• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari ketiga definisi tersebut terlihat bahwa desentralisasi memberikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dari ketiga definisi tersebut terlihat bahwa desentralisasi memberikan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Desentralisasi Dalam Organisasi

Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan manajemen puncak harus menilai dan mengatur kembali serta mendelegasikan sebagian besar tanggung

jawabnya kepada manajer tingkat menengah maupun manajer tingkat rendah.

Manajemen puncak juga menyadari bahwa sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat berfungsi secara efektif dalam organisasi yang didesentralisasi.

Menurut Mulyadi (2001:381) menjelaskan secara singkat mengenai desentralisasi, yaitu:

Desentralisasi adalah pendelegasian kebebasan untuk mengambil keputusan.

Menurut Hansen and Mowen (2000:64) dijelaskan bahwa:

Desentralisasi (decentralization) adalah prakiek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepadajenjang yang lebih rendah.

Sedangkan S.Munawir (2002:420) menjelaskan bahwa:

Desentralisasi dapat dideflnisikan sebagai suatu situasi organisasi yang sebagian besar kewenangan untuk mengambil keputusan didelegasikan ke bagian atau manajer yang lebih bawah dalam organisasi tersebut.

Dari ketiga definisi tersebut terlihat bahwa desentralisasi memberikan kebebasan dalam pengambilan keputusan pada setiap tingkatan manajer. Luasnya desentralisasi tergantung kepada kemampuan pegawai untuk bertanggung jawab atas keputusan-keputusan pada tingkat yang lebih rendah, kemungkinan untuk

(2)

Desentralisasi mempunyai rrianfaat dan kelemahan, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001:384), yaitu:

Manfaat desentralisasi adalah:

1. Para manajer tingkat yang lebih rendah mempunyai pengetahuan yang terbaik lentang kondisi setcmpat. Oloh kaiena itu, uiercka memiliki kemampuan untuk mcmbuat keputusan yang lebih baik dibanding dengan manajer tingkat

atas.

2. Desentralissai memberikan kesempatan bagi para manajer tingkat yang lebih rendah dalam mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi setelah berlatih mengelola unit organisasi tingkat bawali.

3. Desentralisasi memberikan kebebasan bagi para manajer dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka dapat merasakan statusnya lebih tinggi bila

dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebebasan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian desentralisasi dapat memberikan motivasi bagi para manajer untuk berprestasi.

Sedangkan kelemahannya, adalah:

1. Para manajer mungkin membuat keputusan-keputusan yang hanya menguntungkan divisi yang dipimpinnya saja, dengan akibat merugikan perusahaan secara keseluruhan.

(3)

2. Para manajer mempunyai keceftderungan uutuk. memlliki sendiri unit organisasi penghasil jasa yang sebenarnya akan lebih murah jika jasa tersebut disediakan secara terpusat.

3. Kadarig-kadang pengumpulan dan pengelolaan informasi mengalami

kenaikan dalam perusahaan yang yang organisasinya sudah didesentralisasikan. Para manajer memerlukan informasi untuk menilai akibat dari keputusan-keputusan yang telah diambilnya dan infonnasi Iain yang berhubungan dengan divisi yang dipimpinnya.

B. Pengertian dan Proses Sistem Pengendalian Manajemen 1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Langkah awal dalam melaksanakcm suatu kegiatan adalah membentuk organisasi, manajer memegsng peranan penting dalam merumuskan tujuan organisasi tersebut dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada dan modal yang efisien.

Dalam suatu perusahaan, semakin bertambah besar kegiatan dan organisasinya maka persoalan yang timbul juga semakin kompleks. Dalam perusahaan manajemenmemegang peranan yang sangat penting dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian untuk menjalankan usahanya dan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang muncul dalam melaksanakan perannya tersebut. Manajemen membutuhkan suatu cara untuk memastikan bahwa para anggota organisasi melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.

(4)

Manajemen (Management Control System). Sumber daya manusia diperlukan agar organisasi tidak kehilangan arah dan tujuannya, serta tidak meninggalkan prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan.

Menurut Anthony dan V.Govindarajan (2002:6) Pengendalian Manajemen didefinisikan sebagai berikut ; "Pengendalian Manajemen

-adalah semua proses dimana para manajer mempengaruhi anggota ihrganisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi'''

Sedangkan menurut L.M Samryn (2001:255) menyatakan bahwa :

"Pengendalian Manajemen adalah suatu alat pengumpulan data untuk membantu dan mengkoordinasikan proses pembuat keputusan dalam organisas?\

Dari definisi tersebut diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sistem pengendalian mampu mendorong keselarasan tujuan secara efektif dan efisien yaitu keselarasan antara tujuan manajer dengan tujuan perusahaan. Sedangkan, untuk menjamin bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan dengan efisien dan efektif, manajer harus mempunyai alat misalnya anggaran untuk menilai kinerja atau hasil kerja seseorang atau sekelompok orang dalam unit organisasi.

(5)

2. Proses Pengendalian Manajemen

Proses pengendalian manajemen menyangkut serangkaian aktivitas yang dilakukan manajemen atau pelaku lain dalam organisasi untuk mencapai lujuan yang telah ditetapkan. K.egialan-kegiatan tersebut

meliputi kegiatan formal dan kegiatan informal.

Kebanyakan proses pengendalian manajemen melibatkan komunikasi dan interaksi informil dikalangan manajer dan karyawan.

Komunikasi informal terjadi melalui memo, rapat, percakapan bahkan melalui isyarat-isyarat seperti ekspresi wajah. Walaupun kegiatan informal ini sangat penting dalam pengendalian manajemen, sulit untuk diuraikan secara sistematis. Disamping pengendalian informal kebanyakan perusahaan mempunyai sistem pengendalian formal, yang meliputi tahap- tahap pemrograman, penganggaran, operasi dan pengukuran serta

pelaporan dan analisis yang saling berkaitan.

Terdapat 4 (empat) tahap proses pengendalian manajemen menurut S. Munawir (2002:453) sebagai berikut:

a. Pemrograman

Adalah proses memilih program spesifik untuk kegiatan-kegiatan organisasi. Program-program ini yang merupakan hasil dari proses pemrograman memperlihatkan dimaria, kapan dan berapa banyak

sumber daya akan digunakan untuk tiap-tiap tahap.

(6)

b. Penganggaran ' . '

Anggaran operasi suatu organisasi mempakan rencana tindakannya, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk periode tertentu, biasanya satu tahun. Proses penyusuiian anggaran pada dasarnya merupakan ajang negosiasi antara manajer pusat tanggung jawab dengan atasannya untuk menentukan apa yang dilakukan manajer dan dengan cara bagaimana. Hasil akhir dari negosiasi ini adalah disahkannya pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan selama tahun anggaran untuk sctiap pusat tanggung jawab dan untuk organisasi secara keseluruhan.

c. Operasi dan Pengukuran

Selama periode aktual dilakukan pencatatan tentang sumber daya yang digunakan, dinyatakan dalam bentuk biaya serta pendapatan yang diperoleh. Data yang dikelompokkan menurut program digunakan sebagai dasar untuk pemrograman yang akan datang sedangkan data yang dikelompokkan menurut pusat tanggung jawab digunakan untuk rnengukur hasil ksrja atau prestasi manajer pusat tanggung jawab.

d. Pelaporan dan Analisis

Sistem Pengendalian Manajemen berfungsi sebagai alat komunikasi, informasi yang dikomunikasikan terdiri atas data akuntansi dan non akuntansi, yang dighasilkan baik dari dalam maupun dari luar organisasi.

(7)

11

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Sistem ini merupakan sistem yang terpadu dan terkoordinasi dimana data yang terkumpul untuk berbagai kegunaan dipadukan untuk saling dibandingkan setiap saat pada unit organisasi.

,b. Sistem ini terfokus pada program dan pusat-pusat pertanggung jawaban

c. Informasi yang diproses terdiri dari dua macam : data yang direncanakan dalam bentuk program, anggaran, standar dan data yang realisasi mengenai apa yang telah terjadi atau sedang terjadi.

d. Sistem ini biasanya berkaitan erat dengan stuktur keuangan, data disusun dalam moneter.

e. Aspek-aspek perencanaan dari sistem ini mempunyai pola dan jadwal.

C. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Pengendalian Manajemen

1. Pengertian Akuntansi Pertanggung Jawaban

Sistem akuntansi merupakan sistem mformasi kuantitatif yang sangat dominan dalam organisasi perusahaan. Sebab setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan membutuhkan informasi akuntansi sebagai bahan pertimbangan.

Secara umum, sistem akuntansi perusahaan memberikan informasi- informasi untuk tujuan pelaporan intern dan ekstern. Sistem akuntansi

(8)

yang memberikan informasi untuk tujuan pclaporan intern adalah sistem akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen dipandang sebagai suatu sistem akuntansi untuk memenuhi kebutuhan para manaj er dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi.

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh manajtr sistem akuntansi pertanggung jawaban menghubungkan informasi akuntansi manajemen dengan wewenang yang dimiliki manajer, wewenang didelegasikan dari manajer bawah untuk mempertanggung jawakan pelaksanaan wewnang kepada manajer atasannya. Dengan demikian tanggung jawab timbul sebagai akibat adanya pendelegasian wewenang dari suatu tingkat manajemen yang lebih tinggi ketingkat manajemen yang lebih rendah untuk dapat dimintai pertanggung jawaban.

Berkaitan dengan akuntansi pertmiggung jawaban penulis akan menyajikan beberapa pendapat mengenai akuntansi pertanggung jawaban.

Menurut Hansen dan Mowen (2000:63) mcngemukakan bahwa :

Akuntansi pertanggung jawaban (responsibility accounting) adalah sistem yang mengukur berbagai hasil hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggung jawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manjer untuk mengoperasikan pusat pertanggung jawaban mereka.

Sedangkan menurut Mulyadi(2001:347) msngatakan bahwa :

Akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem akuntansi yang sedemikian rupa sehingga pengumpulan pelaporan, biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggung jawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.

(9)

13

Dari definisi tentang akuntansi pertanggung jawaban yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Akuntansi pertanggung jawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang disusun berdasarkan pada struktur organisasiyang secara tegas

~> dan jelas memisahkan tugas, tanggung jawab dan wewenang masing- masing tingkat manajemen.

2. Akuntansi pertanggung jawaban disusun agar individu dalam organisasi khususnya para manajer turut berperan serta dalam mencapai sasaran perusahaan secara efisien dan efektif.

3. Dalam akuntansi pertanggung jawaban unggaran disusun berdasarkan pusat-pusat pertanggung jawaban. Pusat-pusat pertanggung jawaban membuat laporan pertanggung jawaban secara periodik.

4. Akuntansi pertanggung jawaban melaporkan kinerja setiap pusat pertanggung jawaban, dan hasil evaluasi kinerja tersebut dapat digunakan sebagai kerangka acuan dabm menyusun rencana kerja, baik masing-masing pusat pertanggung jawaban maupun.perusahaan secara keseluruhan untuk periode yang akan datang.

2. Manfaat Akuntansi Pertanggung Jawaban

Akuntansi pertanggung jawaban memiliki daya tarik bagi kebanyakkan pimpinan tertinggi karena hal ttu memudahkan pelimpahan (delegasi) pengambilan keputusan. Jadi, setiap manajer menengah

(10)

diberikan kekuasaan atas suatu bagian yang lebih kecil (sub unit) bersama- sama dengan suatu wewenang.

Dilain pihak, akuntansi pertanggung jawaban memberikan sarana- sarana dasar untuk mengadakan evaluasi atau kemampuan setiap manajer.

Akibatnya selain menyebabkan pimpinan selaiu mendapatkan informasi, akuntansi pertanggung jawaban juga membantu memberikan perangsang (insentif) bagi setiap manajer melalui laporan prestasi kerja {performance report).

Adapun manfaat dari akuntansi pertanggung jawaban ini adalah :

a. Sistem ini dapat dijadikan dasar penyusunan anggaran yang lebih

teratur

b. Lebih mudah dalam penilaian prestasi manajer

c. Dapat dijadikan media untuk memotivasi manajer agar dapat mencapai tujuan yang diterapkan sesuai dengan tanggung jawab.

3. Pusat Pertanggung Jawaban

Sebelum konsep akuntansi pertanggung jawaban diterapkan, maka daerah wewenang dan tanggung jawab organisasi harus ditetapkan dengan

jelas. Bagian-bagian dari organisasi yang mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan tertentu serta bertanggung jawab atas tindakan yang diambil disebut pusat pertanggung jawaban.

Pusat pertanggung jawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai suatu sasaran tertentu, baik hal ini merupakan sasaran tunggal

(11)

15

ataupun sasaran majemuk. Selain itu pembentukan pusat-pusat

pertanggung jawaban berkaitan dengan adanya maksud untuk menciptakan suatu spesiaiisasi dan otorisasi pengambilan keputusan dalam organisasi

perusahaan. Setiap unit kerja membutuhkan masukan-masukan untuk menghasilkan keiuaran, meskipun demikian masukan dan keluaran pada setiap unit kerja berbeda-beda sesuai dengan aktivitas-aktivitas utamanya.

Kriteria yang akan digunakan untuk menilai prestasi kerja dari suatu pusat pertanggung jawaban adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi merupakan nilai pertanggung jawaban antara keluaran yang dihasilkan

dengan besamya tingkat masukan yang dipergunakan atau dapat diartikan

pula sebagai jumlah keluaran yang dapat dihasilkan dari satu unit input yang kita pergunakan. Sedang efektivitas merupakan kaitan atau hubungan antara keluaran suatu pusat pertanggung jawaban dengan sasaran yang harus dicapainya. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula proses kerja unit tersebut.

Berikut ini uraian mengenai defimsi dari pusat pertanggung jawaban Menurut Halim Abdul Halim dan Supomo Bambang (1999:120) adalah sebagai berikut: "Pusat pertanggung jawaban adalah bagian atau unit organisasi yang dipimpin oleh seseorang manajer yang bertanggung jawab terhadap unit yang dipimpinnyaJ"

(12)

Menurut Hansen dan Mowen (2000:63) mengklasifikasikan pusat pertanggung jawaban menjadi 4 (empat) yaitu: Pusat Biaya, Pusat Pendapatan, Pusat Laba, Pusat Investasi.

1. Pusat Biaya {Cost Center)

Adalah pusat pertanggung jawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap biaya.manajer pusat biaya tidak bertanggung jawab terhadap atas keluaran nilai rupiah saiah satu contoh pusat biaya adalah bagian produksi.

2. Pusat Pendapatan (Revenue Center)

Adalah suatu pusat pertanggung jawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap penjualan yang diukur dalam satuan moneter. Contoh pusat pendapatan adalah bagian pemasaran.

3. Pusat Laba (Profit Center)

Adalah suatu pusat pertanggung j awaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapaton maupun biaya yang diukur dalam satuan moneter sehingga labanya dapat dihitung.

4. Pusat Investasi (Investment Center)

Adalah suatu pusat pertanggung jawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan, biaya dan investasi. Ukuran yang digunakan untuk mengukur hasil kerja sebuah pusat laba adalah laba, karena pusat laba mempunyai wewenang terhadap masukan dan keluarannya.

(13)

17

D. Akuntansi Pertanggung Jawaban Untuk PeniEaian Kinerja 1. Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam organisasi. Ol'eh karena itu data dan informasi kuantitatif yang diperoleh dalam rangka mengukur prestasi kinerja tersebut, meskipun untuk dapat menggambarkan prestasi yang dicapai secara tepat dan akurat tidaklah mungkin.

Sedangkan pengukuran kinerja adalah kunci pengendalian dan pengawasan yang efektif bagi manajemen puncak dan juga merupakan alat untuk mengarahkan unit-unit organisasi dalam setiap tindakannya selalu mengacu pada usaha untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas

operasi dengan berpedoman pada kebijakan umum perusahaan yang telah

i

ditetapkan.

Pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001:419) adalah sebagai berikut : "Penilaian Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi bagan organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya".

Sedangkan tujuan dari penilaian kinerja dikemukakan Mulyadi (2001:420) sebagai berikut:

Tujuan pokok penilaian kinerja adalah memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan..

(14)

Sedangkan Abdul Halim dan : Bambang Supomo (1999:130)

mendefinisikan sebagai berikut: . .

Pengukuran kinerja adalah merupakan suatu usaha untuk j mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan atau operasi yang bertanggung jawab pada suatu unit aatu bagian dalam organisasi. .

Dari definisi diatas dapat disimpiilkan' bahwa organisasi pada dasamya dijalankan oleh manusia, maka pcnilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan peran mereka serta tujuan penting dari adanya pengukuran kinerja adalah sebagai alat pengendalian bagi organisasi untuk beraktivitas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan sekaligus sebagai saran untuk menilai prestasi manajernya.

2. Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karayawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.

Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak Semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya.

Menurut Mulyadi (2001:420) menyatakan bahwa penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk:

(15)

19

1. Mengeiola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan

3. Mengindentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka

5. Menyediakan satuan dasar bagi distribus; penghargaan.

3. Tahap Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2001:242) penilaian kinerja dilakukan dalam _ dua tahap, yaitu:

Tahap Persiapan yang terdiri dari 3 tahap:

1. Penentuan daerah pertanggung Jawaban dan manajer yang bertanggung jawab

2. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja 3. Pengukuran kinerja sesungguhnya.

Tahap Penilaian terdiri dari 3 tahap:

1. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya

(16)

2. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang telah ditetapkan dalani standar

3. Penegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan,

4. Ukuran - Ukuran Kinerja

Terdapat 3 (tiga) macam ukuran kinerja yang berlaku secara umuni

digunakan oleh perusahaan^ dalam hal ini Mulyadi (2001:435) membagi ukutan kifierj a sebagal b^rikuti

1. Ukuran Kriteria Tunggal (Single Criterium)

Ukuran Kriteria Tunggal adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilal kinerja manajer.

Jika ukuran tunggal digunakan sebagai ukuran kinerja manajer, orang akan cenderung memusatkan usahanya kepada kriteria tersebut

dengan aklbata diabaikannya kriteria yang lain* yang kemungkinan sama pentingaya dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan, 2. . Ukuran Kriteria Beragam

Ukuran kriteria beragam adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menihi kinerja manajer. Kriteria beragam merupakan cara untuk mengatasi kelemahan kriteria tunggal dalam pengukuran kinerja berbagai aspek, kinerja manajer dicari ukuran kriterianya sehingga seorang manajer diukur kinerjanya dengan beragam kriteria. Tujuan penggunaan kriteria beragam ini

(17)

21

adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengarahkan usahanya kepada berbagai kinerja.

3. Ukuran Kriteria Gabungan (Composite Criterium)

Ukuran kriteria gabungan adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dalam menghitung rata-ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengukuran kinerja merupakan suatu usaha untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan atau operasi yang menjadi tanggung jawab suatu unit atas bagian dalam organisasi.

E. Akdntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pertanggung Jawaban

1. Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan

Informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran kinerja manajer

pusat pendapatan adalah pendapatan. Jika pusat pendapatan hanya menjual produk atau j asanya kepada pihak luar perusahaan, pengukuran pendapatan dilaksanakan dengan harga jual yang dibebankan kepada

pelanggan.

Masalah akan timbul jika pusat pendapatan mentransfer produk atau jasanya kepada pusat pertanggung jawaban lain dalam perusahaan.

Masalah yang timbul adalah apakah pendapatan dari transfer produk atau jasa kepusat pertanggung jawaban lainnya dalam perusahaan tersebut

(18)

baik yang berasal dari transaksi penjualan produk atau jasa kepada pihak luar perusahaan maupun dari transfer produk atau jasa kepada pusat pertanggung jawaban lain dalam perusahaan, dipakai sebagai tolak ukur kinerja pusat pendapatan.

2. Penilaian Kinerja Pusat Biaya

Informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran kinerja manajer pusat biaya adalah biaya. Banyak masalah yang timbul dalam pengukuran biaya-biaya sebagai ukuran kinerja, karena tidak ada biaya yang seratus persen dapat dikendalikan oleh manajer yang memiliki wewenang untuk mengendalikan pusat biaya.

Masalah yang timbul dalam penggunaan biaya sebagai ukuran kinerja manajer pusat biaya adalah:

a. Masalah perilaku biaya

b. Masalah hubungan biaya dengan pusat biaya c. Masalah jangkauan waktu

d. Masalah tanggung jawab ganda

(19)

23

F. Penyusunan Anggaran dan Pelaporan Hasil Kegiatan 1. Penyusunan Anggaran

Anggaran merupakan tolak ukur pengukuran kinerja yang paling umum digunakan. Perbandingan antara hasil aktual yang telah dicapai terhadap suatu anggaran akan memungkinkan manajemen untuk menentukan apakah mereka telah bekerja secara efektif dan efisien.

Penyusunan anggaran dapat terlaksana dengan baik, jika perusahaan menerapkan konsep akuntansi pertanggung jawaban yang menghubungkan individu yang bertanggung jawab dengan rencana dengan realisasi informasi akuntansi mengenai masukan dan keluaran setiap pusat pertanggung j awaban.

Dengan akuntansi pertanggung jawaban, perusahaan dapat menerapkan proses penyusunan anggaran yang baik, karena anggaran yang disusun. akan disesuaikan dengan kemampuan unit pertanggung jawaban. Selain itu, dapat pula ditentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan anggaran tersebut.

Anggaran didefinisikan oleh Mulyadi (2001:501) adalah sebagai berikut: "Anggaran adalah suatu rencana kegiatan yang dinyatakan secara kuantitatif biasanya dalam satuan uang yang berjangka waktu tertentu biasanya satu tahun".

Sedangkan Mas'ud Machfoedz (2000:5) menjelaskan secara rinci mengenai anggaran yaitu:

Anggaran adalah suatu rencana yang terkoordinasi, menyeluruh dan dinyatakan dalam satuan uang, mengenai kegiatan operasi dan

(20)

penggunaan sumber-sumber daya psrusahaan untuk suatu periode tertentu diwaktu yang akan datang.

Dengan demikian, anggaran merupakan salah satu alat manajemen untuk mengkomunikasikan sasaran-sasarau pcrusahaan kepada unit-unit bawahan organisasi. Oleh karena itu, akuntansi pertanggung jawaban harus menyajikan informasi yang dapat rmmbandingkan antara realisasi dengan anggarannya, sehingga manajemen dapat mengambil tindakan- tindakan tertentu agar tujuan organisasi tercapai dengan baik.

Mulyadi (2001:489) menyatakan bahwa anggaran memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

1. Anggaran dinyatakari dalam satuan keuangan atau dalam satuan selain keuangan

2. Anggaran umumnya mcncakup jangka waktu satu tahun

3. Anggaran bcrisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi

tertentu.

6. Secara bcrkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya.

(21)

25

Sedangkan tahap dan proses penyusunan anggaran menurut Mulyadi (2001:493) sebagai berikut:

a. Penetapan sasaran oleh manajer tingkat atas.

b. Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut oleh manajer tingkat bawah.

c. Penelahaan oleh manajer tingkat atas tcrhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer'lingkal bawah.

i Persetujuan oleh manajer tingkat atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer tingkat bawah.

Manfaat dari program anggaran adalah :

1. Dengan secara formal memberikan tanggung jawab kepada manajer atas segala perencanaan, maka penganggaran akan memaksa para manajer itu untuk berfikir jauh kedepan.

2. Penganggaran memberikan harapan yang pasti, yang merupakan kerangka kerja terbaik untuk bisa menilai prestasi kerja.

3. Penganggaran membantu para manajer untuk mengko.ordinasikan segala upayanya, agar sasaran perusahaan secara keseluruhannya sejalan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh bagian-bagiannya.

2. Pelaporan Hasil Kegiatan

Dalam suatu sistem akuntansi pertanggungjawaban pelaporan hasil kegiatan dari unit-unit organisasi memegang peranan penting untuk menyediakan informasi yang berguna bagi manajer. Laporan yang

(22)

jumlah aktual dari hasil keuangan yang tepat untuk bentuk-bentuk pusat pertanggungj awaban.

Laporan kinerja perusahaan merupakan salah satu bentuk komunikasi antara pclaksana dcngan pimpinan, untuk mengetahui tercapai atau tidaknya pelaksanaan dari anggaran yang telah disusun. Dari laporan tersebut akan terlihat sampai sejauh mana kegiatan usaha telah dilaksanakan baik dalam bidang fisik maupun keuangannya. Laporan ini juga sangat penting karena keputusan manajemen selalu didasarkan pada

fakta yang ada dalam laporan tersebut

Dalam akuntansi pertanggungjawabtn, laporan kinerja disesuaikan dengan keadaan masing-masing pusat pertanggungjawaban, karena setiap tingkatan manajemen membutuhkan informasi yang berbeda sesuai dengan tingkat dan bidangnya.

Agar dapat memantau hasil kerja pusat pertanggungjawaban diperlukan sistem pelaporan. Dalam laporan harus ditunjukkan hasil kerja pusat pertanggungj awaban berserta anggarannya sehingga dapat diketahui penyimpangan terhadap anggaran. Agar lebih bermanfaat laporan tersebut juga harus disertai dengan analisis tentang penyebab timbulnya penyimpangan. Menurut Welsch et al. (2000 : 552) mendefinisikan bahwa laporan kinerja harus dibuat sesuai dengan ksrakteristik lingkungan adalah sebagai berikut:

(23)

27

1. Dibuat scsuai dcngan struktur organisasi dan letak pertanggimgjawaban (menurut pusat pertanggungjawaban).

2. Dirancangkan untuk menjalankan prinsip manajemen pengendalian.

3. Berulang dan berkaitan dengan jangka waktu yang singkat.

4. Disesuaikan dengan kebutuhan pengguna utama.

5. Sederhana, mudah dimengerti dan malaporkan info penting.

6. Akurat dan dirancang untuk menunjukkan dengan tepat penyimpangan yang penting.

7. Dibuat dan disampaikan dengan segera.

Referensi

Dokumen terkait

Paparan Data Terdapat empat hal yang menjadi komponen utama berkaitan dengan implementasi penilaian autentik ini, yaitu: 1 Penilaian kompetensi sikap pada pembelajaran

Organizational characteristics (OC) have a significant positive effect on the perceived usefulness of ERP (PU) seen from the value of β = 0.82 and p <0.01, which means that the

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan

Tampilan dashboard admin kepala sekolah pada data pembayaran siswa. Gambar IV.19 Tabel Data Pembayaran Cicilan Siswa Dalam dashboard kepala

Pada pertumbuhan lamun faktor-faktor oseanografi yang mempengaruhi antara lain salinitas, sedimentasi, arus yang optimal, dan kecepatan gelombang yang menyebabkan

(2004) dalam penelitiannya mengenai asetilasi tepung jagung dan tepung kentang melaporkan bahwa substitusi gugus asetil pada tepung gadung dapat melemahkan ikatan hidrogen

- Mengenai kuorum pengambilan keputusan untuk seluruh Agenda RUPST berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, disebutkan bahwa RUPST dapat

Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL