• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan. suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan. suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan perilaku serta melaksananakan proses administrasi dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, sangat bergantung pada faktor utama yang ada yaitu faktor manusia atau orang-orang yang melaksanakan semua proses kerja atau rangkaian aktivitas organisasi tersebut.

Keterlibatan manusia dalam proses pelaksanaan kegiatan organisasi biasanya diwujudkan dalam suatu hubungan yang bersifat formal hirarkis, untuk memungkinkan orang-orang yang terlibat bekerja bersama secara harmonis, dinamis dan bertanggung jawab. Namun kerjasama yang dinamis dan harmonis bukanlah hanya hal yang harus dicapai tetapi juga harus ditingkatkan secara terus menerus sehingga proses pelaksanaan aktivitas berjalan semakin baik dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.

Salah satu hal yang sering menjadi isu (atau kadang menjadi ukuran oleh masyarakat yang mendapatkan pelayanan organisasi – organisasi pemerintah) adalah birokrasi pelayanan aparatur negara atau birokrasi pelaksanaan aktivitas kerja oleh aparatur negara dalam berbagai organisasi pemerintah.

Pada suatu struktur pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut Badan-badan Pemerintah baik Departemen maupun non Departemen yang berfungsi sebagai suatu alat untuk menyelenggarakan wewenang dan

1

(2)

tanggung jawab dengan perintah melalui suatu proses administrasi negara demi tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan.

Perilaku Birokrasi pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara individu-individu dengan Organisasinya. Oleh karena itu untuk memahami perilaku birokrasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai sumber daya utama organisasi tersebut. Kecakapan sumber daya manusia untuk melaksanakan tanggung jawab dan wewenang dalam pelaksanaan tugas dan kebijakan/peraturan yang menaungi aktivitas kerjanya dalam organisasi tersebut, seringkali menjadi pandangan sempit tentang birokrasi yang dilakukan organisasi tersebut. Pandangan sempit birokrasi oleh masyarakat seringkali diartikan sebagai proses (pelayanan) dari meja ke meja.

Birokrasi tidak dipandang sempit atau negatif agar terwujudnya good goverment dalam setiap lingkungan pemerintahan, khususnya dinas, lembaga,

badan atau instansi yang berada dalam lingkungan pemerintahan daerah.

Organisasi formal yang berada dalam lingkungan pemerintahan daerah

terbentuk berdasarkan atas undang-undang otonomi daerah yang di

aplikasikan dengan mengacu pada visi dan misi pemerintahan daerah yang

bersangkutan. Dalam hal ini pencapaian Visi Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Sukabumi mewujudkan Dinas Pendapatan Daerah yang

berkemampuan dalam mengelola sumber pendapatan secara efektif, efisien

dan bertanggungjawab yang dijabarkan dengan Misi, Tujuan dan Sasaran yang

telah ditetapkan, pada dasarnya dapat dicapai dengan berbagai upaya

pembangunan yang harus dan terus dilaksanakan setiap tahun. Misi Dinas

(3)

Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu pertama, meningkatkan peran dan fungsi dinas pendapatan daerah sebagai institusi yang mempunyai kewenangan di bidang pendapatan, kedua meningkatkan sumber keuangan daerah, ketiga meningkatkan fungsi mengelola, yaitu mengelola dan melaksanakan kebijaksanaan daerah dalam lapangan ekonomi dan sosial.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai Dinas Pendapatan Daerah Sukabumi antara lain yaitu pertama, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia aparatur dinas pendapatan, kedua meningkatkan pelayanan prima dinas pendapatan daerah.

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi adalah unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah dibidang Pendapatan Daerah. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagaimana diatur oleh Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 15 Tahun 2002 tentang Penataan Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Keputusan Bupati Nomor 575 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kewenangan Daerah di bidang Pendapatan Daerah,

serta bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan

sebelumnya. Setelah tujuan dirumuskan dan ditentukan, dalam

pelaksanaannya perlu ada berbagai kegiatan atau program kerja yang sesuai

dan mengarah kepada tercapainya tujuan tersebut. Dalam berbagai

(4)

pelaksanaan aktivitas tugas dan pekerjaan inilah sarat dengan birokrasi, oleh karena itu birokrasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi juga terkait dengan sikap atau perilaku pegawai yang melaksanakan tugas atau aktivitas kerja, selain berkaitan dengan bentuk hirarki, wewenang dan kebijakan atau peraturan yang menjadi pokok pelaksanaan tugas.

Keberhasilan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi untuk mencapai tujuan diperlukan perhatian pada perilaku birokrasi dalam usaha mencapai keberhasilan dalam pelaksanan tugasnya. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman unsur-unsur karakteristik perilaku birokrasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas tugas dan pekerjaan oleh para pegawai sehingga pelaksanaan tugas atau pekerjaan dilaksanakan secara efektif sesuai tanggung jawab masing-masing.

Pemahaman tentang perilaku birokrasi dan memperhatikan unsur-unsur karakteristik perilaku birokrasi (yakni; hirarki, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem reward, dan sistem kontrol) yang memberikan pengaruh dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan dapat menjadi gambaran awal mencapai keberhasilan melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab para pegawai, misalnya mencapai efektivitas kerja pegawai dalam memberikan pelayanan pengurusan berbagai surat izin kepada masyarakat. Sebaliknya jika kurang memperhatikan unsur-unsur karakteristik perilaku birokrasi di atas maka tidak tercapai pula efektivitas kerja para pegawai.

Efektivitas kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi

menunjukan penyelesaian suatu pekerjaan dari para pegawai yang didasari

(5)

dengan hasil yang baik dari jumlah pekerjaan yang ada terhadap ketepatan waktu yang telah ditentukan. Sehubungan dengan itu efektivitas kerja pegawai mempunyai arti yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan dan pencapaian tujuan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

Efektivitas kerja pegawai dalam hal ini para pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi akan sangat bermamfaat untuk arah pengembangan pembangunan Kabupaten Sukabumi, sebagai upaya pencapaian tujuan pemerintahan daerah Kabupaten Sukabumi khususnya pencapaian tujuan dari visi dan misi bagi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan hasil penjajagan yang peneliti lakukan pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi bahwa efektivitas kerja pegawai masih rendah. Hal ini terlihat dari indikator-indikator, sebagai berikut :

1. Masih terjadinya keterlambatan waktu sesuai yang telah ditetapkan dalam penyelesaian pelaksanaan tugas penghitungan dan penetapan besaran pendapatan, penyampaian Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang dikerjakan oleh Pegawai pada Seksi Penetapan. Contoh: Pegawai pada Seksi Penetapan terjadi keterlambatan dalam memproses data penetapan pajak untuk bulan April 2007 yang seharusnya dikerjakan pada tanggal 1 sampai tanggal 8 Mei 2007 ternyata baru dapat diselesaikan pada tanggal 15 Mei 2007.

2. Masih adanya pegawai pada Seksi Pendataan yang tidak mengevaluasi

atau memperbaiki hasil kerja pelaksanaan tugas pendataan potensi sumber

(6)

pendapatan, contoh: adanya kesalahan dari pegawai yang mengolah data pajak dan retribusi, yang seharusnya data pajak tersebut dimasukkan ke dalam data Pajak Hiburan, tetapi dimasukkan pada data Pajak Parkir, dan hasil pekerjaan pelaksanaan tugas pendataan potensi sumber pendapatan, pengolahan data potensi sumber pendapatan kurang optimal.

Efektivitas kerja pegawai masih rendah, disebabkan salah satunya oleh pemimpin yang belum menjalankan pekerjaannya berdasarkan karakteristik birokrasi, hal ini terlihat dari :

1. Masih kurangnya sistem control dari pimpinan. Hal ini terlihat dari pimpinan pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi yang kurang melakukan pengawasan terhadap apa yang dikerjakan oleh para pegawai. Contohnya : Pimpinan kurang melakukan pengecekan atau mengontrol hasil kerja pegawai yang dilakukan oleh seksi Penetapan.

2. Kurang diterapkannya tugas-tugas dan wewenang terhadap pekerjaan oleh pimpinan kepada para pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi. Contohnya : pimpinan kurang memperhatikan tugas-tugas dan wewenang yang dimilikinya khususnya kepada seksi Penetapan.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mencoba untuk melakukan

penelitian mengenai Perilaku Birokrasi dan Efektivitas Kerja Pegawai pada

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi, yang hasilnya peneliti

jadikan dalam bentuk skripsi dengan judul : “HUBUNGAN PERILAKU

BIROKRASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI”.

(7)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka Peneliti dapat merumuskan permasalahan, sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan Perilaku Birokrasi dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat hubungan Perilaku Birokrasi dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan- hambatan hubungan Perilaku Birokrasi dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan Penelitian

1. Memperoleh data dan informasi tentang hubungan Perilaku Birokrasi dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

2. Berusaha mengembangkan data dan informasi mengenai hubungan Perilaku Birokrasi dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

3. Berusaha menerapkan data dan informasi mengenai hubungan Perilaku

Birokrasi dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

(8)

b. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang Administrasi Negara, khususnya tentang Perilaku Birokrasi dan efektivitas kerja pegawai.

2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pikiran terhadap terhadap pemecahan masalah mengenai hubungan Perilaku Birokrasi dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi.

D. Kerangka Pemikiran

Kedudukan dan peranan pegawai itu sangat penting dan menentukan karena pegawai adalah pelaksana pekerjaan yaitu untuk menyelanggarakan pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, ini tidak akan terlepas dari peranan dalam melaksanakan birokrasi.

Mempermudah pemecahan suatu masalah yang dihadapi secara ilmiah memerlukan kerangka pemikiran sebagai bahan acuan yaitu pendapat para pakar di bidangnya yang telah teruji kebenaranya. Karena itu dalam membahas hubungan perilaku birokrasi dengan kinerja pegawai peneliti mengemukakan pendapat dari Thoha dalam bukunya “Perspektif Perilaku Birokrasi” ( 2002:184), sebagai berikut :

Perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara

seorang individu dengan lingkunganya. Ini formula psikologi

dan mempunyai kandungan pengertian bahwa perilaku

seseorang itu tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri,

(9)

melainkan ditentukan sampai seberapa jauh interaksi antara dirinya dengan lingkunganya.

Menurut Thoha dalam bukunya “Perspektif Perilaku Birokrasi”

(2002:183) , mengemukakan pengertian birokrasi adalah sebagai berikut:

Birokrasi merupakan sistem yang mencoba memahami perilaku – perilaku di dalam organisasi bisa tetap rasional sehingga efektif usaha pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Memperjelas pengertian di atas peneliti akan mencoba mengemukakan pengertian perilaku birokrasi menurut Thoha dalam bukunya “Perspektif Perilaku Birokrasi” (2002:184), adalah sebagai berikut :

Perilaku birokrasi pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara individu-individu dengan organisasinya. Oleh karena itu untuk memahami perilaku birokrasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.

Selanjutnya Thoha mengemukakan karakteristik individu yang

berinteraksi dengan karakteristik birokrasi, yang dapat menimbulkan perilaku

birokrasi dalm bukunya “Perspektif Perilaku Birokrasi”, model umumnya

dapat digambarkan sebagai berikut :

(10)

Gambar 2

Model dari Karakteristik Individu yang Berinteraksi dengan Karakteristik Birokrasi

Karakteristik Individu : a. kemampuan b. kebutuhan c. kepercayaan d. pengalaman e. pengharapan

Perilaku Birokra si

Karakteristik Birokrasi :

a. hirarki b. tugas-tugas c. wewenang d. tanggungjawab e. sistem reward f. sistem kontrol

Sumber : perspektif perilaku birokrasi, Miftah Thoha, 2002;185

Memudahkan pemahaman gambar di atas, maka peneliti akan memberikan penjelasan tentang model di atas yaitu bahwa individu membawa ke dalam tatanan birokrasi, kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan dan penalaman masa lainya. Ini semua merupakan karakteristik individu dan karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala individu tersebut akan memasuki suatu lingkaran baru, semisal birokrasi atau organisasi ini.

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka peneliti menggunakan alat ukur daripada Perilaku Birokrasi menurut Thoha dalam bukunya “Perspektif Perilaku Birokrasi” (2002:186), sebagai berikut

1. Hirarki

2. Tugas-tugas

3. Wewenang

4. Tanggung jawab

(11)

5. Sistem Reward 6. Sistem Kontrol

Peneliti akan mengemukakan pengertian efektivitas kerja menurut Dharma dalam bukunya Manajemen Prestasi Kerja (1997:46) adalah sebagai berikut: Efektivitas kerja adalah penyelesaian suatu pekerjaanyang didasari dengan hasil yang baik dari jumlah pekerjaan yang ada terhadap ketepatan waktu yang telah ditentukan.

Mengukur efektivitas menggunakan unsur-unsur efektivitas kerja yang dikemukakan oleh Dharma dalam bukunya Manajemen Prestasi Kerja (1997:46), adalah sebagai berikut :

1. Standar waktu 2. Jumlah hasil kerja 3. Mutu hasil kerja

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Ada hubungan yang signifikan antara Perilaku Birokrasi dengan Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi”.

Skala pengukuran untuk kedua variabel adalah skala ordinal dan dicari korelasinya dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman. Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

a. Ho : ρs 0 = Perilaku Birokrasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi

≤ 0, Perilaku Birokrasi (X)

Efektivitas Kerja Pegawai (Y) artinya antara Perilaku

(12)

Birokrasi dengan Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi tidak ada hubungan yang signifikan

.

b. Hi : ρs > 0 = Perilaku Birokrasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi > 0, Perilaku Birokrasi (X) Efektivitas Kerja Pegawai (Y) artinya antara Perilaku Birokrasi dengan Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi ada hubungan yang signifikan.

F. Lokasi dan Lamanya Penelitian a. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti yaitu Pada pada Penelitian dilakukan pada Kantor Dinas Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi, Komplek PEMDA Jajaway Pelabuanratu.

b. Lamanya Penelitian

Lamanya penelitin yang dilakukan di mulai dari persiapan sampai

dengan pelaporan kurang lebih 6 bulan dari bulan Mei 2007 sampai

dengan bulan Oktober 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Susan Tania (2013) yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan fasilitas sekolah dan mutu layanan pendidikan di Mts

Kedua belas stasiun tersebut adalah stasiun Tanggul, stasiun Bangsalsari, stasiun Rambipuji, stasiun Mangli, stasiun Jember, stasiun Arjasa, stasiun Kotok,

Standar dan sasaran kebijakan, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah yang berhak menerima kartu BPJS Subsidi tersebut sesuai dengan ukuran atau kriteria yang

Dari fenomena dan gejala-gejala sebagaimana telah dipaparkan, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

- Kemenkes mendukung rekomendasi Bank Dunia dan meminta Kemenkeu untuk meningkatkan anggaran sektor minimal 5% dari APBN diluar gaji, serta mengarahkan peningkatan pada

-Rapat Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Sistem Layanan Rujukan Terpadu dan Pusat -Rapat Koordinasi Tingkat Eselon Satu tentang Pembiayaan Gaji dan Tunjangan Guru

C. Maksud, Tujuan, dan Kegunaan Penelitian 1. Mendapatkan gambaran nyata tentang kualitas pelayanan pegawai pada pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Penetapan bencana alam Gunung Sinabung sebagai bencana nasional sebenarnya telah memenuhi definisi bencana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007