatan kerja secara khusus, serta mampu

memformulasikan penyelesaian masalah prosedural yang mengikuti perkembangan Ipteks

(9)

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)

PROGRAM STUDI

Keterampilan

Umum

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau

implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang

sesuai dengan bidang keahliannya

Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur

Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara

dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi dan gagasan

Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya,

dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri

Keterampilan

Khusus

Mampu mengaplikasikan konsep dan prinsip dasar dalam epidemiologi, biostatistik, Promosi Kesehatan, dan

Administrasi dan Kebijakan Kesehatan sebagai metode dan alat, dan mampu memanfaatkan untuk melakukan

diagnosis, investigasi dan surveilen pada masalah yang berisiko terhadap kesehatan, serta mampu beradaptasi

terhadap situasi yang dihadapi

(10)

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CP-MK)

Mahasiswa dapat memahami

tentang ruang lingkup serta

konsep parasitologi dan

entomologi

Mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan tentang parasitologi

(meliputi protozoologi dan

helmintologi) serta entomologi di

bidang kesehatan

Mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan tentang studi kasus

penyakit yang berkaitan dengan

parasitologi dan entomologi

Mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan tentang ruang

lingkup serta konsep mikrobiologi

dan mikologi

Mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan tentang bakteriologi,

virologi dan mikologi

Mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan tentang studi kasus

penyakit yang berkaitan dengan

mikrobiologi dan mikologi

(11)

SUB-CP-MK

1. Mahasiswa dapat memahami ruang lingkup parasitology

2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi Protozoa

3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi Helminth

4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi Helminth dan Arthropoda

5. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit berkaitan dengan Protozoa

6. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit berkaitan dengan Helminth

7. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit berkaitan dengan Arthropoda parasit

8. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang pengantar mikrobiologi, klasifikasi dan struktur bakteri

9. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi dan struktur virus

10. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi dan jenis jamur

11. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit yang disebabkan oleh bakteri

12. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit yang disebabkan oleh virus

13. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi penyakit yang disebabkan oleh jamur

14. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang perbedaan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur

(12)

PUSTAKA

Pustaka Utama

1.

Sutanto, I., I. S. Ismid, P. K. Sjarifuddin dan S.

Sungkar. 2013. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran

Edisi

Keempat.

Departemen

Parasitologi

FK

UI.

Jakarta.

2.

Padoli.

2016.

Mikrobiologi

dan

Parasitologi

Keperawatan.

Kementerian

Kesehatan

Republik

Indonesia. Jakarta.

3.

Integrasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan

4.

Kuswiyanto. 2015. Buku Ajar Virologi untuk Analis

Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

5.

Irianto, K. 2013.Mikrobiologi Medis. Alfabeta. Jakarta.

6.

Suyanto. 2016. Patologi. Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta.

Pustaka Pendukung

1. Gillespie, S. H. and K. B. Bamford. 2012. Medical Microbiology and Infection at a Glance Fourth Edition. John Wiley & Sons, Ltd. West Sussex.

2. Brooks, G. F., K. C. Carroll, J. S. Butel, S. A. Morse dan T. A. Mietzner. 2013.

A Lange Medical Book: Jawtz, Melnick and Adelberg’s Medical

Microbiology, Twenty-Sixth Edition. McGraw-Hill Medical. New York.

3. Harvey, R. A., C.N. Cornelissen and B. D. Fisher. 2013.Lippincott’s Illustrated Reviews: Microbiology Third Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelpia.

4. Murray, P. R., K. S. Rosenthal and M. A. Pfaller. 2016. Medical Microbiology 8thEdition. Elsevier Inc. Philadelphia.

5. Pollack, R. A., L. Findlay, W. Mondschein dan R. R. Modesto. 2014. Praktik Laboratorium Mikrobiologi Edisi 4 (Laboratory Exercices in Microbiology,

4thEd.). Alih Bahasa : T. Lakhsmi dan Editor : T. V. Dwinita. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Jakarta.

6. Sears, B. W., L. Spear dan R. Saenz. 2012. Intisari Mikrobiologi dan Imunologi (Editor: L. Hernisa dan S. Haniyarti). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

(13)

BENTUK DAN METODE PEMBELAJARAN

SERTA PENUGASAN MAHASISWA

Proses Pembelajaran

Metode Pembelajaran

Small Group

Discussion

• Berbagi pengetahuan & pengalaman

berkomunikasi

→ kemampuan

Discovery Learning

• Belajar melalui penelusuran, penelitian dan

pembuktian/penemuan

Self-Directed

Learning

• Belajar berdasarkan pengalaman

Cooperative

Learning

• Belajar dalam tim dengan tugas yg sama untuk mencapai

tujuan Bersama

Collaborative

Learning

• Belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk

mencapai tujuan yang sama

Problem Based

Learning

• Belajar berdasarkan target dan perencanaan

Contextual Learning

• “Doing the real thing”

Pembelajaran Luring (Offline)

• Kuliah, Diskusi, Penugasan

Terstruktur, Belajar Mandiri

Pembelajaran Daring (Online)

• Learning Management System :

(14)

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Indikator Penilaian

Kriteria dan Bentuk Penilaian

Bentuk Test

• Kuis setiap 2-3 pekan sekali

Bentuk Non-Test

• Tugas Mandiri : Membuat Mindmap dan Summary

Materi

• Tugas Kelompok : Membuat makalah dan bahan

presentasi power point sesuai topik kelompok

Tatp Muka / Perkuliahan

• Mampu memahami, mengidentifikasi,

menjelaskan dan mempresentasikan

materi perkuliahan

Penugasan

• Tugas Mandiri

• Tugas Kelompok

(15)

PENILAIAN PEMBELAJARAN

(TUGAS MANDIRI)

Mind Map / Peta Pikiran

• Membuat Mindmap Materi Pertemuan 1-4 dan

Materi Pertemuan 9-12

• Mindmap akan dipresentasikan mandiri oleh 2-3

orang yang dipilih secara acak pada pertemuan 2-4

dan pertemuan 9-12 sebelum dosen menyampaikan

materi perkuliahan (semua mahasiswa akan

mendapat giliran)

• Mindmap dibuat melalui tulisan tangan (boleh

dengan spidol, pensil warna, dll) dalam 1 halaman

A4/folio kemudian difoto, file foto diinsert pada

dokumen word kemudian dikonversi dalam bentuk

PDF. Cantumkan referensi yang digunakan (referensi

10 tahun terkahir : 2011-2021).

• Mindmap diupload pada Online Learning UHAMKA

(OLU) maksimal H-1 pertemuan berikutnya

Summary / Ringkasan

• Membuat Summary Materi 5-7 dan Materi Pertemuan

13-15

• Summary dibuat berdasarkan materi presentasi

kelompok pada pertemuan 5-7 dan materi 13-15

• Kelompok yang mendapat giliran presentasi tidak

mengerjakan summary. Sebaliknya kelompok yang

tidak presentasi mengerjakan summary sebagai tugas

mandiri.

• Summary dibuat maksimal 2 halaman A4 dalam file

word yang dikonversi dalam file PDF. Cantumkan

referensi yang digunakan (referensi 10 tahun terkahir

: 2011-2021).

• File summary diupload ke OLU maksimal H-1

pertemuan berikutnya

(16)

PENILAIAN PEMBELAJARAN

(TUGAS MANDIRI)

(17)

PENILAIAN PEMBELAJARAN

(TUGAS KELOMPOK)

Bentuk Tugas

1. Review 2 studi kasus jurnal sesuai topik (10 tahun terakhir : 2011-2021)

2. Setiap kelompok membuat makalah dan bahan presentasi sesuai topik kelompok

3. Tugas kelompok ada 2 tahap yaitu sebelum UTS (pertemuan 5-7) dan sebelum UAS (pertemuan 13-15)

4. Setiap pertemuan akan ada 2 kelompok yang presentasi ditentukan secara acak. Presentasi setiap kelompok maksimal 20 menit kemudian dilanjutkan tanya jawab / diskusi

5. Makalah dibuat dalam bentuk word dikonversi ke PDF maksimal 15 halaman

6. Materi presentasi dibuat dalam bentuk power point maksimal 15 slide

7. File PDF makalah dan PPT presentasi diupload di OLU maksimal H-1 pertemuan 5 dan pertemuan 13

8. Pembagian topik tugas, sistematika penulisan makalah dan pembuatan power point dijelaskan pada slide berikutnya

Topik Tugas

(6 kelompok)

Sebelum UTS

1.Amebiasis→ kasus atau infeksi penyakit oleh Amoeba

2.Schistosomiasis → kasus atau infeksi cacing dengan keong sebagai hospes perantara

3.Malaria→ kasus atau infeksi / identifikasi Plasmodium

4.Filariasis → kasus atau identifikasi mikrofilaria

5.Toksoplasmosis → kasus atau identifikasi tokxoplasma

6.Askariasis → kasus penyakit infeksi kecacingan atau identifikasi telur cacing

Sebelum UAS

1.TBC → Micobacterium tuberculosis

2.Tifus → Salmonella typhi

3.AIDS → HIV

4.Covid-19 → SARS-CoV2

5.Candidiasis → Candida albicans

(18)

PENILAIAN PEMBELAJARAN

(TUGAS KELOMPOK)

Materi Presentasi (sebelum UTS dan sebelum UAS)

Referensi utama

ada data /studi

kasus hasil

penelitian pada

2 jurnal utama.

Dapat

menggunakan

referensi

tambahan untuk

melengkapi

materi berikut:

Definisi penyakit

Penyebab

Analisis situasi kasus

→ penjelasan data dan hasil penelitian

Pengambilan sampel spesimen (darah, feses, dll) atau sampel lingkungan (air, tanah, makanan)

jika ada

Faktor yang mempengaruhi

(19)

PENILAIAN PEMBELAJARAN

(TUGAS KELOMPOK)

Sistematika Format Makalah

Sistematika Format Materi Presentasi

Makalah diketik dalam word maksimal 15 halaman, terdiri

dari :

1.

Cover (topik makalah, logo UHAMKA, nama kelompok dan

anggota, identitas fakultas, program studi, tahun)

2.

Kata Pengantar

3.

Bab I Pendahuluan

4.

Bab II Pembahasan

5.

Bab III Kesimpulan

6.

Daftar Pustaka (minimal 5 dapat berasal dari buku, artikel

jurnal ) 10 tahun terakhir (2011-2021)

Makalah diupload ke OLU dalam bentuk file PDF maksimal

H-1 presentasi (pertemuan 5)

Format nama file makalah :

Makalah Kelompok_Topik_Kelas ;

contoh Makalah Kelompok 1_Amebiasis_3A

Materi presentasi dibuat dalam bentuk power

point terdiri dari :

1.

Slide 1 : Judul / Topik Tugas, Nama

Kelompok dan Anggota Kelompok

2.

Slide 2 dst : materi sesuai topik sampai

kesimpulan

3.

Slide terakhir : Daftar Pustaka

File materi presentasi diupload ke OLU dalam

bentuk file PDF maksimal H-1 presentasi

(pertemuan 5)

Format nama file makalah :

PPT

Kelompok_Topik_Kelas ; contoh PPT Kelompok

1_Amebiasis_3A

(20)

PENILAIAN AKHIR

Komponen Penilaian :

Keaktifan

: 10%

Tugas

: 20%

UTS

: 30%

UAS

: 40%

(21)
(22)

PARASITOLOGI

Parasit = organisme

yang hidup di atas/

di dalam organisme

hidup lain

Parasit yang

dipelajari: protozoa,

helmin (cacing

parasit), nematoda,

trematoda, cestoda

dan artropoda

(serangga &

arakhnoid)

Parasitologi= ilmu

yang mempelajari

tentang parasit

Um

um

•Termasuk ruang lingkup BIOLOGI (Zoologi dan Botani). •Studi tentang organisme parasit,

inang, interaksi parasit-inang (parasitisme), faktor-faktor yang

mempengaruhinya, dan dampak yang timbul terhadap kedua pihak

organisme itu.

•Ada hewan parasitik (zooparasit) – termasuk ZOOLOGI

•Ada tumbuhan parasitik (fitoparasit) – termasuk BOTANI

Khusus

Parasitologi khusus yang terkait dengan

•Manusia:

•Parasitologi Kedokteran Dasar •Parasitologi Klinik

•Parasitologi Kesehatan Masyarakat •Parasitologi Keperawatan

•Hewan:

•Parasitologi Veteriner

•Parasitologi Kedokteran Dasar merupakan bidang studi biomedis – menyangkut agen hayati (parasit) dan interaksinya dengan manusia inangnya yang kemudian

menimbulkan masalah kedokteran (medis) dan kesehatan umum.

(23)

PARASITOLOGI LINGKUNGAN

Batasan / definisi Macam parasit yg mencemari lingkungan Faktor yang mempengaruhi

kehidupan parasit di lingkungan

Bentuk / stadium parasit yg dpt hidup di lingkungan Cara pengambilan sampel /

pemeriksaan parasit di lingk

Kaitan parasit tsb dalam bidang kesehatan Cara penularan / infeksi

pada manusia Cara diagnosis Cara pengobatan Cara pencegahan

Studi pada komunitas (manusia)

ZOOPARASIT: protozoa, helminths dan arthropoda, dengan inangnya

PARASITISME: hubungan interaktif antara zooparasit dan inangnya

PARASITIASIS (INFEKSI dengan parasit pada manusia)

PARASITOSIS (PENYAKIT karena infeksi dengan parasit pada Manusia)

ZOONOSIS: Penyakit parasitik pada hewan yang dapat ditularkan kepada omunitas manusia atau sebaliknya.

(24)

PENGGOLONGAN PARASIT

(BERDASARKAN CARA HIDUP DAN TEMPAT HIDUPNYA)

Ecto parasite (ectozoa): • Parasit yang hidup di luar tubuh hospes. • Contoh. : di kulit, rambut, rongga telinga luar Endo parasite (entozoa): • Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes • Contoh.: di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya. Temporary parasite • Parasit yang hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja Permanent parasite • Parasit yang sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes Obligatory parasite • Parasit yg harus hidup di dalam tubuh hospes, dan di luar tubuh hospes tidak dapat hidup Facultative parasite • Parasit yang akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat Spurious parasite • Parasit yg masuk ke dalam tubuh hospes tanpa menimbulkan keluhan/penyakit pada hospes dan keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun Accidental parasite • Parasit yang menyerang inang yang bukan biasanya Parasit aberan • Parasit yg yang masuk dan migrasi dlm tubuh inangnya pd suatu tempat, tetapi kemudian tidak bisa lanjut atau berkembang

Hiperparasit:

• parasit yang di dalam tubuhnya juga ada parasit lain

(25)

ASOSIASI DUA SPESIES

ORGANISME HIDUP

SIMBIOSIS: Kehidupan bersama dari dua spesies organisme untuk keperluan

survivalnya

PARASITISME: Kehidupan bersama dari dua spesies organisme, yang satu hidup

sebagai PARASIT, menumpang untuk kelangsungan hidupnya pada permukaan

atau di dalam tubuh organisme satunya yang berlaku sebagai INANG

KOMENSALISME: Kehidupan bersama dari dua spesies organisme, organisme yang

satu menumpang (KOMENSAL) dan tidak menggangu kelangsungan hidup pada INANGnya

(26)

PENGGOLONGAN HOSPES/HOST

DEFINITIF: 1.ditumpangi parasit yg reproduksinya secara seksual ANTARA: • ditumpangi parasit stadium muda, atau dalam stadium perkembangan RESERVOIR: • hewan terinfeksi

yang juga menjadi sumber infeksi untuk inang lainnya PARATENIK: • inang untuk parasit yang migrasi sesuai jalannya tetapi kemudian terhenti tidak bisa berkembang dan migrasi menuju ke habitatnya dalam inang tersebut ALAMI: • inang yg secara alami diinfeksi dengan spesies parasit tertentu AKSIDENTAL: • inang yang biasanya

(alami) tidak terinfeksi dengan parasit tersebut

PENGGANTI (Surrogate Host): • inang yang bukan

biasanya digunakan dalam laboratorium yang terbukti juga cocok untuk parasit tertentu

(27)

PARASITIASIS

Parasitiasis mungkin berkembang ke arah:

Parasitosis yang akut – kronis;

Infeksi laten – infeksi yang tetap ada

tanpa menimbulkan keluhan dan gejala

penyakit

Infeksi abortif - infeksi yang hilang

sendiri tanpa pengobatan, karena

tearatasi oleh imunitas alami inangnya)

INFEKSI DENGAN PARASIT: mulai menumpangnya

sampai masuk ke dalam

(EKTOPARASIT) atau menempel

(ENDOPARASIT)masuk ke tubuh inangnya dan tetap hidup dan bereproduksi untuk seluruh atau sebagian

waktu daur hidupnya.

MASA INKUBASI BIOLOGIS (MIB): lamanya waktu dari saat awal infeksi s/d pertama kali dapat ditemukan parasit hidup dengan pemeriksaan diagnostik langsung.

(28)

PARASITOSIS DAN PATOGENISITAS PARASIT

Penyakit sebagai lanjutan dari parasitiasis

Ada tanda-tanda klinis yang subyektif (keluhan) dan obyektif (gejala klinis); mungkin ada sindrom, mungkin gejala klinisnya khas sewaktu akut kemudian tidak khas lagi setelah kronis.

Masa inkubasi klinis: lamanya waktu dari awal infeksi sampai awal gejala klinis yang diagnostik

Mungkin dengan komplikasi-komplikasi berat

Dengan akhir --- sembuh spontan, laten, kronis, sembuh dengan squelae / kecacatan, memberat lalu meninggal

Trauma, misalnya oleh cacing kait, cacing

gelang, cacing pita besar

Nekrosis litik misalnya oleh E. histolytica

Inflamasi misalnya oleh cacing Trichinella, dan

Leishmania

Toksin misalnya oleh E. histolytica

Alergi misalnya karena visceral larva migrans

(VLM) yang disebabkan cacing Toxocara canis

(29)

PEMBAGIAN PARASIT PADA MANUSIA

Endoparasit:

Mikroparasit– protozoa Makroparasit --helminths

Ektoparasit

Kebanyakan arthropoda Mikroparasit, misal tungau scabies. Makroparasit, misal pediculus, caplak.

PEMBAGIAN PARASITOLOGI

PROTOZOOLOGY

•Mempelajari protozoa atau organisme bersel satu. Contoh: Amoeba •PROTOZOA penyebab parasitosis pada komunitas manusia. Protozoa

di usus, darah, jaringan, dan atrial (mulut dan urogenital)

HELMINTHOLOGY

•HELMINTHES penyebab parasitiasis dan parasitosis pada manusia (Nematoda, Trematoda, Cestoda)

•Mempelajari cacing atau helminth. Contoh: cacing pita babi (Taenia

solium)

ENTOMOLOGY

•Mempelajari serangga (ARTHROPODA) sebagai parasit atau sebagai hospes parasit yang penting bagi manusia

•(1)Arthropopda penyebab parasitiasis dan •parasitosis

•(2) Artrhropoda vektor penyakit pada manusia •(3) Arthropoda berguna untuk kesehatan dan •kedokteran

(30)

PENULISAN NAMA ILMIAH

Taksonomi– pengetahuan tentang klasifikasi.

Tujuan: menetapkan hubungan antara satu grup organisme dan

yang lain Carolus Linnaeus (abad XVIII),

dokter dan ahli Botani dari Swedia sbg Bp. Taksonomi,

menciptakan Nomenklatur Binomial – benda hidup (termasuk parasit) diberi dua

nama: genus dan spesies

Aturan diatas dikukuhkan dalam “The International Code of

Zoological Numenclature” Nama genus dimulai dengan

huruf kapital, spesies dengan huruf kecil, keduanya dicetak

miring (italik).

Contoh: Entamoeba histolytica (boleh disingkat: E. histolytica)

KOMPONEN EPIDEMIOLOGI

Agen Parasit

• Penyebab penyakit

Inang

• Manusia yang mengandung parasit bersama

komunitasnya yaIng menderita penyakit

karena parasit dengan permasalahan

kesehatan. Manusia bisa berlaku sumber

penularan atau carrier agen penyakit.

Lingkungan

• Komponen yang mempengaruhi baik agen

(parasit), kelompok manusia sehingga parasit

bisa menular atau tertularkan di wilayah

pemukiman dan menjadi endemis ataupun

epidemis.

(31)

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK

PENULARAN • Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain • Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara: • Hand to mouth • Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk • Dibawa oleh hospes perantara (Siput, Ikan, Sapi/babi) CARA INFEKSI • Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara: • 1. Kontaminasi makanan dan minuman • 2. Kontaminasi

kulit atau selaput lendir • 3. Gigitan serangga SUMBER INFEKSI • Tanah, air, makanan dan minuman yg terkontaminasi oleh telur atau larva cacing • Binatang dan manusia yang terinfeksi parasit • Serangga penghisap darah STADIUM INFEKTIF • 1. Telur. Contoh: cacing Ascaris lumbricoides • 2. Larva. Contoh: cacing tambang • 3. Kista. Contoh: Amoeba GEJALA • Gejala dan kelainan penyakit parasitik pada manusia berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Gejala penyakit dipengaruhi oleh: • Meningkatnya jumlah parasit • Penyebaran parasit dalam organ tubuh • Sifat parasit tersebut DIAGNOSIS • Gejala penyakit parasitik mirip dengan penyakit lain, oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dapat ditegakkan dengan menemukan parasitnya. Spesimen untuk diagnosis dapat berupa: • Tinja, urine • Darah, sputum/dahak • Biopsi jaringan • Cairan empedu dll

(32)

Pemberantasan penyakit parasitik

diusahakan dengan melakukan

pencegahan, dengan cara:

Mengobati penderita

Mencegah penularan terhadap orang di

sekitarnya

Memberantas sumber infeksi (reservoir host)

Memberantas binatang penular (vektor)

atau intermediate host

Menjaga kualitas lingkungan

(33)

REFERENSI

Brooks, G. F., K. C. Carroll, J. S. Butel, S. A. Morse dan T. A. Mietzner. 2013. A Lange Medical

Book: Jawtz, Melnick and Adelberg’s Medical Microbiology, Twenty-Sixth Edition. McGraw-Hill

Medical. New York.

Padoli. 2016. Mikrobiologi dan Parasitologi Keperawatan. Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta.

(34)

Referensi

Dokumen terkait

1. Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan. Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran. Indikator

Deiksis sosial berupa kelompok kata terdiri dari frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Salah satu contoh deiksis sosial berbentuk frasa endosentrik adalah frasa

Oleh sebab itu, bangsa yang hebat dan bangsa yang berjaya mempunyai disiplin yang tinggi dalam apa juga perkara yang mereka lakukan dan memberi tumpuan kepada pengamalan

Setelah itu, apabila Hakim telah yakin dengan semua alat bukti yang dihadirkan di persidangan, fakta-fakta yang terungkap di persidangan dan dari keterbuktian alat-alat

Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi etilen dan trigger time tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air jeruk keprok Madu Terigas sehingga tidak dilakukan uji lanjut

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Siantar Top, Tbk. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian,

Secara umum pelaksanaan kegiatan dengan penerapan model Number Head Together berbantuan media kartu gambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal

Makin banyak massa koagulan maka makin tinggi turbiditynya karena pengaruh dari banyaknya koagulan yang dimasukkan kedalam limbah deterjen buatan sehingga