PENGANTAR PARASITOLOGI
DAN MIKROBIOLOGI
Tim Dosen Pengampu :
1. Rismawati Pangestika, S.Si. M.P.H
2. Ana Utami Zainal, SKM., M.P.H
Q. S. THAHA : 25-28, 114
Sumber:
https://umma.id/article/share/id/1016/41893 1
Sumber:
1
Rencana pembelajaran Semester
(RPS)
DESKRIPSI SINGKAT DAN BAHAN KAJIAN
MATA KULIAH BIOMEDIK I
Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Bahan Kajian Mata Kuliah
Ruang Lingkup
Parasitologi,
Entomologi dan
Mikrobiologi
Parasitologi Bidang
Kesehatan
Entomologi Bidang
Kesehatan
Studi Kasus Penyakit
yang Berkaitan dengan
Parasitologi dan
Entomologi
Ruang Lingkup
Mikrobiologi dan
Mikologi
Mikrobiologi Bidang
Kesehatan
Mikologi Bidang
Kesehatan
Studi Kasus Penyakit
yang Berkaitan dengan
Mikrobiologi dan
Mikologi
Mata kuliah ini menjelaskan tentang prinsip dasar,
konsep, teori, proses-proses dalam bidang
parasitologi, entomologi dan mikrobiologi yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat serta
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)
PROGRAM STUDI
Sikap
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan hukum, agama, moral,
dan etika,
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan pancasila
Menghargai keanekaragaman budaya, pangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orsinil orang lain
Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta keperdulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
Pengetahuan
Menguasai konsep teoritis dan prinsip dasar secara mendalam untuk bidang pengetahuan
epidemiologi, biostatistik, kesehatan lingkungan/ kesehatan kerja secara khusus, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural yang mengikuti perkembangan Ipteks
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)
PROGRAM STUDI
Keterampilan
Umum
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahliannya
Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara
dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi dan gagasan
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya,
dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri
Keterampilan
Khusus
Mampu mengaplikasikan konsep dan prinsip dasar dalam epidemiologi, biostatistik, Promosi Kesehatan, dan
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan sebagai metode dan alat, dan mampu memanfaatkan untuk melakukan
diagnosis, investigasi dan surveilen pada masalah yang berisiko terhadap kesehatan, serta mampu beradaptasi
terhadap situasi yang dihadapi
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CP-MK)
Mahasiswa dapat memahami
tentang ruang lingkup serta
konsep parasitologi dan
entomologi
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang parasitologi
(meliputi protozoologi dan
helmintologi) serta entomologi di
bidang kesehatan
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang studi kasus
penyakit yang berkaitan dengan
parasitologi dan entomologi
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang ruang
lingkup serta konsep mikrobiologi
dan mikologi
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang bakteriologi,
virologi dan mikologi
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang studi kasus
penyakit yang berkaitan dengan
mikrobiologi dan mikologi
SUB-CP-MK
1. Mahasiswa dapat memahami ruang lingkup parasitology
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi Protozoa
3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi Helminth
4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi Helminth dan Arthropoda
5. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit berkaitan dengan Protozoa
6. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit berkaitan dengan Helminth
7. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit berkaitan dengan Arthropoda parasit
8. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang pengantar mikrobiologi, klasifikasi dan struktur bakteri
9. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi dan struktur virus
10. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi dan jenis jamur
11. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit yang disebabkan oleh bakteri
12. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi kasus penyakit yang disebabkan oleh virus
13. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang studi penyakit yang disebabkan oleh jamur
14. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang perbedaan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur
PUSTAKA
Pustaka Utama
1.
Sutanto, I., I. S. Ismid, P. K. Sjarifuddin dan S.
Sungkar. 2013. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran
Edisi
Keempat.
Departemen
Parasitologi
FK
UI.
Jakarta.
2.
Padoli.
2016.
Mikrobiologi
dan
Parasitologi
Keperawatan.
Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia. Jakarta.
3.
Integrasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan
4.
Kuswiyanto. 2015. Buku Ajar Virologi untuk Analis
Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
5.
Irianto, K. 2013.Mikrobiologi Medis. Alfabeta. Jakarta.
6.
Suyanto. 2016. Patologi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Pustaka Pendukung
1. Gillespie, S. H. and K. B. Bamford. 2012. Medical Microbiology and Infection at a Glance Fourth Edition. John Wiley & Sons, Ltd. West Sussex.
2. Brooks, G. F., K. C. Carroll, J. S. Butel, S. A. Morse dan T. A. Mietzner. 2013.
A Lange Medical Book: Jawtz, Melnick and Adelberg’s Medical
Microbiology, Twenty-Sixth Edition. McGraw-Hill Medical. New York.
3. Harvey, R. A., C.N. Cornelissen and B. D. Fisher. 2013.Lippincott’s Illustrated Reviews: Microbiology Third Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelpia.
4. Murray, P. R., K. S. Rosenthal and M. A. Pfaller. 2016. Medical Microbiology 8thEdition. Elsevier Inc. Philadelphia.
5. Pollack, R. A., L. Findlay, W. Mondschein dan R. R. Modesto. 2014. Praktik Laboratorium Mikrobiologi Edisi 4 (Laboratory Exercices in Microbiology,
4thEd.). Alih Bahasa : T. Lakhsmi dan Editor : T. V. Dwinita. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
6. Sears, B. W., L. Spear dan R. Saenz. 2012. Intisari Mikrobiologi dan Imunologi (Editor: L. Hernisa dan S. Haniyarti). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
BENTUK DAN METODE PEMBELAJARAN
SERTA PENUGASAN MAHASISWA
Proses Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Small Group
Discussion
• Berbagi pengetahuan & pengalaman
berkomunikasi
→ kemampuan
Discovery Learning
• Belajar melalui penelusuran, penelitian dan
pembuktian/penemuan
Self-Directed
Learning
• Belajar berdasarkan pengalaman
Cooperative
Learning
• Belajar dalam tim dengan tugas yg sama untuk mencapai
tujuan Bersama
Collaborative
Learning
• Belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk
mencapai tujuan yang sama
Problem Based
Learning
• Belajar berdasarkan target dan perencanaan
Contextual Learning
• “Doing the real thing”
Pembelajaran Luring (Offline)
• Kuliah, Diskusi, Penugasan
Terstruktur, Belajar Mandiri
Pembelajaran Daring (Online)
• Learning Management System :
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Indikator Penilaian
Kriteria dan Bentuk Penilaian
Bentuk Test
• Kuis setiap 2-3 pekan sekali
Bentuk Non-Test
• Tugas Mandiri : Membuat Mindmap dan Summary
Materi
• Tugas Kelompok : Membuat makalah dan bahan
presentasi power point sesuai topik kelompok
Tatp Muka / Perkuliahan
• Mampu memahami, mengidentifikasi,
menjelaskan dan mempresentasikan
materi perkuliahan
Penugasan
• Tugas Mandiri
• Tugas Kelompok
PENILAIAN PEMBELAJARAN
(TUGAS MANDIRI)
Mind Map / Peta Pikiran
• Membuat Mindmap Materi Pertemuan 1-4 dan
Materi Pertemuan 9-12
• Mindmap akan dipresentasikan mandiri oleh 2-3
orang yang dipilih secara acak pada pertemuan 2-4
dan pertemuan 9-12 sebelum dosen menyampaikan
materi perkuliahan (semua mahasiswa akan
mendapat giliran)
• Mindmap dibuat melalui tulisan tangan (boleh
dengan spidol, pensil warna, dll) dalam 1 halaman
A4/folio kemudian difoto, file foto diinsert pada
dokumen word kemudian dikonversi dalam bentuk
PDF. Cantumkan referensi yang digunakan (referensi
10 tahun terkahir : 2011-2021).
• Mindmap diupload pada Online Learning UHAMKA
(OLU) maksimal H-1 pertemuan berikutnya
Summary / Ringkasan
• Membuat Summary Materi 5-7 dan Materi Pertemuan
13-15
• Summary dibuat berdasarkan materi presentasi
kelompok pada pertemuan 5-7 dan materi 13-15
• Kelompok yang mendapat giliran presentasi tidak
mengerjakan summary. Sebaliknya kelompok yang
tidak presentasi mengerjakan summary sebagai tugas
mandiri.
• Summary dibuat maksimal 2 halaman A4 dalam file
word yang dikonversi dalam file PDF. Cantumkan
referensi yang digunakan (referensi 10 tahun terkahir
: 2011-2021).
• File summary diupload ke OLU maksimal H-1
pertemuan berikutnya
PENILAIAN PEMBELAJARAN
(TUGAS MANDIRI)
PENILAIAN PEMBELAJARAN
(TUGAS KELOMPOK)
Bentuk Tugas
1. Review 2 studi kasus jurnal sesuai topik (10 tahun terakhir : 2011-2021)
2. Setiap kelompok membuat makalah dan bahan presentasi sesuai topik kelompok
3. Tugas kelompok ada 2 tahap yaitu sebelum UTS (pertemuan 5-7) dan sebelum UAS (pertemuan 13-15)
4. Setiap pertemuan akan ada 2 kelompok yang presentasi ditentukan secara acak. Presentasi setiap kelompok maksimal 20 menit kemudian dilanjutkan tanya jawab / diskusi
5. Makalah dibuat dalam bentuk word dikonversi ke PDF maksimal 15 halaman
6. Materi presentasi dibuat dalam bentuk power point maksimal 15 slide
7. File PDF makalah dan PPT presentasi diupload di OLU maksimal H-1 pertemuan 5 dan pertemuan 13
8. Pembagian topik tugas, sistematika penulisan makalah dan pembuatan power point dijelaskan pada slide berikutnya
Topik Tugas
(6 kelompok)
Sebelum UTS
1.Amebiasis→ kasus atau infeksi penyakit oleh Amoeba
2.Schistosomiasis → kasus atau infeksi cacing dengan keong sebagai hospes perantara
3.Malaria→ kasus atau infeksi / identifikasi Plasmodium
4.Filariasis → kasus atau identifikasi mikrofilaria
5.Toksoplasmosis → kasus atau identifikasi tokxoplasma
6.Askariasis → kasus penyakit infeksi kecacingan atau identifikasi telur cacing
Sebelum UAS
1.TBC → Micobacterium tuberculosis
2.Tifus → Salmonella typhi
3.AIDS → HIV
4.Covid-19 → SARS-CoV2
5.Candidiasis → Candida albicans
PENILAIAN PEMBELAJARAN
(TUGAS KELOMPOK)
Materi Presentasi (sebelum UTS dan sebelum UAS)
Referensi utama
ada data /studi
kasus hasil
penelitian pada
2 jurnal utama.
Dapat
menggunakan
referensi
tambahan untuk
melengkapi
materi berikut:
Definisi penyakit
Penyebab
Analisis situasi kasus
→ penjelasan data dan hasil penelitian
Pengambilan sampel spesimen (darah, feses, dll) atau sampel lingkungan (air, tanah, makanan)
jika ada
Faktor yang mempengaruhi
PENILAIAN PEMBELAJARAN
(TUGAS KELOMPOK)
Sistematika Format Makalah
Sistematika Format Materi Presentasi
❑
Makalah diketik dalam word maksimal 15 halaman, terdiri
dari :
1.
Cover (topik makalah, logo UHAMKA, nama kelompok dan
anggota, identitas fakultas, program studi, tahun)
2.
Kata Pengantar
3.
Bab I Pendahuluan
4.
Bab II Pembahasan
5.
Bab III Kesimpulan
6.
Daftar Pustaka (minimal 5 dapat berasal dari buku, artikel
jurnal ) 10 tahun terakhir (2011-2021)
❑
Makalah diupload ke OLU dalam bentuk file PDF maksimal
H-1 presentasi (pertemuan 5)
❑
Format nama file makalah :
Makalah Kelompok_Topik_Kelas ;
contoh Makalah Kelompok 1_Amebiasis_3A
❑
Materi presentasi dibuat dalam bentuk power
point terdiri dari :
1.
Slide 1 : Judul / Topik Tugas, Nama
Kelompok dan Anggota Kelompok
2.
Slide 2 dst : materi sesuai topik sampai
kesimpulan
3.
Slide terakhir : Daftar Pustaka
❑
File materi presentasi diupload ke OLU dalam
bentuk file PDF maksimal H-1 presentasi
(pertemuan 5)
❑
Format nama file makalah :
PPT
Kelompok_Topik_Kelas ; contoh PPT Kelompok
1_Amebiasis_3A
PENILAIAN AKHIR
Komponen Penilaian :
❖
Keaktifan
: 10%
❖
Tugas
: 20%
❖
UTS
: 30%
❖
UAS
: 40%
PARASITOLOGI
Parasit = organisme
yang hidup di atas/
di dalam organisme
hidup lain
Parasit yang
dipelajari: protozoa,
helmin (cacing
parasit), nematoda,
trematoda, cestoda
dan artropoda
(serangga &
arakhnoid)
Parasitologi= ilmu
yang mempelajari
tentang parasit
Um
um
•Termasuk ruang lingkup BIOLOGI (Zoologi dan Botani). •Studi tentang organisme parasit,inang, interaksi parasit-inang (parasitisme), faktor-faktor yang
mempengaruhinya, dan dampak yang timbul terhadap kedua pihak
organisme itu.
•Ada hewan parasitik (zooparasit) – termasuk ZOOLOGI
•Ada tumbuhan parasitik (fitoparasit) – termasuk BOTANI
Khusus
Parasitologi khusus yang terkait dengan
•Manusia:
•Parasitologi Kedokteran Dasar •Parasitologi Klinik
•Parasitologi Kesehatan Masyarakat •Parasitologi Keperawatan
•Hewan:
•Parasitologi Veteriner
•Parasitologi Kedokteran Dasar merupakan bidang studi biomedis – menyangkut agen hayati (parasit) dan interaksinya dengan manusia inangnya yang kemudian
menimbulkan masalah kedokteran (medis) dan kesehatan umum.
PARASITOLOGI LINGKUNGAN
Batasan / definisi Macam parasit yg mencemari lingkungan Faktor yang mempengaruhi
kehidupan parasit di lingkungan
Bentuk / stadium parasit yg dpt hidup di lingkungan Cara pengambilan sampel /
pemeriksaan parasit di lingk
Kaitan parasit tsb dalam bidang kesehatan Cara penularan / infeksi
pada manusia Cara diagnosis Cara pengobatan Cara pencegahan
Studi pada komunitas (manusia)
ZOOPARASIT: protozoa, helminths dan arthropoda, dengan inangnya
PARASITISME: hubungan interaktif antara zooparasit dan inangnya
PARASITIASIS (INFEKSI dengan parasit pada manusia)
PARASITOSIS (PENYAKIT karena infeksi dengan parasit pada Manusia)
ZOONOSIS: Penyakit parasitik pada hewan yang dapat ditularkan kepada omunitas manusia atau sebaliknya.
PENGGOLONGAN PARASIT
(BERDASARKAN CARA HIDUP DAN TEMPAT HIDUPNYA)
Ecto parasite (ectozoa): • Parasit yang hidup di luar tubuh hospes. • Contoh. : di kulit, rambut, rongga telinga luar Endo parasite (entozoa): • Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes • Contoh.: di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya. Temporary parasite • Parasit yang hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja Permanent parasite • Parasit yang sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes Obligatory parasite • Parasit yg harus hidup di dalam tubuh hospes, dan di luar tubuh hospes tidak dapat hidup Facultative parasite • Parasit yang akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat Spurious parasite • Parasit yg masuk ke dalam tubuh hospes tanpa menimbulkan keluhan/penyakit pada hospes dan keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun Accidental parasite • Parasit yang menyerang inang yang bukan biasanya Parasit aberan • Parasit yg yang masuk dan migrasi dlm tubuh inangnya pd suatu tempat, tetapi kemudian tidak bisa lanjut atau berkembang
Hiperparasit:
• parasit yang di dalam tubuhnya juga ada parasit lain
ASOSIASI DUA SPESIES
ORGANISME HIDUP
SIMBIOSIS: Kehidupan bersama dari dua spesies organisme untuk keperluan
survivalnya
PARASITISME: Kehidupan bersama dari dua spesies organisme, yang satu hidup
sebagai PARASIT, menumpang untuk kelangsungan hidupnya pada permukaan
atau di dalam tubuh organisme satunya yang berlaku sebagai INANG
KOMENSALISME: Kehidupan bersama dari dua spesies organisme, organisme yang
satu menumpang (KOMENSAL) dan tidak menggangu kelangsungan hidup pada INANGnya
PENGGOLONGAN HOSPES/HOST
DEFINITIF: 1.ditumpangi parasit yg reproduksinya secara seksual ANTARA: • ditumpangi parasit stadium muda, atau dalam stadium perkembangan RESERVOIR: • hewan terinfeksiyang juga menjadi sumber infeksi untuk inang lainnya PARATENIK: • inang untuk parasit yang migrasi sesuai jalannya tetapi kemudian terhenti tidak bisa berkembang dan migrasi menuju ke habitatnya dalam inang tersebut ALAMI: • inang yg secara alami diinfeksi dengan spesies parasit tertentu AKSIDENTAL: • inang yang biasanya
(alami) tidak terinfeksi dengan parasit tersebut
PENGGANTI (Surrogate Host): • inang yang bukan
biasanya digunakan dalam laboratorium yang terbukti juga cocok untuk parasit tertentu
PARASITIASIS
Parasitiasis mungkin berkembang ke arah:
Parasitosis yang akut – kronis;
Infeksi laten – infeksi yang tetap ada
tanpa menimbulkan keluhan dan gejala
penyakit
Infeksi abortif - infeksi yang hilang
sendiri tanpa pengobatan, karena
tearatasi oleh imunitas alami inangnya)
INFEKSI DENGAN PARASIT: mulai menumpangnya
sampai masuk ke dalam
(EKTOPARASIT) atau menempel
(ENDOPARASIT)masuk ke tubuh inangnya dan tetap hidup dan bereproduksi untuk seluruh atau sebagian
waktu daur hidupnya.
MASA INKUBASI BIOLOGIS (MIB): lamanya waktu dari saat awal infeksi s/d pertama kali dapat ditemukan parasit hidup dengan pemeriksaan diagnostik langsung.
PARASITOSIS DAN PATOGENISITAS PARASIT
Penyakit sebagai lanjutan dari parasitiasis
Ada tanda-tanda klinis yang subyektif (keluhan) dan obyektif (gejala klinis); mungkin ada sindrom, mungkin gejala klinisnya khas sewaktu akut kemudian tidak khas lagi setelah kronis.
Masa inkubasi klinis: lamanya waktu dari awal infeksi sampai awal gejala klinis yang diagnostik
Mungkin dengan komplikasi-komplikasi berat
Dengan akhir --- sembuh spontan, laten, kronis, sembuh dengan squelae / kecacatan, memberat lalu meninggal
Trauma, misalnya oleh cacing kait, cacing
gelang, cacing pita besar
Nekrosis litik misalnya oleh E. histolytica
Inflamasi misalnya oleh cacing Trichinella, dan
Leishmania
Toksin misalnya oleh E. histolytica
Alergi misalnya karena visceral larva migrans
(VLM) yang disebabkan cacing Toxocara canis
PEMBAGIAN PARASIT PADA MANUSIA
Endoparasit:
Mikroparasit– protozoa Makroparasit --helminthsEktoparasit
Kebanyakan arthropoda Mikroparasit, misal tungau scabies. Makroparasit, misal pediculus, caplak.PEMBAGIAN PARASITOLOGI
PROTOZOOLOGY
•Mempelajari protozoa atau organisme bersel satu. Contoh: Amoeba •PROTOZOA penyebab parasitosis pada komunitas manusia. Protozoa
di usus, darah, jaringan, dan atrial (mulut dan urogenital)
HELMINTHOLOGY
•HELMINTHES penyebab parasitiasis dan parasitosis pada manusia (Nematoda, Trematoda, Cestoda)
•Mempelajari cacing atau helminth. Contoh: cacing pita babi (Taenia
solium)
ENTOMOLOGY
•Mempelajari serangga (ARTHROPODA) sebagai parasit atau sebagai hospes parasit yang penting bagi manusia
•(1)Arthropopda penyebab parasitiasis dan •parasitosis
•(2) Artrhropoda vektor penyakit pada manusia •(3) Arthropoda berguna untuk kesehatan dan •kedokteran
PENULISAN NAMA ILMIAH
Taksonomi– pengetahuan tentang klasifikasi.
Tujuan: menetapkan hubungan antara satu grup organisme dan
yang lain Carolus Linnaeus (abad XVIII),
dokter dan ahli Botani dari Swedia sbg Bp. Taksonomi,
menciptakan Nomenklatur Binomial – benda hidup (termasuk parasit) diberi dua
nama: genus dan spesies
Aturan diatas dikukuhkan dalam “The International Code of
Zoological Numenclature” Nama genus dimulai dengan
huruf kapital, spesies dengan huruf kecil, keduanya dicetak
miring (italik).
Contoh: Entamoeba histolytica (boleh disingkat: E. histolytica)
KOMPONEN EPIDEMIOLOGI
Agen Parasit
• Penyebab penyakit
Inang
• Manusia yang mengandung parasit bersama
komunitasnya yaIng menderita penyakit
karena parasit dengan permasalahan
kesehatan. Manusia bisa berlaku sumber
penularan atau carrier agen penyakit.
Lingkungan
• Komponen yang mempengaruhi baik agen
(parasit), kelompok manusia sehingga parasit
bisa menular atau tertularkan di wilayah
pemukiman dan menjadi endemis ataupun
epidemis.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK
PENULARAN • Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain • Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara: • Hand to mouth • Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk • Dibawa oleh hospes perantara (Siput, Ikan, Sapi/babi) CARA INFEKSI • Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara: • 1. Kontaminasi makanan dan minuman • 2. Kontaminasikulit atau selaput lendir • 3. Gigitan serangga SUMBER INFEKSI • Tanah, air, makanan dan minuman yg terkontaminasi oleh telur atau larva cacing • Binatang dan manusia yang terinfeksi parasit • Serangga penghisap darah STADIUM INFEKTIF • 1. Telur. Contoh: cacing Ascaris lumbricoides • 2. Larva. Contoh: cacing tambang • 3. Kista. Contoh: Amoeba GEJALA • Gejala dan kelainan penyakit parasitik pada manusia berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Gejala penyakit dipengaruhi oleh: • Meningkatnya jumlah parasit • Penyebaran parasit dalam organ tubuh • Sifat parasit tersebut DIAGNOSIS • Gejala penyakit parasitik mirip dengan penyakit lain, oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dapat ditegakkan dengan menemukan parasitnya. Spesimen untuk diagnosis dapat berupa: • Tinja, urine • Darah, sputum/dahak • Biopsi jaringan • Cairan empedu dll