• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS DAN TINGKAT KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) GANJIL KELAS IX DI SMP N 10 KOTA BENGKULU TAHUN 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KUALITAS DAN TINGKAT KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) GANJIL KELAS IX DI SMP N 10 KOTA BENGKULU TAHUN 2020/2021"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

ANALISIS KUALITAS DAN TINGKAT KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)

GANJIL KELAS IX DI SMP N 10 KOTA BENGKULU TAHUN 2020/2021

Nida Azizah 1 , Hanifah 2 , Hari Sumardi 3

1,2,3

Prodi S1 Pendidikan Matematika JPMIPA FKIP Universitas Bengkulu Email : azizanida72@gmail.com

Abstrak. untuk mengetahui Tingkatan Kognitif dan kualitas pada sebaran soal matematika penilaian akhir semester ganjil kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021. Berdasarkan taksonomi Bloom revisi terdapat 6 tingkat proses kognitif, yaitu mencakup tingkat kognitif Mengingat(C1), Memahami (C2), Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5), dan Mencipta (C6). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yakni menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan mengambil soal dan data PAS peserta didik kelas VIII Semester Ganjil SMP N 10 Kota Bengkulu tahun 2020/2021. Hasil penelitian ini berdasarkan kualitas menunjukkan bahwa terdapat 6 soal (30%) yang valid dan 14 soal (70%) yang tidak valid. Reliabilitas diperoleh nilai yang sedang, yaitu sebesar 0,49. Tingkat kesukaran diperoleh bahwa soal yang termasuk kategori sukar sebanyak 7 soal (35%) dan untuk kategori sedang sebanyak 13 soal (65%). Daya beda soal yang termasuk dalam kategori baik sebanyak 3 soal (15%), dalam kategori sedang 6 soal (30%) dan dalam kategori kurangg baik sebanyak 11 soal (55%).Kemudian, berdasarkan taksonomi Bloom revisis soal memuat kategori tingkat kognitif Memahami (C2) sebanyak 2 soal (10%), Mengaplikasikan (C3) sebanyak 16 soal (80%), dan Menganalisis (C4) sebanyak 2 soal (10%). Berdasarkan hasil analisis tingkat kognitif dan kualitas soal Penilaian Akhir Semester belum memenuhi kriteria soal yang baik.

Kata kunci: Soal Penilaian Akhir Semester Ganjil, Taksonomi Bloom, Kualitas Soal, Tingkat Kognitif

I. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses pembinaan seseorang bagi setiap peserta didik dalam menjalani kehidupan sehingga hal tersebut sangat penting untuk menjadi bekal peserta didik dalam menghadapi masa yang akan datang (I. Batubara, 2020), (I. H. Batubara, 2018). Pemerintah Indonesia setiap tahun selalu melakukan perbaikan sistem pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No 20 tahun 2003 tersebut. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki, maka diperlukan adanya evaluasi. Guru harus memiliki kompetensi profesional salah satunya adalah dapat mengevaluasi pembelejaran yang telah dilaksanakan. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yakni mengevaluasi proses dan hasil belajar.

Bentuk-bentuk evaluasi yang dilakukan dalam satuan pendidikan berupa bentuk evaluasi tes atau non tes.

Evaluasi hasil belajar di sekolah biasanya menggunakan alat evaluasi berupa tes.

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur, sebagai unit analisis penelitian terhadap suatu konten atau materi tertentu (Djaali, 2020:60). Tes dapat berupa penilaian harian, penugasan, Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

PAS merupakan tes sumatif yang dilaksanakan di akhir semester (Arikunto, 2018:53). Sejalan

dengan hal itu, Penilaian Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik yang digunakan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik

setelah melakukan pembelajaran. Sehingga Penilaian Akhir Semester (PAS) membutuhkan instrumen

soal yang baik agar terjamin kualitasnya karena digunakan untuk menguji peserta didik. Yaitu harus

(2)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

11

memperhatikan tingkat kognitifnya, memiliki validitas yang tinggi, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda yang bagus. Oleh karena itu, diperlukanlah analisis butir soal yang bertujuan untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik apakah mereka sudah atau belum memahami materi yang telah diajarkan sebelumnya. Soal-soal tersebut harus sesuai antara ranah kognitif yang ditetapkan oleh guru dengan ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom revisi.

Pada dimensi pengetahuan, diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif. Sedangkan pada dimensi proses kognitif, diklasifikasikan menjadi enam tingkatan, yakni mengingat/C1, memahami/C2, mengaplikasikan/C3, menganalisis/C4, mengevaluasi/C5, dan menciptakan/C6 (Anderson, L. W., &

Krathwohl, 2010:103-128). Enam tingkatan inilah yang sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang dikenal dengan istilah C1 sampai dengan C6. Hingga saat ini ranah afektif dan psikomotorik belum mendapat perhatian. Skill menekankan kepada aspek psikomotorik dimana membutuhkan koordinasi jasmani sehingga lebih baik dipraktekkan bukan dipelajari. Attitude juga merupakan faktor yang sulit diubah selama proses pembelajaran karena attitude terbentuk sejak lahir. Itulah mengapa revisi baru dilakukan pada ranah kognitif yang difokuskan pada knowledge.

Selain menganalisis tingkat kognitif soal, pendidik hedaknya juga menguji kualitas butir soal.

Sebuah test dikatakan baik sebagai alat pengukur pencapaian harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: Validitas, Reliabilitas, Objektivitas, Praktikabilitas dan Ekonomis (Arikunto, 2018 : 94).

Validitas berkaitan dengan ketepatan butir soal dalam mengukur sesuatu yang hendak diukur dan reliabilitas berkaitan dengan kepercayaan. Tingkat kesukaran butir soal dipandang dari kemampuan peserta didik dalam menjawab soal tersebut dan bukan dipandang dari kemampuan pendidik. Sedangkan daya beda merupakan kemampuan butir soal dalam membedakan antara peserta didik yang menguasai materi pelajaran dengan peserta didik yang belum menguasai pelajaran. Sehingga penelitian ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan berbagai informasi yang berguna dalam kemajuan soal PAS SMP N 10 Kota Bengkulu dalam melakukan perbaikan, pembenahan, dan penyempurnaan kembali terhadap butir- butir soal.

Butir soal yang belum dianalisis memiliki berbagai kelemahan jika terus menerus digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik. Kelemahan tersebut diantaranya butir soal yang digunakan tidak sesuai dengan cakupan materi yang seharusnya dicapai oleh peserta didik sehingga tidak dapat mengukur ketercapaian hasil belajar peserta didik (Suzana, 2017:3). Sehingga untuk mengurangi kelemahan- kelemahan tersebut diperlukan analisis kualitas dan tingkat kognitif soal PAS yang diharapkan dapat menghasilkan butir soal yang benar-benar mengukur ketercapain hasil belajar peserta didik.

II. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 10 Kota Bengkulu. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020/2021.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu semua siswa kelas IX B dan IX F yang berjumlah 45 orang.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu dengan analisis Tingkat Kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi dan analisis Kualitas berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.

C. Prosedur Penelitian

1. Menentukan butir soal Penilaian Akhir Semester yang akan dianalisis, di mana soal tersebut sudah diajukan kepada peserta didik sehingga data dari jawaban siswa itu nanti yang akan dianalisis.

2. Pengambilan data dengan mendokumentasikan data tentang perangkat soal dan lembar jawaban dari siswa, daftar nama-nama siswa kelas IX B dan IX F, serta standar kompetensi mata pelaran matematika Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021.

3. Menguji kualitas soal dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Mendeskripsikan tentang kemampuan kognitif yang akan digunakan dalam proses penelitian, yakni enam tingkatan kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom revisi.

4. Melakukan analisis kualitas butir soal ditinjau dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan

daya beda butir soal.

(3)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

5. Melakukan penyelesaian terhadap soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun 2020/2021 berdasarkan Taksonomi Bloom revisi.

6. Melakukan analisis soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun 2020/2021 berdasarkan Taksonomi Bloom revisi.

7. Mendeskripsikan seitan kemampuan kognitif yang digunakan dalam penyelesaian soal tersebut.

8. Menggolongkan tingkat kognitif untuk masing-masing kemampuan kognitif soal PAS berdasarkan tingkat kognitif Taksonomi Bloom Revisi menggunakan lembar klasifikasi tingkat kognitif soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun 2020/2021 berdarsarkan Taksonomi Bloom Revisi.

9. Menghitung persentase tingkat kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi.

10. Mengkaji hasil dari semua data yang diperoleh untuk menarik kesimpulan.

D. Instrumen Penelitian

1. Lembar Klasifikasi soal PAS Kelas IX Semester Ganjil SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun 2020/2021 berdasarkan tingkat kognitif Taksonomi Bloom Revisi.

2. Indikator Tingkat Kognitif Taksonomi Bloom Revisi.

E. Teknik Analisis Data 1. Validitas Konstruk

Mengukur validitas butir soal PAS peneliti menggunakan rumus sistematis validitas konstruk, berikut ini rumus korelasi Product Moment :

(Hendriana dan Soemarmo, 2014 : 62)

Di mana : : Koefisien Korelasi point : Rata-rata skor suatu soal M

t

: Rerata skor soal

S

t

: Simpangan Baku Soal

p : Proporsi siswa menjawab benar q : 1-p

Suatu soal dikatakan valid jika r

pbis

≥ 0,40.

2. Reliabilitas

Mengukur reliabilitas peneliti menggunakan reliabilitas Kuder-Richardson 20 :

Di mana : r : Koefisien reliabilitas St

2

: Variansi skor tes total

pi : Proporsi subjek menjawa benar qi : Proporsi Subjek Menjawab Salah n : Banyak Butir Soal

(Lestari dan Yudhanegara, 2018:215) Suatu soal dikatakan reliabel apabila hasil perhitungan r ≥ 0,70

3. Tingkat Kesukaran Soal

Berikut ini rumus tingkat kesukaran yang digunakan :

Di mana : P : Indeks Kesukaran

B : Banyaknya peserta didik yang menjawab benar

JS : Jumlah Peserta Didik

(4)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

13

(Sudijono, 2013:372) Soal dapat dikatakan baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang, yaitu mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai 0,70. Yaitu Ketika jumlah indeks kesukaran yang sedang lebih tinggi daripada indeks kesukaran yang sulit.

4. Daya Pembeda

Mengukur daya beda butir soal peneliti menggunakan rumus daya pembeda sebagai berikut :

D = P A – P B dimana P A = dan P B =

(Sudijono, 2013:389) Di mana : D : Daya Beda Soal

P

A

: Jumlah Peserta Didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.

P

B

: Jumlah Peserta Didik Kelompok Bawah yang menjawab soal dengan benar B

A

: Banyak peserta didik kelompok atas menjawab dengan benar.

B

B

: Banyak Peserta didik kelompok bawah menjawab dengan benar.

J

A

: Banyak Peserta didik kelompok atas J

B

: Banyak Peserta didik kelompok bawah

(Lestari dan Yudhanegara, 2018:217) Dikatakan memiliki daya pembeda baik jika jumlah soal dengan daya beda dan cukup Lebih tinggi daripada jumlah soal dengan daya beda jelek.

5. Persentase Tingkat Kognitif Butir Soal

Analisis data untuk mengetahui persentase tingkat kognitif butir soal sebagai berikut :

(Syarifah & Dewi, 2020:1263) Di mana : P

i

: Presentase banyak soal yang terkatagorikan dalam tingkat kognitif ke-I berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi (i = tingkat proses kognitif C1, C2,.., C6)

N

i

: Jumlah soal yang terkatagorikan dalam tingkat proses kognitif berdasarkan taksonomi bloom revisi (i = tingkat proses kognitif C1, C2,…, C6)

N : Jumlah Seluruh Soal 6. Spearman Rank

Uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara persepsi peneliti dengan teman sejawat dalam menentukan tingkat kognitif soal PAS. Dapat dihitung dengan rumus spearman rank.

Sebagai berikut :

Di mana : 𝜌 : Koefisien Korelasi

: Total kuadrat selisih antar ranking n : Jumlah sampel penelitian

(Sugiyono, 2019:245) Jika koefisien korelasi dibawah 0,40 maka analisis ditolak atau perlu analisis ulang.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Berikut merupakan hasil penelitian uji kualitas soal matematika PAS semester ganjil Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021 meliputi Uji Validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda menggunakan Microsoft excel dan tingkat kognitif berdasarkan taksonomi bloom revisi yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda.

A.1 Hasil Analisis Soal Berdasarkan Kualitas Soal PAS 1. Hasil Uji Validitas

Tabel 1. Distribusi Hasil Uji Validitas

Rentang Kevalidan Butir Soal Jumlah Persentase Keterangan

(5)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

0,60 < r ≤ 0,80 4, 9, 14 dan 15 4 20% Tinggi

0,40 < r ≤ 0,60 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 16, dan 19

10 50% Cukup

0,20 < r ≤ 0,40 2, 11, dan 20 3 15% Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 12, 17 dan 18 3 15% Sangat rendah

Tabel 2. Analisis Isi Soal PAS

Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Nomor Soal

3.1 Menjelaskan dan melakukan operasi bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar, serta sifat-sifatnya.

Konsep dasar bilangan berpangkat Pangkat Negatif

1, 2, 3, 4

4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.

Perkalian pada perpangkatan Pembagian pada Perpangkatan Notasi Ilmiah

5, 6, 7, 8, 9, 10

3.2 Menjelaskan persamaan kuadrat dan karakteristiknya berdasarkan akar- akarnya serta cara penyelesaiannya.

Persamaan Kuadrat 11, 12

3.3 Menjelaskan fungsi kuadrat dengan menggunakan tabel, persamaan dan grafik

- -

3.4 Menjelaskan hubungan antara koefisien dan diskriminan fungsi

kuadrat dengan grafiknya. Persamaan Kuadrat

14

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat

13, 16 4.3 Menyajikan fungsi kuadrat

menggunakan tabel, persamaan dan grafik.

- -

4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan menggunakan sifat-sifat fungsi kuadrat.

Sumbu simetri 17

3.5 Menjelaskan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi dan dilatasi) yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

Refleksi

19

4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi dan dilatasi).

18, 20

2. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Hasil Reliabilitas Keterangan

0,746 Tinggi

3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Tabel 4. Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Indeks

Kesukaran

Nomor Butir Soal Banyak Soal Persentase Keterangan

p < 0,3 12, 17 dan 18 3 15% Sukar

0,3 ≤ p ≤0,7 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16,

19 dan 20

17 85% Sedang

4. Hasil Uji Daya Beda

Tabel 5. Distribusi Hasil Uji Daya Beda

(6)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

15

Rentang Daya Beda Butir Soal Jumlah Persentase Keterangan 0,40 < DP ≤ 0,70 3, 4, 5, 7, 10,

14, dan 15

7 35% Baik

0,20 < DP ≤ 0,40 1, 2, 6, 8, 9, 11, 13, 16 dan 19

9 45% Cukup

0,00 < DP ≤ 0,20 12, 17, 18 dan 20

4 20% Jelek

A.2 Hasil Analisis berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi

Berikut ini adalah rekapitulasi hasil analisis soal matematika pilihan ganda berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi terlihat pada tabel :

Tabel 6. Rekapitulasi Analisis Soal PAS Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi

Kategori Nomor Soal Banyak Soal Persentase

Mengingat (C1) 15 dan 19 2 10%

Memahami (C2) 1, 2 dan 10 3 15%

Mengaplikasikan (C3) 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 17, 18, dan 20

14 70 %

Menganalisis (C4) 16 1 5%

Mengevaluasi (C5) - 0 0%

Mencipta (C6) - 0 0%

Jumlah 20 100%

Soal PAS Ganjil Kelas IX di SMP N 10 Kota Bengkulu ini memiliki 4 tingkatan dari 6 tingkatan kognitif Taksonomi Bloom yaitu C1 “Mengingat”, C2 “Memahami”, C3 “Mengaplikasikan” dan C4

“Menganalisis” sedangkan untuk kategori tingkat kognitif C5 “Mengevaluasi”, dan C6 “Mencipta” tidak ada sama sekali. Soal didominasi oleh soal-soal dengan tingkat kognitif C3 “Mengaplikasikan”.

Peneliti melakukan validasi analisis tingkat kognitif soal PAS berdasarkan taksonomi Bloom revisi yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Validasi dilakukan dengan cara teman sejawat mengisi Lembar Kesesuaian Tingkat Kognitif Soal dilampirkan pada lembar soal dan jawaban soal, serta lembar Indikator Tingkat Kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Penilai merupakan seorang teman sejawat lulusan S1 Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu. Berikut ini rekapitulasi hasil analisis Soal PAS Matematika kelas IX semester ganjil SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2020/2021.

Tabel 7. Rincian Perbedaan Tingkat Kognitif Soal Berdasarkan Persepsi Teman Sejawat Nomor

Soal

Analisis Tingkat Kognitif Soal Menurut Peneliti

Analisis Tingkat Kognitif Soal Menurut Teman Sejawat

6 Mengaplikasikan (C3) Memahami (C2)

7 Mengaplikasikan (C3) Memahami (C2)

16 Menganalisis (C4) Memahami (C2)

Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa terdapat perbedaan analisis soal PAS oleh peneliti dengan teman sejawat sebanyak 3 soal (15%). Terdapat dua soal yang perbedaan analisis tingkat kognitifnya hanya satu tingkatan. Hal ini diperkuat oleh hasil perhitungan korelasi Spearman Rank menggunakan SPSS yaitu sebesar 0,73. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kesesuaian analisis tingkat kognitif soal berdasarkan persepsi peneliti dan persepsi teman sejawat adalah kuat, sehingga hasil analisis diterima atau tidak perlu dianalisis ulang.

B. Pembahasan

B.1 Pembahasan Analisis Kualitas Soal PAS 1. Uji Validitas

Berdasarkan hasil analisis soal PAS ganjil matematika kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu

tahun ajaran 2020/2021 menunjukkan bahwa soal PAS didominasi oleh soal yang berada pada kategori

valid (Tabel 1). Sehingga, dominan soal penilaian akhir semester sudah dapat mengukur apa yang hendak

(7)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

diukur. Hal ini sesuai dengan teori bahwa validitas adalah tingkat ketepatan suatu instrumen untuk mengukur sesuatu yang seharusnya diukur (Lestari dan Yudhanegara, 2018 : 90). Soal yang tidak valid ini terdiri dari 6 butir soal, yaitu nomor 2, 11, 12, 17, 18 dan 20. Sehingga butir soal yang tidak valid ini hendaknya tidak digunakan kembali pada tes berikutnya. Sejalan dengan Nuswowati, Binadja, Soeprodjo

& Ifada (2010) bahwa persyaratan tes paling utama adalah valid.

Mengingat urgensi kevalidan sebuah tes sebagai alat evaluasi, juga perlunya analisis terharap butir soal khususnya terkait dengan validitas isi. Pada Tabel 2, hasil analisis validitas isi menunjukkan bahwa soal PAS Ganjil kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021 secara umum sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar yang terdapat di Silabus Kurikulum 13. Hanya 2 Kompetensi Dasar dari 10 Kompetensi Dasar yang harus dicapai yang tidak dimasukkan ke dalam soal. Berdasarkan hasil dan pembahasan validitas isi di atas, maka dapat dikatakan bahwa validitas isi soal PAS Matematika Ganjil Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2020/2021 sudah terpenuhi. Jika dominan soal sesuai dengan kurikulum atau alat ukur yang digunakan, maka soal tersebut bisa dikatakan memiliki validitas isi yang tinggi, sehingga layak digunakan untuk mengevaluasi. Dengan kata lain soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemamppuan siswa dalam menguasai kompetensi dasar yang ada dalam tujuan pembelajaran.

Ada tiga faktor yang mempengaruhi validitas hasil tes yaitu faktor instrumen yang dipakai untuk tes, faktor administrasi dan penskoran, serta faktor dari jawaban peserta didik (Arifin, 2016:247). Faktor dari jawaban peserta didik yaitu kecenderungan dari peserta didik untuk menjawab soal secara cepat, tidak membaca soal dengan baik, kesalahan dalam menghitung nilai dari suatu operasi hitung, tidak teliti dalam mengerjakan soal soal, dan melakukan coba-coba dalam menjawabnya. Faktor dalam pelaksanaan ujian itu sendiri pun sangat berpengaruh, yaitu ujian yang dilakukan secara daring memungkinkan peserta didik untuk menyontek ketika ujian dapat mempengaruhi validitas soal. Sehingga hal-hal ini benar-benar harus dihindari, misalnya dengan melakukan zoom saat jam pengerjaan jadi dapat terlihat jika ada yang melakukan kecurangan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa soal Penilaian Akhir Semester ganjil matematika kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021 tergolong soal yang valid dengan persentase 70%. Artinya, soal PAS ini sudah cukup menjadi instrumen tes yang baik, dengan catatan bahwa soal yang tidak valid jangan digunakan kembali. Dan soal yang memiliki kriteria valid sebaiknya disimpan dan dapat digunakan kembali untuk tes di masa yang akan datang.

2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil matematika kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021, diperoleh bahwa reliabilitas soal PAS berada kategori tinggi atau reliabel (Tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa soal PAS matematika yang digunakan merupakan instrumen yang dapat dengan tetap memberikan data yang sama sesuai dengan kenyataannya.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Berdasarkan Tabel 4, dominan soal berada pada tingkat kesukaran sedang, yaitu 85% pada materi perpangkatan dan bentuk akar sebanyak 10 soal, pada materi persamaan dan fungsi kuadrat sebanyak 5 soal, dan pada materi transformasi sebanyak 2 soal. Dan 15% nya terdapat pada tingkat kesukaran sukar, pada materi persamaan fungsi kuadrat sebanyak 2 soal, dan pada materi transformasi sebanyak 1 soal.

Dengan kata lain, dominan soal PAS sudah berada pada kategori soal yang baik.

Proporsi tingkat kesukaran soal hendaknya menjadi perhatian penting dalam pembuatan soal meskipun pembelajaran dilakukan secara daring pada masa pandemik covid-19 ini. Hal ini ditujukan agar para peserta didik tidak jenuh dalam mengerjakan soal yang mudah, sedang atau sulit saja. Soal yang tingkat kesukarannya proporsional tentunya juga akan membuat hasil evaluasi yang benar-benar dapat mengukur kemampuan dari masing-masing peserta didik. Namun, dari hasil perhitungan diperoleh bahwa soal PAS memiliki proporsional tingkat kesukaran soal yang belum memenuhi proporsional perbandingan tingkat kesukaran yang seimbang, yaitu 85% soal kategori sedang, dan 15% kategori sukar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa soal PAS Ganjil matematika kelas IX

SMP N 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021 memiliki tingkat kesukaran yang sudah baik dengan

persentase keseimbangan tingkat kesukaran soal yang mendekati proporsional, yang sebaiknya soal

dengan kategori sukar dan mudah ditambahkan lagi, sedangkan soal dengan kategori sedang dikurangi

agar soal memiliki kualitas yang lebih baik lagi untuk digunakan sebagai alat evaluasi pada masa yang

akan datang.

(8)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

17 4. Uji Daya Beda

Berdasarkan Tabel 5, soal terdiri atas 3 kategori daya beda, yaitu jelek, cukup dan baik. Soal yang memiliki daya beda baik didominasi oleh soal mengenai perpangkatan dan bentuk akar sebanyak 5 soal dan terdapat juga soal mengenai persamaan fungsi kuadrat sebanyak 2 soal. Soal dengan daya beda cukup terdiri dari soal mengenai perpangkatan dan bentuk akar sebanyak 5 soal, mengenai persamaan fungsi kuadrat sebanyak 3 soal dan mengenai transformasi sebanyak 1 soal. Sedangkan soal dengan daya beda jelek terdiri dari soal persamaan fungsi kuadrat dan transformasi masing-masing sebanyak 2 soal.

Berdasarkan uraian di atas, soal PAS didominasi oleh soal yang memiliki daya beda baik dengan persentase 35% serta terdapat soal yang memiliki daya beda cukup dengan persentase 45%.

Sehingga soal Penilaian Akhir Semester Ganjil Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2020/2021 termasuk dalam kategori cukup baik karena jumlah indeks daya pembeda soal baik dan cukup lebih tinggi daripada jumlah indeks pembeda soal jelek, yaitu sebanyak 80%. Soal yang memiliki kategori cukup, baik, dan sangat baik dapat digunakan kembali dengan syarat dilakukannya perbaikan pada soal yang termasuk dalam kategori cukup. Sedangkan untuk soal yang memiliki indeks beda yang jelek hendaknya tidak digunakan lagi dalam tes atau ditinjau kembali untuk dilakukan perbaikan agar dapat digunakan kembali pada tes yang di masa yang akan datang.

B.2 Pembahasan Analisis Sebaran Tingkat Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi 1. Sebaran Tingkat Kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi

Berdasarkan hasil analisis tingkat kognitif soal PAS Ganjil Matematika Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021 berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi yang berjumlah 20 soal pilihan ganda (Tabel 6), diperoleh bahwa soal PAS memuat 4 kategori tingkat kognitif, C1 “Mengingat”, C2 “Memahami”, C3 “Mengaplikasikan”, dan C4 “Menganalisis”. Kategori tingkat kognitif C1 memuat soal pada materi Persamaan Fungsi kuadrat dan transformasi masing-masing sebanyak 1 soal. Pada kategori tingkat kognitif C2 terdapat 3 soal yang semuanya mengenai materi perpangkatan dan bentuk akar. Kemudian untuk kategori tingkat kognitif C3 memuat soal yang berkaitan dengan materi perpangkatan dan bentuk akar sebanyak 7 soal, materi persamaan fungsi kuadrat sebanyak 5 soal dan pada materi transformasi sebanyak 2 soal. Sehingga soal PAS di dominasi oleh kategori tingkat kognitif C3. Soal dengan kategori tingkat kognitif C1 hanya ditemukan 1 soal. Hal ini dikarenakan soal pada tingkat C1 umumnya pada soal-soal tingkat sekolah dasar dan jarang secara langsung diberikan pada tingkat sekolah menengah pertama melainkan dianggap bahwa tingkat C1 ini sudah terkandung pada soal- soal pada tingkat kognitif di atasnya. Hal ini dikarenakan untuk menyelesaikan soal dengan tingkatan kognitif yang lebih tinggi, kemampuan pada tingkat C1 secara tidak langsung telah dilewati karena menjadi langkah awal dalam penyelesaian soal. Soal PAS ini didominasi oleh kategori tingkat kognitif C3. Sejalan dengan pernyataan bahwa tingkat kognitif pada jenjang SMP mencapai tingkat kemampuan C3 “menerapkan” dan C4 “menganalisis” (Kemendikbud, 2016). Dan ini sesuai dengan komposisi pada soal PAS yang terdiri dari 70% soal tingkat C3 “menerapkan”, walaupun untuk kategori C4

“Menganalisis” dinilai masih sangat sedikit yakni hanya 5%.

Hasil analisis soal PAS Ganjil kelas IX tersebut diperoleh bahwa soal PAS matematika ini tidak ditemukannya soal dengan level kognitif C5 “Mengevaluasi” dan C6 “Mencipta”. Sedangkanpada soal PAS matematika yang diteliti C1 “Mengingat” sebanyak 10%, C2 “Memahami” sebanyak 15%, C3

“Mengaplikasikan” terdapat 70% dan C4 “Menganalisis” ada 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal PAS matematika semester ganjil kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu belum memenuhi proporsional sebaran tingkat kognitif yang baik berdasarkan taksonomi bloom revisi, sehingga soal tersebut harus direvisi kembali agar dapat digunakan kembali di masa yang akan datang.

2. Kesesuaian Penilaian dengan Teman Sejawat

Hasil analisis kesesuaian tingkat kognitif soal menurut penilaian teman sejawat diperoleh korelasi hasil

analisis tingkat kognitif soal matematika PAS semester ganjil kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun

Ajaran 2020/2021 dengan korelasi yang kuat yaitu 0,73. hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dengan teman sejawat berdasarkan level kognitif pada soal sudah sangat baik, penelitian ini sudah sesuai

dengan yang diharapkan. Analisis soal PAS matematika semester ganjil kelas IX SMP N 10 Kota

Bengkulu Tahun Ajaran 2020/2021 antara peneliti dengan teman sejawat terdapat perbedaan 3 soal

dengan masing-masing 1 tingkatan tingkat kognitif. Perbedaan analisis tersebut terldapat pada materi

persamaan kaudrat dan perpangkatan dalam bentuk akar.

(9)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Didapatlah kesimpulan dari hasil dan pembahasan di atas mengenai Analsiis Kualitas dan Tingkat Kognitif Soal Matematika Penilaian Akhir Semester Akhir (PAS) Ganjil Kelas IX SMP N 10 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2020/2021 :

1. Validitas butir soal PAS menunjukkan bahwa soal PAS sudah baik, di mana soal yang valid sebanyak 14 soal.

2. Reliabilitas soal PAS menunjukkan bahwa soal tersebut sudah memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu sebesar 0,746. Sehingga soal trersebut merupakan soal yang reliabel.

3. Tingkat kesukaran soal PAS menunjukkan bahwa soal memiliki tingkat kesukaran yang sudah baik, di mana kategori sukar sebanyak 3 soal (15%) dan kategori sedang sebanyak 17 soal (85%) 4. Daya beda soal PAS menunjukkan bahwa soal tersebut memiliki daya beda yang sudah baik, di

mana kategori baik sebanyak 7 soal (35%), cukup sebanyak 9 soal (45%) dan kategori jelek ada 4 soal (20%).

5. Sebaran tingkat kognitif soal PAS mengacu pada Taksonomi Bloom Revisi yaitu pada tingkat C1

“Mengingat” sebanyak 2 soal (10%), C2 “Memahami” sebanyak 3 soal (15%), C3

“Mengaplikasikan” sebanyak 14 soal (70%) dan tingkat kognitif C4 :Menganalisis” sebanyak 1 soal (5%). Soal PAS tersebut tidak memuat tingkat kognitif C5 “Mengevaluasi” dan C6

“Mencipta”.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Guru mata pelajaran dan pihak sekolah hendaknya selalu melakukan analisis soal sebelum diujikan kepada peserta didik, dengan harapan agar soal-soal yang memiliki kualitas baik dapat disimpan dan digunakan kembali sebagai alat evaluasi untuk peserta didik di masa yang akan datang, sedangkan soal yang memiliki kualitas jelek sebaiknya tidak digunakan kembali atau diganti dengan soal yang lebih baik lagi.

2. Guru dan pihak sekolah hendaknya selalu berpedoman pada prosedur atau sistem yang ditetapkan dalam penyusunan tes agar soal tes yang akan diujikan berkualitas dan memenuhi kriteria tes yang baik untuk digunakan sebagai alat ukur dalam evaluasi.

3. Penyusunan soal tes pada ranah kognitif hendaknya memuat semua tingkat kognitif C1 hingga C6 agar kemampuan pesserta didik dalam mengerjakan soal juga semakin berkembang dan peserta didik dapat terlatih dalam mengerjakan soal tingkat tinggi.

4. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menambahkan uji efektiitas pengecoh agar kualitas soal lebih baik lagi. Tujuan adanya jawaban pengecoh pada butir soal adalah agar siswa yang mengikuti tes hasil belajar ada yang tertarik untuk memilihnya karena dianggap sebagai jawaban benar. Sehingga dapat melatih ketelitian peserta didik

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih, yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengetahuan dan Asesmen. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran (Cetakan 7). Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara

Batubara, I. (2020). Terbimbing Berbantuan. 1(1), 24–28.

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/jmes/article/view/4015

Batubara, I. H. (2018). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Melalui Metode Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Autograph Pada Mata Kuliah Kalkulus Peubah Banyak Di Fkip Umsu. MES: Journal of Mathematics Education and Science, 4(1), 51–58.

https://doi.org/10.30743/mes.v4i1.869

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Djaali. 2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Hendriana, H., & Soemarmo, U. (2014). Buku Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Refika

(10)

JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA (JMES)

Vol. 2, No. 2. Agustus 2021

19 Aditama

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2018). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Nuswowati, M., A. Binadja, Soeprodjo & K. E. N. Ifada. 2010. Pengaruh Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan Akhir Semester Bidang Studi Kimia terhadap Pencapaian Kompetensi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1): 566-573

Sudijono, A. (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan (Cetakan 13). Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. (2019). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta cv.

Suzana, A. (2018). Jurnal MathGram Matematika , Vol 2 No 2 Oktober 2017 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Butir-Butir Soal Penilaian Akhir Tahun Matematika Kelas X di SMA Negeri 1 Purbalingga Penilaian pengetahuan ( KI-3 ) berdasarkan kurikulum 2013 dilakukan dengan.

MathGram Matematika, 2(2), 1–8.

Syarifah, L. L., Yenni, & Dewi, W. K. (2020). Analisis Soal-Soal pada Buku Ajar Matematika Siswa

Kelas XI ditinjau dari Aspek Kognitif. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 04(02),

1259–1272.

Gambar

Tabel 2. Analisis Isi Soal PAS
Tabel 7. Rincian Perbedaan Tingkat Kognitif Soal Berdasarkan Persepsi Teman Sejawat  Nomor

Referensi

Dokumen terkait

Setelah memenuhi asumsi normalitas dan homogenitas, maka dapat dilanjutkan untuk menentukan kesetaraan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan data PAS

Adapun tema dan isi puisi dan lagu yang diusung dalam perlombaan ini dapat berupa karya orisinal (dalam tema pendidikan) atau apresiasi terhadap puisi dan lagu

Hasil Analisis Soal Ulangan Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran IPA Kelas IX di SMP Negeri 1 Majenang Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2012/2013Menggunakan MicroCat

Kemungkinan terjadi trichinellosis pada babi serta berpotensi menyebar di wilayah di Kota Kupang dan sekitarnya dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan matematis dan kualitas butir soal ulangan harian soal matematika kelas IX SMP Negeri 1 Toboali tahun ajaran

Kutipan tersebut memiliki arti bahwa setiap tenaga kerja akan semakin besar beban pekerjaannya (output) ketika tenaga kerja lain yang tidak bekerja harus keluar dari

Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa kentang, buncis, kacang endul, dan caisin lebih dipilih oleh lalat pengorok daun, seperti ditunjukkan oleh banyaknya tusukan-makan

Dengan adanya aplikasi mobile pencarian jalur angkutan umum di kota Cimahi berbasis android, maka hanya dengan membuka aplikasi tersebut pada sebuah smartphone berbasis